• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana perkembangan penyidikan tindak pidana korupsi bidang pengadaan barang dan jasa di Polres Kepulauan Selayar? Faktor apa saja yang menghambat penyidikan tindak pidana korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah?

Tujuan Penelitian

Melakukan penyidikan tindak pidana korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa yang dilakukan anggota Polres Selayar. Faktor apa saja yang menghambat penyidikan tindak pidana korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa?

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Berlakunya Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012

70 Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012 memuat maksud untuk melakukan perubahan menyeluruh terhadap sistem pengadaan barang/jasa, yaitu dengan menyederhanakan dan mempermudah pelaksanaan sistem pengadaan. yang dulunya merupakan lelang umum, kini dapat dilakukan dengan lelang sederhana untuk pengadaan barang dan melalui seleksi langsung untuk pengadaan jasa konstruksi.

Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Lelang Umum, yaitu cara pemilihan penyedia barang/jasa konstruksi/jasa lainnya untuk seluruh pekerjaan, yang dapat diikuti oleh seluruh pemasok barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi persyaratan. Pekerjaan langsung, merupakan suatu cara pemilihan pemasok barang/jasa dengan menunjuk langsung 1 (satu) orang pemasok barang/jasa, paket pengadaan barang/jasa lainnya pekerjaan konstruksi dengan nilai paling banyak Rp.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Sistem Pengadaan Barang/Jasa

Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. Pejabat pembuat komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Jenis-jenis pengadaan barang dan jasa

Etika pengadaan barang dan jasa

Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak lain yang merugikan Negara baik langsung maupun tidak langsung; Dan. Tidak menerima, menawarkan atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat atau apapun juga dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan perolehan suatu barang/jasa.

Tata cara pemilihan penyedia barang

Lelang Umum dengan Metode Prakualifikasi Dua Meliputi dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Evaluasi Biaya Selama Kehidupan Ekonomi; Tata Cara Prakualifikasi Pelelangan Umum Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Evaluasi Biaya selama kehidupan ekonomi;

Prinsip pengadaan barang dan jasa

  • Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektonik (E-Procurement)
    • Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa (E-Procurement)
    • Landasan Hukum E-Procurement
    • Tujuan Sistem E-Procurement
    • Manfaat dari Penggunaan E-Procurement
    • Tujuan Sistem E-Procurement

Interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses memperoleh barang dan jasa pemerintah memerlukan sistem pelayanan yang optimal. Berikut ini akan dijelaskan berbagai definisi E-Procurement dari berbagai sumber: E-Procurement adalah pengadaan atau perolehan barang dan jasa secara elektronik yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dapat disimpulkan bahwa E-Procurement merupakan pengadaan barang dan jasa secara elektronik yang seluruh kegiatannya dilakukan secara online melalui website.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 207/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pemesanan Barang dan Jasa Konstruksi Negara Secara Elektronik; Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 17/SEM/2010 tanggal 29 November 2010 mengatur tentang pelaksanaan seleksi penyedia barang dan jasa negara secara elektronik (E-procurement). sumber: Paparan Pengadaan Barang dan Jasa melalui media elektronik, Kementerian Pekerjaan Umum). Secara umum, tujuannya adalah untuk memastikan integritas, kepercayaan publik, dan transparansi dalam prosedur pengadaan barang dan jasa publik.

Pengertian tindak pidana korupsi

Unsur-unsur suatu tindak pidana setidaknya dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang undang-undang. Menurut (Moeljatno, 2008), unsur tindak pidana adalah perbuatan manusia yang boleh dilarang, yang dilarang adalah aturan hukum. Jadi, menurut Moeljatno, unsur-unsur tindak pidana harus mencakup perbuatan yang dilarang (menurut ketentuan undang-undang) dan ancaman pidana (kepada mereka yang melanggar larangan tersebut).

