• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepdirjen 137 2023 Pembentukan KMB

Tagor Mulia

Academic year: 2023

Membagikan "Kepdirjen 137 2023 Pembentukan KMB"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1115) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 288);

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 680);

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 208);

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 955);

9. Keputusan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2014 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pelaksana Tugas Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Kementerian Agama;

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 769 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyuluh Agama Non Pegawai Negeri Sipil;

11. Keputusan Menteri Agama Nomor 529 Tahun 2021 tentang Kelompok Kerja Penguatan Program Moderasi Bergama Kementerian Agama;

12. Keputusan Menteri Agama Nomor 92 Tahun 2022 tentang Kelompok Kerja Penguatan Program Moderasi Beragama pada Kementerian Agama;

13. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 570 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2020-2024;

14. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 592 Tahun 2021 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penguatan Moderasi Bergama pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Islam Nomor 994 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 592 Tahun 2021 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penguatan Moderasi Bergama pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;

15. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 504 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil;

(3)
(4)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 137 TAHUN 2023

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA TAHUN 2023

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai Bhineka Tunggal Ika. Keragaman suku, ras, budaya, bahasa, maupun agama; merupakan suatu kekayaan dan potret pluralisme Indonesia. Kebhinekaan ini menjadi identitas penting ke-Indonesian yang harus dijaga oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi. Pertama, berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama berlebihan (ekstrim) yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik. Ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Inilah yang kita prihatinkan bersama dan harus kita selesaikan bersama- sama, agar umat beragama tidak berjarak dengan agamanya. Adapun upaya dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut yaitu menumbuh kembangkan sikap optimisme untuk menjaga stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan sosial keagamaan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tetap menjaga karakter khas bangsa Indonesia yang santun, toleran, dan saling menghargai perbedaan. Semangat kebersamaan dalam memelihara kerukunan antar sesama warga negara bangsa Indonesia tersebut dilakukan dengan spirit moderasi sosio-religius.

Moderasi Beragama penting sebagai modal sosial, yang telah ditetapkan secara sah sebagai faktor penunjang pembangunan nasional dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Dengan demikian, Moderasi Beragama menjadi sebuah keniscayaan yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat.

Penyuluh Agama Islam sebagai garda terdepan Kementerian Agama berperan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta semangat hidup rukun, dan toleran dalam kehidupan sosial keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat. Struktur pemerintahan terkecil adalah dimana berbagai kehidupan sosial dan dinamika dimulai. Diharapkan bisa menjadi wilayah yang mampu menjaga dan mengembangkan Moderasi Beragama di masyarakat serta bisa menyelesaikan dan menjadi wadah mediasi permasalahan yang ada baik masalah agama, adat, budaya atau kemasyarakatan lainnya secara kekeluargaan sesuai norma yang berlaku di masyarakat tanpa harus berlanjut ke ranah hukum positif Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Pembentukan Kampung Moderasi Beragama menjadi penting dilaksanakan untuk memastikan pemahaman dan praktik Moderasi Beragama di seluruh lapisan masyarakat.

(5)

-5-

B. Maksud dan Tujuan

Pembentukan Kampung Moderasi Beragama dimaksudkan sebagai upaya pembangunan paradigma masyarakat tentang kesadaran moderasi beragama yang dilaksanakan dengan berbasis pada lingkungan di wilayah Satuan Kerja Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Tujuan penyusunan pedoman ini adalah:

1. Sebagai acuan dalam pembentukan Kampung Moderasi Beragama;

2. Mengatur pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama;

3. Memastikan akuntabilitas pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama.

C. Sasaran dan Target

Sasaran daripada pedoman ini adalah:

1. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

4. Kantor Urusan Agama Kecamatan; dan

5. Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Penyuluh Agama Islam Non PNS.

Sedangkan Target daripada kegiatan ini adalah, Tersusunnya sebuah pedoman pembentukan Kampung Moderasi Beragama.

D. Ruang Lingkup

Pedoman pembentukan Kampung Moderasi ini memuat, pendahuluan, mekanisme pembentukan, pembentukan kelompok kerja kmb, perintisan, penetapan kampung moderasi beragama, pengembangan, pembiayaan, pengendalian mutu, dan penutup.

