1
PENERAPAN STIMULUS KOGNITIF ANAK DAN INFLANCING MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI
Jairin, Randitha Missouri, Ade S Anhar.
Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Al-Ittihad Bima Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima
Corresponding Author: Jairin, e-mail: [email protected], [email protected].
ARTICLE INFO Article history:
Received 16, 01, 2023
Revised 17, 01, 2023
Accepted 20, 01, 2023
ABSTRAK
Pendidikan Anak Usia Dini, memiliki peran yang sangat strategi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan adalah bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan aktifitas guru dan siswa. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Minat belajar akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar. Dan kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Perasaan senang ini timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.
Kata kunci : Stimulus, Kognitif, dan Minat Belajar.
How to Cite : Jairin, (2023), Penerapan Stimulus Kognitif Anak Dan Inflancing Minat Belajar Anak Usia Dini, Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini, 5 (1), hal. 1-6.
DOI : https://doi.org/10.52266/pelangi.v4i1.763
Journal Homepage : https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/pelangi/index.
This is an open acc : ess article under the CC BY SA license
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sebuah program pembinaan yang dilakukan pada anak usia 0 sampai 6 tahun agar anak memiliki kesiapan p_ISSN: 2655593 & e_ISSN: 27456439
Volume 5, Issue 1, Maret 2023
2
pada pendidikan selanjutnya fokus pengembangan PAUD terhadap Anak Usia Dini diantaranya adalah aspek kognitif dan fisikmotorik. Lingkup perkembangan kognitif terdiri dari belajar dan pemecahan masalah, berpikir logis, dan berpikir simbolik. Sedangkan perkembangan fisik-motorik yaitu kesehatan dan keselamatan, motorik kasar, dan motorik halus.1
Berdasarkan Undang-undang NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14, menyatakan: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.2
Dalam upaya mengembangkan seluruh potensi anak diperlukan penanganan yang baik dari berbagai komponen, antara lain dari guru yang merancang proses pembelajaran serta lingkungannya. Geldard & Geldard mengungkapkan bahwa faktor lingkungan meberikan pengaruh terbesar dalam perubahan perilaku setiap anak. Artinya lingkungan sekolah merupakan bagian yang amat penting untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak.3 TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Anak Usia Dini
Anak Usia Dini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa“anak usia dini merupakan individu penduduk yang berusia antara 0-6 tahun”. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 ayat 1, menyebutkan bahwa“ yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Dalam Fadlillah, tahun 2014, mengemukakan pendapatnya bahwa“ Anak Usia Dini ialah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik”. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
1 Ida Rindaningsih, Pengembangan Model Manajemen Strategik Berbasis (Beyond Center and Circle Time) BBCT pada PAUD. Pedagogia. 1 (2), hal. 213-214.
2 Muktar Latif, Rita Zubaidah, Zukhairina, Muhamad Afandi, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hal. 4.
3 Geldard, K. & Geldard, D, Konseling Anak-Anak. Jakarta: Indeks, hal. 89.
3
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.4
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Anak Usia Dini adalah anak yang memiliki usia antara 0-6 tahun. Pada usia tersebut merupakan usia yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat sehingga mudah untuk diberikan stimulus untuk perkembangan kecerdasannya.
B. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Permendikbud No.1 Tahun 2014 Pasal 1 tentang Kurikulum 2014 mengemukakan bahwa“pendidikan Anak Usia Dini merupakan jenjang pendidikan yang dilakukan sebelum pendidikan dasar dengan upaya pembinaanyang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga umur enam tahun”.
Menurut Susanto Ahmad pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan bagi anak usia 0-6 tahun melalui pemberian berbagai rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani agar siap dalam melakukan pendidikan dijenjang selanjutya.5
C. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Ditinjau dari perkembangan, AUD merupakan masa pertumbuhan yang paling penting karena menentukan masa perkembangan selanjutnya.
Disebutkan Rahman tahun 2002 bahwa masa AUD menempati posisi yang paling penting dalam perkembangan otaknya. Selanjutnya dinyatakan bahwa karena perkembangan otaknya tersebut usia 0-8 tahun disebut sebagai usia emas (golden age). Oleh karena itu, pendidikan AUD dirasa penting karena menentukan keberhasilan.6
D. Pendekatan Inflancing
Influence adalah kemampuan memengaruhi orang lain. Ini merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
4 Ibid,....hal.90.
5 Kajian Teori, Pengertian Anak Usia Dini.. “No Title.” 2018, (1): hal.6-8.
6 Andi Thahir, Psikologi Belajar Buku Pengantar Dalam Memahami Psikologi Belajar by Andi Thahir, S.Ps, Ed.D (z-Lib.Org), hal. 59-60.
4
(leadership skill). Influencing menurut Simon Sinek adalah bagaimana Anda mampu memengaruhi hati seseorang, bukan sekadar cara berpikirnya.
