• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda

N/A
N/A
Dhea Yulika

Academic year: 2023

Membagikan "Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Katholik

Dosen Pengampu:

Prof.Dr. Florentina Maria Titin Supriyanti, M.Si.

Disusun Oleh:

Marvin Tri Sakti 2109458 Dhea Yulika Sitorus 2103624

SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA KATHOLIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2023

(2)

Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda

Marvin Tri Sakti, Dhea Yulika Sitorus Universitas Pendidikan Indonesia

Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Kota Bandung 40154 [email protected], [email protected]

Abstrak

Saat ini Gereja hadir secara nyata dalam kehidupan generasi muda yang memiliki peran penting dalam membentuk moral. Generasi muda merupakan fondasi masa depan suatu bangsa dan moralitas generasi muda memegang peranan penting dalam pembentukan masyarakat yang adil dan harmonis. Tujuan penelitian ini untuk membentuk generasi muda yang memiliki arah moral, mengikuti kegiatan sosial dan pelayanan gereja serta menanamkan nilai- nilai yang mendorong generasi muda untuk menjunjung tinggi kebenaran dan perilaku dengan integritas. Namun pada zaman modern ini generasi muda beresiko tinggi terpengaruh oleh nilai-nilai yang tidak sejalan dengan ajaran agama, sehinnga diperlukan sebuah formula dalam rangka membentengi moral generasi muda untuk selalu fokus dan sadar akan pentingnya peran Gereja dalam membentuk moral. Penelitian ini menggunakan metode deskriprif pendekatan kualitatif dengan data primer, pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan kuesioner menggunakan G-form yang dituju bagi orang muda katolik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Gereja sangat penting dalam membentuk moral generasi muda, arah moral ini tidak hanya dipelajari tetapi benar-benar meyakini dalam hati dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menjelaskan pembentukan moral bagi orang muda katolik adalah supaya mampu memiliki pengetahuan moral secara baik dan benar, serta membentuk perilaku hidupnya dengan baik. Selain itu, pendidikan moral juga dapat membantu orang muda katolik dalam memaksimalkan potensi dalam dirinya untuk menjadi saksi Kristus dan berkontribusi sebagai generasi penerus, baik dalam keluarga, gereja, maupun sebagai makhluk sosial dalam hubungannya dengan masyarakat.

Kata Kunci : Gereja, Generasi Muda, Membentuk Moral, Cita – cita Bangsa Indonesia.

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

Statistik penduduk Indonesia tahun 2020 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia 270,2 juta, jumlah generasi muda berjumlah sekitar 65% dari total penduduk Indonesia, yang artinya sebagian besar penduduk Indonesia yang di dominasi oleh generasi muda. Generasi muda merupakan salah satu bagian penting sebagai penerus kelangsungan hidup dalam keluarga, gereja, dan bernegara, oleh karena itu sangat diperlukan perhatian khusus untuk menjangkau dan memenangkan jiwa generasi untuk dijadikan alat kemuliaan Tuhan.

Sejarah perkembangan generasi muda pada zaman sekarang tidak pernah terlepas dari berbagai tantangan terutama mengenai moral. Krisis moral yang terjadi saat ini sudah cukup membuat keresahan dalam lingkungan sosial. Kemerosotan moral yang sebelumnya hanya menerpa beberapa pihak kini sudah menjalar kepada generasi muda. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengenalan generasi muda akan bidang keagamaan. Hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus yang tidak bisa secara terus menerus dibiarkan. Bila terus menerus dibiarkan maka akan berakibat pada hancurnya tatanan kehidupan generasi muda. Oleh sebab itu bahwa Gereja sangat penting dalam hal membantu memperbaiki kemerosotan moral yang terjadi pada generasi muda. Peran generasi muda pada kehidupan Gereja sangat penting. Anak-anak muda memiliki pola pikir yang inovatif kreatif, wawasan yang dekat dengan era masa kini, dan semangat yang besar untuk menjadi perpanjangan tangan bagi gereja dalam menjaring semua kalangan. Orang Muda Katolik (OMK) harus benar-benar dibekali dengan baik dalam konteks persiapan rohani dan jasmani untuk mendukung kegiatan Gereja Kehidupan dan perkembangan Gereja Katolik dapat terus berjalan jika ada kerja sama antara para anggota Gereja.

Ada alasan mengapa Gereja itu penting dalam pembentukan moral generasi muda. Alasan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Gereja memiliki peran penting dalam memberikan arah moral bagi generasi muda, sehingga generasi muda dapat membentuk perilaku hidupnya dengan baik.

2. Gereja dapat membantu generasi muda untuk menghadapi pergaulan masa kini dan memperbaiki kemerosotan moral yang terjadi pada generasi muda.

3. Gereja dapat membantu generasi muda untuk memaksimalkan potensi dalam dirinya untuk menjadi saksi Kristus dan berkontribusi sebagai generasi penerus, baik dalam keluarga, gereja, maupun sebagai makhluk sosial dalam hubungannya dengan masyarakat.

(4)

4. Gereja sering berperan sebagai komunitas yang mendukung dan memelihara rasa solidaritas.

Ini memberikan generasi muda perasaan bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih mendorong mereka untuk berperilaku secara bertanggung jawab terhadap anggota komunitas mereka.

5. Gereja sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat yang membantu generasi muda untuk mengembangkan rasa empati, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab sosial. Ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam perbaikan sosial yang positif.

Dewi (2018) menyatakan bahwa Orang Muda Katolik (OMK) adalah komunitas wadah kreativitas, pengembangan, pengaderan generasi muda di lingkungan stasi atau paroki gereja katolik Roma. OMK berada di bawah naungan Komisi Kepemudaan yang merupakan perangkat Gereja dengan tugas khusus memberi perhatian pada pembinaan dan pendampingan kaum muda.

Anak-anak muda memiliki pola pikir yang inovatif kreatif, wawasan yang dekat dengan era masa kini, dan semangat yang besar untuk menjadi perpanjangan tangan bagi gereja dalam menjaring semua kalangan, maka dibutuhkan anak-anak muda yang lebih berperan aktif. Dalam hal ini pengurus-pengurus Orang Muda Katolik (OMK) harus benar-benar dibekali dengan baik dalam konteks persiapan rohani dan jasmani untuk mendukung kegiatan Gereja. Dalam menjalankan tugas tersebut, terdapat kelemahan atau ketidakmampuan berkomunikasi dengan baik dan arah moral yang tidak sejalan dengan ajaran agama. Penyebab terjadinya arah moral yang tidak sejalan dengan ajaran agama karena generasi muda memiliki keingintahuan yang tinggi membuat generasi muda lupa akan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Yesus Kristus.

(5)

METODE PENELITIAN

Agar hasil yang didapatkan objektif dan representatif, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data primer. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian.

Wiratna Sujarweni, mendeskripsikan pengertian penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Dengan menggunakan data primer, data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memilki up to date.

Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan kuesioner menggunakan G-form. Alasan peneliti mengunakan metode tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai pentingnya Gereja bagi generasi muda. Pegisian kuesioner G-form pada penelitian kualitatif merupakan pertanyaan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal. Ketika menanyakan suatu pertanyaan, responden akan menjawab dengan singkat pertanyaan yang disajikan.

Dalam metode pertanyaan menggunakan G-form ini kami memberikan kepada generasi muda katollik yang menanggapi tentang Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda dengan pertanyaan yang diajukan berjumlah 4 pertanyaan yakni:

1. Apakah menurut anda Gereja memiliki peran penting dalam pembentukan moral bagi generasi muda?

2. Contoh kegiatan apa yang membuat generasi muda sadar bila Gereja memiliki peran penting dalam pembentukan moral (contoh: mengikuti pelayanan sosial, kelas agama, retret (bermalam kegiatan rohani), dan lain sebagainya).

3. Apa saja yang menjadi kendala anda dalam mengikuti kegiatan pembentukan moral dalam Gereja? (kendala kegiatan jawaban nomer 2)

4. Apakah ada pesan atau nasihat khusus yang ingin Anda sampaikan kepada orang- orang muda yang mungkin mencari arah moral dalam kehidupan mereka?

(6)

Objek penelitian ini adalah orang gereja katolik. Subjek penelitian adalah para informan yang beropini mengenai pentingnya Gereja bagi generasi muda. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding terutama dalam mendorong generasi muda untuk membangun gereja di masa depan dan mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

(7)

BAB 2 PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini didapatkan melalui hasil penyebaran e-kuesioner melalui fasilitas google forms. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan 3 kriteria. Kriteria-kriteria yang dimaksud antara lain:

A. Gereja memiliki peranan penting dalam pembentukan moral bagi generasi muda

Nindyo Sasongko mengungkapkan bahwa memang istilah koinonia memiliki kekayaan makna. Kata koinonia dapat diterjemahkan dengan persekutuan (fellowship), berbagi (sharing), komunitas (community), atau solidaritas (solidarity), (Sasongko, 2015).

Koinonia tidak ditandai oleh persahabatan keseragaman, tetapi oleh persahabatan yang menyatukan, menghormati dan mencakup perbedaan. (dalam Rhodes, 2000). Harapan ini tercermin lewat Gereja yang seharusnya menjadi persekutuan persahabatan yang terbuka bagi orang lain. (Rhodes, 2000). Dengan demikian Gereja merupakan persekutuan umat beriman di seluruh dunia, yang terdiri dari orang-orang yang mengakui iman dan kesetiaan kepada Kristus.

Sesuai pada data yang diberikan pada gambar 1, menurut responden, “Semua memiliki jawaban yang sama bahwa Gereja memiliki peran penting dalam membentuk moral bagi generasi muda”

Gambar 1. Jawaban responden pertanyaan nomer 1

(8)

B. Contoh kegiatan yang membuat generasi muda sadar akan kehadiran Gereja dan kendala yang terjadi

Gambar 2. Jawaban pertanyaan nomer 2 dan 3

Gambar 2 menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan membuat generasi muda sadar akan kehadiran Gereja.

Menurut GM, “Kegiatan tersebut adalah retret yang menjadikan kendala saya tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan selama kuliah merasa lelah dan susah membagi waktu”.

Menurut RR, “Kegiatan yang saya lakukan adalah kelas agama, retret, ziarah, dan doa rosario lingkungan, kendala saya tidak mengikuti kegiatan tersebut adalah karena selama kuliah susah membagi waktu”.

Menurut MD, “Kegiatan yang dilakukan retret, kendala saya karena bertemu dengan orang baru yang membuat saya kurang percaya diri dan canggung”.

Menurut BC, “Kegiatan yang dilakukan berpartisipasi didalam gereja seperti OMK, kendala bagi saya adalah susah membagi waktu dan keseharian sebagai pekerja swasta”.

Menurut TM, “Kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti kegiatan pelayanan, kendala bagi saya, karena memiliki sikap pemalu dan gengsi berdiri didepan orang banyak”.

Menurut R, “Kegiatan yang saya lakukan mengikuti dan berpartisipasi di OMK, kendala bagi saya tidak mengikuti kegiatan tersebut adalah waktu kuliah yang padat dan disaat ada waktu luang tugas sudah menumpuk”.

Menurut PS, “Kegiatan yang saya lakukan yaitu OMK, kendala bagi saya karena

(9)

kurangnya rasa atau tali persaudaraan dalam OMK tersebut”.

Menurut GP, “Kegiatan yang saya lakukan adalah retret dan Persekutuan doa Bersama, kendala tidak mengikuti kegiatan tersebut adalah jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain”.

Menurut BP, ”Kegiatan yang saya lakukan adalah mengikuti OMK yang mempunyai kegiatan positif dan menjadi bina iman anak, kendalanya saya terhadap waktu yang bentrok dengan jadwal studi”.

Menurut SV, “Kegiatan yang saya lakukan adalah ibadah di lingkungan, retret, OMK, misa gereja, kendala saya adalah biasanya remaja sering merasa malas untuk mengikuti kegiatan tersebut, dan mungkin sudah cukup lelah dengan kegiatan sehari-hari”.