E. Ketentuan Umum

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawentahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa;

2. Kampung Moderasi Beragama adalah istilah bagi desa atau kelurahan yang masyarakatnya memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional;

3. Rintisan Kampung Moderasi Beragama adalah istilah untuk desa atau kelurahan yang memenuhi syarat umum dan sedang dilakukan serangkaian kegiatan Penguatan Moderasi Beragama;

4. Penguatan Moderasi Beragama yang selanjutnya disingkat PMB adalah upaya sistematis untuk meningkatkan moderasi beragama;

5. Kelompok Kerja Pembentukan Kampung Moderasi Beragama selanjutnya disingkat Pokja KMB adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala satuan kerja untuk melaksanakan pembentukan Kampung Moderasi Beragama;

6. Penyuluh Agama Islam Fungsional adalah PNS yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang serta hak secara penuh untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama Islam dan pembangunan;

7. Penyuluh Agama Islam Non PNS adalah Penyuluh Agama Islam honorer yang diangkat dengan surat Keputusan Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan

(6)

hak untuk melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan di bidang keagamaan Islam dan pembangunan pada melalui bahasa agama.

8. Tim Penilai adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk melakukan penilaian terhadap desa atau kelurahan rintisan Kampung Moderasi Beragama.

9. Petugas penginput data adalah staf atau pelaksana yang diberi tugas untuk memasukkan data hasil penilaian ke dalam sistem penilaian online.

10. Pengembangan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di kampung moderasi beragama yang dianggap bisa memberikan nilai lebih baik dari segi program dan perluasan jaringan (dukungan dan pendanaan).

11. Monitoring dan Evaluasi adalah aktivitas pemantauan yang dilakukan sebagai upaya pengawasan dan proses kontrol guna memastikan ketercapaian tujuan dan sasaran utama program serta pelaksanaan kegiatan di Kampung Moderasi Beragama.

(7)

-7-

BAB II

MEKANISME PEMBENTUKAN A. Alur Pembentukan

Alur kegiatan Pembentukan Kampung Moderasi Beragama mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengembangan, evaluasi, pelaporan, dan publikasi.

Penjelasan mekanisme pembentukan disajikan pada bagan berikut:

B. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan pembentukan Kampung Moderasi Beragama sebagai berikut:

No Uraian Kegiatan Tanggal Pelaksana Tugas

Pusat Kanwil Kab/Kota KUA

1 Koordinasi dan Sosialisasi KMB 13-19 Februari 2023 x x x x

2 Pembentukan Pokja KMB 20-28 Februari 2023 x x x x

3 Pelaporan penetapan rintisan 12-15 Maret 2023 4 Perintisan

a. Pendataan 1-12 Maret 2023 x

b. Pelaksanaan Kegiatan Rintisan 16 Maret – 15 Juni 2023 x

c. Pelaporan hasil rintisan 16-23 Juni 2023 x x x x

5 Penetapan Kampung Moderasi Beragama

a. Pembentukan Tim Penilai 20-28 Februari 2023 x x x

b. Penilaian dan Verifikasi 16-20 Juni 2023 x x x

c. Peluncuran/Launching 15 Juli 2023 x x x x

d. Pelaporan Launching 19-21 Juli 2023

6 Monitoring dan Evaluasi KMB Februari-Desember 2023 x x x Survei Indeks Moderasi Beragama

Kelompok Sasaran Penyuluhan

10 Desember 2023 x

7 Pengembangan 16 Juli-31 Desember 2023 x x x x

8 Pelaporan akhir tahun

a. Pokja KMB Pusat 29 Desember 2023 x

b. Pokja KMB Kanwil 27 Desember 2023 x

c. Pokja KMB Kab/Kota 20 Desember 2023 x

d. Pokja KMB KUA 18 Desember 2023 x

9 Publikasi KMB Jan - Des 2023 x x x x

Penilaian dan Verifikasi Kampung Rintisan Pelaporan

Pelaporan

Pelaporan

>

Penetapan dan Peluncuran/Launching Kampung Moderasi Beragama

Kegiatan Pengembangan > Pelaporan

>

Pembentukan Pokja KMB– Tim Penilai Pendataan

Koordinasi/Sosialisasi > >

>

Pelaksanaan Kegiatan Rintisan

Pemetaan Potensi < <

(8)

BAB III

PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA KAMPUNG MODERASI BERAGAMA A. Pokja KMB Pusat

1. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menetapkan Tim Pokja KMB Pusat yang terdiri dari:

a. Pengarah;

b. Penanggungjawab;

c. Ketua dan Wakil Ketua;

d. Sekretaris dan Wakil Sekretaris; dan e. Anggota.

