Bank Muamalat merupakan salah satu bank syariah di Indonesia yang memiliki produk yang beragam. Berjudul: Pembiayaan Murabah}ah di Perbankan Syariah, Studi Banding Pemikiran Muhammaad Syafi'i Antonio dan Abdullah Saeed.
Metode Penelitian
Dalam karya ilmiah ini penulis lebih fokus pada penerapan akad mura>bah}ah dan penentuan margin mura>bah}ah pada produk pembiayaan KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo. Dalam skripsi ini penulis menyimpang dari kasus yang terjadi di Bank Muamalat KCP Ponorogo.
Sistematika Pembahasan
Landasan Syariah dan Hukum
Artinya: “Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri seperti orang kerasukan setan karena (tekanan) kebodohannya. Dalam ayat ini Allah menekankan keabsahan dan keabsahan jual beli pada umumnya, serta menolak dan melarangnya. konsep ribawi.
- Syarat dan Rukun
- Akad Mura>bah}ah di Perbankan Sha>ri’ah
- Akad Jual Beli
- Bayar
- Negosiasi dan Persyaratan
- Beli Barang
- Kirim
- Terima Barang dan Dokumen
Dalam transaksi murabahah yang dilakukan oleh bank syariah, bank sebagai penjual wajib menyediakan barang jual beli kepada nasabah, yang diterima nasabah adalah barang (dana) hasil jual beli tersebut. Dalam hal akad murabahah, pihak bank harus terlebih dahulu membeli barang pesanan secara resmi. Janji pembeli untuk membeli barang dalam jangka waktu mura>bah}ah dapat berupa janji yang mengikat atau dapat bersifat mengikat maupun tidak mengikat.
Margin adalah keuntungan yang diperoleh dari transaksi jual beli dengan menggunakan akad mura>bah}ah. Harga jual barang dalam pembiayaan murabahah tentunya tidak dapat dipisahkan dari margin keuntungan yang disepakati antara bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Ciri-ciri murabahah adalah penjual harus memberitahukan kepada pembeli mengenai harga pembelian barang dan menyebutkan jumlah keuntungan ditambah dengan biaya-biaya lainnya.
Keputusan Lembaga F iqih Islam Dunia a. Tentang Pembatasan Keuntungan
Institut Fikih Islam menyelenggarakan konferensinya yang kelima di Kuwait pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 6 Jumadil Ula 1409 H, yaitu pada tanggal 10 sampai dengan 15 Desember 1988 M. syarat-syarat perdagangan secara umum, keadaan para saudagar serta barang-barang dagangannya, juga memperhatikan. Keempat, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menaikkan harga kecuali terdapat ketidakseimbangan yang jelas di pasar dan harga didorong oleh faktor-faktor yang disengaja.
Jika hal ini terjadi, pemerintah harus melakukan intervensi dengan cara yang adil dan dapat diterapkan untuk mengatasi faktor-faktor tersebut dan penyebab tingginya ketimpangan harga serta penipuan besar-besaran. Dewan Lembaga Fiqih Islam yang berafiliasi dengan Organisasi Konferensi Islam mengadakan konferensi keduanya di Jeddah pada tanggal 10 dan 16 Rabiutsani 1406 H/22. sampai dengan tanggal 28 Desember 1985. Keputusan mengenai transaksi bank dengan bunga ditentukan berdasarkan hasil diskusi panjang mengenai dampak negatif riba transaksional dalam perekonomian internasional dan stabilitasnya.
اا س (
Fatwa DSN MUI Tentang Bunga/Interest 35 Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba
Bunga (interest/faidah) adalah biaya tambahan yang dibebankan atas transaksi pinjaman tunai (al-qardh) yang dihitung dari pokok tanpa memperhitungkan pemanfaatan/hasil pokok, berdasarkan jangka waktu, pasti diperhitungkan terlebih dahulu, dan umumnya didasarkan pada persentase. Yang terjadi adalah karena adanya keterlambatan pembayaran yang telah disepakati sebelumnya, dan inilah yang disebut dengan nasi'ah bunga. Praktek riba pada uang yang terjadi saat ini memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW yaitu riba nasi’ah.
