KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH CACING TANAH TERHADAP KESUBURAN TANAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa indonesia
Disusun Oleh:
Nama :Annisa Fatmawati
No : 5
Kelas : XI F 10
Guru pengampu: Bapak Mulyono, S.Pd
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda No.25, Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136
SURAKARTA 2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Tak lupa sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang kita nanti-nantikan shafaatnya di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berikut bertujuan untuk memnuhi tugas mata pelajaran sejarah kebudayaan islam, penulisan laporan berikut berjudul “Peran Muhammad Iqbal Dalam Pembaharuan Islam”. Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan laporan kali ini. Pada kesempetan kali ini kami ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Wahyu Nur Hidayat selaku guru pengampu mata pelajaran sejarah kebudayaan islam. Kami jugamengucapkan terimakasih kepada sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberi dukungan dan kasing sayang setiap saat.
sebagai penyusun kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami dengan besar hati siap menerima kritikan dan sara dari pembaca agar kedepanya kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat. Kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Surakarta, 28 februari 2024
Anisa Fatmawati
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Cacing tanah merupakan kelompok fauna tanah yang mempunyai peranan penting dalam memperbaiki produktivitas tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Lee, 1985). Adanya lubang-lubang cacing tanah dapat meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi air dan menjadi tempat menembus akar tanaman, sehingga dapat meningkatkan jelajah akar tanaman dan mengurangi aliran permukaan dan erosi. Cacing tanah geofagus dengan kemampuan mencerna tanah dan melepaskan kembali dalam bentuk kascing memiliki stabilitas agregat tinggi, selain dapat mengembalikan kandungan liat dari lapisan bawah ke lapisan atas juga dapat menahan kehilangan hara oleh pencucian. Kascing merupakan makroagregat yang stabil dan dapat bertahan lebih dari satu tahun (Blanchart et al., 1991 dalam Martin, 1991). Marinissen dan Dexter (1990) juga menyatakan bahwa kotoran cacing tanah lebih stabil dibanding agregat alami dari tanah. Demikian juga dengan aktivitas pencernaannya yang mampu mencampur bahan organik dan mineral tanah, cacing tanah dapat mencegah kehilangan bahan organik dari erosi dan pencucian. Subowo et al. (2002) mendapatkan bahwa inokulasi cacing tanah (Pheretima hupiensis) dengan dikombinasikan pemberian bahan organik dapat meningkatkan produktivitas tanah Ultisol lahan kering di Lebak, Banten
Tingginya peranan cacing tanah dalam menjaga kelestarian kesuburan tanah tropika basah perlu kiranya dapat diberdayakan secara proporsional, sehingga sistem produksi pertanian dapat berlangsung secara efisien dan lestari.
Cacing tanah merupakan Oligochaeta biseksual hermaprodit, akan tetapi tidak dapat melakukan fertilisasi sendiri. Untuk reproduksi, dua ekor cacing tanah berkopulasi dengan saling mempertukarkan sel sperma. Cacing tanah bersifat fototaksis negatif, yaitu menjauhi arah datangnya cahaya. Untuk menghindari cahaya dan pemangsa, cacing tanah membuat lubang persembunyian dalam tanah. Oleh karena itu, cacing tanah aktif di malam hari (nocturnal). Cara membuat lubang dari masing-masing jenis cacing tanah tidak sama, ada yang dilakukan dengan mendesak masa tanah, dan ada pula yang dilakukan dengan memakan langsung masa tanah (Minnich, 1977). Kehidupan cacing tanah sangat tergantung pada kadar air, jenis tanah, vegetasi (palatibilitas serasah), dan pH tanah. Cacing tanah sangat sedikit atau tidak dijumpai pada tanah tergenang, tanah asam dan tanah yang mengandung pasir tinggi. Sesuai dengan sifat dan perilaku kehidupannya, cacing tanah dibedakan dalam tiga kelompok yaitu: (1) kelompok epigeisis: pemakan serasah (litter feeder/limifagus), dan hidup di permukaan tanah, (2) kelompok anaseisis: pemakan serasah dan yang hidup dalam lubang tanah, dan (3) kelompok endogeisis: pemakan tanah (geofagus) dan hidup membuat lubang di dalam tanah. Pembuatan lubang dalam tanah oleh kelompok anaseisis dilakukan dengan mendesak masa tanah, sehingga dinding lubang umumnya memadat. Sedang kelompok geofagus (endogaesis), lubang dihasilkan dengan mencerna tanah yang ada, sehingga tidak hanya untuk mendukung pergerakan cacing tanah dalam menghindari tekanan lingkungan, tetapi juga diperuntukkan sebagai sumber makanan (Schwert, 1990). Hal ini menunjukkan bahwa cacing tanah tidak memakan jaringan organisme lain yang masih hidup atau bukan merupakan hama ataupun penyakit bagi organisme lainnya.
