• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK 20 TD4A4 MODUL 4 LAPORAN PRAKTIKUM APSK

202110215181 FAHRI BAIHAQI

Academic year: 2023

Membagikan "KELOMPOK 20 TD4A4 MODUL 4 LAPORAN PRAKTIKUM APSK"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KERJA

MODUL 4 : FULL TIME EQUIVALENT(FTE)

Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Analisis Perancangan Sistem Kerja

Dosen: Ade Irpan Sabilah, S.T., M.T Disusun Oleh;

Kelompok : 20

Kelas : 4A04

Anggota : Fikri Nurpahrudin 202110215064

Gilang Ramadhan 202101215067 Gregorius Advent T. 202110215068 Nazwan Putera Prayuda 202110215086 Adhan Husna Fadlilah 202110215093

Ryaas Amarta 201810215103

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2023

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Praktikum Analisis Perancangan Sistem Kerja Jurusan Teknik Industri Universitas Bhayangkara Jakarta Raya disusun oleh:

Kelompok : 20

Nama : 1. Fikri Nurpahrudin 202110215059

2. Gilang Ramadhan 202101215056

3. Gregorius Advent T 202110215061

4. Nazwan Putera Prayuda 202110215068

5. Adhan Husna Fadlilah 202110215093

6. Ryaas Amarta 201810215103

Telah disetuji dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Mengetahui Asisten Laboratorium

Riski Aditia 201910215129

Dosen pengampu mata kuliah Kepala Labotarium

Ade Irpan S, ST., M.T Yayan Saputra,ST,MT 1007078403 0327017902

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR...i

DAFTAR TABEL...i

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Praktikum...2

1.4 Waktu Pengamatan...2

1.5 Sistematika Penulisan...2

BAB II LANDASAN TEORI...4

2.1 Full Time Equivalent...4

2.2 Uji Kecukupan Data...4

2.3 Uji Keseragaman Data...5

2.4 Waktu Siklus...5

2.5 Waktu Baku...6

2.8 Waktu Normal...6

2.9 Rating Factor...6

2.10 Allowance...9

2.11 Waktu Aktivitas...9

2.12 Waktu Tersedia...9

BAB III METODELOGI...11

3.1 Alat dan Bahan...11

3.2 Flowchart...12

3.3 Alur Pengamatan...13

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA...15

4.1 Pengumpulan Data...15

4.1.1 Data Aktivitas Prepare Parts & Tools...15

4.1.2 Data Aktivitas Washing...15

(5)

4.2 Uji Kecukupan Data...16

4.2.1 Uji Kecukupan Data Prepare Parts & Tools...16

4.2.2 Uji Kecukupan Data Washing...16

4.3 Uji Keseragaman Data...17

4.3.1 Uji Keseragaman Data Prepare Parts & Tools...17

4.3.2 Uji Keseragaman Data Washing...18

4.4 Simulasi Data WS...19

4.4.1 Simulasi Data WS Pre pare Parts & Tools...19

4.4.2 Simulasi Data WS Washing...19

4.5 Rating Factor...20

4.5.1 Rating Factor Prepare Parts & Tools...20

4.5.2 Rating Factor Washing...20

4.6 Waktu Baku...20

4.6.1 Waktu Baku Prepare Parts & Tools...21

4.6.2 Waktu Baku Washing...21

4.7 FTE (Full Time Equivalent)...21

BAB V PENUTUP...15

5.1 Kesimpulan...15

5.2 Saran...15

DAFTAR PUSTAKA...20

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Flowchart Pengamatan...12

Gambar 4. 1 Data Aktivitas Prepare Parts & Tools...15

Gambar 4. 2 Data Aktivitas Washing...15

Gambar 4. 3 Uji Kecukupan Data Prepare Parts & Tools...16

Gambar 4. 4 Uji Kecukupan Data Washing...16

Gambar 4. 5 Grafik Keseragaman Data Mengambil Tools...17

Gambar 4. 6 Grafik Keseragaman Data Memeriksa Tools...17

Gambar 4. 7 Grafik Keseragaman Data Menaruh Tools di Area Service...18

Gambar 4. 8 Grafik Keseragaman Data Mengambil Alat Pencuci Unit...18

Gambar 4. 9 Mencuci Unit...19

Gambar 4. 10 Simulasi Data WS Prepare Parts & Tools...19

Gambar 4. 11 Simulasi Data WS Washing...19

Gambar 4. 12 Rating Factor Prepare Parts & Tools...20

Gambar 4. 13 Rating Factor Washing...20

Gambar 4. 14 Waktu Baku Prepare Parts & Tools...21

Gambar 4. 15 Waktu Baku Washing...21

Gambar 4. 16 Hasil FTE...21

Gambar 4. 17 Diagram FTE...22

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Westing House System Rating...7

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam mengembangkan strategi dan kinerja perusahaan. Kemampuan sumber daya manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya dapat terlihat dari hasil pekerjaannya tersebut. Dengan adanya sumber daya manusia berkualitas dengan kuantitas yang tepat tersebut, sangat diperlukan di setiap perusahaan untuk mengembangkan tenaga kerja di perusahaan. Jumlah karyawan yang tepat dapat diketahui melalui analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja secara kualitatif dan kuantitatif berhubungan erat dengan deskripsi dan spesifikasi kerja dari setiap fungsi beserta beban kerjanya masing-masing. Perencanaan secara kualitatif mancakup latihan dan pengembangan tebaga kerja sesuai dengan spesifikasi dan lingkungan kerjanya. Sedangkan perencanaan secara kuntitatif berupa penaksiran jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan memalui konversi jumlah order beban kerja. Perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui analisis beban kerja.

Efisiensi merupakan hal penting dalam setiap usaha terutama di dunia industri, begitu pula peningkatan produktivitas di berbagai bidang. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas adalah dengan menentukan jumlah tenaga kerja optimal dan efektif yang dibutuhkan. Hal tersebut dapat mengurangi pengeluaran perusahaan dalam operasional biaya tenaga kerja bagian produksi bagi setiap karyawan dan jumlah kebutuhan karyawan bagian produksi yakni dengan menggunakan metode FTE (Full Time Equivalent). FTE ( Full Time Equivalent ) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses analisa beban kerja. FTE (Full Time Equivalent) sendiri digunakan untuk mengukur berapa banyak karyawan penuh waktu akan diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Keunggulan metode FTE (Full Time Equivalent) ini dalam peningkatan produktivitas perusahaan yaitu dapat mengoptimalkan kinerja karyawan yang mengetahui jumlah karyawan yang optimal dibutuhkan perusahaan (Santoso & Supriyadi, 2010).

(9)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisa produktivitas dari objek yang diteliti?

2. Apakah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ketentuan Full Time Equivalent (FTE)?

3. Apakah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ketentuan pengukuran beban kerja?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa untuk mengetahui dan memahami analisa produktivitas dari objek yang diteliti.

2. Mahasiswa untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara metode Westinghouse.

3. Mahasiswa untuk mengetahui dan memahami ketentuan Full Time Equivalent (FTE)

4. Meningkatkan kesadaran dan penghayatan mahasiswa akan pentingnya peningkatan efisiensi dan pendayagunaan fasilitas kerja secara maksimal.

5. Memotifasi mahasiswa agar mau untuk selanjutnya melaksanakan kegiatan pengukuran dan penelitian kerja khususnya dalam upaya meningkatkan efektifitas, efisiensi maupun produktivitas kerja.

1.4 Waktu Pengamatan

Berdasarkan kegiatan praktikum dilakukan pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2023 pada pukul 17.30-19.00 WIB di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan kerja praktik ini terdiri dari lima bab yang diawali dengan bab pendahuluan sebagai pengantar umum, mengenai aspek-aspek dari laporan praktikum Analisis Perancangan Sistem Kerja ini secara keseluruhan.

Bab I PENDAHULUAN

(10)

Bab ini berisi latar belakang masalah rumusan, rumusan masalah, tujuan, waktu, pengamatan, serta sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menerangkan sebuah teori secara singkat yang berhubungan dengan Analisis Perancangan Sistem Kerja .

Bab III METODOLOGI

Bab ini menjelasan bahan, alat dan pengukuran data pada pratikum Analisis Perancangan Sistem Kerja.

Bab IV PENGUMPULAN DATA

Bab ini menjelaskan pengertian Full Time Equivalent Bab V PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran yang kita dapat dari pratikum Analisis Perancangan Sistem Kerja serta di berikan juga saran baik untuk asisten laboratorium dan fasilitas di laboratorium tempat praktikum.

(11)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1

Full Time Equivalent

Ada beberapa definisi FTE (Full Time Equivalent) menurut Dewi dan Satrya (2012) Full Time Equivalent adalah salah satu metode analisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut di konversikan kedalam indeks nilai FTE.

Metode perhitungan beban kerja dengan Full Time Equivalent (Hudaningsih &

Prayoga, 2019).

Metode dimana waktu yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibandingkan terhadap waktu kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan menyederhanakan pengukuran kerja dengan mengubah jam kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.

Untuk mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai berikut:

FTE=Total waktu aktivitas x Allowance Totalwaktu tersedia

Dimana Total Waktu Aktivitas, Allowance Dan Total Waktu Tersedia dapat dihitung melalui persamaan sebagia berikut :

 Total Waktu Aktivitas = Waktu Kerja Utama + Waktu Kerja Pendukung + Waktu Kerja Insidental

 Allowance = Kelonggaran x Jumlah Hari Setahun x Jam Kerja Sehari

 Total Waktu Tersedia = Jumlah Hari dalam Setahun H Jam Kerja Sehari

(12)

2.2

Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data merupakan proses untuk mengetahui apakah data dari pengukuran yang telah dilakukan sudah cukup atau tidak. Data pengamatan dikatakan cukup apabila N > N’ yaitu jumlah pengukuran yang dilakukan lebih besar dari jumlah pengukuran yang diperlukan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling pekerjaan (Cipta, 2012). Untuk mendapatkan jumlah sampel pengamatan yang harus dilaksanakan dapat dicari berdasarkan rumus :

N '= k

2

( 1− p ) S

2

p

Dimana:

N’ : Jumlah data teoritis

k : Harga mutlak berdasarkan tingkat keyakinan s : tingkat ketelitian

p : presentase produktif hari ke-i

2.3

Uji Keseragaman Data

Uji Keseragaman Data, bertujuan untuk mengetahui apakah hasil pengukuran waktu cukup seragam. Suatu data dikatakan seragam apabila barada dalam rentang batas kontrol tertentu. Jika data tersebut berada diluar rentang batas kontrol tertentu, maka dikatakan tidak seragam. Rentang batas kontrol tersebut adalah Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB), dimana untuk mendapatkan nilainya digunakan langkah berikut sebagai berikut (Rachman, 2013).

2.4

Waktu Siklus

Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku diproses di tempat kerja. Dapat dikatakan waktu siklus, merupakan hasil pengamatan secara langsung yang tertera (Cahyaningrum et al., 2021).

Adapun rumus dari waktu siklus atau rata-rata waktu siklus adalah sebagai berikut:

(13)

WS=∑ Xi N

Dimana:

Ws : waktu siklus.

∑Xi: total waktu pengamatan.

N: jumlah pengamatan

2.5

Waktu Baku

Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu (Afiani & Pujotomo, 2015). Apabila pengukuran- pengukuran telah selesai dilakukan, yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman yang dikehendaki, dan jumlahnya telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dari data tersebut. Perhitungan waktu baku dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Standart time = Normal Time + (Normal Time x % Allowance)

2.6

Atau

2.7

Standart Time = Normal Time x 100 %

100 %−%Allowance

2.8

Waktu Normal

Rating faktor yang telah diuraikan diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan kerja operator yang berubah – ubah.Untuk maksud ini,maka waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut :

Waktu Normal=waktu pengamatan x rating factor% 100 %

(14)

2.9

Rating Factor

Aktivitas untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator disebut dengan rating performance. Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa dinormalkan kembali.

