• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARGA INTI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH (Studi: Keluarga yang Tinggal di Nagari Tuik IV Koto Mudik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KELUARGA INTI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH (Studi: Keluarga yang Tinggal di Nagari Tuik IV Koto Mudik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KELUARGA INTI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH (Studi: Keluarga yang Tinggal di Nagari Tuik IV Koto Mudik

Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan)

ARTIKEL

WENI FITRI YANTI NPM : 10070041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR

PADANG

2015

(2)
(3)

1

The Core Family Living Apart (Study : Families Who Stay at Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan)

Oleh:

Weni Fitria Yanti1, Dr. Zusmelia, M.Si2, Faishal Yasin M.Pd3 Mahasiswa Program Studi Sosiologi STKIP PGRI Sumbar Staf Pengajar Program Studi Sosiologi STKIP PGRI Sumbar

ABSTRACT

This study focused on the nuclear family are residing separately in Nagari Koto Mudiak Tuik IV District of Batang Kapas, South Coastal District .. purpose of this study was to describe the implementation of a family function in a nuclear family residing separately in Nagari Koto Mudik Tuik IV. The theory used in this research is the structural functional theory proposed by Talcott Parson. Methods of data collection is through observation, in-depth interviews and document study. Interviews were conducted with 26 informants, informants in this study were taken by using purposive sampling technique. The results showed that the function of the nuclear family residing separately are as follows: (1) the biological functions closely related to the sexual needs of husband and wife, of a nuclear family living separately has not done well, (2) the function of affection is a need for affection or sense loved by all family members, from nuclear families living separately has not done well. (3) the function of socialization that is pointing to the role of the family, especially the parents in shaping the personality of the child, of the nuclear family living separately has not done well.

Keyword : The Core Family and Living Apart

ABSTRAK

Penelitian ini di fokuskan pada keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudiak Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan.. tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan fungsi keluarga pada keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsional struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Metode pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara secara mendalam dan studi dokumen. Wawancara dilakukan dengan informan sebanyak 26 orang, informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah adalah sebagai berikut (1) fungsi biologis berkaitan erat dengan kebutuhan seksual suami istri, dari keluarga inti yang tinggal terpisah belum terlaksana dengan baik, (2) fungsi afeksi merupakan kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai oleh semua anggota keluarga, dari keluarga inti yang tinggal terpisah belum terlaksana dengan baik. (3) fungsi sosialisasi yaitu menunjuk pada peranan keluarga terutama orang tua dalam membentuk kepribadian anak, dari keluarga inti yang tinggal terpisah belum terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : keluarga inti dan tempat tinggal terpisah

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2010

2Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan serta tinggal bersama (Arifin, 1993:59). Keluarga inti adalah suatu kelompok unit terkecil terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang memiliki hubungan sosial di antara anggota keluarganya tersebut, serta merupakan lembaga sosial yang pada setiap keluarga mempunyai fungsi berbeda-beda.

Istilah keluarga berbeda dengan rumah tangga. Rumah tangga berarti sesuatu yang berkenaan dengan urusan kehidupan dalam rumah, seperti belanja dan sebagainya. Oleh karena itu ia bersifat materil ekonomis. Orang yang mengatakan bahwa urusan sebelum menikah, persiapkan dahulu rumah batu kemudian urusan rumah tangga mengacu pada pengertian materil ekonomis tadi. Oleh karena itu pengertian rumah tangga dan keluarga itu dibedakan.

Namun demikian, istilah rumah tangga juga dapat disamakan artinya dengan keluarga.

Arti dari rumah tangga (house hold) adalah kelompok sosial yang biasanya berpusat pada suatu keluarga batih, yang terdiri dari suami atau ayah, istri atau ibu dan anak-anak yang belum menikah atau memisahkan diri (Soekanto, 2009:22).

