• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengoptimalan Proses Produksi Wajan dengan Metode Value Stream Mapping

N/A
N/A
Nida Shubhiyah

Academic year: 2024

Membagikan "Pengoptimalan Proses Produksi Wajan dengan Metode Value Stream Mapping"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PRESENTATION

(2)

Nida Shubhiyah

Siti Aliza Syahiza Aisyah Rosiyah L S

Vikri Al Fauzan

ANGGOTA

KELOMPOK

(3)

FLOWCHART PADA PROSES

PRODUKSI WAJAN

(4)

VALUE STREAM MAPPING

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa cycle time selama 8069,4 detik waktu aktivitas yang bersifat value added (VA) yang merupakan nilai tambah tersendiri yang diberikan pada setiap prosesnya. Selain itu, terdapat value added yang didapat selama 14928,8 detik yang merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dari proses yang telah dilakukan di antaranya pada change over time dan inventory yang membuat waktu tunggu untuk proses berikutnya lebih lama.

(5)

WASTE ASSESMENT MODEL

Proses identifikasi waste dilakukan dengan menggunakan metode Waste Assessment Model (WAM) yang bertujuan untuk menyederhanakan pencarian permasalahan dan obyektifitas penelitian. Dalam perhitungan WAM, diperoleh perhitungan bobot masing-masing aktifitas pemborosan dengan Waste Assesment Questionaire.

Berdasarkan Tabel 1 didapatkan pempborosan terbesar disebabkan oleh Inventory (I) sebesar 19,5%, dan pemborosan terbesar kedua disebabkan oleh Overproduction (O) sebesar 19,5%. Pemborosan proses (P) menjadi pemborosan yang terkecil yaitu sebesar

6,21%. Kemudian nilai pembobotan digunakan dalam pemilihan Value stream Analysis Tools dengan mengalikan hasil pembobotan tersebut dengan faktor pengali yang ditentukan dalam matriks Value stream Analysis Tools (VALSAT).

(6)

VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS

Terdapat tujuh tool dalam Value stream Analysis Tool (VALSAT) yang dapat digunakan untuk

menganalisa pemborosan dalam Value Stream Mapping. Konsep value stream analysis tools (VALSAT) digunakan untuk pemilihan tools, tools yang terpilih akan digunakan untuk menganalisis dan

mengidentifikasi lebih lanjut dengan cara mengalikan hasil pembobotan waste dengan faktor pengendali yang ada pada tabel Value stream Analysis Tools (Ma’ruf dkk, 2021). Berikut merupakan

perhitungan matriks Value Stream Analysis Tools (VALSAT) pada penelitian ini.

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa Process Activity Mapping (PAM) menempati urutan pertama sebagai tool dengan perolehan nilai terbesar yaitu 483,84. Lalu

diurutan kedua yaitu Supply Chain Response Matrix (SCRM) dengan nilai 352,33. Demand Amplification Mapping (DAM) menempati urutan ketiga dengan

skor sebesar 270,33. Dan urutan terakhir adalah Physical Structure (PS) dengan nilai 33,02. Maka dalam

penelitian ini dipilih Process Activity Mapping (PAM) sebagai tool yang memiliki nilai terbesar.

(7)

PROCESS ACTIVITY MAP (PAM)

Perbandingan

Process Activity Mapping merupakan tools VALSAT yang digunakan untuk memetakan

keseluruhan aktivitas secara detail untuk meminimalkan pemborosan.

(8)

ANALISIS PAM

Waste yang mendominasi dalam proses ini adalah storage yang memiliki waktu terbesar setelah operasi yaitu

4683,7 detik yang setara dengan 36% dari waktu keseluruhan aktivitas. Storage merupakan penyimpanan pada

gudang akibat adanya penumpukan dalam proses produksi. Ada 5 kegiatan dalam proses yang dikelompokkan

sebagai storage yang menunjukan 28% dari jumlah kegiatan, dimana aktivitas yang menyebabkan storage adalah

inventory yang dilakukan setelah proses pencetakkan, pengikiran, pembubutan dan inspeksi. Hal ini membuat

aktivitas storage merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi proses tersebut, maka dari itu

diperlukan sebuah upaya perbaikan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah agar

proses menjadi lebih efisien.

(9)

FISHBONE DIAGRAM

(10)

FISHBONE DIAGRAM

(11)

USULAN PERBAIKAN

Inventory Transport

(12)

USULAN PERBAIKAN

Defect

(13)

FUTURE STATE VALUE STREAM MAPPING

(14)

KESIMPULAN

1

2 4

Non Value Added pada Future State Value Mapping

menurun sebesar 1128,8 detik. Perbaikan yang

dilakukan berkaitan dengan faktor Man, Material,

Machine, dan Method.

Hasil penggambaran Current State Value Stream Mapping, penerapan lean manufaktur untuk

mengidentifikasi pemborosan pada produksi wajan melalui perhitungan WAM dan PAM maka

teridentifikasi pemborosan yang paling tinggi yaitu waste of inventory sebesar 19,60%, waste of defect sebesar 17,82% sedangkan waste of transport sebesar

13,42%.

Hasil analisis fishbone terkait pemborosan Defect menghasilkan Future Value Stream Mapping dengan

usulan menambah operator atau memperbaiki pembelajarannya atau pengawasannya diperketat, melakukan pengawasan lebih ketat dalam penerimaan atau pengiriman produk mentah maupun jadi, melakukan

preventive maintenance agar mesin tetap terjaga.

3

Hasil analisis fishbone terkait pemborosan Inventory menghasilkan Future Value Stream Mapping dengan usulan pada

proses material handling agar tidak terlambat, mengatur bahan agar tidak kelebihan, mengurangi penumpukan pada

proses, dan memperbaiki prosedur kerja.

5

Hasil analisis fishbone terkait

pemborosan Transport menghasilkan Future Value Stream Mapping dengan usulan menambah operator, mengatur

perencanaan kapasitas, memudahkan proses pemindahan, memperbaiki

stasiun yang sulit dijangkau.

(15)

THANK

YOU

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan aliran proses merupakan salah satu alternatif dalam upaya meminimumkan proses yang tidak memberi nilai tambah dalam sistem produksi melalui value stream mapping

Proses produksi yang berlangsung di perusahaan menunjukkan adanya non-value added Time antara lain pemindahan material yang berlebihan pada bagian picking (pengopekan

Pemborosan yang terjadi pada saat proses pencetakan yaitu waktu pemindahan cokelat dari show cash ke atas meja untuk dilakukan pengemasan. Penghilangan proses

Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses produksi wajan pekerja tidak melakukan transportasi yang tidak diperlukan dan telah melakukan setiap proses sesuai dengan ketentuan yang

Kesimpulan penelitian ini adalah metode value stream mapping dapat diaplikasikan alat ukur dan dapat menggambarkan aliran proses produksi di galangan kapal sehingga dapat

Setelah menghilangkan kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah pada Current State Map maka langkah akhir MVSM adalah membuat future state map berupa perbaikan alur

Dokumen ini membahas tentang manajemen kualitas dalam proses

Kesimpulan penelitian ini adalah metode value stream mapping dapat diaplikasikan alat ukur dan dapat menggambarkan aliran proses produksi di galangan kapal sehingga dapat menjelaskan