• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KEC. BAYANG KAB. PESISIR SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KEC. BAYANG KAB. PESISIR SELATAN "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KEC. BAYANG KAB. PESISIR SELATAN

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BRAINSTORMING (SUMBANG SARAN)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

DELA GUSTIKA NIM. 10080076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KEC. BAYANG KAB. PESISIR SELATAN DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK BRAINSTORMING (SUMBANG SARAN)

Oleh

Dela Gustika1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Titiek Fujita Yusandra3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 125 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama, kemampuan siswa menggambarkan watak tokoh dalam menulis cerpen tergolong baik dengan nilai rata-rata 84 berada pada rentangan 76-85%. Kedua, kemampuan siswa menggunakan alur cerita dalam menulis cerpen tergolong baik dengan nilai rata-rata 77 berada pada rentangan 76−85%.

Ketiga, kemampuan siswa menggunakan latar cerita dalam menulis cerpen tergolong baik sekali dengan nilai rata-rata 91 berada pada rentangan 86-95%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran) tergolong baik dengan nilai rata-rata 84 berada pada rentangan 76−85%.

Kata Kunci: menulis cerpen, teknik sumbang saran

(5)

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KEC. BAYANG KAB. PESISIR SELATAN DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK BRAINSTORMING (SUMBANG SARAN)

Oleh

Dela Gustika1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Titiek Fujita Yusandra3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The problem addressed in this research was how the ability of writing short story at the X grade of MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan with used of technique brainstorming. This research has the purpose to describe the ability of writing short story at the X grade of MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan with used technique brainstorming.The kind of this research used was quantitative with descriptive method.

The population in this study amounted to 125 people. The results of this study indicate. The firstly, describe the nature of the students ability wrote a character in the short story quite good with an average value of 84 in the range of 76−85%. The secondly, the ability of students used in writing a short story plot quite good with an average value of 77 in the range of 76−85%. The thirdly, the ability of students used the background story was quite very good in writing short stories all with an average value of 91 in the range of 86-95%. Thus, it could be concluded that the overall ability of the student wrote a short story that used of technique brainstorming was quite good with an average value of 84 in the range of 76−85%.

Key Word: writing of short story, technique brainstorming

(6)

PENDAHULUAN

Menulis merupakan suatu proses perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, dan keterampilan-keterampilan khusus. Selain itu, menulis juga menuntut gagasan yang disusun secara logis, diungkapkan secara jelas, dan ditata secara menarik. Dalam menulis diperlukan adanya suatu bentuk pengungkapan gagasan yang berkesinambungan dan mempunyai urutan logis dengan menggunakan kosakata dan tatabahasa tertentu sehingga dapat menggambarkan atau menyajikan informasi secara jelas. Itulah sebabnya untuk menulis diperlukan latihan dan praktik yang terus menerus dan teratur. Salah satu keterampilan yang menuntut latihan yang terus menerus adalah menulis cerpen.

Menulis fiksi yang diajarkan kepada siswa di sekolah, khususnya di SMA adalah menulis cerpen. Hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA tertera pada Standar Kompetensi 16 mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerita pendek (cerpen). Kompetensi Dasarnya 16.2 menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia kelas X MAN Koto Berapak yaitu Nini Farima Sari, S.Pd dan beberapa siswa diperoleh keterangan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis cerpen, motivasi yang diberikan oleh guru dalam menulis cerpen perlu ditingkatkan, dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran).

Penelitian ini dibatasi pada kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran).

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008: 3). Sedangkan menurut Akhadiah, dkk (1989: 1), menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dalam proses belajar, sehingga diharapkan siswa memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai unsur atau hal yang ditulis. Akhadiah, dkk (1989: 2), menambahkan bahwa menulis juga berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat menjelaskan permasalahan yang semula samar bagi diri si penulis. Semi (2009: 2), menyatakan menulis merupakan pemindahan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Akan tetapi, menulis dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit karena menulis dikaitkan dengan kiat dan seni.

Menulis cerpen pada hakikatnya merujuk pada kegiatan mengarang dan mengarang termasuk tulisan kreatif yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil rekaan atau imajinasi pengarang. Menulis cerpen merupakan proses kreatif yang melahirkan pikiran, perasaan secara ekspresif dan apresiatif. Oleh karena itu, untuk memberikan semangat dan motivasi kepada siswa dalam belajar, guru menggunakan suatu teknik yang dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menulis cerpen. Teknik yang digunakan adalah teknik brainstorming (sumbang saran).