Keluarga juga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan- peranan sosial bagi ayah dan ibu, putra dan putri. Setelah Sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang ada di dalamnya memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut fungsi. Jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga. (Suhendi, 2001:41-44).

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga inti adalah suatu kelompok unit terkecil terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang memiliki hubungan sosial di antara anggota keluarganya tersebut, serta merupakan lembaga sosial yang pada setiap keluarga mempunyai fungsi berbeda-beda.

Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang di dalamnya memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau

tugas yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga (Ahmadi, 1999:88). Fungsi keluarga adalah merawat, memelihara dan melindungi anak dalam rangka sosialisasi agar mereka yang mengendalikan diri dan berjiwa sosial (Khairudin, 2008:5).

Peran ayah di dalam keluarga sangatlah berpengaruh, dimana ayah adalah sosok seseorang yang di hargai di dalam keluarga. Karena ayah merupakan kepala keluarga, di sini peran kepala keluarga adalah sabagai pencari nafkah agar terpenuhinya kebutuhan di dalam keluarganya. Dalam sebuah keluarga, keutuhan keluarga dilihat dari kelengkapan anggota keluarganya. Jika anggota keluarga tinggal bersama dalam satu rumah atau tempat tinggal, maka fungsi keluarga akan terasa lengkap dan berjalan dengan baik.

Dalam sebuah keluarga, keutuhan keluarga dilihat dari kelengkapan anggota keluarganya. Jika anggota keluarga tinggal bersama dalam satu rumah atau tempat tinggal, maka fungsi keluarga akan terasa lengkap dan berjalan dengan baik. Tetapi jika salah satu anggota keluarga berada dalam keadaan jauh atau tidak tinggal di tempat yang sama dan terpisah oleh jarak mungkin karena alasan tertentu, seperti mencari nafkah atau karena ada suatu pekerjaan, maka fungsi di dalam keluarga itu tidak akan terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Fungsi keluarga diantaranya: (1) Fungsi Biologis yaitu berkaitan erat dengan kebutuhan seksual suami istri. (2) fungsi afeksi yaitu salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai oleh semua anggota keluarga.

(3) Fungsi Sosialisasi yaitu menunjuk pada peranan keluarga terutama orang tua dalam membentuk kepribadian anak. (Suhendi, 2001:44-52).

Untuk mencapai fungsi keluarga yang semestinya, maka semua anggota keluarga harus tinggal bersama, namun seiring berjalannya waktu, fungsi keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya, hal tersebut dapat dilihat dengan adanya keluarga yang hidup terpisah karena alasan tuntutan ekonomi, sehingga mereka memutuskan untuk mencari nafkah ke luar Negeri atau Kota. Bentuk interaksinya juga tidak secara langsung, komunikasi dilakukan dengan menggunakan Hand Phone dan itu pun juga

(5)

3

belum tentu setiap hari dilakukannya, karena kesibukan pekerjaan mencari nafkah. Hal ini tentu akan mengakibat fungsi di dalam keluarga tidak terlengkapi dan tidak dapat berjalan dengan baik, karena tidak terpenuhinya fungsi dalam keluarga tersebut, seperti fungsi biologis, fungsi afeksi dan fungsi sosialisasi di dalam keluarga.

Fenomena keluarga hidup terpisah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat yang tinggal di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat pada umumnya bermata pencarian sebagai petani, namun menurut mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga tidak cukup dengan pekerjaan sebagai petani saja, dengan kebutuhan keluarga yang semakin meningkat, seperti kebutuhan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya masyarakat, sehingga mereka memutuskan untuk pergi merantau meskipun harus bertempat tinggal terpisah dari istri dan anaknya, yang menyebabkan tidak terpenuhinya fungsi di dalam keluarga tersebut.

. Keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah disebabkan karena banyaknya suami yang pergi keluar negeri/ kota seperti ke Malaysia,Papua, dan Batam untuk bekerja dan menambah pengahasilan, sehingga harus meninggalkan istri dan anaknya di kampung.

merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga pada keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudik?. Tujuan dari penelitian ini adalah:

mendeskripsikan pelaksanaan fungsi keluarga pada keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudik.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga pada keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudik.

Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah tipe penelitian deskriptif, informan penelitian ini berjumlah 26 orang yang terdiri dari 8 orang istri dari suami yang pergi merantau, 8 orang suami yang tinggal terpisah dari keluarga inti, 7 orang

anak dari ayah yang pergi merantau dan 3 orang orang tua dari istri yang suami tinggal terpisah.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Bungin (2011:122) Pengumpulan data dilakukan melalui 3 metode yaitu observasi, wawancara secara mendalam, dukentasi. (Bungin, 2011:157- 158).

Adapun teknik analisis data yg dikemukakan oleh Milles dan Huberman dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. (Rohidi, 1992:16-21).

HASIL

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain.

Berawal dari keluarga individu berkembang dan dari keluarga pula individu dapat bersosialisasi supaya mereka dapat hidup lebih senang dan tenang. Keluarga salah satu media sosialisasi pertama bagi manusia.

Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan seseorang terbentuk. Setiap keluarga dibutuhkan dan saling membutuhkan satu sama lain.

Keluarga akan berjalan harmonis dan selaras jika semua kebutuhan tercukupi, baik kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan maupun kebutuhan sekunder, bahkan tersier juga terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut para orang tua di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan bekerja merantau guna memperbaiki tingkat ekonomi keluarga.

Dengan merantaunya salah satu keluarga inti dalam hal ini adalah suami maka hal ini tentu sedikit banyaknya akan berpengaruh kepada sistem yang ada didalam keluarga salahsatunya pelaksanaan fungsi. Sebagai mana yang diketahui peran dari ayah adalah menafkahi, melindungi dan membimbing keluarganya, menjadi imam sekaligus tonggak pilar keluarga, dan jika kepala keluarga itu sendiri jauh dari keluarga

(6)

maka hal tersebut akan berdampak kepada pelaksanaan fungsinya.

Menurut Kairuddin (2008:48-49) fungsi keluarga ada tiga yaitu fungsi biologis, fungsi afeksi dan fungsi sosialisas.

Menurut Solaeman (1978:18) bahwa pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain. Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi dari keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan teori yang digunakan adalah teori struktural fungsional menurut Talcott Parson.

Menurut Parson terdapat empat masalah fungsional utama dalam keberlangsungan sistem yaitu : 1) masalah adaptasi yaitu mengacu pada perolehan sumberdaya atau fasilitas yang cukup dari lingkungan luar sistem, dan kemudian mendistribusikannya di dalam sistem, 2) masalah pencapaian tujuan mengacu pada gambaran sistem aksi dalam menetapkan tujuan, memotivasi dan memobilisasi usaha dan energi dalam sistem untuk mencapai tujuan, 3) masalah integrasi mengacu kepada pemeliharaan ikatan dan solidaritas, dan melibatkan elemen tersebut dalam mengontrol, memelihara subsistem, dan mencegah gangguan utama dalam sistem, 4) masalah latency mengacu kepada proses dimana energi dorongan disimpan dan didistribusikan di dalam sistem, melibatkan dua masalah saling berkaitan yaitu pola pemeliharaan dan pengelolaan masalah atau ketegangan.

