• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH: PENGGERAKAN (ACTUATING) DAKWAH

N/A
N/A
Sauma Wulandari

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH: PENGGERAKAN (ACTUATING) DAKWAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH

PENGGERAKAN (ACTUATING) DAKWAH

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Dakwah) Dosen Pengampu: Uswatun Niswah, S.Sos.I., M.S.I

Disusun oleh:

1. Rifqi Muhammad Nugroho (2101026156) 2. Adinda Dhini Firliyanti (2201026049) 3. Sauma Wulandari (2201026057) 4. Meilinda Hidna Nuralifiya (2201026073)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN WALISONGO SEMARANG

2023/2024

(2)

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... ii

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

PEMBAHASAN ... 2

A. Pengertian dan Pentingnya Penggerakkan (Actuating) Dakwah ... 2

B. Langkah-langkah Penggerakkan Dakwah ... 3

C. Pemberian Motivasi Dalam Penggerakkan Dakwah ... 6

PENUTUP ... 10

A. Kesimpulan ... 10

B. Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah adalah salah satu prinsip fundamental dalam agama Islam yang bermakna menyampaikan pesan-pesan agama kepada individu atau kelompok lain dengan tujuan mengajak mereka kepada keimanan, kebaikan, dan kebenaran.

Dakwah tidak hanya menjadi tanggung jawab para ulama atau pemimpin agama, melainkan juga merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu, penting bagi para pendakwah untuk mengerti dan memahami manajemen dalam dakwah mulai tahap perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), pengawasan (controlling), hingga kepemimpinan (leadership). Setiap tahapan harus dihadapi oleh pendakwah dengan baik terutama pada tahapan penggerakan, yang mana pendakwah harus berhadapan dengan objek dakwah (mad’u) tentu dibutuhkan pendekatan yang dapat menggandeng mad’u agar lebih terbuka sehingga dapat menerima dakwah yang disampaikan.

Dalam era modern ini, dakwah menghadapi berbagai tantangan dan perubahan signifikan. Kemajuan teknologi, perubahan budaya, dan kompleksitas masalah sosial memengaruhi cara dakwah dilaksanakan dan diterima oleh masyarakat. Untuk menghadapi tantangan ini, penggerakan dakwah perlu diperhatikan lebih serius dan didukung oleh pemahaman yang mendalam tentang tugas dakwah dan strategi yang efektif. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait dengan penggerakan dakwah, pentingnya dakwah dalam Islam, langkah-langkah penggerakan dalam dakwah dan strategi-strategi yang dapat digunakan untuk memperkuat penggerakan dakwah di era saat ini.

Diharapkan umat Islam dapat menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penggerakan (actuating) dakwah?

2. Apa langkah-langkah penggerakan dakwah?

3. Bagaimana strategi pemberian motivasi dan teori-teori motivasi dalam penggerakan dakwah?

(4)

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pentingnya Penggerakkan (Actuating) Dakwah

Actuating dalam konteks dakwah mengacu pada tindakan konkret dan upaya nyata yang dilakukan oleh seorang dai atau pendakwah untuk menyebarkan ajaran agama, nilai-nilai moral, dan pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat. Ini termasuk berbagai aktivitas seperti memberikan ceramah, kuliah, penulisan buku atau artikel, mengadakan seminar, workshop, serta berbagai bentuk media sosial dan online untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah.1

Penggerakan adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisen.2 Aktivitas ini bertujuan untuk menginspirasi, mendidik, dan membimbing orang-orang agar mendekati ajaran agama dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya actuating dalam dakwah adalah sebagai berikut:

1. Mengubah Perilaku: Actuating dalam dakwah bertujuan untuk mengubah perilaku dan pola pikir individu atau kelompok dalam masyarakat. Dengan tindakan konkret ini, pendakwah dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka sesuai dengan ajaran agama.

2. Penyampaian Pesan yang Efektif: Dengan melakukan aktifitas dakwah, pendakwah dapat menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang lebih nyata dan meyakinkan. Ini membantu pesan-pesan dakwah diserap lebih baik oleh audiens.

