• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Metode Penulisan

  • Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Studi Kepustakaan

Sistematika Penulisan Metode

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Sectio Caesaria

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Manifestasi klinis Sectio Caesarea
  • Jenis Sectio Caesaria
  • Patofisiologi
  • Indikasi Sectio Caesarea
  • Kontra indikasi Sectio Caesarea
  • Pemeriksaan penunjang
  • Penatalaksanaan

Sectio Caesaria adalah operasi mengeluarkan bayi melalui sayatan pada dinding perut dan rahim. Manuaba (2009) menyatakan indikasi ibu untuk menjalani Sectio Caesaria adalah ruptur uteri segera, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini.

Konsep Dasar Letak sungsang

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Manifes klinis
  • Kriteria letak sungsang
  • Patofisiologi
  • Diagnosa banding
  • Komplikasi
  • Pemeriksaan penunjang
  • Pencegahan
  • Penatalaksanaan
  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Evaluasi

Dampak permasalahan yang terjadi pada posisi sarung adalah cedera lahir, infeksi karena intervensi tingkat tinggi, hipoksia janin, hal ini dapat terjadi karena prolaps atau kompresi tali pusat, lepasnya plasenta sebelum waktunya (Faser, 2009). Px datang ke poliklinik obgyn RSUD Bangil untuk pemeriksaan rutin pada pukul 11.45 setelah diperiksa dokter dan didiagnosis janin dengan indikasi mematikan. Px langsung disarankan ke ruang VK untuk persiapan SC. .4) pada tanggal 27 Desember 2018 pukul 13.30 WIB. Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga ibu dan bayi, diharapkan mereka mampu melakukan perawatan tali pusat yang baik secara mandiri di rumah.

Setelah kita bahas sebelumnya, apa yang Anda ketahui tentang pentingnya perawatan tali pusat? Hal ini juga bisa terjadi jika Anda memotong tali pusar bayi dengan benda yang tidak steril sehingga kuman mudah tumbuh dan berkembang biak. Saat itu, tali pusar akan bernanah dan berlendir, serta ditandai dengan kemerahan di sekitar pusar.

Tabel 2.1 perencanaan pada post Sectio Caesaria (Nurarif & Kusuma, 2015).
Tabel 2.1 perencanaan pada post Sectio Caesaria (Nurarif & Kusuma, 2015).

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

Daftar tabel 3.1 Riwayat kehamilan persalinan nifas sebelumnya pada klien dengan diagnosa medis operasi caesar pasca operasi dengan indikasi lokasi. Px mengatakan perut terasa kencang tetapi tidak terbuka sempurna dan segera disarankan untuk dioperasi (2) Tahap II : Dilakukan pembedahan. Px mengaku paham tentang KB karena sebelumnya px menggunakan KB yaitu KB suntik selama 3 bulan (7) Menyusui.

Px bilang asi bisa keluar dan mau. berencana memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan. Px mengaku puas dengan kelahiran anaknya. Apakah situasi ini membawa perubahan dalam kehidupan sehari-harinya? Mata tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pasien dapat melihat dengan jelas, konjungtiva anemia, sklera berwarna putih, ketajaman penciuman normal, tidak ada sekret dan mukosa hidung lembab.

Tabel 3.2 Data penunjang pada klien dengan diagnosa medis post op sectio  caesarea dengan indikasi letak sungsang Tanggal 26 Desember 2018  Pemeriksaan  Cell counter  Terlampir  Nilai rujukan
Tabel 3.2 Data penunjang pada klien dengan diagnosa medis post op sectio caesarea dengan indikasi letak sungsang Tanggal 26 Desember 2018 Pemeriksaan Cell counter Terlampir Nilai rujukan

Diagnosa Keperawatan

Bila ditinjau kasusnya diperoleh hasil yang sama yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot akibat anestesi. Pembersihan tali pusat bayi yang terpotong dilakukan: dari bagian tali pusat yang terpotong menuju pusar dalam satu arah. Jangan membungkus puntung tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau zat apa pun pada puntung tali pusat.

Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun, lalu keringkan dengan kain bersih. Merawat tali pusat berarti menjaga kebersihan luka dan tidak terkena urin, kotoran bayi, atau tanah. Dilarang mengoleskan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan lain-lain pada luka pusar, karena dapat menyebabkan infeksi dan tetanus yang dapat mengakibatkan kematian neonatal.

