• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan Transaksi Jual Beli Melalui Internet (E-Commerce) Dilihat dari Buku III KUHP dan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE (Studi Kasus di pengadilan Negeri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Keabsahan Transaksi Jual Beli Melalui Internet (E-Commerce) Dilihat dari Buku III KUHP dan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE (Studi Kasus di pengadilan Negeri Medan)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEABSAHAN TRANSAKSI JUAL BELi MELALUI INTERNET (E_COMMERCE) DILIHAT DARI BUKU

Ill

KUHPerdata DAN UNDANG-UNDANG N0.11 TAHUN

2008

TENT ANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

(Studl K•�u• di Pengadilan Negeri Medan)

SKRJPSI

OlaJukan Untult M.menuhl Tugn Aldllr

Per1rullahan Untut Mendapattan Galar Sarfana Hukum

OLEH Mahfozah JliPM : 07 840 0133

BIDANG HUKUM KEPERDATAAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDA N 201J

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

FA'KUL I"AS HUKUM Ul'\IVf.RSITAS MEDAN AREA

LEMBARAN BIMBINGAN SKRIPSI

l.PENYA.n NAMA NIM JURUSAN

JUDUL SKRIPSI

:MAHFUZAH : 07.840.0133

: ffilKUM KEPF.RDATAAN

: KEA.BSAHAN TRANSAKSI JUAL DELI

M'.ELALUJ flllTER'lET

(E_CO.�IMERCEJDJLJHAT DARI BUKU m KUH l'ERDATA DAN UNDANG·Ullo'DANG N0.11TAHUN2008 TENTANG ITF. (St11di

Kasu di Peng.idllan Ncgcrl Medan)

U. DOSEN PEMBIMBING SKRJPSI

D

� SEN PEMBIMBlNG I DOSEN PEMBIMBING II

H. ABDUL MUIS, SH, MS TAUFIK SIREGAR, SH, M.Huan

PANITIA UJJAN MEJA HIJAU

1. KETUA : SUHATRIZAL,SH,MH.

2. SEKERTARIS: MlJA7..ZlfL, SH, M.Hum 3. PENGUJI I : AUD UL MUIS, SH, MS

4. PENGUJI II : TAUFIK SIREGAR, SH, M.Hum ........... .

DISETUJUJ OLEH

DE KAN FAK.HUKUM-UMA

(PROJ•.H. SYAMSl11. ARIFfN,SH,MH)

KETIJA IUD. HKM PERDATA l<

'A K.HUKUM-UMA (ZAil\'J MuNA WIR,SH,M.R11111)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(3)

ABSTRAK

KEABSAIIAN TRANSAKSI JUAL BELi MELALUI INTERNET (EC01\1MERCE) DILIHA T DARI BUKU Ill KUHPerdata DAN UNDANG­

UNDANG No.11TAllUN2008 TENT ANG INFOR.\IASI DAN TRAJ�SAKSI ELEKTRONIK.

OLEH MAH FU ZAii

07.840.0133

BIDANG HUKml KEPERDATAAN

Sesuai dcngan asas kebebasan berkontrak sebagaimana tersimpul dari Pasal 1338 jo 1320 jo Pasal 18 UUITE KUH Perdata, maka dalam praktek tumbuh berrnacam­