A. LATAR BELAKANG
Pengaruh cacing tanah terhadap kesuburan tanah berasal dari sejarah dan penelitian yang telah dilakukan sejak lama. Cacing tanah, yang juga dikenal sebagai Lumbricus rubellus, telah dianggap sebagai "perut bumi" oleh beberapa ahli seperti Aristoteles, yang menyebutnya sebagai sumber kesuburan. Dalam sejarah, cacing tanah dianggap sebagai Dewa Kesuburan, dan di Tiongkok, mereka disebut sebagai tilung atau naga tanah, yang digunakan dalam berbagai ramuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Charles Darwin, yang menghabiskan waktunya selama hampir 40 tahun untuk mengamati kehidupan cacing tanah, menyebutnya sebagai mahluk penentu keindahan alam dan pemikat bumi. Petani juga telah mengetahui secara turun-temurun bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah pertanian dan hubungan antara keberadaan cacing tanah dengan kesuburan tanah disebut interaksi antarkomponen biotik dan abiotik.
Cacing tanah memiliki peran penting dalam mempercepat proses pelapukan bahan organik sisa. Dengan kemampuannya memakan bahan organik seberat badannya sendiri setiap 24 jam, cacing tanah mampu mengubah semua bentuk bahan organik menjadi tanah subur.
Cacing tanah hidup di berbagai tempat, termasuk sawah, tegalan, pinggiran sungai, timbunan sampah, atau di tempat pembuangan sisa-sisa makanan dari dapur, di mana bahan organiknya tinggi. Namun, cacing tanah sangat sensitif terhadap bahan kimia, sehingga jika terkena bahan kimia, mereka akan lenyap dari dalam tanah dan selanjutnya diikuti oleh hilangnya kehidupan lain di dalam tanah.
Penelitian modern juga menunjukkan bahwa lahan pertanian yang mengandung cacing tanah pada umumnya lebih subur. Tanah yang bercampur dengan kotoran cacing memberikan banyak manfaat bagi tanaman, termasuk menyuburkan tanah dengan memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan penyimpanan air tanah, dan menyediakan bahan- bahan organik di tanah. Selain itu, kotoran cacing tanah juga kaya unsur hara, seperti N, P, dan K, yang merupakan unsur pokok bagi tanaman. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, kotoran cacing tanah biasa disebut casting dapat digunakan sebagai pupuk.
Cacing tanah juga berfungsi memperbaiki aerasi dan drainase di dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur. Cacing tanah membantu pengangkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik dan memperbaiki struktur tanah. Selain mencegah erosi, cacing tanah juga mampu meningkatkan ketersediaan air tanah. Dalam penelitian yang dilakukan, cacing tanah yang diberi dalam pot tanah terlihat gembur dari minggu ke minggu, sedangkan tanah yang tidak diberi cacing tanah tingkat pertumbuhannya lebih lambat. Hal ini menunjukkan bahwa cacing tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Kesimpulannya, cacing tanah mempengaruhi kesuburan dan produktivitas tanah. Dengan adanya cacing tanah, kesuburan dan produktivitas tanah akan meningkat. Selain itu, cacing tanah juga dapat meningkatkan daya serap air permukaan dan memperbaiki aerasi dan drainase. Kotoran yang dikeluarkan cacing tanah banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kontribusi cacing tanah terhadap kesehatan ekosistem tanah secara keseluruhan?