Tabel 3.4 Rencana tindakan pada klien dengan diagnosa medis post op sectio  caesarea dengan indikasi letak sungsang (Nurarif & Kusuma, 2015)  No
Tabel 3.4 Rencana tindakan pada klien dengan diagnosa medis post op sectio caesarea dengan indikasi letak sungsang (Nurarif & Kusuma, 2015) No

Intervensi Keperawatan

Implementasi

Dengan rutin melakukan teknik pernafasan dalam melalui hidung kemudian dihembuskan secara perlahan melalui mulut - Mengalihkan perhatian. Ajari pasien melakukan latihan rentang gerak (menggerakkan kaki, melakukan gerakan miring ke kanan dan kiri, serta mengajari duduk dan berjalan).

Evaluasi

Sementara itu, dalam peninjauan kasus, hasil yang sama didapat karena pasien dipindahkan ke ruang kesadaran. Pada pemeriksaan fisik B6 (tulang) menurut Prawirohardjo (2005), tinjauan pustaka menunjukkan bahwa pada pemeriksaan: terdapat turgor kulit elastis, warna kulit coklat atau zaitun, tidak ada edema, kelemahan otot, klien masih memerlukan pertolongan dari keluarga, pada palpasi : tidak ada nyeri tekan, akral hangat, pada perkusi : reflek patela (+), pada auskultasi tidak ada kendala, sedangkan pada pemeriksaan kasus hasil yang sama menunjukkan adanya kelemahan otot. Dalam peninjauan kasus, ditemukan hal serupa yaitu nyeri akut disertai inkontinensia intermiten.

Tali pusar (Funiculus umbilicalis) merupakan saluran kehidupan janin selama berada di dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang menyuplai nutrisi dan oksigen kepada janin selama 9 bulan 10 hari. setelah bayi lahir, saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit. Tetanus neonatal menyebabkan kejang yang sering ditemukan pada BBL bukan disebabkan oleh trauma lahir atau mati lemas, tetapi disebabkan oleh infeksi pada masa neonatal yang terjadi antara lain akibat pemotongan tali pusat atau perawatan yang tidak aseptik ( Anak Ilmu Kesehatan, 1985). Apabila kotor, cucilah luka tali pusat dengan air bersih mengalir dan segera keringkan dengan kain kasa kering dan balut dengan kain kasa tipis yang steril dan kering.

PEMBAHASAN

Pengkajian

Menurut peneliti, tidak banyak gap keluhan utama antara gambaran kasus dengan tinjauan pustaka, karena semua pasien mengalami keluhan nyeri ketika efek anestesi sudah hilang pasca operasi caesar, yaitu pada tinjauan kasus Ny. Pada pemeriksaan fisik menurut Prawirohardjo (2005), diperoleh hasil pemeriksaan B1 (Pernapasan) dalam studi literatur yaitu pada pemeriksaan: bentuk dada simetris, pola pernafasan teratur, tidak ada retraksi dada, pada palpasi : tidak ditemukan nyeri tekan, pada perkusi : sonor, pada auskultasi : tidak ditemukan bunyi nafas tambahan seperti ronki, mengi, reles, bunyi nafas vesikular. Pada pemeriksaan fisik menurut Prawirohardjo (2005), penelusuran literatur menunjukkan hasil pemeriksaan B2 (darah): tidak ditemukan sianosis, pada palpasi: nadi 80 -100 x/menit, irama jantung sangat teratur, tekanan darah dapat naik atau turun, CRT (capillary isi ulang waktu), bunyi jantung ditemukan pada auskultasi S1 (lub), S2 (dup).

Pada pemeriksaan fisik Prawirohardjo B3 (otak) (2005), tinjauan literatur menunjukkan bahwa pada pemeriksaan: kesadaran kosmetik, orientasi baik, tidak ada kejang, tidak ada masalah palpasi, tidak ada masalah perkusi, tidak ada masalah auskultasi. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus karena pada tinjauan literatur tidak ditemukan jam istirahat yang tidak teratur, sedangkan pada tinjauan kasus tidak ditemukan masalah keperawatan. Pada pemeriksaan fisik B4 (mangkuk) menurut Prawirohardjo (2005), tinjauan literatur menunjukkan hasil pemeriksaan: masing-masing menggunakan kateter, warna urin kuning, ada bau amis, ada lochea merah. rubra, pada palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah perkemihan, pada perkusi : tidak ada masalah, pada : auskultasi tidak ada masalah.

Diagnosa Keperawatan

Sebab, klien mengalami gangguan otot dan tidak bisa bergerak aktif pasca menjalani operasi caesar. Dengan data obyektif pasien tampak terbaring di tempat tidur, segala kebutuhan aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat, rentang gerak sendi dan tungkai (ROM): Terbatas, kekuatan otot: 5,5 pada ekstremitas atas, 3,3 pada ekstremitas bawah anggota badan. Dalam tinjauan literatur, menurut Prawirohardjo (2005), ditemukan lima diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas jaringan, hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot akibat anestesi, faktor risiko: episiotomi, laserasi jalan lahir, pertolongan persalinan, gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri, kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri.

