KELOMPOK II :
IRMA YUNITA ( NIM. 231321225) CUT YULIDAR ( NIM. 231321216)
MILA WATI ( NIM. 231321219) NONI NOVITA ( NIM. 231321220)
RESMIWATI ( NIM. 231321 YUSMAITA ( NIM. 231321223)
k
PREEKLAMSIA EKLAMSIA PLASENTA
PREVIA
SOLISIO PLACENTA
KEHAMILAN GANDA KELAINAN
LAMANYA KEHAMILAN KELAINAN AIR
KETUBAN
KEGAWATDARURATAN DALAM
KEHAMILAN LANJUT
1.Prematur
a. Pengertian prematur
adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram
bayi prematur adalah bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran.
b. Etiologi Prematur / kondisi yang menimbulkan partus preterem
– Hipertensi
– Perkembangan janin terhambat – Solusio Plasenta
– Plasenta Previa – Ketuban pecah dini – Kehamilan ganda – Serviks Inkompeten
c. faktor yang mempengaruhi prematuritas – Anemia
– Jarak persalinan yang terlalu dekat – Pekerjaan yang terlalu berat saat hamil – Umur ibu
– Sosial ekonomi – Antenatal care
d. Penanganan persalinan preterm
Penanganan umum
1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
Prinsip penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau
2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya
e. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan persalinan preterm
1. Mencegah jarak anak terlalu rapat dengan kontrasepsi 2. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat
3. Istirahat yang cukup selama hamil.
f. Gambaran fisik bayi prematur – Ukuran kecil
– Berat badan lahir rendah ( kurang dari 2,5 kg ) – Kulitnya tipis
– Kulitnya keriput – Rambut yang jarang – Telinga tipis dan lembek – Tangisannya lemah
– Kepala relatif besar
– Pernafasan yang tidak teratur
– Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( pada anak laki-laki )
– Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak perempuan )
2. Postmatur
a. Pengertian Postmatur
Kehamilan postmatur ialah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu, dihitung berdasarkan rumus naegle, dengan siklus haid rata-rata 28 hari.
b. Etiologi postmatur
– Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang menyebabkan faktor penyebabnya adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang.
– Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor tidak timbulnya His
c. Diagnosis kehamilan postmatur – Dengan pencatatan HPHT – Pemeriksaan Antenatal – Pemeriksaan USG
– Amnioskopi
d. Kemungkina komplikasi pada bayi postmatur – Hipoksia
– Hipovolemia
– Sindrom gawat nafas – Hipoglikemia
– Hipofungsi adrenal
e. Penatalaksanaan
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan pengakhiran kehamilan. Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain:
1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley 2. Induksi dengan oksitosin
3. Bedah seksio sesaria
f. Tanda-tanda postmatur / posterm terbagi atas 3 stadium:
• Stadium I
Kulit menunjukan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, dan midah mengelupas.
• Stadium II
Gejala diatas disertai pewarnaan mekonium ( kehijauan ) pada kulit
• Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan talipusat.
3. IUGR
a. Pengertian
Defenisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah jani yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang sesuai dengan usia kehamilannya.
IUGR adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia kehamilannya.
Menurut gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat – PJT ( intrauterine growth restriction ) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan.
Ada dua bentuk PJT menurut Renfield (1975) yaitu:
1. Proportionate fetal groth restriction: janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih dibawah gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate fetal growth restriction: terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir.pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan usia gestas. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
b. Etiologi IUGR 1. Faktor ibu
– Penyakit hipertensi – Kelainan uterus – Kehamilam kembar – Keadaan gizi
– Perokok
2. Faktor resiko anak
– Kelainan kongenital – Kelainan genetik – Infeksi janin
– Kehamilan kembar
Faktor – faktor resiko PJT
– Lingkungan sosio ekonomi yang rendah – Riwayat PJT dalam keluarga
– Riwayat obstetri yang buruk
– Berat badan sebelum hamil dan sesudah hamil yang rendah
– Komplikasi obstetri dalam kehamilan – Kehamilan ganda
– Pertus prematurus
– Perdarahan pervaginam
c. Tanda dan gelaja IUGR
PJT dicurigai apabila terdapat riwayat PJT sebelumnya dan ibu dengan penyakit kronik. Selain itu peningkatan berat badan yang tidak adekuat juga dapat mengarah ke PJT. Dokter dapat menemukan ukuran rahim yang lebih kecil dari yang seharusnya.
d. Penatalaksanaan
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine.
2. Memeriksa kadar gula darah dengan dextrostix jika hipoglikemi harus segera diatasi
3. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibanding dengan bayi SMK
4. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi mekonium.
e. Diagnosis IUGR
– TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan
– Peningkatan berat badan ibu kurang atau tidak ada
– Penurunan cairan amnion atau cairan ketuban – Pemeriksaan USG.
4. IUFD
a. Pengertian IUFD
Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar 20 minggu atau kurang dari 20 minggu .
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan ( sarwono, 2005 )
c. Faktor risiko Multigravida
Umur ibu yang lanjut Riwayat IUFD
Infertilitas ibu
Hemokonsentrasi pada ibu
Kelompok ibu dengan penyakit tertentu (seperti GBS, Ureaplasma urealitikum)
Riwayat persalinan preterm Obesitas (Bari, 2003)
e.
b. Etiologi
Adapun penyebab IUFD:
1. perdarahan antepartum seperti plasenta previa dan solusio plasenta
2. pre eklamsi dan eklamsi 3. penyakit kelainan darah
4. penyakit infeksi menular ( AIDS, sifilis) 5. lilitan tali pusat
6. penyakit endokrin seperti DM dan hipertiroid 7. malnutrisi
8. Tali pusat pendek 9. Partus macet
10. Partus lama
d. Tanda dan Gejala
1. Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU 2. Terhentinya pergerakan janin
3. Terhentinya denyut jantung janin
4. Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu.
5. Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin 6. Terhentinya perubahan payudara
e. Komplikasi yang mungkin terjadi
Adapun komplikasi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), yaitu adanya perubahan pada proses pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan atau internal bleeding.
2) Infeksi
3) Koagulopati maternal
g. Diagnosis
Anamnesa/keluhan
a. Ibu tidak merasakan gerakan janin b. Perut tidak bertambah besar
Inspeksi
- Tidak tampak gerakan janin Palpasi
TFU lebih rendah dari tuanya kehamilan
Tidak teraba gerakan janin
Krepitasi pada tulang kepala janin Auskultasi
DJJ (-)
Reaksi kehamilan test kehamilan (-)
Rontgen foto abdomen
1. Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah janin
2. Tanda nojosk : angulasi yang tajam pada tulang belakang janin
3. Tanda gernard : hiperekstensi kepala janin 4. Tanda spalding : overlapping sutura
USG
Gerak anak tidak ada
Denyut jantung anak tidak ada
Tampak bekuan darah pada ruang jantung janin
h. Penanganan
Selama menunggu diagnosa pasti, ibu akan mengalami syok dan ketakutan memikirkan bahwa bayinya telah meninggal. Pada tahap ini bidan berperan sebagai motivator untuk meningkatkan kesiapan mental ibu dalam menerima segala kemungkinan yang ada.
Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan melalui hasil USG dan rongen foto abdomen, maka bidan seharusnya melakukan rujukan.
Menunggu persalinan spontan biasanya aman, tetapi penelitian oleh Radestad et al memperlihatkan bahwa dianjurkan untuk menginduksi sesegera mungkin setelah diagnosis kematian in utero.
Pengakhiran kehamilan
Laboratorium
Reaksi biologis negative setelah 10 hari janin mati Hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati