LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
“Buah dalam Botol”
Disusun oleh :
1. Alfiana L (K3317006) 2. Arika Anisa S (K3317012) 3. Pingki Wahyu S (K3317056) 4. Sofia Oka R (K3317066)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
DAFTAR ISI
Cover 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Tanaman Apel 3
B. Panen dan Pengolahan 6
C. Serba-Serbi Buah dalam Botol 6
BAB II BAHAN DAN PERALATAN
A. Bahan 8
B. Alat 9
BAB III CARA MEMBUAT BUAH DALAM BOTOL
A. Bagan Kerja 10
B. Langkah-Langkah 10
BAB IV ANALISIS USAHA BUAH DALAM BOTOL
A. Pemasukan 13
B. Pembelian Peralatan 13
C. Pengeluaran 14
D. Keuntungan 14
E. Foto Label dan Produk 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tanaman Apel
1. Daerah Penyebaran
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu daerah lain yang banyak ditanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia
2. Jenis Apel
Beberapa jenis apel berikut sering ditemui di kios buah, pasar, atau supermarket.
Berikut jenis apel yang beredar di pasaran Indonesia : a. Apel Manalagi
Tanaman Apel Manalagi berasal dari Pegunungan Caucasus di Asia Barat dan Eropa Timur. Namun untuk apel jenis Manalagi berasal dari Desa Gandon, Kecamatan Batu, Malang. Apel ini mempunyai warna buah hijau kekuningan walaupun sudah matang, berbentuk jorong, pangkal dan pucuk berlekuk dalam.
Jenis apel ini mempunyai pori kulit buah yang nyata, halus dan renggang. Rasa apel ini segar dan mempunyai aroma yang kuat. Bukan hanya itu, rasanya yang manis serta warna daging putih kekuningan membuatnya digemari masyarakat.
b. Apel Manalagi ceri
Apel Manalagi Ceri merupakan apel manalagi yang berukuran lebih kecil.
c. Apel Fuji
Apel Fuji pertama kali dikembangkan di Jepang pada era 1930-an. Sejak diperkenalkan, Apel Fuji langsung populer di Jepang, Korea, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Hal ini karena Apel Fuji memiliki rasa yang sangat lezat dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi di dalamnya. Apel ini berwarna merah muda hampir di seluruh permukaan kulitnya.
d. Apel Golden delicious
Apel ini berasal dari Amerika. Warna kulitnya kuning, daging buah sedikit keras, berair, dan rasanya sedikit asam. Apel ini enak untuk dimakan ketika segar, dibuat menjadi pai, dan saus apel.
e. Apel Granny smith
Apel ini berasal dari Australia dengan warna kulit hijau. Apel ini berair dengan rasa asam dan ukurannya sedang. Apel ini sangat rentang tercemar baketri Listeria monocytogenes yang berbahaya untuk kesehatan.
f. Apel Rome Beauty
Apel ini banyak dibudidayakan di Malang dan terkenal sebagai Apel Malang. Apel Rome Beauty memiliki karakteristik kulit yang berwarna hijau dengan semburat merah, rasanya manis, dan warna dagingnya putih kehijauan.
g. Apel Princess Noble
Apel ini disebut juga apel hijau atau Apel Australia. Ciri-ciri ulit buah yang hijau kekuningan, berbentuk agak bulat dengan lekukan di bagian ujung relatif dalam.
h. Apel Anna
Apel ini merupakan apel favorit dari Batu, Malang. Bentuk dan warnanya mirip apel impor. Warna kulitnya merah tua dan bisa merata.
i. Apel Royal gala
Apel royal gala berasal dari Selandia Baru. Warna kulitnya kuning dengan garis-garis berwarna merah jambu, berair, daging buah keras, manis, dan beraroma tajam.
j. Apel Washington
Apel ini berasal dari Amerika. Cirinya yakni warna kulitnya merah bergaris-garis. Daging buahnya lunak dan rasanya manis sedikit asam.
