• Tidak ada hasil yang ditemukan

Depresiasi dan Pajak Penghasilan dalam Akuntansi

N/A
N/A
Adrian jonatan Raja gukguk

Academic year: 2024

Membagikan "Depresiasi dan Pajak Penghasilan dalam Akuntansi"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

DEPRECIATION AND INCOME

TAXES

KELOMPOK 6

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. M. Turmuzi, M.S

(2)

01. Bungaran Siahaan 03. Maruli Hutajulu

05. Adrian Jonatan 02. Lasmaria

Simbolon 04. Hotmaida

Simartata

06. Agustina Triyani

170405109 200405085

200405144 200405083

200405134 200405146

Anggota

(3)

Akuntansi adalah bahasa bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk melacak, mengukur, dan melaporkan aktivitas finansial mereka. Depresiasi dan income tax merupakan dua aspek penting dalam akuntansi yang berkaitan dengan aset dan kewajiban perpajakan.

Depresiasi adalah proses pengakuan penyusutan nilai aset berwujud, seperti mesin, kendaraan, atau bangunan, dalam neraca perusahaan. Depresiasi adalah metode yang digunakan untuk memperhitungkan berkurangnya nilai aset seiring berjalannya waktu. Ini memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan perusahaan dan berpengaruh terhadap laba bersih.

PENDAHULUAN

(4)

• Cash flow menggambarkan aliran uang kas

• Semua pengeluaran non kas tidak dimasukkan dalam cash flow

• Pengeluaran non kas : pengeluaran yang tidak melibatkan uang kas secara nyata. Contoh : depresiasi.

• Depresiasi tidak dimasukkan dalam cash flow

• Depresiasi digunakan dalam penghitungan pajak.

HUBUNGAN DEPRESIASI DALAM

CASH FLOW

(5)

• Pendapatan kotor (gross income/GI): jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntansi

• Pengeluaran (expenses/E): biaya-biaya yang harus ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk diantaranya biaya operasi, pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan pengeluaran-2 lainnya

ISTILAH-ISTILAH DALAM

PERHITUNGAN PAJAK

(6)

• Pendapatan terkena pajak (taxable income) : jumlah

pendapatan yang akan dikenakan pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yg berlaku. cara perhitungan sbb:

TI = GI – E – D dimana

TI : pendapatan terkena pajak (taxable income) GI : pendapatan kotor (gross income)

E : pengeluaran (expenses)

D : depresiasi atau penyusutan

(7)

Depresiasi ??

?

Konsep dan Istilah

Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti, aset, mesin-mesin dan peralatan karena waktu dan pemakain. Proses depresiasi atau penyusutan aset tetap ini memiliki dampak pada laporan keuangan perusahaan dan juga perubahan dalam kewajiban pajak penghasilan.

Properti dapat disusutkan jika memenuhi persyaratan dasar berikut:

1. Aset tersebut harus digunakan dalam operasional bisnis atau untuk menghasilkan pendapatan.

2. Aset tersebut harus memiliki masa pakai yang dapat ditentukan (biasanya lebih dari satu tahun).

3. Aset tersebut mengalami penurunan nilai, pembusukan, habis terpakai, menjadi usang, atau kehilangan nilai karena alasan alami.

4. Aset tersebut bukan merupakan inventaris, persediaan barang dagangan, atau properti investasi.

Aset yang didepresiasi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu

Berwujud (tangible) :

o Properti pribadi o Properti riil

Tidak berwujud (intangible).

(8)

1. Straight Line (SL) Method

Metode

Depresiasi Klasik

(Historis)

Metode depresiasi garis lurus (Straight-Line/SL) adalah metode depresiasi yang paling sederhana. Metode ini mengasumsikan bahwa jumlah depresiasi yang tetap diterapkan setiap tahun selama umur manfaat aset yang dapat didepresiasi.

Perhitungan potongan depresiasi dilakukan dengan rumus berikut:

Perhitungan akumulasi depresiasi (d*k ) dilakukan dengan rumus:

untuk 1 ≤ kN

Nilai buku aset (BVk) pada akhir tahun ke-k dapat dihitung dengan rumus:

(9)

Contoh Soal

Kita mempunyai suatu alat bedah laser dengan biaya dasar sebesar

$200,000 dan umur manfaat selama lima tahun. Diperkirakan nilai sisa (SV) alat bedah laser ini adalah $20,000 pada akhir lima tahun. Sekarang, kita akan menentukan jumlah depresiasi tahunan menggunakan metode SL dan membuat tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi tahunan serta nilai buku (BV) alat bedah laser pada akhir setiap tahun.

Penyelesaian:

Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi dan nilai buku pada akhir setiap tahun:

End of Year, k dk d*k BVk

0 - - $200,000

1 $36,000 $36,000 $164,000

2 $36,000 $72,000 $128,000

3 $36,000 $108,000 $92,000

4 $36,000 $144,000 $56,000

5 $36,000 $180,000 $20,000

(10)

2. Declining Balance (DB) Method

Metode

Depresiasi Klasik

(Historis)

Metode Declining-Balance (DB) adalah metode depresiasi di mana diasumsikan bahwa biaya depresiasi tahunan adalah persentase tetap dari Nilai Buku (BV) pada awal tahun.

Hubungan-hubungan berikut berlaku untuk metode DB:

(1) (2)

(3)

(4)

(11)

Contoh Soal

Kita mempunyai sebuah gergaji listrik baru untuk memotong potongan kayu kecil di sebuah pabrik pembuatan furnitur. Gergaji ini memiliki biaya dasar sebesar $4,000 dan umur manfaat selama 10 tahun. Diperkirakan nilai sisa (SV) gergaji tersebut adalah nol pada akhir 10 tahun. Sekarang, kita akan menggunakan metode DB untuk menghitung jumlah depresiasi tahunan ketika:

(a) R = 2/N (metode DB 200%) dan (b) R = 1.5/N (metode DB 150%)

Selanjutnya, kita akan membuat tabel yang menunjukkan jumlah depresiasi tahunan dan nilai buku (BV) pada akhir setiap tahun.

Penyelesaian:

(a) Ketika R = 2/N (200% DB method R = 2/10 = 0.2

(12)

LanjutanContoh Soal

(b) Ketika R = 1.5/N (150% DB method), R = 1.5/10 = 0.15

d6=$4,000 (0.15)=$266.22 d*6=$4,000 =$2,491.40

BV6=$4,000 =$1,508.60

Jumlah penyusutan dan BV untuk setiap tahun, ketika R = 2/N = 0,2, ditampilkan pada tabel

berikut : EOY, k

dk d*k BVk ($)

0 - - $4,000

1 $800 $800 3,200

2 $640 $1,280 2,560

3 $512 $1,536 2,048

4 $409.60 $1,638 1,638.40

5 $327.68 $1,638 1,310.72

6 $262.14 $1,573 1,048.58

7 $209.72 $1,468 838.86

8 $167.77 $1,342 671.09

9 $134.22 $1,208 536.87

10 $107.37 $1,074 429.5

(13)

3. Declining Balance (DB) Method dengan Peralihan ke Straight Line (SL) Method

Metode

Depresiasi Klasik

(Historis)

Metode Declining-Balance (DB) tidak pernah mencapai nilai buku (BV) nol, sehingga kita dapat beralih dari metode ini ke metode Garis Lurus (Straight-Line/SL) agar nilai BVN aset menjadi nol (atau jumlah lain yang ditentukan, seperti nilai sisa SVN).

Tabel 7-1 mengilustrasikan peralihan dari metode DB ganda ke metode SL untuk contoh metode Declining-Balance (DB) diatas. Peralihan ini terjadi pada tahun di mana jumlah depresiasi yang diperoleh dari metode SL setara atau lebih besar. Dari Tabel 7-1, terlihat bahwa d6 = $262.14. Nilai Buku pada akhir tahun keenam (BV6) adalah $1,048.58.

Selain itu, perhatikan bahwa BV10 adalah $4,000 - $3,570.50

= $429.50 tanpa peralihan ke metode SL dalam Tabel 7-1.

Dengan peralihan, BV10 menjadi nol. Jelas bahwa dk, d*k, dan BVk aset ini pada tahun-tahun 7 hingga 10 ditentukan dari metode SL, yang memungkinkan seluruh biaya dasar didepresiasi selama periode pemulihan 10 tahun.

