• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIDANAN-2020-RIANA ARDILA

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "KEBIDANAN-2020-RIANA ARDILA"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas dapat menjadi suatu kondisi patologis yang dapat menimbulkan komplikasi jika tidak dilakukan deteksi dini. Peran bidan sangat penting dalam memberikan pelayanan obstetri, dengan melakukan deteksi dini dengan melaksanakan pelayanan obstetri sesuai standar pelayanan obstetrik yang diharapkan, dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta kematian bayi. Kehamilan pada umumnya normal, namun pada saat hamil seringkali timbul ketidaknyamanan fisiologis yaitu pembengkakan pada kaki.

Pemantauan pelayanan obstetri secara menyeluruh dan pendokumentasian yang baik diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan, sehingga pelayanan dan pelayanan obstetrik dapat diberikan sesuai dengan tingkat kesadaran dan pengetahuan ibu tentang kondisi kesehatannya. Diharapkan bidan mampu memberikan pelayanan dan penatalaksanaan obstetri yang komprehensif dan profesional. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan pelayanan obstetrik yang berfokus pada perempuan (woman-centered care) secara berkesinambungan (Continuity of Care). Mengacu pada pernyataan di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan pelayanan obstetri komprehensif dan membuat laporan studi kasus perawatannya.

Tujuan

Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus

TEORI

Kehamilan

Pada akhir trimester pertama dan masa sebelum percepatan memasuki trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi hubungannya dan segala aspek dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Transisi ini memberikan wawasan yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri sebagai ibu yang memberikan kasih sayang kepada anak yang akan dilahirkan. Biasanya terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan disebabkan oleh progesteron dan hambatan aliran balik vena. Perawatan yang dapat diberikan adalah dengan memberikan nasihat kepada ibu untuk mencegah sembelit.

Pemeriksaan palpasi merupakan suatu teknik pemeriksaan ibu hamil dengan cara menyentuh bagian perut ibu. Edema pada ibu hamil dapat bersifat fisiologis dan patologis, ibu hamil dapat mengalami edema pada sebagian tubuhnya, termasuk ekstremitas bawah dan seluruh tubuh. Menurut Aprilita Resnuningtyas, pengaruh rendaman air hangat terhadap edema pada tungkai bawah ibu hamil karena ketika kaki direndam dalam air hangat, panas dari air hangat tersebut berpindah ke tubuh sehingga menyebabkan pembuluh darah melebar dan otot menjadi melebar. mengurangi ketegangan, sehingga melancarkan peredaran darah.

Persalinan Normal

Fase dilatasi maksimum: Dalam waktu 2 jam, dilatasi terjadi dengan sangat cepat, dari pelebaran 4 cm hingga 9 cm. Gejala dan tanda stadium II, sudah terjadi pembukaan lengkap, kepala janin terlihat melalui pembukaan introitus vagina, ada rasa ingin mengejan saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau vagina, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter anal terbuka, peningkatan lendir dan keluarnya darah. Jika tali pusat bergetar berarti plasenta belum lepas, sedangkan jika tidak bergetar berarti plasenta sudah lepas.

Masuknya kepala diatas PAP dapat terjadi pada keadaan sinklitisme yaitu apabila sumbu kepala janin tegak lurus dengan tinggi PAP, menurut Naegle kepala juga dapat masuk pada keadaan asinklitisme internal yaitu jika arah sumbu kepala membentuk sudut lancip ke depan dengan PAP. Pasalnya, ruang panggul di daerah posterior lebih lebar akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau asimetris dengan sumbu lebih dekat ke suboksiput sehingga menyebabkan kepala tertekuk di rongga panggul. Dengan fleksi, kepala janin masuk ke dalam ruang panggul dengan ukuran terkecil yaitu dengan diameter bregmatik suboksiput (9,5 cm) dan dengan lingkar bregmatik suboksiput (32 cm) mencapai dasar panggul kepala janin dalam keadaan fleksi maksimal. .

