• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemitraan dinas pemuda olahraga, dan pariwisata dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kemitraan dinas pemuda olahraga, dan pariwisata dengan"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Kemitraan

Jika ditambah imbuhan “ke-an” maka menjadi kata Kemitraan yang artinya hubungan atau kerja sama sebagai mitra. Kemitraan berarti interaksi dan hubungan minimal antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak merupakan “mitra”. Kemitraan merupakan suatu proses pencarian sukarela bentuk-bentuk interaksi yang dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bermitra, serta saling berbagi pengalaman dan mendidik untuk mencapai tujuan tertentu.

Kemitraan merupakan suatu hubungan yang mencakup berbagai komponen, baik lembaga pemerintah, non-pemerintah, maupun masyarakat, yang bekerja sama berdasarkan kesepakatan, prinsip dan peran masing-masing komponen untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan alasan di atas, maka konsep kemitraan yang diterapkan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam proses pembangunan di daerah. Karena kerjasama didasarkan pada kepentingan kedua belah pihak, maka harus ada komunikasi yang terbuka antara kedua pihak.

Pola kemitraan yang sesuai dengan karakteristik atau kondisi dan tujuan tertentu dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif, baik dalam pembinaan. Kemitraan mutualistik merupakan interaksi atau hubungan kerja sama yang saling memberikan keuntungan dan mencapai manfaat berlipat ganda sehingga dapat mencapai tujuan bersama secara optimal, hal ini disebabkan karena kedua belah pihak sama-sama sadar akan pentingnya aspek kemitraan.

Konsep Kelompok Masyarakat

Konsep Pariwisata

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepariwisataan, termasuk pengusaha daya tarik wisata dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut. Dari Tourist Origin Area (DAW) seseorang dapat mencari informasi mengenai fasilitas wisata dan daya tarik wisata, melakukan reservasi dan berangkat menuju daerah tujuan. Di Kawasan Tujuan Wisata (DTW) ini dampak pariwisata sangat terasa sehingga diperlukan strategi perencanaan dan pengelolaan yang tepat untuk menarik wisatawan. (DAW).

Daerah Tujuan Wisata (DTWs) juga menjadi rasionale d'être atau alasan utama berkembangnya pariwisata, menawarkan hal-hal yang berbeda dari rutinitas wisatawan. Sarana dan daya tarik wisata merupakan struktur dan fasilitas yang dapat menarik wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu kawasan atau tempat tertentu. Salah satu tumpuan pariwisata adalah fasilitas dan daya tarik wisata, karena pariwisata akan sulit berkembang tanpa adanya fasilitas dan daya tarik wisata.

Fasilitas dan daya tarik wisata juga menjadi alasan yang menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk berwisata ke suatu kawasan atau tempat wisata tertentu. Something to see/sesuatu yang ingin dilihat adalah suatu objek wisata harus mempunyai sesuatu yang dapat menarik perhatian atau dapat dilihat oleh wisatawan, dengan kata lain suatu kawasan wisata harus mempunyai daya tarik tersendiri yang berbeda dengan tempat wisata lainnya, sehingga dapat menarik perhatian wisatawan. perhatian wisatawan atau pengunjung untuk berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

Konsep Pengembangan Pariwisata

Keberlanjutan ekologis, yaitu memastikan pembangunan dilakukan sesuai dengan proses ekologi, biologi dan keanekaragaman sumber daya ekologi yang ada. Keberlanjutan Sosial dan Budaya, yaitu memastikan bahwa pembangunan yang telah selesai memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Keberlanjutan ekonomi, yaitu memastikan bahwa pembangunan yang telah selesai dilakukan secara efisien secara ekonomi dan sumber daya yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan di masa depan.

Berhasil atau tidaknya pengembangan daya tarik wisata untuk mencapai kawasan wisata yang baik sangat bergantung pada 3A yaitu daya tarik, aksesibilitas, dan kapasitas.

Kerangka Fikir

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Faktor penghambat Pemerintah Daerah Khusus Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata serta Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata merupakan faktor yang menghambat Kemitraan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang. Faktor penghambat Kemitraan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dengan Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang adalah salah satu prinsip kemitraan yaitu keadilan belum terlaksana dengan baik. Lokasi penelitian ini adalah Kabupaten Enrekang dan titik pengambilan data penelitian adalah Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata serta Daya Tarik Wisata Buttu Macca di Kabupaten Enrekang.

Begitu pula dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata serta Kelompok Masyarakat, hal ini berkaitan langsung dengan judul penelitian penulis yaitu Kemitraan Dinas Pariwisata dan Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penggambaran suatu fenomena yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan memahami serta menjelaskan Kemitraan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata dengan Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang. Informan dalam penelitian adalah Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Enrekang, Ketua Kelompok Kerja (POKJA), Pengelola Daya Tarik Wisata Buttu Macca, Kabupaten Enrekang dan Masyarakat.

Peneliti mengunjungi dan mengamati objek wisata Buttu Macca di Kabupaten Enrekang. Kemitraan antara Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat dalam bidang pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip kepercayaan antara Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata serta kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang telah terlaksana dan berkembang dengan baik.

