• Tidak ada hasil yang ditemukan

Austempering & Martempering

Priyanka Khansa Insyira

Academic year: 2023

Membagikan "Austempering & Martempering"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tempering:

Austempering &

Martempering

BKTK | Kelompok 6 Bintang Ramadhan

Difa Aulia Majid Irvani Amarista V. D.

Priyanka Khansa I.

Sesanti Maharani

I0520015

I0520023

I0520052

I0520087

I0520102

(2)

Tentang Tempering

Tempering adalah salah satu proses lanjutan dari perlakuan panas dimana baja yang sudah dikeraskan dipanaskan kembali pada temperatur tertentu dan ditahan selama waktu tertentu untuk menghilangkan atau mengurangi tegangan sisa dan mengembalikan sebagian keuletan dan ketangguhannya. Kembalinya sebagian keuletan atau ketangguhan ini di dapat dengan mengurangi sebagian kekuatan dan kekerasan yang telah dicapai pada proses hardening.

Proses tempering:

1. Martempering 2. Austempering

3. Conventional heat, Quench, dan Temper process

(3)

Austempering

01

(4)

Istilah Austempering

Austempering didefinisikan sebagai proses perlakuan panas untuk

memperoleh struktur yang sepenuhnya bainit. Struktur bainit dapat

meningkatkan keuletan baja. Proses ini biasa digunakan dalam industri

otomotif untuk clips dan bagian lain yang membutuhkan fleksibilitas

maksimum dan kekerasan.

(5)

Proses Austempering

Proses austempering:

1. Pemanasan baja hingga temperatur austenit (790-915 C), 2. Ditahan untuk mendapatkan fase austenit homogen,

3. Pendinginan cepat hingga temperatur diatas Ms (Martensite start) sekitar 260-370 C

4. Ditahan isotermal hingga transformasi bainit selesai,

Penahanan dilakukan dalam media seperti salt bath atau oli ke kurva pembentukan bainit.

5. Didinginkan dengan udara ke temperatur kamar.

(6)

Sifat Austempering

Tahan aus (wear resistance)

Material yang memiliki ketahanan terhadap kondisi operasi yang dapat mengakibatkan terjadinya

keausan.

Reduced Distortion

Distorsi yaitu penyimpangan bentuk yang disebabkan oleh panas, seperti pengelasan.

Biasanya engineer menghindari hal ini.

Stabilitas Kimia (Chemical Stability)

Material ini memiliki stabilitas kimia yang baik karena ketika kontak terjadi dan ada kenaikan suhu, maka

kemungkinan terjadinya difusi atom-atom antara material yang mengalami kontak

Kekerasan (Hardness)

Material tahan aus diharuskan memiliki kekerasan yang tinggi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada material tersebut saat terjadi kontak dengan material

lain. Material yang keras akan lebih tahan terhadap gesekan jika dibandingkan dengan material yang lunak

(7)

Sifat Baja Setelah Perlakuan

Baja yang sudah diberi perlakuan austempering akan berstruktur baja bainit. Sifat mekanik yang dihasilkan jika dibandingkan dengan proses quench temper sebagai berikut.

(8)

Sifat Baja Setelah Perlakuan

Jenis baja bainitik dan unsur paduannya

(9)

Sifat Baja Setelah Perlakuan

Nilai kekerasan dan keausan baja berstruktur bainit, perlit, martensit, dan baja lainnya

(10)

Martempering

02

(11)

Tentang

Martempering

Martempering (pendinginan bertahap atau

interrupted quenching) merupakan perlakuan

dimana baja dipanaskan di atas titik kritisnya dan kemudian didinginkan dalam penangas minyak panas, molten-salt, atau molten-lead yang dijaga pada suhu 150-300

o

C

Pendinginan bertahap dilakukan dengan cukup

cepat untuk menghindari pembentukan ferit,

perlit, atau bainit

(12)

Proses Martempering

1. Pemanasan baja hingga suhu austenit

2. Baja dicelup dengan cepat pada medium bersuhu 150-300

3. Didinginkan secara cepat hingga suhu diatas Ms 4. Pendinginan dengan udara dingin untuk mencapai

transformasi martensit

5. Tempering sampai suhu tertentu sesuai sifat baja yang diinginkan

6. Pendinginan hingga suhu ruang

(13)

Sifat-Sifat Martempering

Residual Stresses

Tegangan sisa yang timbul selama martempering lebih rendah dibanding

tegangan sisa selama konvensional quenching karena dengan martempering perubahan termal terjadi di seluruh bagian

baja dalam waktu bersamaan

Cracking

Martempering mengurangi hingga menghilangkan sifat rentan cracking

(keretakan)

Karburasi Permukaan

Martempering dapat mengontrol karburasi dan dekarburasi permukaan baja terutama

bila menggunakan molten-salt

Polusi dan Fire Hazard

Martempering dapat mengurangi masalah polusi dan bahaya kebakaran terutama bila

menggunakan nitrat-nitrite salt

(14)

Mechanical Properties: 1095 Steel dengan 2 Perlakuan Panas

Specimen

Number Heat Treatment Hardness, HRC Impact Energi, J

1 Water quench and

temper 52,0 16

2 Water quench and

temper 52,5 19

3 Martemper and

temper 53,0 38

4 Martemper and

temper 52,8 33

(15)

Perbedaan Austempering & Martempering

Austempering Martempering Proses Kondisi Isotermal saat

Ms hingga Mf Suhu turun dari

Ms hingga Mf

Waktu Lebih lama Lebih cepat

Produk Bainite Martensite

Sifat Ductility & toughness lebih

tinggi Ductility & toughness lebih

rendah

(16)

Thank you

for your attention…

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.. Universitas

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya. Universitas

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya. Universitas

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.. Universitas

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biayam. Universitas

Tugas akhir mata kuliah konstruksi kayu. Universitas Negeri