• Tidak ada hasil yang ditemukan

keefektifan penggunaan media visual komik strip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "keefektifan penggunaan media visual komik strip"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMA Unismuh Makassar tanpa menggunakan media komik. Apakah penggunaan media komik visual efektif dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas IX SMA Unismuh Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Efektivitas penggunaan media visual komik dalam pembelajaran menulis cerita pendek siswa IX. kelas di SMA Unismuh Makassar. 2 Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar yang sedang belajar menulis cerpen dengan menggunakan media komik.

KAJIAN PUSTAKA

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan membaca bahasa Perancis siswa XI SMK N 1 Bantul antara siswa yang diajar menggunakan gambar kartun dan. Penggunaan media kartun untuk belajar bahasa Perancis sangat efektif dibandingkan tidak menggunakan media.

Pembelajaran Sastra

Dengan demikian, pada hakikatnya pengajaran sastra Indonesia adalah mengenalkan siswa pada nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra dan mengajak mereka ikut serta merasakan pengalaman yang disajikan. Dalam pengajaran apresiasi sastra, guru hendaknya berusaha menjaga kegiatan belajar mengajar tetap hidup, menghindari monoton, menciptakan unsur kejutan, keajaiban dan kenikmatan dalam karya sastra yang diajarkan.

Pengajaran Sastra

Pengajaran sastra sangat beragam, mulai dari pengenalan sejarah sastra, pendalaman teori tentang penulisan karya sastra, dan pengajaran apresiasi sastra yang melibatkan unsur teori dan emosi. Apresiasi sastra merupakan suatu proses yang melibatkan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek emosional, dan aspek evaluatif.

Pengertian Menulis

Nurgiantoro juga menjelaskan bahwa menulis merupakan salah satu bentuk perwujudan kemampuan atau keterampilan berbahasa yang dikuasai siswa terakhir setelah kemampuan mendengar, berbicara, dan membaca. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung untuk menyampaikan gagasan pengarang kepada pembaca dengan menggunakan media kebahasaan yang dilengkapi unsur suprasegmental.

Pembelajaran Menulis Cerita Pendek

Bahan ceritanya tidak lain adalah seluruh peristiwa, keadaan atau kejadian yang ada di muka bumi ini. Apabila bahan cerita atau tema yang diangkat disusun atau ditulis, maka tidak cukup hanya membuat sebuah cerita pendek, bentuk yang paling sederhana dan terpendek dari ragam cerita fiksi.

Tahapan dalam Proses Menulis Kreatif

Kedua adalah tahap inkubasi, yaitu ide-ide yang telah muncul disimpan dan dipertimbangkan secara matang serta menunggu waktu yang tepat untuk menuliskannya. Tahap kedua, yaitu tahap inkubasi, terjadi ketika kita menyimpan ide-ide yang muncul, memikirkannya matang-matang, dan menunggu waktu yang tepat untuk menuliskannya.

Media Pembelajaran Bersastra

Arsyad menjelaskan, kriteria pemilihan media bermula dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Nah, beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut. Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan pengajaran, dimana akan lebih baik jika mengacu pada setidaknya dua dari tiga domain kognitif, efektif dan psikomotorik.

Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam memahami isi materi. Memanfaatkan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun efektif lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran.

Keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran tersebut nantinya dapat ditularkan kepada siswa, sehingga siswa juga dapat mahir dalam menggunakan media pembelajaran yang dipilih. Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran tidak bisa digeneralisasikan secara universal. Masih dapat digunakan, namun untuk media pembelajaran yang lebih spesifik, pemilihan media pembelajaran setiap kelompok harus diperhatikan. Setiap produk yang digunakan sebagai media pembelajaran tentunya mempunyai standar tertentu agar produk tersebut tidak digunakan, jika produk tersebut mempunyai standar maka produk tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Kerangka Pikir

Siswa akan dilatih menulis cerita pendek tanpa menggunakan pembukaan yang banyak digunakan orang lain seperti, “Suatu hari…” atau. Setelah menulis sebuah paragraf, siswa akan lebih mudah memahami ke mana cerita akan dilanjutkan. Pada kelas kontrol pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan dengan metode ceramah, sedangkan pada kelas eksperimen pembelajaran menulis cerita dilakukan dengan metode komik.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

10,20% siswa Kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar mempunyai kemampuan menulis cerpen yang dikategorikan sangat rendah. Hasil distribusi frekuensi, persentase dan kategori kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar. Hasil distribusi frekuensi, persentase dan kategori kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar.

Jadi, sekitar 24,3% dari seluruh siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar kemampuan menulis cerpen dikategorikan cukup. Unismuh Makassar mempunyai kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media komik dikategorikan sangat memadai. Jadi sekitar 28,1% dari total siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik berkategori sedang.

Data pre-test, post-test dan gain indeks kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP Unismuh Makassar. Artinya kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas IX B2 (kelas kontrol) SMP Unismuh Makassar mengalami peningkatan setelah dilakukan pre-test. 1 Kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar yang diajarkan tanpa menggunakan media komik.

METODE PENELITIAN

Desain dan Variabel Penelitian

Kelas eksperimen menggunakan media visual komik dalam proses belajar mengajar, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media visual komik dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas atau X (variabel bebas) dan satu variabel terikat atau Y (variabel bebas). Variabel tersebut adalah keefektifan media komik visual dalam pembelajaran menulis cerpen sebagai variabel bebas dan pembelajaran menulis cerpen sebagai variabel terikat.