(14)

�������������������������= (��)

�������������������� ������������������������ �������

4. Units-of-Production Method

Metode

Depresiasi Klasik

(Historis)

Metode Satuan produksi merupakan suatu metode yang digunakan untuk aset yang mengalami penurunan nilai terutama karena penggunaan yang berlebihan atau penggunaan yang intensif dalam bisnis atau produksi.

Metode ini menghasilkan alokasi biaya dasar (dikurangi nilai sisa akhir (SV) secara merata selama jumlah satuan produksi yang diestimasi akan dihasilkan selama umur manfaat aset.

Tingkat depresiasi dihitung sebagai berikut:

Metode satuan produksi menghitung depresiasi berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan, bukan berdasarkan tahun. Metode ini berguna ketika nilai aset lebih dipengaruhi oleh penggunaan atau produksi dari pada oleh waktu.

(15)

Contoh Soal

Misalkan ada sebuah peralatan yang digunakan dalam bisnis dengan nilai dasar (biaya) sebesar $50,000 dan diperkirakan memiliki nilai sisa (SV) sebesar sebagai berikut:

10,000 saat akan digantikan setelah 30,000 jam penggunaan. Pertama, kita perlu mencari tahu tingkat depresiasi per jam penggunaan, dan kemudian kita akan menghitung nilai buku (BV) peralatan setelah 10,000 jam operasi.

Penyelesaian:

 Menghitung tingkat depresiasi per jam penggunaan

Depresiasi per unit produksi = ($50,000 - $10,000) / 30,000 jam = $1.33 per jam.

Setelah 10,000 jam operasi, kita dapat menghitung nilai buku (BV) peralatan:

BV = $50,000 - ($1.33 per jam × 10,000 jam) = $36,700.

Jadi, setelah 10,000 jam penggunaan, nilai buku peralatan ini adalah $36,700. Ini

berarti aset ini telah mengalami depresiasi sebesar $50,000 - $36,700 = $13,300 selama 10,000 jam operasi.

(16)

Modified

Accelerated Cost Recovery System

MACRS terdiri dari dua sistem untuk menghitung pengurangan depresiasi. Sistem utama disebut Sistem Penyusutan Umum (GDS), dan sistem kedua disebut Sistem Penyusutan Alternatif (ADS). Ketika suatu aset disusutkan berdasarkan MACRS, informasi berikut diperlukan sebelum pengurangan penyusutan dapat dihitung:

1. Biaya Dasar (B)

2. Tanggal properti digunakan

3. Kelas properti dan periode pemulihan

4. Metode penyusutan MACRS yang akan digunakan (GDS atau ADS) 5. Konvensi waktu yang berlaku (setengah tahun).

(17)
(18)

Pengurangan penyusutan (dk) untuk aset berdasarkan MACRS (GDS) dihitung dengan dimana rk = tingkat pemulihan pada tahun k dari Tabel 7-3.

(19)

Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS

Sebuah perusahaan membeli dan mengoperasikan peralatan manufaktur semikonduktor baru. Dasar biaya peralatan adalah $100.000. Menentukan

a)biaya penyusutan yang diperbolehkan pada tahun keempat,

b)BV pada akhir tahun keempat,

c)penyusutan kumulatif sampai tahun ketiga, d)BV pada akhir tahun kelima jika peralatan

tersebut dihentikan pada saat itu.

(20)

Back to Agenda

Dari Tabel 7-2 terlihat bahwa peralatan manufaktur semikonduktor (elektronik) mempunyai umur kelas enam tahun dan masa pemulihan GDS lima tahun. Tingkat pemulihan yang berlaku disajikan pada Tabel 7-3.

a.Pengurangan penyusutan, atau tunjangan pemulihan biaya, yang diperbolehkan dalam tahun keempat

d

4

= r

k

B

d

4

= 0,1152 ($100.000) = $11.520.

b. BV pada akhir tahun keempat (BV4) adalah biaya dasar dikurangi biaya penyusutan di tahun satu sampai empat:

BV

4

= $100.000-$100.000(0,200,320,1920,1152) = 17.280

Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS

(21)

c. Akumulasi penyusutan selama tahun ketiga, jumlah adalah jumlah depresiasi pada tahun pertama sampai ketiga:

= d

1

d

2

d

3

= $100.000(0,20 0,32 0,192) = $71.200

d. Pengurangan penyusutan pada tahun kelima hanya dapat sebesar (0,5)(0,1152)($100.000) = $5.760 bila peralatan tersebut dibuang sebelum tahun keenam.

