• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterbatasan Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Keterbatasan Penelitian

memadai selama masa kehamilan. Akibatnya bisa timbul pertumbuhan janin terhambat. Selain itu, hipertensi juga menyebabkan berbagai kerugian lainnya pada janin, misalnya timbulnya abruptio plasenta, kelahiran prematur dan kematian janin dalam kandungan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berasumsi bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga perlakuan teknik relaksasi nafas dalam secara rutin yaitu 2 kali sehari selama 2 minggu dengan waktu kurang lebih 10 menit efektif menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi karena relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Hal ini dikarenakan nafas dalam merupakan suatu usaha untuk inspirasi dan ekspirasi sehingga berpengaruh terhadap peregangan kardiopulmonal.

3. Penelitian ini hanya memberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam, tanpa melihat faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, disimpulkan sebagai berikut:

1. Ibu hamil dengan hipertensi sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan dan sedang, sehingga perlu diberikan intervensi berupa teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan.

2. Setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar tingkat kecemasan ibu hamil dengan hipertensi mengalami penurunan menjadi tidak cemas dan ringan, sehingga teknik relaksasi nafas dalam mampu merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat ibu hamil dengan hipertensi merasa tenang.

3. Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga semakin baik teknik relaksasi nafas dalam dilakukan ibu hamil dengan hipertensi mampu menurunkan tingkat kecemasan.

60

B. Saran

Dari kesimpulan mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi bidan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai inovasi dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan menggunakan teknik relaksasi nafas sebagai salah satu cara untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

2. Bagi responden, perlu mempraktekkan lebih lanjut teknik relaksasi nafas untuk menurunkan kecemasan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dan data masukan sebagai intervensi pembanding dengan intervensi lainnya dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, H.N. (2014). Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo.Laporan Penelitian. Situbondo.

Ayumi, Amalia Arinda Nur. (2014). Pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas Kendit Kecamatan Kendit Situbondo. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Bandiara, R. (2018). An Update Management Concept in Hypertension. Sub Bagian Ginjal Hipertensi Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD/RS Dr.Hasan Sadikin. Bandung.Pp.1.

Bradley, Benny & Berawi, Khairunnisa. (2016).Pengaruh Senam Jantung, Yoga, Senam Lansia dan Senam Aerobik dalam Penurunan Tekanan Darah pada Lanjut Usia. Majority.

Dahlan, M.S. (2014). Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. (2018). Data ibu hamil yang menderita hipertensi. Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dwi, Yesiana & Bebhe, Elisabeth. (2015). Pengaruh Senam Jantung Terhadap Durasi Penurunan Tekanan Darah Dan Nadi Istirahat Pada Hipertensi Stadium 1. Jurnal Ners Lentera.

Endang, T. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta:Graha Ilmu Edisi Ketiga.

Handayani, Ni dkk. (2014).Pengaruh Slow-Stroke Back Massage dengan Minyak Esensial Ylang-Ylang Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi.Bali : Community of Publishing in Nursing.

Hartanti, Rita Dwi. (2016).Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1.

Hastuti, Rini Dwi. (2015). Penurunan tekanan darah dengan menggunakan tehnik nafas dalam (deep breathing) pada pasien hipertensi di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2.

62

Hermanto, Jeri. (2014). Pengaruh Pemberian Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Unit Sosial Rehabilitasi Pucang Gading Semarang. Jurnal Keperawatan.

Hikayati, Flora, R. Purwanto, S. (2013). Penatalaksanaan Non Farmakologis Terapi Komplementer Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Dan Mencegah Komplikasi Pada Penderita Hipertensi Primer Di Kelurahan Indralaya Mulya Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Universitas Sriwijaya.

Kaur Amandeep, Maheshwari Preksha S, Soin Divya. (2015). Effectiveness of abdominal breathing exerciseon blood pressure among hypertensive patients. International Journal of Therapeutic Applications, Volume 24, 2015, 39-49.

Kemenkes RI. (2013).Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta : Kemenkes RI.

Kenia, N.M. (2013). Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.Jurnal Stikes 6(1).

