Kebijakan Pangan dan Pertanian
PDIE UNS
Ernoiz Antriyandarti
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEDAULATAN PANGAN
• Kedaulatan Pangan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Dalam RPJMN masuk dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Lebih menekankan pada pembangunan pangan dan pertanian yang berkelanjutan dan selanjutnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
• Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, selain Pangan dan Pertanian Termasuk :
a. Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Perikanan serta Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak;
b. Tatakelola laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengembangan ekonomi kelautan berkelanjutan;
c. Produksi hasil hutan dan pengembangan jasa lingkungan;
d. Konservasi dan tata kelola hutan serta pengelolaan DAS;
e. Peguatan pasokan, bauran dan efisiensi konsumsi energi;
f. Peningkatan nilai tambah industri mineral dan pertambangan berkelanjutan;
g. Peningkatan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati;
h. Penanganan perubahan iklim serta peningkatan kualitas informasi iklim dan
kebencanaan. 2
ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDA DAN LH
Pengelolaan SDA dan LH
Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi yang tetap
Tinggi
Tetap menjaga Kelestarian SDA dan LH
Peningkatan kualitas LH dan Penggalian Potensi baru dalam Pemanfaatan
Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
• Peningkatan dukungan dalam penyediaan pangan, energi dan air;
• Peningkatan nilai tambah dari produksi pertanian;
• Pengembangan ekonomi dari hasil konservasi dan perlindungan SDA dan LH (Keanekaragaman hayati);
• Ekonomi dari jasa lingkungan
SASARAN PENGELOLAAN SDA DAN LH
No Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertumbuhan PDB Pertanian (termasuk
perikanan dan kehutanan)
4,0 4,2 4,4 4,6 4,8
2 Pertumbuhan PDB Migas dan Pertambangan
0,9 1,1 1,3 1,5 1,8
3 Ekspor Hasil Perikanan (USD miliar)
5,9 6,8 7,6 8,5 9,5
4 Ekspro hasil kehutanan
(USD miliar) 6,9 7,5 8,0 8,6 9,3
5 IKLH (skor) 64,0-
64,5
64,5-65,0 65,0-65,5 65,5-66,5 66,5-68,5 6 Luasan Kawasan
Konservasi Perairan (juta ha)
16,5 17,1 17,9 18,8 20,0
7 Persentase Cakupan WPP NRI yang diawasi dari IUU Fishing dan kegiatan yang merusak (11 WPP) (%)
22,6 45,3 57,4 77,7 84,8
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SDA DAN LH
Pengamanan dan peningkatan produksi untuk kedaulatan pangan (termasuk perikanan) Peningkatan tata kelola laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta
pengembangan ekonomi kelautan berkelanjutan
Peningkatan produksi hasil hutan dan pengembangan jasa lingkungan Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan serta pengelolaan DAS Penguatan pasokan, bauran dan efisiensi konsumsi energi
Peningkatan nilai tambah industri mineral dan pertambangan berkelanjutan
Peningkatan kualitas kualitas lingkungan hidup, serta pelestarian dan pemanfaatan keekonomian keanekaragaman hayati
Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana
Penanganan perubahan iklim serta peningkatan kualitas informasi iklim dan bencana
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ISU STRATEGIS KEDAULATAN PANGAN
Lahan pertanian pangan semakin terbatas (perluasan sulit dan terus terjadi konversi) Ketersediaan sumber daya air semakin berkurang (kerusakan ekosistem DAS dan persaingan penggunaan air, dan kerusakan jaringan irigasi)
Sistem perbenihan nasional yang tidak tertata secara baik Pemanfatan pupuk bersubsidi masih kurang efektif
Pengawalan produksi di lapangan oleh penyuluhan masih belum optimal
Produksi pangan masih rentan terhadap dampak ikim/cuaca, khusunya perubahan pola hujan dan meningkatnya ancaman hama dan penyakit.
Jumlah cadangan pangan yang dimilki Pemerintah dinilai masih kurang, terutama untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Keragaan konsumsi perlu ditingkatkan agar tidak tergantung pada beras saja dan konsumsi protein makin meningkat.