Jadi, BV pada akhir tahun kelima adalah BV

4

$5.760 =

$11.520.

Contoh Soal: Depresiasi MACRS dengan GDS

(22)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

Perusahaan Bus La Salle telah memutuskan untuk membeli bus baru seharga $85.000 tukar tambah bus lama mereka. Bus tua tersebut mempunyai BV sebesar $10,000 pada saat itu tukar tambah. Bus baru tersebut akan disimpan selama 10 tahun sebelum dijual. Diperkirakan SV pada saat itu diharapkan menjadi $5.000.

Pertama, kita harus menghitung dasar biayanya. Dasarnya adalah harga pembelian asli bus tersebut ditambah BV bus lama yang diperdagangkan pada [Persamaan (7-11)]. Dengan demikian, dasar adalah $85.000 +

$10.000, atau $95.000. Kita perlu melihat Tabel 7-2 dan menemukannya

bus, yang merupakan kelas aset 00.23. Oleh karena itu, kami menemukan

bahwa bus memiliki masa pakai sembilan tahun periode pemulihan kelas,

di mana kita mendepresiasi bus dengan metode historis dibahas di Bagian

7.3, dan kehidupan kelas GDS lima tahun.

(23)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

Untuk metode SL kita menggunakan umur kelas 9 tahun, padahal

busnya disimpan selama 10 tahun. Dengan menggunakan

Persamaan (7-2) dan (7-4), diperoleh persamaan berikut informasi.

(24)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

Untuk metode DB kita akan menggunakan persamaan DB 200%. Dengan Persamaan (7-6) dan (7-8), kita hitung sebagai berikut:

(25)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

Untuk metode DB dengan peralihan ke depresiasi SL Untuk

mengilustrasikan mekanisme Tabel 7-1 pada contoh ini, pertama-tama

kita tentukan bahwa bus akan disusutkan dengan metode DB 200% (R =

2/ N). Karena metode DB tidak pernah mencapai BV nol, misalkan kita

tentukan lebih lanjut peralihan ke SL penyusutan akan dilakukan untuk

memastikan BV sebesar $5.000 pada akhir masa pakai kendaraan

kehidupan kelas sembilan tahun.

(26)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

Untuk metode MACRS (GDS) dengan Konvensi setengah tahun Untuk mendemonstrasikan GDS dengan konvensi setengah tahun, ubah permasalahan bus Salle sehingga bus tersebut sekarang terjual pada tahun kelima untuk Bagian (a) dan pada tahun enam untuk bagian (b)

a. Penjualan bus pada tahun kelima b. Penjualan bus pada tahun

keenam

(27)

Contoh Soal: Perbandingan Metode Depresiasi

(28)

Pajak Penghasilan adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan, dikenakan terhadap orang pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

PAJAK

PENGHASILAN

(29)

Perbedaan Antara Berbagai Jenis Pajak

Pajak Penghasilan Pajak Properti

Pajak Penjualan Pajak Cukai

(30)

Tingkat Pengembalian Minimum Menarik Sebelum Pajak dan Setelah Pajak(MARR)

MARR setelah Pajak = (MARR sebelum Pajak)(1-Tarif Pajak Penghasilan Efektif) MARR sebelum pajak =

(31)

Dimana:

λ= modal perusahaan yang dipinjam dari pemberi pinjaman t = tarif pajak penghasilan efektif dalam desimal

ib = bunga sebelum pajak yang dibayarkan atas modal pinjaman ea = biaya modal ekuitas setelah pajak.

Tingkat Bunga yang Digunakan dalam Studi Setelah Pajak

Tingkat Bunga yang Digunakan dalam Studi Setelah Pajak

WACC = λ(1 − t)ib + (1 − λ)ea.

(32)

Pendapatan Kena Pajak Badan Usaha

Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor - Semua biaya kecuali penanaman modal - Pengurangan depresiasi

Contoh soal

Sebuah perusahaan menghasilkan $1.500.000 pendapatan kotor selama tahun pajaknya dan menimbulkan pajak biaya operasional sebesar $800.000. Pajak properti atas aset bisnis berjumlah $48.000. Total

pengurangan penyusutan untuk tahun pajak sama dengan $114.000. berapa kena pajak penghasilan perusahaan ini?

Penyelesaian:

Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor - Semua biaya kecuali penanaman modal – Pengurangan depresiasi

= $1,500,000 − $800,000 − $48,000 − $114,000 = $538,000.

(33)

TARIF PAJAK

Contoh Soal

sebuah perusahaan untuk suatu tahun pajak mempunyai pendapatan kotor sebesar $5.270.000, pengeluaran (tidak termasuk modal) sebesar $2.927.500, dan pengurangan penyusutan sebesar $1.874.300. Berapakah penghasilan kena pajak dan pajak penghasilan federal untuk tahun pajak tersebut

(34)

Pendapatan kena pajak = Pendapatan kotor -Beban - Pengurangan penyusutan = $5.270.000 - $2.927.500 - $1.874.300

= $468.200

Pajak penghasilan = 15% dari $50.000 pertama $7.500

= + 25% dari $25.000 berikutnya 6.250

= + 34% dari $25.000 berikutnya 8.500

= + 39% dari $235.000 berikutnya 91.650

= + 34% dari $133.200 berikutnya 45.288

TOTAL $159.188

Total kewajiban pajak dalam kasus ini adalah $159.188

(35)

Keuntungan (Kerugian) dari Pelepasan Aset

Dimana:

N = Keuntungan (kerugian) pelepasan

= nilai pasar wajar

= nilai buku

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan menjual peralatan selama tahun pajak berjalan seharga

$78.600. Catatan akuntansi menunjukkan bahwa basis biayanya, B, adalah

$190.000 dan akumulasi penyusutannya adalah $139.200. Asumsikan tarif pajak penghasilan efektif dalam desimal adalah 0,40 (40%). Berdasarkan informasi ini, apa itu

(a) keuntungan (kerugian) pelepasan,

(b) kewajiban pajak (atau kredit) yang dihasilkan dari penjualan ini,

(c) kewajiban pajak (atau kredit) jika akumulasi penyusutan adalah $92.400, bukan $139.200?

(36)

Penyelesaian:

a) BV pada saat penjualan adalah $190.000 ÿ $139.200 = $50.800.

Oleh karena itu, keuntungan pelepasan adalah $78.600 - $50.800 = $27.800.

b) Pajak yang terutang atas keuntungan ini adalah -0,40($27.800) = -$11.120.

c) Dengan dk* = $92.400, BV pada saat penjualan adalah $190.000-$92.400 = $97.600.

k Kerugiannya adalah $78.600 $97.600 = -$19.000.

Kredit pajak akibat kerugian pelepasan ini adalah -0,40(-$19.000) = $7.600

(37)

After-Tax Cash Flow

Analisis Ekonomi Setelah Pajak (After-Tax Economic Analyses) adalah metode evaluasi proyek atau investasi yang mempertimbangkan dampak pajak dalam analisis ekonomi. Dalam konteks ini,

"setelah pajak" berarti bahwa perhitungan

mengambil pendapatan setelah pajak

sebagai dasar evaluasi

(38)

Tahun

(k) BTCF (A)

Depresiasi (B)

Taxable Income

(C)=(A)-(B)

Alur Kas

Income Taxes (D)=-t(C)

ATCF (E)=(A) +(D)

k Rk - Ek dk Rk – Ek - dk -t (Rk – Ek –

dk) (1-t)(Rk – Ek) + tdk

Keterangan:

k = Tahun

Rk = Pendapatan (dan tabungan) dari proyek (ini adalah arus kas masuk dari proyek selama periode k);

Ek = Cash outflows during year k for deductible expenses

dk = Jumlah semua biaya nontunai, atau buku, selama Tahun K, seperti depresiasi

t = Tarif pajak penghasilan efektif atas penghasilan biasa (federal, negara bagian, dan lainnya), dengan t diasumsikan tetap konstan selama periode penelitian

