• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bayi Baru Lahir normal adalah bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan 37 – 42 minggu dengan berat lahir gram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bayi Baru Lahir normal adalah bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan 37 – 42 minggu dengan berat lahir gram"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Diabetes melitus pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko preeklamsia, operasi caesar, dan pada janin meningkatkan risiko makrosomia, hiperbilirubinemia. Diabetes melitus pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko terjadinya preeklampsia, operasi caesar, dan peningkatan pada janin.

Interpretasi Data Dasar 1. Diagnosis Kebidanan

O : Keluhan sering buang air kecil di akhir kehamilan disebabkan oleh petir (bagian presentasi masuk ke panggul) sehingga menekan kandung kemih. b) Nyeri pada punggung bawah. O: Rahim yang semakin membesar memberikan tekanan pada pembuluh darah di panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau persarafan pada ekstremitas bawah. . h) Khawatir dan cemas.

Antisipasi Masalah atau Diagnosis Potensial

Identifikasi Kebutuhan Segera

Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh (Intervensi)

R/ Karena rahim membesar sehingga diafragma terangkat sekitar 4 cm, maka bantal yang tinggi dapat mengurangi tekanan pada diafragma. Kriteria Hasil : Ibu dapat menjaga keindahan area intim ibu a) Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai penyebab keputihan. Kriteria Hasil : Ibu mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi sembelit, buang air besar setiap 1-2 kali/hari a) Menjelaskan penyebab gangguan eliminasi Alvi.

R/ Adanya respon positif ibu terhadap perubahan yang terjadi dapat menurunkan kecemasan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. R/ Ibu hamil dan keluarganya hendaknya mengetahui tanda-tanda bahayanya agar apabila mengalami kondisi tersebut dapat segera mencari pertolongan kepada petugas kesehatan. R/ Ibu hamil hendaknya mendapat pendidikan kesehatan sebagai persiapan persalinan, agar persalinannya aman dan berjalan sesuai harapan.

R/ Ibu hamil harus mendapat pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan sehingga dapat membantu ibu dalam menentukan kapan waktunya melahirkan.

Pelaksanaan Rencana Asuhan (Implementasi)

Tanda bahaya yang harus diwaspadai antara lain pendarahan vagina pada awal atau akhir kehamilan, sakit kepala lebih dari biasanya, gangguan penglihatan, pembengkakan pada kaki/wajah/tangan, nyeri perut, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin tidak bergerak normal. , keluarnya cairan ketuban secara dini (ketuban pecah dini). Pendidikan kesehatan untuk mempersiapkan persalinan meliputi bidan, tempat persalinan, penolong persalinan, calon pendonor darah, transportasi saat persalinan dan rujukan, dukungan dana, suami standby, dan perlengkapan persalinan. Tanda-tanda persalinan antara lain nyeri perut (kontraksi) yang teratur, lebih sering dan berkepanjangan, keluarnya lendir bercampur.

Selama hamil, ibu disarankan untuk mencukupi asupan makanan dengan komposisi gizi seimbang, karena penting bagi kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Evaluasi

Managemen Asuhan Kebidanan Persalinan

Subjektif

Objektif

Data fokusnya meliputi berapa lama Anda boleh istirahat pada siang dan malam hari, apakah ada keluhan saat istirahat, bolehkah istirahat saat kontraksi datang. a) Tekanan darah. Bertujuan untuk mengetahui TFU, memantau kontraksi rahim, memantau detak jantung janin, menentukan presentasi dan menentukan penurunan bagian bawah janin. Jika terjadi masalah pada kesehatan janin, umumnya tercermin dari nilai DJJ yang kurang dari 100 atau lebih dari 160 per menit.

Untuk menentukan apakah presentasi itu head atau butt, perhatikan baik-baik bentuk, ukuran, dan kepadatan bagiannya. Jika bagian janin yang paling bawah adalah kelenjar, Anda akan merasakan bagian yang bulat, keras, berbatas tegas dan mudah digerakkan (bila belum masuk ke dalam rongga panggul). Turunnya kepala janin dinilai dengan menghitung proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di atas tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima jari (perlima) pemeriksa.