Efektivitas media komedi visual dalam pembelajaran menulis cerita pendek sebagai variabel bebas dibagi menjadi dua variabel yaitu.

Tabel 1. Desain Penelitian
Tabel 1. Desain Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

Nilai tertinggi yang diraih hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar adalah 65. Nilai tertinggi yang diraih hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar School School sebesar 88. Nilai terendah yang dicapai hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa Kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar adalah 60.

Dengan demikian, kemampuan menulis cerpen sekitar 58,71% dari seluruh siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar dikategorikan sangat rendah. Sebesar 29,34% dengan nilai 72 yang dicapai oleh 3 orang siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar, kemampuan menulis cerpennya termasuk dalam kategori memuaskan. Nilai tertinggi yang diperoleh dari hasil tes menulis cerpen siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar adalah 76.

Nilai terendah yang dicapai hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar adalah 68. Nilai tertinggi yang dicapai hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar adalah 96. Nilai terendah yang dicapai hasil tes keterampilan menulis cerpen siswa Kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar adalah 75.

Berdasarkan grafik di atas, sekitar 8,05% dengan skor 75 diperoleh 1 siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar, kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik dikategorikan cukup. Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen (siswa kelas IX B1 SMA Unismuh Makassar) mengenai menulis cerpen dengan menggunakan perangkat komik.

Tabel 2. Populasi
Tabel 2. Populasi

Intrument Penelitian

Teknik Pengmpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil data di atas menunjukkan bahwa terdapat 11 siswa atau sekitar 78,55% siswa Kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar yang mempunyai kemampuan menulis cerpen termasuk dalam kategori sangat kurang. Hasil data diatas menunjukkan terdapat 1 siswa atau sekitar 10,75% siswa Kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar yang mempunyai kemampuan menulis cerpen termasuk dalam kategori rendah. Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa kelas kontrol (siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar) mengenai menulis cerpen.

Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa kelas kontrol (siswa kelas IX B1 SMP Unismuh Makassar) mengenai menulis cerpen. Artinya penggunaan teknik diary switching efektif dalam pembelajaran menulis cerita pendek siswa kelas IX SMP Unismuh Makassar.

Tabel 10. Rangkuman karakteristik distribusi nilai kelas kontrol (siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar) terhadap keterampilan menulis cerpen.
Tabel 10. Rangkuman karakteristik distribusi nilai kelas kontrol (siswa kelas IX B2 SMP Unismuh Makassar) terhadap keterampilan menulis cerpen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis cerita pendek tanpa menggunakan media pada kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik efektif dalam keterampilan menulis khususnya dalam menulis cerpen. Pembahasan yang dimaksud adalah setelah dilakukan analisis data, diperoleh hasil pre-test bahwa rata-rata kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media komik kelas IX adalah B1 (kelas eksperimen) SMA Unismuh.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah ditulis pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian dan pembahasan penggunaan media komik dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen kelas IX SMP Unismuh Makassar seperti berikut ini. Namun secara keseluruhan peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media komik dalam pembelajaran menulis cerita pendek dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek siswa. Hal ini menunjukkan bahwa media komik memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan menulis cerita pendek siswa.

Berdasarkan temuan penelitian ini, media pembelajaran komik dapat digunakan secara efektif untuk mengajar menulis cerita pendek. Selain itu, pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan media komik juga melibatkan partisipasi siswa secara langsung. Media Visual dan Komik dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Berisi Nilai Karakter Berdasarkan Gaya Belajar.

PENUTUP

Saran

Penggunaan media komik dapat memberikan kesan menarik dalam pembelajaran sehingga siswa tidak bosan saat belajar. Keuntungan lain dari penggunaan media ini adalah dapat memudahkan siswa dalam menemukan ide dan inspirasi dalam proses pembelajaran menulis cerpen. Media ini bermanfaat bagi siswa karena dapat digunakan sebagai alat bagi siswa untuk dapat menggunakan imajinasinya dalam menentukan unsur internal (judul, tema, tokoh, tokoh, alur, latar dan pesan) yang terkandung dalam media, sehingga siswa sangat aktif selama proses pembelajaran, berkembang.

Diantara berbagai manfaat penggunaan media komik, guru mata pelajaran bahasa Indonesia disarankan untuk menggunakan media tersebut untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa. Perbandingan Penerapan Media Trainer Mini Kit 32 dan Software Proteus pada Kelas XII Materi Mikrokontroler Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Batang. Penulis memulai pendidikan formalnya di SD Inpres Tamamaung I pada tahun 2000 dan tamat pada tahun 2007.

Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMK Penerbangan Hasanuddin Makassar dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memberanikan diri untuk masuk perguruan tinggi tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar. , mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1). Pada tahun 2017, penulis berhasil menyusun karya ilmiah yaitu: “Efektifitas Penggunaan Media Visual Comic Strip Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP Unismuh Makassar”.

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 1. Desain Penelitian
Tabel 2. Populasi
Tabel 3. Sampel No. Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan pembahasan artikel ilmiah di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik bergambar dalam pembelajaran menulis memiliki potensi untuk

Pada ini terdapat perbedaan yang signifikan dalam menggunakan media audio visual dengan tanpa menggunakan media audio visual keterampilan menulis teks fabel oleh kelas VII A dan VII B