3. Mengatasi Mispersepsi: Dalam banyak kasus, masyarakat memiliki mispersepsi tentang agama atau nilai-nilai moral tertentu. Actuating membantu pendakwah untuk menjelaskan dan mengklarifikasi konsep- konsep agama yang sering disalahpahami.

1 Mahmuddin. (2018). Manajemen Dakwah. Jawa Timur: Wade Publisher.

2 Niswah, U., & Stiawan, M. R. (2021). Implementasi Fungsi Actuating Dalam Pembinaan Santri di Pondok Pesantren. Jurnal Manajemen Dakwah, 118-119.

(5)

3 4. Membangun Kesadaran dan Kepedulian: Melalui actuating, pendakwah dapat membangun kesadaran dan keprihatinan terhadap isu-isu sosial dan moral yang relevan. Hal ini dapat menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut.

5. Memperkuat Jaringan Keagamaan: Aktivitas dakwah yang konsisten dapat membantu memperkuat jaringan dan komunitas keagamaan, yang dapat saling mendukung dan memperluas dampak dakwah.

B. Langkah-langkah Penggerakkan Dakwah

Dalam kegiatan manajemen dakwah terdapat aspek yang harus menjadi perhatian bagi pelaku dakwah yaitu penggerakan dakwah. dalam proses penggerakan dakwah, peranan seorang pemimpin dapat mnentukan keberhasilan dari kegitan dakwah yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena seorang pemimpin dituntut untuk mampu memberikan motivasi dan bimbingan, mengkoordinasikan semua anggotanya, serta menciptakan suasana sejuk dalam keorganisasian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatokan dalam aspek penggerakan dakwah, yaitu3:

1. Spiritual

Menjadi seorang dai aka nada amanah yang diemban, karena itu penting bagi seorang dai untuk meningkatkan ketahanan spiritualnya baik dalam ibadah mampun muamalah sehingga dapat memperkuat pelaksanaan tugas dakwahnya.

Sebaiknya dalam meningkatkan spiritualitas seorang dai memiliki progam- progam personal.

2. Pemikiran

Seorang dai dituntut untuk senantiasa memperkuat pemikirannya dengan menambah wawasan pegetahuan melalui berbagai pengamatan dan pengkajian.

Hal ini ditujukan agar dapat membangtu penerima dakwah dalam menghadapi berbagai permasalahan.

3. Material

3 Saputra, W. (2012). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

(6)

4 Seorang dai harus memiliki kemampuan interpreneurship untu mencari penghidupan bagi dirinya sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi penerima dakwah.

4. Penguasaan lapangan

Seorang dai juga harus mengetahui bagaimana kondisi atau lingkungan dari penerima dakwah. dengan penguasaan lapangan dai dapat memprediksi peluang dan kendala yang akan dihadapi sehingga dalaat memudahkan dai dalam menjalankan kegiatan dakwah.

5. Gerakan dakwah

Seorang dai harus menguasai gerakan dakwahnya untuk mengikuti laju dakwahnya. Dengan pemahaman terhadap gerakan dakwahnya dai dapat bersikap dan bertindak terhadap apa yang akan dilakukan untuk kepentingan dakwahnya.

Selain itu, dalam melaksanakan penggerakan dakwah ada beberapa langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut:4

a) Pemberian motivasi

Dalam penggerakan dakwah, seorang pemimpin harus bisa memberikan motivasi kepada para pelaksana dakwah. mtivasi ini diartikan sebagai kemampuan seorang pemimpin dalam memberikan kegirahan atau semangat sehingga dapat mendukung para pelaksana dakwah untuk dapat bekerja secara ikhlas dengan tugas yang telah diembankan kepadanya. Dengan pemberiang motivasi dapat memnuculkan rasa memiliki ( sense of belonging) dan rasa tanguung jawab ( sense of responbility). Pemberian motivasi ini dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dan harapan pelaksana dakwah, memberikan reward ( penghargaan), atau kepercayaan atas limpahan wewenang.

b) Pembimbingan

Selain pemberian motivasi, para pelaksan dakwah juga perlu mendapatkan bimbingan ke arah pencapaian sasaran dakwah yang telah ditetapkan.