Menentukan kemajuan persalinan dengan membandingkan tingkat turunnya kepala hasil pemeriksaan dalam dengan hasil pemeriksaan melalui dinding perut (perlima). 6) Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan titik acuannya (ubun-ubun, ubun-ubun besar atau ubun-ubun magna) dan bukaan sagital (sutura) untuk menilai derajat intrusi atau tumpang tindih tulang tengkorak dan apakah ukuran kepala janin sesuai. dengan ukuran jalan lahir.

Analisis

Plan

Apabila kepala bayi mempunyai vulva terbuka dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan kulit bayi) di atas perut ibu. Anjurkan ibu untuk menelan perlahan atau bernapas cepat dan dangkal saat kepala bayi berada di luar vagina. Periksa kemungkinan terbelitnya tali pusat dan jika hal ini terjadi, ambil tindakan yang tepat dan segera lanjutkan persalinan.

Jika tali pusat dililitkan erat pada leher, maka tali pusat dijepit di dua tempat dan dipotong di antara kedua klem tersebut. Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan klem lagi tali pusat 2 cm distal dari klem pertama 31. Pegang tali pusat yang terjepit dengan satu tangan (lindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara 2 buah klem jika tali pusar terdapat DTT atau benang steril pada salah satu sisinya, lalu lingkarkan kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul pengunci pada sisi lainnya, lepas klem dan letakkan pada wadah yang telah disediakan.

Usahakan kepala bayi di antara payudara ibu berada pada posisi lebih rendah dibandingkan payudara ibu.

Manajemen Kebidanan Kala III

Setelah rahim berkontraksi, tali pusat bagian bawah diluruskan sementara tangan yang lain mendorong bagian dorso kranial rahim dengan lembut (untuk mencegah inversi uterus). Jika plasenta belum keluar setelah 30-40 detik, hentikan pengencangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya terjadi dan ulangi prosedur di atas. Lakukan ketegangan dorso kranial dan dorong hingga plasenta lepas, minta ibu mendorong sambil penolong menarik tali pusat sejajar lantai lalu ke atas mengikuti sumbu jalan lahir (masih melakukan dorso kranial).

Manajemen Kebidanan Kala IV

Setelah satu jam, timbang/ukur bayi, berikan obat tetes mata antibiotik profilaksis dan vitamin K 1 mg secara intramuskular pada bagian anterolateral paha kiri. Letakkan bayi kembali pada payudara ibu jika bayi belum berhasil menyusu dalam satu jam pertama dan biarkan hingga bayi berhasil menyusu. Periksa denyut nadi ibu dan status kandung kemih setiap 15 menit pada jam pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah melahirkan, periksa suhu tubuh ibu setiap jam sekali selama 2 jam pertama setelah melahirkan.

Pastikan anak bernapas dengan baik (40-60 kali/menit) dan suhu tubuh normal (36,5-37,5oC). Rendam sarung tangan kotor dalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian dalam dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Wajah : Warna kulit merah, tampak simetris dan tidak terdapat kelainan wajah khas down syndrome. Leher: Leher bayi baru lahir pendek, tebal, dikelilingi lipatan kulit, lentur dan mudah digerakkan serta tidak memiliki selaput. Perut : Simetris, tidak ada massa, tidak ada infeksi Tali pusar : Periksa apakah ada atau tidak adanya perdarahan.

Organ Terkait: Pada anak laki-laki, penis memiliki panjang 3 - 4 cm dan lebar 1 - 1,3 cm, kulit khatan tidak boleh ditarik karena dapat menyebabkan phimosis. Anda dapat menguji refleks genggaman plantar dengan menggosokkan sesuatu pada telapak kaki bayi dan jari-jari kakinya akan melengkung. ketat. Refleks nenek terjadi ketika telapak kaki bayi bergesekan dengan bagian samping dan jari-jari kaki melebar serta jempol kaki memanjang.

Normalnya, kedua lengan dan kaki sama panjang, dapat digerakkan bebas, dan mempunyai jumlah jari yang lengkap a) Refleks Moro: rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan naik turun karena terkejut dan cepat rileks.