3. Kandungan Gizi
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam buah Apel pada setiap 100 gramnya : Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Kalori 52 kkal –
Karbohidrat 13,8 g –
Air 86% –
Protein 0,3 g –
Gula 10,4 g –
Serat 2,4 g –
Lemak 0,2 g –
Vitamin A 3 µg 0%
Vitamin C 4,6 mg 5%
Vitamin D – –
Vitamin E 0,18 mg 1%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,02 mg 1%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,03 mg 2%
Vitamin B3 (Niacin) 0,09 mg 1%
Vitamin B5 (Panthothenic acid) 0,06 mg 1%
Vitamin B6 (Pyridoxine) 0,04 mg 3%
Vitamin B9 (Folat) 3 µg 1%
Vitamin B12 0 µg –
Cholin 3,4 mg 1%
Kalsium 6 mg 1%
Zat Besi 0,12 mg 2%
Magnesium 5 mg 1%
Fosfor 11 mg 2%
Potassium 107 mg 2%
Sodium 1 mg 0%
Seng 0,04 mg 0%
AKG% = Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan diet 2000 kalori. AKG dalam bahasa Inggris disebut dengan Daily Value (DV).
B. Panen dan Pengolahan 1. Tanda-Tanda Siap Panen
a. Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang.
b. Ukuran buah terlihat maksimal c. Aroma mulai terasa
d. Warna buah tampak cerah segar e. Bila ditekan terasa kres.
2. Cara Panen
a. Memilih buah apel yang memiliki tanda-tanda siap panen.
b. Pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun.
c. Periode panen apel adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilakukan.
3. Keuntungan Pengolahan Apel a. Meningkatkan nilai ekonomi.
b. Menciptakan peluang berusaha dan bekerja.
c. Mendukung program penganekaragaman pangan.
d. Menambah pendapatan keluarga.
C. Serbi-Serbi Buah dalam Botol 1. Manfaat Buah dalam Botol
a. Buah apel dalam botol merupakan minuman segar yang dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Buah apel dalam botol berwarna putih kekuningan sesuai dengan warna asli daging buah apel yang putih dengan larutan gula dan rasanya manis.
b. Usaha pembuatan buah apel dalam botol dimaksudkan untuk:
1) Menganekaragamkan pangan 2) Meningkatkan nilai ekonomi 3) Memperpanjang masa simpan
4) Mempertahankan atau memperbaiki mutu gizi buah apel.
2. Aspek Sosial Ekonomi
a. Petani sirsak belum semuanya mengenal cara memanfaatkan sirsak menjadi bentuk olahan, misalnya dibuat sari buah yang dapat menghasilkan keuntungan ganda.
b. Jika teknologi pembuatan sari buah sirsak ini dapat diterima dan dilaksanakan masyarakat, maka diharapkan mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya.
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
A. Alat
Alat Gambar Jumlah
Pengukus 1 buah
Panci Kecil 1 buah
Pengaduk Sayur 1 buah
Kompor 1 buah
Pisau 1 buah
Baskom 1 buah
Talenan 1 buah
Botol selai 1 buah
Sendok 1 buah
B. Bahan
Bahan Gambar Jumlah
Apel 2 buah
Gula Pasir 500 gram
Asam Sitrat ¼ sendok
Air Mineral Secukupnya
BAB III
CARA MEMBUAT BUAH APEL DALAM BOTOL
A. Bagan Kerja
B. Langkah-Langkah
No Cara Kerja Foto Hasil
Pengamatan 1 Mencuci apel
hingga bersih, lalu mengupasnya
Didapat buah apel yang bersih, segar berwarna putih
2 Memotong apel dengan ukuran tertentu
Didapat apel yang bersih, segar berwarna putih, dan berukuran lebih kecil Mencuci apel hingga
bersih, lalu mengupasnya
Memotong apel dengan ukuran tertentu
Membuat sirup gula dengan cara melarutkan gula ke
dalam air, lalu menambahkan asam
sitrat
Memasukkan potongan buah apel ke
dalam botol, lalu menuangkan sirup
gula saat keadaan panas
Melakukan sterilisasi botol dan isinya
Menempelkan label pada botol dan menyimpan produk
selama tiga hari
3 Membuat sirup gula dengan cara melarutkan gula ke dalam air, lalu menambahkan asam sitrat
Air yang bening setelah ditambah gula yang
berwarna kuning kecoklatan dan asam sitrat yang berwarna putih, menjadi larutan sirup yang berwarna kuning kecokelatan.