macam pcrjanjian baru, salah satunya adalah perjunjian jual beli yang dilakukan dcngan menggunakan jasa Internet. Undang-Undang Nomor 11 Tabun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) menyebutkan bahwa bukti dan perjanjian elektronik mengjknt dan sah. Namun pada kenyataanya tronsaksi melalui clektronik menyangkut keabsahan, tanggung jawab dan sistem pembuktiannya tidak dipahami oleh pihak-pihak dalam jual beli sehingga dirngukan olch masyarakat dari aspek hukumnya. Penulisan sk.ripsi ini bertujuan untuk mcnjelaskan bagaimana keabsahan pcrjanjian melalui Internet, tanggung jawab pihak-pihak dalam perjanjian mclalui Internet dan sistem pcmbuktinn transaksi elektronik (e-commerce). Dalam penulisan ini data dipcroleh melalui pcnelitian kepustakaan dan wawancnra yang merupakan penelitian hulcum normatif untuk mendapatkan data selcunder yang dilakukan dengan cara membaca bulcu-buku, pcraturan perundang-undangan, perjanjian baku jual beli melalui Internet, situs di Internet dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dcngan topik peaelitian ini. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam e-commerce dapat diterapkan secara analogis Buku Ill KUH Perdata yang dalam Pasal 1320 yang menentukan syarat sahnya suatu perjanjian yaitu kesepakatan, kecakapan, suatu hat tertentu dan suatu sebab yang halal. Pasal 18 UUITE menyebutkan bahwa transaksi elektronik yang dituangkan ke dalam kontrnk elektronik mengikat para pihak. Penjual bertanggung jawab atas produk atau jasa yang tclah diiklankannya di Internet serta bertanggung jawab ntas pengiriman barang atau jasa yang telah dipcsan oleh pembeli alas produk dan jasanya. Sedangkan pembeli bertanggung jawab untuk membayar sejumlah harga dari produk atau jasa yang dibelinya. Bcrdasarkan sistem pcmbuktian hukum pcrdnta yang masih menggunakan kctcntuan yang diatur dalam KUH Perdata alat-alat bukti dalam perkara perdata terdiri dari : bukti tulisan, bukti saksi-saksi, persaagkaan-persangkaan, pengakuan dan bukti sumpah (Pasal 1866 BW atau 164 HIR). UUITE menambahkan dengan bukti elektronik (Pasal 5, 6, dan 7) Disnranknn untuk dilakukaMya sosialisasi mengenai UUITE schingga masyarakat dapat memahami dan mengetahui pcrihal keabsahan perjanjian melalui Internet tersebut. Bagi para pihak yang tidak mclaksanakan tanggung jawabnya scsuni dengan perjanjian yang telah discpakati dapat digugat oleh pihak yang mcrasa dirugikan untuk mendapatkan ganti rugi. Pemerintah seyogyanya membcrikan pengawasan yang lebih ketat lagi bagi para pihak yang melakukan transaksi elektronik supaya tidak disalahgunakan olch pihak­

pihalc yang tidak bertanggungjawab.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ktpada Tilban Yang Maha Esa yartg telah mengkaruniakan kcsehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga akhimya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat juga terselesaikan oleh penulis.

Skripsi penu!is ini

berjudul" KEABSAHAN TRANSAKSI JUAL BELi MELALUI INTERNET (E_COMMERCE) DILIHAT DARI BUKU Ill KUHPerdata DAN UNDANG-UNDANG N0.11 TAHUN

2008

TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK ( studl kasus dipengadilan negeri medan )

Peiiulisan skripsi ini dimaksudkan untuk niemcnuhi persyaratan dalarn mencapai gclar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Medan Arca Bidang llulcwn Keperdataan.

Dalam menyelesaikan rulisan ini penulis telah banyak mendl\patkan barttuan

dari bcrbagai pihak,

maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terima-kasih yang sebcsar-bcsamya kepada :

Bapak Prof

Syamsul A.rifin, SH, M.Hwii, selaku Dekan pads Fakultas Hukum Universitas Medan Area

- Bapak

Zain1 Mliiiawir,SH,M.Hum selaku Ketua Bidang Huk11rt1 Perdata pada Fakultas Hukum Universitas Medan Area.

- Bapak H.Abdul Muis,SH,MS, sclaku Doscn Pembimbing I Penulis.

- Bapak Taufik Siregar, SH, M.Hwn, sclaku Dosen Pembimbing II Penulis.

Bapak dan lbu Doscn dan sekaligus Staf administrasi di Fakultas Hukum Unlver8itaS Medan Area.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(5)

DAFTARISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENCfANTAR ... .

DAFT AR ISI ........... ... ... ... .. iii

BAB L PENDAHULUAN ... . A . Pengertian dan Pengesan Judul ... . B . Alasan Pemilihan Judul ... . I 3 5 C. Pennasalahan .............. ... ... ... 6

D. Hipotesa .............................................................. 7

E. Tujuan Penulisan ................................... 8

F. Metode Pen1:,'Wnpulan Data .................... 8

G. Sistematika Penulisan. ........ ...... 9

BAB II. TINJAUAN UMUM PERJANJIAN JUAL BELi DAN JUAL BELi DI INTERNET... 1 1 A. Pengertian perjanj ian

j

ual beli ........... ... ... ... ... I l B. Hak dan kewajiban para pibak datam peijanjian jual beli.. 14

C. Wanprestasi

dalam

jual beli... 23

D. Juli.I beli di internet... 29

E. Pengamran tentang keabsahan landatangan elektronik sebagai

alat

bulli... ... ... 38

ii

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(6)

BAB ill. KARAKTERlSTlK HUBUNGAN HUKUM DALAM

TRANSAKSI JUAL BELI MELALUT INTERNET... 45

A. Pra_kontrak dalam transa.Rsi

jual beli yang

menggunakan e_c:ommerce .... 45

B. Saat terjadinya kontrak dalam transaksi jual beli yang menggunakan e _commerce ... 51

C. Karakt.eristik kontrak transaksi jua1 bell melalui e_commerce... 61

BAB IV. ANALISIS HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA TRANSAKSI JUAL BELi MELALUT INTERNET... 67

A.

