• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

Kajian Akesesibilitas Dalam Perkembangan Desa-Desa Di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan

Oleh

1

Suci Rahma Sari,

2

Dr. Yeni Erita, M.Pd,

2

Rozana Eka Putri, S.Pd, M.Si

1Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, dan membahas data tentang aksesibilitas dalam perkembangan desa-desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari: 1) Jaringan jalan, 2) Mobilitas, 3) Ruas jalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh desa-desa yang ada di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 31 desa. Sampel diambil teknik total sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada. Sampel pada penelitian ini adalah semua desa yang ada di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 31 desa dan sampel responden berjumlah 31 kepala desa. Data dikumpul melalui lembaran observasi dan penyebaran angket kepada kepala desa-desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk melihat aksesibilitas desa-desa, jaringan jalan dan mobilitas dan ruas jalan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) aksesibilitas desa-desa dilihat dari jaringan jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan termasuk cukup baik dengan persentase 67, 74 %. Aksesibilitas jalan menuju desa-desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan pada umumnya sudah lancar dan bagus, selain itu juga dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. 2) aksesibilitas desa-desa dilihat dari mobilitas di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan termasuk cukup baik dengan persentase 70, 97 %.

Dilihat dari Mobilitas masyarakat sudah banayak menggunakan transporti pribadi untuk berpindah dari desa ke kota lain. Ada sebagian masayarakat belum mempunyai kendaraan baik itu kendaraan roda dua maupun kendaraaan roda empat dan untuk menuju desa lain/ke kota masih banyak menggunakan transportasi umum. 3) Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan baik dengan persentase 87, 10 %. Karna kondisi ruas jalan yang terdapat di Kecamatan Sutera ada jalannya yang sudah memadai ada juga yang belum memadai untuk ditempuh oleh transportasi.

Kata Kunci; Aksesibilitas, Jaringan Jalan, Mobilitas, Ruas Jalan

(3)

Accessibility Study in Development of Villages In District SuteraPesisir SelatanDistrict by

1

Suci Rahma Sari,

2

Dr. Yeni Erita, M.Pd,

2

Rozana Eka Putri, S.Pd, M.Si

1Students Prodi Geography Education STKIP PGRI West Sumatra

2 Lecturer STKIP PGRI West Sumatera

The aim of this study was to obtain data, process, and discusses the data on the accessibility of the development of the villages in the district of South Coastal District Sutera views of: 1) The road network, 2) Mobility, 3) Roads. This type of research is descriptive. The population is all the villages in the District Sutera South Coastal District amounted to 31 villages. Samples taken total sampling technique that takes all the existing population. The samples in this study were all villages in the district of South Coastal District Sutera totaling 31 villages and the sample of respondents is 31 village heads. Data was collected through observation sheets and questionnaires to the heads of the villages in the district of South Coastal District Sutera to see the accessibility of villages, road networks and mobility, and roads. It can be concluded that: 1) accessibility of villages seen from the road network in the District Sutera South Coastal District, including quite well with the percentage of 67, 74%. Road accessibility to the villages in the district of South Coastal District Sutera generally been smooth and nice, but it also can be passed by a two-wheeler and four wheels. 2) accessibility of villages seen from mobility in the District Sutera South Coastal District, including quite well with the percentage of 70, 97%. Judging from the mobility of people already banayak use personal transporti to move from village to city.

There are some communities that do not have a good vehicle two-wheeled vehicles or four-wheeled vehicle and towards another village / town still use more public transportation. 3) Accessibility visits villages of the Silk Roads in the district of South Coastal District well with the percentage of 87, 10%. Because road conditions contained in the District Sutera there are already adequate course there are also inadequate to be reached by transport.

Keywords; accessibility, The road network, Mobility, Roads

(4)

PEMBAHASAN

Pembangunan merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik yang bertujuan untuk hal-hal yang berpengaruh positif terhadap masyarakat Indonesia. Sarana pembangunan jalan berupa transportasi dan komonikasi yang merupakan cara ampuh dalam menolong hidup manusia agar menjadi layak dan manusiawi (Daldjoni: 2004, 81).

Salah satu rencana pembangunan Nasional atau disebut juga dengan rencana regional adalah rencana pembangunan desa dengan tujuan adanya pembangunan baru kearah pedalaman desa. Dengan adanya pembangunan desa sebagai suatu program, berarti mengusahakan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa baik lahir maupun batin dan meliputi seluruh aspek pembangunan.

Membangun desa dengan melaksanakan rencana pembangunan desa, tidak terlepas dengan kebutuhan transportasi, hal ini dikarenakan transportasi jalan telah banyak membawa perubahan pada suatu daerah. Dengan adanya taransportasi, hasil pertanian dan perkebunan masyarakat lebih muda diangkut oleh petani dengan kendaraan baik berupa motor maupun mobil menuju tempat jual beli dan pabrik.

Transportasi adalah sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan.

Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pedesaan lebih muda dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan akan berkembang apabiala mempunya prasarana yang baik untuk pemasaran.

