• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : Inafatulhamidah NIM - Repository Poltekkes Kaltim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Nama : Inafatulhamidah NIM - Repository Poltekkes Kaltim"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Anatomi Fisiologi

Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang dan melengkung yang menutupi lemak dan jaringan kulit yang menghubungkan tulang kemaluan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan secara normal, kedua labia mayora terletak berdekatan di garis tengah dan menutupi struktur di bawahnya. Labia minora terletak di antara dua labia mayora, yaitu lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berbulu yang memanjang ke bawah dari bawah klitoris dan bergabung dengan fourchett.

Meskipun bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina. Banyaknya pembuluh darah membuat labia menjadi merah dan memungkinkan labia minora membengkak jika ada rangsangan emosional atau fisik.Kelenjar pada labia minora juga melumasi vulva. Ruang depan adalah area berbentuk perahu atau oval yang terletak di antara labia minora, klitoris, dan fourchette.

Fourchette adalah lipatan jaringan melintang yang datar dan tipis, dan terletak di persimpangan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah di bawah lubang vagina.

Gambar 2.1 Anatomi Fisologi Struktur Eksterna
Gambar 2.1 Anatomi Fisologi Struktur Eksterna

Tahap Tahapan Post Partum

Selaput serosa menutupi seluruh tubuh rahim, kecuali permukaan bagian depan bawah, tempat kandung kemih dan leher rahim berada. Pemeriksaan diagnostik dan bedah pada rahim dapat dilakukan tanpa perlu membuka rongga perut, karena peritoneum perinatal tidak menutupi seluruh tubuh rahim. Sel yang diambil dari mukosa vagina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon steroid seks.

Pada tahap ini bidan memastikan involusi rahim normal, tidak terjadi perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu mendapat cukup makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. Pada periode ini, bidan tetap memberikan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.

Tanda Bahaya Post Partum

Patofisiologi

Manifestasi Perubahan Diri Ibu Pada Masa Post Partum

Komplikasi Ibu saat Post Partum

Penatalaksanaan Ibu Post Partum

Segera setelah plasenta lahir, oksitosin (10 unit) ditambahkan ke cairan intravena atau diberikan secara intramuskular untuk membantu kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan post partum.

Konsep Dasar Prematur

  • Beragam Masalah Yang Muncul
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan

Jika berat badan anak lebih dari dua kilogram, biasanya anak boleh pulang asalkan tidak ada komplikasi. Berat badan ini setara dengan usia kehamilan 34 minggu, saat bayi sudah memiliki refleks menghisap dan pola pernapasan yang teratur. Memberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula pada bayi prematur sebaiknya tidak berlebihan.

Menurut literatur, bayi prematur hanya boleh diberikan susu sebanyak 10-30 cc per kilogram berat badannya per hari. Namun bayi prematur tentunya akan menghadapi berbagai risiko, antara lain: bayi prematur khususnya. Mereka yang lahir dengan berat badan kurang dari 1,5 kilogram menghadapi banyak risiko. Bayi prematur sangat rentan terkena infeksi, perhatikan prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.

Refleks menelan bayi prematur belum sempurna, oleh karena itu pemberian makan harus dilakukan dengan hati-hati.

Konsep Masalah Keperawatan

  • Pengertian
  • Kriteria Mayor & Minor
  • Faktor Yang Berhubungan
  • Pathway
  • Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan pada ibu nifas 1. Keadaan emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik karena ekspektasi akan bahaya yang memungkinkan individu bertindak menghadapi ancaman. Pengalaman sensorik atau emosional berhubungan dengan kerusakan jaringan nyata atau fungsional, dengan awitan tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Ketidakmampuan menilai dan merespons pemicu stres serta ketidakmampuan menggunakan sumber daya yang ada untuk mengatasi masalah.

Kulit dan selaput lendir bayi baru lahir menguning 24 jam setelah lahir karena masuknya bilirubin tak terkonjugasi ke dalam aliran darah.

Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Dengan Bayi Prematur

  • Diagnosa
  • Intervensi
  • Implementasi
  • Evaluasi

Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah dinilai setiap 15 menit hingga empat jam setelah lahir, kemudian setiap 30 menit hingga 24 jam setelah lahir. Payudara dan kaki dinilai setiap jam hingga 8 jam setelah kelahiran, kemudian setiap empat jam hingga 24 jam setelah kelahiran. Intervensi keperawatan adalah seluruh pengobatan yang dilakukan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).