Dari pelaksanaan fungsi dari keluarga inti yang bertempat tinggal terpisah di kenagarian Tuik IV Koto Mudiak dilihat dari keempat fungsi struktural yang disebutkan oleh Parson adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan fungsi biologis

Keluarga adalah tempat untuk melanjutkan keturunan dan fungsi biologis keluarga adalah untuk meneruskan keturunan. Keluarga inti berkewajiban dalam memenuhi kebutuhan biologis keluarganya dan jika salah satu keluarga inti tidak tinggal serumah maka pelaksanaan fungsi biologis tidak optimal. Suami yang bertempat tinggal terpisah dengan keluarga inti menyebabkan fungsi biologis dalam

keluarga tidak fungsional, karena jarak yang memisahkan menyebabkan suami tidak bisa melaksanakan fungsi biologis kepada istri dan begitu juga istri kepada suami tidak dapat memenuhi kebutuhan biologisnya kepada suami. Kurang telaksananya fungsi bilogis pada keluarga inti yang tinggal terpisah adalah dikarenakan lokasi tinggal dari suami sangat jauh dari istri sehingga fungsi biologis tidak mungkin untuk dilaksanakan Fungsi biologis dalam keluarga adalah untuk menambah keturunan, dan ketika salah satu anggota dari keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan tidak tinggal bersama maka fungsi biologis dari keluarga tidak terlaksana karena fungsi biologis membutuhkan kedekatan fisik antara suami dan istri, dan dan juga tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja karena fungsi biologis ini harus dilakukan bersama suami dan istri, serta fungsi biologis keluarga juga tidak bisa digantikan oleh orang lain, dan oleh sebab itu ketika salah satu dari keluarga inti tidak tinggal serumah maka fungsi biologis keluarga tidak berjalan 2. Pelaksanaan fungsi afeksi (kasih

sayang)

Fungsi afeksi berhubungan dengan kejiwaan dan perasaan dari anggota keluarga yang timbul dikarenakan adanya hubungan keluarga yang dibentuk. Fungsi afeksi ini terdiri dari kasih sayang dan rasa aman yang diberikan dan perhatian terhadap anggota keluarga. Fungsi afeksi dalam keluarga adalah merupakan pemberian kasih sayang, perhatian dan rasa aman serta meberikan hiburan seperti rekresi bagi seluruh anggota dalam keluarga. Pelaksanaan fungsi afeksi ketika suami tidak tinggal serumah dengan keluarga intinya dilakukan lewat telefon.

Ayah sebagai kepala keluarga kewajibannya untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Perhatian yang diberikan kepada anaknya biasanya ayah selalu mengingatkan anaknya beribadah, rajin-rajin sekolah, dengarkan nasehat dari ibu. Sementara pelaksanaan fungsi afeksi dilihat dari rasa aman (proteksi), ketika ayah tidak tinggal serumah maka suami tidak bisa menciptakan rasa aman bagi keluarganya, dan karena suami pergi merantau maka keluarga yang ditinggal harus bisa menciptakan rasa aman

(7)

5

itu sendiri bagi keluarganya, keluarga yang ditinggal harus bisa menjaga dirinya sendiri dan menciptakan rasa aman tersebut. Begitu dengan pelaksanaan fungsi afeksi hiburan dimana ketika suami tidak tinggal lagi dengan keluarga inti secara langsung fungsi afeksi untuk hiburan jadi terhenti karena jarak tempat tinggal suami dengan rumah sangat jauh dan tidak memungkin untuk membawa keluarganya untuk jalan-jalan ketempat rekreasi.

Fungsi afeksi dari keluarga inti yang tinggal terpisah tidak fungsional, karena ayah yang bertempat tinggal terpisah membuat perhatian dan kasih sayang serta pemberian rasa aman hanya bisa dilakukan lewat komunikasi telefon sementara perhatian dan kasih sayang maksimal bila ayah berada dekat dengan anaknya, dengan dekatnya ayah dengan anaknya maka ayah bisa memperhatikan aktifitas keseharian dari anak serta perkembangannya disekolah dan jika anak menglami masalah disekolah atau dengan teman-temannya maka jika ayah berada dekat dengan anaknya maka hal tersebut bisa langsung ditanggulangi, tetapi karena ayah tinggal terpisah dari anaknya menyebabkan fungsi afeksi tidak lagi fungsional. Dan begitu juga halnya dalam pemberian rasa aman, karena suami tinggal terpisah. suaminya hanya bisa memberikan nasehat kepada istri dan anaknya untuk menjaga diri seperti suami memberi arahan ketika mendidik anak dan bagaimana cara bersikap dengan anak agar si anak menerima nasehat ibunya dengan baik. sementara istri dan anak pada hakekatnya merasa aman jika suami ada didekat mereka. Dan dalam hal rekreasi, karena suami tinggal terpisah dengan keluarga into fungsi afeksi rekreasi jadi terhenti. Dapat disimpulkan pelaksanaan fungsi afeksi dari keluarga inti yang tinggal terpisah tidak fungsional sebagaimana mesetinya.