Pembangunan transportasi jalan tidak hanya membantu kegiatan masyarakat dalam perekonomian, namun juga sebagai penggerak hubungan sosial antar masyarakat, jalan juga dapat menunjang pendidik dan arus informasi. Jalan yang merupakan aksesibilitas masyarakat yang dalam melaksanakan sebagai macam kegiatan tentunya akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.

Dalam hal ini pemerintah mengusahakan untuk melaksanakn pembangunan desa terlebih dahulu melaksanakan pembangunan jalan untuk memperlancar saran transportasi.

Realisasi hal di atas dapat diketahui dengan dikeluarkannya Undang-undang No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah. Dimana salah satu tujuannya adalah memberi kesempatan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan daerah itu sendiri. Dengan adanya kesempatan tersebut, diharapkan pembangunan yang akan dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan ataupun tuntutan masyarakat derahnya kebijakan tersebut memang telah lama ditunggu oleh pemerintah daerah dan masyarakat dengan

harapan agar dapat mandiri dan tidak selalu bergantung pada pemerintah pusat.

Untuk mengetahui informasi ketersediaan jalan untuk menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilyah kabupaten/desa, jalan memudahkan masyarakat per-individu melakukan perjalanan, jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan jalan yang menjamin perjalanan kendaraan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana sejalan dengan dinamika kebutuhan terhadap aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, kondisi jalan. Seiring dengan adanya kegiatan pembangunan (penambahan ruas dan perlebaran) terdapat perubahan-perubahan data kuantitas dan kualiatasnya sehingga diperlukan suatu kegiatan perencanaan jaringan jalan baru untuk menjamin ketersediaan kenyamanan berkendaraan. (dalam Faesa, 2013)

Hal di atas merupakan gambaran dari Kabupaten Pesisir Selatan Kecamatan Sutera, yang mana daerah ini merupakan daerah yang terletak dipinggiran pantai dan juga dikaki perbukitan dengan akses jalan yang berbeda-beda menuju desa-desa. Sehingga tidak semua daerah ini dapat terjangkau oleh transportasi umum yang ada didaerah ini karena masyarakat yang tinggal didaerah ini membut rumah ditepi pantai, dilereng bukit, disebarang sungai, dan ada juga yang dipinggir jalan. Sarana transportasi umum hanya melintas dari ibu kota kabupaten ke ibu kota kecamatan, sedangkan untuk menuju desa-desa yang ada dikecamatan Sutera masyarakat bisa menggunakan kendaraan pribadi atau ojek, karena lokasi dan jarak desa dari jalan lintas sulit untuk dijangkau oleh sarana transportasi umum.

Selain letak desa yang jauh dari jalan lintas juga karena prasarana akses jalan menuju desa tersebut berbeda-beda, ada yang jalannya masih tanah, ada yang kerikil, ada yang sudah disemen dan bahkan yang sudah diaspal. Selain sarana dan prasarana jalan menju desa-desa yang ada dikecamatan Sutera yang menjadi hambatan seperti partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial yang ada dan interaksi serta komunikasi antara masyarakat dengan aparatur desa.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul Kajian Aksesibilitas Dalam Perkembangan Desa-desa Di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan”.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah serta tujuan penulisan pada bab sebelumnya maka penelitian ini dapat di golongkan pada jenis penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujauan untuk menerangkan, menggambarkan, gejala-gejala, fakta-fakta, dan sifat-sifat, populasi pada daerah penelitian,

(5)

menerangkan variabel-variabel yang telah diajukan dengan maksud memberikan gambaran mengenai keadaan yang ada pada daerah penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini adalah bertujuan pada pengukapan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan sebagaimana adanya dimana penelitian ini akan mendeskripsikan tentang bagaimana Aksebilitas Dalam Perkembangan Desa-Desa Di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua kepala desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 31 desa.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel dalam penelitian ini mengambil yang sudah di pilih dalam populasi yaitu semua kepala desa yang ada di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan sampel tersebut, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002) jika subjek kurang dari 100 lebih baik di ambil semuanya, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan rumus formula presentase untuk melihat kencendrungan masing-masing variabel penelitian.

Arikunto (2006) mengemukakan rumus formula presentase dihitung dengan menggunakan rumus formula:

P = 𝑓

𝑛x100%

Dimana : P = presentase

F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah respoden

100%= Angka ketetapan pada responden Kemudian untuk melihat dan menentukan nilai aksesibilitas dalam perkembangan desa adalah melalui rumus sebagai berikut:

Rerata (IiXBi) = (𝐼𝑖𝑥𝐵𝑖 )

𝑖𝑖=𝐼 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

Nilai Aksesibilitas = 𝑛𝑛 =𝐼𝑅𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝐼𝑖𝑥𝐵𝑖 ) 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒 𝑛

Nilai aksesibilitas = 𝐼𝑥𝐵

𝑛𝑛 =𝐼 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

Ket: 𝑛 = Jumlah Responden I = Nilai Indikator B = Bobot Indukator N = Responden

(Simbolon,dkk).

