ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER PERCAYA DIRI ANAK USIA 5-6 TAHUN
PAUD IBNU SINA ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Fitri Ramadani 1711070015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
2021
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACt ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Runusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Konsep Anak Usia Dini ... 9
2.1.1 Pengertian Anak Usia Dini ... 9
2.1.2 Pendidikan Anak Usia Dini ... 10
2.2 Karakter ... 12
2.2.1 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini ... 12
2.2.2 Pentingnya Karakter Anak Usia Dini ... 15
2.2.3 Membentuk Karakter Anak Usia Dini ... 16
2.2.4 Nilai Karakter Anak Usia Dini ... 17
2.2.5 Peran Guru dan orang tua dalam pendidikan karakter ... 18
2.2.6 Menu Generik Anak Usia Dini... 19
vi
2.3 Percaya Diri ... 20
2.3.1 Pengertian Percaya Diri ... 20
2.3.2 Ciri-ciri Kepercayaan Diri ... 21
2.3.3 Unsur Kepercayaan Diri Pada Anak ... 22
2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Keperayaan Diri ... 22
2.4 Karakteristik Kepercayaan Diri Anak Usia 5-6 Tahun ... 25
2.5 Kajian Penelitian Yang Releven ... 25
2.6 Kerangka Berfikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Jenis Dan Desan Penelitian ... 28
3.2 Tempat dan waktu Penelitian ... 28
3.3 Subjek Penelitian ... 29
3.4 Objek Penelitian ... 29
3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29
3.6 Keabsahan Data ... 31
3.7 Data Penelitian ... 31
3.8 Instrumen Pengumpulan Data ... 32
3.9 Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36
4.1.1 Sejarah Singkat Sekolah ... 36
4.1.2 Visi dan Misi Paud Ibnu Sina ... 37
4.1.3 Keadaan Anak dan Guru... 37
4.2 Hasil Penelitian ... 39
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
vii
4.4 Analisis RPPH Paud Ibnu Sina ... 53
4.5 Penilaian Karakter Percaya Diri Anak Paud Ibnu Sina ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting dalam kemajuan bangsa, karena peran pendidikan anak usia dini menjadi pondasi awal dari kemajuan sebuah bangsa, apabila pendidikan anak usia dini baik maka, baik pula generasi selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak (Setiadi Susilo, 2016: 27–28). Menurut undang-undang Nomor 20 tahun 2003 (pasal 1 butir 14 tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam e-jurnal Lina Amelia, ddk. (2020) anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang berada masa keemasan (golden age). Masa keemasan
2
merupakan masa yang sangat penting bagi tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan–rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek–aspek perkembangan.
Menurut Setiadi dalam jurnal Lina Amelia, dkk. (2020) pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan, dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan.
Anak-anak bisa mengeksplorasi pengalaman mereka melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak (Nurani, 2011).
Seperti yang kita ketahui bahwa anak usia dini adalah masa yang penting untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dimasa inilah kita sangat bagus untuk memberi rangsangan dan menstimulasi anak sehingga anak bisa berkembang dan tumbuh sesuai yang diharapkan. Pendidikan karakter juga harus kita ajarkan/terapkan kepada anak sejak usia dini. Menurut Syamsul Kurniawan (2016)
3
pendiikan karakter sebaiknya diterapkan sejak anak usia kanak–kanak atau biasa yang disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena masa ini terbukti sangat menentukan perkembangan anak dalam mengembangkan potensinya.
Kemudian bahwa pendidikan karakter hendaklah dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.
Seseorang yang berprofesi sebagai guru dibekali oleh empat kompetensi yang mejadi pokok dalam menjalankan tugas. Hal tersebut sebagai mana dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa guru harus memiliki kompetensi, diantaranya adalah: Kompetensi profesional, yaitu kompetensi yang mengarah pada peningkatan wawasan dan pengetahuan guru pada bidang studi atau mata pelajaran yang diajarkan. Kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi yang mengarah pada pengembangan keahlian dalam mengajar melalui penguasaan beberapa ilmu seperti, strategi pembelajaran,evaluasi pembelajaran, inovasi media pembelajaran dan keterampilan lainnya yang berkaitan dengan mengontrol dan mengelola kelas.
Kompetensi sosial, yaitu kompetensi yang mengarah pada pengembangan kemampuan guru dalam berinteraksi dengan masyarakat termasuk didalamnya dengan orang tua anak. Kompetensi kepribadian, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian guru agar mampu menjadi teladan dan panutan bagi anak.
Pendidik selalu memberikan kegiatan yang mampu melatih agar anak berani dan percaya diri. Guru memberikan kegiatan kepada anak sesuai dengan Tingkat
4
Pencapaian Perkembangan yang ada dalam Permendiknas seperti memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita di depan kelas, mengajak anak untuk melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam. Melalui hal tersebut guru melatih anak untuk tampil, agar anak merasa percaya diri, kepercayaan diri penting ditumbuhkan dalam diri anak. Anak yang memiliki rasa percaya diri dapat semaksimal mungkin meraih kesuksessan dimasa depan. Membantu anak untuk membangun kepercayaan diri anak sangat penting untuk kesehatan mental emosional dan sosial mereka.
Menurut Willis (2010:34) mengemukakan bahwa percaya diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Lautser mendefinisikan kepercayaan diri, diperoleh dari pengalaman hidup, merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembiraan, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu yang baik. Bagaimana pun kemampuan manusia terbatas pada jumlah hal yang dapat dilakukan dengan baik dan sejumlah kemampuan yang dikuasai.
Percaya diri pada anak usia dini menurut Aprianti (2013:63) adalah dimana anak berani melakukan sesuatu hal yang baik bagi dirinya sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan diri. Selain itu, anakpun mampu melakukannya tanpa ragu serta
5
selalu berpikir positif. Anak yang memiliki rasa percaya diri mampu menyelesaikan tugas sesuai tahap perkembangannya dengan baik dan tidak bergantung pada orang lain. Pendapat lain yang menyatakan hal serupa tentang percaya diri menurut Angelis dalam Aprianti (2013:63) bahwa kepercayaan diri merupakan hal yang dengannya anak mampu menyalurkan segala sesuatu yang diketahui dan dikerjakannya.
Kepercayaan diri juga dapat diartikan sebagai sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri mampu terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Percaya diri yang merupakan salah satu aspek perkembangan sosial emosional, menurut Zainal (2012:43) adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri untuk mencapai setiap keinginan dan harapannya. Senada dengan pendapat tersebut percaya diri menurut Depdiknas (2012:21) adalah sikap yang menunjukkan memahami kemampuan diri sendiri dan nilai harga diri, berdasarkan pendapat tersebutmaka percaya diri adalah sikap yakin terhadap dirinya sendiri dalam setiap sisi pribadinya.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru PAUD di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar pada hari Senin tanggal 22 oktober 2020 setelah melaksanakan seminar proposal skripsi pada hari kamis tanggal 26 Oktober 2020, bahwa karakter percaya diri anak di Paud Ibnu Sina Sudah dalam katagori berkmbang sesuai harapan. Anak TK B berjumlah 10 orang, terdiri dari 2 anak laki-laki dan 8 anak perempuan, anak TK B di PAUD Ibnu Sina sudah berani ketika diminta untuk tampil kedepan mereka sudah yakin dan percaya akan tetapi tidak semuanya berani
6
ketika tampil kedepan, seperti ketika maju kedepan anak masih ragu-ragu dan merasa malu, Guru selalu memberi dukungan kepada anak seperti mendampingi anak ketika maju kedepan sehingga anak merasa percaya diri. guru memberikan motivasi kepada anak yang belum berani tampil di depan dengan cara mendampingi anak ketika tampil di depan teman-teman. Bagi anak yang sudah dapat menunjukkan karakter percaya dirinya dengan tampil di depan, seperti memperkenalkan nama, dan juga bernyanyi di depan teman-teman.
Dengan demikian, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Analisis Upaya Guru Dalam Membentuk Karakter Percaya Diri Anak Usia 5-6 Tahun PAUD Ibnu Sina Aceh Besar”.
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam pembahasan judul di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar?
2. Apa saja upaya yang dilakukan guru dalam membentuk karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar?
3. Apa Saja faktor dan Pendukung dalam membentuk percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar?
7
4. Kendala apa yang dialami guru dalam membentuk karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalahsebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar
2. Mengetahui gambaran upaya yang dilakukan guru dalam membentuk karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar
3. Mengetahui gambaran faktor pendukung dalam membentuk percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar
4. Mengetahui gambaran kendala yang dialami guru dalam membentuk karakter percaya diri anak di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan guna meningkatkan
8
upaya guru dalam membentuk karakter percaya diri anak usia 5-6 tahun di PAUD Ibnu Sina Aceh Besar
b. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui bagaimana upaya guru dalam membentuk karakter percaya diri anak usia 5-6 di Paud Ibnu Sina Aceh Besar.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru dan peneliti selanjutnya berkaitan dengan upaya duru dalam membentuk karakter percaya diri anak usia 5-6 tahun.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)