• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 1 Komparatif PAUD

N/A
N/A
nur shoumi azifah azka

Academic year: 2023

Membagikan "Kelompok 1 Komparatif PAUD"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Pendidikan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 angka 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan. untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak usia dini merupakan sosok individu yang mengalami proses perkembangan pesat dan mendasar untuk kehidupan selanjutnya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang Pendidikan Anak Usia Dini tertulis dalam pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”.

Dalam bab I, pasal 1, paragraf 14, lebih lanjut ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak siap menghadapi masuk pendidikan lebih banyak (Depdiknas, USPN, 2004:4). Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, kreativitas, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama). ). ), bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk merangsang, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak dan yang didasarkan pada kebutuhan anak.

Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk bayi yang baru lahir sampai dengan usia delapan tahun.

METODE

Metode Historis Fungsional

Analisis Literatur

Pertama, tinjauan literatur yang dilakukan untuk tujuan menulis kertas kerja untuk dibentangkan. kajian-kajian baru mengenai topik-topik tertentu yang perlu diiktiraf oleh mereka yang aktif dalam subjek ilmu. Dalam hal ini, melakukan tinjauan literatur adalah untuk memperkaya pengetahuan kami tentang topik penyelidikan kami, membantu kami merumuskan masalah penyelidikan, dan membantu kami menentukan teori dan kaedah yang betul untuk digunakan dalam penyelidikan kami. Dalam artikel ini, kami akan membincangkan secara khusus kajian kesusasteraan untuk manfaat penyelidikan kami, terutamanya untuk pelajar yang akan menulis karya ilmiah akhir mereka - tesis, disertasi atau disertasi. b.).

Dibawah ini akan kami uraikan beberapa manfaat dari literature review untuk keperluan penelitian yang akan kami lakukan. Menulis tinjauan literatur berarti kami menunjukkan kepada pembaca kami bahwa: Pertama, kami mengetahui tentang studi lain yang dilakukan oleh orang-orang tentang topik penelitian kami. Kedua, tinjauan literatur akan menghubungkan studi yang akan kita lakukan dengan wacana yang tersebar luas dalam literatur tentang subjek tersebut.

Tinjauan literatur yang baik dapat menempatkan proyek penelitian yang sedang dirancang ke dalam konteks bidang studi yang terkait dengan literatur umum, topik penelitian dan bidang penelitian atau masyarakat. Tinjauan literatur yang baik adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang masih gelap dan memberikan wawasan dan hipotesis baru untuk penelitian lebih lanjut (Neuman Creswell c.). Tinjauan literatur pertama: Tinjauan literatur pertama dapat dimasukkan dalam 'bab Pendahuluan' rencana studi.

Tinjauan literatur ini memberikan latar belakang untuk masalah penelitian yang akan memandu tujuan penelitian. Sebagai permulaan, pertimbangkan tempat yang tepat untuk tinjauan pustaka dalam rencana penelitian Anda saat ini. Mungkin lebih baik menempatkan tinjauan literatur di awal makalah untuk memberikan kerangka kerja bagi masalah penelitian.

Letakkan ulasan literatur dalam subbabnya sendiri dalam bab pengenalan dan kemudian gunakannya semula pada akhir kajian (kesimpulan) sebagai perbandingan atau penyangkalan hasil penyelidikan anda (Creswell.

Gambaran Pendidikan Anak Usia Dini di Negara Indonesia

Selain itu, opsi ini membuka dan memperluas layanan PAUD bagi anak kurang mampu (anak kurang mampu). TK (Taman Kanak-Kanak) adalah layanan pendidikan prasekolah, yang ditujukan terutama untuk anak usia 4 sampai 6 tahun. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan pusat kegiatan kesehatan dan juga untuk mengenal orang tua yang memberikan pelayanan kepada anaknya, khususnya pada anak usia dini.

BKB (Bina Keluarga Balita) bertujuan untuk memberikan informasi kepada para ibu tentang keterampilan pengasuhan, seperti meningkatkan dan mengawasi perkembangan fisik, emosional, dan intelektual anak usia dini.

Gambaran Pendidikan Anak Usia Dini di Negara Malaysia

Tujuan Menyelenggarakan program pengasuhan dan pendidikan dini terpadu bagi anak usia 0-4 tahun. Taman Kanak-Kanak atau Taska adalah pendidikan untuk jenjang prasekolah yang memiliki model seperti taman kanak-kanak (TPA) dan dipadukan dengan permainan kelompok. Pendidikan anak usia dini tingkat Taska bertujuan untuk mendidik anak agar mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.

Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk memberikan program pengasuhan dan pendidikan dini terpadu untuk anak usia 0 sampai 4 tahun. Aspek kurikulum ini berfokus pada bagaimana mengembangkan kepribadian anak, secara emosional, sosial, spiritual, fisik, motorik, bahasa, kreatif dan intelektual. Kegiatan yang dilakukan untuk sekelompok bayi dapat berupa pengasuhan dan stimulasi untuk membantu proses perkembangan.

Untuk menjadi tenaga pendidik di Taska harus memenuhi syarat yaitu minimal diploma. Selain itu tenaga pendidik di Taska juga telah lulus kursus KAAK/KAP dan terdaftar sebagai pengasuh atau tenaga pendidik sesuai akta Taska tahun 1984 (pinjaman tahun 2007). Pendidikan anak usia dini tingkat Tadika memiliki tujuan yang sama dengan Taksa, tanpa membedakan latar belakang sosial, agama, tempat tinggal, kondisi kesehatan dan perkembangan intelektual anak.