Untuk deskripsi data dilakukan dengan rumus yang dikemukakan oleh (Sugiyono, 2014)

37,5 2 83,5 4 0 50% 100%

Dimana:

76%- 100% = baik 56%- 75% = cukup baik 40%-55% = kurang baik

< dari 40% = sangat kurang baik PEMBAHASAN

1. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari jaringan jalan Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Aksesibilitas desa-desa dilihat dari jaringan jalan di Kecamatan Sutera Kabupatean Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel IV. 12 Rekapitulasi Aksesibilitas desa desa dilihat dari jaringan jalan di Kecamatan Sutera Kabupatean Pesisir Selatan

Indikator Fr Bob ot

Nila i

Rata-rata Skor % (Iya) 20 1 20 0,65 3 32,26 (Tidak) 11 2 22 0,71 3 35,48

Total 31 3 42 1,35 67,74 Sumber: Pengelolaan Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel IV. 12 diatas dapat diketahui nilai skor 1,35% dan nilai persentase adalah 67,74%. Dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas desa dilihat dari Jaringan Jalan di Kecamatan Sutera di Kabupaten Pesisir Selatan termasuk Cukup Baik dengan persentase 67, 74%.

2. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Mobilitas di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Aksesibilitas desa dilihat dari Mobilitsa di Kecamatan Sutera Kabupatean Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel IV. 23 Rekapitulasi Aksesibilitas desa- desa dilihat dari Mobilitas di Kecamatan Sutera Kabupatean Pesisir Selatan.

Indikato r

Fr Bob

ot

Nila i

Rata-rata Skor % (Iya) 18 1 18 0,58 29,03 (Tidak) 13 2 26 0,84 41, 94

Total 31 3

43 1,42 70,97 Sumber: Pengelolaan Data Primer, 2017

(6)

Berdasarkan tabel IV. 24 di atas dapat diketahui nilai skor 1,42% dan nilai persentase 70,97%. Dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas desa dilihat dari Mobilitas di Kecamatan Sutera di Kabupaten Pesisir Selatan termasuk Cukup Baik dengan persentase 70, 97%.

3. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel IV. 34 Rekapitulasi Aksesibilitas desa- desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupatean Pesisir Selatan.

Indikator Fr Bob ot

Nila i

Rata-rata Skor %

(Iya) 8 1 8 0,26 12,90

(Tidak) 23 2 46 1,48 74,19 Total 31 3 54 1,74 87,10 Sumber: Pengelolaan Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel IV. 34 di atas dapat diketahui nilai skor 1,74% dan nilai persentase 87,10%. Dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera di Kabupaten Pesisir Selatan termasuk Baik dengan persentase 87, 10%.

Pertama, aksesibilitas desa-desa dilihat dari jarinagn jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Jalan Nasional berpengaruh positif terhadap masyarakat dikarenakan jalan Nasional akan mempengaruhi kelancaran aktifitas masyarakat desa untuk mencapai tujuanya.

Kedua, aksesibilitas desa-desa dilihat dari Mobilitas di Kecamatn Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Masyarakat di desa yang berada di Kecamatan Sutera tidak mengunakan transportasi umum untuk berpergian ke daerah lain masyarakat lebih banyak memilih berpergian mengunakan kendaraan pribadi.

Ketiga, Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Kondisi ruas jalan di desa yang berada Kecamatan Sutera kondisi ruas jalan tidak baik.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan Di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan tentang kajian Aksesibilitas Perkembangan Desa-desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:

1. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Jaringan Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan cukup baik dengan

persentase 67, 74 %. Artinya akses jaringan jalan menuju desa-desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan pada umumnya sudah lancar, selain itu juga akan membawa kemajuan terhadap desa-desa di Kecamatan Sutera. Hanya sebagian desa yang aksesibilitas jaringan jalannya perlu diperbaiki dan perlu mendapatkan perhatian Pemerintah seperti desa Mudiak Langgai, Batu Bala, Ampalu, Kayu Aro, Gunuang Pauah, Gunuang Malelo.

2. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Mobilitas di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan cukup baik dengan persentase 70, 97 %. Dilihat dari Mobilitas masyarakat sudah banyak menggunakan transportasi pribadi untuk berpindah dari desa ke kota lain.

3. Aksesibilitas desa-desa dilihat dari Ruas Jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan baik dengan persentase 87, 10 %. Karna kondisi ruas jalan yang terdapat di Kecamatan Sutera sudah ada sebagian yang sudah memadai dan ada juga sebagian yang belum.

SARAN

1. Sebaiknya masyarakat desa di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, ikut berpartisipasi dalam kegiatan dan pembangunan desa, agar desa tempat tinggal mereka menjadi lebih baik dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

2. Kepada pemerintah dan dinas terkait diharapkan untuk dapat lebih memperhatikan desa-desa diKecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sarana dan prasarana jalan belum memadai dan belum sesuai dengan harapan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharjo. 2006. Metode Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta

Simbolon, Ferdy Setiadi DKK. “kajian perencanaan aksesibilitas infrastruktur kawasan perbatasan kabupaten sintang (studi kasus kecamatan ketungau hulu)”.

Undang – Undang No 22 Tahun1999.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, dari tingkat pengetahuan