• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEBERSIHAN PASAR INPRES BALAI SELASA DI NAGARI KOTO NAN IV KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KEBERSIHAN PASAR INPRES BALAI SELASA DI NAGARI KOTO NAN IV KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEBERSIHAN PASAR INPRES BALAI SELASA DI NAGARI KOTO NAN IV KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

Medis jufri mansyah,1 Slamet Rianto, M.Pd,2 Yuherman, S.P, M.Pd.3

1. The geografhy education student of STKIP PGRI Sumatera Barat.

2,3 The lecturer at geografhydepartment of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

In the market is fery neede hygiene cooperation between market services and merchants as well as a high concern in maintaining the cleanliness of the market in order to create a healthy market, clean, comfortable and a better maket for the foreseable future. This reasech aims to describe the market cleanliness in balai selasa at Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

This reseach is qualitative reseach with reseaach sites in the market hall inpres balai selasa in Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. The informant in this reseach are: office market, janitor, existing traaders in that market. This reseach used techniques of documentation, observation, and interviews. The accuracy of the data was tested by using triangulation of data, from the data that have been collected, the reseacher analized the data by using purposive sampling model that consists of data collection, data reduction, data display and conglicion. The results showed that: the cleanliness of the thaditional market in inpres balai selasa in Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan are(1) awareness of traders in the market hygiene remains low, because many traders are not collecting their garbage, (2) knowledge of the merchant in maintaining poor hygiene market, because there is no trashservice provided by the market, (3) maintaining the cleanliness habits of traders in the market shows that the number of traders who do not dispose waste in the nigh place.

Key Words : kebersihan, pasar.

(2)

Abstrak

Didalam menjaga kebersihan pasar sangat dibutuhkan kerjasama antara dinas pasar dan pedagang serta kepedulian yang tinggi dalam menjaga kebersihan pasar agar terciptanya pasar yang sehat, bersih, nyaman serta pasar yang lebih baik untuk masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kebersihan pasar Inpres Balai Selasa Di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kualitatif dengan lokasi penelitian di Pasar Inpres Balai Selasa, Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun informan dalam penelitian ini Dinas Pasar, petugas kebersihan, pedagang yang ada dipasar Inpres Balai Selasa tersebut dengan mengunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Keakuratan data diuji dengan menggunakan triangulasi data, dari data yang terkumpul di analisis dengan model Purposive Sampling yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa: Kebersihan Pasar Inpres Balai Selasa Di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan adalah (1) kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan pasar masih rendah karena banyak pedagang yang tidak mengumpulkan sampah hasil dagangannya, (2) pengetahuan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar kurang baik karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh dinas pasar. (3) kebiasaan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar menunjukan bahwa banyaknya pedagang yang tidak membuang sampah pada tempatnya.

Key Words : kebersihan, pasar.

(3)

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang mewajibkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Lingkungan itu meliputi halaman, perkarangan, rumah dan lingkungan sekitar, segala sesuatu yang terjadi dilingkungan berpengaruh terhadap kelangsungan kesejahteraan masyarakat dan makhluk hidup lainnya.

Lingkungan adalah, upaya perlindungan, pengelolaan dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang meningkat.

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat merupakan hal yang esensial disamping perilaku masyarakat, pelayaanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat, lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelolah semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.

Lingkungan yang diharapkan dalam visi Indonesia sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, dan pemukiman yang sehat perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yangtolong-menolong dalam pemeliharaan nilai- nilai budaya bangsa. Masalah penyakit yang berbasis lingkungan disebabkan oleh lingkungan yang tidak memadai, baik kualitasnya maupun kuantitasnya.

Masyarakat dan keluarga berkewajibaan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dalam mengelolah lingkungan hidup melalui penyuluhan dan bimbingan. Sadar akan lingkungan yang bersih dan sehat diharapkaan dapat menciptakan kesehatan lingkungan yang optimal, baik bagi masyarakat secara menyeluruh.

Menurut Slamet (2002) permasalahan sampah sangat di pengaruhi oleh jumlah penduduk, keadaan sosial masyarakat dan kemajuan teknologi.

Salah satu permasalahan yang cukup rumit adalah permasalahan sampah pasar, selain jumlahnya yang relatif banyak dan perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan merupakan faktor yang menyebabkan permasalahan di Indonesia. Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik individu maupun kelompok.

Ada dua alasan yang menyebabkan pentingnya menjaga lingkungan yaitu:

meningkatkan kualitas hidup pada dasarnya tidak terlepas dari peningkatan kesejahteraan sehingga

masyaraka tahu apa yang diperlukan dan keterlibatan masyarakat lebih meningkatkaan efesiensi dan efektifitas sistem pengelolaan lingkugan sehingga masyarakat merasa ikut bertanggng jawab terhadap kebersihan lingkungan hidupnya.