C. Pesan atau nasihat yang disampaikan responden bagi generasi muda

Gambar 3. Jawaban pertanyaan nomer 4

Menurut GM, “Setiap melakukan perbuatan apapun harus selalu mengingat Tuhan supaya selalu ada diajaran-Nya”.

Menurut RR, “Rajin refleksi, rajin berdoa, dan mendengarkan hati Nurani”.

Menurut MD, “Percaya pada diri sendiri dan selalu sertai tuhan dalam kegiatan yang dilakukan”.

(10)

Menurut BC, “Sesibuk apapun kalian, tetap sempatkan untuk pergi ke gereja, entah itu hanya ibadah atau bahkan lebih bagusnya mengikuti organasi yang ada didalam gereja tersebut untuk memupuk moral dalam diri kita”.

Menurut TM, “Jangan malu untuk memulai sesuatu, Tuhan pasti selalu membantu”.

Menurut R, “Jika ingin diperlakukan dengan baik, maka berbuat baiklah kepada siapapun tanpa memandang. hukum tabur tuai”.

Menurut PS, “Luangkan waktu, Ayo kita sama-sama aktif lagi”.

Menurut GP, “Jika ingin meminta sesuatu pada hidup kita, maka dekatlah dengan yang memberinya, yaitu Tuhan, bisa dilakukan dengan kegiatan kegiatan gereja sambil membangun moral anak muda anda”.

Menurut BP, ”Berdasarkan pengalaman saya, coba saja ikuti organisasi atau kegiatan positif untuk mendapat arah moral yang baik, dan manfaat lain seperti bertambahnya relasi pertemanan, dan pengalaman”.

Menurut SV, “Tetap semangat untuk mencari apa yang anda cari, selalu berdoa kepada Tuhan untuk meminta bantuan-Nya”.

(11)

KAJIAN TEORI

1. Urgensi peran Gereja

Urgensi adalah suatu konsep yang mengacu pada tingkat penting atau kecemasan suatu situasi, tindakan, atau peran dalam konteks tertentu, peran Gereja juga memliki urgensi yang penting dalam generasi muda. Beberapa urgensi peran gereja sebagai berikut :

• Moral dan etika, peran penting dalam gereja dalam mengajarkan dan mendorong nilai-nilai moral dan etika dalam generasi muda.

• Pelayanan sosial, seperti membantu orang kurang mampu, pendidikan, dan memberikan dukungan bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam KBBI, Kata peranan memiliki arti yaitu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Sebagai Pelayan berarti tidak memerintah tetapi melayani. Menurut Veronika Tangiruru (2020), sebagai pelayan gereja kita harus memberikan suatu keputusan, tetapi bukan atas perintis kemauan sendiri melainkan dengan kehendak Yesus yang sesuai dengan Firman Allah.

Gereja merupakan persekutuan atau Kumpulan umat beriman yang memiliki peran penting dalam membentuk moral bagi generasi muda. Menurut buku Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (KKWI, 1995: 25) terdapat istilah panca tugas (lima tugas) Gereja yaitu

Koinonia

Koinonia merupakan tanggung jawab setiap anggota umat Allah membangun dan mengembangkan hidup komunitas, untuk menciptakan dan memperkuat persaudaraan, kesatuan, keutuhan, kehangatan, sehingga umat merasa memiliki karena ada perasaan sehati sejiwa sebagai umat Allah. Koinonia juga berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh Kudus-Nya. Sebagai orang beriman yang dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesame manusia memalui Yesus Kristus, Putera-Nya, dan kuasa Roh Kudus.

Leiturgia

Leiturgia merupakan keterlibatan dan peran serta secara aktif tiap-tiap anggota umat Allah dalam ibadat dan perayaan bersama untuk menyembah dan bersyukur kepada Allah dalam doa Bersama, mendengarkan sabda-Nya dalam kitab suci dan terutama dalam perayaan Ekaristi kudus. Dalam liturgi ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus

(12)

sebagai Iman, Guru, dan Raya. Dalam kehidupan menggereja , peribadatan menjadisumber dan pusat hidup beriman.