1
2
3
4
5
6
7
8
SASARAN DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PANGAN
• Sasaran Penyelenggaraan Pangan
Penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
• Tujuan Penyelenggaraan Pangan untuk :
a. meningkatkan kemampuan memproduksi pangan secara mandiri;
b. menyediakan pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi bagi konsumsi masyarakat;
c. mewujudkan tingkat kecukupan pangan, terutama pangan pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
d. mempermudah atau meningkatkan akses pangan bagi masyarakat, terutama masyarakat rawan pangan dan gizi;
e. meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pangan di pasar dalam negeri dan luar negeri;
f. meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Pangan yang aman, bermutu, dan bergizi bagi konsumsi masyarakat;
g. meningkatkan kesejahteraan bagi petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan pelaku usaha pangan; dan
h. melindungi dan mengembangkan kekayaan sumber daya pangan nasional.
7
ARAHAN UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN :
(KETAHANAN PANGAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN)
KETAHANAN PANGAN
• KUALITAS KONSUMSI (Diversifikasi Pangan dan Kualitas Gizi)
• KETERSEDIAAN
(Produksi, Cadangan &
Impor)
• AKSESIBILITAS (Distribusi & Harga Terjangkau)
• MASALAH PANGAN (Kemiskinan & Bencana Alam)
KEMANDIRIAN PANGAN
“kemampuan negara dan bangsa dalam
memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan
kearifan lokal secara bermartabat”
KEDAULATAN PANGAN
“Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal”
8
KEDAULATAN PANGAN
PETANI - KESEJAHTERAAN
PRODUKSI – KEMANDIRIAN/SWASEMBADA IMPOR - PENURUNAN
LAHAN
• Pengurangan laju konversi
• Pemanfaatan lahan ex pertambangan
• Distribusi 9 juta ha lahan ke petani
• Pemulihan kualitas
kesuburan lahan yang airnya tercemar
• Perluasan (di luar Jawa- Bali):
Sawah baru 1 juta ha
Lahan pertanian kering 1 juta ha
SISTEM PERBENIHAN DAN PUPUK
• 1.000 Desa Mandiri Benih
• Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan
• Perbaikan Sistem
penyaluran benih dan pupuk bersubsidi tepat waktu
Techno park dan science park
Bank Khusus Pertanian, UMKM, Koperasi Sistem Inovasi Nasional
1.000 Desa Pertanian Organik
Penciptaan daya tarik pertanian bagi tenaga kerja
muda
• Penignkatan kemampuan petani, organisasi petani, dan pola hubungan
pemerintah
• Pelibatan aktif perempuan petani
KAPASITAS SDM DAN PENYULUHAN 2 Unit Kapal Pengangkut
Ternak
Rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi rusak dan 25
bendungan
Pemberantasan Mafia Impor
Pemantapan sistem pasca panen
Pembentukan Badan Otorita Pangan
ARAHAN NAWACITA RPJMN 2015-2019
9
PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN
• Kedaulatan pangan memegang peranan strategis di dalam pembangunan nasional melalui penyediaan pangan yang cukup, aman, beragam, dan bergizi, dan terjangkau;
penciptaan stabilitas nasional serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia.
• Kenaikan pendapatan masyarakat, arus urbanisasi, dan kemajuan teknologi di bidang rantai pasokan mengakibatkan terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat dari karbohidrat ke protein. Meskipun telah terjadi pergeseran pola konsumsi ke arah nutrisi yang lebih seimbang, masyarakat Indonesia menghadapi tiga jenis malnutrisi, yaitu kelaparan, kekurangan gizi, dan obesitas.
