Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan nilai-nilai agama pada siswa di SMK Muhammadiyah 1 Metro. Bagaimana strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan nilai-nilai agama pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Metro?
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai agama di SMK?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Nilai-Nilai Muhammadiyah
- Kehidupan Beragama
Bagi pelajar: meningkatkan kebiasaan baik berupa bertindak, berbicara dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Perilaku keagamaan atau religiusitas adalah segala aktivitas manusia dalam kehidupan yang dilandasi oleh nilai-nilai agama yang dianutnya.
Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Pendidikan Agama Islam
- Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam
- Tujuan Pendidikan Agama Islam
- Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
- Kurikulum Pendidikan Agama Islam
- Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia tumbuh kembang anak. 42 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Efektif Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pengembangan nilai-nilai keberagamaan nilai-nilai keberagamaan
- Pegertian Strategi Pembelajaran
- Tujuan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menciptakan lingkungan sekolah keagamaan merupakan wujud peran pendidikan agama Islam (PAI) dengan memaksimalkan dan. Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah metode yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan belajar tertentu. Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa strategi pembelajaran yang dimaksud mencakup sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
Sedangkan Kemp (1995) dalam Sanjaya menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tidak ada satu pun strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan strategi pembelajaran lainnya. Strategi pembelajaran afektif merupakan suatu metode dalam proses pembelajaran yang menekankan pada nilai-nilai dan sikap yang diukur, oleh karena itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam dirinya.
Rancangan Penelitian
Purposive sampling merupakan suatu teknik untuk memperoleh sumber data dengan pertimbangan tertentu, seperti orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan peneliti. Dengan memperoleh sumber data yang dipilih secara purposif dan menggunakan snowball sampling, sumber data dipilih dari orang-orang yang dianggap sangat mengetahui masalah yang akan diteliti atau yang juga merupakan otoritas terhadap masalah tersebut dan jumlahnya tidak dapat ditentukan, karena dengan demikian sejumlah kecil sumber data, jika belum dapat menyediakan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dalam kaitannya dengan penelitian ini yang dijadikan informan atau sumber data adalah orang-orang yang dianggap mengetahui tentang penerapan pendidikan agama Islam dalam pembinaan nilai-nilai keagamaan siswa SMK. sekolah muhammadiyah metro 1. .
Dimana informan atau sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.84 Dalam penelitian disertasi ini, sumber data primer yang diperoleh peneliti adalah guru pendidikan agama Islam untuk mengetahui bagaimana proses yang dilakukan dalam membangun nilai-nilai keagamaan siswa Baik di lingkungan sekolah maupun dalam proses pembelajaran intrakurikuler. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.9.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Observasi
- Metode Wawancara
- Metode Dokumentasi
Sedangkan metode observasi yang peneliti gunakan adalah observasi tanpa partisipan mendampingi guru Pendidikan Agama Islam dalam proses pembelajaran intra sekolah yang dilaksanakannya. Peneliti kemudian menggunakan metode observasi ini untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi SMK Muhammadiyah Metro 1, antara lain: 1). Metode wawancara adalah “dialog atau tanya jawab yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai secara langsung atau tidak langsung dengan sumber data”. 87.
Metode wawancara yang berbeda adalah wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur 89 Wawancara terstruktur berarti pewawancara telah menyiapkan pertanyaan tertulis dan disediakan alternatif jawaban. Dari ketiga jenis metode wawancara tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan sasaran kepala sekolah, pimpinan kurikulum, guru pendidikan agama Islam dan siswa SMK Muhammadiyah 1 Metro. Dengan metode ini, fokus pengumpulan data dilakukan pada setiap dokumen atau arsip kegiatan dan pelaporan di SMK Muhammadiyah 1 Metro.
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Metode dokumentasi adalah “cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber/dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dan lain-lain.”90. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau dokumen-dokumen yang tersimpan, baik berupa transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono, teknik triangulasi menguji kredibilitas dengan cara memeriksa data dari berbagai metode, sumber dan titik waktu.91.
Teknik triangulasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, yaitu teknik atau metode yang melibatkan pengujian kredibilitas data dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.92 Misalnya data diperoleh melalui wawancara kemudian diperiksa dengan observasi atau dokumentasi. Apabila teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang sama, maka data tersebut kredibel. Jika berbeda maka peneliti akan berdiskusi lebih lanjut dengan sumber data.
Teknis Analisa Data
- Reduksi Data
- Penarikan Kesimpulan
- Sejarah Berdirinya SMK Muhamaddiyah 1 Metro
- Visi dan Misi SMK Muhamaddiyah 1 Metro
- SEKOLAH/TELEPON NAMA BADAN
- PENYELENGGARA 4. AKTA PENDIRIAN
Setelah dilakukan reduksi data, peneliti kemudian menyajikan data yang telah dikumpulkan, yang telah difokuskan, dirangkum dan dipilih hal-hal yang terpenting. Artinya setelah data terkumpul dipilah secara selektif sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka dalam penelitian ini pada tahap awal setelah pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan berbagai sumber data yang dianggap mengetahui tentang implementasi pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai agama pada siswa di SMK Muhammadiyah 1 Metro.