Lukman. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Sectio Caesaria di RSUD. Prof. Dr. Hi.

Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan.

Jurnal Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.

Moniaga, Victor. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnale- Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2.

Muttaqin, Arif. (2009). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dan hematologi. Jakarta: Salemba Medika

NHBPEP. (2000). Report of The National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy.

American Journal of Obstetrics and Gynecology, 183, 1 – 22.

Nerini M, Gigliotti F, Lanini I, Grazzini M, Stendardi C, Castellani R, et al.

(2011).Changes in global and compartmental lung volumes during pursed lip breathing (PLB) in COPD patients [abstract]. Eur Respir J 2001;18(Suppl 33):489. CITA.

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Nugroho, I.A., Asrin, Sarwono. (2012). Efektifitas Pijat Refleksi Kaki Dan Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 8 (2).

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Parlindungan, Tua dkk. (2016). Latihan Isometrik Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan.

Prawirohardjo, S. (2013). Hipertensi dalam kehamilan dalam : Ilmu Kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Purnawan, I, Upoyo, A.S., Awaludin S. (2015). Pengaruh Terapi Mandi Uap Terhadap Respon Fisiologis Stress Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 10(1) Putra, Ervan Kusuma. (2013).Pengaruh latihan nafas dalam terhadap perubahan

tekanan darah padapenderita hipertensi di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rochmawati, D.H. (2014). Teknik Relaksasi Otot Progressif Untuk Menurunkan Kecemasan. Makalah Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Sabri, L dan S.P. Hastono. (2010).Statistik Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sanjaya A. dan Rusdi I. (2009). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Pada Lansia. Naskah Publikasi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Santoso, D. (2010).Membonsai Hipertensi. Surabaya: Temprina Medika Grafika.

SDKI.(2017).Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suri, Rahma Yeni. (2017).Efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan metode individual tentang pengetahuan pola makan pada penderita hipertensi di

puskesmas harapan raya.

https://media.neliti.com/media/publications/184907-ID-efektifitas- pendidikan-kesehatan-menggun.pdf

Sutanto. (2010).Cegah & Tangkal Penyakit Modern. Yogyakarya: Andi.

Tawaang, Elrita. (2013). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dengan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sedang berat di Ruang IRINA C BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.ejournal keperawatan (e- Kp) Volume 1. Nomor 1.

Teti, Kosasih Cecep Eli. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas. Bandung: PT. Refika Aditama

Ultawiningrum. (2018). Pengaruh Senam Yoga Hatha Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Lanjut Usia Dengan Riwayat Hipertensi.

https://pdfslide.net/documents/pengaruh-senam-yoga-hatha-terhadap- penurunan-2018-12-05-pengaruh-senam-yoga.html

WHO. (2015). About Cardiovascular diseases. World Health Organization.

Geneva. Cited July 15th 2014. Available from URL : http://www.who.int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/ accessed on

Lampiran 1.

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan

Proposal

2 Seminar

Proposal

3 Revisi

Proposal

4 Perijinan

Penelitian

5 Persiapan

Penelitian 6 Pelaksanaan

Penelitian 7 Pengolahan 8 DataRevisi Skripsi 9 Sidang

10 Revisi Skripsi

Lampiran 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

1. Pengertian

Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam ini perawatmengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas dalam secara perlahan.

2. Tujuan

Tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan menurunkan kecemasan dan menurunkan tekanan darah. Relaksasi nafas dalam merupakan metode efektif dalam menurunkan rasa nyeri juga untuk menurunkan tekanan darah pada klien.

3. Persiapan sebelum pelaksanaan:

a. Persiapan ruangan: ruangan yang nyaman dan minimalkan kebisingan dan gangguan.

b. Persiapan pasien: Minta pasien untuk berbaring dengan rileks.