Tujuan kurikulum adalah lingkungan belajar yang aman dan merangsang, serta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan menyenangkan. Menggunakan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif serta kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Dalam kurikulum standar nasional pendidikan prasekolah, penggunaan pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan lingkungan belajar yang nyaman, kekanak-kanakan, menyenangkan, dapat merangsang rasa ingin tahu, memungkinkan eksplorasi dan eksplorasi, serta memberikan pengalaman baru kepada anak.

Perbandingan Pendidikan Anak Usia Dini di Negara Indonesia dan Malaysia

  • Pengawasan
  • Lokasi Sekolah
  • Keamanan
  • Jenis dan Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
  • Usia Peserta Didik
  • Kualifikasi Pendidik PAUD
  • Fokus Pembelajaran
  • Pedoman PAUD
  • Pelaksanaan kurikulum

Jenis dan Jenjang PAUD - Di Indonesia, pendidikan anak usia dini berbeda-beda sebutannya yaitu TK atau RA, KB, TPA, Posyandu, BKB, dan lain sebagainya menurut jalur pendidikannya, seperti jalur formal, nonformal dan nonformal. . Sementara itu, ada dua jenjang pendidikan anak usia dini di Malaysia yaitu Taman Kanak-Kanak (Taska) dan Taman Kanak-Kanak (Tadika). Usia Siswa PAUD - Pelaksanaan PAUD di Indonesia dapat dilakukan melalui program TK/RA untuk anak usia 4-6 tahun, KB untuk anak usia 2-6 tahun.

Sedangkan PAUD dapat dilaksanakan di Malaysia melalui dua program yaitu Taska untuk anak usia 0-4 tahun. Pedoman PAUD di Indonesia Pendidikan prasekolah berpedoman pada kurikulum nasional yang isinya mengacu pada tiga pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do dan learning to be. Pendidikan anak usia dini di Malaysia berpedoman pada Kurikulum Permata Negara yang memuat empat pilar pendidikan yaitu mengenal.

Aturan di Indonesia menggunakan rasio 1:4 (satu pengawas untuk empat anak) dengan usia 0-2 tahun, sedangkan usia 2-4 tahun menggunakan rasio 1:8 (satu pengawas untuk delapan anak). b.) Malaysia: Tingkat pengawasan anak di Malaysia tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Malaysia: Pelaksanaan pendidikan pra sekolah di Malaysia tidak jauh berbeda dengan di Indonesia yang mengharuskan letak dapur dan tempat-tempat yang banyak mengandung benda berbahaya bagi anak jauh dari aktivitas anak. Indonesia: Pendidikan prasekolah di Indonesia dibagi menjadi 3 jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan nonformal.

Indonesia: Di Indonesia pendidikan anak usia dini berpedoman pada kurikulum nasional yang isinya mengacu pada tiga pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do dan learning to be. . B.). Indonesia: Kurikulum pendidikan prasekolah di Indonesia menekankan enam bidang perkembangan, yaitu nilai, agama, modal, fisik-motorik, bahasa-kognitif, sosio-emosional dan seni. Malaysia: Kurikulum pendidikan anak usia dini yang digunakan di Malaysia juga mencakup enam bidang pengembangan yaitu agama, sosio-emosional, bahasa, komunikasi dan literasi awal, matematika awal dan pemikiran logis, pemahaman lingkungan sekitar, fisik, psikomotorik, kreativitas dan estetika.

Bentuk Implikasi Pendidikan Anak Usia Dini dari Kedua Negara

Malaysia: Malaysia menggunakan pedoman Kurikulum Permata Negara, dimana kurikulum dirancang dengan fokus pada pembinaan kualitas individu anak. Teori dalam kurikulum Permata Negara memuat interaksi anak, metode parenting holistik dan panduan merancang kegiatan untuk mempelajari perkembangan anak. Dimana bidang pengembangan termasuk dalam kompetensi inti yang mencakup tiga poin pembelajaran yaitu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. B.).

Indonesia dan Malaysia memiliki beberapa kesamaan seperti yang telah disebutkan di atas, namun masih terdapat beberapa perbedaan, dari perbedaan inilah kemudian kita dapat membandingkan pendidikan prasekolah di 2 negara tersebut. Setelah mengetahui dan memahami hasil perbandingan kedua negara tersebut, kita dapat belajar dan terus berupaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan prasekolah di negara kita tercinta, Indonesia. Dari perbandingan di atas, terdapat beberapa poin mengenai penyelenggaraan pendidikan prasekolah di Malaysia yang dapat diadopsi di Indonesia sebagai bentuk peningkatan pendidikan, khususnya pendidikan prasekolah.

Pelaksanaan 4 pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together.

PENUTUP

Saran

Terus memperbaiki sistem pendidikan, khususnya pendidikan prasekolah, baik melalui revisi dan penyesuaian kurikulum maupun melalui perbaikan infrastruktur dan sumber daya lainnya. Mendukung atau menerima upaya perbaikan, seperti adanya anggaran untuk pelatihan tenaga kependidikan di PAUD. Tetap memiliki semangat dan motivasi untuk perbaikan dan pengembangan lembaga dan satuan pendidikan prasekolah.

Bersikaplah terbuka dan bersedia menerima saran yang kemudian dapat dijadikan sebagai upaya perbaikan. Pundi (Aktivis Pendidikan Indonesia), “Kesetaraan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia”, diakses dari http://pundi.or.id, pada 11 Maret 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Instructional Design Guidelines: Level 5 is exciting for instructors since it allows one's teaching ideas to impact students anywhere in the world.. It also fosters