• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa, nikmat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan DIPLOMA III Pelayaran Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul. Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah terapan ini, baik dari segi penyajian materi maupun teknik penulisannya.

Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan semangat dan membiayai seluruh biaya pendidikan hingga saat ini dengan ikhlas dan kasih sayang. Seluruh Taruna POLTEKPEL Surabaya yang membantu mendorong terselesaikannya proposal ini khususnya kelompok VI. Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya serta bagi operasional pelabuhan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan perlindungan dalam melaksanakan penelitian yang selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. YOVI DARMA PUTRA, Pelaksanaan P2TL dalam pelaksanaan tugas jaga di anjungan kapal. Dibawah bimbingan Bapak R, Novi Andri Setiawan, S.Si.T, M.Pd dan. P2TL merupakan seperangkat aturan yang ditetapkan oleh badan pelayaran dunia yaitu IMO yang mengatur alur pelayaran dan mencegah terjadinya tubrukan kapal di laut. Melihat kapal karam antar MV. Bahuga Jaya dan MT. Norgas Cathinka yang terjadi di Selat Sunda pada tanggal 26 September 2012 disebabkan oleh kurangnya ketegasan petugas jaga dalam mengambil keputusan sesuai aturan P2TL. Berdasarkan hal tersebut penulis merumuskan bagaimana pelaksanaan P2TL di kapal.

DWI AYU DINDA LESTARI, Analysis of prevention of pollution of plastic waste at sea based on MARPOL 73/78.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

Review Penelitian Sebelumnya

Beberapa instrumen yang biasa digunakan untuk melakukan observasi bergerak antara lain teropong, kompas magnet, bearing, radar, radio dan lain sebagainya.

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya

Landasan Teori

  • Pengertian Implementasi
  • P2TL Aturan 5 ( look out )
  • Melaksanakan Tugas Jaga Navigasi
  • Hal yang diperhatikan sebelum dan sesudah jaga
  • MENGETAHUI KONDISI KAPAL DARI POSISI TATA LAMPU

Agar tugas jaga dapat terlaksana sesuai dengan prosedur, baik pada saat kapal ditambatkan di pelabuhan maupun pada saat sedang berlayar, maka dilakukan pembagian tugas jaga sesuai dengan STCW 1978 dan perubahannya, yaitu lamanya jam jaga. adalah 4 jam dengan selang waktu setiap periode 24 jam dengan istirahat paling sedikit 10 jam dibagi 2 periode yang setelahnya paling sedikit 6 jam. Dalam satu hari (selama 24 jam), tugas/tugas jaga dibagi menjadi 3 tim dengan masing-masing tim bertugas selama 4 jam pada siang hari dan 4 jam pada malam hari, sehingga setiap tim bertugas 8 jam sehari. Anjungan merupakan ruang komando kapal tempat diletakkannya kemudi kapal, letak peralatan navigasi untuk menentukan posisi kapal dan biasanya terdapat ruang nakhoda dan ruang radio.

Dalam Peraturan Pencegahan Tabrakan di Laut (P2TL) Tahun 1972, pada aturan 5 yaitu berkaitan dengan pengamatan disebutkan bahwa “setiap kapal harus selalu melakukan pengamatan yang baik, baik penglihatan maupun pendengaran serta dengan segala sarana yang ada, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dengan kondisi dan suasana yang ada guna melakukan penilaian terhadap informasi yang lengkap mengenai situasi dan risiko tumbukan”. Dalam melaksanakan tugas jaga navigasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh petugas jaga dalam melaksanakan tugas jaga navigasi kapal, yaitu. Jika Anda ragu tentang tindakan apa yang harus diambil demi keselamatan kapal, Anda harus memberi tahu kapten.

Selama jaga, haluan, posisi dan kecepatan kapal harus diperiksa secara berkala, dengan menggunakan semua perlengkapan navigasi yang tersedia, untuk memastikan bahwa kapal berada pada jalur yang dituju. Perwira yang bertugas harus mempunyai pengetahuan penuh mengenai letak dan pengoperasian seluruh peralatan navigasi yang ada serta menyadari dan mempertimbangkan keterbatasan operasional peralatan yang bersangkutan. Perwira yang bertanggung jawab atas tugas jaga navigasi tidak boleh sekaligus melakukan atau mempercayakan tugas lain yang membahayakan keselamatan navigasi.