4. Prosedur

a. Ciptakan lingkungan yang tenang b. Usahakan tetap rileks dan tenang

c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3

d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks

e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.

h. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

Lampiran 3

KUESIONER

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DIPUSKESMAS PRANGAT

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nomor Responden :

Nama Responden :

Tanggal :

Identitas Responden

1 Umur Responden : …...tahun

2 Umur Kehamilan : ………minggu

3 Pendidikan :

1. Tidak Tamat SD 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. Perguruan Tinggi 4 Pekerjaan :

1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS

3. Swasta

4. Pedagang/Wiraswasta 5. Petani/Nelayan

Kecemasan

HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat 4 = berat sekali Total Skor :

5) Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

6) Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.

7) Skor 15 – 27 = kecemasan sedang.

8) Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Perasaan Ansietas - Cemas

- Firasat Buruk

- Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah Tersinggung

2 Ketegangan - Merasa Tegang - Lesu

- Tak Bisa Istirahat Tenang - Mudah Terkejut

- Mudah Menangis - Gemetar

- Gelisah 3 Ketakutan

- Pada Gelap - Pada Orang Asing - Ditinggal Sendiri - Pada Binatang Besar

- Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan Orang Banyak 4 Gangguan Tidur

- Sukar Masuk Tidur - Terbangun Malam Hari - Tidak Nyenyak

- Bangun dengan Lesu - Banyak Mimpi-Mimpi

- Mimpi Buruk - Mimpi Menakutkan 5 Gangguan Kecerdasan

- Sukar Konsentrasi - Daya Ingat Buruk 6 Perasaan Depresi

- Hilangnya Minat

- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi - Sedih

- Bangun Dini Hari

- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari 7 Gejala Somatik (Otot)

- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot - Kaku

- Kedutan Otot - Gigi Gemerutuk - Suara Tidak Stabil 8 Gejala Somatik (Sensorik)

- Tinitus

- Penglihatan Kabur - Muka Merah atau Pucat - Merasa Lemah

- Perasaan ditusuk-tusuk 9 Gejala Kardiovaskuler

- Takhikardia - Berdebar - Nyeri di Dada

- Denyut Nadi Mengeras

- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan - Detak Jantung Menghilang (Berhenti

Sekejap)

10 Gejala Respiratori

- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada - Perasaan Tercekik

- Sering Menarik Napas - Napas Pendek/Sesak 11 Gejala Gastrointestinal

- Sulit Menelan - Perut Melilit

- Gangguan Pencernaan

- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan - Perasaan Terbakar di Perut

- Rasa Penuh atau Kembung - Mual

- Muntah

- Buang Air Besar Lembek

- Kehilangan Berat Badan

- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi) 12 Gejala Urogenital

- Sering Buang Air Kecil

- Tidak Dapat Menahan Air Seni - Amenorrhoe

- Menorrhagia

- Menjadi Dingin (Frigid) - Ejakulasi Praecocks - Ereksi Hilang - Impotensi 13 Gejala Otonom

- Mulut Kering - Muka Merah - Mudah Berkeringat - Pusing, Sakit Kepala - Bulu-Bulu Berdiri

14 Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah

- Tidak Tenang - Jari Gemetar - Kerut Kening - Muka Tegang

- Tonus Otot Meningkat - Napas Pendek dan Cepat - Muka Merah

Total Skor =

Lampiran 4

LEMBAR WAWANCARA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DENGAN

HIPERTENSI DI PUSKESMAS PRANGAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

1. Apakah ibu rutin memeriksakan kesehatan selama hamil, jelaskan ? 2. Bagaimana perasaan ibu saat mengetahui kehamilan hingga saat ini ? 3. Apakah pernah tersirat perasaan takut saat persalinan ?