3. Pelaksanaan fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi merujuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian keluarganya. Melalui fungsi ini, keluarga berusaha mepersiapkan bekal selengkap- lengkapnya kepada keluarga dengan memperkenalkan pola tingkah laku dalam bersikap serta nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat. Fungsi sosialisasi dalam

keluarga merupakan peran keluarga untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai serta peran individu didalam keluarga dan masyarakat tempat keluarga berada.

Pelaksanaan fungsi sosialisasi dari keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Pelaksanaan fungsi sosialisasi ini dilakukan ayah lewat telefon dengan cara memberikan nasehat-nasehat kepada anak- anak mereka dan untuk mengontrol bagaimana bersikap, berbicara terhadap orangtua dan guru di sekolah. suami menyerahkan kewajibannya kepada istrinya karena ia berada jauh dari anak-anaknya maka otomatis ia tidak bisa memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya tersebut dan karena istri yang berada dekat dengan anaknya maka pelaksanaan sosialisasi dari suami yang tinggal terpisah dari keluarga inti diserahkan kepada istrinya. walaupun ayah mereka tinggal terpisah dari keluarga tetapi ia tidak pernah lupa untuk mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana mereka harus bersikap dan bertingkah laku dan bersosialisasi di lingkungannya. Sementara pelaksanaan fungsi sosialisasi dilihat dari pelaksanaan fungsi ekonomi suami yang tidak tinggal serumah berkirim uang setiap bulannya dan ada yang hanya 3 sampai 4 kali dalam setahunnya, suami tetap melaksanakan perannya sebagai kepala keluarga yang memberi nafkah kepada keluarganya walaupun ia hidup terpisah dari keluarga inti

Teori struktural Parson ini akan dimulai dengan empat fungsi penting untuk semua sistem “tindakan”, terkenal dengan skema AGIL. Sesudah mebahasan empat fungsi ini kita akan beralh menganalsis pemikiran Parsons mengenai struktur dan sistem. (dalam Ritzer, 2004:121)

a. Adaptasi (adaptation)

Talcott Parson mengatakan jika ingin sistem fungsional maka sistem harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhannya, dalam hal ini keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan tidak bisa untuk beradaptasi dan hal tersebut yang menyebabkan fungsi biologis dari keluarga inti yang tinggal terpisah tidak fungsional. ketika suami tinggal terpisah

(8)

dari keluarga inti maka fisik suami istri saling berjauhan dan oleh sebab itu tidak bisa untuk beradaptasi guna memenuhi kebutuhan dan akhirnya menyebabkan fungsi biologis tidak berjalan dan tidak fungsional, begitu juga fungsi afeksi yang tidak bisa digantikan karena untuk mencapai tujuan dari fungsi afeksi tersebut keluarga harus berkumpul, dan oleh karena itu dapat dikatakan pelaksanaan fungsi afeksi tidak telaksana dengan baik. Serta fungsi sosialisasi beradaptasi dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhannya. Sebagai kepala keluarga suami memliki peran untuk menanamkan nilai-nilai yang ada dimasyarakat kepada keluarganya serta suami juga memiliki peran untuk mengajarkan kepada keluarganya bagaimana mereka bersikap dalam keluarga dan bermasyarakat, dan ketika suami tinggal terpisah dari keluarga intinya maka ia beradaptasi guna memenuhi kewajibannya sebagai seorang kepala keluarga dengan cara komunikasi lewat telefon.