Semakin banyak aktifitas masyarakat yang memanfaatkan pasar untuk keperluan hidupnya akan mengakibatkan akan semakin besar pula dampak negatif terhadap kebersihan pasar.

Semakin berkembangnya pembangunan pasar, maka mengakibatkan semakin kompleksnya kegiatan yang dilakukan di pasar.

Permasalahan pasar tidak hanya dialami oleh kota-kota besar saja, tetapi juaga dialami oleh pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana didalam pengelolaan sampah seharusnya pemerintah atau dinas pasar, petugas kebersihan serta pedagang berpatispasi dan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kebersihan pasar inpres balai selasa di kecamatan ranah pesisir kabupaten pesisir selatan.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di daerah Ranah Pesisir terutama pada pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan masih jauh dari harapan. Dimana masih banyak ditemukan tumpukan-tumpukan sampah yang berserakan hasil dari kegiatan pasar. Hal ini diduga karena rendahnya kesadaran, pengetahuan, pendidikan, kebiasaan, sikap dan pengalaman pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pasar .

Untuk itu dalam usaha pembangunan masalah kebersihan lingkungan pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan perlu adanya kerjasama antar pedagang, hal ini dilihat dari bagaimana peran pedagang dalam menjaga kebersihan Pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Kurangnya sikap kepedulian pedagang terhadap masalah kebersihan lingkungan pasar akan menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat, dan juga dampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya, maka untuk itu perlu adanya kerjasama antar pedagang dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Lidya Astuti (2011) dengan judul penelitian “ prilaku masyarakat dalam mengellah sampah di kota tambilahan”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prilaku masyarakat dalam mengelolah sampah dikota tambilahan dengan cara mengumpulkan sampah, mengangkat sampah kemudian membuang sampah ke tong sampah sementara.

Selanjutnya Ade Efrida (2012) tentang

“Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Pasar di

(4)

Kenagarian Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat” menyimpulkan penelitian ini, bahwa :keikutsertaan pedagang (makanan, sayur, ikan dan ayam) dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar terlibat dari penyediaan tempat sampah sementara seperti kardus dan karung. Keikutsertaan pedagang juga terlihat dari kepatuhan seluruh pedagang di Pasar Kenagarian Aua Kuniang membayar uang retribusi, peran pemerintah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar terlihat dari adanya peraturan tentang pengelolaan sampah serta penyediaan tenaga kebersihan pasar, tiga kali seminggu dalam membersihkan lingkungan pasar

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini tergolong kedalam penelitian kualitatif. Moleong (2010), menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan atau tidak menggunakan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yan dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

Informan penelitian dalam hal ini adalah orang yang dianggap banyak mengetahui informasi seputar tema penelitian, penentuan haruslah sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian., maka pengumpulan data dilakukan dengan menentukan informan penelitian. Pemilihan informan penelitian dilakukan secara purposive sampling, karena dengan menggunakan teknik purposive sampling peneliti dapat menentukan sendiri informan penelitian berdasarkan tujuan penelitian, dan juga diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar- benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Informan dalam penelitian ini adalah pedagang. Pedagang yang dijadikan dalam informan adalah orang yang dianggap tau tentang penelitian yang akan dilakukan sipeneliti.

Sedangkan informan kunci dalam penelitian ini adalah petugas kebersihan yang telah lama bekerja sebagai petugas kebersihan.

Jenis dan Suber Data dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu :

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dalam penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan diberbagai instansi pemerintah serta studi kepustakaan (Moleong, 2006).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dari wawancara, observasi, dan pengamatan terhadaap informen kunci. Sedangkaan data sekunder adalah data yang

diperoleh dari kantor atau instansi peerintahan yang terkait.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Tika (2005)wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan dengn cara sistematis dan berlandasan pada tujuan penelitan. Pada umumnya dua orang atau lebih yang hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti.

3. Pemotretan

Pemotretan dilakukan untuk memperkuat dan mendukung data yang diperoleh. Hasil pemotretan berupa foto-foto dan dilampirkan sesuai dengan data dan persoalan penelitian.

Teknik analisa data yang digunakan dalam peneilitian ini adalah:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses penyederhanaan dan trasformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi data adalah bentuk analisa yang menajam, menggolongkan dan mengorganisasikan datasehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik.