• Pembangunan kedaulatan pangan akan menyelaraskan kebijakan produksi pangan dengan pergeseran permintaan. Dari sisi konsumsi, kebijakan pangan harus
diarahkan pada perbaikan kualitas konsumsi gizi masyarakat, ketersediaan pangan
dan keterjangkauan harga pangan. Pada sisi produksi, kebijakan harus diarahkan
pada peningkatan produktivitas, diversifikasi, dan penanganan gangguan terhadap
produksi pangan. Selain itu, efisiensi rantai pasokan dan distribusi yang didukung
oleh peningkatan pendidikan dan pengetahuan di bidang pertanian serta data yang
akurat dari dari tingkat petani hingga konsumen menjadi bagian dari kebijakan
kedaulatan pangan ini.
3
(UU 18/2012)
UKURAN KINERJA
OUTCOME
3
SPIRIT/FONDASI
273
PENDUDUK DAPAT HIDUP SEHAT, AKTIF,
&
PRODUKTIF berkelanjuta
n..
KEDAULAT AN PANGAN
KEMANDIRI AN PANGAN
KETAHANA N PANGAN
NASIONAL
KEAMAN AN PANGA N
Jaminan KETERSEDIAAN PANGAN Jika PRODUKSI DALAM NEGERI + CADANGAN PANGAN + distribusi antar wilayah aman
CAKUPAN DAN REGULASI CADANGAN PANGAN NASIONAL
CADAN PANGA GAN
N NASION
AL
CADANG AN PANGAN MASYAR
AKAT (CPM)
CPPD PROVINSI CPPD
KAB/KOTA CPPD DESA CADAN
PANGAGAN PEMERIN
NTAH (CPP)
CADANGA N PANGAN PEMERINT
DAERAH AH (CPPD)
Persediaan pangan yang dikuasai dan
dikelola oleh masyarakat di tingkat
komunitas (Lumbung Pangan
Masyarakat/LPM), pedagang, dan rumah
tangga
BUMN (PERUM
BULOG, DLL)
1. UU 18/2012: Pangan
2. UU 23/2014: Pemerintahan Daerah 3. PP 17/2015: Ketahanan Pangan & Gizi 4. Permentan 11/2018: Perhitungan CBPD 1. UU 18/2012: Pangan
2. PP 17/2015: Ketahanan Pangan & Gizi 3. Perpres 48/2016: Penugasan Perum BULOG 4. Inpres 5/2015 & Permendag 24/2020 : HPP
Gabah/Beras
5. Permenko Perekonomian 5/2018:
Koordinasi CBP untuk Stabilisasi Harga
6. Permenko PMK 5/2019: Pengelolaan CBP untuk Bansos
7. PMK 88/2019: Penggunaan Dana CBP
8. Permendag 127/2018: Pengelolaan CBP untuk KPSH
9.Permensos 22/2019: CBP untuk Darurat Bencana 10.Permentan 38/2018: Pengelolaan CBP 11.Kepmentan 45/2019: Kriteria Penurunan Mutu CBP
1. UU 18/2012: Pangan
2. PP 17/2015: Ketahanan Pangan & Gizi
UU 18/2012 Pasal 33 ayat (1):
Masyarakat punya hak dan
kesempatan mengelola cadangan pangan; ayat (2): Pemerintah dan Pemda memfasilitasi
pengembangan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan kearifan lokal Alokasi dana DAK Bidang Pertanian
dan Banper untuk Lumbung Pangan sejak 2009 – 2021 (4.373 lumbung)
LP M
Pengisian Lumbung:
APBN (Banper)
APBD (Komitmen)
Dana Desa (Proses)
Swadaya (Wajib)
Perputaran Stock Jual/Beli ke Pasar Petani/
Produsen
Hasil Penjualan
Peminjaman oleh masyarakat
desa yang kurang pangan,
dll
R p
Pengembali an
Pengisia n Stok
R p
Scaling Up LPM
Lembaga Keuangan, KUR
Gaba h (GKP/G KG)
ber as
(GKP/G KG)
ber as
Dinas Provinsi dan Kab/Kota serta Perangkat Desa
(Pembinaan/Pengawasan)
1. Memperkuat
cadanganpangan masyarakat desa.
2. Antisipasi
terjadinyakerawanan pangan(gangguanprod uksi pangan, bencana alamdannon alam).
