• Tidak ada hasil yang ditemukan

kata pengantar - Repository Universitas Perintis Indonesia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kata pengantar - Repository Universitas Perintis Indonesia"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan nikmat dan karunia-Nya berupa ilmu, kesehatan, kesempatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “FORMULASI SABUN PADAT TRANSPARAN DARI DAN BENGKOANG PAchyrhizus erosus (L.) EKSTRAK urb Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sabun padat transparan umbi bengkoang dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20% serta mengetahui aktivitas bakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. sabun padat transparan ekstrak etanol umbi bengkoang secara organoleptik, pH dan stabilitas busa memiliki kriteria baik dan tidak mengiritasi kulit, selanjutnya pada uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes memiliki zona hambat pada formula F0 = 2,2 mm, F1 = 16,3 mm, F2 = 17,7 mm, dan F3 = 25,3 mm, dimana F3 memberikan aktivitas antibakteri termasuk kategori kuat dibandingkan semua formula berdasarkan tabel respon inhibisi mikroba menurut Coley (2005).

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi bengkoang dapat diformulasikan menjadi sabun padat bening dan sabun padat bening ekstrak etanol umbi bengkoang efektif melawan bakteri Propionibacterium acnes. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi sabun padat bening berbahan baku umbi bengkuang dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20% serta menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Untuk menguji aktivitas antibakteri sediaan menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes.

The results showed that the evaluation of the transparent ethanol extract of bengkoang tuber solid soap in organoleptic stability, pH and foam had good criteria and did not irritate the skin, then the antibacterial activity test against Propionibacterium acnes bacteria had an inhibition zone in the formula. F0 = 2.2 mm, F1 = 16.3 mm, F2 = 17.7 mm and F3 = 25.3 mm, where F3 provides antibacterial activity including a strong category compared to all formulas based on the response table microbial inhibitor according to Coley (2005).

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Umbi bengkoang mengandung zat pemutih (bleach) yang dapat memutihkan dan menghilangkan flek hitam dan pigmentasi pada kulit. Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap umbi bengkoang, namun belum ada yang mencoba memformulasi ekstrak umbi bengkoang menjadi sabun padat transparan. Padahal umbi bengkoang dengan daya antibakteri ini berpotensi melawan jerawat yang disebabkan oleh bakteri.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin memformulasikan sabun padat transparan dari ekstrak etanol akar bengkoang Pachyrhizus erosus (L.) Urb.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Biologi
    • Klasifikasi Pachyrhizus erosus (L.) Urb
    • Morfologi Pachyrhizus erosus (L.) Urb
    • Nama Daerah Pachyrhizus erosus (L.) Urb
    • Kandungan Senyawa Kimia
    • Manfaat Pachyrhizus erosus (L.) Urb.…
  • Metode Ekstraksi
  • Tinjauan Farmasetik
  • Tinjauan Umum
    • Kulit
    • Lapisan Kulit
  • Tinjauan Mikrobiologi
    • Bakteri Propionibacterium acnes
  • Antibakteri
    • Pengertian Antibakteri
    • Mekanisme kerja Antibakteri
    • Metode Penentuan Aktivitas Antibakteri

Investigasi pH sabun padat bening berbahan ekstrak etanol umbi bengkoang dilakukan dengan pH meter inolab. Alur kerja formulasi dan evaluasi sabun padat bening dari ekstrak etanol Bengkoang Pachyrizus erosus (L.) Urb. Alur kerja formulasi dan evaluasi sabun padat bening dari ekstrak etanol Bengkoang Pachyrizus erosus (L.) Urb.

Hasil Uji Statistik One Way ANOVA Formula Sabun Padat Transparan Ekstrak Etanol Bengkoang Pachyrizus erosus (L.) Urb. Hasil Analisis Uji Lanjut Duncan Ekstrak Etanol Formula Sabun Padat Transparan Bengkoang Pachyrhizus erosus (L.) Urb.

Gambar 2. Reaksi kimia sabun (Ashar, 2006)  2.3.4 Formula Sabun Padat Transparant
Gambar 2. Reaksi kimia sabun (Ashar, 2006) 2.3.4 Formula Sabun Padat Transparant

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan

  • Alat
  • Bahan

Prosedur Penelitian

  • Pengambilan Sampel
  • Indentifikasi Sampel
  • Pembuatan Ekstrak Etanol Umbi Bengkoang Pachyrhizus

Bengkoang-knolle is in die Herbarium van Andalas Universiteit (ANDA) Departement Biologie FMIPA Andalas Universiteit (UNAND) Padang geïdentifiseer.

Pemeriksaan Ekstrak Etanol Umbi Bengkoang Pachyrhizus

  • Organoleptis
  • Pemeriksaan pH
  • Rendemen
  • Kelarutan
  • Uji Fitokimia
  • Penetapan Susut Pengeringan
  • Penetapan Kadar Abu

Rendemen ekstrak dihitung dengan membandingkan berat ekstrak kental yang diperoleh dengan berat sampel awal (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Uji kelarutan menurut Farmakope Indonesia Edisi III dilakukan pada destilat air dan etanol 96%. Ekstrak etanol umbi Bengkoang dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 5 ml akuades dan 5 ml kloroform asetat, kemudian dibiarkan hingga terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan air dan lapisan kloroform (Harborne, 1987).

Diambil selapis 1-2 tetes air, diteteskan pada plat tetes, kemudian ditambahkan serbuk Mg dan HCl(p), terbentuknya warna merah menandakan adanya flavonoid. Diambil lapisan airnya, dikocok kuat-kuat dalam tabung reaksi, terbentuk busa yang tetap (± 15 menit) menunjukkan adanya saponin. Diambil selapis kecil kloroform, ditambahkan norit, ditambahkan asam asetat anhidrat, ditambahkan H2SO4(p), terbentuknya warna biru atau hijau menunjukkan adanya steroid, sedangkan warna merah menunjukkan adanya terpenoid.

Beberapa tetes pereaksi Mayer ditambahkan pada lapisan asam, reaksi alkaloid positif ditunjukkan dengan adanya kabut putih pada gumpalan putih. Ekstrak ditimbang dengan hati-hati dari 1 g menjadi 2 g dan ditempatkan dalam toples porselen yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105oC selama 30 menit dan didekantasi. Setelah itu dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator selama 10-15 menit kemudian ditimbang (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000).

Formulasi Sabun Padat Transparan

  • Formula sabun Padat Transparan Ekstrak Etanol Umbi Bengkoang
  • Pembuatan Sabun Padat Transparan Ekstrak Etanol umbi
  • Evaluasi Sabun Padat Transparan

30 minyak (VCO dan minyak zaitun) dan BHT di dalam cangkir dan diaduk hingga homogen. Larutan NaOH 30% ditambahkan ke dalam beaker glass ketika suhu mencapai 70°C dan diaduk selama 2-4 menit hingga terbentuk sabun, suhu diturunkan menjadi 50°C, kemudian campuran gliserin, TEA, sukrosa, cocobetaine dan citric asam. asam ditambahkan yang pertama kali dilarutkan dalam air panas ditambahkan ke campuran dengan pengadukan terus menerus selama kira-kira. 7-10 menit hingga campuran menjadi homogen. Ekstrak umbi bengkoang dilarutkan dengan sisa etanol 96% dan ditambahkan ke dalam adonan dasar, kemudian diaduk pada suhu 40°C hingga homogen, kemudian ditambahkan oleum rosae dan diaduk kembali hingga homogen dan dimasukkan ke dalam cetakan sabun transparan (Sri Wahyuni, 2018). .

Uji organoleptik dilakukan untuk melihat kenampakan fisik ekstrak dengan mengamati bentuk, warna dan bau ekstrak yang telah dibuat (Arief, 1992). 31 Amati dan catat tinggi busa formulasi sabun padat transparan yang dibuat selama 5 menit kemudian amati dan catat kembali tinggi busanya (Hika, 2009). Uji iritasi kulit dilakukan pada 20 relawan (Food and Drug Administration, 2018), dan relawan dipilih berdasarkan kriteria berikut.

Uji iritasi kulit dilakukan dengan uji tempel tertutup pada kulit manusia dimana 0,1 gram sabun padat bening diekstraksi dari etanol. Umbi bengkoang sebanyak 32 buah dioleskan pada bagian bawah kaki bagian dalam dengan diameter 3 cm, kemudian ditutup dengan hypavix@ dan dibiarkan selama 48 jam tanpa dibilas.