Bayi Baru lahir

Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) diklasifikasikan berdasarkan usia kehamilan dimana bayi dengan usia kehamilan < 37 minggu dan berat badan < 2500 gram disebut bayi prematur dan bayi cukup bulan dengan usia kehamilan > 37 minggu tetapi berat badannya kurang dari usianya disebut bayi prematur. keterbelakangan pertumbuhan janin. (PJT) akibat gangguan tumbuh kembang dalam kandungan atau intrauterine growth retardation (IUGR) (Departemen Kesehatan RI, 2008). Berdasarkan hasil penelitian di Sidoarjo oleh Zein dkk (2012), ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memberikan dampak yang signifikan terhadap kelahiran BBLR yaitu risiko 34,5 kali lebih besar dibandingkan kehamilan pada usia 20 tahun. bertahun-tahun. Ibu hamil dengan paritas tinggi berisiko mengalami kematian perinatal karena kehamilan berulang membuat rahim tidak siap menerima kehamilan berikutnya (Manuaba.

Hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil yang mengganggu aktivitas sehari-hari karena keadaan umum memburuk dan terjadi dehidrasi. Tingginya jumlah perokok dapat mengakibatkan ibu hamil terpapar asap rokok dalam jangka waktu lama baik yang dihirup oleh suami maupun anggota keluarganya. Ibu hamil yang terpapar asap rokok akan mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungannya, karena asap rokok yang dihirup oleh ibu hamil mengandung senyawa berbahaya (Kartono, 2013).

Ibu hamil yang terpapar asap rokok berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok. Gas-gas berbahaya tersebut jika terhirup oleh ibu hamil dan beredar di pembuluh darah, dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin dalam kandungan. Hal ini dapat menyebabkan mutasi gen pada tubuh ibu hamil sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada anak (Proverawati, 2010).

Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penentu terjadinya bayi berat lahir rendah. Ibu hamil yang melakukan pekerjaan berat dan melelahkan dapat mengganggu kesehatan ibu dan kandungannya, sehingga berdampak pada tumbuh kembang janin dalam kandungan sehingga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (Proverawati, 2010). Ibu hamil dengan status sosial ekonomi rendah mempunyai risiko 50% untuk melahirkan bayi prematur sehingga menyebabkan BBLR (Manuaba.I.B.G., 2012).

Praktik budaya atau pola makan yang salah dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yang berdampak langsung pada janin.

Nifas Normal

Sementara itu, asfiksia berat yang terjadi pada BBLR juga sangat berdampak pada sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dan kurangnya perfusi. b) Masalah fisik. Kunjungan nifas dilakukan minimal empat kali yaitu pada jam 6, hari 6, minggu 2 dan minggu 6. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai kondisi ibu dan bayi baru lahir serta pencegahan, deteksi dan pengobatan masalah yang terjadi.

Anjurkan ibu atau anggota keluarga tentang cara mencegah perdarahan pasca melahirkan akibat atonia uteri. Jika ada asisten kesehatan yang membantu persalinan, maka asisten kesehatan tersebut harus mendampingi ibu dan bayi baru lahir selama 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil. Pelayanan nifas atau nifas harus diberikan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, meliputi upaya pencegahan, deteksi dini masalah yang timbul dan pengobatan komplikasi atau penyakit yang mungkin timbul, serta pemberian pelayanan menyusui, cara menampung kehamilan, imunisasi bayi dan kebutuhan gizi ibu (Prawirohardjo, 2014).

Lochea Rubra : mengandung darah segar dan sisa selaput, sel desidua, vernix caseosa, lanugo dan mekonium, keluar pada hari ke 1 sampai hari ke 3. Lochea Sanguinolenta : berwarna merah, berisi darah dan lendir, keluar pada hari ke 3 sampai hari ke 7. Tanda dapat terjadi infeksi (nyeri, kemerahan, panas dan bengkak) atau tepian terpotong yang tidak saling menempel.

Sehari setelah lahir, suhu tubuh akan naik sedikit C), akibat kerja keras saat melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Biasanya di hari ketiga suhu tubuh akan kembali naik karena ASI sedang terbentuk dan payudara bengkak dan merah. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan disertai dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3 sampai ke 7 setelah kelahiran dan akan kembali normal dalam waktu 4-5 minggu setelah kelahiran.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan panduan kepada ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda bahaya yang menandakan agar ibu segera memeriksakan diri ke ahli kesehatan.

Keluarga Berencana

Pendokumentasian

Diagnosa obstetri adalah diagnosis yang ditegakkan dalam lingkungan praktik kebidanan dan sesuai dengan nomenklatur baku diagnosis obstetri. Data diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan petugas setelah melakukan pemeriksaan dan hasil laboratorium pada klien.