Namun dalam pemeriksaan kasus, tidak diketahui bahwa risiko infeksi berhubungan dengan faktor risiko: episiotomi, pecahnya jalan lahir, persalinan dibantu, karena tidak ada gejala infeksi seperti rubor, dolor, warna, fungsi rambut ditemukan selama pemeriksaan, sehingga tidak ada risiko infeksi. Sementara itu, diagnosis kecemasan dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan perawatan diri, karena hal ini tidak teridentifikasi dalam penilaian. Tidak semua diagnosa dapat muncul dalam tinjauan kasus karena diagnosa keperawatan dalam tinjauan pustaka merupakan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masa nifas patologis secara umum.

Intervensi

Intervensi dilakukan dengan membangun hubungan saling percaya, melakukan observasi nyeri ekstensif termasuk lokasinya, menjelaskan nyeri pada klien, mengamati pemeriksaan TTV, mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi, mengatur posisi yang nyaman bagi klien, bekerja sama pemberian obat pereda nyeri. Menurut penulis, mengkonsumsi ikan yang banyak mengandung protein seperti mengkonsumsi ikan terkutuk, mengkonsumsi putih telur dan buah-buahan. Penyebabnya pasien mengatakan sulit menggerakan kedua kakinya dengan data obyektif yaitu: K/U lemah, pasien serasa di tempat tidur, seluruh aktivitas klien ditunjang oleh keluarga dan perawat, pergerakan sendi dan tenaga kaki. (ROM): terbatas, kekuatan otot: pada ekstremitas atas 5,5, sedangkan pada ekstremitas bawah 3,3.

Kriteria hasil: c/u baik, pasien mengatakan dapat menggerakkan kaki, mika miki, duduk dan berjalan, klien dapat melakukan aktivitas mandiri, kekuatan otot: 5,5,5,5. Intervensi yang dilakukan, kaji tingkat kemampuan klien dalam bergerak, motivasi klien dalam bergerak secara bertahap. Klien juga dapat melakukan mobilisasi dini seperti miring ke kanan dan miring ke kiri atau dapat menggerakkan jari kaki secara perlahan setiap 5-10 jam setelah pasien dipindahkan ke kamar.

Implementasi

Selanjutnya pasien dapat berjalan perlahan pada hari ke 3 sampai ke 5...menurut penulis mobilisasi dini dapat mencegah terjadinya trombosis dan dekubitus pada punggung...x/menit), mempelajari teknik distraksi dan relaksasi dengan melakukan teknik pernafasan dalam. teratur melalui hidung lalu hembuskan perlahan melalui mulut dan alihkan perhatian dengan membaca buku atau menonton TV, mengatur posisi pasien yang nyaman (posisi semi Fowler), pemberian obat pereda nyeri (Ceftariazone 2x1 gr/iv, Neurosanbe 3x1 amp. , Santagesic 3x1 amp/iv, Vit.k 3x1 amp/iv Dalam pelaksanaan tinjauan pustaka menurut (Prawirohardjo, 2005) sama dengan tinjauan kasus, kemampuan pasien dalam bergerak, menentukan, memotivasi pasien untuk bergerak secara bertahap , mengajarkan pasien berolahraga (menggerakkan kaki, dan melakukan gerakan miring ke kanan dan kiri), mendorong keluarga membantu aktivitas pasien, pengembangan mengevaluasi kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.

Evaluasi

Setelah melakukan observasi dan memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien dengan diagnosa medis pasca Sectio Caesarea dengan indikasi letak sungsang di Ruang Mawar - RSUD 4 Bangil Pasuruan, penulis juga dapat menarik kesimpulan sebagai saran yang mungkin berguna dalam meningkatkan kualitas pelayanan. asuhan keperawatan pasca SC dengan indikasi presentasi sungsang. Dari hasil gambaran asuhan keperawatan pasien diagnosa medis post Sectio Caesarea dengan indikasi letak sungsang di Ruang Mawar - RSUD 4 Bangil Pasuruan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. Pada pasien pasca SC, penilaian harus memperhatikan bahwa pada pemeriksaan fisik, ibu pasca SC akan mengalami perubahan pada payudaranya yang membesar, kontraksi rahim baik/keras, dan terdapat lochea rubra.

Diakses melalui http://annahabayahan.blogspot.co.id/2011/04/askep-sectio-caesaria.html pada tanggal 15 September 2018 pukul 22:01 WIB. Di bidang Ginekologi Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo http://www.abcmedika.com/2013/11/kompasi-dasar sectionio-caesaria.html?.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait