KOMPONEN EKONOMI MAKRO
Pendapatan
Regional Konsep
Output
KELOMPOK 8
Nilai Tambah Produksi
Pendapatan
Nasional Produksi
Konsumsi dan Makro
DOSEN PENGAMPU:
BAPAK ANDY IRAWAN
ANGGOTA
Danial Hilman ZAG 5015241080
Naqa Tsany Nararya 5015241176
Nevlin Alakbar Tyo S
5015241174
Daftar Isi
Konsep Output 1.
2. Nilai Tambah Produksi 3. Pendapatan Nasional 4. Pendapatan Regional
5. Produksi dan Konsumsi Makro
Output adalah hasil dari suatu input yang mengalami suatu proses
tertentu sehingga menghasilkan
sesuatu yang disebut sebagai output.
Konsep Output
Konsep Output dalam konteks ekonomi
PENGERTIAN
Konsep output dalam konteks ekonomi mengacu pada
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu. Output ekonomi dapat diukur dalam berbagai cara,termasuk nilai nominal (dalam bentuk mata uang) atau jumlah fisik barang dan jasa yang diproduksi
PENGARUH MAKRO
Output ekonomi adalah
indikator penting untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dapat memengaruhi berbagai aspek ekonomi,termasuk tingkat lapangan kerja, inflasi, dan investasi.
Nilai Tambah Produksi
Nilai tambah produksi adalah silisih antara nilai
produksi (Output) dan nilai biaya antara (Intermediate Cost) Yang dipakai dalam proses produksi. Nilai ini sama dengan balas jasa atas ikut sertanya faktor produksi dalam proses produksi .
NILAI TAMBAH = HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA INPUT PER UNIT
Contoh
NILAI TAMBAH = HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA INPUT PER UNIT Untuk mengaplikasikan rumus di atas, sekarang, mari
kita ambil contoh sederhana. Rantai produksi yang terlibat untuk membuat kaos adalah output berikut:
Kapas Benang Kain Kaos
Produsen Kaos-Produsen Kain-Produsen Benang- Produsen Benang-Petani kapas.
Kapas =$40
Benang = $50 – $40 = $10 Kain = $60 – $50 = $10
Baju = $80 – $60 = $20
Konsep Nilai Tambah
PADA UMUMNYA YANG TERMASUK DALAM NILAI TAMBAH SUATU KEGIATAN PRODUKSI BERUPA:
Upah Laba Sewa
Bunga Utang Penyusutan Pajak
Tujuan Analisis Nilai Tambah
MENUNJUKAN BAGAIMANA KEKAYAAN PERUSAHAAN DICIPTAKAN MELALUI PROSES PRODUKSI
UNTUK MERENCANAKAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI PENGALOKASIAN SUMBER DAYA, PERBAIKAN METODE KERJA, MENGEFISIENKAN MASUKAN
UNTUK MELIHAT HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, ASSET, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Produksi &
Konsumsi Makro
Fungsi Produksi
Fungsi Konsumsi
Fungsi Produksi
Sistem Perekonomian Tanpa Pemerintah
Dalam perekonomian tanpa pemerintah kita mengabaikan peran pemerintah (pajak, subsidi, ekspor, dan impor) = 0. Hal ini akan memengaruhi siklus pendapatan dan pengeluaran.
Fungsi produksi adalah siklus pembayaran uang yang mengalir ke atas dari produsen ke rumah tangga.
Selama tidak ada gangguan lebih lanjut, aliran akan terusberlanjut tanpa batas dengan uang bergerak dari rumah tangga ke produsen, dari produsen kembali ke rumah tangga, kemudian kembali ke
produsen dan seterusnya
Sistem Perekonomian dengan Pemerintah
Dalam Perekonomia dengan pemerintah peran pemerintah diperhitungkan yang akan berpengaruh pada siklus pendapatan dan pengeluaran.