3. Meningkatkankesej ahteraan
masyarakat.
Tuju an
Konse
•
psi
Berbasis Gapoktan• Sinergi dengan lembaga ekonomi/keuangan
• Keterlibatan OPDdan perangkat desa
Gud an g Sto k
RMU &
Bed Dryer Lan tai Je mu r
Rumah RMU dan Bed Dryer
REKAPITULASI LPM TAHUN 2009-2021
PEMBANGUNAN LPM 2009-2021 (DAK FISIK BIDANG PERTANIAN)
TOTAL 4.373 LPM
Tersebar di 388 Kab/Kota, 33 Provinsi
6
Kebijakan Pangan
Tematik : Menuju Kedaulatan Pangan dengan penyediaan pangan yang cukup terutama dari produksi dalam negeri, aman beragam, bergizi dan terjangkau.
Holistik : Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu fokus terhadap seluruh kebijakan, program/kegiatan yang dapat mendukung pencapaian tema menuju kedaulatan pangan yang dilakukan oleh lintas Kementerian/Lembaga (Kementan, Kemen PUPR, Kemen ATR BPN, Kemen LHK, Kemen Perdagangan, dan Pemerintah Daerah)
Integratif: Kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga yang terkait untuk mencapai sasaran prioritas nasional kedaulatan pangan tersebut dikoordinasikan untuk direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu. Misal dalam pembangunan waduk dan perluasan lahan sawah baru dilakukan koordinasi untuk memadukan kegiatan-kegiatan tersebut;
kebijakan perdagangan (impor-ekspor) diintegrasikan dengan kebijakan peningkatan produksi pangan dan perlindungan petani di dalam negeri, serta stabilisasi harga pangan di dalam negeri (kombinasi berbagai kebijakan, program/kegiatan)
Spasial: Lokasi untuk kegiatan-kegiatan yang direncanakan disiapkan terlebih dahulu, sehingga kegiatan-kegiatan yang direncanakan jelas lokasinya dan setiap program/kegiatan akan mudah saling mendukung. Misalnya pembangunan sawah baru di lokasi-lokasi yang sudah siap dukungan sumber airnya (waduk atau jaringan irigasinya), pembangunan jalan dan pasar di lokasi-lokasi sentra produksi pertanian.
TEMATIK, HOLISTIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL (THIS)
16
PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM
PRIORITAS
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN DAN GIZI MASYARAKAT
17
1
• Kementan,
• KKP,
• LIPI
Advokasi Diversifikasi Konsumsi dan pendidikan pola
makan sehat (termasuk ikan)
4 2
1
Peningkatan ketersediaan
pangan beragam, aman, dan
bergizi Peningkatan
Kualitas dan Keamanan
Pangan
Peningkatan Mutu Pangan, Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat
• Kementan
• BPPT • Kementan,
• Kemenperin,
• BPOM,
• BPPT 3
• Kementan,
• Kemenkes,
• BPPT
Penanganan Rawan Pangan dan Kurang Gizi
LANJUTAN PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN, DAN GIZI MASYARAKAT
No Program/
Kegiatan Prioritas
Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah
1 Advokasi Diversifikasi Konsumsi dan pendidikan pola makan sehat (termasuk ikan)
Kementan Gerakan diversifikasi pangan masyarakat 34 provinsi.
Pekarangan pangan di 6 ribu desa.
KKP Gerakan makan ikan di 25 Organisasi.
LIPI Teknologi budidaya tepat guna teripang dan bioproduk nutraseutikal.
2 Peningkatan ketersediaan pangan beragam, aman, dan bergizi
Kementan Pertambahan areal budidaya jeruk 2.520 ha
BPOM Gerakan Keamanan Pangan 2.500 komunitas desa.
139 Pasar aman dari bahan berbahaya.
BPPT Teknologi produksi pangan gizi tinggi berbahan baku local
Teknologi pengolahan rumput laut untuk bahan baku pembuatan kapsul dan edible film.
Kemenperin Standar industri makanan (termasuk hasil laut dan perikanan).