Anak yang memiliki good influence, atau anak memiliki sikap yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap kehidupan sosial dan lingkungannya.
Anak-anak kita haruslah menjadi motor kebaikan, karena kalau tidak, mereka bisa menjadi bad influence (pengaruh yang buruk) bagi yang lain. Kita tidak bisa memilih untuk netral, atau sekedar berada di tengah-tengah, karena kalau kita memilih untuk berada di tengah-tengah, maka itu artinya kita memilih untuk menjadi korban lingkungan. Jangan sampai hal tersebut terjadi kepada anak kita, karena di mana pun menjadi korban tidak akan memberikan keuntungan bagi kehidupan anak kita, anak kita akan selalu terpengaruh dengan keadaan lingkungannya. Kalau keadaannya baik, maka anak kita juga akan baik, tapi kalau lingkungannya buruk maka anak kita akan ikut-ikutan buruk. Seringkali kita tidak bisa memilih kondisi lingkungan yang sesuai dengan keinginan kita.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagai pendidik tentunya pernah menemukan anak yang mudah sekali bergaul sehingga memiliki banyak teman. Tipe kepribadian anak jenis ini bisa jadi kecendrungan tipe kepribadian influence (anak gaul). Bahkan bisa juga anak-anak kita juga ada yang memiliki tipe kepribadian influence.Tipe influence, anak biasanya senang bersama orang lain, menjalin relasi baru dan berkomunikasi dengan orang lain, selain itu anak memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Anak tipe ini kurang memperhatikan detail perihal kerapihan dan ketelitian, dan kurang menyukai rutinitas. He..he..anak-anak yang santuy.7
Orangtua/guru harus memberikan pujian pada anak saat berani tampil ke muka umum, untuk membuatnya senang ajak teman-temannya main ke rumah untuk melakukan aktivitas belajar bersama (suasananya informal), berikan batasan waktu saat melakukan aktivitas bersama teman-temannya karena
7 https://www.gurusiana.id/read/mulya/article/apa-itu-tipe-kepribadian-influence-4845654, diakses hari selasa tanggal 20/05/2022, jam 10.20 Wita.
5
mereka sangat menyukai aktivitas sosialnya.Selain itu orangtua harus memperbanyak waktu berkomunikasi dengan anak, mendengarkan isi hati mereka, dan kenali teman-temannya supaya orangtua lebih berhati-hati terhadap teman gaulnya.
Tipe influence harus diwaspadai jangan sampai salah bergaul atau salah memilih teman, jika ini terjadi akan sulit dikembalikan ke jalan yang benar.
Mereka cendrung dengan teman-temannya. Sehingga penting menekankan bahwa berteman ok, tetapi orangtua tetap perioritas utama. Jika anak tipe ini tepat memilih teman gaul yang baik, mereka akan beraktivitas di lingkungan sosial yang baik juga. Ini sangat positif bagi perkembangan interaksi sosialnya kedepannya. Seyogyanya jika orangtua sudah memahami tipe kepribadian influence, tahu harus melakukan aktivitas terbaik apa untuk putra/putri kita.
SIMPULAN
Penerapan stimulus kognitif anak dan inflancing minat belajar pada Anak Usia Dini memiliki dampak yang positif. Hal ini dikarenakan pentingnya aspek tersebut sehingga harus dikembangkan sejak anak usia dini. Kemampuan kognitif pada anak berkaitan dengan daya nalar, kreativitas, kemampuan bahasa, daya ingat, dan pengetahuan. Selain itu, faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif anak. Lingkungan yang bagus akan membantunya untuk tumbuh lebih matang. Bahkan, anak bisa memahami dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Biasanya, perkembangan kognitif akan dibantu dengan beberapa jenis permainan sederhana. Tidak sedikit orang tua yang membiarkan anaknya tumbuh secara mandiri tanpa bantuan maksimal dari orang tua. Nah, bagi Anda yang ingin melatih perkembangan kognitif anak usia dini, berikut beberapa tujuan yang bisa didapatkan jika mengembangkan aspek kognitif anak.
DAFTAR PUSTAKA
Geldard, K. & Geldard, D, Konseling Anak-Anak. Jakarta: Indeks.
Https://Www.Gurusiana.Id/Read/Mulya/Article/Apa-Itu-Tipe-
Kepribadian-Influence-4845654, diakses hari selasa tanggal 20/05/2022, jam 10.20 Wita.
6
Ida Rindaningsih, Pengembangan Model Manajemen Strategik Berbasis (Beyond Center and Circle Time) BBCT pada PAUD. Pedagogia. 1 (2).
Kajian Teori, Pengertian Anak Usia Dini.. “No Title.” 2018, (1): hal.6-8.
Latif Muktar, Rita Zubaidah, Zukhairina, Muhamad Afandi, 2014, Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Thahir Andi, 2019, Psikologi Belajar Buku Pengantar Dalam Memahami Psikologi Belajar by Andi Thahir, S.Ps, Ed.D (z-Lib.Org).