• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Media Video Pembelajaran Menggunakan Program Wondershare Filmora untuk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng

N/A
N/A
chika fitriani

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Media Video Pembelajaran Menggunakan Program Wondershare Filmora untuk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Abdullah Sinring, M.Sc. Pd., dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan para wakil dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang memberikan izin untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. Parwoto, M.Sc. Pd selaku PD IV yang memberikan izin untuk melakukan penelitian tesis serta menampung dan membantu mahasiswa FIP UNM baik dalam bidang akademik, sarana dan prasarana, serta kemahasiswaan. Abdul Haling, M.Pd selaku ketua program studi Teknologi Pendidikan dan dosen pada program studi Teknologi Pendidikan pada khususnya dan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah mendidik penulis dan memberikan ilmu.

Widya Karmila Sari A., S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar yang bersedia menjadi ahli isi/desain media pembelajaran yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan perancangan media pembelajaran . Abdul Hakim, M.Si selaku dosen Program Studi Universitas Negeri Makassar yang bersedia menjadi Ahli Perancangan Media Pembelajaran yang sabar dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan media pembelajaran. Kepada kakak-kakak Yulia Putri R., S.Pd, Firmasari, S.Pd dan Dian Ayu Pratiwi S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta bimbingan yang baik selama menempuh studi hingga selesainya disertasi ini.

Kepada saudara-saudara seperjuangan saya Dani Nurwandi Harun, Aswar, Dedy Moses, Syamsu Rijal yang telah memberikan semangat, dukungan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsinya.

METODE PENELITIAN

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Rumusan Masalah

Apa Prototipe Media Video Pembelajaran yang Dikembangkan dengan Wondershare Filmora untuk IPS VII. kelas di SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng? Apakah media video pembelajaran yang dikembangkan Wondershare Filmora valid pada siswa kelas VII IPS SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng? Apakah media video pembelajaran dikembangkan secara praktis dengan Wondershare Filmora for Social Studies VII. kelas di SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis a. Kepala Sekolah
  • Media Video Pembelajaran
  • Tujuan Media Video dalam Pembelajaran
  • Manfaat Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran Manfaat media video menurut Prastowo (2012:302), antara lain
  • Wondershare Filmora
  • Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Pengembangan Video Pembelajaran IPS a. Langkah Penulisan Naskah Video

Menurut Sutarman dalam Endah Tri Priyanti (2010) mengklasifikasikan media menjadi beberapa jenis sebagai berikut: . 1) Cangkok media. Berdasarkan pemikiran di atas, media video merupakan media non-cetak yang memungkinkan sinyal audio dipadukan dengan gambar bergerak secara berurutan. Ronal Anderson dalam Siwi (2012) mengemukakan beberapa tujuan pembelajaran menggunakan media video yaitu sebagai berikut.

Tidak hanya sederhana, semua keunggulan aplikasi Wondershare Filmora dikemas dan dilengkapi dengan banyak fitur seperti transisi, efek, judul, dan grafik. Media video ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan juga dapat bermanfaat bagi guru IPS sebagai media penunjang pembelajaran di sekolah. Penggunaan media pembelajaran video tentunya dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik karena keadaan sumber daya alam Indonesia dijelaskan dengan lebih jelas.

Media video pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran mata pelajaran IPS yang siap digunakan kapan saja untuk menyampaikan materi pelajaran, meningkatkan ketajaman pendengaran dan pemahaman siswa.

Kerangka Pikir

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut. Menurut Sujadi (2003), penelitian dan pengembangan (R&D) adalah proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertimbangkan. Produk tersebut tidak selalu berupa benda atau perangkat keras seperti buku, modul, alat peraga di kelas atau laboratorium, namun dapat juga berupa perangkat lunak seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium. , atau model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan sebagainya.

Salah satu ciri keakuratan suatu produk yang dikembangkan adalah produk tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan memberikan manfaat bagi penggunanya. Media yang memperhatikan tahapan dasar desain pengembangan media yang sederhana dan mudah dipahami adalah model ADDIE. Model ADDIE adalah istilah sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan sistematis terhadap pengembangan pembelajaran.

Model ADDIE merupakan model yang menawarkan peluang untuk melakukan evaluasi dan revisi secara terus-menerus pada setiap tahapan yang dilalui.