3 Penanganan Rawan
Pangan dan Kurang Gizi
Kementan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 35 lokasi.
190 Kawasan mandiri pangan.
BPPT Teknologi produksi ingridien fungsional untuk peningkatan penyerapan gizi 1 prototipe hidrolisat kedelai.
Kemenkes 95 suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK).
90 suplementasi tablet tambah darah ibu hamil.
80 makanan tambahan (PMT) bagi balita kurus.
4 Peningkatan Kualitas dan Keamanan Pangan
Kementan 22 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan).
Penerapan jaminan mutu hortikultura 61 kali.
BPPT Teknologi peningkatan mutu tanaman sawit, pasca panen buah tropis, informasi gen penyandi tokoferol, prototipe turunan sawit. 18
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA
19
• KSP
• Kementan
• KemenBUMN,
• Kemenko Ekon
1
• Kementan,
• Kem PUPR
• KLHK
• Kemenko Ekon
• Pemda, Reformasi 2
subsidi pupuk dan benih, pengembangan
Desa Mandiri Benih.
9
Rehabilitasi dan perluasan Jaringan Irigasi, Rehabilitasi
DAS Hulu;
Pembangunan waduk dan embung Bantuan alat dan
mesin pertanian/
perikanan.
• Kementan
• KKP
• Kementan ,
• Kementan,
• KLHK 3
8
2
Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
pertanian Optimasi dan
pemulihan kesuburan lahan
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
4 7
Perbaikan statistik pertanian/
perikanan.
• BPS
• Kementan
• KKP Teknologi
peningkatan produktivitas
pertanian. 6 5
• Kementan,
• KKP
• BPPT
• BATAN
• LIPI
Pengendalian konversi lahan
padi dan sertifikasi lahan
(PRONA)
Pencetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
• Kementan,
• KLHK,
• BMKG
• Pemda
• Kementan,
• Kemen ATR,
• BIG,
• Kemendagri
• Pemda
PROGRAM PRIORITAS KELANCARAN DISTRIBUSI PANGAN DAN AKSES PANGAN MASYARAKAT
20
5
1
Pembangunan Sarana dan Prasarana serta Perbaikan Regulasi
Perdagangan, Retail, dan Logistik
Pangan
• Kemendag,
• Kementan
• Kemenko PMK
• Kemenko Ekon
• Kemen BUMN Reformasi Bantuan
Pangan bagi Masyarakat
3
• Kemenko Ekon
• KemenBUMN,
• Perum BULOG
4
Kelancaran Distribusi Pangan dan Akses Pangan
Masyarakat Cadangan Pangan
Pemerintah 2
• Kemendag,
• Kementan,
• KKP,
• KPPU Perbaikan
Mekanisme Operasi Pasar dan pengendalian
harga pangan
3
Perbaikan Kebijakan impor
dan tata niaga pangan
• Kemenko Ekon
• Kemendag,
• Kementan,
• KPPU
PROGRAM PRIORITAS PENANGANAN GANGGUAN TERHADAP PRODUKSI PANGAN
21
5
1
• Kementan,
• Kemenko Ekon Penanggulangan
Bencana termasuk Banjir pada Daerah
Irigasi Asuransi pertanian
• Kemen
• PUPR,
4
4
Penangangan Gangguan terhadap
Produksi Pangan
• Kementan,
Bantuan input produksi akibat bencana (Puso)
2
• Kementan,
• BMKG Pengembangan
budidaya adaptif
3
Penanganan dampak Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
• Kementan
22
TEMATIK PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN
Ketahanan Pangan
Peningkatan Produksi
Pangan
Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pertanian
Peningkatan Produksi Padi dan Jagung
Peningkatan Produksi Gula dan Garam
Peningkatan Produksi Daging sapi dan Ikan
Peningkatan Produksi Hortikultura: Cabai Rawit dan Merah, Bawang Merah, Jeruk, Mangga
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Pembangunan dan Rehabilitasi bendungan dan embung
Perbaikan Data Statistik Pangan
Sarana pasca panen Sarana dan prasarana distribusi pangan dan pertanian di 34 provinsi Sarana dan prasarana peningkatan konsumsi pangan di 34 provinsi Alat dan mesin