2. Bagaimana cacing tanah mempengaruhi siklus nutrisi tanah khususnya dalam hal mineralisasi nitrogen?
3. Bagaimana cacing tanah mempengaruhi ketersediaan air tanah, baik dalam hal penyimpanan air maupun ilfitrasi?
BAB II
C. PEMBAHASAN
Manfaat Cacing bagi Tumbuhan Peningkatan Kesehatan Tanah dan Pertumbuhan Vegetasi – Tanah yang subur dan sehat merupakan kunci utama untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Salah satu faktor penting yang berperan dalam menjaga kualitas tanah adalah populasi cacing tanah yang sehat. Meskipun terlihat sebagai makhluk kecil dan sederhana, cacing memiliki peran yang signifikan dalam ekosistem tanah. Berbagai manfaat cacing bagi tumbuhan telah diakui oleh para ahli pertanian dan ekologi, berkontribusi pada kesehatan tanah dan pertumbuhan vegetasi yang lebih baik.
1. Peningkatan Struktur Tanah Cacing tanah membantu meningkatkan struktur tanah dengan cara membentuk saluran-saluran vertikal dan horisontal dalam tanah. Aktivitas penggalian dan makan cacing menciptakan ruang yang memungkinkan air, udara, dan akar tanaman lebih mudah masuk ke dalam tanah. Hal ini memfasilitasi pertukaran nutrisi dan oksigen, serta mengurangi risiko erosi dan genangan air.
2. Peningkatan Drainase dan Aerasi Saluran yang dibuat oleh cacing memfasilitasi aliran air hujan ke dalam tanah, mencegah air menggenang di permukaan dan mengurangi risiko kekurangan oksigen di akar tanaman. Aerasi yang ditingkatkan membantu menghindari kondisi tanah yang terlalu padat yang dapat menghambat pertumbuhan akar dan aktivitas mikroba yang menguntungkan.
3. Peningkatan Pembentukan Agregat Tanah Cacing juga berperan dalam membentuk agregat-agregat tanah yang lebih stabil. Agregat-agregat ini merupakan partikel-partikel tanah yang bergabung bersama dan membentuk struktur yang longgar. Hal ini meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air dan nutrisi serta mengurangi erosi.
4. Peningkatan Pergerakan Mikroorganisme Aktivitas cacing menghasilkan sisa-sisa organik yang merupakan makanan bagi berbagai mikroorganisme dalam tanah seperti bakteri dan fungi. Ini merangsang aktivitas mikroba yang menguraikan bahan organik, menghasilkan nutrisi yang tersedia bagi tanaman. Dengan demikian, cacing berperan dalam membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam tanah.
5. Pencampuran Lapisan Tanah Cacing mengambil materi organik dari permukaan tanah ke dalam saluran yang mereka gali. Ketika mereka melewati lapisan tanah yang lebih dalam, mereka membawa bahan organik bersama-sama, yang menghasilkan lapisan tanah yang lebih subur di bagian atas dan bawah. Hal ini dikenal sebagai “proses pencampuran” atau
“pencampuran vertikal,” yang meningkatkan kesuburan tanah di berbagai kedalaman.
6. Peningkatan Ketersediaan Nutrisi Cacing memiliki sistem pencernaan yang efisien dan memecah bahan organik menjadi partikel yang lebih kecil. Ini membantu mempercepat dekomposisi bahan organik, menjadikannya lebih mudah diakses oleh tanaman dalam bentuk nutrisi yang lebih sederhana.
Kesimpulan Cacing memiliki peran yang tidak bisa diremehkan dalam menjaga kesehatan dan kesuburan tanah. Meskipun ukurannya kecil, dampak positif cacing terhadap pertumbuhan tanaman dan ekosistem tanah sangat besar. Oleh karena itu, dalam praktik pertanian berkelanjutan, upaya untuk melindungi dan merawat populasi cacing tanah harus menjadi prioritas. Dengan adanya cacing yang sehat dan aktif, tanah akan menjadi
lingkungan yang lebih ideal bagi pertumbuhan tumbuhan dan pembangunan ekosistem yang berkelanjutan.
Cacing tanah berkontribusi terhadap mineralisasi N secara langsung, melalui konsumsi, pencernaan, respirasi/ekskresi dan secara tidak langsung, dengan mempengaruhi dinamika populasi biota tanah lainnya melalui predasi atau mempengaruhi kondisi lingkungannya.