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas 1. Subjektif

Objektif

Denyut nadi di atas 100x/menit pada masa nifas menandakan adanya infeksi, yang salah satunya dapat disebabkan oleh sulitnya persalinan atau kehilangan banyak darah. Peningkatan suhu tubuh pada 24 jam pertama masa nifas umumnya disebabkan oleh dehidrasi yang disebabkan oleh keluarnya cairan saat melahirkan, namun dapat juga disebabkan oleh istirahat yang lama dan tidur pada awal persalinan. Payudara : dilihat dari bentuk dan ukurannya, simetris atau tidak, puting susu kanan dan kiri (menonjol, rata atau terbalik), warna kulit, warna sekitar areola payudara.

Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaannya, bahwa kondisinya normal, namun perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. Jelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda bahaya pada masa nifas, seperti pendarahan, sakit kepala hebat, pembengkakan pada wajah, kaki dan tangan, demam lebih dari 2 hari, payudara bengkak, ibu tampak depresi dan menangis. C. Mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibu atas pola makan dan minum yang telah ditetapkan selama ini dan memberikan motivasi pada ibu untuk mempertahankannya. R : Dengan teknik menyusui yang benar, ibu menjadi rileks, payudaranya tidak sakit dan produksi ASI dapat optimal.

A: Produksi ASI akan terus terjadi karena adanya refleks prolaktin, produksi ASI terjadi pada payudara kanan dan kiri. ) Berikan informasi diet yang tepat tentang pentingnya makanan berlemak, peningkatan cairan, dan upaya membentuk pola buang air kecil yang normal.

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus 1. Subjektif

  • Objektif
  • Plan
  • Asuhan Kebidanan pada Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) a. Subjektif
  • Asuhan Kebidanan pada Kunjungan Neonatus 2 (KN 2) a. Subjektif
  • Asuhan Kebidanan pada Kunjungan Neonatus 3 (KN 3)

Penelitian mengenai detak jantung normal pada bayi baru lahir adalah antara 120 – 140 detak per menit (Hidayat, 2009). Massa tubuh diukur dengan alat pengukur massa atau timbangan, dengan berat badan bayi normal 2500-4000 gram. Telinganya simetris atau tidak, bersih atau tidak, keluar cairan dari telinga yang berbau atau tidak.

Dada: Periksa bentuk dan kelainan pada dada, ada tidaknya kelainan bentuk, ada tidaknya retraksi pada dinding dada, dan gangguan pernafasan. Periksa adanya tonjolan di sekitar tali pusat saat bayi menangis, adanya perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, bentuk dan simetri perut, serta kelainan lainnya. Carilah polidaktil atau sindaktil, telapak tangan harus terbuka. tungkai bawah) periksa kesimetrisan tungkai dan kaki, kedua tungkai harus dapat bergerak leluasa saat bergerak.

Perut : Perhatikan adanya bising usus.. a) Adaptasi sosial, sejauh mana bayi dapat beradaptasi secara sosial dengan baik terhadap penderitaan orang tua, keluarga dan orang lain.

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Masa Interval

  • Subjektif
  • Objektif
  • Analisis
  • Plan

Ditanya apakah ibu pernah menggunakan kontrasepsi sebelumnya dan apa alasan ibu ingin berganti atau menggunakan kontrasepsi. d.Untuk mengetahui apakah efek samping penggunaan kontrasepsi dapat mengganggu pola tidur ibu atau tidak. Misalnya ibu menggunakan KB suntik yang mempunyai efek samping, baik mual, pusing, dan sakit kepala mengganggu pola istirahat ibu atau masih dalam batas wajar.

Pada ibu pengguna IUD dapat menyebabkan kekeringan pada vagina sehingga dapat menurunkan gairah seks, ada keluhan saat berhubungan intim dengan suami istri, dan pada pengguna alat kontrasepsi dalam jangka waktu lama. Chloasma gravidarum, wajah pucat dan wajah bengkak serta bila wajah ibu pucat karena menandakan ibu menderita anemia dan memerlukan tindakan lebih lanjut. Untuk mengetahui apakah terdapat bekas luka dan bekas operasi dan apakah kontraksi rahim baik atau tidak.

Jika terjadi perdarahan, bercak darah berupa bercak kemerahan atau kecoklatan dapat diamati untuk mendeteksi perdarahan dan mengetahui keberadaan fluor.

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang: Asuhan komperensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan sampai ibu memutuskan untuk