Menurut Yaumi (2012: 45), teknik brainstorming memiliki tujuh prosedur dalam proses belajar mengajar. Tujuh prosedur pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, guru menentukan topik pembahasan yang memerlukan aktivitas sumbang saran. Kedua, guru meminta setiap peserta didik mengemukakan ide yang berhubungan dengan komponen-komponen judul, subjudul atau bagian-bagian yang lebih kecil dari itu. Ketiga, guru mencatat atau mengetik setiap kata atau kalimat yang dipaparkan oleh masing masing peserta didik. Keempat, guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki kemungkinan adanya kesalahan kata tetapi maksudnya benar oleh peserta didik. Kelima, secara bersama-sama guru dan peserta didik menilai, menganalisis efek atau hasil. Keenam, prioritaskan pilihan/susun daftar kata yang sesuai. Ketujuh, menyimpulkan dan menentukan aktivitas tindak lanjut.

(7)

Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan teknik brainstorming, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru memberikan topik Anak yang Nakal. Kedua, guru meminta siswa mengemukakan ide-ide yang berhubungan dengan Anak yang Nakal. Ketiga, guru mencatat ide-ide yang dikemukakan oleh siswa. Keempat, guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki kemungkinan adanya kesalahan kata tetapi maksudnya benar oleh siswa. Kelima, siswa ditugaskan menulis cerpen bertema Anak yang Nakal dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran) dengan memperhatikan aspek penokohan, alur, dan latar. Keenam, setelah selesai lembar kerja siswa dikumpulkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal (Arikunto, 2010: 3). Penelitian ini dilakukan pada hari rabu, 23 Mei 2014 pada siswa kelas X semester II tahun ajaran 2013/2014 di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang kabupaten Pesisir Selatan. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun 2013/2014 yang berjumlah 125 orang yang tersebar dalam empat kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling, yaitu mengambil secara acak berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 30 orang (25% x jumlah populasi per kelas).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming. Data penelitian adalah hasil penulisan cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, memberikan penjelasan tentang cerpen, penokohan, alur, dan latar. Kedua, memberikan penjelasan tentang cara menulis cerpen dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran). Ketiga, guru memberikan topik Anak yang Nakal. Keempat, guru meminta siswa mengemukakan ide-ide yang berhubungan dengan Anak yang Nakal. Kelima, guru mencatat ide-ide yang dikemukakan oleh siswa. Keenam, guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki kemungkinan adanya kesalahan kata tetapi maksudnya benar oleh siswa. Ketujuh, siswa ditugaskan menulis cerpen bertema Anak yang Nakal dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran) dengan memperhatikan aspek penokohan, alur, dan latar. Kedelapan, setelah selesai lembar kerja siswa dikumpulkan.

Teknik analisis data yang dilakukan, yaitu dengan cara membaca dan memeriksa hasil menulis cerpen siswa, pemberian skor, mengubah skor menjadi nilai, mengkualifikasi kemampuan menulis cerpen berdasarkan skala 10, mencari nilai rata-rata, menyajikan data dalam bentuk histogram, membahas dan menyimpulkan hasil analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran nilai kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming dapat dilihat pada tabel berikut.

No Indikator Nilai rata-rata Kualifikasi

1 Penokohan 84 Baik

2 Alur 77 Baik

3 Latar 91 Baik Sekali

Nilai rata-rata 84 Baik

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming tergolong baik (B) dengan nilai rata-rata 84 berada pada rentangan 76-85%. Selanjutnya, hasil penelitian kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming dapat dilihat pada histogram berikut.

(8)

1. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Teknik Brainstorming (Sumbang Saran) untuk Aspek 1 (Penokohan)

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Penguasaan Kemampuan Menulis Cerpen untuk Aspek 1 (Penokohan)

X F FX

100 67

15 15

1500 1005

Jumlah N=30 Ʃ 2505

Nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen untuk aspek penokohan diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M

=

=

84

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari aspek penokohan tergolong baik (B) dengan nilai rata-rata 84 berada pada rentangan 76-85%. Penggambaran penokohan akan dijelaskan pada kutipan cerpen berikut.

Unsur Nama

Devan termasuk siswa yang paling nakal disekolahannya, ia suka membuat keributan di kelas, tidak hanya itu ia juga pemalas dan sering cabut.”

Unsur Karakter

“ia suka membuat keributan di kelas, tidak hanya itu ia juga pemalas dan sering cabut.”

Unsur Fisik

“Seperti biasanya, Devan bangun tidur jam 06.30, ia mandi, mengenakan seragam sekolah dengan bajunya dikeluarkan, pakaiannya tidak pernah rapi.“

2. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Teknik Brainstorming (Sumbang Saran) untuk Aspek 2 (Alur)

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Penguasaan Kemampuan Menulis Cerpen untuk Aspek 2 (Alur)

X F FX

100 67 33

17 5 8

1700 335 264

Jumlah N=30 Ʃ 2299

70 75 80 85 90 95

Penokohan Alur Latar

(9)

Nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen untuk aspek alur diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M

=

=77

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari aspek alur tergolong Baik (B) dengan nilai rata-rata 77 berada pada rentangan 76%−85%. Penggunaan aspek alur akan dijelaskan pada kutipan cerpen berikut.

