• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Kurnia Pratiwi

N/A
N/A
Fica Merilian Cannavaro

Academic year: 2024

Membagikan " Karya Tulis Kurnia Pratiwi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mempunyai iklim yang cocok untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman terutama buah-buahan. Buah mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan manusia. Indonesia juga merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia karena terletak di wilayah khatulistiwa, dimana terdapat tipe hutan tropis yang sangat unik, yang kekayaan jenis tumbuhannya belum dapat diukur secara pasti di hutan Indonesia (Susi, 2014).

Menurut Dodo (2015) menyatakan hingga saat ini, setidaknya terdapat 30.000 spesies tanaman berbunga yang sebagian besar masih tumbuh liar di hutan-hutan berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini, hanya sekitar 4.000 spesies yang diketahui telah dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, dan hanya sekitar seperempat dari spesies tersebut yang telah dibudidayakan, bahkan mungkin kurang dari 10 persen. Oleh karena itu, masih banyak jenis tumbuhan yang belum diketahui, terutama kelompok tanaman buah-buahan lokal Indonesia yang semakin langka (Rahayu & Pribadi, 2012).

Menurut Jurnal Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI menjelaskan bahwa terdapat 226 jenis tanaman buah-buahan yang dapat dimakan di Indonesia, sebagian besar tumbuh liar di hutan (184 jenis), hanya sebagian kecil yang dibudidayakan (62 jenis), dan 18 jenis diantaranya bersifat endemik. Buah memberikan kontribusi yang signifikan dalam melengkapi pola makan seseorang, karena buah merupakan sumber tambahan karbohidrat serta vitamin dan mineral (Angio & Irawanto, 2019). Efek serat pada buah-buahan dapat bermanfaat dalam meminimalkan risiko penyakit yang berhubungan dengan pola makan yang buruk akibat gaya hidup. Jika dikelola dengan baik, buah-buahan juga dapat memberikan kontribusi ekonomi yang penting dan menjadi sumber pendapatan bagi petani kecil (Kayadoe et al., 2017).

Secara umum buah-buahan mengandung berbagai macam nutrisi terutama vitamin dan mineral, yang cukup tinggi. Komposisi nutrisi setiap buah berbeda- beda tergantung beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, kondisi iklim tempat

(2)

budidaya, perawatan tanaman, cara pemanenan, derajat kematangan pada saat panen, kondisi pada saat pemasakan dan kondisi penyimpanan (Sutrisno, 2019).

Salah satu permasalahan yang berulang kali muncul dalam beberapa tahun terakhir adalah derasnya arus masuk buah-buahan impor. Menurut Setyabudi dkk.

(2008), impor Tiongkok menduduki peringkat pertama di antara negara-negara pengimpor buah-buahan, dengan nilai impor mencapai US$134,6 juta pada Januari hingga September 2006 meningkat sebesar US$73,8 juta. Meskipun impor buah-buahan hanya mewakili sebagian kecil dari total jumlah buah yang dikonsumsi konsumen dalam negeri, namun penyebarannya yang bahkan sampai ke pelosok-pelosok negara, merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Ketika impor buah meningkat maka akan terus merugikan daya saing pasar buah nasional (Niagara et al., 2018). Oleh karena itu, kepedulian harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah-buahan lokal.

Pada umumnya masyarakat lebih mengenal buah-buahan impor yang cukup mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun di pedagang eceran buah dan sayur.di pasar modern. Buah-buahan impor seperti apel, anggur, pir, kiwi, anggur dan lain-lain sangat digemari masyarakat dibandingkan dengan buah-buahan lokal seperti nanas, buah naga, pisang, pepaya, salak dan lainnya (Salusu, 2020).

Kurang dimanfaatkan dan belum diketahui potensi dari buah-buah local oleh masyarakat membuat hasil hutan semakin langka. Buah umumnya mengandung vitamin C dan provitamin A, ada juga vitamin B, asam folat, vitamin E dan vitamin K (Ramayulis, 2016). Untuk mengetahui kandungan yang terdapat didalam buah maka perlu dilakukan analisis kandungan nutrisi buah-buahan lokal tersebut. Masyarakat umum dapat mengenali potensi buah lokal dan menanamnya. Karena merupakan buah lokal yang langka, maka sifat fisik buah juga harus diperhatikan selain kandungan nutrisinya (Komarayanti, 2017).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan maka didapatkan rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

(3)

1. Apasaja kandungan nutrisi yang terdapat didalam berbagai jenis buah- buahan lokal?

2. Bagaimana pengaruh buah-buah import terhadap buah-buahan lokal di pasar dalam negeri?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat didalam berbagai jenis buah- buahan lokal.