Westing house system’s rating merupakan sistem untuk memberikan rating yang diaplikasikan dalam pengukuran kerja yang dimana faktor yang mempengaruhi performance manusia ada 4 macam yaitu skill, effort, condition, condition. Adapun nilai yang digunakan untuk rating factor tersebut dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 2. 1 Westing House System Rating

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Superskill A1 + 0,15

A2 + 0,13

Excellent B1 + 0,11

B2 + 0,08

Good C1 + 0,06

C2 + 0,03

Average D 0,00

Fair E1 - 0,05

E2 - 0,10

Poor F1 - 0,16

F2 - 0,22

Usaha

Excessive A1 + 0,13

A2 + 0,12

Excellent B1 + 0,10

B2 + 0,08

Good C1 + 0,05

C2 + 0,02

Average D 0,00

Fair E1 - 0,04

E2 - 0,08

Poor F1 - 0,12

F2 - 0,17

Kondisi Kerja Ided A + 0,06

excellently B + 0,04

Good C + 0,02

Average D 0,00

Fair E - 0,03

Poor F - 0,07

Konsistensi Perfect A + 0,04

Excellent B + 0,03

Good C + 0,01

(15)

Average D 0,00

Fair E - 0,02

Poor F - 0,04

(16)

2.10

Allowance

Allowance biasanya digunakan untuk menyatakan jumlah yang diperbolehkan dari persentase waktu standar dan ditambahkan dalam waktu tersebut untuk menyelesaikan tugas yang sedang dipelajari . Kelonggaran yang dibutuhkan diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu personal needs allowance di mana mempertimbangkan waktu bagi pekerja untuk mengurus kebutuhan pribadi, fatigue allowance dimana merupakan kelonggaran untuk rasa lelah yang dialami dalam suatu pekerjaan, dan delay allowance yang merupakan kelonggaran yang tidak dapat dihindari karena disebabkan di luar kendali pekerja.Adapun rumus allowance yaitu sebagai berikut: (Cahyawati & Munawar, 2018).

Allowance yang ditetapkan perusahaan x Banyaknya hari tersedia x jam kerja sehari

2.11

Waktu Aktivitas

Estimasi waktu aktivitas adalah memperkirakan panjang waktu yang perlu untuk menyelesaikan aktivitas tersebut. Waktu aktivitas adalah fungsi dari jumlah (kuantitas) pekerjaan yang harus diselesaikan dan produk kerja tiap satuan waktu (Production Rate) Kuantitas pekerjaan dapat diketahui dari lingkup/dokumen kontrak, sedangkan produk kerja tiap satuan waktu diperoleh dari data dan pengalaman dengan memperhatikan ketersediaan semua sumber daya (bahan, alat, tenaga kerja). dan kendala-kendala yang mungkin mempengaruhi produktivitas.

Penyusunan.Adapun rumus total waktu aktivitas yaitu sebagai berikut (Proboyo, 2019):

Jumlah Waktu Kerja x Banyaknya Hari Tersedia.

2.12

Waktu Tersedia

Waktu tersedia adalah tindakan atau proses perencanaan dan pelaksanaan pantauan sadar atas sejumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas khusus, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas (Atos, 2014). Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu

(17)

kerja tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja selama kurun waktu satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut:

Hari Kerja Efektif = (A-(B+C+D)) Keterangan:

A = Jumlah hari menurut kalender

B = Jumlah hari sabtu dan minggu dalam setahun C=Jumlah hari libur dalam setahun

D= Jumlah cuti tahunan

Dengan rumus total waktu tersedia yang ditetapkan sebagai berikut:

Jumlah Jam Kerja x Banyaknya Hari Tersedia

(18)

BAB III METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan

Dalam praktikum tentang Full Time equivalent(FTE) dibutuhkan beberapa alat dan bahan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Alat Tulis

2. Objek Pengamatan Yang di Pilih 3. Laptop

4. Jurnal 5. Modul

(19)

3.2 Flowchart

Gambar 3. 1 Flowchart Pengamatan

(20)

3.3 Alur Pengamatan

Kami akan menjelaskan alur pengamatan ini secara ringkas sebagai berikut:

1. Berangkat ke kampus sesuai jadwal praktikum, lalu masuk lab di lantai 1.

2. Setelah itu lakukan pengisian absen agar terdaftar hadir pada hari Rabu 31 Mei 2023.

3. Selanjutnya dilakukan pemaparan materi mengenai modul 3 yaitu Full Time Equivalent.

4. Lalu saatnya kita melakukan percobaan dengan objek praktikum yaitu, dengan mengamati objek yang kita pilih yaitu data dari jurnal.

5. Lalu kita kumpulkan semua data yang sudah di peroleh.

6. Setelah itu kita melakukan pengolahan data sampai perhitungan benar dan sesuai dengan data yang ada.

7. Lalu kita susun dan buat laporan.

8. Setelah buat laporan, kita harus melakukan asistensi untuk di cek dan dikoreksi apakah masih ada yang salah atau tidak.

9. Kita tunggu laporan di ACC oleh asisten.

10. Apabila di ACC laporan kita sudah selesai.

(21)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Pengumpulan Data

Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan terhadap perhitungan beban kerja karyawan yang didasarkan pada lamanya waktu pekerja menyelesaikan pekerjaanya. Karena pada praktikum kali ini ditujukkan untuk mempelajari cara menghitung Full Time Equivalent (FTE), maka beberapa data yang digunakan pada pengamatan ini kami ambil dari acuan jurnal yang berjudul “ANALISIS BEBAN KERJA MEKANIK PADA DEPARTEMEN PLANT DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS PADA PT XYZ)”.

4.1.1 Data Aktivitas Prepare Parts & Tools

Berikut adalah data Prepare Parts & Tools yang akan diolah :

Gambar 4. 1 Data Aktivitas Prepare Parts & Tools 4.1.2 Data Aktivitas Washing

Berikut adalah data Washing yang akan di olah :

(22)

Gambar 4. 2 Data Aktivitas Washing 4.2 Uji Kecukupan Data

Pada pengamatan kali ini uji kecukupan dilakukan pada setiap elemen kerja dari masing-masing sub pekerjaan, dan diperoleh hasil sebagai berikut:

4.2.1 Uji Kecukupan Data Prepare Parts & Tools

Pada sub pekerjaan Prepare Parts & Tools terdapat beberapa elemen kerja yang telah kami olah uji kecukupan datanya, berikut adalah hasil pengolahan data kami:

Gambar 4. 3 Uji Kecukupan Data Prepare Parts & Tools

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat diketahui bahwa semua data pada elemen kerja Prepare Parts & Tools adalah cukup. Hal ini didasarkan pada nilai N’<N, karena semua data sudah dikatakan cukup, maka data-data tersebut dapat digunakan pada tahap pengujian data selanjutnya.

4.2.2 Uji Kecukupan Data Washing

Pada sub pekerjaan Washing terdapat beberapa elemen kerja yang telah kami olah uji kecukupan datanya, berikut adalah hasil pengolahan data kami:

(23)

Gambar 4. 4 Uji Kecukupan Data Washing

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat diketahui bahwa semua data pada elemen kerja Washing adalah cukup. Hal ini didasarkan pada nilai N’<N, karena semua data sudah dikatakan cukup, maka data-data tersebut dapat digunakan pada tahap pengujian data selanjutnya.

4.3 Uji Keseragaman Data

Pada pengamatan kali ini uji keseragaman dilakukan pada setiap elemen kerja dari masing-masing sub pekerjaan, dan diperoleh hasil sebagai berikut:

4.3.1 Uji Keseragaman Data Prepare Parts & Tools

Pada sub pekerjaan Prepare Parts & Tools terdapat beberapa elemen kerja yang telah kami olah uji keseragaman datanya, berikut adalah hasil pengolahan data kami:

1. Mengambil Tools

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0 2 4 6 8 10 12

mengambil tools

Mengambil tools BKA

BKB BK

Gambar 4. 5 Grafik Keseragaman Data Mengambil Tools

Semua data elemen kerja 1 berada dalam batas kontrol yang masih bisa ditoleransi sehingga data seragam.

(24)

2. Memeriksa Tools

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0 2 4 6 8 10 12

memeriksa tools

Memeriksa Tools BKA

BKB BK

Gambar 4. 6 Grafik Keseragaman Data Memeriksa Tools

Semua data elemen kerja 1 berada dalam batas kontrol yang masih bisa ditoleransi sehingga data seragam.

3. Menaruh Tools di Area Service

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0 2 4 6 8 10 12

menaruh tools di area service

Menaruh tools di area service BKA

BKB BK

Gambar 4. 7 Grafik Keseragaman Data Menaruh Tools di Area Service Semua data elemen kerja 3 berada dalam batas kontrol yang masih bisa ditoleransi sehingga data seragam.

4.3.2 Uji Keseragaman Data Washing

Pada sub pekerjaan Washing terdapat beberapa elemen kerja yang telah kami olah uji keseragaman datanya, berikut adalah hasil pengolahan data kami:

1. Mengambil Alat Pencuci Unit

(25)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0

2 4 6 8

mengambil alat pencuci unit

Mengambil alat pencuci unit BKA

BKB BK

Gambar 4. 8 Grafik Keseragaman Data Mengambil Alat Pencuci Unit Semua data elemen kerja 1 berada dalam batas kontrol yang masih bisa ditoleransi sehingga data seragam.

2. Mencuci Unit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0 2 4 6 8

mencuci unit

Mencuci unit BKA

BKB BK

Gambar 4. 9 Mencuci Unit

Semua data elemen kerja 2 berada dalam batas kontrol yang masih bisa ditoleransi sehingga data seragam.

4.4 Simulasi Data WS

Berikut adalah gambar tabel dari simulasi data WS yang telah kami lakukan:

(26)

4.4.1 Simulasi Data WS Pre pare Parts & Tools

Gambar 4. 10 Simulasi Data WS Prepare Parts & Tools

Pada gambar diatas dijabarkan hasil simulasi data WS yang didalamnya terdapat nilai waktu siklus rata-rata, frekuensi, dan total untuk setiap elemen kerja pada pekerjaan Prepare Parts & Tools.

4.4.2 Simulasi Data WS Washing

Gambar 4. 11 Simulasi Data WS Washing

Pada gambar diatas dijabarkan hasil simulasi data WS yang didalamnya terdapat nilai waktu siklus rata-rata, frekuensi, dan total untuk setiap elemen kerja pada pekerjaan Washing.

4.5 Rating Factor

Berikut adalah analisa Rating Factor yang telah kami lakukan : 4.5.1 Rating Factor Prepare Parts & Tools

Gambar 4. 12 Rating Factor Prepare Parts & Tools

(27)

Perhitungan Rating factor diatas terbagi menjadi 3, sesuai dengan banyaknya elemen kerja pada pekerjaan Prepare Parts & Tools. Setelah menentukan nilai Rating factor maka selanjutnya akan diketahui hasil dari waktu normal dari setiap elemen kerja.

4.5.2 Rating Factor Washing

Gambar 4. 13 Rating Factor Washing

Perhitungan Rating factor diatas terbagi menjadi 2, sesuai dengan banyaknya elemen kerja pada pekerjaan Washing. Setelah menentukan nilai Rating factor maka selanjutnya akan diketahui hasil dari waktu normal dari setiap elemen kerja.

4.6 Waktu Baku

Berikut adalah hasil analisa waktu baku yang telah kami lakukan:

4.6.1 Waktu Baku Prepare Parts & Tools

Gambar 4. 14 Waktu Baku Prepare Parts & Tools

Untuk perhitungan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan nilai Allowance dari setiap elemen lalu kalikan nilai waktu normal dengan presentase Allowance. Sesuai tabel diatas dapat diketahui nilai waktu baku setiap elemen kerja dan jumlah waktu baku sebesar 159.790351.

(28)

4.6.2 Waktu Baku Washing

Gambar 4. 15 Waktu Baku Washing

Untuk perhitungan waktu baku terlebih dahulu harus ditentukan nilai Allowance dari setiap elemen lalu kalikan nilai waktu normal dengan presentase Allowance. Sesuai tabel diatas dapat diketahui nilai waktu baku setiap elemen kerja dan jumlah waktu baku sebesar 92.4798346.

4.7 FTE (Full Time Equivalent)

Gambar 4. 16 Hasil FTE

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai FTE untuk pekerjaan Prepare Parts & Tools sebesar 0,58 dan pekerjaan Washing sebesar 0,43. Sesuai dengan ketentuan untuk besarnya nilai FTE, maka untuk besar nilai FTE Prepare Parts & Tools dan Washing keduanya termasuk kedalam kategori underload (0-0,99).

(29)

Gambar 4. 17 Diagram FTE

Berdasarkan gambar diagram FTE diatas dapat diketahui presentase nilai FTE untuk Prepare Parts & Tools sebesar 57% dan untuk Washing sebesar 43%.

(30)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluarannya yang merupakan indikator daripada kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.

2. Full Time Equivalent adalah salah satu metode analisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut di konversikan kedalam indeks nilai FTE. Ketentuan nilai FTE terdiri dari; Underload (FTE 0-0.99), Normal (FTE 1-1.28), Overload (FTE > 1.28). Pada pengamatan ini untuk pekerjaan Printing diperoleh nilai FTE sebesar 2.05 dan untuk pekerjaan Laminating diperoleh nilai FTE sebesar 1.89. Berdasarkan ketentuang FTE yang ada maka kedua nilai tersebut tergolong kedalam kategori overload (beban kerja terlalu banyak) karena bernilai > 1.28.

3. Pada pengamatan ini pengukuran beban kerja dapat diketahui berdasarkan nilai FTE yang diperoleh, ketentuan pengukuran FTE ini terdiri atas waktu aktifitas, allowance, dan waktu yang tersedia.

5.2 Saran

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan kemarin, kami berharap pemaparan materi bisa lebih mendetail, terutama mengenai cara pengolahan dan perhitungan dibagian analisis data yang menggunakan software tertentu.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Afiani, R., & Pujotomo, D. (2015). Penentuan Waktu Baku Dengan Metode Stopwatch Time Study Studi Kasus Cv . Mans Group. Jurnal Teknik Industri, 6(1), 1–30.

Atos, A. (2014). TIME MANAGEMENT: Menggunakan Waktu Secara Efektif dan Efisien. Humaniora, 5(45), 777–785.

Cahyaningrum, D. T., Siswanto, N., & Firmanto, H. (2021). Penentuan Tenaga Kerja Optimal pada Packaging Kopi dengan Menggunakan Analisis Beban Kerja Metode Work Sampling. Jurnal Ilmiah Inovasi, 21(1), 46–49.

https://doi.org/10.25047/jii.v21i1.2634

Cahyawati, A. N., & Munawar, F. Al. (2018). Analisis Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan Metode Stopwatch Time Study. Sentra, 1(3), 106–112.

Cipta, H. (2012). 0 Analisa Beban Kerja Dan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Produksi Dengan Pendekatan Metode.

Hudaningsih, N., & Prayoga, R. (2019). Analisis Kebutuhan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Full Time Equivalent ( FTE ) Pada Departemen Produksi PT. Borsya Cipta Communica. Jurnal Tambora, 3(2), 98–106.

Proboyo, B. (2019). Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-penyebabnya (Project Implementation Delay : Causes Classification and Ratings). Dimensi Teknik Sipil, 1(1), 49–58.

Rachman, T. (2013). Penggunaan Metode Work Sampling PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUK ... Jurnal Inovisi, 9(1), 48–60.

Santoso, D. A., & Supriyadi, A. (2010). Perhitungan Waktu Baku Dengan Metode Work Sampling Untuk Menentukan Jumlah Tenaga Kerja Optimal.

Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, 1–4.

Referensi

Dokumen terkait

Pada praktikum osilasi ini, data yang diperoleh dari percobaan adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 10 kali osilasi (t) setiap perubahan panjang tali (L)

Pada saat melakukan pekerjaan diperoleh nilai rata-rata denyut nadi yang dilakukan secara manual sebesar 73 denyut/menit berdasarkan tabel 2.2 Klasifikasi beban

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan peta pada suatu komunitas dapat dilakukan dengan berbagai teknik, salah satunya yaitu dengan menggunakan

Dari data percobaan yang telah didapatkan, kemudian kita melakukan plot grafik Vf vs t/Vf untuk kemudian mendapatkan persamaan trendline -nya yang bersesuaian

Hari ketiga hasil pengamatan data kelompok 0 perubahan mulai sangat Hari ketiga hasil pengamatan data kelompok 0 perubahan mulai sangat terlihat jelas, untuk %arna kulit

ariasikan nilai tegangan input !ntara &#34;- 2 s#d $% dengan &#34;&amp;% selang data lalu. 'atat nilai z dan z

Berdasarkan pengamatan video yang dihasilkan diperoleh informasi terdapat beberapa ala-alat yang berperan dalam proses elektroforesisi diantaranya adalah sisir yang digunakan untuk

Laporan praktikum farmakologi III modul 6 uji aktivitas antelmintik secara in