Larutan sirup ini rasanya manis sedikit masam.
4 Memasukkan potongan buah apel ke dalam botol, lalu
menuangkan sirup gula saat keadaan panas
Diperoleh buah apel dalam botol yang rasanya manis sedikit masam
5 Melakukan sterilisasi botol dan isinya
Botol yang telah berisi buah apel menjadi lebih steril
6 Menempelkan label pada botol dan menyimpan produk selama tiga hari
Diperoleh produk buah apel dalam botol yang rasanya manis sedikit masam.
Serta dilengkapi dengan label yang mencantumkan merk produk, komponen bahan
BAB IV
ANALISIS USAHA SARI BUAH APEL
Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan sari buah sirsak dapat kita ambil contoh sebagai berikut.
1. Nama produk: URI Apple in Syrup
2. Jumlah produksi 100 liter sari buah apel setiap hari 3. Harga sari buah sirsak Rp16.000,00 per liter
4. Kebutuhan bahan baku 25 kg daging buah apel atau sekitar 175 buah apel 5. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja
Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan sari buah apel per bulan:
25 x 100 liter x Rp16.000,00 = Rp40.000.000,00
B. PEMBELIAN PERALATAN
1. Kompor Rp 135.000,00
2. Panci Rp 25.000,00
3. Sendok Rp 1.500,00
4. Pengaduk Rp 3.000,00
5. Blender Rp 150.000,00
6. Pisau Rp 2.000,00
7. Talenan Rp 6.000,00
8. Waskom Rp 5.000,00
9. Saringan jus Rp 8.000,00
Rp 335.500,00 Catatan:
Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp335.500,00 : 12 = Rp27.958,33 dibulatkan menjadi Rp28.000,00
C. PENGELUARAN
1. Penyusutan alat Rp 28.000,00
2. Apel segar:
25 x 25kg x Rp15.000,00 Rp 9.375.000,00 3. Gula pasir
25 x 5 kg x Rp16.000,00 Rp 2.000.000,00 4. Asam sitrat
25 x 1 kg Rp 40.000,00
5. Gas elpiji 12 kg + isi Rp 450.000,00 6. Botol
25 x 100 buah x Rp4.000,00 Rp 10.000.000,00 7. Label kemasan
25 x 100 xRp250,00 Rp 625.000,00
8. Tenaga kerja Rp 5.000.000,00
Rp27.518.000,00
D. KEUNTUNGAN
1. Pemasukan Rp40.000.000,00
2. Pengeluaran Rp27.518.000,00
3. Keuntungan tiap bulan Rp12.482.000,00
E. FOTO LABEL DAN PRODUK
DAFTAR PUSTAKA
Satuhu, S. (1996). Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sellitasari.S, dan A.A Suryanto. (2013). Perbedaan Produksi tanaman apel (Malus sylvestris mill.) Pada Agroklimat yang Berbeda. Jurnal Produksi Tanaman. 1 (1)
Susanto, T. dan B. Saneto. (1994). Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu:
Surabaya.
Wijaya, K.A. (2008). Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Yuniarti, Tranggono, dan Hardiman. (1991). Penentuan saat Petik Buah Apel Manalagi Berdasarkan Nisbah Gula Asam dan Tekstur. Jurnal Hortikultura. 1(3) : 1-5.