Kerygma

Kerygma adalah keterlibatan aktif dari setiap anggota umat Allah dalam pengajaran dan pewartaan kabar gembira melalui usaha-usaha saling mengajar dan saling meneguhkan, memperkaya iman, dan pemahamannya dengan kegiatan gereja seperti sharing. Melalui bidang ini, diharapkan dapat membantu umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup untuk tidak mudah goyang.

Martyria

Martyria merupakan kesediaan dan perutusan bagi setiap orang yang telah dibaptis untuk bersaksi tentang kabar gembira Yesus Kristus kepada setiap orang dalam hidup sehari-hari. Memberikan kesaksian juga adalah salah satu kewajiban bagi umat Katolik dan sudah dibaptis dan menerima sakramen Krisma. Kesaksian tersebut dapat berupa kejujuran, kasih, pengorbanan, kerendahan hati, keadilan, membela orang kecil, dan lain sebagainya.

Diakonia

Diakonia merupakan segala bentuk pelayanan kasih setiap anggota umat Allah terhadap satu sama lain dalam wujud dan bentuk yang kontret, khususnya dibidang kehidupan sehari-hari. Diakonia berarti ikut serta dalam melaksanakan karya cinta kasih melalui aneka kegiatan amal kasih kristiani, khususnya kepada mereka yang kurang mampu, terlantar dan tersingkir. Partisipasi dan keiklasan hari untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan sesama seperti yang disampaikan pada ayat alkitab Kis 4:32-35, “Adapun Kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka;

karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasilnya penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagibagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya”.

(13)

2. Generasi muda

Generasi muda dalam pengertian umum adalah golongan manusia yang berusia 0 – 35 tahun yang sedang mengalami perkembangan fisik dan psikologis, generasi muda adalah SDM yang dapat mendukung keberhasilan pembangunan dan generasi yang memiliki pengetahuan baru, inovatif dan kreatif yang dapat digunakan untuk membangun bangsa.

Generasi muda Gereja adalah istilah yang Merujuk kepada anggota Gereja yang termasuk dalam kelompok usia yang lebih muda, biasanya generasi milenial dan generasi Z. Mereka adalah bagian penting dari komunitas Gereja dan memiliki peran yang beragam dalam kehidupan Gereja.

3. Landasan Alkitab

Alkitab merupakan Firman Tuhan yang diilhamkan oleh Yesus Kristus, landasan alkitab dapat didefinisikan sebagai dasar-dasar kebenaran dan prinsip-prinsip yang berasal dari Tuhan. Mengenai landasan alkitab pada artikel yang membahas tentang Urgensi Peran Gereja dalam Membentuk Moral bagi Generasi Muda sebagai berikut:

• "Didiklah anak itu menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6).

Ayat Amsal 22:6 diartikan sebagai perintah bagi Gereja untuk mendidik generasi muda memberikan arahan moral yang benar supaya generasi mdua dapat tumbuh dan berkembang tidak menyimpang dari ajaran Alkitab. Ayat ini menunjukkan bahwa membentuk moral yang baik sangat penting dalam generasi muda dan mempersiapkannya untuk masa depan bangsa dan Gereja.

(14)

BAB 3 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti deksripsikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi kegiatan Gereja dalam kesadaran bahwa pembentukan moral bagi generasi muda sangat berpengaruh dan kegiatan tersebut seperti retret, kegiatan gereja, doa lingkungan, dan berpartisipasi aktif kegiatan OMK (Orang Muda Katolik).

Kuesioner yang dilakukan dengan responden orang katolik dan mahasiswa SPAK (Seminar Pendidikan Agama Katolik). Tanggapan mereka memberikan pandangan yang hampir sama karena Peran Gereja sangat urgensi dalam pembentukan moral bagi generasi muda, walaupun waktu sering menjadi penghalang tapi kegiatan tersebut bisa mendorong dan mengembangkan diri kita untuk selalu memiliki arah moral yang sesuai dengan ajaran Tuhan.

Salah satu latar belakang perlu adanya peran Gereja dalam membentuk moral ialah saat ini banyak sekali generasi muda yang mengalami krisis moral yang berdampak pada pola kehidupan sehari-hari. Pola kehidupan tersebut yang sangat perlu perhatian khusus untuk diperbaiki demi berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Gereja harus melakukan upaya untuk generasi muda selalu sadar akan peran Gereja tersebut.