Keabsahan perjanjian

melalui internet... 67

B. Tanggung jawab p:ira pihak dalam jua1 beli melalui internet... 68

C. Prinsip-prinsip penyelesaian transaksi elektronik ... 70

D. Forum penyelesaian

sengketa

dalam ttansak.si elektronik.. 72

E. Hukum yang berlaku dalam penyelesaian sengketa elektronik.. . . . . . ... . . .. . . . .. .. . . .. .. . . 79

BAB V. K.ESIMPULAN DAN SARAN... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ....... 88 DAFT AR PUST AKA

II

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(7)

BABI

PENDAHULUAN

Pada

dasamya internet pertama kalinya diperkenalkan, pemrakarsanya

tidak pemah

men

duga

bahwa dampak di kemodian hari akan sedcrnikian hebat.

Sebclwnnya manusia h.anya membayangkan bahwa itu adalah suatu globaliSMi dunia fisik ketika batasan geografis yang membagi bumi menjadi bebcrapa Negara akan podar dan hilang. Secara perlahan-lahan usaha tersebut mulai dilakukan, yaitu dengan

cara membuka perdagangan dunia seluas-luasnya tanpa proteksi dari pemerintah atau pihak lain yang mengatur mekanismejual beli.

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lajim disebut dengan dunia maya. Di sini setiap individu mcmiliki hak dan kemampuan untuk berhubungan dengan individu yang lain tanpa batasan apa pun yang menghalangioya. lnilah globalisasi yang pada dasarnya telah terlaksana di

dunia

maya, yang menghubungkan semua masyarakatdigital atau mereka yang sering menggunakan internet dalam aktivitas kehidupan setiap hari.

Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang tcrkena dampak kehadiran internet, sector bisnis atau perdagangan merupakan sector yang paling bcrkembang.

Berdagang di dunia maya dengan memanfaatkan perangkat telekomunikasi.

E_comnrerce (electronic commerce), merupakan mekanisme bisnis tersendiri yang usianya masih seumur jagung namun di sinilah letak keistimewaannya. Untuk yang

l

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(8)

2

sama agar

dapat berhasil berbisnis di dunia

maya karena

selain " permainan pertama

kalinya

seluruh

ma.sya.rakat di

nmka bumi

memitiki kesempatan

dan

peluang" ini masih sangat

baru, lahan

yang baru" digarap" pun masih sangat

luas.

£_commerce (pernlagaan elektronik)

pada dasamya merupakan dampak

dari

berkembanganya teknologi inf

ormas

i

dan

telek

omun

ikasi. S

ccara

significant

ini

mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam

haJ

terkait dengan mekanisme dagang. Semakin meningkatnya dunia bisnis yang mempergunakan internet da:lam melakukan aktivitas sehari-hari secara tidak langsung

menciptakan sebuah domain dunia

baru

yang kerap diistilahkan dengao

cyber space

atau

dunia maya.

Berbeda

dengan dunia nyata, cyber space memiliki karakteristik yaag

unik. Karakteristik

unik tersebut mempcrlihatkan bahwa

seorang

manusia dapat dengan mudah berinteraksi dedang siapa saja di duniasejauh yang bersangkutan tcrbubung ke i

nternet.

Hilangnya batas dunia yang memungkinkan seseorang berkomllnikasi dengan orang lain

secara

efesien

dan

efektif sccara langsung mengubah

cara

perusahaan melakllkan bisnis dengan perusahaan lain atau ko

nsum

en.

Peter Fingar mengungkapkan bahwa:

Pada prinsipnya

e commerce

menyediakan

infrastruktur

bagi pemsahaan untuk

melakukan

ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan ekstemal tanpa

harus

menghadapi rintangan

waktu dan

ruang

(time and space)

yang selama

ini

meajadi isyu

utama.