2. Tugas Pokja KMB Pusat:

a. Melaksanakan persiapan;

b. Menyusun Pedoman;

c. Melaksanakan monitoring, verifikasi, dan evaluasi;

d. Melaksanakan kegiatan Launching serentak;

e. Merumuskan pengembangan berdasarkan hasil evaluasi;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama; dan

g. Melakukan publikasi.

B. Pokja KMB Wilayah Kementerian Agama Provinsi

1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menetapkan Tim Pokja KMB Wilayah yang terdiri dari:

a. Pengarah (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi);

b. Penanggungjawab (Kepala Bidang Penerangan Agama Islam);

c. Ketua (Pejabat Fungsional Penyuluh Agama Islam);

d. Sekretaris (Pelaksana pada Bidang Penais); dan

e. Anggota terdiri dari unsur Penyuluh Agama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Organisasi Masyarakat Keagamaan.

2. Tugas Pokja KMB Wilayah Kementerian Agama Provinsi : a. Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait;

b. Melakukan verifikasi hasil rintisan;

c. Melaporkan hasil rintisan kepada Pokja KMB Pusat;

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;

e. Memetakan potensi pengembangan Kampung Moderasi Beragama berdasarkan hasil evaluasi;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama; dan

g. Melakukan publikasi.

C. Pokja KMB Kementerian Agama Kabupaten/Kota

1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menetapkan Tim Pokja KMB Kementerian Agama Kabupaten/Kota terdiri dari:

a. Penanggungjawab (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota);

b. Ketua (Kepala Seksi yang membidangi Penyuluh Agama Islam);

c. Sekretaris (Pejabat yang Penyuluh Agama Islam); dan

d. Anggota terdiri dari unsur Penyuluh Agama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Organisasi Masyarakat Keagamaan.

(9)

-9-

2. Tugas Pokja KMB Kementerian Agama Kabupaten/Kota : a. Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait;

b. Melakukan penilaian dan verifikasi hasil rintisan;

c. Melaporkan hasil perintisan kepada Pokja KMB Provinsi;

d. Menetapkan Kampung Moderasi Beragama dengan kegiatan Launching;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi;

f. Memetakan potensi pengembangan Kampung Moderasi Beragama berdasarkan hasil evaluasi;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama; dan

h. Melakukan publikasi.

D. Pokja KMB KUA Kecamatan

1. Kepala KUA Kecamatan bersama dengan Penyuluh Agama Islam Fungsional menetapkan Tim Pokja KMB Pembentukan Kampung Moderasi Beragama yang terdiri dari:

a. Ketua (Kepala Kantor Urusan Agama);

b. Sekretaris (Penyuluh Agama Islam); dan

c. Anggota terdiri dari unsur Penyuluh Agama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Organisasi Masyarakat Keagamaan.

2. Tim Kelompok Kerja KMB KUA Kecamatan memiliki tugas:

a. Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait;

b. Melakukan pemetaan yang berpotensi dirintis sebagai Kampung Moderasi Beragama;

c. Menetapkan kampung rintisan;

d. Melakukan kegiatan perintisan;

e. Melaporkan hasil perintisan kepada Pokja KMB Kabupaten/Kota;

f. Memetakan potensi pengembangan Kampung Moderasi Beragama berdasarkan hasil evaluasi;

g. Mengikuti Launching;

h. Melaporkan hasil pelaksanaan pembentukan Kampung Moderasi Beragama; dan

i. Melakukan publikasi.

BAB IV PERINTISAN A. Penentuan Rintisan Kampung

1. Pokja KMB KUA Kecamatan menentukan 1 (satu) untuk menetapkan Rintisan Kampung Moderasi Beragama;

2. Penentuan Rintisan Kampung Moderasi Beragama dilakukan dengan mempertimbangkan adanya keunikan tertentu seperti, aspek kepercayaan, agama, ras, kebudayaan, adat istiadat, dan sebagainya dibuktikan dengan data.

B. Pendataan

Memastikan ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat dengan melaksanakan pengamatan langsung sebagai validasi data. Data dimaksud sedikitnya menjelaskan tentang :

1. Informasi kondisi geografis;

2. Informasi penduduk berdasarkan jumlah keluarga, agama, tempat ibadah;

(10)

3. Informasi kondisi sosial ekonomi penduduk;

4. Informasi kondisi sosial budaya penduduk;

5. Informasi kondisi sosial keagamaan; dan

6. Informasi kriminal/konflik umat beragama dalam 2 tahun terakhir.

C. Pelaksanaan Rintisan

Perintisan Kampung Moderasi Beragama ditandai dengan pelaksanaan serangkaian kegiatan Penguatan Moderasi Beragama yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas bimbingan dan penyuluhan serta meningkatkan kualitas pembinaan Moderasi Beragama kelompok sasaran penyuluhan agama.