Dalam menggunakan radar, petugas yang bertugas harus selalu mengingat ketentuan Peraturan Internasional Pencegahan Tabrakan di Laut tentang cara penggunaan radar. Jika perlu, petugas yang bertugas tidak boleh ragu untuk menggunakan sistem kemudi, mesin, dan sinyal suara yang tersedia, tetapi pemberitahuan tepat waktu mengenai perubahan kecepatan mesin atau pengendalian efektif harus diberikan. Perwira jaga navigasi harus mengetahui sifat olah gerak kapal, termasuk jarak pengereman, dan harus memperhatikan bahwa kapal lain mempunyai kemampuan olah gerak yang berbeda-beda. SAYA.

Selama tugas jaga, catatan yang baik tentang manuver dan aktivitas yang berkaitan dengan navigasi harus disimpan. J. Pada kapal yang mempunyai ruang peta terpisah, perwira jaga navigasi dapat mengunjungi ruang peta ini bila diperlukan untuk tugas navigasi, asalkan ia terlebih dahulu memastikan bahwa pengoperasiannya aman dan diawasi. k. Pengujian kegunaan peralatan navigasi harus dilakukan sesering mungkin dan tergantung pada situasi berbahaya. Pengujian tersebut harus dicatat dan juga harus dilakukan sebelum keberangkatan dari pelabuhan.

Yang harus kita perhatikan sebelum dan sesudah jaga adalah kita harus mempelajari rute dan kondisi cuaca. Jika terjadi sesuatu yang tidak normal atau mencurigakan, harus segera dilaporkan kepada petugas jaga atau pilot.

Gambar 2.1 Anjungan Kapal
Gambar 2.1 Anjungan Kapal

Waktu dan Tempat Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dikelompokkan menjadi dua jenis metode, yaitu teknik interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif biasanya meliputi observasi di lokasi penelitian dan metode non-interaktif meliputi observasi non partisipan serta teknik angket, pencatatan dokumen dan non partisipasi.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan sistem kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan data-data yang diperoleh dari berbicara dan menulis, serta sikap dan perilaku beberapa orang yang dijadikan subjek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang artinya penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami fenomena penyediaan jasa jaga di galangan kapal. Dalam menulis karya ilmiah terapan, penulis melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi data.

Observasi sebagai metode ilmiah dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan pencatatan secara sistematis. Observasi atau yang disebut observasi menyangkut kegiatan memperhatikan suatu objek dengan menggunakan seluruh indera.

Peneliti menggunakan teknik observasi yang bertujuan untuk memperkaya dan memperdalam informasi serta memperoleh data yang tidak diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan telaah dokumen. Bungin mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipan, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Mulai dari mengamati aktivitas petugas jaga di kapal, mengawasi laut (Watch at Sea), hal-hal yang harus dilakukan sebelum dan sesudah jaga, hingga mengamati kondisi kapal.

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh melalui bentuk variabel berupa informasi untuk pembahasan lisan dan tulisan. Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi aktual dan pencatatan beberapa fenomena substansi penelitian yang terjadi pada objek penelitian. Hal ini merupakan hasil pantauan langsung penegakan jaga oleh petugas yang bertugas di anjungan kapal KM.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

Teknik Analisis Data

Gambar

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.1 Anjungan Kapal
Gambar 2.6 Penerangan lampu
Gambar diatas merupakan hasil penglihatan apabila melihat kapal tenaga panjang  lebih dari 50 meter, memiliki laju terhadap air dilihat dari lambung sebelah kiri, dengan  jarak pandang  ± 3 mil
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat memuat perwira jaga harus memperhatikan keselamatan ABK dan penumpang di atas kapal 3.4 Persiapan yang dilakukan saat Sebelum Kapal Berangkat Ada beberapa hal yang perlu