-Unsur tindak pidana yang dilakukan Jokers dapat diartikan sebagai perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan perbuatan salah yang dilakukan oleh orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Perilaku dalam tindak pidana terdiri atas perilaku aktif atau positif (handelen) disebut juga perbuatan material (materiale feit) dan perilaku pasif atau negatif (nalaten). Persyaratan tambahan untuk penuntutan pidana Unsur ini hanya terdapat dalam laporan pidana.

Unsur-unsur tindak pidana korupsi

Dan kini juga terdapat struktur jabatan kepala bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Melakukan penyidikan tindak pidana korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa oleh Polres Kepulauan Selayar? barang dan jasa dari Polres Kepulauan Selayar. Banyak PNS yang tidak mau menjadi pejabat pembeli barang dan jasa di Kepulauan Selayar. Barang dan jasa di Kepulauan Selayar.

Belum lagi jika pengadaan barang dan jasa publik yang dilakukan merupakan pekerjaan fisik di tempat kerja. Untuk mengoptimalkan penyidikan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Selayar, perlu adanya sinergi dan kerjasama seluruh komponen serta dukungan dari segi sumber daya. Adhi Ardian Kustiadi, 2006, Pedoman Pencegahan Korupsi Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Umum, Jakarta: TI.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Pengertian pengadaan barang dan jasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah penawaran penyerahan harga dan kontrak kerja atas penyediaan barang dan jasa. Pihak kedua adalah pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa yang menawarkan untuk memenuhi permintaan pengadaan barang dan jasa tersebut. Pengadaan barang dan jasa, atau yang lebih dikenal dengan lelang, sebagian besar dilakukan oleh instansi pemerintah dan swasta.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengadaan barang dan jasa berarti penawaran untuk menyerahkan harga dan kontrak kerja atas penyediaan barang/jasa. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003, pengadaan barang dan jasa umum adalah kegiatan pengadaan barang/jasa umum yang dibiayai oleh APBN/APBD, baik yang dilakukan secara mandiri maupun oleh penyedia barang/jasa. Tidak semua pengadaan barang/jasa pemerintah mempunyai risiko dan pengeluaran yang tinggi.

Salah satu personel yang disediakan dalam proses pengadaan publik barang/jasa pemerintah dengan karakteristik tersebut adalah petugas pengadaan. Diakses pada tanggal 3 November 2020 dari https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php jasa-pengadaan barang-dan-jasa-pemerintah/.

Gambar 3.1  Komponen dalam analisis data (interctive model)
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (interctive model)

Fokus dan Masalah Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (responden) di lokasi penelitian.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data

Teknik Analisis Data

Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka untuk menjaga objektivitas hasil penelitian, maka data yang diperoleh kemudian direkonstruksi berdasarkan konteks dan kenyataan yang dijelaskan oleh penulis atau aktor yang terlibat. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut, penjaringan dan pengumpulan data dari berbagai sumber berupa dokumen, hasil wawancara, observasi selama proses penelitian. Sedangkan menurut Daymon dan Holloway, reduksi data adalah pemilahan data yang tidak beraturan menjadi bagian-bagian yang lebih teratur dengan cara memberi kode, mengurutkannya ke dalam kategori-kategori, dan merangkumnya ke dalam pola dan susunan yang sederhana.

Data yang diperoleh di lapangan dipilah-pilah menjadi hal-hal yang pokok dan dirangkum, dipusatkan pada hal-hal yang penting, dicari temanya dan membuang yang tidak perlu. Data tersebut direduksi untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pengumpulan data selanjutnya oleh peneliti. Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion/Verification) Kesimpulan merupakan kesimpulan awal yang dibuat berdasarkan data otentik di lapangan.

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Penyidik tindak pidana korupsi
  • Pengadaan barang dan jasa

Dalam Pasal 1 angka 1 Keputusan Presiden No. 4 Tahun 2015 sehubungan dengan perubahan keempat atas Keputusan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diperjelas bahwa yang dimaksud dengan pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah kegiatan memperoleh barang. dan jasa kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah atau lembaga yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan penyelesaian seluruh kegiatan perolehan barang dan jasa. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Negara merupakan aturan dasar yang mengatur tata cara pengadaan barang dan jasa negara dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tata cara pengadaan barang dan jasa negara. Dalam proses tender, seleksi dilakukan oleh negara atau pengguna anggaran di antara calon penyedia barang dan jasa.

