• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

0

(2)

1 PENDAHULUAN

Nagari Durian Seribu adalah salah satu Nagari di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan. Nagari berada di wilayah paling selatan Sumatera Barat dan Berbatasan dengan ProvinsiBengkulu. Nagari hasil pemekaran ini merupakan nagari yang berada di areal perkebunan kalapa sawit yang merupakan daerah transmigrasi yang baru mulai berkembang.

Keunikan nagari ini adalah, meskipun berada di daerah transmigrasi yang infrastrukturnya masih jauh tertinggal, namun di Nagari Durian Seribu inilah pusat Kota Terpadu mandiri (KTM) yang merupakan program pembangunan daerah transmigrasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Masalah pendidikan di Nagari Durian Seribu merupakan masalah lama yang menjadi salah satu penyebab rendahnya sumberdaya manusia di Nagari Durian Seribu. Hal tersebut dikarenakan jauhnya jarak nagari ini dengan pusat kecamatan Lunang Silaut dulunya atau pusat Kecamatan Silaut sekarang, ditambah dengan sarana jalan yang tidak memadai, akibatnya akses masyarakat terhadap dunia pendidikan sulit sehingga banyak anak yang putus sekolah.

Namun, sejalan dengan perjalanan waktu, Nagari Durian Seribu semakin maju. Saat ini infrasruktur telah memadai, dan sarana pendidikan telah dibangun. Seiring dengan meningkatnya ekonomi masyarakat, saat ini masayarakat Nagari Durian Seribu telah memiliki sarana transportasi dan kemampuan untuk menyekolahkan anaknya. Disampng itu, dengan adanya pemekaran nagari dan pemekaran kecamatan, Nagari Durian Seribu tidak lagi jauh dari pusat aktivitas pemerintahan, sehingga telah menjadi perhatian dari pemerintah. Namun demikian, hal ini belum selalu menyebabkan meningkatkan kesadaran masyarakat Nagari Durian Seribu terhadap pentingnya pendidikan.

Oleh sebab itu, perlu diketahui apakah seiring dengan kemajuan daerahnya, apakah kasadaran masyarakat Nagari Durian Seribu terhadap pendidikan semakin meningkat.

Tingginya anak tidak dan putus sekolah usia 7–19 tahun dapat disadari karena SMP/MTs

dan SLTA hanya ada di Kecamatan sementara jarak yang harus ditempuh sangat jauh, sarana transportasi tidak mamadai, sehingga untuk dapat mengakomodasikan secara maksimal lulusan dari SD/MI yang ada di sekitar daerah tersebut tidak terlaksana dengan baik. Sehingga jumlah anak yang putus sekolah pada tingkat SLTA lebih banyak dibandingkan dengan anak yang putus sekolah pada tingkat SD dan SMP/MTs.Kemudian tidak hanya iu saja kecendrungan anak-anak yang tidak mau sekolah lagi. Hal ini disebabkan karena jika bekerja sebagai petani kelapa sawit bisa menghasilkan uang dengan cepat. Orang tua yang memiliki anak-anak juga tidak memperhatiakn pendidikan anaknya.

Berdasarkan uraian dan data di atas penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang tanggapan para orang tua dan anak Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan tentang pendidikan dengan melakukan penelitian yang penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya maka penelitian ini hanya pada masalah persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan batasan masalah tersebut dapat diajukan pertanyaan penelitian: Bagaimana Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah secara akademis penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi bahan rujukan bagi pembaca yang tertarik membahas tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya,

(3)

2 sekaligus dapat memberikan motivasi kepada para orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan anak khususnya di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Studi Relevan

Tisnawati Thapondhai tahun 2006 meneliti tentang “Motivasi Masyarakat Petani Kelapa Terhadap Pendidikan Anak di Kelurahan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Regina Citra tahun 2012 meneliti tentang

“Persepsi Masyarakat Tidak Mampu dalam Kelangsungan Pendidikan Anaknya di Daerah Koto Marapak Kelurahan Olo Kecamatan Padang Barat”.

Dini Wiwik Putri 2012 meneliti tentang

“Persepsi Masyarakat tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan”.

