• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MAJEMUK PADA SISWA SMP NEGERI 8 MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MAJEMUK PADA SISWA SMP NEGERI 8 MAKASSAR "

Copied!
54
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kalimat Majemuk

  • Kalimat Majemuk Setara
  • Kalimat Majemuk Bertingkat
  • Kalimat Majemuk Rapatan
  • Kalimat Majemuk Campuran

Menurut (Dendy), yang dimaksud dengan kalimat majemuk padanan adalah susunan kalimat yang paling sedikit terdiri dari dua kalimat pokok dan masing-masing kalimat itu dapat berdiri sendiri sebagai satu kalimat. Sedangkan menurut (Amilia) menyatakan bahwa kalimat majemuk sama dengan penjumlahan adalah dua kalimat tunggal atau lebih) yang dijajarkan dan dihubungkan oleh konjungsi dan atau jika Yang dimaksud dengan kalimat majemuk susunan yang setara adalah bahwa kalimat kedua merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi (Keraf.

Menurut Dendy, klausa majemuk sekuensial sekuensial adalah klausa majemuk ekivalen yang ditandai dengan konjungsi lalu, lalu, lanjutkan, lalu. Sedangkan menurut Amilia, kalimat majemuk berekuivalen berurutan adalah dua klausa tunggal atau lebih yang dapat dihubungkan dengan kata lalu dan kemudian. Konjungsi mengungkapkan hubungan resisten antara klausa dasar dan klausa dasar lainnya dalam kalimat majemuk.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsurnya tidak setara atau tidak setara (Kosasih, 2001: 199). Kalimat majemuk setara tidak memiliki klausa bawahan dan klausa utama, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki anak kalimat dan klausa utama.Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat meliputi. Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang pola kalimatnya sederajat dan bertingkat (Falah, 1996:152).

Menurut Keraf, kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang terdiri atas pola atasan dan bawahan. Kalimat majemuk campuran dapat berbentuk dua pola kalimat sederajat dan satu pola kalimat dengan kedudukan bertingkat. Sementara itu, berdasarkan unsur yang sama, klasifikasi jenis kalimat majemuk juga dikelompokkan menurut konjungsi yang digunakan.

Klasifikasi ini membagi kalimat majemuk menjadi kalimat majemuk yang ekuivalen padat dan kalimat majemuk bertingkat (tidak sama). Kalimat majemuk dengan kerapatan tematik terbentuk dari klausa tunggal yang memiliki kedudukan subjek yang sama. Kalimat majemuk dengan kerapatan predikat dibentuk oleh kalimat tunggal yang memiliki kesamaan kedudukan predikat bagian yang sama, yaitu predikat yang lain disebutkan hanya satu kali.

Kalimat majemuk setara terbentuk ketika konjungsi yang digunakan adalah konjungsi untuk membentuk kalimat majemuk setara Contoh. Suatu kalimat disebut kalimat majemuk padat bertingkat jika konjungsi yang digunakan adalah konjungsi yang membentuk kalimat majemuk.

Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia siswa harus menguasai keterampilan berbahasa yaitu menyimak atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis, siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar mahir dalam berbicara, maka pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya ditekankan pada teori saja. namun siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa sesuai fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Saat mempelajari kalimat majemuk, siswa harus menguasai 4 jenis kalimat yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk majemuk, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran, agar siswa mudah memahaminya, kita perlu memberikan arahan pertanyaan atau umpan balik.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Jenis Penelitian…

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman siswa dalam menulis kalimat majemuk campuran dan tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pemahaman dan aktivitas siswa merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuannya dalam menulis kalimat majemuk campuran.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, proses analisis data menggunakan teknik ini dan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pada penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan menandai kalimat yang mengandung perluasan objek dan perluasan informasi yang dianggap tidak benar. Berdasarkan hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis kalimat majemuk dikatakan mampu jika mencapai 85% dari jumlah siswa yang mendapat nilai KKM atau 80 ke atas.

Pada saat melakukan tes awal, peneliti tidak memberikan penjelasan secara lengkap tentang materi yang akan diberikan kepada siswa, peneliti hanya memberikan gambaran tentang materi analisis kalimat majemuk. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Juli 2017. Peneliti memperoleh data yang diperlukan dengan memberikan tes untuk menganalisis kalimat majemuk. Hasil penelitian ini, hanya memperoleh data dari hasil tes menjawab soal-soal tentang analisis kalimat majemuk, tanpa memberikan materi tentang cara menganalisis kalimat majemuk, tanpa memberikan materi tentang.

Data tes awal dari hasil tes menganalisis kalimat majemuk berjudul “TanahLot” http//Strategi pembelajaran konstruktivisme.wordpress.com/2012/09/methode-. Pengelompokan Prestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Makassar Tahun Pelajaran 2016/2017 pada Kemampuan Menulis Kalimat Majemuk Kategori No Area. Berdasarkan tabel di atas, tes analisis kalimat majemuk yang diikuti oleh 34 siswa, diketahui skor yang diperoleh siswa adalah 5,41 dengan rincian, siswa yang mendapat skor 80-89 sebanyak 3 orang (8,82%), siswa yang mendapatkan skor 75-79 sebanyak 18 orang (52,94%), siswa yang mendapat skor 60-74 sebanyak 6 orang (17,64%), dan siswa yang mendapat skor 0-59 sebanyak 7 orang (20,58%), maka kemampuan menganalisis kalimat majemuk.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman siswa terhadap analisis kalimat yang disusun oleh 34 siswa. -74 sebanyak 6 orang (17,64%), dan siswa yang mendapat nilai 0-59 sebanyak 7 orang (30,58%) dan siswa dinyatakan tidak mampu. Untuk mengatasi masalah atau kendala yang dihadapi siswa kelas VII 3 SMP Negeri 8 Makassar dalam pelaksanaan pembelajaran analisis kalimat majemuk perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Kesadaran siswa dalam membaca harus ditingkatkan, karena dengan membaca dengan konsentrasi kita dapat menganalisis kalimat.

Panduan ejaan bahasa Indonesia yang lebih umum harus tersedia agar siswa memiliki pengetahuan tentang penggunaan klausa dan frase dalam menganalisis kalimat majemuk.

Tabel 3.1   Keadaan Populasi
Tabel 3.1 Keadaan Populasi

Populasi dan Sampel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan metode yang dapat digunakan peneliti dalam pengumpulan data (Arikunto, 2003: 134). Menurut Arikunto, tes adalah rangkaian pertanyaan, latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa dalam dunia penilaian pendidikan yang disebut dengan tes adalah suatu cara atau prosedur untuk mengukur dan menilai dalam bidang pendidikan yang berupa tugas.

Menurut Hamalik, hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang berlatar belakang alam, tes faucet esai memerlukan tanggapan dari siswa secara individu berdasarkan pendapat mereka sendiri.

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Peneltian

Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 3.1   Keadaan Populasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jika objek anak kalimat itu dianalisis, konstituen bahwa pada kalimat tersebut merupakan konjungtoryang berfungsi sebagai penghubung induk kalimat dengan anak kalimat yang sekaligus