Data-data yang dikumpulkan dan dipilah-pilah menurut permasalahan yang diteliti kemudian disajikan dalam bentuk naratif atau menggambarkan secara jelas gambaran sebenarnya yang peneliti temukan di lapangan, yaitu mengenai implementasi pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai keagamaan pada peserta didik. di SMK Muhammadiyah 1 Metro. , presentasi diurutkan berdasarkan fokus masalah. Ketika didirikan pada tahun 1974 hingga 1997, SMK Muhammadiyah 1 Metro bernama SMEA Muhammadiyah 1 Metro yang menempati gedung Komplek Muhammadiyah di Jl. Muhammadiyah 1 Metro berganti nama menjadi SMK Muhammadiyah 1 Metro, sekaligus berpindah ke kompleks Muhammadiyah IV dengan gedung baru di atas tanah seluas 5.600 m2 yang terletak di Jl. Tawes 21 Polos Yosodadi Metro Timur Kota Metro. Sampai saat ini SMK Muhammadiyah 1 Metro telah mengalami enam perubahan pokok, yaitu :. mengundurkan diri/ikut studi banding di Selandia Baru) 6.
- Temuan Khusus
- Pembelajaran Intrakurikuler yang Dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Nilai-Nilai Keagamaan di SMK Islam dalam Membangun Nilai-Nilai Keagamaan di SMK
Dengan cara ini diharapkan siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Program-program tersebut di atas merupakan program keagamaan yang kegiatannya mengandung nilai-nilai keagamaan yang dapat menciptakan kebiasaan baik bagi siswa. Pihak sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan program atau kegiatan yang dapat membentuk siswa yang baik sesuai dengan syariat agama.
Jika ada siswa yang tidak hadir tanpa alasan, maka direktur akan memanggil siswa tersebut, menanyakan alasannya dan kemudian menghubunginya. Begitu pula siswa yang tidak mengikuti kegiatan atau kebiasaan yang diterapkan di sekolah akan diikuti oleh semua orang. Upaya kepala sekolah dan guru dalam menangani siswa yang menyimpang ditujukan untuk mengubah dan memperbaiki sikap atau perilaku siswa ke arah yang lebih baik.
Metro
- Membangun Nilai-Nilai Keberagamaan Di Lingkungan Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Metro
- Pembelajaran Intrakurikuler yang Dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Nilai-Nilai Religius di SMK Muhammadiyah 1
Proses belajar mengajar yang dilakukan setiap hari khususnya pendidikan agama Islam disini bertujuan agar peserta didik memahami dan nantinya mengimplementasikan apa yang telah dipelajari dan dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peserta didik akan mudah menangkap dan memahami materi yang disampaikan serta dapat membiasakan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam materi ajaran agama Islam dalam kehidupan nyata. Pada hari Selasa tanggal 27 Maret 2019, peneliti kembali ke SMK Muhammadiyah 1 Metro untuk melakukan pendataan mengenai pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam untuk membangun nilai-nilai keagamaan siswa.
Hal ini diperkuat dengan wawancara yang peneliti lakukan kepada kepala sekolah tentang program Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan nilai-nilai agama siswa. Lalu, yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai keagamaan siswa SMK Muhammadiyah 1 Metro adalah setiap memulai pembelajaran menyapa, membiasakan membaca doa sebelum belajar dan absensi. Di akhir penyampaian materi, guru pendidikan agama Islam di SMK Muhammadiyah 1 Metro selalu melakukan evaluasi secara menyeluruh dan menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya.
PENUTUP
Saran
Dengan membangun nilai-nilai agama di lingkungan sekolah dan mempelajari pendidikan agama Islam di sekolah SMK I Muhammadiyah Metro diharapkan siswa memiliki kekuatan aqidah Islam dan kebenaran dalam beribadah serta memiliki akhlak yang luhur melalui hal tersebut baik di sekolah maupun di lingkungan sekolah. kehidupan sehari-hari di masyarakat. Guru pada umumnya dan guru pendidikan agama Islam pada khususnya hendaknya meningkatkan upaya baik dalam proses pembelajaran maupun pembinaan mengenai adat istiadat dan program agama di SMK I Muhammadiyah Metro. Hendaknya kita dapat melakukan penelitian lebih mendalam mengenai implementasi pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai agama di lingkungan sekolah dan pembelajaran intrakurikuler pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh guru pendidikan agama Islam agar tidak terjadinya degradasi kepribadian. Hal ini terus menurun dan mengakibatkan kemerosotan moral akibat perubahan zaman yang sulit dicegah.
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam cukup baik karena pada saat proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam 2 jam untuk teori dan 1 jam untuk praktek, maka disini peran pendidik mata pelajaran PAI harus benar-benar ekstra pengawasan terhadap siswa agar belajar dan belajarnya maksimal. . latihan. Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP dan MTs, (Jakarta: Pusat Kurikulum, 2003). Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Efektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT Melawan Rosdakarya, 2008).
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
WAWANCARA DENGAN WAKAKURIKULUM
Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam pengajaran pendidikan agama Islam untuk membentuk nilai-nilai agama siswa? Apa saja kendala dalam pembentukan pengembangan nilai-nilai agama siswa dan apa solusinya?
WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK
Menindaklanjuti siswa ketika melakukan hal-hal yang kurang baik dalam proses belajar mengajar. Melaksanakan penguatan, motivasi dan penyisipan nilai-nilai keagamaan di akhir pembelajaran. Hormati guru dan patuhi semua peraturan yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran Gunakan bahasa yang baik/sopan pada saat proses pembelajaran baik dengan siswa lain maupun dengan guru. 2 Bagaimana pendapat anda tentang strategi pembelajaran pendidikan agama islam bagi siswa di SMK muhammadiyah 1 metro.
6 Apa saja kendala pembentukan nilai-nilai agama pada siswa dan apa solusinya? 7 Apa saja kendala pembentukan nilai-nilai keagamaan pada siswa dan bagaimana solusinya? 7 Apa saja kendala pembentukan nilai-nilai keagamaan pada siswa dan bagaimana solusinya?
Kondisi Ruangan Pendidik
Ruangan Tata Usaha Sekolah