Praktek riba ini haram, baik yang dilakukan oleh bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi dan lembaga keuangan lainnya maupun yang dilakukan oleh perorangan. Bagi wilayah yang Lembaga Keuangan Syariah telah memiliki kantor/jaringan dan mudah diakses, transaksi berdasarkan perhitungan bunga tidak diperbolehkan. Bagi daerah yang belum terdapat kantor/jaringan lembaga keuangan syariah, diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip dharurat/hayat.
Profil Bank Muamalat KCP Ponorogo
Manajemen Bank Muamalat berhasil meningkatkan pertumbuhan keuangan secara signifikan di tengah persaingan dengan penambahan beberapa bank syariah di Indonesia. Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia sehingga mempunyai peranan penting dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Selain itu, sebagai pionir pertama di Indonesia, Bank Muamalat juga memiliki pengalaman unggul dalam industri perbankan syariah yang belum dimiliki bank syariah lainnya.
Berdasarkan perkiraan pertumbuhan Bank Muamalat, Bank Muamalat mulai memperluas jaringannya dengan membuka banyak cabang di Indonesia. Berdirinya Bank Muamalat cabang Ponorogo melihat peluang yang luar biasa dimana sebagian besar lingkungan Ponorogo adalah lingkungan pesantren. Bank Muamalat selama ini dipercaya oleh Kementerian Agama sebagai salah satu BPS BPIH (bank penerima setoran biaya penyelenggara haji).
Implementasi Akad Mura>bah}ah Pada Produk Pembiayaan KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo
Dalam penelitian ini penulis fokus mengkaji implementasi akad mura>bah}ah pada produk KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo. Akad mura>bah}ah merupakan salah satu akad yang digunakan dalam produk pembiayaan KPRS Muamalat iB. Penerapan akad mura>bah}ah pada produk KPRS Muamalat iB dilakukan dengan dua model.
Sedangkan dalam penerapan akad mura>bah}ah model kedua, bank dan nasabah menyepakati akad wakalah dimana bank memberikan kewenangan kepada nasabah untuk membeli sendiri barangnya sesuai keinginannya. Berikut skema pembiayaan KPRS Muamalat iB dengan akad mura>bah}ah bil wakalah di Bank Muamalat KCP Ponorogo. Menurut Pak. Danang R Suhendra, Pimpinan Bank Muamalat KCP Ponorogo menjelaskan, dengan menerapkan akad murabahah dalam kasus seperti yang penulis jelaskan, maka bank melimpahkan nasabahnya untuk membeli rumah yang diinginkannya.
Implementasi Margin Keuntungan Mura>bah}ah Pada Produk Pembiayaan KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo
ALCO Bank Muamalat menentukan free margin tergantung pada aspek cost of fund (CoF), overhead, penyisihan piutang dan keuntungan yang diinginkan (spread margin). Angka 8% per tahun ini akan menjadi acuan ALCO dalam menentukan free margin. Tingkat margin yang dihasilkan dari rapat ALCO, misalnya 12%, akan menjadi margin minimum dalam pembiayaan murabahah.
Perhitungan margin pembelian rumah dengan akad murabahah ditentukan berdasarkan harga utama rumah tersebut. Setelah dilakukan diskusi antara Pak Achmad dengan customer service bank tersebut, maka disepakati produk keuangan KPRS Muamalat iB dengan opsi akad mura>bah}ah yang sesuai dengan kebutuhannya. ANALISIS PELAKSANAAN KONTRAK DAN TINGKAT KEUNTUNGAN MURA>BAH}AH PADA PRODUK KEUANGAN KPRS MUAMALAT IB.
Analisis Implementasi Akad Mura>bah}ah Pada Produk Pembiayaan KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo
Menurut Bapak Danang Suhendra, Pimpinan Bank Muamalat KCP Ponorogo, menjelaskan bahwa pemberian pembiayaan kepada nasabah dalam jumlah tertentu meliputi penandatanganan akad mura>bah}ah dan akad wakalah. Dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2000 tentang akad mura>bah}ah bagian pertama ayat 9 menjelaskan hal tersebut. Apabila bank ingin mewakili nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga (pengembang), maka akad jual beli murabahah harus dilaksanakan setelah barang tersebut pada prinsipnya menjadi milik bank.”68.