Prosedur Penelitian Pengembangan

  • Tahap Analisa (Analyze)
  • Tahap Desain (Design)
  • Pengembangan (Development)
  • Implementasi (Implementation)
  • Evaluasi (Evaluation)

ADDIE merupakan singkatan yang mengacu pada proses-proses utama dalam proses pengembangan sistem pembelajaran, yaitu: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Tahap kedua adalah perancangan produk yang sudah mapan, perancangan produk ini dilakukan dalam dua tahap. Pertama mengumpulkan beberapa informasi atau referensi berupa video dari Internet, mengumpulkan berbagai bahan seperti gambar, audio dan musik, kemudian langkah selanjutnya adalah mengedit (mengolah) gambar yang dikumpulkan tersebut menggunakan aplikasi edit video yaitu Wondershare Filmora.

Setelah produk media video pembelajaran berupa file video selesai dibuat, dilakukan pengecekan internal dan eksternal untuk mencegah kesalahan pada produk. Hasil olahan produk akan dikonsultasikan kepada ahli konten dan ahli desain media pembelajaran untuk mengetahui tingkat validitas produk yang dibuat, kemudian akan direvisi sesuai masukan dan saran dari ahli konten dan ahli desain media pendidikan. Pada tahap ini produk yang telah dikembangkan diimplementasikan dan hasil pengembangan media ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran video.

Tahapan ini merupakan tahap yang dilakukan untuk mengevaluasi proses pengembangan produk sesuai model yang digunakan. Pada tahap ini digunakan evaluasi formatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan praktis dari media yang dikembangkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan media ini, diantaranya gambaran umum guru IPS kelas VII SMP Negeri 1 Kabupaten Lilirilau.

Soppeng yang kemudian dilanjutkan dengan tes individu sebanyak 7 siswa dan tes kelompok kecil sebanyak 22 siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Uji Coba Produk

  • Desain Uji Coba
  • Definisi Operasional
  • Jenis Data
  • Instrumen Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Analisis (Analysis)
  • Desain (Design)
  • Evaluasi (Evaluations)

Tahap analisis digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan dasar atau permasalahan yang melatarbelakangi pengembangan media video pembelajaran menggunakan program Wondershare Filmora pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPN 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng. Oleh karena itu menjadi perhatian khusus bagi peneliti untuk merancang dan merekayasa media video pembelajaran dengan topik potensi sumber daya alam Indonesia. Pada tahap ini peneliti merancang media video pembelajaran berdasarkan informasi yang dikumpulkan melalui hasil identifikasi kebutuhan siswa dan berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran IPS tentang potensi Indonesia. sumber daya alam.

Pengembangan meliputi proses pembuatan program media video pembelajaran kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui validitas dan praktikalitas produk. Untuk menunjang tampilan media video pembelajaran dilengkapi juga dengan animasi seperti animasi pergerakan huruf, animasi transisi. Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli media dan desain pembelajaran adalah media video pembelajaran dan RPP yang dikembangkan oleh peneliti.

Wawasan, tips dan komentar para ahli media pembelajaran tentang media video pembelajaran, yaitu: Masukkan sumber video yang diambil dari Internet, tampilkan identitas video di awal. Berdasarkan hasil review atau evaluasi/tanggapan dari ahli desain media pembelajaran (angket respon Format A), media video tidak perlu direview karena sudah dalam kualifikasi baik, namun sebaiknya dilakukan perbaikan sesuai data, saran dan komentar ahli media pembelajaran tentang media video pembelajaran agar produk pengembangan yang dihasilkan lebih baik. Berdasarkan hasil penilaian/tanggapan ahli isi atau materi (angket tanggapan formulir B), isi atau materi tidak perlu direvisi karena sudah dalam kualifikasi sangat baik, namun perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan. data, saran. dan masukan dari ahli materi atau materi tentang media video pembelajaran agar produk pengembangan yang dihasilkan lebih baik. Tabel 4.8 Review media pembelajaran berdasarkan masukan dari ahli materi materi/media pembelajaran.

Sebagai produk pengembangan yang direvisi berdasarkan masukan ahli media dan desain pembelajaran, ahli isi/materi media pembelajaran, program media video pembelajaran kemudian diuji cobakan kepada tujuh orang siswa. Pada uji coba individu ini, tujuh siswa diminta untuk menilai media video pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian melalui angket dapat diketahui persentase rata-rata media pembelajaran pada program Media Video Pembelajaran.