b. Pencapaian tujuan (goal)

Talcott Parson mengatakan fungsi akan fungsional jika tujuan dari sistem terlaksana, dan tujuan dari fungsi biologis adalah untuk menambah keturunan dan pada saat keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan tinggal terpisah maka tujuan dari fungsi biologis tidak tercapai dan akhirnya menyebabkan fungsi biologis keluarga tidak fungsional karena sasaran dari fungsi biologis tidak terpenuhi. Begitu juga dengan fungsi afeksi Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan fungsi afeksi tidak sepenuhnya tidak fungsional karena beberapa fungsi dari fungsi afeksi bisa digantikan dengan cara lain seperti komunikasi lewat telpon, tetapi ada fungsi afeksi yang tidak bisa digantikan karena untuk mencapai tujuan dari fungsi afeksi tersebut keluarga harus berkumpul, dan oleh karena itu dapat dikatakan pelaksanaan fungsi afeksi tidak telaksana dengan baik. Serta fungsi sosialisasi dalam keluarga adalah untuk menanamkan nilai dan etika yang ada dimasyarakat dan serta melaksanakan peran dari tiap-tiap anggota keluarga dengan seharusnya, dan dalam hal ini walaupun suami tinggal terpisah dengan keluarga tetapi ia tetap melaksanakan kewajiban kepada keluarganya dengan cara

menasehati keluarganya dan meminta mereka untuk menjaga sikap baik itu dalam rumahtangga ataupun dalam bersosialisi dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

c. Integrasi (integration)

Talcott Parson mengatakan sistem akan fungsional jika dilakukan pemeliharaan ikatan dan hubungan untuk menciptakan keseimbangan dan kesatuan dalam hal ini keutuhan keluarga. Pelaksanaan fungsi biologis dari keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan tinggal terpisah dilihat dari integritas tidak terlaksana dengan baik karena suami yang pergi merantau jarang pulang sehingga menyebabkan integritas dari fungsi biologis tidak terpelihara dengan baik karena untuk memelihara fungsi biologis ini maka dibutuhkan kedekatan fisik suami dan istri, dan jika suami jarang pulang maka hal tersebut menyebabkan integritas dari fungsi biologis tidak tercipta dan tentu saja hal ini nantinya bisa memicu kepada konflik karena fungsi biologis adalah merupakan kebutuhan dasar dari keutuhan keluarga . begitu jugadengan fungsi afeksi tetap dijaga dan dipelihara lewat komunikasi telefon walaupun pada kenyataannya hal tersebut tidak sama ketika keluarga berkumpul bersama tetapi untuk memelihara keutuhan keluarga pada pelaksanan fungsi afeksi digantikan lewat komunikasi via telpon walaupun tidak semua fungsi afeksi tersebut fungsional, tetapi keluarga tetap berusaha untuk memelihara integritas dari keluarga dengan tetap menunjukan kasih sayang dan perhatian satua dengan yang lainnya walaupun mereka hidup terpisah. Serta fungsi sosialisasi dengan cara komunikasi lewat telpon, lewat komunikasi telpon suami berusaha untuk melaksanakan fungsi sosialisasi dengan cara menanamkan dan mengajarkan kepada keluarganya bagaimana mereka sebaiknya bersikap dalam keluarga dan bermasyarakan seta untuk memelihara keseimbangan dalam keluarga suami tetap melaksanakan kewajibannya dengan cara berkirim uang. Dapat dikatakan pelaksanaan fungsi sosialisasi dari keluarga inti yang tinggal terpisah dari keluarga inti terlaksana cukup baik

(9)

7

d. Latensi (latency)

Talcott Parson mengatakan sistem akan fungsional jika sistem mampu untuk memelihara pola, dan pada saat keluarga inti di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan tinggal terpisah maka pola pada fungsi biologis menjadi tidak terpelihara dan dampaknya fungsi biologis tidak fungsional.