Tk = Konsekuensi pajak penghasilan selama tahun (k) ATCFk = After-tax cash flows dari proyek selama tahun (k)

(39)

Kolom A terdiri dari informasi yang sama yang digunakan dalam

analisis sebelum pajak, yaitu pendapatan tunai (atau tabungan)

dikurangi biaya yang dapat dikurangkan, Kolom B berisi

penyusutan yang dapat diklaim untuk keperluan pajak, Kolom C

adalah penghasilan kena pajak atau jumlah yang dikenakan pajak

penghasilan. Kolom D berisi pajak penghasilan yang dibayarkan

(atau disimpan). Akhirnya, kolom E menunjukkan ATCF yang akan

digunakan secara langsung dalam ekonomi setelah pajak analisis

(40)

Suatu mesin baru yang akan digunakan diperkirakan menelan biaya $180.000. Hal ini diharapkan akan

mengurangi biaya operasional bersih tahunan sebesar $36.000 per tahun selama 10 tahun dan memiliki nilai MV sebesar $30.000 pada akhir tahun

ke-10.

Tentukan ATCF dan BTCFnya

Hitunglah IRR before-tax dan after tax. Asumsikan perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok federal taxable income sebesar $335.000 sampai $10.000.000 dan state income tax rate sebesar 6%. Mesin ini

masuk ke dalam MACRS (GDS) selama 5 tahun kelas properti.

Hitunglah PW after-tax ketika after-tax MARR sebesar 10% per

tahun

Contoh soal

(41)

a. Menentukan BTCF dan ATCF

Akhir

Tahun, k BTCF (A) Depresiasi (B)

Taxable Income (C)=(A)-(B)

Alur Kas Income Taxes (D)=-

0,38(C)

ATCF (E)=(A)+(D)

0 -$180.000 - - - -$180.000

1 $36.000 $36.000 0 0 $36.000

2 $36.000 $57.600 -$21.600 +$8.208 $44.208

3 $36.000 $34.560 $1.440 -$547 $35.453

4 $36.000 $20.736 $15.264 -$5.800 $30.200

5 $36.000 $20.736 $15.264 -$5.800 $30.200

6 $36.000 $10.368 $25.632 -$9.740 $26.260

7-10 $36.000 0 $36.000 -$13.680 $22.320

10 $30.000   $30.000 -$11.400 $18.600

  Total: $210.000       Total: $130.201

          PW (10%) =

$17.208

(42)

• Taxable income = BTCFk – dk

• Taxable income1 = $36.000 - $36.000 = 0

• Taxable income2 = $36.000 - $57.600 = -$21.600

• dan seterusnya dihitung hingga akhir tahun ke-10.

Contoh perhitungan alur kas income taxes

Cash flow for income taxes1 = $36.000 + 0 = $36.000

Cash flow for income taxes2 = $36.000 + $8.208 = $44.208 dan seterusnya dihitung hingga akhir tahun ke-10.

Contoh perhitungan ATCF

ATCFk = BTCFk + Cash Flow for Income Taxes ATCF1 = $36.000 + 0 = $36.000

ATCF2 = $36.000 + $8.208 = $44.208

dan dihitung hingga akhir tahun ke-10, dengan ATCF tahun ke-7 sampai tahun ke-10 annual.

(43)

IRR before-tax dapat dihitung dari kolom A (BTCF)

PW = -$180.000 + $36.000 (P/A, i’%, 10) + $30.000 (P/F, i’%, 10) 0 = -$180.000 + $36.000 (P/A, i’%, 10) + $30.000 (P/F, i’%, 10)

Dilakukan trial and error dan interpolasi, hingga didapatkan IRR pada i’ = 16,1

B. Perhitungan IRR before-tax dan after-tax

(44)

PW = -$180.000 + $36.000 (P/F, i’%, 1) + $44.208 (P/F, i’%, 2) + $35.453 (P/F, i’%, 3) + $30.200 (P/F, i’%, 4) + $30.200 (P/F, i’%, 5) + $26.260 (P/F, i’%, 6) + $22.230 (P/A, i’%,4)(P/F, i’%,6)