Pemberian bimbingan ini bertujuan agar tugas-tugas dakwah dapat terlaksana sesuai dengan rencana serta apa yang menjadi tujuan dan sasaran dalam

4 S, Samnisar. (2018). Urgensi Manajemen dalam Dakwah. Al-Din Jurnal Dakwah dan

Sosial Keagamaan, 1-10.

(7)

5 dakwah dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Pembimbingan yang dilakukan oleh pemimpin dakwah dapat dilakukan memberikan perintah atau petunjuk yang bersifat mempengaruhi dan menetapkan arah tindakan pelaksana dakwah. namun, dalam pemberian perintah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1) Perintah jelas

2) Perintah itu mungkin dan dapat dikerjakan 3) Perintah hendaknya diberikan satu persatu

4) Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat.

Dengan bimbingan yang tepat akan dapat meningkatkan kesadaran pelaksana dakwah dalam melaksanan tugasnya sehingga usaha dakwah dapat berjalan baik dan efektif.

c) Perjalinan hubungan

Organisasi dakwah merupakan organisasi yang terbentuk dari beberapa orang atau biasa disebut dengan tim. Tim dalam organisasai dakwah tentu saling berinterkasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, dalam proses penggerakan dakwah diperlukan satu langkah yaitu perjalinan hubungan.

Adanya langkah ini bertujuan agar terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi dalam usaha-usaha dakwah. ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti : a. Dalam pengambilan keputusan dilakukan musyawarah untuk mencapai

mufakat

b. Wawancara dengan para pelaksana dakwah c. Adanya buku pedoman dan tata kerja

d) Penyelenggaraan komunikasi

Komunikasi yang baik antara pemimpin dakwah dan pelaksana dakwah sangat diperlukan dalam pelaksanaan penggerakan dakwah. tanpa adanya komunikasi yang efektif, pola hubungan yang ada dallm organisasi dakwah akan mandek. Hal ini dikarenakan, komunikasi merupakan kunci yang dapat mempengaruhi seluruh sendi organisasi dakwah demi kelancaran proses dakwah. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam organisasi dakwah, yaitu :

(8)

6 a. Pemilihan informasi yang akan disampaikan

b. Mengetahui cara-cara penyampaian informasi c. Mengenal pihak yang menerima komunikasi

d. Membangkitkan perhatian pihak penerima informasi

Secara umum, ada beberapa manfaat dari penyelenggaraan komunikasi antara lain :

a. Adanya komunikasi dapat menempatkan orang pada tempat yang seharusnya

b. Komunikasi dapat menghasilkan hubungan yang lebih baik antara atasan dan bawahan

c. Menolong orang-orang yang terlibat organisasi untuk mengerti perubahan e) Pengembangan sumber daya manusia

Kemampuan dan keterampilan dari para pelaksan dakwah perlu ditingkatkan sesuai dengan peningkatan usaha-usaha dakwah. dengan demikian proses penyelenggaran dakwah dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Adanya penegenbangan sumberdaya manusia dalm organisasi dakwah bertujuan agar proses dakwah yang dilakukan tidak mengalami stagnasi, kelambatan, atau bahkan kegagalan.

Zaman semakin berkembang, tantangan dalam dakwah pun menyertainya. Oleh karena itu, baik dakwah dimas kini atau masa depan diperlukan para pelaksana dakwah yang memiliki iman dan kesadaran tinggi juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam langkah ini :

a. Melakukan penilain terhadap kemampuan para pelaksana dakwah b. Memberikan edukasi atau pendidikan

c. Memberikan training atau pelatihan

d. Meningkatkan kompetensi dan melalukan pembelajaran

C. Pemberian Motivasi Dalam Penggerakkan Dakwah

Motivasi diartikan sebagai kemampuan seorang pendakwah dalam memberikan sebuah kegairahan, kegiatan dan pengertian, sehingga para anggotanya mampu untuk mendukung dan bekerja secara ikhlas untuk

(9)