BAB V PENETAPAN

Penetapan kampung moderasi beragama dilakukan berdasarkan tahapan sebagai berikut:

1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menetapkan Kampung Moderasi Beragama;

2. Penetapan Kampung Moderasi Beragama dilakukan melalui kegiatan Peluncuran (Launching) secara serentak selambat-lambatnya pada tanggal 17 Juni 2023.

3. Seremoni dilakukan secara hybrid, Masing-masing desa wajib mengikuti kegiatan yang ditentukan Pokja KMB Pusat.

4. Penetapan Kampung Moderasi Beragama dilakukan setelah melakukan penilaian pada rintisan Kampung Moderasi Beragama;

5. Penilaian dilakukan oleh tim penilai yang dibentuk Pokja KMB Kabupaten/Kota;

6. Penilaian dilakukan pada kriteria khusus sebagai berikut :

No Kriteria khusus Indikator Target minimal Bukti Fisik 1 Telah dilakukan

Kegiatan Penguatan Moderasi

Beragama kepada seluruh

masyarakat di wilayah kampung rintisan

Persentase

masyarakat yang mendapatkan sosialisasi moderasi beragama

Sebanyak 20%- 30% Kepala Keluarga

Dokumentasi berupa foto atau bukti kehadiran Banyaknya sasaran

masyarakat yang mendapatkan sosialisasi moderasi beragama

PKK, Majelis Taklim, Karang Taruna, Remaja Masjid, dan Organisasi lainnya

Dokumentasi berupa foto atau bukti kehadiran

2 Adanya

secretariat/Posko Kampung

Moderasi Beragama

Telah terbentuk secretariat/Posko Kampung Moderasi Beragama

kantor /Posko sekretariat

Dokumentasi berupa foto

3 Mendapatkan dukungan dari Kepala , tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh

Jumlah dukungan dalam pengelolaan Kampung Moderasi Beragama

Minimal 2 Bukti berupa surat

pernyataan dukungan

(11)

-11-

No Kriteria khusus Indikator Target minimal Bukti Fisik adat serta

masyarakat dalam pengelolaan

Kampung Moderasi Beragama

4 Memiliki program kerja dan/atau kegiatan aktif yang mengusung nilai Moderasi

Beragama yang kreatif dan inovatif

Jumlah program kerja dan/atau kegiatan aktif yang mengusung nilai Moderasi Beragama yang kreatif dan inovatif

Minimal 3 Bukti berupa dokumen

program kerja dan

dokumentasi kegiatan dalam pelaksanaannya 7. Dalam pelaksanaan penilaian, tim penilai dibantu oleh petugas penginput

data;

8. Penginput data bertugas memasukkan data hasil penilaian ke dalam sistem penilaian online yang disediakan oleh Tim Pokja KMB Pusat.

BAB VI

PENGEMBANGAN

Penyuluh sebagai pelaku Pembina kampung moderasi beragama, diharapkan mampu melakukan pengembangan dengan catatan bahwa:

1. Pengembangan Kampung Moderasi Beragama dilakukan sesuai dengan potensi daerah;

2. Pengembangan dilakukan melalui tahap:

a. Komunikasi secara efektif yang ditandai terjadinya kesepahaman antar pihak terkait;

b. Penggalian informasi, identifikasi dan solusi masalah sehingga ditemukan program atau kegiatan yang tepat;

c. Perencanaan pengembangan secara bersama-sama untuk ditindaklanjuti melalui pembentukan kelompok mandiri dan penyusunan perencanaan;

dan

d. Tindakan atau aksi program.

3. Pengembangan dapat dilakukan melalui berbagai program seperti pengentasan kemiskinan, pariwisata, budaya, penguatan gender, ketahanan keluarga, penurunan stunting, dan sebagainya.

4. Upaya pengembangan dilakukan meliputi pengembangan struktur pelaksana program, pengembangan materi peningkatan kapasitas dan pengelola program, koordinasi dan sosialisasi kepada pihak terkait, pengembangan jejaring kabupaten/kota dan lokal/kecamatan.

e. Hal-hal lain terkait pelaksanaan pengembangan yang belum diatur, akan diatur dengan pedoman lainnya.