Rata-rata persentase media pembelajaran pada program media video sebesar 86,71% dengan kualifikasi baik, sehingga program pembelajaran media video tidak perlu direvisi. Pada percobaan kelompok kecil ini, 22 siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok diminta untuk mengevaluasi suatu media pembelajaran video.

Tabel 3.1 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
Tabel 3.1 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
  • Pembahasan
    • Kevalidan Media Pembelajaran
    • Kepraktisan Media Pembelajaran
    • Kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan
    • Keterbatasan Penelitian
  • Saran
    • KEADAAN SEKOLAH
    • IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SISWA
    • PROSES BELAJAR MENGAJAR
    • UJI PERORANGAN
    • UJI KELOMPOK KECIL
    • WAWANCARA DAN TANGGAPAN TERHADAP GURU

Komentar guru mata pelajaran terhadap program media video pembelajaran adalah media video yang digunakan sangat menarik dan interaktif. Setelah dilakukan konversi dengan menggunakan tabel konversi diperoleh persentase tingkat ketercapaian media video pembelajaran sebesar 91,25% yang menunjukkan bahwa media video pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik. Pada penelitian ini kami menghasilkan media video pembelajaran berbasis program Wondershare Filmora pada mata pelajaran IPS mata pelajaran potensi sumber daya alam Indonesia yang valid, praktis dan nyaman digunakan.

Media video pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, sehingga akan membawa manfaat yang sangat besar bagi guru dan siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Purwanti (2015) terhadap pengembangan media video pembelajaran matematika dengan model ASSURE menunjukkan bahwa persepsi terhadap pembelajaran matematika menjadi lebih positif. Penelitian Yogi Nurcahyo Dinata (2013) tentang penggunaan media pembelajaran video tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada teknik menggambar bangunan di SMKN 1 Seyegan pada mata kuliah Menggambar dengan AutoCAD menunjukkan bahwa media pembelajaran video tutorial efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. hasil pokok bahasan menggambar dengan Autocad.

Bedanya, hasil belajar siswa yang menggunakan media video tutorial lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media konvensional. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan proses belajar siswa sehingga memungkinkan untuk meningkatkan kinerja belajar. Berdasarkan hasil penilaian praktik yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dihasilkan praktis dan layak digunakan.

Prototipe media video pembelajaran tipe A menggunakan program Wondershare Filmora ini dihasilkan pada proses penelitian pengembangan pada tahap pengembangan dengan berpedoman pada naskah dan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Prototipe media video pembelajaran kemudian diuji untuk mengetahui bobot validitasnya. Setelah diuji validitasnya oleh validator, maka prototype direvisi kembali dan dihasilkan prototype Tipe B yang siap untuk diuji. Media video pembelajaran menggunakan program Wondershare Filmora pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng dinyatakan valid berdasarkan hasil evaluasi ahli desain media pembelajaran, tingkat persentase menunjukkan bahan ajar berkualifikasi baik.

Pembelajaran media video menggunakan software Wondershare Filmora pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMP Negeri 1 Lilirilau Kabupaten Soppeng dikatakan praktis berdasarkan hasil tes individu Rata-rata. Hasil respon guru IPS terhadap media pembelajaran video sangat baik. Gusti, Tastra Dewa (2014) PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL ADDIE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SDN 1 SELAT.

Pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan mendengarkan dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Panjatan Kulon Progo.

ILUSTRASI MUSIK
ILUSTRASI MUSIK

Gambar

Tabel 3.1 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
Tabel  4.3 Persepsi  siswa tentang  materi  kebutuhan  belajar siswa pada  mata pelajaran IPS pokok bahasan potensi sumber daya alam Indonesia.
Gambar 4.1 Flowchart program media video pembelajaran.
Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Desain Media Pembelajaran terhadap Program Media Video Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian dan pengembangan media video tingkat kebutuhan video sub tema permasalahan lingkungan hidup dan upaya penenggulananya pada mata pelajaran IPS di

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS.. VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode diskusi, media pembelajaran , dan lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu pada

Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “ PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII

Skripsi yang berjudul : IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.. Ditulis oleh

Hasil dari penelitian ini yaitu berupa bahan ajar berorientasi model STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri

Ditinjau dari aspek pemrograman, kualitas media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran IPS SMP materi kegiatan ekonomi yang dikembangkan dinilai sangat

Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VII SMP Negeri 5