7 mencapai tujuan dakwah sesuai tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan kata lain, motivasi adalah memberikan semangat atau dorongan kepada mad’u untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memenuhi kebutuhan dan harapan mereka serta memberikan sebuah penghargaan (reward). Persoalan inti motivasi adalah bagaimana para pelaku atau pelaksana dakwah itu dengan tulus ikhlas dan senang hati bersedia melaksanakan segala tugas dakwah yang diserahkan kepada mereka. 5

Motivasi ini memiliki 2 fungsi ganda dalam islam yakni fungsi kedalam dan fungsi keluar, fungsi kedalam sendiri memiliki arti bahwa, motivasi berperan sebagai pendorong para pelaksana dakwah untuk meningkatkan produktivitas pencapaian sasaran organisasi. Sedangkan fungsi keluar yakni, mendorong objek dakwah untuk secara nyata (actual) melaksanakan ajaran-ajaran Islam.

Dengan adanya rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa tanggung jawab (sense of responsibility). Maka akan menumbuhkan rasa kecewa jika gagal dan merasa bahagia jika tujuannya berhasil. Selanjutnya jika perasaan tersebut sudah mengakar, maka fungsi motivasi sudah berhasil. Motivasi sebagai sesuatu yang dirasakan sangat penting, akan tetapi ia juga sulit dirasakan, karena disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu:

a. Motivasi dikatakan penting (important subject), karena berkaitan dengan peran pemimpin yang berhubungan dengan bawahannya. Setiap pemimpin harus bekerja sama melalui orang lain atau bawahannya, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahannya.

b. Motivasi sebagai sesuatu yang sulit (puzzling subject) karena motivasi itu sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Karena untuk mengukurnya berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing individu.

Hal ini juga dipicu dengan teori masing- motivasi yang berbeda-beda.

Dalam menejemen dakwah, pemberian motivasi ini dapat berupa:6 1. Pengikutsertaan dalam pengambilan keputusan

5 Wisudaningsih, E. T. (2018). Konsep Actuating Dalam Al-Quran dan Hadits.

Humanistika, 3-5.

6 Shaleh, R. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta, 1993, hal 112-115.

(10)

8 Mengikutsertakan para pelaksana dakwah dalam mengambil keputusan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja. Hal ini dikarenakan, para pelaksana dakwah akan merasa memiliki peran yang penting dalam penggerakan dakwah sehingga menjadi factor pedorong munculnya prestasi kerja yang meningkat. Pemimpin dakwah dapat memberikan kesempatan kepada para pelaksana untuk menyampaikan pendapat-pendapat, nasihat dalam berbagai persoalan, atau saran-saran mengenai penyelenggaraan dakwah. Dengan ikut sertanya para pelaksana pada proses pengambilan keputusan, maka akan timbul rasa ikut memiliki sehingga mendorong semangat dalam penyelenggaraan dakwah.

2. Pemberian informasi secara komprehensif

Pemberian informasi yang lengkap kepada segenap pelaksana mengenai segala persoalan yang menyangkut kehidupan organisasi dakwah akan mendatangkan keuntungan bagi usaha dakwah. Para pelaksana yang mempunyai pengetahuan lengkap tentang seluk beluk kehidupan organisasinya, akan lebih bertanggung jawab serta memiliki kemantapan dan kepastian dalam melakukan tugas-tugasnya dalam berdakwah.

3. Pengakuan penghargaan terhadap sumbangan yang telah diberikan

Penghargaan atau pujian yang diberikan oleh pimpinan kepada pengikutnya yang telah berhasil melakukan suatu tugas tertentu merupakan pendorong yang dapat meningkatkan semangat kerja pelaksana dakwah.

4. Suasana yang menyenangkan

Suasana yang menyenangkan juga dapat meningkatkan hasil kerja seseorang. Sebab dengan adanya suasana yang menyenangkan pelaksana dakwah dapat menyelenggarakan dakwah dengan baik. Suasana yang menyenangkan dapat timbul karena adanya hubungan yang serasi antara orang yang satu dengan yang lain selain itu, fasilitas yang memadai dapat memberikan kenyamanan dalam melakukan aktivitas dakwah.