2. Mengetahui pengaruh buah-buah import terhadap buah-buahan lokal di pasar dalam negeri.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk memahami kandungan nutrisi yang terdapat didalam berbagai jenis buah-buahan lokal.

2. Untuk memahami pengaruh buah-buah import terhadap buah-buahan lokal di pasar dalam negeri.

1.5 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif berkelanjutan.dengan penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai Januari 2023 di Lampung Tengah.

Subyek penelitian ini adalah buah-buahan lokal Lampung Tengah yang dikumpulkan dari data ringkasan statistik buah-buahan, Laporan Status Tanaman Hortikultura Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015- 2016, dan dijadikan sampel di 4 kecamatan.

Prosedur penelitian, khususnya hasil penyelidikan pendahuluan berdasarkan rangkuman data statistik. Buah-buahan, laporan tahunan status tanaman hortikultura Dinas Pertanian Lampung Tengah, menjadi ensiklopedia keanekaragaman buah-buahan lokal Lampung Tengah. Penelitian pengembangan

(4)

ini menggunakan model desain 4-D (four D model) yang direduksi menjadi 3-D.

Desain 4-D terdiri dari empat fase: mendefinisikan (define), merancang (design), mengembangkan (develop), dan mendistribusikan (disseminate). Pada langkah keempat, peneliti memodifikasi pengembangan 4-D yang berarti tidak ada pendistribusian. Secara umum keempat fase tersebut adalah sebagai berikut (Trianto, 2007).

Tahap Pendefinisian (Define) ini bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kondisi untuk membuat ensiklopedia harus dipenuhi segala persyaratan, dimulai dengan analisis tujuan dan keterbatasan materi yang dikembangkan. Data penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk memperoleh rata-rata dan persentase. Teknik analisis data untuk masing-masing data penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Analisis data hasil validasi ensiklopedia

Analisis data yang diterima dari validator dilakukan secara deskriptif dalam bentuk proposal.dan komentar. Data yang digunakan untuk validasi ensiklopedia ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan 4 tingkat penilaian dengan kriteria sebagai berikut.

(1) Nilai 4 apabila penilaiannya sangat baik (2) Nilai 3 apabila penilaiannya baik

(3) Nilai 2 apabila penilaian cukup baik (4) Nilai 1 jika penilaiannya buruk

Pengumpulan data menggunakan instrument kumpulan data dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data persentase. Rumus pengolahan data untuk setiap aspek yang dievaluasi disajikan pada persamaan 1:

P=

i=1 n

xi

i=1 n

yi

x100 % …(1)

Keterangan:

Pi = persentase penilaian untuk aspek ke-i

xi = jumlah jawaban penilaian dari validator untuk aspek ke-i yi = jumlah nilai maksimum untuk aspek ke-i

P = persentase penilaian keseluruhan

(5)

n = banyak aspek yang dinilai i = 1, 2, 3, …, n

Selanjutnya, data persentase rating yang diperoleh diubah menjadi datadeskripsi kuantitatif yang menggunakan kriteria validitas (Komarayanti, 2017).

Referensi:

Angio, M. H., & Irawanto, R. (2019). Pendataan Jenis Buah Lokal Indonesia Koleksi Kebun Raya Purwodadi. Jambura Edu Biosfer Journal, vol. 1, no. 2, pp. 41–46. https://doi.org/10.34312/jebj.v1i2.2476.

Dodo. 2015. Keanekaragaman dan Konservasi Tumbuhan Langka Indonesia.

Warta Kebun Raya. vol. 13, no. 2, pp. 37-42.

Kayadoe, M., Koibur, J. F., & Warmetan, H. (2017). Komposisi Kimia dan Komponen Serat Berbagai Jenis Pakan Lokal yang Berasal dari Habitat Asal Kuskus dan Penangkaran. Sains Peternakan, vol. 12, no. 1, pp. 15-23.

https://doi.org/10.20961/sainspet.v12i1.4766.

Komarayanti, S. (2017). Encyclopedia of Local Fruits Based On Natural. Journal of Biology and Biology Learning, vol. 2, no. 1, pp. 61–75.

Niagara, N., Daningsih, E., & Titin, T. (2018). Sifat Fisik Dan Kandungan Gizi Buah Peluntan, Senare, Dan Ara’ Di Kalimantan Barat. Edukasi: Jurnal

Pendidikan, vol. 16, no. 1, pp. 68-76.

https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i1.837.

Rahayu, E. S., & Pribadi, P. (2012). Kadar Vitamin Dan Mineral Dalam Buah Segar Dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica Pubescens Lenne&K.Koch). Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, vol.

4, no. 2, pp. 89–97.