Siklus Pendapatan dan Pengeluaran dalam Sistem Perekonomian Tanpa Pemerintah
Rumah Tangga Domestik
Tabungan
Investasi
Produsen domestik
Pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa
Pembayaran untuk faktor pendukung
Pengeluaran oleh rumah tangga domestik bukan merupakan satu-satunya
sumber pendapatan bagi produsen. Pengeluaran oleh produsen sendiri untuk
barang modal seperti mesin atau pabrik, yaitu pengeluaran investasi, merupakan sumber pendapatan lain bagi produsen domestik. Ini umumnya disebut sebagai 'injeksi' ke dalam aliran melingkar pengeluaran dari rumah tangga ke produsen
Siklus Pendapatan dan Pengeluaran dalam Sistem Perekonomian dengan Pemerintah
Rumah Tangga Domestik
Tabungan
Investasi
Pemerintah
Pengeluaran Sistem Keuangan
Produsen Domestik Expor
Impor
Pihak Asing
Pengeluaran Rumah Tangga
Untuk Barang dan Jasa
Pajak
Pembayaran untuk faktor pendukung
Fungsi Konsumsi
Fungsi Konsumsi adalah berapa banyak konsumen bersedia membelanjakan uangnya selama periode tertentu? Informasi ini dirangkum dalam fungsi konsumsi, yang.menghubungkan total pengeluarankonsumsi yang diinginkan dari semua rumah tangga dengan faktor- faktor yang menentukannya
Sistem Perekonomian Tanpa Pemerintah Sistem Perekonomian dengan Pemerintah Dalam perekonomian tanpa pemerintah kita
mengabaikan peran pemerintah (pajak, subsidi, ekspor, dan impor) = 0. Hal ini akan memengaruhi berapa uang yang akan dikeluarkan konsumen untuk belanja memenuhi kebutuhannya.
Dalam Perekonomia dengan pemerintah peran pemerintah diperhitungkan yang akan berpengaruh pada berapa banyak uang yang akan dibelanjakan konsumen dan pada sektor mana saja uang itu akan masuk.
Fungsi Konsumsi dalam Sistem Perekonomian Tanpa Pemerintah
Fungsi konsumsi yang banyak digunakan adalah fungsi konsumsi Keynesian, yang sejauh ini merupakan teori konsumsi yang paling sederhana. Dalam fungsi konsumsi Keynesian, asumsi utamanya adalah bahwa pengeluaran konsumsi saat ini hanya bergantung pada pendapatan yang dapat dibelanjakan saat ini atau pendapatan saat ini yang setara dalam model kami, karena pajak adalah nol jika tidak ada pemerintah
Fungsi Konsumsi Keynesian
Fungsi konsumsi keynesian umun nya terjadi dengan 2 skema:
Skema Otonom (Terjadi apabila Jumlah uang yang dapat dibelanjakan adalah nol) Skema Induksi (Terjadi apabila terdapat sejumlah uang yang dapat dibelanjakan)
Fungsi Konsumsi Keynesian
Fungsi konsumsi keynesian umun nya terjadi dengan 2 skema:
Skema Otonom (Terjadi apabila Jumlah uang yang dapat dibelanjakan adalah nol) Skema Induksi (Terjadi apabila terdapat sejumlah uang yang dapat dibelanjakan)
Pengertian:
APC (Average Propensity to
Consume)=Kecenderungan Konsumsi Rata-Rata.
MPC (Marginal Propensity to
Consume)=Kecenderungan Konsumsi Marginal
APS (Average Propensity to
Save)=Kecenderungan tabungan Rata- Rata
MPS (Marginal Propensity to
Save)=Kecenderungan Tabungan Marginal)
Fungsi Konsumsi Dalam Sistem Perekonomian dengan Pemerintah
Dalam Perekonomia dengan pemerintah peran pemerintah diperhitungkan yang akan berpengaruh pada berapa banyak uang yang akan dibelanjakan konsumen dan pada sektor mana saja uang itu akan masuk.