Peluang

untuk

membangon jaringan dengan bcrbagai institusi lain barus di manfaalkan karena dewasa ini pcrsasingan sesungguhnya terletak bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaalkan e

_ comrnerce

untuk meniniJcatkan ldnerja dafam bisnis inti yang di gclutinya.

3

1 Ricardus Eko

lndrajit,

E_cotnml!rce Kial dan Stralt!gi di Dunia Maya, PT Elek

Media Koputindo, Jakatta,2001.balaman 2.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(9)

3

Electronic commerce adalah salah satu bagian dalam pembahasan cyber law yang

akhir

-

akhir

ini hangat dibicarakan, me

rupakan

kajian yang lebih khusus dibicarakan. Hal ini di sebabkan tentang e_commerce masih diragukan keabsahannya.

Di kalangan ahli hukum di Indonesia masih berbeda pendapat menyangkut keabsahan perjanjian yang dibuat melalui internet.

Pada sector pembangunan hukum, dalam mengantisipasi perkembangan teknologi, pemerintah sebenamya

sudah

mulai merintisnya sejak beberapa tahun belakangan ini, anlara lain dengan telah diundangkanya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tcntang dokumen

perusahaan

yang dalam

salah

satu pasalnya mengatur mengenai dimungk.inkannya penyimpanan dokumen penisahaan dalam bentuk clektronis (paperless) membcrikan pengakuan bahwa dokurncn perusahaan yang di simpan di media elektronik dapat dijadik.an alat

bukti

yang

sah.

Demikian juga telah memberikan

kemudahan dalam

pengurusan dokumen bead an cukai dcngan menggunakan system EDI (Electronic Data Interchange.

A.Pengertian dan penegasan judul

Adapun judul yang diajukan dalam

penulisan skripsi ini adalah "keabsahan jual bcli melalui internet (e_commerce) dilihat dari BUKU ITT KUH Perdata dan UU

ITE".

Agar tidak menimbulkan

penafsiran

yang berbeda atas judul yang diajukan maka

berikut

ini akan diberikan pengertian atas judul yang disebutkan di atas yaitu:

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(10)

4

Keabsahan adalah tidak melanggar undang-undang atau bukum yang berlaku.

Jual beli adalahsuatu perjanjian, dengan mana pihalc yang satu mengikatkan

dirinya untuk menyerahkan suatu kcbendaan, dan pihalc yang lain untuk membayar harga yang telah di janjikan.

Internet adalah jaringan public yang sangat luas dan besar, layaknya yang dimiliki oleh suatu jaringan publilc,elektronik, ynng murah, cepat, dan kemudahan aksesnya, dan juga sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman infonnasi sccara mudah dan ringkas bailc dalam bentuk data elektronik analok maupun digital

Electronic commerce (e_commerce) adalah proses pcmbelian dan penjualan produk, jasa dan infonnasi yang di lakukan secara elektronilc dengan memanfaatlcan jaringan computer. Salah satu jaringan yang digunalcan adalah internet.

Berdasarkan pengertian di atas malca dapat dimengerti bahwa pembahasan yang akan dilakukan adalah tcntang sab atau tidaknya suatu pcrjanjian jualbeli yang dilakukan dcngan memanfaatkan jaringan computer atau internet yang berpedoman dengan aturan perundang-undangan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(11)

5

B. Alasan

pemilihan judul

Melihnt pcngertian jual beli

adalah

suatu perjanjian, maka kita

sedikit

menelisik tentang syarat sahnya suatu pcrjanjian yang di atur dalam KUH Perdata pasaJ 1320 yaitu:

I. Sepakat mereka yang

mengikatkan

diri

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 3. Suatu ha! tertentu

4. Suatu sebab yang halal.

Dari

kctentuan di atas maka kita tahu perjanjian akan dikata sah apabila memenuhi syarat di

atas

tctapi di kaitkan dengan

KUH

Perdata, kebebasa berkontrak memungk.inkan komunikasi global dan memiliki

akses terhadap informasi secara

luas.

Hal yang menarik untuk me1ihat bagaimana KUH

Perdata

m

eruun

pung perikatan

yang menggunakan jalur

internet

atau perdagangan melalui internet. Dalam pera

turan

mengenai perjanjian atau perdagangan yang

.ada

dalam perundang-undangan lebih fleksibel dalam menghadapi transaksi

e_commerce.

Cukup adanya perikatan di

antara para

pihak. perjanjian

sudah terbentuk.