Uji Aktivitas Antibakteri

  • Sterilisasi Alat
  • Pewarnaan gram
  • Pembuatan Standar Kekeruhan
  • Pembuatan Suspensi Bakteri
  • Pembuatan Media Mueller Hinton
  • Pembuatan Konsentrasi Larutan Uji dan Uji Kontrol
  • Uji Aktivitas Antibakteri

Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa pH sabun padat bening berbahan dasar ekstrak etanol umbi bengkoang memenuhi persyaratan standar SNI. Selain ekstrak etanol umbi bengkoang, yang memberikan penghambatan bakteri Propionibacterium acnes, VCO, yang. Pada uji lanjutan yaitu Duncan, hasil ekstrak etanol umbi bengkoang E-(Aquades) berbeda nyata dengan E1 (konsentrasi ekstrak 5%), E2 (konsentrasi ekstrak 10%) dan E3 (konsentrasi ekstrak 20%). ).

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

  • Hasil Identifikasi Tanaman
  • Hasil Pemeriksaan Ekstrak Etanol Umbi bengkoang Pachyrhizus
  • Hasil Evaluasi Sabun Padat Transparan Ekstrak Etanol Umbi
  • Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Padat Transparan

Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Herbarium Universitas Andalas (ANDA) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas (UNAND) Padang menyatakan bahwa spesimen yang teridentifikasi adalah tanaman umbi bengkoang, Pachyrhizus erosus (L.) Urb. Hasil pemeriksaan organoleptik menunjukkan ekstrak berwarna coklat, berbau khas dan kental (Lampiran 6, Tabel III). Hasil pemeriksaan bahan tambahan yaitu asam stearat, virgin coconut oil (VCO), minyak zaitun, natrium hidroksida, etanol 96%, gliserin, sukrosa, TEA, asam sitrat, BHT, cocosamide DEA, oleum rosae menunjukkan hasil sesuai dengan persyaratan Depkes RI, 1995; SNI, 1992;.

Hasil uji stabilitas buih terhadap akuades dilakukan setiap minggu selama 6 minggu dengan rata-rata F0 = 5,2; F1 = 5,7; F2=. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sabun padat transparan berbahan ekstrak umbi bengkoang memiliki efek penghambatan terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pada pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol umbi bengkoang terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram, dimana ekstrak dilarutkan dalam akuades steril, diameter penghambatan terbesar diperoleh oleh ekstrak etanol umbi bengkoang. pada konsentrasi 20%, diameter penghambatan diberikan sebagai berikut: pada 5% = 14,5 mm; 10%.

Sedangkan untuk formula sabun padat transparan ekstrak etanol umbi bengkoang diameter terbesar diberikan oleh F3, diameter inhibisi diberikan sebagai berikut: pada F0 = 2,2 mm; F1.

Pembahasan

Selanjutnya ekstrak etanol umbi bengkoang yang telah diformulasi menjadi sabun diuji aktivitas antibakterinya terhadap Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi cakram. Umbi bengkoang yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari daerah Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Untuk mendapatkan hasil ekstrak yang baik maka dilakukan evaluasi terhadap ekstrak etanol umbi bengkoang yang bersifat organoleptik dengan hasil bahwa ekstrak etanol umbi bengkoang memiliki bentuk kental, warna coklat dan bau yang khas, ekstrak memiliki pH 5,05 dan rendemen yang dihasilkan adalah 3,75%.

Berdasarkan hasil penelitian (Lister, 2021) menyatakan bahwa hasil uji fitokimia ekstrak etanol umbi buncis positif banyak mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin dan saponin. Pemilihan konsentrasi yang berbeda bertujuan untuk melihat besarnya daya hambat yang diberikan berdasarkan beberapa faktor. Pemeriksaan evaluasi organoleptik sabun transparan padat meliputi bentuk, warna dan bau dengan hasil F0 berbentuk padat, berwarna bening dan berbau khas, F1 berbentuk padat, berwarna coklat dan berbau khas, F2 berbentuk kuat. , berwarna coklat tua dan berbau khas, dan F3 berbentuk tegas, berwarna sangat gelap dan berbau khas.

Uji tinggi busa bertujuan untuk mengetahui jumlah busa dan kestabilan busa yang dihasilkan sabun padat bening ekstrak etanol umbi bengkoang yang berbeda dari keempat formula tersebut. Investigasi aktivitas antibakteri sabun padat ekstrak etanol umbi bengkoang terhadap bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan slide, metode ini dipilih karena relatif mudah dan sederhana serta hasil yang diperoleh cukup teliti untuk melacak aktivitas. Pengukuran diameter hambat dilakukan dengan melihat daerah yang tidak ditumbuhi bakteri yaitu daerah bening di sekitar piringan.