BAB VII PEMBIAYAAN

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan dibebankan kepada DIPA masing- masing Satuan Kerja yang disesuaikan dengan prinsip ketercapaian output, efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sesuai dengan aturan yang berlaku dan jika dimungkinkan dapat bekerjasama dengan stakeholder.

(12)

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi adalah aktivitas pemantauan yang dilakukan sebagai upaya pengawasan dan proses kontrol guna memastikan ketercapaian tujuan dan sasaran utama program serta pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam rangkaian Pembentukan Kampung Moderasi Beragama.

B. Pelaporan dan Publikasi

Laporan pembentukan Kampung Moderasi Beragama disusun oleh Tim Pokja KMB secara bertahap kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melalui media online yang akan diinformasikan kemudian.

Pelaporan dilakukan pada 4 tahap :

1. Laporan Penetapan Kampung Rintisan

Sedikitnya memuat informasi tentang jumlah seluruhnya pada tiap kecamatan, jumlah kampung rintisan, daftar nama desa/kampung rintisan beserta alasan penetapan kampung rintisan, dan tanggal penetapan kampung rintisan.

2. Laporan Penilaian Kampung Rintisan

Sedikitnya memuat informasi daftar desa/kampung rintisan yang dinilai, substansi/kualifikasi objek penilaian, informasi pemetaan potensi pengembangan sebagai kampung moderasi beragama, tanggal penilaian, identitas penilai, hasil penilaian.

3. Laporan Penetapan dan Launching Kampung Moderasi Beragama

Sedikitnya memuat informasi daftar Nama Kampung Moderasi Beragama, proses penetapan, dan rangkaian kegiatan launching.

4. Laporan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama

Sedikitnya memuat informasi potensi kampung moderasi beragama, program/kegiatan pengembangan yang dilakukan, kebutuhan program/kegiatan, kendala, dan saran.

Sedangkan publikasi terkait dengan kegiatan kampung moderasi beragama dapat dilakukan melalui:

1. Website Kemenag Kabupaten/Kota;

2. Media sosial (Whatsapp, Youtube, Instagram, Tiktok, Snack Video, dll);

3. Brosur, leaflet, spanduk, dll;

4. Jurnal, buletin, dll.

(13)
(14)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 137 TAHUN 2023

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA TAHUN 2023

INSTRUMEN PENILAIAN

Instrumen penilaian akan disiapkan oleh Tim Pokja KMB Pusat melalui sistem online yang akan di informasikan kemudian, dengan ketentuan sekurangnya sebagaimana berikut :

Nama Kegiatan : Penilaian Pembentukan Kampung Moderasi Beragama Binaan Penyuluh Agama

Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa

: : : :

...

...

...

...

Petugas Penilai : 1. ...

2. ...

3. ...

Tanggal : ...

Beri tanda

pada pilihan yang sesuai dengan kondisi yang bapak/ibu temukan di lokasi yang dibuktikan dengan data pendukung (bukti fisik), yang terdapat dalam pedoman.

No Kriteria KMB Sangat

Terpenuhi Terpenuhi Cukup Terpenuhi

Tidak Terpenuhi 1 Masyarakat yang

mendapatkan sosialisasi KMB 2 Sasaran

masyarakat yang mendapatkan sosialisasi KMB 3 Pembentukan

sekretariat/Posko KMB

4 Dukungan Tokoh Agama

5 Dukungan Tokoh Masyarakat

6 Dukungan Kepala Desa

(15)
(16)

LAMPIRAN III

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 137 TAHUN 2023

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA TAHUN 2023

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI

Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pembentukan Kampung

Moderasi Beragama di

Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa*…….……

………...

……….……….

Alamat : ...

Petugas : 1. ...

2. ...

No Surat Tugas : ...

Tanggal : ... s.d ...

I. KAMPUNG RINTISAN

1. Jumlah kabupaten/kota

………...

2. Jumlah kecamatan

………...

3. Jumlah

………...

4. Jumlah kampung berpotensi dilakukan perintisan

………...

5. Jumlah kampung yang ditetapkan sebagai kampung rintisan

………...

(17)

-17-

6. Alasan penetapan kampung rintisan

a. ………...

b. ………...

c. ………...

7. Tanggal penetapan rintisan

………...

8. Apakah Pokja memiliki data dan informasi kependudukan kampung rintisan?

……….…………

………...

9. Program kegiatan perintisan

a. ………...

b. ………...

c. ………...

10. Tanggal mulai kegiatan perintisan

………...

11. Capaian program perintisan

a. Masyarakat yang mendapatkan sosialisasi KMB

………...