2. Penyajian Data

Penyajian sekumpulan informasi tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambiln tindakan. Dalam menyajikan data ini peneliti melakukan pengelompokan, penyusunan data berdasarkan kategori dan urutannya sehingga strukturnya dapat dipahami dan memberikan kemungkinanadanya penarikan kesimpulan.

3. Menarik kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan dilaksanakan selama penelitian.

Teknik menguji keabsahan data yang digunakkan dalam penelitian ini adalah:

1. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam penelitian ini, peneliti berfungsi sebagai instrument artinya keikut sertaan peneliti pada objek yang ditelitinya. Hal ini dimaksudkan supaya data yang diperoleh betul-betul dapat dipercaya karena ssudah berulang kali diamati.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan menemukan ciri-ciri dalam situasi yang sedang dicari dan kemudian memusat diri pada masalah penelitian.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah untuk memeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

(5)

keabsahan data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh,(Moleong, 2006).

a. Triangulasi sumber

Dilakukan pengecekan data berdasarkan sumber-sumber tertentu.

b. Triangulasi teknik

Mengecek data pada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya dengan wawancara kemudian dicek dengan observasi dan dokumentasi,

c. Pemeriksaan sejawat dengan diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspor hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi rekan-rekan sejawat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian menunjukan bahwa tingkat kebersihan di pasar Inpres Balai Selasa ini masih kurang karena masih banyak terdapat tumpukan sampah yang berserakan di tengah- tengah pasar hal ini disebabkan karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh dinas pasar dan juga tempat penyediaan tempat sampah sementara bagi pedagang,serta rendah nya kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan pasar dan kebiasaan pedagang

Pertama, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pedagang menunjukan bahwa kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa ini masih rendah karena kebanyakan pedagang hanya mengumpulkan sampah hasil dagangannya, itupun sampah yang mereka kumpulkan tidak bersih dan meletakan sampah tersebut disekitar mereka berjualan, dan ada juga sebagian pedagang yang menyediakan tempat sampah sementara seperti karung.

Kedua, pengetahuan pedagang dalam pengelolaan sampah serta menciptakan dan menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa kurang baik karena tidak adanya satu pedagang pun yang memisahkan sampah hal ini disebabkan karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah atau dinas pasar, dan tempat sampah untuk dipilahkan tidak disediakan.

Ketiga, kebiasaan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa masih buruk karena banyaknya pedagang-pedagang yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya tanggung jawab oleh dinas pasar dalam menyediakan tempat sampah.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap studi kebersihan Pasar Inpres Balai Selasa di Nagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa Di Nagari Koto Nan IV

Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan masih rendah karena sebagian pedagang hanya mengumpulkan sampah hasil dagangannya, itupun sampah yang mereka kumpulkan tidak bersih dan meletakan sampah tersebut disekitar mereka berjualan dan ada juga sebagian pedagang yang menyediakan tempat sampah sementara seperti karung dan lain-lainnya, Pengetahuan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa Dinagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan terlihat dari hasil wawancara bahwa pengetahuan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar kurang baik karena tidak adanya kerjasama yang dilakukan oleh petugas kebersihan serta tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh dinas pasar untuk memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik, Kebiasaan pedagang dalam menjaga kebersihan pasar Inpres Balai Selasa Dinagari Koto Nan IV Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya pedagang- pedagang yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya tanggung jawab oleh dinas pasar dalam menyediakan tempat sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Dacana, H. Lalu. 1996. Pembinaan Disiplin Dilingkungan Masyarakat. Nusa Tenggara Barat. NTB: Depdikbud.

Djoyo martono, Mulyono.2004. Antropologi Kesehatan. Semarang: UPT UNNES pres Efrida, ade.2012.Pengelolaan Kebersihan

Lingkungan Pasar Di Kenegarian Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat (skripsi). STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang

Hermanto. 2007. Pengelolaan Sampah Kota Padang (Studi Kasus Pada Lokasi Pembuangan Akhir Air Dingin). Padang.

FIS. UNP. Skripsi.

Irianto,anton. 2006.borth to win sukses menjualstaps to bea sales market.

Jakarta:gramedia

Jaswita, Desi. 2006. Prilaku pedagang dan dinas pengelolaan pasar dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar raya solok.

Padang. FIS UNP. Skripsi.

Marimin. 2004. Sosiologi. Bogor: cvregino

Moleong. J. lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.

Slamet. S. J. 2002. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Gajah Mada University.

Soemirat. 2011. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Gajah Mada University

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1 aksesibilitas desa-desa dilihat dari jaringan jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan termasuk cukup baik dengan persentase 67,