Dari hasil pengukuran diameter daya hambat ekstrak etanol umbi bengkoang yang dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak dalam akuades steril dengan konsentrasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi respon pertumbuhan bakteri menurut Coley, respon penghambatan sabun padat transparan dari ekstrak etanol umbi bengkoang dengan F1 dan F2 termasuk dalam kategori sedang, kemudian F3 termasuk dalam kategori kuat dan seterusnya. klindamisin untuk perbandingan memberikan respon penghambatan yang kuat. 46 merupakan bahan pembentuk sabun yang juga memiliki aktivitas antibakteri, hal ini terlihat pada F0 (tanpa ekstrak) yang memberikan daya hambat terhadap bakteri yang diuji meskipun hasil yang diperoleh sangat lemah.

Jadi pada sabun padat bening inilah yang berperan sebagai antibakteri yaitu ekstrak etanol umbi bengkoang, VCO dan etanol 96%. Sedangkan pada uji Duncan didapatkan hasil F0 (formula sabun padat transparan dengan konsentrasi 0%) berbeda nyata dengan F1 (formula sabun padat ekstrak etanol umbi bengkoang) pada uji Duncan F2 (formula sabun padat dengan konsentrasi bengkoang 10%) ekstrak etanol umbi bengkoang) dan F3 (formula sabun padat bening dengan konsentrasi ekstrak etanol umbi bengkoang 0,47 20%).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Formulasi Sabun Cair Antiseptik Sediaan Ekstrak Etanol Selada Air (Impatiens Balsamina L.) dan Pengujian Khasiatnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115. 2009, Pengaruh Peningkatan Konsentrasi of 96% Ekstrak Etanol Pabrik Biji Alpukat (Perseae Americana) vs. Formulasi Sabun Padat Bening, (Skripsi) Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah; Jakarta, 61-62. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) sebagai antibakteri terhadap Streptococcus agalactiae penyebab mastitis subklinis pada sapi perah Imro'atul Khasanah, Sarwiyono dan Puguh Surjowardojo Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan.

2017. Perbandingan pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kemangi (ocimum sanctum l.) terhadap penghambatan pertumbuhan staphylococcus aureus dan salmonella typhi secara in vitro [thesis]. ed.) Keanekaragaman genetik pada tumbuhan.

Gambar 3. Umbi Bengkoang Pachyrizus erosus (L.) Urb.
Gambar 3. Umbi Bengkoang Pachyrizus erosus (L.) Urb.

Gambar

Gambar 1 : Umbi bengkoang Pachyrhizus erosus (L.) Urb. (Rahayu, 2014)  2.1.2 Morfologi Pachyrhizus erosus (L.) Urb
Gambar 2. Reaksi kimia sabun (Ashar, 2006)  2.3.4 Formula Sabun Padat Transparant
Tabel I. Klasifikasi Hambatan Pertumbuhan Bakteri menurut  (Coley, 2005)   Diameter Zona Hambat  Respon Hambatan Pertumbuhan
Tabel  II.  Formulasi  sediaan  sabun  padat  transparan  yang  dibuat  berbagai  konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 20%  (Sri Wahyuni, 2018)
+7

Referensi

Dokumen terkait

transparan ekstrak kering teh hijau (Camelia sinensis L. assamica) yang dapat menghasilkan sediaan dengan efektivitas (aksi pembersihan, pembentukan busa dan stabilitas

Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun padat dari ekstrak etanol umbi bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) dengan variasi minyak zaitun, minyak

Hasil: Tepung beras dan ekstrak daun kemuning dapat diformulasi menjadi sediaan sabun padat, mempunyai pH 9.00, busa dan tegangan permukaan yang stabil, stabil

Stabilitas busa yang diperoleh dari hasil ini sebesar 0.14 %, nilai pH yang stabil pH 7, bahan yang tidak larut dalam etanol sebannyak 0,345 gr dan sesuai dengan syarat mutu sabun

Hasil mutu fisik menunjukkan sabun padat ekstrak Kulit Manggis memiliki organoleptis padat, berwarna kombinasi ungu-kuning, dan memiliki aroma aloevera,

Data hasil penelitian pada evaluasi gel pembersih tangan ekstrak umbi bawang tiwai meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH, konsistensi, dan viskositas

Hasil pemeriksaan uji iritasi pada 20 sukarelawan selama 48 jam menunjukan hasil tidak mengiritasi pada sukarelawan Lampiran 9, Tabel 16 4.1.5 Hasil Pemeriksaan Aktivitas Antioksidan

Sabun opaque adalah jenis sabun mandi biasa yang berbentuk padat dan tidak transparan, sabun cair adalah sabun mandi yang berbentuk cair, sedangkan sabun transparan adalah jenis sabun