Kegiatan ini dilakukan untuk menerima barang dan jasa dari suatu instansi/lembaga, prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan hingga selesainya seluruh kegiatan penerimaan barang dan jasa tersebut. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010, pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan memperoleh barang atau jasa dari Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Daerah/Lembaga Lain yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan akhir tahun. semua aktivitas. menerima barang/jasa. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan memperoleh barang/jasa dari kementerian/lembaga/satuan kerja/lembaga daerah. yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan selesainya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Penyidikan
  • Pejabat Pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kepulauan Selayar
  • Pelaksanaan penyidikan tindak pidana korupsi di bidang pengadaan
  • Pegawai negeri sipil banyak yang tidak mau menjadi pejabat pengadaan

Melaksanakan pemeriksaan dengan membuat berita acara pemeriksaan terhadap semua pihak yang dianggap mempunyai pengetahuan atau berkaitan dengan perkara pengadaan barang dan jasa negara yang sedang dalam proses penyidikan, melakukan pemeriksaan oleh ahli konstruksi jika pengadaan barang dan pemerintah jasanya berupa tenaga kerja manual. Kemudian terdapat penempatan pejabat pengadaan barang dan jasa pemerintah yang orang-orangnya tidak sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikannya, sehingga dalam perumusan kebijakan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan memberikan peluang terjadinya korupsi dalam kegiatan pengadaan barang. dan jasa, baik fisik maupun jasa. aktivitas non-fisik. Belum lagi proses pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dilakukan di Selayar dimana rata-rata pelaksana/penyedia kegiatan berdomisili di luar Kabupaten Kepulauan Selayar atau pihak yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah berdomisili di Selayar. Wilayah kepulauan yang pelayarannya menuju daratan laut yang tidak aman.

Dengan menjadi PPK, Anda akan lebih leluasa terlibat aktif dalam proses pengadaan barang/jasa. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pejabat pemerintah disebutkan bahwa sebagian besar PNS tidak mau menjadi petugas pengadaan di Kepulauan Selayar karena sering terjadi kejanggalan dalam proses pengadaan yang melibatkan pejabat publik, DPR, dan pengusaha. Pejabat Pengadaan Umum dalam Keputusan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Umum merupakan salah satu pihak atau personel yang diatur sebagai pelaku pengadaan (Pasal 8 Perpres No. 16 Tahun 2018).

Dan beberapa faktor lainnya, termasuk risiko yang harus ditanggung oleh pejabat pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa, tidak sebanding dengan imbalan yang diterimanya selama menjabat sebagai pejabat pemerintah di bidang pengadaan barang dan jasa. petugas bagian pembelian, ia hanya menerima honor sebesar Rp. Untuk mengembalikan rasa percaya diri Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar mau menjadi pejabat pengadaan barang dan jasa kembali berdasarkan kemampuan/keahliannya atau berdasarkan latar belakang pendidikannya, Bupati atau Wakil Bupati hendaknya memberikan kebebasan pejabat pengadaan untuk mengambil keputusan sendiri yang akan diambil berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

PENUTUP

Saran

Untuk menyikapi banyaknya PNS yang tidak mau menjadi pejabat pengadaan, diperlukan kebijakan pemerintah dalam hal kebijakan untuk meningkatkan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi dan pengetahuan terkait dengan jabatan tersebut, sehingga mereka mempunyai kompetensi dan pemahaman tersebut. akan menjadikan petugas percaya diri dan kompeten sehingga berani dan siap menerima jabatan petugas pengadaan.

Gambar

Gambar 3.1  Komponen dalam analisis data (interctive model)

Referensi