………...

b. Sasaran masyarakat yang mendapatkan sosialisasi KMB

………...

………...

c. Pembentukan sekretariat/Posko KMB

………...

………...

d. Dukungan Tokoh Agama

………...

(18)

………...

e. Dukungan Tokoh Masyarakat

………...

………...

f. Dukungan Kepala Desa

………...

………...

g. Program Kegiatan yang kreatif dan inovatif

………...

………...

h. Adanya Keunikan/Khas desa

………...

………...

i. Aspek keberagaman

………...

………...

j. Program yang mengusung nilai MBBI

………...

………...

k. Kekompakan Pokja KMB

………...

………...

12. Tim Penilai

a. ………...

b. ………...

c. ………...

(19)

-19-

II. PENETAPAN KAMPUNG MODERASI BERGAMA 1. Jumlah kampung rintisan

………...

2. Hasil penilaian

………...

3. Alasan penetapan

………...

………...

………...

4. Launching Kampung Moderasi

a. Hari/tanggal : ……….

b. Lokasi : ……….

III. PENGEMBANGAN

1. Potensi Pengembangan

a. ………...

b. ………..., c. ………...

2. Capaian Pengembangan

a. ………...

b. ………...

c. ………...

3. Kebutuhan Pengembangan

a. ………...

b. ………...

c. ………...

IV. KENDALA

……….

……….

(20)
(21)

-21-

LAMPIRAN IV

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 137 TAHUN 2023

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA TAHUN 2023

DAFTAR KABUPATEN/KOTA DAN TARGET MINIMAL PEMBENTUKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

1 Aceh 1 Kab. Aceh Selatan 2

2 Aceh 2 Kab. Aceh Tenggara 2

3 Aceh 3 Kab. Aceh Timur 2

4 Aceh 4 Kab. Aceh Tengah 2

5 Aceh 5 Kab. Aceh Barat 2

6 Aceh 6 Kab. Aceh Besar 2

7 Aceh 7 Kab. Pidie 2

8 Aceh 8 Kab. Aceh Utara 3

9 Aceh 9 Kab. Simeulue 2

10 Aceh 10 Kab. Aceh Singkil 2

11 Aceh 11 Kab. Bireuen 2

12 Aceh 12 Kab. Aceh Barat Daya 2

13 Aceh 13 Kab. Gayo Lues 2

14 Aceh 14 Kab. Aceh Jaya 2

15 Aceh 15 Kab. Nagan Raya 2

16 Aceh 16 Kab. Aceh Tamian 2

17 Aceh 17 Kab. Bener Meriah 2

18 Aceh 18 Kab. Pidie Jaya 2

19 Aceh 19 Kota Banda Aceh 2

20 Aceh 20 Kota Sabang 2

21 Aceh 21 Kota Lhokseumawe 2

22 Aceh 22 Kota Langsa 2

23 Aceh 23 Kota Subulussalam 2

24 Sumatera Utara 1 Kab. Tapanuli Tengah 2 25 Sumatera Utara 2 Kab. Tapanuli Utara 2 26 Sumatera Utara 3 Kab. Tapanuli Selatan 2

27 Sumatera Utara 4 Kab. Kab Nias 2

28 Sumatera Utara 5 Kab. Nias Utara 2

29 Sumatera Utara 6 Kab. Nias Barat 2

30 Sumatera Utara 7 Kab. Langkat 2

31 Sumatera Utara 8 Kab. Karo 2

32 Sumatera Utara 9 Kab. Deli Serdang 2 33 Sumatera Utara 10 Kab. Simalungun 3

34 Sumatera Utara 11 Kab. Asahan 2

35 Sumatera Utara 12 Kab. Labuhan Batu 2

36 Sumatera Utara 13 Kab. Dairi 2

37 Sumatera Utara 14 Kab. Toba Samosir 2

(22)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

38 Sumatera Utara 15 Kab. Mandailin Natal 2 39 Sumatera Utara 16 Kab. Nias Selatan 2 40 Sumatera Utara 17 Kab. Pakpak Bharat 2 41 Sumatera Utara 18 Kab. Humbang Hansundutan 2

42 Sumatera Utara 19 Kab. Samosir 2

43 Sumatera Utara 20 Kab. Serdang Bedagai 2

44 Sumatera Utara 21 Kab. Batu Bara 2

45 Sumatera Utara 22 Kab. Padang Lawas Utara 2 46 Sumatera Utara 23 Kab. Padang Lawas 2 47 Sumatera Utara 24 Kab. Labuhan Batu

