PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), 536.000 ibu hamil meninggal pada tahun 2015 akibat hipertensi selama kehamilan. Salah satu Puskesmas di wilayah Kutai Kartanegara yang angka kejadian ibu hamil penderita hipertensi cukup tinggi terletak di wilayah kerja Puskesmas Prangat. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan pada Ibu Hamil Hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara”.
Perumusan Masalah
Penelitian ini menggunakan pengobatan non farmakologi yaitu terapi relaksasi nafas dalam untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi, karena terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara mandiri, relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan terapi non farmakologi lainnya dan durasi terapi yang tidak lama. dan dapat mengurangi efek buruk terapi farmakologi pada ibu hamil dengan hipertensi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sudaryani (2017) menemukan bahwa teknik pernafasan dalam dan relaksasi dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan preeklamsia di RSUD Kebumen.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.
Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi setelah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk meningkatkan kemampuan penulis menganalisis efektivitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil hipertensi dan meningkatkan kemampuan penulis dalam menulis skripsi. Dapat mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil hipertensi yang dapat digunakan pasien secara mandiri.
Keaslian Penelitian
Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo. Untuk menganalisis pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo. Selain itu, penelitian sebelumnya hanya mengamati perubahan tekanan darah, sedangkan penelitian ini mengamati kecemasan pada ibu hamil.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Kehamilan
- Hipertensi Pada Kehamilan
- Pengelolaan Hipertensi
- Relaksasi Nafas Dalam
- Kecemasan
Hipertensi pada kehamilan ditandai dengan peningkatan tekanan darah yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg (Ronald dan Richard, 2010). Pengobatan farmakologis adalah pengobatan dengan obat antihipertensi tertentu, sehingga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Obat antihipertensi yang dipilih harus mempunyai efek menurunkan tekanan darah selama 24 jam dengan dosis sekali sehari (Sanjaya Tujuan manajemen farmakologis.
Tujuan pengobatan farmakologis adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi dengan menjaga tekanan darah sistolik di bawah 140 mmHg, tekanan darah diastolik di bawah 90 mmHg dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Menurut Sanjay (2009), sebagian besar pasien hipertensi memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai tujuan tekanan darah yang diinginkan. Jika tekanan darah melebihi 20/10 mmHg di atas target, Anda dapat mempertimbangkan untuk memulai terapi dua obat.
Disarankan untuk rutin berolahraga, minimal 3 kali dalam seminggu, dengan cara ini Anda bisa menurunkan tekanan darah, meski belum tentu berat badan Anda turun. Secara teori, jika terapi relaksasi (aromaterapi mawar) dapat dilakukan dengan baik maka tekanan darah dapat diturunkan (Kenya. Relaksasi melalui pernapasan dalam. Relaksasi melalui pernapasan dalam adalah salah satu bentuk keperawatan yang mengajarkan pasien teknik pernapasan dalam, pernapasan lambat, dan pernapasan lambat. pernafasan lambat. .
Mekanisme vasodilatasi dan relaksasi tubuh, selain mampu meningkatkan rasa nyaman sehingga mengurangi atau menghilangkan nyeri, juga dapat menurunkan tekanan darah (Purnawan Foot Reflexology dan Hypnotherapy. Progressive Muscle Relaxation) merupakan salah satu bentuk non- pengobatan , yang dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi Relaksasi pernapasan dalam merupakan teknik relaksasi ketegangan otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan dapat menghilangkan dampak psikologis stres pada pasien.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Desain Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional
- Instrumen Penelitian
- Analisis Penelitian
- Jalannya Penelitian
- Etika Penelitian
Tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Rerata skor tingkat kecemasan ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tingkat kecemasan ibu hamil penderita hipertensi setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Rerata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Uji normalitas tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Pragat Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.
Oleh karena itu, teknik relaksasi pernapasan dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan preeklampsia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan tabel diatas diketahui karakteristik ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar berusia 21-30 tahun berjumlah 13 orang (72,2%), usia kehamilan antara 20 tahun. -25 minggu berjumlah 11 orang (61,1%), 11 orang (61,1%) tamat SMA dengan pendidikan terakhirnya dan 10 orang (55,6%) bekerja sebagai ibu rumah tangga. Analisis univariat untuk menjelaskan tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel diatas diketahui kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara adalah tingkat kecemasan ringan dan sedang yang masing-masing berjumlah 9 orang (50%). ) .