R.ancangan Undang-undang lnformasi dan Transaksi Elcktronik baru saja di setujui

DPR RI

menjadi Undang-undang No.11

tahun

2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (UUlTE) tepatnya

pada

tanggal 25 maret 2008 dan mulai berlaku scjak 12 april 2008. Dalam Udang-undang ini mencakup segala pranata

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(12)

DAFfAR PUST AKA

A. Buku-buku

Abdul Muis.T990. Metode Penulisan Skripsi dan Mctode Penelitian Hukum.Fak.Hukum USU, Medan.

Abdul Kadir Muhammad.1982. Hukum Perikaton. Alumni. Bandung.

Asril sitompul.2004.hukum internet.plcitra aditia bakti.bandung

Edmon Mak.arim.2000. Kompilasi Hukum Telematika.PT Gravindo Persada. Jakarta.

Hukum online.2010.101 kasus

don

solusi tentong perjonjian.kala clha.jakarta.

Haris Faulidi Asnawi. 2004. Transaksi Bisnis E_commerce Persepektif Islam.

Megistra lnsania Perss. Yogyakarta.

Lill Rasijidi dan Ira Thania Rasjidi.2001.

dasor-dasor Fil.safat don

Teori Hukum.

PT. Citra aditya Bakti. Bandung

Mariam Darus.2001.E_commerce Tinjauan dari Hukum Kontrak lndonesia.jumak hukum bisnis.Bandung.

Munir Fuady. 1999. Hukum perusohaan

(dalam paradigm

hukum bisnis). PT. Citra aditya Bakti. Bandung.

Ricardus Eko indrajid.2001

E_commerce

Kial

dan

Strategi Di Dunia Maya.PT Elek Media Koputindo. Jakarta.

Subekti R.1981. Antka Perjanjian. Alumni. Bandung.

Sudargo Gautama.1977. Pengontar Hukum Perdato lnternasionnf Indonesia. Bina Citra. Bandung.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(13)

Subamoko.2007.hukum perjanjian teori dan analisis kasus.kencana media group.jakarta

Teguh Samudera.2004. Hlikum Pembuktian dalam Acara Perda/o. Alumni.

Bandung.

Zulfi Chairi.2005. Aspek Hukum Perjanjian Jual Bell

J.fela/ui

Internet Universitas Sumatra Utara. Medan.

Yahya ahmad zein.2009.konlrak elektronik dan penyelesaion sengketa bisnis e�commerce.cv.mandar maju.bandung.

B.

Peraturan perundang-undangan

Kitab undang-undang Hukum Perdata

Undnng-undang nomor 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan alternative penyelesaian sengketa.

tJndang-undang nomor 11 tahun 2008 tcntang Infonnasi dan Transaksi Elektronik

C. Situs

internet

Anggraini

sribartati. Arti/cel perkembangan E-commerce tlI

Jndonesio.http://www.Waena.org. selasa 10 Mei 2007.

Sri Hariningsi. Artiktl Keabsahan Transaksi Elektronik dan Aspek Hukum pembuktion Terhadap Data E1ektronik,bttp:!lwww.Lcgalitas.Org. 2 marel 2008.

http://www.Hukumonline.com http://www.Suarapcmbaharuan.com http://www.Kompas.com

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, bahwa wanprestasi yang dilakukan oleh pihak penjual merupakan kerugian bagi pihak pembeli baik dalam transaksi jual beli biasa maupun transaksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan mengenai wanprestasi dalam jual beli secara elektronik ( e-commerce ) serta untuk mengetahui perlindungan hukum

elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik”. Hampir sama dengan perjanjian jual beli pada umumnya, perjanjian jual beli melalui instagram ini pun

Transaksi offline maupun online tetap diatur di dalam undang-undang perlindungan konsumen karena undang-undang ini ditujukan untuk melindungi konsumen dalam transaksi jual

Maqhfirotul Latifah Putri, 2023: Jual beli followers instagram menurut undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan kompilasi

Proses transaksi e-commerce yang diuraikan diatas menggambarkan bahwa ternyata jual beli tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional, dimana antara penjual

Secara umum, aturan tersebut dapat ditemukan pada Buku III Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dalam Pasal 1457 KUHPerdata yaitu jual beli ialah suatu

Keabsahan Perjanjian jual beli akun game online diatur dalam Undang- Undang Nomor 19 tahun 2016 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan