DEPRECIATION AND INCOME
TAXES
KELOMPOK 6
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. M. Turmuzi, M.S
01. Bungaran Siahaan 03. Maruli Hutajulu
05. Adrian Jonatan 02. Lasmaria
Simbolon 04. Hotmaida
Simartata
06. Agustina Triyani
170405109 200405085
200405144 200405083
200405134 200405146
Anggota
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk melacak, mengukur, dan melaporkan aktivitas finansial mereka. Depresiasi dan income tax merupakan dua aspek penting dalam akuntansi yang berkaitan dengan aset dan kewajiban perpajakan.
Depresiasi adalah proses pengakuan penyusutan nilai aset berwujud, seperti mesin, kendaraan, atau bangunan, dalam neraca perusahaan. Depresiasi adalah metode yang digunakan untuk memperhitungkan berkurangnya nilai aset seiring berjalannya waktu. Ini memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan perusahaan dan berpengaruh terhadap laba bersih.
PENDAHULUAN
• Cash flow menggambarkan aliran uang kas
• Semua pengeluaran non kas tidak dimasukkan dalam cash flow
• Pengeluaran non kas : pengeluaran yang tidak melibatkan uang kas secara nyata. Contoh : depresiasi.
• Depresiasi tidak dimasukkan dalam cash flow
• Depresiasi digunakan dalam penghitungan pajak.
HUBUNGAN DEPRESIASI DALAM
CASH FLOW
• Pendapatan kotor (gross income/GI): jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntansi
• Pengeluaran (expenses/E): biaya-biaya yang harus ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk diantaranya biaya operasi, pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan pengeluaran-2 lainnya
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERHITUNGAN PAJAK
• Pendapatan terkena pajak (taxable income) : jumlah
pendapatan yang akan dikenakan pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yg berlaku. cara perhitungan sbb:
TI = GI – E – D dimana
TI : pendapatan terkena pajak (taxable income) GI : pendapatan kotor (gross income)
E : pengeluaran (expenses)
D : depresiasi atau penyusutan
Depresiasi ??
?
Konsep dan Istilah
Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti, aset, mesin-mesin dan peralatan karena waktu dan pemakain. Proses depresiasi atau penyusutan aset tetap ini memiliki dampak pada laporan keuangan perusahaan dan juga perubahan dalam kewajiban pajak penghasilan.Properti dapat disusutkan jika memenuhi persyaratan dasar berikut:
1. Aset tersebut harus digunakan dalam operasional bisnis atau untuk menghasilkan pendapatan.
2. Aset tersebut harus memiliki masa pakai yang dapat ditentukan (biasanya lebih dari satu tahun).
3. Aset tersebut mengalami penurunan nilai, pembusukan, habis terpakai, menjadi usang, atau kehilangan nilai karena alasan alami.
4. Aset tersebut bukan merupakan inventaris, persediaan barang dagangan, atau properti investasi.
Aset yang didepresiasi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
Berwujud (tangible) :
o Properti pribadi o Properti riil
Tidak berwujud (intangible).
1. Straight Line (SL) Method
Metode
Depresiasi Klasik
(Historis)
Metode depresiasi garis lurus (Straight-Line/SL) adalah metode depresiasi yang paling sederhana. Metode ini mengasumsikan bahwa jumlah depresiasi yang tetap diterapkan setiap tahun selama umur manfaat aset yang dapat didepresiasi. Perhitungan potongan depresiasi dilakukan dengan rumus berikut:
Perhitungan akumulasi depresiasi (d*k ) dilakukan dengan rumus:
untuk 1 ≤ k ≤ N
Nilai buku aset (BVk) pada akhir tahun ke-k dapat dihitung dengan rumus:
Contoh Soal
Kita mempunyai suatu alat bedah laser dengan biaya dasar sebesar
$200,000 dan umur manfaat selama lima tahun. Diperkirakan nilai sisa (SV) alat bedah laser ini adalah $20,000 pada akhir lima tahun. Sekarang, kita akan menentukan jumlah depresiasi tahunan menggunakan metode SL dan membuat tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi tahunan serta nilai buku (BV) alat bedah laser pada akhir setiap tahun.
Penyelesaian:
Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi dan nilai buku pada akhir setiap tahun:
End of Year, k dk d*k BVk
0 - - $200,000
1 $36,000 $36,000 $164,000
2 $36,000 $72,000 $128,000
3 $36,000 $108,000 $92,000
4 $36,000 $144,000 $56,000
5 $36,000 $180,000 $20,000
2. Declining Balance (DB) Method
Metode
Depresiasi Klasik
(Historis)
Metode Declining-Balance (DB) adalah metode depresiasi di mana diasumsikan bahwa biaya depresiasi tahunan adalah persentase tetap dari Nilai Buku (BV) pada awal tahun.Hubungan-hubungan berikut berlaku untuk metode DB:
(1) (2)
(3)
(4)
Contoh Soal
Kita mempunyai sebuah gergaji listrik baru untuk memotong potongan kayu kecil di sebuah pabrik pembuatan furnitur. Gergaji ini memiliki biaya dasar sebesar $4,000 dan umur manfaat selama 10 tahun. Diperkirakan nilai sisa (SV) gergaji tersebut adalah nol pada akhir 10 tahun. Sekarang, kita akan menggunakan metode DB untuk menghitung jumlah depresiasi tahunan ketika:
(a) R = 2/N (metode DB 200%) dan (b) R = 1.5/N (metode DB 150%)
Selanjutnya, kita akan membuat tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi tahunan dan nilai buku (BV) pada akhir setiap tahun.
Penyelesaian:
(a) Ketika R = 2/N (200% DB method R = 2/10 = 0.2
LanjutanContoh Soal
(b) Ketika R = 1.5/N (150% DB method), R = 1.5/10 = 0.15
d6=$4,000 (0.15)=$266.22 d*6=$4,000 =$2,491.40
BV6=$4,000 =$1,508.60
Jumlah penyusutan dan BV untuk setiap tahun, ketika R = 2/N = 0,2, ditampilkan pada tabel
berikut : EOY, k
dk d*k BVk ($)
0 - - $4,000
1 $800 $800 3,200
2 $640 $1,280 2,560
3 $512 $1,536 2,048
4 $409.60 $1,638 1,638.40
5 $327.68 $1,638 1,310.72
6 $262.14 $1,573 1,048.58
7 $209.72 $1,468 838.86
8 $167.77 $1,342 671.09
9 $134.22 $1,208 536.87
10 $107.37 $1,074 429.5
3. Declining Balance (DB) Method dengan Peralihan ke Straight Line (SL) Method
Metode
Depresiasi Klasik
(Historis)
Metode Declining-Balance (DB) tidak pernah mencapai nilai buku (BV) nol, sehingga kita dapat beralih dari metode ini ke metode Garis Lurus (Straight-Line/SL) agar nilai BVN aset menjadi nol (atau jumlah lain yang ditentukan, seperti nilai sisa SVN). Tabel 7-1 mengilustrasikan peralihan dari metode DB ganda ke metode SL untuk contoh metode Declining-Balance (DB) diatas. Peralihan ini terjadi pada tahun di mana jumlah depresiasi yang diperoleh dari metode SL setara atau lebih besar. Dari Tabel 7-1, terlihat bahwa d6 = $262.14. Nilai Buku pada akhir tahun keenam (BV6) adalah $1,048.58.
Selain itu, perhatikan bahwa BV10 adalah $4,000 - $3,570.50
= $429.50 tanpa peralihan ke metode SL dalam Tabel 7-1.
Dengan peralihan, BV10 menjadi nol. Jelas bahwa dk, d*k, dan BVk aset ini pada tahun-tahun 7 hingga 10 ditentukan dari metode SL, yang memungkinkan seluruh biaya dasar didepresiasi selama periode pemulihan 10 tahun.
�������������������������= (�−���)
�������������������� ������������������������ �������
4. Units-of-Production Method
Metode
Depresiasi Klasik
(Historis)
Metode Satuan produksi merupakan suatu metode yang digunakan untuk aset yang mengalami penurunan nilai terutama karena penggunaan yang berlebihan atau penggunaan yang intensif dalam bisnis atau produksi.Metode ini menghasilkan alokasi biaya dasar (dikurangi nilai sisa akhir (SV) secara merata selama jumlah satuan produksi yang diestimasi akan dihasilkan selama umur manfaat aset.
Tingkat depresiasi dihitung sebagai berikut:
Metode satuan produksi menghitung depresiasi berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan, bukan berdasarkan tahun. Metode ini berguna ketika nilai aset lebih dipengaruhi oleh penggunaan atau produksi dari pada oleh waktu.
Contoh Soal
Misalkan ada sebuah peralatan yang digunakan dalam bisnis dengan nilai dasar (biaya) sebesar $50,000 dan diperkirakan memiliki nilai sisa (SV) sebesar sebagai berikut:
10,000 saat akan digantikan setelah 30,000 jam penggunaan. Pertama, kita perlu mencari tahu tingkat depresiasi per jam penggunaan, dan kemudian kita akan menghitung nilai buku (BV) peralatan setelah 10,000 jam operasi.
Penyelesaian:
Menghitung tingkat depresiasi per jam penggunaan
Depresiasi per unit produksi = ($50,000 - $10,000) / 30,000 jam = $1.33 per jam.
Setelah 10,000 jam operasi, kita dapat menghitung nilai buku (BV) peralatan:
BV = $50,000 - ($1.33 per jam × 10,000 jam) = $36,700.
Jadi, setelah 10,000 jam penggunaan, nilai buku peralatan ini adalah $36,700. Ini
berarti aset ini telah mengalami depresiasi sebesar $50,000 - $36,700 = $13,300 selama 10,000 jam operasi.
Modified
Accelerated Cost Recovery System
MACRS terdiri dari dua sistem untuk menghitung pengurangan depresiasi. Sistem utama disebut Sistem Penyusutan Umum (GDS), dan sistem kedua disebut Sistem Penyusutan Alternatif (ADS). Ketika suatu aset disusutkan berdasarkan MACRS, informasi berikut diperlukan sebelum pengurangan penyusutan dapat dihitung:
1. Biaya Dasar (B)
2. Tanggal properti digunakan
3. Kelas properti dan periode pemulihan
4. Metode penyusutan MACRS yang akan digunakan (GDS atau ADS) 5. Konvensi waktu yang berlaku (setengah tahun).
Pengurangan penyusutan (dk) untuk aset berdasarkan MACRS (GDS) dihitung dengan dimana rk = tingkat pemulihan pada tahun k dari Tabel 7-3.
Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS
Sebuah perusahaan membeli dan mengoperasikan peralatan manufaktur semikonduktor baru. Dasar biaya peralatan adalah $100.000. Menentukan
a)biaya penyusutan yang diperbolehkan pada tahun keempat,
b)BV pada akhir tahun keempat,
c)penyusutan kumulatif sampai tahun ketiga, d)BV pada akhir tahun kelima jika peralatan
tersebut dihentikan pada saat itu.
Back to Agenda
Dari Tabel 7-2 terlihat bahwa peralatan manufaktur semikonduktor (elektronik) mempunyai umur kelas enam tahun dan masa pemulihan GDS lima tahun. Tingkat pemulihan yang berlaku disajikan pada Tabel 7-3.
a.Pengurangan penyusutan, atau tunjangan pemulihan biaya, yang diperbolehkan dalam tahun keempat
d
4= r
kB
d
4= 0,1152 ($100.000) = $11.520.
b. BV pada akhir tahun keempat (BV4) adalah biaya dasar dikurangi biaya penyusutan di tahun satu sampai empat:
BV
4= $100.000-$100.000(0,200,320,1920,1152) = 17.280
Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS
c. Akumulasi penyusutan selama tahun ketiga, jumlah adalah jumlah depresiasi pada tahun pertama sampai ketiga:
= d
1d
2d
3= $100.000(0,20 0,32 0,192) = $71.200
d. Pengurangan penyusutan pada tahun kelima hanya dapat sebesar (0,5)(0,1152)($100.000) = $5.760 bila peralatan tersebut dibuang sebelum tahun keenam.
Jadi, BV pada akhir tahun kelima adalah BV
4$5.760 =
$11.520.
Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Perusahaan Bus La Salle telah memutuskan untuk membeli bus baru seharga $85.000 tukar tambah bus lama mereka. Bus tua tersebut mempunyai BV sebesar $10,000 pada saat itu tukar tambah. Bus baru tersebut akan disimpan selama 10 tahun sebelum dijual. Diperkirakan SV pada saat itu diharapkan menjadi $5.000.
Pertama, kita harus menghitung dasar biayanya. Dasarnya adalah harga pembelian asli bus tersebut ditambah BV bus lama yang diperdagangkan pada [Persamaan (7-11)]. Dengan demikian, dasar adalah $85.000 +
$10.000, atau $95.000. Kita perlu melihat Tabel 7-2 dan menemukannya
bus, yang merupakan kelas aset 00.23. Oleh karena itu, kami menemukan
bahwa bus memiliki masa pakai sembilan tahun periode pemulihan kelas,
di mana kita mendepresiasi bus dengan metode historis dibahas di Bagian
7.3, dan kehidupan kelas GDS lima tahun.
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Untuk metode SL kita menggunakan umur kelas 9 tahun, padahal
busnya disimpan selama 10 tahun. Dengan menggunakan
Persamaan (7-2) dan (7-4), diperoleh persamaan berikut informasi.
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Untuk metode DB kita akan menggunakan persamaan DB 200%. Dengan Persamaan (7-6) dan (7-8), kita hitung sebagai berikut:
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Untuk metode DB dengan peralihan ke depresiasi SL Untuk
mengilustrasikan mekanisme Tabel 7-1 pada contoh ini, pertama-tama
kita tentukan bahwa bus akan disusutkan dengan metode DB 200% (R =
2/ N). Karena metode DB tidak pernah mencapai BV nol, misalkan kita
tentukan lebih lanjut peralihan ke SL penyusutan akan dilakukan untuk
memastikan BV sebesar $5.000 pada akhir masa pakai kendaraan
kehidupan kelas sembilan tahun.
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Untuk metode MACRS (GDS) dengan Konvensi setengah tahun Untuk mendemonstrasikan GDS dengan konvensi setengah tahun, ubah permasalahan bus Salle sehingga bus tersebut sekarang terjual pada tahun kelima untuk Bagian (a) dan pada tahun enam untuk bagian (b)
a. Penjualan bus pada tahun kelima b. Penjualan bus pada tahun
keenam
Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi
Pajak Penghasilan adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan, dikenakan terhadap orang pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.
PAJAK
PENGHASILAN
Perbedaan Antara Berbagai Jenis Pajak
Pajak Penghasilan Pajak Properti
Pajak Penjualan Pajak Cukai
Tingkat Pengembalian Minimum Menarik Sebelum Pajak dan Setelah Pajak(MARR)
MARR setelah Pajak = (MARR sebelum Pajak)(1-Tarif Pajak Penghasilan Efektif) MARR sebelum pajak =
Dimana:
λ= modal perusahaan yang dipinjam dari pemberi pinjaman t = tarif pajak penghasilan efektif dalam desimal
ib = bunga sebelum pajak yang dibayarkan atas modal pinjaman ea = biaya modal ekuitas setelah pajak.
Tingkat Bunga yang Digunakan dalam Studi Setelah Pajak
Tingkat Bunga yang Digunakan dalam Studi Setelah Pajak
WACC = λ(1 − t)ib + (1 − λ)ea.
Pendapatan Kena Pajak Badan Usaha
Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor - Semua biaya kecuali penanaman modal - Pengurangan depresiasi
Contoh soal
Sebuah perusahaan menghasilkan $1.500.000 pendapatan kotor selama tahun pajaknya dan menimbulkan pajak biaya operasional sebesar $800.000. Pajak properti atas aset bisnis berjumlah $48.000. Total
pengurangan penyusutan untuk tahun pajak sama dengan $114.000. berapa kena pajak penghasilan perusahaan ini?
Penyelesaian:
Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor - Semua biaya kecuali penanaman modal – Pengurangan depresiasi
= $1,500,000 − $800,000 − $48,000 − $114,000 = $538,000.
TARIF PAJAK
Contoh Soal
sebuah perusahaan untuk suatu tahun pajak mempunyai pendapatan kotor sebesar $5.270.000, pengeluaran (tidak termasuk modal) sebesar $2.927.500, dan pengurangan penyusutan sebesar $1.874.300. Berapakah penghasilan kena pajak dan pajak penghasilan federal untuk tahun pajak tersebut
Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor -Beban - Pengurangan penyusutan = $5.270.000 - $2.927.500 - $1.874.300
= $468.200
Pajak penghasilan = 15% dari $50.000 pertama $7.500
= + 25% dari $25.000 berikutnya 6.250
= + 34% dari $25.000 berikutnya 8.500
= + 39% dari $235.000 berikutnya 91.650
= + 34% dari $133.200 berikutnya 45.288
TOTAL $159.188
Total kewajiban pajak dalam kasus ini adalah $159.188
Keuntungan (Kerugian) dari Pelepasan Aset
Dimana:
N = Keuntungan (kerugian) pelepasan
= nilai pasar wajar
= nilai buku
Contoh Soal:
Sebuah perusahaan menjual peralatan selama tahun pajak berjalan seharga
$78.600. Catatan akuntansi menunjukkan bahwa basis biayanya, B, adalah
$190.000 dan akumulasi penyusutannya adalah $139.200. Asumsikan tarif pajak penghasilan efektif dalam desimal adalah 0,40 (40%). Berdasarkan informasi ini, apa itu
(a) keuntungan (kerugian) pelepasan,
(b) kewajiban pajak (atau kredit) yang dihasilkan dari penjualan ini,
(c) kewajiban pajak (atau kredit) jika akumulasi penyusutan adalah $92.400, bukan $139.200?
Penyelesaian:
a) BV pada saat penjualan adalah $190.000 ÿ $139.200 = $50.800.
Oleh karena itu, keuntungan pelepasan adalah $78.600 - $50.800 = $27.800.
b) Pajak yang terutang atas keuntungan ini adalah -0,40($27.800) = -$11.120.
c) Dengan dk* = $92.400, BV pada saat penjualan adalah $190.000-$92.400 = $97.600.
k Kerugiannya adalah $78.600 $97.600 = -$19.000.
Kredit pajak akibat kerugian pelepasan ini adalah -0,40(-$19.000) = $7.600
After-Tax Cash Flow
Analisis Ekonomi Setelah Pajak (After-Tax Economic Analyses) adalah metode evaluasi proyek atau investasi yang mempertimbangkan dampak pajak dalam analisis ekonomi. Dalam konteks ini,
"setelah pajak" berarti bahwa perhitungan
mengambil pendapatan setelah pajak
sebagai dasar evaluasi
Tahun
(k) BTCF (A)
Depresiasi (B)
Taxable Income
(C)=(A)-(B)
Alur Kas
Income Taxes (D)=-t(C)
ATCF (E)=(A) +(D)
k Rk - Ek dk Rk – Ek - dk -t (Rk – Ek –
dk) (1-t)(Rk – Ek) + tdk
Keterangan:
k = Tahun
Rk = Pendapatan (dan tabungan) dari proyek (ini adalah arus kas masuk dari proyek selama periode k);
Ek = Cash outflows during year k for deductible expenses
dk = Jumlah semua biaya nontunai, atau buku, selama Tahun K, seperti depresiasi
t = Tarif pajak penghasilan efektif atas penghasilan biasa (federal, negara bagian, dan lainnya), dengan t diasumsikan tetap konstan selama periode penelitian
Tk = Konsekuensi pajak penghasilan selama tahun (k) ATCFk = After-tax cash flows dari proyek selama tahun (k)
Kolom A terdiri dari informasi yang sama yang digunakan dalam
analisis sebelum pajak, yaitu pendapatan tunai (atau tabungan)
dikurangi biaya yang dapat dikurangkan, Kolom B berisi
penyusutan yang dapat diklaim untuk keperluan pajak, Kolom C
adalah penghasilan kena pajak atau jumlah yang dikenakan pajak
penghasilan. Kolom D berisi pajak penghasilan yang dibayarkan
(atau disimpan). Akhirnya, kolom E menunjukkan ATCF yang akan
digunakan secara langsung dalam ekonomi setelah pajak analisis
Suatu mesin baru yang akan digunakan diperkirakan menelan biaya $180.000. Hal ini diharapkan akan
mengurangi biaya operasional bersih tahunan sebesar $36.000 per tahun selama 10 tahun dan memiliki nilai MV sebesar $30.000 pada akhir tahun
ke-10.
Tentukan ATCF dan BTCFnya
Hitunglah IRR before-tax dan after tax. Asumsikan perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok federal taxable income sebesar $335.000 sampai $10.000.000 dan state income tax rate sebesar 6%. Mesin ini
masuk ke dalam MACRS (GDS) selama 5 tahun kelas properti.
Hitunglah PW after-tax ketika after-tax MARR sebesar 10% per
tahun
Contoh soal
a. Menentukan BTCF dan ATCF
Akhir
Tahun, k BTCF (A) Depresiasi (B)
Taxable Income (C)=(A)-(B)
Alur Kas Income Taxes (D)=-
0,38(C)
ATCF (E)=(A)+(D)
0 -$180.000 - - - -$180.000
1 $36.000 $36.000 0 0 $36.000
2 $36.000 $57.600 -$21.600 +$8.208 $44.208
3 $36.000 $34.560 $1.440 -$547 $35.453
4 $36.000 $20.736 $15.264 -$5.800 $30.200
5 $36.000 $20.736 $15.264 -$5.800 $30.200
6 $36.000 $10.368 $25.632 -$9.740 $26.260
7-10 $36.000 0 $36.000 -$13.680 $22.320
10 $30.000 $30.000 -$11.400 $18.600
Total: $210.000 Total: $130.201
PW (10%) =
$17.208
• Taxable income = BTCFk – dk
• Taxable income1 = $36.000 - $36.000 = 0
• Taxable income2 = $36.000 - $57.600 = -$21.600
• dan seterusnya dihitung hingga akhir tahun ke-10.
Contoh perhitungan alur kas income taxes
Cash flow for income taxes1 = $36.000 + 0 = $36.000
Cash flow for income taxes2 = $36.000 + $8.208 = $44.208 dan seterusnya dihitung hingga akhir tahun ke-10.
Contoh perhitungan ATCF
ATCFk = BTCFk + Cash Flow for Income Taxes ATCF1 = $36.000 + 0 = $36.000
ATCF2 = $36.000 + $8.208 = $44.208
dan dihitung hingga akhir tahun ke-10, dengan ATCF tahun ke-7 sampai tahun ke-10 annual.
IRR before-tax dapat dihitung dari kolom A (BTCF)
PW = -$180.000 + $36.000 (P/A, i’%, 10) + $30.000 (P/F, i’%, 10) 0 = -$180.000 + $36.000 (P/A, i’%, 10) + $30.000 (P/F, i’%, 10)
Dilakukan trial and error dan interpolasi, hingga didapatkan IRR pada i’ = 16,1
B. Perhitungan IRR before-tax dan after-tax
PW = -$180.000 + $36.000 (P/F, i’%, 1) + $44.208 (P/F, i’%, 2) + $35.453 (P/F, i’%, 3) + $30.200 (P/F, i’%, 4) + $30.200 (P/F, i’%, 5) + $26.260 (P/F, i’%, 6) + $22.230 (P/A, i’%,4)(P/F, i’%,6)
+ $18.600 (P/F, i’%, 10)
Setelah dilakukan trial error akan diperoleh IRR after-tax=12,4%
IRR after-tax dapat dihitung dari kolom E (ATCF)
C. Perhitungan PW dari After-Tax
PW = -$180.000 + $36.000 (P/F, 10%, 1) + $44.208 (P/F, 10%, 2) + $35.453 (P/F, 10%, 3) +
$30.200 (P/F, 10%, 4) + $30.200 (P/F, 10%, 5) + $26.260 (P/F, 10%, 6) +
$22.230 (P/A,
10%, 4)(P/F, 10%,6) + $18.600 (P/F, 10%, 10)
PW = -$180.000 + $36.000 (0,9091) + $44.208 (0,8264) + $35.453 (0,7513) +
$30.200 (0,6830) + $30.200 (0,6209) + $26.260 (0,5645) + $22.230 (3,1699)(0,5645) + $18.600 (0,3855)
PW = $17.208
Economic Value
Added
(EVA) Economic value added atau Penambahan nilai
ekonomi adalah sistem manajemen keuangan untuk
mengestimasi laba ekonomi suatu perusahaan yang
mengukur perbedaan antara pengembalian atas
modal perusahaan dengan biaya modal.
EVAk = (Laba Operasi Bersih setelah Pajak)k – (Biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan)k
= NOPATk – i . BVk-1
Dimana :
K = Sebuah indeks untuk tahun di dalam pertanyaan 1 < k < N);
i = MARR setelah pajak berdasarkan biaya modal Perusahaan BVk-1 = Nilai buku awal tahun
N = Analisi periode dalam beberapa tahun
NOPATk = Pajak Pendapatan + cash flow untuk pajak pendapatan NOPATk = ATCFk - dk
Contoh soal
Pertimbangkan usulan penanaman modal berikut dalam suatu proyek teknik dan tentukan : (a) Tahun demi tahun ATCF,
(b) After Tax AW
(c) Annual equivalent EVA
Diajukan modal investasi = $84.000 Nilai sisa (akhir dari tahun empat) = $0 Pengeluaran per tahun = $30.000
Bruto pendapatan per tahun = $70.000 Depresiasi metode = Garis Lurus
Umur aset = 4 tahun
Tarif pajak penghasilan efektif (t) = 50%
Setelah pajak MARR (i) = 12% per tahun
Penyelesaian
a) Data ATFC :
b) Nilai setara tahunan ATCF sama dengan -$84,000(A/P,12%,4)+ $30,500 = $2,844 c) Perhitungan EVA setiap bulan
Annual equivalent EVA = [—$580(P/F, 12%, 1) + $1,940(P/F, 129, 2) + $4,460(P/f, 12%, 3) + $6,980(P/F, 12%, 4)]
(A/P, 12%, 4)
= $2,844.
THANK YOU