Gereja merupakan persekutuan umat beriman di seluruh dunia, yang terdiri dari orang- orang yang mengakui iman dan kesetiaan kepada Kristus. Beberapa istirah panca tugas penyelamatan Gereja yaitu koinonia, diakonia, liturgia, kertgma, dan martyria.

Peran Gereja sangat urgen karena semakin berkembangnya teknologi generasi muda akan mudah terperosot dan tidak sejalan dengan ajaran Tuhan. Dengan peran Gereja mengajarkan nilai-nilai moral dengan memiliki manfaat bagi generasi muda bahwa:

Membangun karakter positif: Nilai-nilai moral seperti kasih sayang, rasa hormat, kebaikan, dan kerendahan hati membantu membangun karakter positif dalam diri individu

Membantu dalam pembentukan karakter yang kuat: Mengajarkan nilai-nilai moral membantu dalam membangun karakter yang kuat sejak kecil. Nilai-nilai dan keyakinan yang baik membantu individu untuk menjadi kuat dalam situasi apa pun dan menginspirasi mereka untuk bekerja keras demi hasil dan tidak menyerah.

(15)

Mengembangkan empati: Mengajarkan nilai-nilai moral membantu individu mengembangkan empati, yang memungkinkan mereka memahami dan merasakan emosi dan perspektif orang lain

Membantu dalam pengambilan keputusan: Nilai-nilai moral membantu individu membuat pilihan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang dapat menimbulkan konsekuensi serius

Meningkatkan kepercayaan diri: Nilai-nilai moral juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri individu dan membantu mereka tetap positif dalam situasi sulit

Membantu dalam hubungan antar sesama: Mengajarkan nilai-nilai moral membantu individu dalam hubungan mereka dengan orang lain, karena hal itu menumbuhkan kepercayaan, rasa hormat, dan empati

Membangun kompas moral yang kuat: Menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa berfungsi sebagai kompas moral yang membantu mereka menghindari pengaruh negatif teman sebaya, media sosial, atau masyarakat pada umumnya, saat mereka tumbuh menjadi remaja dan kemudian menjadi dewasa.

(16)

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

Tawa, A. B., Zefanya, M. F., & Ronisius, R. (2021). Partisipasi Orang Muda Dalam Panca Tugas Gereja di Stasi Santo Petrus Belayan. In Theos: Jurnal Pendidikan dan Theologi, 1(6), 178-182.

Sujarweni, V. W. (2014). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Perss.

Susanta, Y. K. (2020). Gereja Sebagai Persekutuan Persahabatan Yang Terbuka Menurut Jürgen Moltmann. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 2(1), 105-126.

Budi, H. I. S. (2021). Urgensi Konstruksi Generasi Penerus Bagi Gereja. Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 59-77.

Buku Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (KKWI, 1995: 25).

Dewi, F. I. R. (2018). Peningkatan Kapasitas Orang Muda Katolik (OMK) yang Tangguh dalam Berkarya. In Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol.

1, No. 1).

Tangiruru, V. (2020). Peran Gereja Dalam Tugasnya Sebagai Pelayan Allah Dalam Perkembangan Karakter Kristiani Pemuda.

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria..

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang telah diuraikan di atas tampak bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berperan penting dalam pembentukan karakter generasi muda pacsa

Dengan pilar pendidikan karakter yaitu moral knowing, moral modelling, moral feeling, dan moral action diharapkan dapat membentuk sikap kritis bagi generasi muda sebagai digital

Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang baik tentang hal-hal tersebut.Sebagai generasi muda, kita juga harus memahami bahwa kita memiliki

Dengan menggunakan metode studi literatur, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang peran pendidikan sebagai ilmu dalam membentuk masa depan generasi

Diantara peran penting generasi muda adalah mempromosikan festival kesenian batik melalui media sosial, memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mamakai produk budaya

Dokumen ini berisi sinopsis sebuah video tentang Pancasila sebagai sistem etika pembentuk karakter dan moral generasi penerus