Tidak terpeliharanya pola dikarenakan posisi suami yang jauh dari istri dan hal tersebut tidak memungking bagi suami dan istri untuk memelihara pola fungsi biologis mereka yang mana dulunya ketika suami istri saling dekat latency dari fungsi biologis terpelihara dengan baik, dan pada saat suami jauh maka pola fungsi biologis tidak lagi terpelihara dan oleh sebab itu fungsi biologis dari kelurga inti yang tinggal terpisah di di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan menjadi tidak fungsional. Begitu juga dengan fungsi afeksi fungsi afeksi fungsi afeksi tidak terlalu terpelihara dimana dulunya ketika keluarga berkumpul bersama perhatian dan kasih sayang ditunjukan setiap hari tetapi ketika suami tinggal terpisah dari keluarga intinya kasih sayang dan perhatian hanya bisa dilakukan ketika suami menelpon atau keluarga yang ditinggalkannya yang menelpon dan hal ini menyebabkan pola pada fungsi afeksi yang dulunya terpelihara dengan baik menjadi tidak terpelihara karena salah satu keluarga inti tinggal terpisah. Serta fungsi sosialisasi tidak terlalu terpelihara dimana dulunya ketika keluarga berkumpul bersama suami/ayah setiap hari menanamkan nilai-nilai dan etika serta peran dari tiap anggota keluarga dalam keluarga dan bermasyarakat. sosialisasi juga bisa dilaksanakan langsung sehingga pada saat salah satu anggota keluarga tidak melaksanakan peran dan kewajibannya didalam keluarga atau masyarakat dengan baik, suami/ayah bisa langsung menegur dan menasehatinya, tetapi ketika suami tinggal terpisah dari keluarga inti kontrol dalam pelaksanaan fungsi sosialisi diserahkan kepada istri karena posisi suami yang jauh yang tidak memungkinkan untuk melakukan control.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: (1) Pelaksanan fungsi biologis terhadap istri sudah jarang dilakukan karena posisi suami jauh dari keluarga intinya dan hal tersebut tidak memungkingnya untuk melaksanakan fungsi biologis. (2) Pelaksanaan fungsi afeksi ketika suami tidak tinggal serumah dengan keluarga intinya dilakukan lewat telfon, dan ketika suami tidak tinggal serumah maka suami tidak bisa menciptakan rasa aman bagi keluarganya, sementara fungsi afeksi untuk hiburan jadi terhenti karena suami tidak tinggal serumah dengan keluarga inti. (3) Pelaksanaan fungsi sosiologi ini dilakukan lewat telpon dengan cara memberikan nasehat-nasehat kepada anak-anak mereka dan untuk kontrol sikap dan perilaku anak suami menyerahkan kewajibannya kepada istrinya dan walaupun tinggal terpisah dari keluarga inti suami tetap melaksanakan perannya sebagai kepala keluarga dengan cara mengirimkan uang.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1993. Sistem Nilai Keluarga dalam Lingkaran Globalisasi. Bandung:

Putra A. Badin

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.

Gravindo Persada.

Khairuddin, 2008. Sosiologi Keluarga.

Yogyakarta: Liberti.

Sangadji. 2010. Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: CV Andi.

Singgih D. Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga.

Jakarta: BPK Gunung Mulia Solaeman M.I. 1978. Pendidikan Dasar

Keluarga. Bandung: IKIP Bandung Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alpabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Winton, C. A. 2000. Frameworks for

Studying Families. The Dushkin Publishing Group, Inc. Guilford, Connecticut.

Referensi

Dokumen terkait

Research aimed at digitalizing these distinct differences in the creations of the Balinese Orchestra across craftsmen clans in Bali is conducted as an effort for preserving the unique