Contoh:
Total uang yang dibelanjakan adalah 1 dolar maka dalam kondisi sebelum masuk nya pemerintah
pendapatan yang diigunakan adalah 100% dari seluruh uang. Namun, pemerintah menerapkan pajak
10% dari pendapatan maka uang yang dapat digunakan berkurang dari 1 dolar menjadi 90 sen. Hal ini
berdampak pada pembagian MPC (60%) dan MPS (40%). Dari 90 sen tersebut jumlah yang dapat
dibelanjakan menjadi 54 sen (60% dari 90 sen). Namun terdapat faktor lagi yakni belanja barang impor
sebesar 10 sen, maka pendapatan yang masuk pada produsen domestic hanya 44 sen
Pendapatan regional merupakan jumlah pendapatan atau balas
jasa yang diterima oleh faktor produksi yang dimiliki oleh
penduduk suatu wilayah yang
ikut serta dalam proses produksi dalam jangka waktu tertentu
Konsep Pendapatan
Regional
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Pasar
Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di wilayah itu. Yang di maksud dengan nilai tambah bruto
adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara (intermediate cost).
Ukuran nilai ekonomi yang diukurdengan mengabaikan perubahanharga / dengan menggunakanharga konstan yang telahditentukan sebelumnya sebagaidasar
pengukuran.Mencerminkan nilai produksi.
Perbedaan PDRB Real dan PDRB Nominal
PDRB REAL
Mencerminkan nilai produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah dengan harga konstan, sehingga efek perubahan harga dihilangkan.
PDRB real sering digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi riil tanpa terpengaruh oleh fluktuasi harga.
PDRB NOMINAL
Ukuran nilai ekonomi suatu wilayah atau negara yang diukur pada harga pasar saat ini / harga sebenarnya yang berlaku selama periode tertentu.
Mencerminkan nilai produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah pada harga pasar aktual.
PDRB nominal tidak memperhitungkan efek
perubahan harga (inflasi atau deflasi) selama periode waktu tertentu, sehingga fluktuasi harga dapat
memengaruhi angka PDRB.
Sektor PDRB
PDRB dengan penyajian 9 Unit Produksi atau 9 Lapangan Usaha adalah meliputi
Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan 1.
Pertambangan dan Penggalian 2.
Industri Pengolahan 3.
Listrik, Gas, dan Air bersih 4. 5. Konstruksi
Perdagangan, Hotal, dan Restoran
6.
Pengangkutan dan Komunikasi 7.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa 8. Pelayanan Pemerintah
9.
Produk domestik regional neto atas dasar harga pasar adalah produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar di kurangi penyusutan. Penyusutan yang dimaksud adalah nilai susut atau pengurangan nilai barang barang modal (mesin- mesin, peralatan, kendaraan dan lainnya) karena barang modal tersebut terpakai dalam proses produksi atau karena faktor waktu. Jika nilai susut barang-barang modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, hasilnya merupakan penyusutan keseluruhan.
Produk Domestik Regional Neto(PDRN) atas Dasar Harga Pasar
PDRN atas Dasar Harga Pasar = PDRB atas Dasar Harga Pasar - Penyusutan
DIKETAHUI :
PDRB ATAS DASAR HARGA PASAR : 62.000.000 PENYUSUTAN : 2.000.000
PDRN ATAS DASAR HARGA PASAR = 62.000.00 - 2.000.000 = 60.000.000
PDRN atas dasar harga faktor adalah PDRN atas dasar harga pasar dikurangi pajak tak langsung neto, dan pajak lain-lain, kecuali pajak pandapatan dan pajak perseroan. Besarnya pajak tidak langsung dikurangi subsidi dalam perhitungan pendapatan regional disebut pajak tidak langsung neto.
Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas Dasar Biaya Faktor
PDRN atas Dasar Biaya Faktor = PDRN atas Dasar Harga Pasar - Pajak Tidak langsung Neto
DIKETAHUI :
PDRN ATAS DASAR HARGA PASAR : 60.000.000 PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO : 2.000.000
PDRN ATAS DASAR BIAYA FAKTOR =
60.000.00 - 2.000.000 = 58.000.000
Pendapatan Regional Netto
Pendapatan regional neto adalah produk domistik regional neto atas dasar harga biaya faktor dikurangi aliran dana yang mengalir keluar ditambah aliran dana yang mengalir masuk. Akan tetapi, untuk
mendapatkan angka angka tentang pendapatan yang mengalir keluar/masuk suatu daerah masih sangat sukar diperoleh saat ini. Produk regional neto terpaksa belum dapat dihitung. Dan untuk sementara
produk domestik regional neto atas biaya faktor dianggap sama dengan pendapatan regional (tanpa kata neto). Pendapatan regional dibagi jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, hasilnya adalah
pendapatan perkapita.
Personal income merupakan sumber penghasilan yang didapatkan seseorang dalam masa waktu satu tahun
bekerja. Penghasilan ini dihitung secara bersih setelah dikurangi iuran asuransi, iuran jaminan sosial, serta imbal hasil dari investasi.
Personal Income (PI) = NNI + Transfer Payment – (Laba ditahan + iuran asuransi + jaminan iuran sosial + pajak perseroan)
Pendapatan Perorangan
(Personal Income)
DIKETAHUI :
NNI = RP. 100.000.000
TRANSFER PAYMENT = RP. 5.000.000 LABA DITAHAN = RP 10,000,000
IURAN ASURANSI = RP 2,000,000
JAMINAN IURAN SOSIAL = RP 3,000,000 PAJAK PERSEROAN = RP 8,000,000
Contoh
PI = NNI + Transfer Payment – (Laba ditahan + iuran asuransi + jaminan iuran sosial + pajak perseroan)
PERSONAL INCOME =
RP 100,000,000 + RP 5,000,000 - (RP 10,000,000 + RP 2,000,000 + RP 3,000,000 + RP 8,000,000)
= RP 82,000,000
Pendapatan Siap Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan pribadi yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari setelah dikurangi pajak langsung, seperti PKB (Pajak
Kendaraan Bermotor), PPh (Pajak Penghasilan), dan PBB (Pajak Bumi Bangunan).
Disposable income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + pengurangan lain)
Contoh
Disposable income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + pengurangan lain)
DIKETAHUI :
PENGHASILAN TAHUNAN = RP. 82.000.000 PAJAK LANGSUNG = RP. 10.000.000
PENGURANGAN LAIN = RP. 5.000.000
DISPOSABLE INCOME =
RP 82,000,000,000 - (RP. 10.000.000 + RP. 5.000.000)
= RP. 67.000.000
Pendapatan Regional atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Angka pendapatan regional dalam beberapa tahun menggambarkan kenaikan dan penurunan tingkat pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikan/penurunan dapat dibedakan menjadi 2 faktor berikut:
Kenaikan/penurunan riil
Tingkat pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga. Apabila terjadi kenaikan rill pendapatan penduduk berarti daya beli penduduk daerah tersebut meningkat
Kenaikan/penurunan pendapatan yang disebabkan adanya faktor perubahan harga
Apabila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan inflasi maka walaupun pendapatan meningkat tetapi jumlah barang barang yang mampu dibeli belum tentu meningkat.