Ramayulis, R. 2016. Super Jus. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Salusu, D. (2020). Kandungan Vitamin C pada Tiga Jenis Buah-Buahan Genus Baccaurea. Buletin Loupe, vol. 16, no. 02, pp 12–16.

https://doi.org/10.51967/buletinloupe.v16i02.237.

Susi. (2014). Potensi Pemanfaatan Nilai Gizi Buah Eksotik Khas Kalimantan Selatan. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian, vol. 39, no. 3, pp. 144–150.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sutrisno, A. D. (2019). Identifikasi Kandungan (Antioksidan, Vitamin C Dan Serat Kasar) Pada Buah Lokal Dan Impor (Jeruk, Apel Dan Mangga).

Pasundan Food Technology Journal, vol. 6, no. 1, pp. 1-8.

https://doi.org/10.23969/pftj.v6i1.1502.

(6)

Amalia, R. F. (2019). Pengembangan Pop-Up Book sebagai Upaya Mengenalkan Pentingnya Konsumsi Sayur dan Buah Pada Anak Usia Sekolah di SD Negeri 2 Berkoh. Repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto, vol.

65, no. 21, pp. 205-214. http://repository.ump.ac.id/9506/.

Angio, M. H., & Irawanto, R. (2019). Pendataan Jenis Buah Lokal Indonesia Koleksi Kebun Raya Purwodadi. Jambura Edu Biosfer Journal, vol. 1, no. 2, pp. 41–46. https://doi.org/10.34312/jebj.v1i2.2476.

Juariah, S., & Wati, D. (2020). Meditory Efektifitas Ekstrak Bonggol Nanas (Ananas comosus L . Merr) Terhadap Escherichia coli. vol. 8, no. 5, pp. 95–

100.

Kayadoe, M., Koibur, J. F., & Warmetan, H. (2017). Komposisi Kimia dan Komponen Serat Berbagai Jenis Pakan Lokal yang Berasal dari Habitat Asal Kuskus dan Penangkaran. Sains Peternakan, vol. 12, no. 1, pp. 15.

https://doi.org/10.20961/sainspet.v12i1.4766.

Komarayanti, S. (2017). Encyclopedia of Local Fruits Based On Natural. Journal of Biology and Biology Learning, vol. 2, no. 1, pp. 61–75.

Kusmiyati, Rasmi, D. A. C., Sedijani, P., & Khairrudin. (2022). Penyuluhan Tentang Pentingnya Konsumsi Buah untuk Menjaga Imunitas Tubuh. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, vol. 5, no. 4, pp. 6–11.

https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i4.2222.

Laksemi, I. G. A. A., Rai, I. N., & Mayadewi, N. N. A. (2023). Identifikasi Karakter Morfologi dan Analisis Kandungan Nutrisi Buah Pisang Mas, Buluh, dan Lumut Lokal Bali. Agrotrop : Journal on Agriculture Science, vol. 13, no. 1, pp. 27-33. https://doi.org/10.24843/ajoas.2023.v13.i01.p03.

Martiningsih E. N., Suryana. M., Sutiadipraja, N. (2015). Identifikasi Kualitas Dan Bobot Masa Simpan Beberapa Jenis Buah Salak Bali (Salacca Zalacca

(7)

Var. Amboinensis). Agrimeta, vol. 5, no. 9, pp. 1–9.

http://jurnal.unmas.ac.id/index.php/agrimeta/article/download/90/67.

Muchtadi, D. T. R. (2012). Jenis, Varietas, dan Sumber Bahan Pangan Nabati Sayuran dan Buah- buahan. Pengetahuan Bahan Pangan Nabati, vol. 1, no.

1, pp. 1–29.

Niagara, N., Daningsih, E., & Titin, T. (2018). Sifat Fisik Dan Kandungan Gizi Buah Peluntan, Senare, Dan Ara’ Di Kalimantan Barat. Edukasi: Jurnal

Pendidikan, vol. 16, no. 1, pp. 68-24.

https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i1.837.

Nurchayati, & Hikmah. (2014). Pola Distribusi Buah Lokal Dan Buah Import : Studi Kasus. Seminar Nasional Dan Call for Paper (Sancall 2014):

Research Methods And Organizational Studies, Sancall, vol. 32, no.1, pp.

40–50.

Produksi Buah–Buahan dan Sayuran Tahunan Menurut Jenis Tanaman, 2022 - Tabel Statistik - Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id).

Produksi Tanaman Buah-buahan - Tabel Statistik - Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id).

Rahayu, E. S., & Pribadi, P. (2012). Kadar Vitamin Dan Mineral Dalam Buah Segar Dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica Pubescens Lenne&K.Koch). Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, vol.

4, no. 2, pp. 89–97.