Tahap Awal (Perkenalan)

“Valdo beranjak dari tempat tidurnya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.00, ia bersiap- siap pergi ke sekolah. Setiap hari Valdo masuk pukul 09.00. agar ia terlambat, ia selalu bangun jam 08.30 WIB. Setelah mandi Valdo tidak shalat. Kemudian ia segera mengenakan pakaian sekolah. Ia selalu melupakan buku-buku yang harus dibawa ke sekolah. Sebelum berangkat, Valdo sarapan pagi dengan roti dan segelas susu. Setelah selesai Valdo tidak berpamitan kepada orangtuanya.”

Tahap Tengah (Klimaks)

“Akhirnya kedua orangtua Valdo memutuskan untuk bercerai. Setelah mendengar perkataan itu, Valdo marah dan menangis. Valdo berkata pada kedua orangtuanya. “apakah ayah dan ibu sadar, apa yang kalian katakan? Apakah kalian pernah memikirkan Valdo, sedikit saja. Kalian selalu mementingkan pekerjaan kalian. Kalian tidak pernah sedikit pun memberikan Valdo kasih sayang, Valdo bosan dengan semua ini. Valdo pun akhirnya pergi keluar rumah dengan membawa motornya. Kedua orangtua Valdo diam karena mendengar perkataan anaknya itu, mereka baru menyadari kalau selama ini mereka hanya mementingkan diri sendiri, tidak pernah memberi sedikit kasih sayang kepada Valdo. Valdo yang sedang di atas motor menangis dan membawa motor dengan ugal-ugalan. Valdo pun ditabrak oleh truk. Kedua orangtua Valdo diberitahukan oleh polisi, kalau anaknya mengalami kecelakaan. kedua orangtua Valdo menangis dan menyesal atas kejadian yang menimpa anaknya itu.”

Tahap Akhir (Penyelesaian)

“Orangtua Valdo berangkat ke rumah sakit untuk melihat anaknya. Mereka minta maaf pada Valdo dan menyesali perbuatannya itu. Akhirnya mereka hidup bahagia.”

3. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Teknik Brainstorming (Sumbang Saran) untuk Aspek 3 (Latar)

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Penguasaan Kemampuan Menulis Cerpen untuk Aspek 3 (latar)

X F FX

100 67

22 8

2200 536

Jumlah N=30 Ʃ 2736

Nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen untuk aspek latar diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M

=

= 91

(10)

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari aspek penokohan tergolong baik sekali (BS) dengan nilai rata- rata 91 berada pada rentangan 86-96%. Penggunaan latar akan dijelaskan pada kutipan cerpen berikut.

Latar tempat

“Setibanya di rumah mereka bertengkar karena berselisih paham.”

Latar waktu

Pada suatu malam, orangtua Yudi pulang dari kerja. Setibanya di rumah mereka bertengkar karena berselisih paham.”

Latar suasana

“Di dalam kamar Yudi mendengar orangtuanya bertengkar. Dan dia keluar dari kamarnya untuk menghentikan pertengkaran itu dan ia mengungkapkan apa yang ada dihatinya. Yudi berkata “janganlah papa dan mama bercerai, mau kemana aku pergi? “Tahukah papa dan mama aku butuh kasih sayang kalian, bukan hanya uang dan dan harta benda ini saja.”

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Pertama, kemampuan siswa menggambarkan watak tokoh dalam menulis cerpen tergolong baik, dengan rata-rata penguasaan sebesar 84 berada pada rentangan 76−85%. Kedua, kemampuan siswa menggunakan alur dalam menulis cerpen tergolong baik, dengan rata-rata penguasaan sebesar 77 berada pada rentangan 76−85%. Ketiga, kemampuan siswa menggunakan latar dalam menulis cerpen tergolong baik sekali, dengan rata-rata penguasaan sebesar 91 berada pada rentangan 86−95%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan teknik brainstorming (sumbang saran) tergolong baik dengan nilai rata-rata 84 berada pada rentangan 76-85%.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, bagi siswa MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan terus latihan menulis agar terlatih menyampaikan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Kedua, bagi guru Bahasa Indonesia, dapat menerapkan teknik brainstorming (sumbang saran) dalam pengajaran menulis cerpen. Ketiga, peneliti berikutnya, untuk dapat meneliti kemampuan menulis cerpen dengan teknik dan metode yang berbeda agar siswa lebih tertarik dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Keempat, bagi peneliti sendiri untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran menulis cerpen menggunakan teknik yang bervariasi.

KEPUSTAKAAN

Akhadiah, Sabarti dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Semi, M. Attar. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Jakarta: Dian Rakyat.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, disimpulkan bahwa kemampuan menentukan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang berada pada kualifikasi baik sekali BS dengan nilai rata-rata

KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran aktif tipe course review