pertanian
Perluasan lahan pertanian
1
2
PRIORITA S NASIONAL PROGRAM
PRIORITAS KEGIATAN
PRIORITAS
No Kegiatan Prioritas Sasaran/Indikator Lokasi 1. Peningkatan produksi
padi
Budidaya padi 1,6 juta hektar; Perbanyakan benih sumber padi 294 hektar
15 propinsi sentra produksi padi 2. Peningkatan produksi
jagung
Budidaya jagung 4 juta hektar; Perbanyakan benih sumber jagung 93 hektar
10 propinsi sentra produksi jagung 3. Peningkatan produksi
gula
Pengembangan tanaman tebu 15 ribu hektar;
Penyediaan benih perkebunan 588 hektar
9 propinsi sentra produksi tebu 4. Peningkatan produksi
daging sapi
Optimalisasi reproduksi 3 juta ekor; Hijauan pakan ternak 7 ribu hektar; Pengamanan penyakit hewan 7,3 juta dosis
13 sentra/kawasan sapi potong
5. Peningkatan produksi ikan dan garam
1048 unit kapal perikanan termasuk di wilayah
perbatasan; 2.990 unit alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan; 10 kawasan budidaya yang dilakukan penataan; 200 kelompok masyarakat yang menerima bantuan mesin pakan mandiri; 15 unit cold storage; 1.200 ha lahan garam dan 12 unit sarana niaga garam rakyat; 700.000 hektar kawasan konservasi baru yang ditetapkan/dicadangkan
Ikan: 11 WPP dan 34 propinsi, Garam: 6 propinsi
6. Peningkatan produksi hortikultura
Kawasan bawang merah 6.550 ha; kawasan cabai 10.450 ha; benih bawang merah 3.008 ton; benih cabai 10 juta batang; kawasan jeruk 3.460 ha; benih jeruk 1 juta batang; kawasan buah lainnya 11.000 ha; benih buah lainnya 2,1 juta batang
Daerah sentra hortikultura
SASARAN KEGIATAN PRIORITAS DAN SEBARAN LOKASI PADA
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
No Kegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 1. Pembangunan dan rehabilitasi
jaringan irigasi
Pembangunan jaringan irigasi: 30 ribu ha, rehabilitasi jaringan irigasi: 100 ribu ha.
34 propinsi
2. Pembangunan dan rehabilitasi bendungan dan embung
Waduk: ground breaking 11, on going 36, pembangunan embung dan sumber air untuk pertanian: 3.000, PUPR: 23 unit.
34 propinsi
3. Perbaikan data statistik pangan Survey tanaman pangan: 151.380 ubinan, survey konversi gabah ke beras untuk 27.501 sampel: 27.501 sampel, kerangka sampel area:
21.845 segmen; kajian stok sumber daya
perikanan di 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) NRI; kajian stok sumber daya perikanan di 6 Perairan Umum Daratan (PUD)
34 propinsi
4. Pembangunan sarana pasca panen Cold storage 2 unit hortikultura dan 15 unit perikanan; revitalisasi 49 penggilingan padi
49 kab/kota
5. Pembangunan sarana dan prasarana distribusi pangan dan pertanian
Pembangunan 285 unit pasar rakyat 34 propinsi
6. Pembangunan sarana dan prasarana konsumsi pangan sehat
Pemberdayaan pekarangan Pangan 3.000 desa 34 propinsi
7. Pembangunan alat dan mesin pertanian
Penyaluran alsin pertanian 40.000-50.000 unit Di wilayah yang belum jenuh bantuan alsintan 8. Perluasan lahan pertanian Cetak sawah 80.000 ha Prioritas luar jawa dan
bali
SASARAN KEGIATAN PRIORITAS DAN SEBARAN LOKASI PADA PROGRAM
PRIORITAS PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN
HIGHLIGHT PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN - PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA PERTANIAN -
25
Sasaran Prioritas :Pembangunan jaringan irigasi: 30 ribu ha, rehabilitasi jaringan irigasi:
100 ribu ha.