+ $18.600 (P/F, i’%, 10)

Setelah dilakukan trial error akan diperoleh IRR after-tax=12,4%

IRR after-tax dapat dihitung dari kolom E (ATCF)

(45)

C. Perhitungan PW dari After-Tax

PW = -$180.000 + $36.000 (P/F, 10%, 1) + $44.208 (P/F, 10%, 2) + $35.453 (P/F, 10%, 3) +

$30.200 (P/F, 10%, 4) + $30.200 (P/F, 10%, 5) + $26.260 (P/F, 10%, 6) +

$22.230 (P/A,

10%, 4)(P/F, 10%,6) + $18.600 (P/F, 10%, 10)

PW = -$180.000 + $36.000 (0,9091) + $44.208 (0,8264) + $35.453 (0,7513) +

$30.200 (0,6830) + $30.200 (0,6209) + $26.260 (0,5645) + $22.230 (3,1699)(0,5645) + $18.600 (0,3855)

PW = $17.208

(46)

Economic Value

Added

(EVA) Economic value added atau Penambahan nilai

ekonomi adalah sistem manajemen keuangan untuk

mengestimasi laba ekonomi suatu perusahaan yang

mengukur perbedaan antara pengembalian atas

modal perusahaan dengan biaya modal.

(47)

EVAk = (Laba Operasi Bersih setelah Pajak)k – (Biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan)k

= NOPATk i . BVk-1

Dimana :

K = Sebuah indeks untuk tahun di dalam pertanyaan 1 < k < N);

i = MARR setelah pajak berdasarkan biaya modal Perusahaan BVk-1 = Nilai buku awal tahun

N = Analisi periode dalam beberapa tahun

NOPATk = Pajak Pendapatan + cash flow untuk pajak pendapatan NOPATk = ATCFk - dk

(48)

Contoh soal

Pertimbangkan usulan penanaman modal berikut dalam suatu proyek teknik dan tentukan : (a) Tahun demi tahun ATCF,

(b) After Tax AW

(c) Annual equivalent EVA

Diajukan modal investasi = $84.000 Nilai sisa (akhir dari tahun empat) = $0 Pengeluaran per tahun = $30.000

Bruto pendapatan per tahun = $70.000 Depresiasi metode = Garis Lurus

Umur aset = 4 tahun

Tarif pajak penghasilan efektif (t) = 50%

Setelah pajak MARR (i) = 12% per tahun

(49)

Penyelesaian

a) Data ATFC :

(50)

b) Nilai setara tahunan ATCF sama dengan -$84,000(A/P,12%,4)+ $30,500 = $2,844 c) Perhitungan EVA setiap bulan

Annual equivalent EVA = [—$580(P/F, 12%, 1) + $1,940(P/F, 129, 2) + $4,460(P/f, 12%, 3) + $6,980(P/F, 12%, 4)]

(A/P, 12%, 4)

= $2,844.

(51)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan pasal 21 pada pegawai pt bank sumut kantor.

Pajak penghasilan bagi Wajib Pajak dihitung dengan cara mengalikan Penghasilan Kena Pajak dengan tarif pajak sesuai dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17

• Pada saat entitas memiliki Aset pajak &gt; aset menurut akuntansi (Laba sebelum pajak &gt; Penghasilan kena pajak)  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba menurut

Perlakuan akuntansi pajak penghasilan pasal 21 merupakan salah satu peranan akuntansi perpajakan dalam perusahaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana

Apabila Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu lebih kecil dari jumlah Pajak Penghasilan yang

Menurut metode ini, melaporkan Pajak yang Ditangguhkan dalam neraca tidak dibenarkan karena Biaya Pajak Penghasilan yang dilaporkan dalam Laporan Rugi – Laba harus

Pajak penghasilan bagi Wajib Pajak dihitung dengan cara mengalikan Penghasilan Kena Pajak dengan tarif pajak sesuai dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17

Jumlah pajak penghasilan ditangguhkan perhitungannya: Laba akuntansi XXX + Selisih tetap/ permanen XXX + Selisih temporer/ waktu XXX Laba kena pajak XXX Tarif pasal 17 UU n0.17 thn