4. Apakah ibu merokok, jelaskan ?

5. Apakah ibu stress selama hamil, jelaskan ? 6. Apakah ada riwayat hipertensi, jelaskan ?

Lampiran 5. Data Penelitian

No Identitas Responden

Umur Responden

Tahun) Umur Kehamilan

(Minggu) Pendidikan Pekerjaan

1 32 25 2 1

2 28 30 4 1

3 26 24 3 5

4 36 27 3 5

5 29 25 4 4

6 27 25 4 1

7 29 28 4 1

8 21 29 4 1

9 27 30 5 3

10 22 22 4 1

11 36 25 5 1

12 29 24 5 2

13 27 23 4 1

14 29 22 4 4

15 25 20 4 4

16 31 21 4 1

17 32 28 5 2

18 28 26 4 1

No Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Hipertensi (Pre test)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kriteria

1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 22 3

2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 23 3

3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 24 3

4 2 1 1 3 2 3 1 3 1 2 1 2 1 2 25 3

5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 11 2

6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 2

7 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 18 3

8 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 18 3

9 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 2

10 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 2

11 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 2

12 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 0 18 3

13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 2

14 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 9 2

15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11 2

16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 2 1 11 2

17 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 21 3

18 2 1 3 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 25 3

No Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Hipertensi (Post test)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kriteria

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2

2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 2 1 0 0 10 2

3 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 2

4 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 0 0 1 0 14 2

5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 9 2

6 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9 2

7 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 16 3

8 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 17 3

9 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 6 1

11 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 6 1

12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 2 2 0 12 2

13 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 1

14 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 1

15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2

16 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 2 1 9 2

17 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 19 3

18 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 22 3

Lampiran 6. Hasil SPSS Karakteristik Responden

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 1 5.6 5.6 5.6

22 1 5.6 5.6 11.1

25 1 5.6 5.6 16.7

26 1 5.6 5.6 22.2

27 3 16.7 16.7 38.9

28 2 11.1 11.1 50.0

29 4 22.2 22.2 72.2

31 1 5.6 5.6 77.8

32 2 11.1 11.1 88.9

36 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Umur Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20 1 5.6 5.6 5.6

21 1 5.6 5.6 11.1

22 2 11.1 11.1 22.2

23 1 5.6 5.6 27.8

24 2 11.1 11.1 38.9

25 4 22.2 22.2 61.1

26 1 5.6 5.6 66.7

27 1 5.6 5.6 72.2

28 2 11.1 11.1 83.3

29 1 5.6 5.6 88.9

30 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 1 5.6 5.6 5.6

SMP 2 11.1 11.1 16.7

SMA 11 61.1 61.1 77.8

Perguruan Tinggi 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 10 55.6 55.6 55.6

PNS 2 11.1 11.1 66.7

Swasta 1 5.6 5.6 72.2

Pedagang 3 16.7 16.7 88.9

Petani/Nelayan 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Univariat

Descriptive Statistics

Statistic

Bootstrapa Bias Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Upper

Pre N 18 0 0 18 18

Minimum 9

Maximum 25

Mean 15.89 -.02 1.47 13.06 18.89

Std. Deviation 6.220 -.208 .551 4.727 6.970

Post N 18 0 0 18 18

Minimum 6

Maximum 22

Mean 11.22 -.02 1.11 9.11 13.44

Std. Deviation 4.870 -.203 .713 3.106 5.955

Valid N (listwise) N 18 0 0 18 18

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples

Kriteria Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ringan 9 50.0 50.0 50.0

Sedang 9 50.0 50.0 100.0

Total 18 100.0 100.0

Kriteria Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak ada gejala 5 27.8 27.8 27.8

Ringan 9 50.0 50.0 77.8

Sedang 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Uji Normalitas

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pre 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

Post 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pre Mean 15.89 1.466

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 12.80 Upper Bound 18.98

5% Trimmed Mean 15.77

Median 15.00

Variance 38.693

Std. Deviation 6.220

Minimum 9

Maximum 25

Range 16

Interquartile Range 12

Skewness .274 .536

Kurtosis -1.714 1.038

Post Mean 11.22 1.148

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 8.80

Upper Bound 13.64

5% Trimmed Mean 10.91

Median 10.00

Variance 23.712

Std. Deviation 4.870

Minimum 6

Maximum 22

Range 16

Interquartile Range 9

Skewness .756 .536

Kurtosis -.228 1.038

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre .234 18 .010 .848 18 .080

Post .155 18 .200* .905 18 .070

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Bivariat

Dokumen terkait