Analisis univariabel untuk menjelaskan tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara disajikan pada tabel berikut. Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara adalah 11,22 dengan kriteria sebagai berikut: Berdasarkan tabel diatas maka Diketahui kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara biasanya tingkat kecemasan ringan berkisar sampai 9 orang (50). %), kemudian tidak ada gejala sebanyak 5 orang (27,8%) dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 4 orang (22,2%).
Berdasarkan tabel uji normalitas diatas, nilai signifikansi yang diperoleh untuk tingkat kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai nilai signifikansi 0,080 > 0,05 yaitu data adalah terdistribusi secara normal. Begitu pula dengan tingkat kecemasan ibu hamil penderita hipertensi setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai nilai signifikansi 0,070 > 0,05 artinya data berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 4.7, perbedaan rerata kelompok intervensi antara kecemasan ibu hamil hipertensi sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan kecemasan ibu hamil hipertensi setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 0,56 dan nilai p-value adalah 0,000.
Pembahasan
Didukung juga oleh Ayumi (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo. Kehamilan pada umumnya merupakan ujian yang berat bagi seorang wanita dan menimbulkan ketakutan serta kecemasan pada dirinya. Ibu hamil dengan preeklamsia memerlukan cara untuk mengatasi kecemasan saat melahirkan, hal ini meliputi strategi coping untuk mengatasi situasi stres, tantangan atau ancaman.
Relaksasi nafas dalam merupakan salah satu bentuk asuhan keperawatan dimana perawat mengajarkan klien cara menarik nafas dalam, nafas lambat (menjaga inspirasi tetap maksimal) dan cara menghembuskan nafas dalam-dalam secara perlahan (Teti, 2015). Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Teti (2015), tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveolar, menjaga pertukaran gas, mencegah atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres fisik dan emosional yaitu mengurangi kecemasan. Pengobatan non farmakologi terapi relaksasi nafas dalam untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi, karena terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara mandiri, relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan pengobatan non farmakologi lainnya, tidak memerlukan waktu terapi yang lama, dan dapat mengurangi efek negatif terapi farmakologi pada ibu hamil penderita hipertensi.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mempunyai hipotesis bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil penderita hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga dilakukan perawatan teknik relaksasi nafas dalam secara teratur masing-masing 2 kali sehari. selama 2 minggu selama kurang lebih 10 menit efektif menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi karena relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Sebab, pernapasan dalam merupakan upaya menarik dan membuang napas, sehingga berpengaruh pada peregangan jantung paru.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya memberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam tanpa mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara ditemukan hal sebagai berikut: Ibu hamil dengan hipertensi, sebelum mendapat teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan dan sedang sehingga perlu intervensi berupa teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan.
Setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar tingkat kecemasan ibu hamil hipertensi berkurang menjadi kurang cemas dan ringan, sehingga teknik relaksasi nafas dalam dapat melepaskan ketegangan otot sehingga membuat ibu hamil hipertensi merasa tenang. Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga teknik relaksasi nafas dalam yang terbaik yang dilakukan ibu hamil hipertensi dapat menurunkan tingkat kecemasan. Dari kesimpulan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara dapat direkomendasikan sebagai berikut.
Pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo.Laporan penelitian. Menurunkan tekanan darah dengan teknik pernafasan dalam pada pasien hipertensi di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi caesar di rumah sakit daerah.
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 10(1) Putra, Ervan Kusuma. 2013) Pengaruh latihan pernapasan dalam terhadap perubahan. Pengaruh teknik relaksasi pernafasan dalam terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sedang berat di ruang IRINA C BLU Prof. Relaksasi dengan pernafasan dalam merupakan metode yang efektif untuk mengurangi nyeri dan juga untuk menurunkan tekanan darah pada klien.