• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN BLIND SECTOR RADAR OLEH MUALIM JAGA SAAT KAPAL BERLAYAR PADA MV. TANTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENANGANAN BLIND SECTOR RADAR OLEH MUALIM JAGA SAAT KAPAL BERLAYAR PADA MV. TANTO "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

  • Definisi Pengamatan
  • Radar
  • Pengertian Sektor Buta

Observasi merupakan suatu proses dimana setiap indera harus diorganisasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan makna yang lebih dalam pada kehidupan manusia. Menurut Arso Martopo, Kapten mengatakan, ide radar merupakan salah satu alat bantu navigasi yang memiliki potensi besar di kapal, baik dalam penentuan posisi maupun dalam mendeteksi risiko tabrakan. Untuk memperjelas pandangan di atas, Hadi Supriyono, Kapten, menjelaskan alat bantu navigasi elektronik yang sewaktu-waktu digunakan untuk menentukan posisi kapal.

Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, kondisi berkabut dan pelayaran malam hari, terutama ketika indikasi navigasi seperti suar, pelampung, bukit atau struktur visual tidak dapat dideteksi. Menurut Supriyono, radar umumnya bekerja dengan cara menyebarkan energi elektromagnetik terbatas ke dalam antena parabola. Blind sector merupakan area yang tidak dapat dipindai oleh radar. Sektor buta dan bayangan dapat terjadi bila pancaran pancaran pemancar radar terhalang oleh rintangan yang ada di kapal, misalnya seperti cerobong asap, derek kapal dan bangunan atas atau bangunan kapal lainnya.

Blind sector terlihat ketika radar dihidupkan dan transmitter mulai berputar dan memindai area sekitar, objek yang terlihat di luar kapal atau area sekitar kapal tidak dapat terdeteksi. Tidak ada radiasi yang terjadi di area sektor buta, sedangkan sektor bayangan mewakili area dengan sensitivitas yang berkurang, yaitu area dengan sensitivitas rendah. daerah dimana radiasi yang terjadi lebih sedikit dibandingkan jika tidak ada hambatan. Ketika mempertimbangkan solusi ini, harus diingat bahwa meskipun peraturan tabrakan cuaca cerah memberikan tanggung jawab kepada kapal sehubungan dengan situasi penyeberangan dan menyalip, namun ketika kapal tidak saling berhadapan, cara pemberian/penetapan pembagian tanggung jawab adalah. tidak dihitung.

Jika antena ditempatkan pada garis tengah depan dan belakang kapal, penting untuk diingat bahwa asal gambar menggambarkan lokasi antena. Faktor ini bisa menjadi sangat penting dalam situasi percontohan, karena kegagalan dalam menilai dapat mengakibatkan pengamat tidak dapat melakukan pengamatan yang serius dan menyeluruh terhadap posisi kapal dalam kaitannya dengan alur tengah. Namun, dalam menangani sektor buta, setiap awak kapal atau petugas jaga yang bertugas dapat memilih target yang lemah untuk memastikan bahwa area yang sensitivitasnya berkurang dapat diidentifikasi secara efektif.

Target yang bagus dan dapat dipilih, seperti seorang pria dengan reflektor radar dapat mengembalikan gema yang cukup kuat untuk mendapatkan respons meskipun kehilangan energi yang disebabkan oleh halangan yang mengganggu. Dalam kondisi jarak pandang yang buruk, risiko ini harus dikurangi dengan memastikan bahwa kapal sesekali berayun sebentar ke kedua sisi jalur setengah lebar sektor terbesar dalam upaya mendeteksi keberadaan target di dalam sektor buta dan di tempat teduh. Pada sektor buta akan mengakibatkan sudut kecil dari jarak sedekat mungkin tidak terdeteksi sedangkan target yang lebih besar pada jarak yang jauh lebih besar dapat terdeteksi.

Setelah mengukur pola bayangan, penting untuk memperkirakan bahaya dari target yang mendekati batas stabil yang berada dalam salah satu sektor. Pada kapal yang sering menavigasi kapalnya mundur atau mundur, misalnya feri laut pendek yang melintasi selat atau pulau yang berdekatan, posisi udara harus sedemikian rupa untuk menghindari sektor bayangan di buritan atau buritan.

Gambar 2.1 Antena Radar
Gambar 2.1 Antena Radar

KERANGKA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • LOKASI PENELITIAN
  • JENIS DATA
  • TEKNIK PENGUMPULAN DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK ANALISIS DATA

Karena dengan demikian data yang diperoleh akan lebih lengkap, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penyajiannya akan memberikan gambaran yang sebenarnya. Merupakan data yang berupa teks, rekaman atau foto hasil observasi atau wawancara langsung dari sumber data. Dalam penelitian ini penulis akan mengambil foto dan teks dari teknik observasi dan selain itu peneliti akan melakukan wawancara kepada awak kapal KM.

Merupakan data yang telah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan membaca, mengamati atau mendengarkan. Dalam penelitian ini peneliti akan memperoleh data sekunder berupa dokumen-dokumen kapal yang berkaitan dengan sektor buta. Metode pengumpulan data yang akan penulis gunakan adalah observasi langsung terhadap objek penelitian dan wawancara kepada awak kapal selama pelaksanaan prala (latihan laut) selama 12 bulan di kapal, sehingga data yang dikumpulkan benar-benar konsisten. kenyataan yang ada di kapal saat penelitian berlangsung.

Observasi digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data secara langsung mengenai gejala-gejala tertentu dengan melakukan observasi dan mencatat data-data yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diteliti. Pengamatan yang penulis lakukan adalah dengan melakukan observasi langsung pada saat para awak kapal melakukan kegiatan observasi sektor buta di kapal. Dalam penelitian ini perwira pertama yang akan dijadikan informan akan dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini, karena peneliti sendiri berasal dari Nautical Nautical Department sehingga lebih banyak berada di deck kapal bersama orang-orang Deck Department dan akan menyelidiki secara langsung bagaimana petugas kapal menangani sektor buta.

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian ilmiah karena dengan adanya analisis data akan memberikan arah dan makna yang berguna dalam menyelesaikan permasalahan penelitian. Menurut Usman dan Akbar, untuk menganalisis data dalam penelitian kualitatif dikelompokkan menjadi reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan atau verifikasi. Menurut Usman dan Akbar, data yang diperoleh di lapangan langsung dituliskan dengan rapi, rinci, dan sistematis setelah setiap pendataan selesai.

Laporan atau data yang diperoleh di lapangan akan disajikan dalam bentuk uraian yang lengkap dan rinci. Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak sehingga harus dicatat secara cermat dan detail. Mereduksi data berarti merangkum, memilih pokok-pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, serta mencari tema dan pola.

Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara menggali intisari dari sejumlah kategori temuan penelitian berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

SARAN

Gambar

Gambar 2.1 Antena Radar

Referensi

Dokumen terkait

Aturan yang digunakan perwira jaga navigasi pada saat berlayar di alur pelayaran sempit Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan diatas kapal MV.LUMOSO KARUNIA saya mengamati