5. Penempatan yang tepat

Dalam memilih dan menempatkan tenaga pada tugas-tugas dakwah, hendaknya disesuaikan dengan bakat, kemampuan dan keahliannya. Sebab penempatan orang pada tugas-tugas yang sesuai dengan bakat, kemampuan

(11)

9 dan keahliannya akan mendatangkan rasa puas dan aman, sehingga akan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dakwah tersebut.

Rasulullah Saw. bersabda:

ْتَعِِّيُض اَذِإ َمهلَس َو ِهْيَلَع ُ هاللَّ ىهلَص ِ هاللَّ ُلوُس َر َلاَق َلاَق ُهْنَع ُ هاللَّ َي ِض َر َة َرْي َرُه يِبَأ ْنَع ِرْيَغ ىَلِإ ُرْمَ ْلْا َدِنْسُأ اَذِإ َلاَق ِ هاللَّ َلوُس َر اَي اَهُتَعاَضِإ َفْيَك َلاَق َةَعاهسلا ْرِظَتْناَف ُةَناَمَ ْلْا َةَعاهسلا ْرِظَتْناَف ِهِلْهَأ

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya;

bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR.

Bukhari No. 6015) 6. Pendelegasian wewenang

Pemberian wewenang kepada pelaksana untuk dalam beberapa persoalan mengambil keputusan sendiri terhadap tindakan-tindakan yang akan merekan lakukan juga merupakan pendorong yang dapat meningkatkan efisiensi penyelenggaraan dakwah. Para pelaksana yang diberi wewenang merasa bahwa dirinya mendapatkan kepercayaan dari pimpinan, dan yang lebih penting lagi, dengan pelimpahan wewenang itu mereka merasa pimpinan telah memberikan pengakuan bahwa diri merka cukup cakap dan penting. Dengan perasaan semacam itu, mereka berusaha memelihara kepercayaan dan pengakuan dengan meningkatkan kinerja mereka.

(12)

10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggerakan dakwah atau actuating dalam konteks dakwah adalah unsur yang sangat penting dalam menyebarkan ajaran agama dan nilai-nilai moral kepada masyarakat. Ini melibatkan tindakan konkret dan upaya nyata dari pendakwah untuk mengubah perilaku, pola pikir, dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama. Penggerakan dakwah memiliki peran penting yaitu sebagai jembatan antara konsep-konsep agama dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu pendakwah menyampaikan pesan-pesan dakwah secara efektif kepada audiens dan menginspirasi mereka untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan penggerakan dakwah yaitu; Pemberian motivasi, pembimbingan, perjalinan hubungan, penyelenggaraan komunikasi, dan pengembangan sumber daya manusia

Kesimpulannya, actuating dakwah bukan hanya sekedar menyampaikan pesan-pesan agama, tetapi juga melibatkan tindakan nyata yang dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut. Dalam era modern, metode dan media yang beragam dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini. Oleh karena itu, penting bagi para pendakwah untuk terus berinovasi dalam pendekatan dakwah mereka agar dapat mempengaruhi masyarakat dengan lebih efektif.

B. Saran

Saran yang hendak penulis sampaikan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Untuk para pendakwah, agar terus melaksanakan penggerakan dakwah dengan baik dan maksimal dengan cara memberikan motivasi dan dorongan kepada mad’u yang didakwahi

(13)

11 2) Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait penggerakan dakwah agar menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi

(14)

12

DAFTAR PUSTAKA

Mahmuddin. (2018). Manajemen Dakwah. Jawa Timur: Wade Publisher.

Niswah, U., & Stiawan, M. R. (2021). Implementasi Fungsi Actuating Dalam Pembinaan Santri di Pondok Pesantren. Jurnal Manajemen Dakwah, 118- 119.

S, Samnisar. (2018). Urgensi Manajemen dalam Dakwah. Al-Din Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan, 1-10.

Saputra, W. (2012). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

Shaleh, R. (1993). Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Wisudaningsih, E. T. (2018). Konsep Actuating Dalam Al-Quran dan Hadits.

Humanistika, 3-5.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN TEKNIK ELICITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM BERINTERAKSI BAHASA INGGRIS KELAS XI AGAMA MAN 1 BANDA ACEH Nurhasanah1 Guru Bahasa Inggris / MAN 1 Banda Aceh