Setelah klien membayar kekurangannya kepada pengembang, klien dan bank baru menandatangani akad murabahah. Dalam transaksi di Bank Muamalat KCP Ponorogo, bank memberikan pembiayaan tunai kepada nasabah disertai dengan penandatanganan akad mura>bah}ah dan wakalah. Sehingga rumah yang menjadi objek jual beli murah antara bank dan nasabah tetap menjadi milik pengembang.
تلا ج خاو
Analisis Implementasi Margin Keuntungan Mura>bah}ah Pada Produk Pembiayaan KPRS Muamalat iB di Bank Muamalat KCP Ponorogo
Akad murabahah identik dengan transaksi perdagangan komoditas yang menyatakan harga beli dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli. Hal yang membedakan mura>bah}ah dengan kegiatan jual beli lainnya adalah ketika jual beli dengan akad mura>bah}ah, penjual harus memberitahukan kepada pembeli mengenai harga pokok barang yang dijualnya serta besarnya keuntungan yang diperoleh. oleh penjual. Tidak ada batasan keuntungan dalam aturan syariah, berapa pun jumlah keuntungan atau keuntungan yang diperbolehkan.
Bank syariah mengubah akad murabahah menjadi akad pada produknya. Hal ini terjadi pada Bank Muamalat KCP Ponorogo sebagai salah satu bank syariah di Indonesia. Sehingga bank dapat menerapkan teori free profit-taking kepada nasabah dalam akad murabahah antara bank dan nasabah.
Dalam operasional Bank Muamalat KCP Ponorogo sebagai bank berstatus penjual, bank tidak melakukan transaksi penjualan dengan nasabah (pembeli). Namun bank melakukan transaksi jual beli produk KPRS Muamalat iB secara murah dengan memberikan pembiayaan tunai kepada nasabah. Transaksi yang dilakukan bank dengan nasabah pada prinsipnya bukanlah transaksi jual beli murabahah, melainkan transaksi utang piutang yang dilakukan antar bank yang menyerahkan piutang kepada nasabah.
Perhitungan keuntungan mura>bah}ah pada Bank Muamalat KCP Ponorogo diperbolehkan secara syariah jika keuntungan tersebut diperoleh dari transaksi jual beli dengan menggunakan akad mura>bah}ah. Dalam syariah, tidak ada dalil yang mengatur batasan pengambilan keuntungan dari transaksi jual beli. KPRS Muamalat iB dengan transaksi jual beli antara bank (penjual) dengan nasabah (pembeli) karena hal tersebut diperbolehkan dan tidak ada batasan dalam mengambil keuntungan menurut syariah.
PENUTUP
Saran
Bagi Bank Muamalat KCP Ponorogo, alangkah baiknya untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai Syariah-muamalah yang telah dituangkan dalam syariat Islam dan kemudian diterapkan dalam operasional Bank Muamalat KCP Ponorogo secara Syariah. perbankan di Indonesia. Bagi praktisi, Bank Muamalat KCP Ponorogo semakin meningkatkan kapasitas setiap individu untuk lebih memahami hukum Islam dan peraturan pendukung operasional perbankan syariah seperti Peraturan Bank Indonesia dan Fatwa DSN MUI. Sebagai bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat KCP Ponorogo wajib menaati aturan tersebut karena bersifat mengikat.
Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih lanjut mengenai akad murabahah sebagai akad produk pada bank syariah, apakah produk pembiayaan KPRS atau yang lainnya. Cocok atau tidaknya akad murabahah jika dijadikan akad suatu produk pembiayaan di perbankan syariah yang pembayarannya bersifat jangka panjang. Padahal dalam teori hukum Islam, akad mura>bah}ah merupakan akad jual beli dan penerapannya untuk pembayaran jangka pendek, bukan jangka panjang.