Hana NormaYunita pada 2014 meneliti tentang “Persepsi Wanita Pendulang Emas terhadap Pendidikan Anak di Nagari Mundam Sakti Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung”.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ada perbedaan antara penelitian Tisnawati Tapondhai tahun 2006, Regina Citra 2012, Dini Wiwik Putri 2012 dan Hana NormaYunita2014dengan yang akan dilakukan penulis, penelitian yang akan penulis lakukan adalah “Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Kenagarian Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan”.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena lebih mampu menemukan fakta dan gejala orang-orang yang diamati seperti perilaku, motif-motif tindakan dan sikap individu ataupun kelompok terhadap realitas1

1Usman dan Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 18

Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.2 Metode-metode kualitatif memahami masyarakat secara personal dan memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandangan duniannya.

InformanPenelitian

informan pada penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak putus sekolah yang ada di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, untuk memperoleh informasi tentang persepsi orang tua terhadap pendididikan anak, dan aparat pemerintah Nagari Durian Seribu, aparat pemerintah Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, tokoh masyarakatserta orang-orang yang memiliki kapasitas dan dapat memberikan informasi yang akurat tentang Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

JenisdanSumber Data Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian3.Sedangkan menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kulaitatif adalah kata-kata dan tindakan4. Data primer dalam penelitian ini adalah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan informan penelitian tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bacaan dan dari berbagai macam sumber lainnya yang diperoleh melalui dokumen-dokumen resmi dari instansi pemerintahan. Maupun melalui studi kepustakaan atau hasil penelitian lain yang

2Lufri. 2005. Metode Penelitian. Padang:

UNP Press. Hal. 2.

3Moloeng, Lexy J. 2012. Metode

Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Hal. 27.

4Ibid hal 28.

(4)

3 relevan.Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari data tertulis yang terdiri dari gambaran umum lokasi, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian. Data sekunder dalam penelitian ini berbentuk foto yang sumbernya dari dokumentasi pribadi peneliti.

MetodePengumpulan Data Observasi

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Observasi disini yaitu melakukan pengamatan terhadap orang tua yang memiliki anak yang sedang sekolah maupun anak yang putus sekolah serta mengamati tanggapan orang tua terhadap pendidikan anaknya.

Wawancara

Wawancara dilakukan melalui wawancara terbuka dan mendalam tidak berstruktur agar orang tua dapat menjawab pertanyaan dan bercertia panjang. Dengan menggunakan pedoman wawancara berupa instrument dari peneliti yang telah disediakan sebelum terjun kelokasi penelitian yaitu di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan memeriksa dokumen-dokumen yang sudah tersedia di lokasi penelitian. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk memperkuat data hasil wawancara dan observasi disamping untuk tujuan verivikasi data, macam-macam dokumen yang digunakan sebagai bahan informasi dalam penelitian ini adalah berupa jumlah anak putus sekolah yang ada di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.

Data dokumentasi ini didapatkan dari arsip surat, hasil penelitian yang relevan dan laporan.

TeknikAnalisis Data

Analisa data kualitatifadalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapatdiceritakan kepada orang lain5. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif6

Reduksi Data

Proses reduksi data dimaksudkan untuk lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan serta mengorganisasikan data sehingga memudahkan untuk melakukan penarikan kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses verifikasi. Dalam penelitian ini penulis merangkum data yang sudah terkumpul tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya, lalu data diseleksi dan membuang data yang ditak relevan. Setelah melakukan kegiatan tersebut

5Miles, M.B. and Huberman, A.M, 1992.

Kualitatif Data Analisis. Terjemahan Tjetjep Rohindi, UI Pers : Jakarta. hal. 17.

6Ibidhal 33.

(5)

4 data dikelompokkan berdasarkan pengkategorian.

Penyajian Data

Penyajian data merupakan bagian untuk menampilkan data yang didapat melalui kegiatan reduksi data. Kemudian informasi yang diperoleh tersebut dihimpun dan diorganisasikan berdasarkan permasalahan yang diteliti sehingga menjadi sekumpulan informasi yang tersusun yang berguna untuk menarik kesimpulan dalam mengambil tindakan. Dengan adanya penyajian data maka peneliti dapat memahami apa yang sedang terjadi dalam kancah penelitian dan apa yang akan dilakukan peneliti dalam mengantisipasinya

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan yang dapat berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masing-masing remang atau belum jelas, dan akhirnya dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan. penarikan

kesimpulan dilakukan dengan

caramenggabungkan dan menganalisa data yang diperoleh di lapangan, baik yang dipeoleh dari hasil observasi maupun wawancara.