Contoh:
Atas Dasa Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 1:
Produksi: 100,000 unit
Harga pasar: Rp 10,000/unit
Pendapatan regional pada harga berlaku:
100,000 x Rp 10,000 = Rp 1,000,000,000 Tahun 2:
Produksi: 120,000 unit
Harga pasar: Rp 12,000/unit
Pendapatan regional pada harga berlaku:
120,000 x Rp 12,000 = Rp 1,440,000,000 Tahun 3:
Produksi: 130,000
Harga pasar: Rp 13,000/unit
Pendapatan regional pada harga berlaku:
130,000 x Rp 13,000 = Rp 1,690,000,000
Tahun 1 (Tahun Dasar):
Produksi: 100,000
Harga pasar: Rp 10,000/unit
Pendapatan regional pada harga berlaku (harga dasar):
100,000 x Rp 10,000 = Rp 1,000,000,000 Tahun 2:
Produksi: 120,000
Harga pasar: Rp 10,000/unit (harga pasar tahun referensi) Pendapatan regional pada harga konstan: 120,000 x Rp 10,000 = Rp 1,200,000,000
Tahun 3:
Produksi: 130,000
Harga pasar: Rp 10,000/unit (harga pasar tahun referensi) Pendapatan regional pada harga konstan: 130,000 x Rp 10,000 = Rp 1,300,000,000
Konsep
Pendapatan Nasional
03
PDRB ATAS DASAR HARGA PASAR
02
PDRN ATAS DASAR BIAYA FAKTOR
04
PENDAPATAN SIAP DIBELANJAKAN
(DISPOSABLE INCOME)
06
PDRB ATAS DASAR HARGA PASAR
01 05
PENDAPATAN
REGIONAL NETTO
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI)
07
PENDAPATAN REGIONAL ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai
barang atau jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam jangka satu tahun
Konsep
Pendapatan Nasional
Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP)
03
Produk Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)n.
02
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI)
04
Pendapatan Disposabel (Disposabel Income/DI)
06
Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP)
01 05
Pendapatan Perseorangan (Personal Income/PI)
PNB (Pendapatan Nasional Bruto) adalah total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara di luar negeri. Selisih antara PNB dan PDB (Produk Domestik Bruto) disebut pendapatan neto faktor produksi terhadap luar negeri. Jika PNB lebih besar dari PDB, berarti ada pendapatan yang masuk ke dalam negeri. Namun, umumnya di negara berkembang seperti Indonesia, PDB lebih besar dari PNB.
PDB adalah seluruh nilai uang dan barang/jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga suatu negara dan warga negara asing yang berada di negara tersebut, dihitung dalam jangka waktu satu tahun.
Produk Domestik Bruto/PDB
(Gross Domestic Product/GDP)
GDP = PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM NEGERI (DN) + PENDAPATAN ASING DALAM NEGERI (DN)
Produk Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)n.
PNB = PDB – PENDAPATAN NETO FAKTOR PRODUKSI TERHADAP LUAR NEGERI
NNI adalah pendapatan faktor-faktor produksi selama satu tahun.
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama setahun.
Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP)
NNP = PNB - PENYUSUTAN
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI)
NNI = NNP – PAJAK TAK LANGSUNG
DI adalah pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan. DI digunakan untuk konsumsi dan tabungan.
Pendapatan Disposabel (Disposabel Income/DI)
DI = PI – PAJAK LANGSUNG (PAJAK PENGHASILAN)
PI adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.
Pendapatan Perseorangan (Personal Income/PI)
PI = NNI – PAJAK PERUSAHAAN – IURAN – LABA DITAHAN + TRANSFER PAYMENT
Contoh Soal :
Suatu negara memiliki tabel pendapatan nasional seperti berikut :
Hitunglah GNP,NNP,NNI,PI,dan DI nya :
= NNI - luran - pajak perusahaan - laba ditahan + transfer payment
= 109.541,5-2 -5,4 +13 = 109.547,1
= GDP - pendapatan netto luar negeri
= 130.000,6 - 4.955,7
= 125.044,9
GNP
NNP = PNB - PENYUSUTAN
PI
= GNP - Penyusutan
= 125.044,9 - 6.557,8
= 118.487,1
NNP = PNB - PENYUSUTAN
= NNP - pajak tidak langsung
= 118.487,1 - 8.945,6 = 109.541,5
NNI
= PI - pajak langsung= 109.547,1 - 12 = 109.535,1
DI
NNP
Metode
Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode Perhitungan Produksi adalah Pendapatan nasional yang dihitung menggunakan pendekatan produksi dilakukan dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan
selama satu tahun
Metode Pendekatan Pengeluaran adalah Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran merupakan jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan/atau jasa selama satu periode.