TINJAUAN KASUS

Nyeri/rasa panas saat buang air kecil: tidak ada - Gatal di sekitar vulva: tidak ada - Pendarahan/keputihan: tidak ada. Konsumsi alkohol/obat sejenis: tidak ada Obat herbal yang umum digunakan: tidak ada. Terdapat tali pusat dengan 2 arteri dan 1 vena, tidak ada perdarahan k. Tidak ada kelainan seperti andactyly, polydactyly, syndactyly m.

PEMBAHASAN

Identifikasi Masalah

Dalam hal ini Ny. Nyonya. S mendapat penyuluhan kesehatan tentang nutrisi yang tepat untuk meningkatkan HB darah dan mendapat tablet zat besi yang dianjurkan diminum 2 kali sehari.

Persalinan

S lahir pada usia kehamilan 40 minggu dengan panjang bayi 46 cm. Perawatan Bayi Baru Lahir Oleh. Dengan segera setelah lahir adalah pencegahan terhadap infeksi yaitu membersihkan jalan lahir, memotong dan merawat tali pusat, menjaga suhu tubuh bayi, memberikan vitamin K, memberikan salep mata, mengidentifikasi bayi dan memantau bayi baru lahir. Hal ini setara dengan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, diukur pada saat lahir atau sampai hari ketujuh setelah lahir (Triana, 2015).

Penanganan bayi berat lahir rendah meliputi pemeliharaan suhu yang ketat, karena bayi berat lahir rendah mudah mengalami hipotermia sehingga suhu tubuhnya harus dijaga dengan ketat. Untuk mencegah terjadinya infeksi, karena bayi dengan berat badan lahir rendah sangat rentan tertular, salah satu caranya adalah dengan mencuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi. Pengawasan pemberian makan dan ASI, karena refleks menelan pada bayi berat badan rendah belum sempurna, sehingga pemberian makan harus dilakukan dengan hati-hati.

Penimbangan yang ketat, penimbangan harus dilakukan secara ketat karena pertambahan berat badan merupakan salah satu status gizi bayi dan erat kaitannya dengan kestabilan tubuh (Syafrudin & Hamidah, 2009). Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali yaitu kunjungan pertama 6 hari setelah melahirkan, kunjungan kedua 6 hari setelah melahirkan, kunjungan ketiga 2 minggu setelah melahirkan. Kunjungan yang dilakukan sebanyak 3 kali pada masa nifas ini bertujuan untuk mencegah, mendeteksi dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada masa nifas.

Diharapkan klien dan keluarga melakukan kontak dini dengan tenaga kesehatan (bidan) terutama pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan BBL. Agar lebih meningkatkan pemberian pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL dengan menggunakan acuan atau standar yang ditetapkan berdasarkan teori serta lebih memperhatikan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien sesuai dengan asuhan atau teori persalinan normal, sehingga intervensi yang diberikan kepada klien sangat memerlukannya, agar pelayanan yang diberikan lebih alami dan aman. Dan juga agar BPM lebih melengkapi peralatan yang ada khususnya alat pelindung diri saat membantu persalinan, karena saat ini belum ada.

Faktor Penentu Prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011.

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Kongesti vena dalam vena bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil, kerapuhan jaringan elastic yang diakibatkan oleh

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah pada ibu hamil trimester III yang

• Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya, seperti minuman bersoda, kaldu instan,

yang belum hamil untuk tidak melahirkan prematur adalah dengan mempersiapkan. kondisi tubuh baik dari status gizi, kadar Hb, tekanan darah, melakukan

Jika terjadi penurunan tekanan darah yang cepat akibat kehilangan cairan, kebocoran atau sebab lain, maka tubuh akan mengadakan respon fisiologis untuk mempertahankan sirkulasi

Selain itu penelitian terdahulu hanya meneliti perubahan tekanan darah, sedangkan penelitian ini melihat kecemasan ibu hamil Elrita Tawaang 2013 Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam

SIMPULAN Hasil uraian penelitian dan pembahasan tentang efektifitas rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil penderita preeklamsi di Puskesmas

Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Nadi Istirahat Pada Ibu Hamil Trimester III.. Jurnal Ners