Hasil Penelitian

Persepsi Orang

TuaTerhadapPendidikanAnaknya

Pendidikan bukan saja merupakan suatu tanggung jawab dari pemerintahan tapi peranan orang tualah merupakan hal yang penting terhadap pendidikan anaknya. Hal dapat mempengaruhi pertumbuhan anak untuk masa yang akan datang. Setiap orang tua memiliki suatu pandangan atau persepsi orang tua yang berbeda-beda terhadap pendidikan anaknya.

Maka dari itu untuk meninjau sejauh manakah perdepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya.

Khususnya orang tua di Nagari Durian Seribu dapat diketahui melalui pembahasan keseluruhan terhadap beberapa informan yang menjadi sampel diharapkan dapat mewakili populasi yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan

anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, dari tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pendidikan anaknya belum bisa dikatakan baik, karena terlihat dari banyaknya anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ternyata jika dilihat dari tingkat pendidikan orang tua yang memiliki persepsi yang tidak baik adalah sebanyak 60% adalah tamatan SMP dan SD. Berasal dari keluarga tidak mengetahui apa arti penting pendidikan tersebut untuk masa yang akan datang. Sebagian dari masyarakat beranggapan bahwa yang bersekolah tinggi hanya untuk orang-orang yang kaya, dan hanya untuk mencari uang

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah faktor internal diantaranya adalah Fisiologis yang mana faktor ini adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong anak ingin melakukan kegiatan belajar.Minat, Secara sederhana,minat (interest) kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu

Sikap, Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Bakat, Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003).

Faktor Eksternal

Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi orang tua terhadap pendidikan anak, berupa faktor ekonomi dan budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ekonomi dan budaya. Sebagian orang tua

(6)

5 tidak bisa menyekolahkan anaknya dengan alasan kekurangan secara financial. Keterbatasan ekonomi yang dialami oleh orang tua akan memberikan dampak yang negatif terhadap pendidikan. Pendapatan dari bekerja umumnya adalah petani, buruh angkut hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Selain itu budaya yang sudah lama melekat adalah perwatakan yang keras, pekerja keras dan cenderung menutup diri untuk orang lain.

Pemikiran yang telah melekat di masyarakat bahwa pendidikan tidak menjamin masa depan anaknya. Mereka beranggapan tanpa sekolah pun, bisa bekerja dan menghasilkan uang

pada orang tua yang menganggap pendidikan itu penting, pada diri mereka terjadi proses mengerti. Mereka tidak hanya melihat bahwa pendidikan tidak berpengaruh langsung kepada sessorang, namun mereka memahami lebih jauh bahwa secara tidak langsung pendidikan sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya. Mereka menganalisa dan mengambil kesimpulan dari analisa tersebut Kesimpulan

Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anaknya Di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diperoleh hasil persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya di Nagari Durian Seribu.

Data yang diperoleh adalah dari 20 orang informan, 12 orang (60%) diantaranya mengatakan pendidikan itu tidak begitu penting bagi kehidupan anaknya. Sementara 8 orang (40%) lainnya mengatakan pendidikan itu penting bagi masa depan anaknya. Sementara itu, orang tua yang menjadi informan sebagian besar (35%) adalah tamat SLTP dan 25% lainnya tamat SD. Sementara yang tidak tamat SD dan tamat SLTA masing-masing 15% dan yang tamat perguruan tinggi 10%.. Orang tua yang menganggap pendidikan tidak penting yaitu 12 orang terdiri dari 3 orang tidak tamat SD, 4 orang tamat SD, dan 5 orang lainnya tamat SLTP.

Mereka beranggapan pendidikan tidak teralu penting karena banyak lulusan sekolah yang menganggur dan dengan tidak bersekolahpun

akan tetap dapat memperoleh pekerjaan dan hidup dengan layak.

Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Orang Tua

Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ekonomi dan budaya. Sebagian orang tua tidak bisa menyekolahkan anaknya dengan alasan kekurangan secara finansial. Keterbatasan ekonomi yang dialami oleh orang tua akan memberikan dampak yang negatif terhadap pendidikan. Pendapatan dari bekerja umumnya adalah petani, buruh angkut hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Selain itu budaya yang sudah lama melekat adalah perwatakan yang keras, pekerja keras dan cenderung menutup diri untuk orang lain.