Seperti wawancara penulis dengan Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu prinsip kemitraan yaitu komunikasi kemitraan antara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang telah terwujud sehingga bahwa kemitraan ini berfungsi dengan baik. K m K j (POKJA) m Dinas Kendaraan bertugas membantu Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Kelompok Kerja (POKJA) merupakan salah satu bentuk kemitraan yang sangat membantu kelancaran kemitraan antara Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata serta Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang. Faktor pendukung dan penghambat kemitraan dinas pemuda, olah raga dan pariwisata serta kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Dalam pelaksanaan Kemitraan Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata dengan Kelompok Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Enrekang, terdapat faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut.

Faktor pendukung merupakan faktor yang mendukung atau membantu keberhasilan kemitraan antara Kementerian Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat untuk pengembangan pariwisata di wilayah Enrekang. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kemitraan Kemenpora dengan kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang masih terganjal persoalan asas keadilan yang belum ditegakkan. karena jika terjadi kerugian, sepenuhnya diserahkan kepada manajemen saja. Faktor pendukung kemitraan Kemenpora dengan kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di wilayah Enrekang antara lain kepercayaan dan komunikasi.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dan untuk mengoptimalkan pengembangan pariwisata, penulis mencoba memberikan saran yang dapat mendukung dan meningkatkan kemitraan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang sebagai berikut.

Tabel 1: Informan Penelitian
Tabel 1: Informan Penelitian

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, metodologi kualitatif yaitu penelitian berupa perkataan tertulis dan lisan individu serta perilaku yang dapat diamati sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Dimana data yang diperoleh berupa data, uraian, perilaku dan tidak dinyatakan dalam bentuk numerik tetapi tetap dalam bentuk kualitatif yang lebih kaya makna dari sekedar angka atau.

Sumber Data

Informan Penelitian

3 Sabir SR Buttu Macca Pengelola Tempat Wisata 1 orang 4 Ramli RI Buttu Macca Pengelola Tempat Wisata 1 orang 5 Fajar FR Buttu Macca Pengelola Tempat Wisata 1 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Pemekaran lima kecamatan menjadi sembilan kecamatan di Kabupaten Enrekang berdampak pada akses masyarakat terhadap layanan. Secara administratif, 12 kecamatan dan 129 desa/kelurahan di Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sumber : BUMDes Pattondonsalu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang Jumlah wahana di objek wisata Buttu Macca sejak dibuka hingga saat ini sebanyak 4 (empat) wahana.

Kemitraan antar aktor harus dirancang dan dibangun secara matang untuk mewujudkan tata kelola yang baik dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. D m y m P w K Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata telah melibatkan kami secara langsung, misalnya dengan memberikan pembinaan dan penyadaran terhadap upaya-upaya yang akan dilakukan untuk lebih mengembangkan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Selain itu, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata juga melibatkan langsung masyarakat dalam pengelolaan dan penertiban tempat wisata dengan tujuan untuk membangun kreativitas dan menjalin hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat serta mengembangkan potensi generasi muda. di Kabupaten Enrekang. (W w AN, Agustus 2018).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kemitraan yang dibangun Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat setempat adalah dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat setempat, melibatkan langsung masyarakat dalam pengelolaannya. tempat wisata yang ada dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerja yang baik serta membangun potensi-potensi dan kreatifitas masyarakat Kabupaten Enrekang.

Tabel 4.I Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Enrekang  Sebelah Utara  Kabupaten Tana Toraja  Sebelah Timur  Kabupaten Luwu dan Sidrap  Sebelah Selatan  Kabupaten Sidrap
Tabel 4.I Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Enrekang Sebelah Utara Kabupaten Tana Toraja Sebelah Timur Kabupaten Luwu dan Sidrap Sebelah Selatan Kabupaten Sidrap

Teknik Analisi Data

Keabsahan Data

Musim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lain di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu musim hujan dan musim hujan.

Faktor-Faktor yang mendukung dan menghambat Kemitraan Dinas

PENUTUP

Kesimpulan

Terdapat prinsip saling percaya antara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dengan kelompok masyarakat dalam pengawasan dan pengelolaan objek wisata Buttu Macca. Prinsip keadilan belum sepenuhnya berjalan dengan baik antara Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata serta Kelompok Masyarakat karena belum adanya izin hukum dalam pengelolaan objek wisata Buttu Macca sehingga jika terjadi kerugian yang ada hanyalah pengelola dan Pokja ( POKJA) yang bertanggung jawab. Dalam Kemitraan antara Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata serta Kelompok Masyarakat juga terdapat faktor penghambat yaitu belum diterapkannya prinsip keadilan dengan baik.

Saran

Pola kemitraan antara pemerintah daerah, swasta dan masyarakat dalam mewujudkan Mamasa sebagai daerah tujuan wisata di Sulawesi Barat. Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Desa Tongke-tongke Kabupaten Sinjai. Kemitraan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gambar

Tabel 1: Informan Penelitian
Tabel 4.I Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Enrekang  Sebelah Utara  Kabupaten Tana Toraja  Sebelah Timur  Kabupaten Luwu dan Sidrap  Sebelah Selatan  Kabupaten Sidrap
Tabel 4.2 Luas  Daerah Menurut Kecamatan di  Kabupaten  Enrekang Tahun  2018
Gambar 4. 1: Peta Adminstrasi Kabupaten Enrekang
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kegiatan public relation/humas Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (DISPARPORA) Kabupaten Sumedang yang dapat dilakukan untuk mengembangkan objek wisata waduk Jatigede

Deskripsi Fokus Fokus penelitian ini adalah bagaimana strategi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar dalam pengelolaan objek wisata Pantai Lamangkia yaitu dengan