Rahmadini, F., Julianti, E., & Lubis, Z. (2020). Warna Kulit Dan Komposisi Kimia Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griffith Et Anders.) Pada Tingkat Kematangan Yang Berbeda. Agrointek, vol. 14, no. 2, pp. 270–277.

https://doi.org/10.21107/agrointek.v14i2.6159.

Rohanah, R., Puspita, R. R., Wijaya, R. D., Pratiwi, R. D., & Hareva, J. A. (2023).

Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dan Buah Bit (Beta Vulgaris) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin. Holistik Jurnal Kesehatan, vol. 17, no. 6, pp. 465–472. https://doi.org/10.33024/hjk.v17i6.11800.

Rusmiati, R., Sari, S. G., & Amalia, K. R. (2021). Analisis Kandungan Proksimat Daging Buah dan Biji Tiga Varietas Durian (Durio Zibethinus Murr.) yang Berasal dari Tempat Tumbuh yang Berdekatan. Bioscientiae, vol. 18, no. 1,

(8)

pp. 1. https://doi.org/10.20527/b.v18i1.4063.

Salusu, D. (2020). Kandungan Vitamin C pada Tiga Jenis Buah-Buahan Genus Baccaurea. Buletin Loupe, vol. 16, no. 02, pp. 12–16.

https://doi.org/10.51967/buletinloupe.v16i02.237.

Salusu, H. D., Nurmarini, E., Beze, H., Hamka, & Yulianto. (2021). Potensi Kandungan Metabolit Primer Pada 10 Jenis Buah-Buahan Hutan. Buletin

Poltanesa, vol. 22, no. 2, pp. 204–208.

https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.908.

Setiyani, R., Dewi Lestari, R., & Dwi Saputri, A. (2023). Perilaku Konsumen Dalam Mengonsumsi Buah Dan Produk Olahannya Dimasa Pandemi Covid- 19. Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian, vol. 25, no. 1, pp. 9–18.

https://doi.org/10.33061/innofarm.v25i1.8484.

Susi. (2014). Potensi Pemanfaatan Nilai Gizi Buah Eksotik Khas Kalimantan Selatan. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian, vol. 39, no. 3, pp. 144–150.

Sutrisno, A. D. (2019). Identifikasi Kandungan (Antioksidan, Vitamin C Dan Serat Kasar) Pada Buah Lokal Dan Impor (Jeruk, Apel Dan Mangga).

Pasundan Food Technology Journal, vol. 6, no. 1, pp. 1-9.

https://doi.org/10.23969/pftj.v6i1.1502.

Uji, T. (2007). Review : Species Diversity Of Indigenous Fruits In Indonesia And Its Potential. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, vol. 8, no. 2, pp.

157–167. https://doi.org/10.13057/biodiv/d080217.

Vikaliana, R., Arifin, A. L., Mariam, S., Irwansyah, I., & Hidayat, Y. R. (2021).

Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Buah Lokal Pada Masa Pandemi Covid- 19. Jurnal Ekonomi : Journal of Economic, vol. 12, no. 2, pp. 41-50.

https://doi.org/10.47007/jeko.v12i02.4309.

Zaenab, Z., Rasjid, A., & Saputri, V. S. (2021). Analisis Formalin Pada Buah Import (Study Literatur). Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, vol. 21, no. 1, pp. 127.

https://doi.org/10.32382/sulolipu.v21i1.2094

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengkajian pola nutrisi dan metabolisme, kita perlu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status nutrisi pasien, selain juga perlu

Anggur juga merupakan suatu tanaman yang kaya akan fenol yang kebanyakan terdapat pada kulit, ranting, daun, dan biji dari buah anggur.. Total kandungan fenol pada kulit

Untuk mengambangkan Pasar Buah Berastagi perlu dilakukan identifikasi peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata di Pasar Buah serta potensi pengembangan

“Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Berbasis IPTEK melalui Optimalisasi Potensi Lokal Guna Meningkatakan Kesejahteraan Masyarakat Desa Buahan.” Pemilihan tema

Banyaknya kandungan zat gizi serta fitonutrien yang ada didalam buah salak punya potensi menolong program diet. didalam buah salak ada vit. Kita tahu bahwa serat bisa berikan rasa

Manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan antioksidan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan buah semacamnya.. Manggis tidak akan busuk, namun manggis

Hal ini dikarenakan, didalam kandungan kimia tanaman sirih terdapat beberapa senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik diantaranya senyawa karvakol bersifat

Kandungan vitamin C pada buah kiwi dua kali lebih banyak dibanding buah-buahan lain.Tanaman buah kiwi memiliki dua varietas yaitu kiwi hijau (A.deliciosa) dan Kiwi emas