Perbandingan antara sistem pertanian konvensional dengan input tinggi dengan sistem terpadu dengan input rendah menunjukkan bahwa cacing tanah tidak menjajah lahan konvensional. Dua metode digunakan untuk memperkirakan kontribusi cacing tanah terhadap mineralisasi N di lahan terpadu. Pada metode pertama, kontribusi langsung cacing tanah terhadap mineralisasi N diperoleh dari laju pemberian pakan berdasarkan efisiensi konversi energi, parameter riwayat hidup, dan rasio C:N. Metode ini juga memungkinkan estimasi kontribusi tidak langsung, dengan mengasumsikan bahwa pemberian pakan cacing tanah pada mangsanya akan merangsang laju pertumbuhan mangsanya. Metode kedua menghitung jumlah mineral N yang berasal dari dua sumber: biomassa mati dan produk ekskresi.
Penerapan kedua metode ini pada beberapa agroekosistem menunjukkan bahwa cacing tanah dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap mineralisasi N. Namun analisis sensitivitas menunjukkan bahwa hasil kedua metode bergantung pada estimasi parameter yang seringkali tidak pasti. Hal ini berarti diperlukan penyelidikan yang lebih rinci mengenai parameter-parameter ini sebelum peran cacing tanah dalam siklus energi dan nutrisi dapat diketahui dengan lebih pasti
Cacing tanah mempengaruhi ketersediaan air tanah dalam hal penyimpanan air melalui beberapa mekanisme penting:
1. Pembentukan Struktur Tanah yang Baik: Cacing tanah berperan penting dalam pembentukan struktur tanah yang baik dengan menggali dan meratakan tanah. Proses ini membuat tanah menjadi lebih porus dan mudah menyerap air dan udara, yang penting untuk penyimpanan air tanah.
2. Peningkatan Drainase Tanah: Aktivitas penggalian cacing tanah membantu meningkatkan drainase tanah dengan membuat saluran-saluran kecil yang memungkinkan air mengalir dengan baik ke dalam tanah. Hal ini mengurangi risiko terjadinya genangan air dan meminimalkan kelebihan air yang dapat merusak akar tanaman, sehingga meningkatkan ketersediaan air tanah.
3. Peningkatan Kandungan Nutrisi Tanah: Cacing tanah mengonsumsi sisa-sisa organik yang terdapat di dalam tanah, seperti dedaunan yang gugur dan serasah. Proses pencernaan mereka menghasilkan feses yang kaya akan nutrisi. Feses ini mengandung banyak nutrisi penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Peningkatan kandungan nutrisi tanah ini juga berkontribusi pada peningkatan ketersediaan air tanah karena tanah yang lebih subur dan kaya nutrisi cenderung lebih baik dalam menyerap air.
4. Meningkatkan Distribusi Oksigen Bagi Akar Tanaman: Cacing tanah juga meningkatkan ketersediaan oksigen bagi akar tanaman. Hal ini memungkinkan akar tanaman untuk tumbuh dengan baik, meningkatkan aerasi, dan memperbaiki drainase tanah. Dengan tanah yang lebih baik dalam menyerap air dan udara, ketersediaan air tanah dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Secara keseluruhan, cacing tanah memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan air tanah melalui pembentukan struktur tanah yang baik, peningkatan drainase tanah, peningkatan kandungan nutrisi tanah, dan meningkatkan distribusi oksigen bagi akar tanaman. Mereka berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan air, yang penting untuk kesejahteraan tanaman dan kehidupan lainnya.
Cacing tanah mempengaruhi ketersediaan air dalam hal infiltrasi melalui beberapa mekanisme penting:
1. Meningkatkan Laju Infiltrasi dan Perkolasi Air: Cacing tanah yang mampu membuat lubang-lubang di dalam tanah dapat meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi air. Ini berarti bahwa air dapat menembus lebih cepat ke dalam tanah, meningkatkan ketersediaan air tanah.
Infiltrasi adalah proses di mana air meresap ke dalam tanah, yang penting untuk menjaga keseimbangan air tanah.
2. Meningkatkan Porositas Tanah: Cacing tanah berperan dalam meningkatkan porositas tanah, yaitu kemampuan tanah untuk menyimpan air. Porositas tanah yang tinggi berarti bahwa tanah dapat menyimpan lebih banyak air, yang penting untuk infiltrasi. Menurut penelitian, ada korelasi positif antara populasi cacing tanah dan porositas tanah, menunjukkan bahwa semakin banyak cacing tanah yang ada, semakin tinggi porositas tanah.
3. Membantu dalam Perbaikan Sifat Fisik Tanah: Cacing tanah juga membantu dalam memperbaiki sifat fisik tanah, seperti stabilitas agregat tanah. Tanah yang lebih stabil memiliki lebih banyak ruang pori yang dapat menyimpan air, yang penting untuk infiltrasi.
Perbaikan sifat fisik tanah ini tidak merusak akar tanaman dan dapat berlangsung secara terus-menerus sesuai dengan ketersediaan bahan organik sebagai pakan yang diperlukan.
4. Meningkatkan Aerasi Tanah: Cacing tanah juga berperan dalam meningkatkan aerasi tanah, yaitu kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan oksigen. Aerasi yang baik dapat meningkatkan ketersediaan air tanah karena tanah yang lebih baik dalam menyerap air dan udara, yang penting untuk infiltrasi.
Secara keseluruhan, cacing tanah memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan air dalam hal infiltrasi melalui peningkatan laju infiltrasi dan perkolasi air, meningkatkan porositas tanah, membantu dalam perbaikan sifat fisik tanah, dan meningkatkan aerasi tanah. Mereka berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan air, yang penting untuk kesejahteraan tanaman dan kehidupan lainnya.
BAB III
D. PENUTUP
Cacing tanah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui berbagai mekanisme. Mereka berperan dalam proses dekomposisi bahan organik, dengan memakan serasah daun dan sisa-sisa tumbuhan yang telah mati, yang kemudian dirombak oleh organisme tanah lainnya. Selain itu, cacing tanah juga meningkatkan jumlah populasi mikroba tanah, yang merupakan kunci dalam meningkatkan kesuburan tanah. Cacing tanah yang mati menjadi sumber makanan mikroorganisme tanah dan unsur hara yang dilepaskan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Cacing tanah juga memperbaiki sifat fisik tanah, seperti stabilitas agregat tanah, aerasi tanah di lapisan bawah, dan pencampuran kembali tanah lapisan bawah dengan lapisan atas. Perbaikan ini tidak merusak akar tanaman dan dapat berlangsung secara terus-menerus sesuai dengan ketersediaan bahan organik sebagai pakan yang diperlukan. Cacing tanah yang mampu membuat lubang, memperbaiki aerasi, dan memcampur tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah merupakan langkah yang aman untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Cacing tanah juga berperan dalam meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi air, yang penting untuk kesuburan tanah. Adanya lubang-lubang cacing tanah dapat meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi air, tempat menembus akar tanaman, sehingga dapat meningkatkan jelajah akar tanaman dan mengurangi aliran permukaan dan erosi. Secara keseluruhan, cacing tanah memiliki peranan penting dalam memperbaiki produktivitas tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Mereka berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi air, serta memperbaiki sifat fisik tanah. Oleh karena itu, pengelolaan cacing tanah yang efektif sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.
E. KESIMPULAN
Cacing memiliki peran yang tidak bisa diremehkan dalam menjaga kesehatan dan kesuburan tanah. Meskipun ukurannya kecil, dampak positif cacing terhadap pertumbuhan tanaman dan ekosistem tanah sangat besar. Oleh karena itu, dalam praktik pertanian berkelanjutan, upaya untuk melindungi dan merawat populasi cacing tanah harus menjadi prioritas. Dengan adanya cacing yang sehat dan aktif, tanah akan menjadi lingkungan yang lebih ideal bagi
pertumbuhan tumbuhan dan pembangunan ekosistem yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, cacing tanah memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan air tanah melalui pembentukan struktur tanah yang baik, peningkatan drainase tanah, peningkatan kandungan nutrisi tanah, dan meningkatkan distribusi oksigen bagi akar tanaman. Mereka berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan air, yang penting untuk kesejahteraan tanaman dan kehidupan lainnya dan cacing tanah memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan air dalam hal infiltrasi melalui peningkatan laju infiltrasi dan perkolasi air, meningkatkan porositas tanah, membantu dalam perbaikan sifat fisik tanah, dan meningkatkan aerasi tanah. Mereka berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan air, yang penting untuk kesejahteraan tanaman dan kehidupan lainnya