Intervensi berikut ini dapat dilakukan sesuai standar intervensi keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018), pada ibu. Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan pola tidur membaik. b) Kriteria hasil. Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan eliminasi urin membaik. b) Kriteria hasil.

Tujuan umum : Setelah melaksanakan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan status kopingnya meningkat. b) Kriteria hasil. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu, diharapkan angka infeksi dapat menurun. b) Kriteria hasil.

METODE PENELITIAN

Subyek Penelitian

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Keabsahan Data

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Lokasi Penelitian

Kanujoso Djatiwibowo atau dahulu dikenal dengan Rumah Sakit Umum Balikpapan dibuka pada tanggal 12 September 1949 dan diakreditasi pleno pada tahun 2016. Pada studi kasus yang dilakukan peneliti pada ruang Flamboyan C RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo untuk kasus pertama pada tanggal 8 Juni 2021 sampai dengan 13 Juni 2021 dan untuk kasus kedua pada tanggal 14 Juni sampai dengan 19 Juni 2021, ruangan ini merupakan ruangan khusus perawatan bangsal bersalin dan anak. Batas-batas Ruang Flamboyan C adalah sebagai berikut: sisi timur berbatasan dengan Ruang Flamboyan B, sisi utara berbatasan dengan Ruang Flamboyan E.

Gambaran Asuhan Keperawatan

Pembahasan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Perencanaan

Diagnosa yang pertama kali ditegakkan pada kedua klien adalah nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik karena pada saat pengkajian diperoleh data subjektif dari klien yang mengatakan nyeri pasca melahirkan, nyeri seperti terpotong-potong, nyeri yang timbul pada saat bergerak. Rumusan penulisan diagnosa keperawatan kecemasan terdapat pada klien 1, namun tidak terjadi pada klien 2, karena pada saat pengkajian diperoleh data subjektif, klien mengatakan dirinya sedang mengandung anak ketujuh dan ini merupakan anak pertama yang masih hidup. dulu. beliau mengalami 6 kali keguguran, klien mengatakan bayinya perlu segera dikeluarkan karena mengalami pembesaran, kepala (hidrosefalus) dan labiopalatochisis. Rumusan diagnosa keperawatan gangguan pola tidur terdapat pada klien 2 tetapi tidak terdapat pada klien 1 karena diperoleh data subjektif pada saat pengkajian: klien melaporkan kesulitan tidur setelah melahirkan, tidur hanya 2 jam, dan Berdasarkan tujuan. data, klien tampak lelah dan mengantuk.

Rumusan penulisan diagnosa keperawatan defisit pengetahuan terdapat pada klien 1 namun tidak ditemukan pada klien 2 karena dalam pengkajian diperoleh data subjektif, klien mengatakan belum mempunyai pengalaman merawat bayi, klien mengatakan belum paham mandi , perawatan tali pusat, dan klien 2 mengatakan sudah paham dan ada pengalaman dari bayi pertama. Rumusan penulisan diagnosa keperawatan konstipasi terdapat pada klien 1, namun tidak terdapat pada klien 2, karena dalam pengkajian diperoleh data subjektif, klien mengatakan belum buang air besar, dan klien 2 mengatakan dapat buang air besar dengan lancar. Perumusan penulisan diagnosa keperawatan menyusui tidak efektif pada klien 1, namun tidak efektif pada klien 2, karena pada saat evaluasi diperoleh data subjektif, klien mengatakan ASI tidak mengalir, klien 2 mengatakan ASI menetes.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan : risiko infeksi ada pada bayi klien 1 tetapi tidak pada bayi klien 2. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data subjektif, klien mengatakan bahwa anak diobservasi di taman kanak-kanak setelah lahir yaitu. Klien mengatakan bayi lahir pada usia kehamilan 33 minggu, dan data obyektif sering terjadi pada kontak lingkungan luar, AC sedang, akral hangat, reflek menghisap belum kuat, gerakan bayi aktif, tidak ada sianosis, tidak ada feses, tali pusat bersih dan masih basah. Masalah kurangnya pengetahuan terkait kurangnya paparan informasi telah terselesaikan pada hari Sabtu tanggal 12 Juni 2021 dengan data yang klien katakan ia pahami dan dapat mengulanginya dengan lancar. Kedua klien datang dengan tanda dan gejala yang berbeda, keluhan klien 1 adalah bayi menderita hidrosefalus, sedangkan klien 2 mengatakan ada kontraksi dan keluar darah dari lendir.

Persiapan menjadi orang tua: klien mengatakan bahwa ia siap menjadi orang tua. Persepsi terhadap peran baru: klien mengatakan bahwa ia puas dengan peran barunya sebagai seorang ibu. Penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga baru : klien mengatakan bahwa pihak keluarga sangat senang dengan kehadiran anggota keluarga baru. bayinya.