Selatan 2

48 Sumatera Utara 25 Kab. Labuhan Batu Utara 2

49 Sumatera Utara 26 Kota Medan 2

50 Sumatera Utara 27 Kota Pematang Siantar 2 51 Sumatera Utara 28 Kota Gunun Sitoli 2

52 Sumatera Utara 29 Kota Sibolga 2

53 Sumatera Utara 30 Kota Tanjung Balai 2

54 Sumatera Utara 31 Kota Binjai 2

55 Sumatera Utara 32 Kota Tebing Tinggi 2 56 Sumatera Barat 1 Kab. Pesisir Selatan 2

57 Sumatera Barat 2 Kab. Solok 2

58 Sumatera Barat 3 Kab. Sijunjung 2

59 Sumatera Barat 4 Kab. Tanah Datar 2 60 Sumatera Barat 5 Kab. Padang Pariaman 2

61 Sumatera Barat 6 Kab. Agam 2

62 Sumatera Barat 7 Kab. Lima Puluh Kota 2

63 Sumatera Barat 8 Kab. Pasaman 2

64 Sumatera Barat 9 Kab. Kep. Mentawai 2 65 Sumatera Barat 10 Kab. Dharmas Raya 2 66 Sumatera Barat 11 Kab. Solok Selatan 2 67 Sumatera Barat 12 Kab. Pasaman Barat 2

68 Sumatera Barat 13 Kota Padang 2

69 Sumatera Barat 14 Kota Solok 2

70 Sumatera Barat 15 Kota Sawahlunto 2 71 Sumatera Barat 16 Kota Padang Panjang 2 72 Sumatera Barat 17 Kota Bukittinggi 2 73 Sumatera Barat 18 Kota Payakumbuh 2

74 Sumatera Barat 19 Kota Pariaman 2

75 Riau 1 Kab. Bengkalis 2

76 Riau 2 Kab. Indragiri Hilir 2

77 Riau 3 Kab. Indragiri Hulu 2

78 Riau 4 Kab. Kampar 2

79 Riau 5 Kab. Kepulauan Meranti 2

80 Riau 6 Kab. Kuantan Singingi 2

(23)

-23-

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

81 Riau 7 Kab. Pelalawan 2

82 Riau 8 Kab. Rokan Hilir 2

83 Riau 9 Kab. Rokan Hulu 2

84 Riau 10 Kab. Siak 2

85 Riau 11 Kota Dumai 2

86 Riau 12 Kota Pekan Baru 2

87 Jambi 1 Kab. Kerinci 2

88 Jambi 2 Kab. Merangin 2

89 Jambi 3 Kab. Sarolangun 2

90 Jambi 4 Kab. Batang hari 2

91 Jambi 5 Kab. Moarojambi 2

92 Jambi 6 Kab. Tanjung Jabung

Timur 2

93 Jambi 7 Kab. Tanjung Jabung

Barat 2

94 Jambi 8 Kab. Tebo 2

95 Jambi 9 Kab. Bungo 2

96 Jambi 10 Kota Jambi 2

97 Jambi 11 Kota Sungai Penuh 2

98 Sumatera Selatan 1 Kab. Ogan Komering Ulu 2 99 Sumatera Selatan 2 Kab. Ogan Komering Ilir 2 100 Sumatera Selatan 3 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 2 101 Sumatera Selatan 4 Kab. Muara Enim 2

102 Sumatera Selatan 5 Kab. Lahat 2

103 Sumatera Selatan 6 Kab. Musi Rawas 2 104 Sumatera Selatan 7 Kab. Musi Rawas Utara 2 105 Sumatera Selatan 8 Kab. Musi Banyuasin 2 106 Sumatera Selatan 9 Kab. Banyuasin 2 107 Sumatera Selatan 10 Kab. Oku Timur 2 108 Sumatera Selatan 11 Kab. Penukal Abab

Lematang Ilir 2

109 Sumatera Selatan 12 Kab. Ogan Ilir 2 110 Sumatera Selatan 13 Kab. Empat Lawang 2 111 Sumatera Selatan 14 Kota Palembang 2 112 Sumatera Selatan 15 Kota Pagar Alam 2 113 Sumatera Selatan 16 Kota Lubuk Linggau 2 114 Sumatera Selatan 17 Kota Prabumulih 2 115 Bengkulu 1 Kab. Bengkulu Selatan 2