Pemikiran yang telah melekat di masyarakat bahwa pendidikan tidak menjamin masa depan anaknya. Mereka beranggapan tanpa sekolah pun, bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Indikator persepsi seseorang terhadap suatu hal sebagaimana yang telah dijelaskan pada kajian teori yaitu ada dua yaitu menyerap dan mengerti. Orang tua anak yang menganggap sekolah tidak penting mengalami proses menyerap. Mereka menlihat dari lingkungan bahwa pendidikan belum tentu membuat pendidikan lebih baik. Sementara orang tua yang telah mengerti akan berpikir lebih luas dan dapat menganalisa serta mengambil keputusan bahwa pendidikan itu penting.

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi pihak pemerintahan setempat lebih memperhatikan lagi pendidikan bagi anak masyarakat Durian Seribu. Terutama kepada orang tua selalu memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan terhadap anak demi melanjutkan masa depan yang lebih baik. Dan memberikan bantuan pendidikan berupa baesiswa bagi anak- anak di Nagari Durian Seribu yang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan pendidikan.

(7)

6 2. diadakan penyuluhan atau pengabdian kemasyarakat Durian Seribu tentang arti penting pendidikan. Sehingga masyarakat mengetahui bahwa pendidikan itu sangat penting dan bukan hanya untuk orang-orang yang kaya tetapi untuk seluruh kalangan masyarakat bahwa pendidikan itu penting.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

BPS Kabupaten Pesisir Selatan. 2012.

Kecamatan Silaut dalam Angka Tahun 2012. Painan: BPS.

BPS Kabupaten Pesisir Selatan. 2012.

Pesisir Selatan dalam Angka Tahun 2012. Painan: BPS.

Pemerintah Nagari Durian Seribu. 2012.

Data Penduduk Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisisr Selatan Tahun 2008-2012. Pemerintah Nagari Durian Seribu.

Pemerintah Nagari Durian Seribu. 2012.

Profil Nagari Durian Seribu tahun 2012. Silaut: Pemerintah Nagari Durian Seribu.

B. Buku-Buku

Baihaqi, MI F, dkk. 2005. Psikologi (Konsep Dasar dan Gangguan- Gangguan). Bandung: Refika Aditama.

Budiman, Arief.2006. Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta; Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Gunarsa, S. D, dan Yulia. 1995. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Hamka, Muhammad. 2002. Hubungan antara Persepsi terhadap Pengawasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi. Jakarta:

UHAMKA.

Hasbullah, J.2006. Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press.

Ihsan, Fuad. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Lufri. 2005. Metode Penelitian. Padang:

UNP Press.

Miles, M.B. and Huberman, A.M, 1992.

Kualitatif Data Analisis.

Terjemahan Tjetjep Rohindi, UI Pers : Jakarta.

Moloeng, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya

Muchlas, Makmuri.2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nazir, M. 1985. Metode Penelitian. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Nur,Agustiar Syah. 2004. Silabus Metode

Kuliah Penelitian

Kualitatif.Padang: Universitas Negeri Padang.

Rakhmat, Jalaludin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Robbin, Stephen P. 2003. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sadarjoen, Sawitri Supardi. 2005. Pernak Pernik Hubungan Orang Tua- Remaja Anak Bertingkah Orang Tua Mengekang. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

(8)

7 Satiadarma, M.P. 2001. Persepsi Orangtua

Membentuk Perilaku Anak.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sudarwan, D. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung:

Setia.Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Usman dan Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Walgito, Bimo. 2002.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Departemen Kesehatan RI.

Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa.Jakarta:

Prestasi Pustaka.

C. Skripsi

Citra, Regina. 2012. “Persepsi Masyarakat

Tidak Mampu dalam

Kelangsungan Pendidikan Anaknya di Daerah Koto Marapak Kelurahan Olo Kecamatan Padang Barat”. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Putri, Dini Wiwik. 2012. Persepsi Masyarakat tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Saputra, Yayan. 2013. “Pemekaran Kecamatan pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan:

Lahirnya Kecamatan Lunang Silaut Tahun 1998-2011. Skripsi.

Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Thapondhai, Tisnawati. 2006 “Motivasi Masyarakat Petani Kelapa Terhadap Pendidikan Anak di Kelurahan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai”. Skripsi.

Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Yunita, Hana Norma. 2014. Persepsi Wanita Pendulang Emas terhadap Pendidikan Anak di Nagari Mundam Sakti Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung.

Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Referensi

Dokumen terkait

SARAN Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan dan kesimpulan diatas maka dapat disarankan kepada mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat yang sedang