Ketuhanan: Klien mengatakan ia rajin shalat, namun saat ini ia belum bisa shalat seperti biasanya. Dukungan Keluarga : Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga, suami dan anak pada kelahiran kedua ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Riwayat alergi terhadap polusi/dingin/serbuk sari/debu/makanan : ya/tidak Bila ya, cara yang digunakan untuk mengatasinya : Tidak ada 4. Istirahat setelah bekerja lebih dari 2 jam : ya/jarang/tidak, mudah lelah : ya/ tidak tenaga modus mengganggu istirahat dan tidur: ya/tidak. Nyeri hilang dengan istirahat dan tidur: ya/tidak, sering istirahat untuk mengurangi nyeri: ya/tidak, keterbatasan gerak: ya/tidak, nyeri sendi: ya/tidak, memerlukan bantuan saat beraktivitas: ya/tidak, edema ekstremitas: ya / TIDAK.

Mengikuti saran dan petunjuk ahli kesehatan: ya/tidak Mengonsumsi tablet zat besi secara teratur: ya/tidak. Pemakaian kacamata : ya/tidak, berkurangnya indra pengecap : ya/tidak, mati rasa pada anggota badan : ya/tidak, penciuman : berkurang : ya/tidak. Asupan cairan/hari: 2 liter, infus: 2 pompa/hari, infus: 20/menit. Kebiasaan minum teh/kopi: ya/tidak.

Kesadaran: compos mentis, orientasi: baik/tidak, kecemasan: ya/tidak, stres: ya/tidak, jika ya disebabkan oleh: kehamilan ke-7 dengan bayi hidrosefalus dan palatoscis, kemampuan berpikir: baik/tidak, daya ingat: baik/tidak. Pembesaran kelenjar tiroid : ya/tidak, jika ya karena :- Tanda-tanda penyimpanan hormonal : ya/tidak, jika ya tolong jelaskan- j). Hubungan dengan keluarga: baik/tidak, dukungan suami: ya/tidak, hubungan dengan teman: baik/tidak, hubungan dengan tetangga: baik/tidak.

Riwayat alergi terhadap polusi/dingin/serbuk sari/debu/makanan : ya/tidak Jika ya, cara pengobatannya. Bentuk dada: normal/dada barel/merpati, ekspansi dinding dada: simetri/tidak, penggunaan otot bantu pernapasan: ya/tidak, pernapasan lubang hidung: ya/tidak, RR: 20x/menit, bunyi napas: vesikuler/broachovesicular. Makan 3 kali sehari, porsi: kecil/sedang/besar, jenis: nasi, sayur Mual: ya/kadang-kadang/tidak, muntah: ya/kadang-kadang/tidak, anoreksia: ya/tidak, bising usus: 8x/menit.

BAB : 1x/hari, teratur: ya/tidak, konsistensi: cair/lunak/padat/keras, warna: coklat, bau: khas, lendir: ada/tidak, darah: ada/tidak, nyeri saat buang air besar: ya/tidak , konstipasi : ya/tidak, keluhan : tidak ada d) Aktivitas dan istirahat. Istirahat setelah bekerja lebih dari 2 jam: ya/jarang/tidak, mudah lelah: ya/tidak, kondisi saat ini mengganggu istirahat dan tidur: ya/tidak Nyeri hilang dengan istirahat dan tidur: ya/tidak, sering-sering istirahat untuk mengurangi nyeri: ya/ tidak, keterbatasan gerak: ya/tidak, nyeri sendi: ya/tidak, butuh bantuan aktivitas: ya/tidak, edema ekstremitas: ya/tidak. Kesadaran: compos mentis, orientasi: baik/tidak, rasa takut: ya/tidak, stres: ya/tidak, bila ya disebabkan oleh: ketuban pecah dini, kemampuan berpikir: baik/tidak, daya ingat: baik/tidak.

Pola seksual setelah hamil : berubah/tidak, bila berubah karena klien sering sakit, pembatasan aktivitas setelah hamil : ya/tidak Hubungan dengan keluarga : baik/tidak, dukungan suami : ya/tidak, hubungan dengan teman : baik/tidak, hubungan dengan tetangga : baik/tidak.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Fisologi Struktur Eksterna

Referensi

Dokumen terkait

asuhan yang diberikan yaitu memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan baik, Memeriksa tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu pernapasan sulit kurang dari 60 x/menit, suhu badan bayi baru