Metode Pendekatan Pendapatan adalah Pendapatan nasional menggunakan pendekatan pendapatan
dihitung menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan produksi kepada rumah tangga perusahaan
Metode
Perhitungan Produksi
Metode
Pendekatan Pengeluaran Metode
Pendekatan
Pendapatan
Metode Perhitungan Produksi Metode Pendekatan Pendapatan
Metode Pendekatan
Pengeluaran
Contoh Soal Metode Perhitungan Produksi
Diketahui negara A memiliki data harga barang dan nilai produksi sebagai berikut Kain Rp500 ribu dengan jumlah produksi 1.000
Baju Rp300 ribu dengan jumlah produksi 1.000 Celana Rp400 ribu dengan jumlah produksi 500
= (Rp500 ribu x 1000) + (Rp300 ribu x 1000) + (Rp400 ribu x 500)
= Rp500 juta + Rp300 juta + Rp200 juta
= Rp1 miliar Dengan demikian, pendapatan nasional negara jika dihitung dengan metode produksi adalah sebesar Rp1 miliar.
Contoh Soal Metode Pendekatan Pendapatan
Pada tahun 2010, suatu negara memiliki pendapatan sebagai berikut : Sewa tanah Rp100 juta
Upah Rp50 juta
Bunga modal Rp10 juta Profit Rp40 juta
= Rp100 juta + Rp50 juta + Rp10 juta + Rp40 juta
= Rp200 juta
Jadi, pendapatan nasional dengan metode pendapatan adalah Rp200 juta
Contoh Soal Metode Perhitungan Pendekatan Pengeluaran
Dalam suatu negara terdapat data sebagai berikut:
Konsumsi rumah tangga = Rp500 juta Investasi = Rp200 juta
Belanja Pemerintah = Rp100 juta Ekspor = Rp50 juta
Impor = Rp75 juta
Berapakah pendapatan nasional?
Pendapatan nasional = konsumsi rumah tangga + investasi + belanja pemerintah + (ekspor - impor) = Rp500 juta + Rp200 juta + Rp100 juta + (Rp50 juta - Rp75 juta)
= Rp775 juta
Besar pendapatan nasional di atas, jika dihitung dengan metode pengeluaran adalah Rp775 juta.
Pustaka
Konsep, P., Pendahuluan, G., Modul, I., Dasar, K.,
Petunjuk, D., Modul, P., Pembelajaran, M., Pembelajaran, K., Tujuan, I., Uraian Materi, Rangkuman, Latihan Essay, Latihan, P., Ganda, Penilaian, D., Kegiatan, P., Ii, Tujuan, Evaluasi, D. and Pustaka
Dr. Ho0o Tian Tiek, Dr. Koh Ai Tee, Dr. Anthony Chin, Dr.
Euston 1998 Economic Theory and Application
Tim Edukasi 2023 Cara
Menghitung Pendapatan Nasional (Online)
Dr. Suparmo 2018 Modul
Pengantar Teori, Soal, dan
Penyelesaiannya
Sekian
Terima Kasih.
Successful
Green Job Initiatives
Highlight examples of successful green job initiatives or programs, showcasing their impact on the
environment, economy, and communities.
Include testimonials from individuals employed in green jobs to illustrate personal experiences
and benefits.
Case Studies
Global
Perspectives
on Green Jobs
Present international perspectives on green job creation, including successful policies, initiatives, and best practices from around the world.
Discuss the potential for international collaboration and knowledge sharing to
accelerate the transition to a green economy.
Role of
Government and Policy
Discuss the importance of government policies and regulations in driving green job creation
and supporting sustainable industries.
Highlight examples of government incentives, subsidies, and regulations that promote green employment
and investment.
First Point
Second Point
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 0
10 20 30 40
Growth
50of the Green Economy
Discuss the increasing demand for green jobs due to global environmental challenges and the transition to a low-carbon economy.
Present statistics on the growth
Explore emerging trends and innovations in the green job sector, such as advancements in renewable energy technology, circular economy practices, and sustainable finance.
Future Trends &
Innovations Studi Kasus.