Reformasi Agraria
PRODUKSI PANGAN UTAMA DI JAWA TENGAH
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Padi 10.1 9.4 10.2 10.3 9.6 11.0
Jagung 3.1 2.8 3.0 2.9 3.1 3.2
Kedelai (Axis kanan) 188.0 112.3 152.4 99.3 125.5 129.8 Tebu (Axis kanan) 233.4 249.5 289.8 270.9 262.1 250.7
0 50 100 150 200 250 300 350
0 2 4 6 8 10 12
Ribu Ton
Juta Ton
DATA PRODUKSI PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH (Sumber:
Pusdatin Kementan)
(AXIS KANAN)
(AXIS KANAN)
• Poduksi padi selama 5 tahun (2010-2015) meningkat 8,9%
atau rata-rata meningkat 1,8%
per tahun.
Produksi jagung hanya meningkat sedikit 3,2%, tebu 7,4%. Sedangkan kedelai menurun 30,9%.
• Upaya peningkatan penyediaan pangan di Jawa Tengah hanya bisa
dilakukan dengan peningkatan
produktivitas karena perluasan areal sangat sulit.
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DI JAWA TENGAH
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Padi 5.6 5.6 5.4 5.8 5.6 5.4 6
Jagung 4.6 4.8 5.3 5.5 5.5 5.7 5.9
Kedelai 4.1 4.2 3.8 4.7 4.4 3.8 3.8
Tebu 1.6 1.6 1.4 1.6 1.5 1.7 1.8
0 1 2 3 4 5 6 7
Ton/Ha
DATA PRODUKTIVITAS PANGAN JAWA TENGAH (Sumber:
Pusdatin Kementan)
• Produktivitas padi selama 6 tahun (2009- 2015) meningkat 7,1%
atau rata-rata meningkat 1,2% per tahun.
Produktivitas jagung meningkat cukup besar 28,3% atau rata-rata 4,7% per tahun.
Produktivitas tebu meningkat lebih kecil 12,5% atau rata-rata 2,1% per tahun.
Sedangkan produktivitas kedelai menurun 7,3%.
• Khusus untuk kedelai perlu diindentifikasi permasalahan yang
menyebabkan penurunan produksi dan
produktivitasnya.
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DI JAWA TENGAH
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Padi 1.80 1.72 1.77 1.85 1.80 1.88
Jagung 0.63 0.52 0.55 0.53 0.54 0.54
Kedelai (axis kanan) 114.1 82.0 97.1 65.3 72.2 70.6 Tebu (axis kanan) 61.8 65.5 62.5 66.5 68.9 60.4
0 20 40 60 80 100 120
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0
Ribu Hektar
Juta Hektar
DATA LUAS PANEN PANGAN JAWA TENGAH (Sumber:
Pusdatin Kementan)
• Selama 5 tahun (2010-2015) penambahan luas panen padi sekitar 80 ribu ha atau
meningkat 4,4% atau 0,89%
per tahun. Sedangkan luas panen jagung, kedelai dan tebu menurun. Luas panen jagung menurun 90 ribu ha. Luas panen kedelai menurun 43,5 ribu ha, dan tebu menurun 1.400 ha.
• Penurunan luas panen tersebut bisa berarti juga terjadi penurunan luas baku atau penurunan indeks
pertanaman (IP).
• Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa kondisi penyediaan pangan di Jawa Tengah memerlukan perhatian yang besar.
CILACAP
GROBOGAN DEMAK
PATI SRAGEN
LAINNYA LAINNYA
GROBOGAN
WONOGIRI
BLORA KENDAL DEMAK
LAINNYA
GROBOGAN
BLORA WONOGIRI
KEBUMEN KLATEN
LAINNYA
PATI
SRAGEN
REMBANG BLORA
TEGAL
SENTRA PRODUKSI PANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah
Terima Kasih