116 Bengkulu 2 Kab. Bengkulu Utara 2

117 Bengkulu 3 Kab. Kaur 2

118 Bengkulu 4 Kab. Seluma 2

119 Bengkulu 5 Kab. Muko Muko 2

120 Bengkulu 6 Kota Bengkulu 2

121 Bengkulu 7 Kab. Bengkulu Tengah 2

122 Bengkulu 8 Kab. Kepahiang 2

(24)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

123 Bengkulu 9 Kab. Lebong 2

124 Bengkulu 10 Kab. Rejang Lebong 2

125 Lampung 1 Kab. Lampung Selatan 2

126 Lampung 2 Kab. Lampung Tengah 3

127 Lampung 3 Kab. Lampung Utara 2

128 Lampung 4 Kab. Lampung Barat 2

129 Lampung 5 Kab. Tulang Bawang 2

130 Lampung 6 Kab. Tanggamus 2

131 Lampung 7 Kab. Lampung Timur 2

132 Lampung 8 Kab. Way Kanan 2

133 Lampung 9 Kab. Tulang Bawan Barat 2

134 Lampung 10 Kab. Pesisir Barat 2

135 Lampung 11 Kab. Pringsewu 2

136 Lampung 12 Kab. Mesuji 2

137 Lampung 13 Kab. Tulang Bawang

Barat Pesawaran 2

138 Lampung 14 Kota Bandar Lampung 2

139 Lampung 15 Kota Metro 2

140 Kepulauan Bangka

Belitung 1 Kab. Bangka 2

141 Kepulauan Bangka

Belitung 2 Kab. Belitung 2

142 Kepulauan Bangka

Belitung 3 Kab. Bangka Selatan 2

143 Kepulauan Bangka

Belitung 4 Kab. Bangka Tengah 2

144 Kepulauan Bangka

Belitung 5 Kab. Bangka Barat 2

145 Kepulauan Bangka

Belitung 6 Kab. Belitung Timur 2

146 Kepulauan Bangka

Belitung 7 Kota Pangkal Pinang 2

147 Kepulauan Riau 1 KAB Bintan 2

148 Kepulauan Riau 2 KAB Karimun 2

149 Kepulauan Riau 3 KAB Natuna 2

150 Kepulauan Riau 4 KAB Lingga 2

151 Kepulauan Riau 5 Kab. Kepulauan Anambas 2

152 Kepulauan Riau 6 Kota Batam 2

153 Kepulauan Riau 7 Kota Tanjung Pinang 2 154 DKI Jakarta 1 Kab. Administrasi

Kepulauan Seribu 2

155 DKI Jakarta 2 Kota Administrasi Jakarta Selatan 2 156 DKI Jakarta 3 Kota Administrasi Jakarta Timur 2 157 DKI Jakarta 4 Kota Administrasi Jakarta Barat 2

(25)

-25-

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

158 DKI Jakarta 5 Kota Administrasi Jakarta

Utara 2

159 DKI Jakarta 6 Kota Administrasi Jakarta

Pusat 2

160 Jawa Barat 1 Kab. Bogor 3

161 Jawa Barat 2 Kab. Cianjur 3

162 Jawa Barat 3 Rab. Bandung 3

163 Jawa Barat 4 Kab. Garut 3

164 Jawa Barat 5 Kab. Ciamis 3

165 Jawa Barat 6 Kab. Kuningan 3

166 Jawa Barat 7 Kab. Majalengka 3

167 Jawa Barat 8 Kab. Pangandaran 2

168 Jawa Barat 9 Rab. Sumedang 3

169 Jawa Barat 10 Rab. Indramayu 3

170 Jawa Barat 11 Kab. Subang 3

171 Jawa Barat 12 Rab. Purwakarta 2

172 Jawa Barat 13 Kab. Karawang 3

173 Jawa Barat 14 Kab. Bekasi 2

174 Jawa Barat 15 Kab. Sukabumi 3

175 Jawa Barat 16 Rab. Cirebon 3

176 Jawa Barat 17 Kota Depok 2

177 Jawa Barat 18 Kota Cimahi 2

178 Jawa Barat 19 Kab. Tasik Malaya 3

179 Jawa Barat 20 Kota Banjar 2

180 Jawa Barat 21 Kota Bogor 2

181 Jawa Barat 22 Kota Sukabumi 2

182 Jawa Barat 23 Kota Bandung 3

183 Jawa Barat 24 Kota Bekasi 2

184 Jawa Barat 25 Kota Tasik Malaya 2

185 Jawa Barat 26 Kota Cirebon 2

186 Jawa Barat 27 Kab. Bandung Barat 2

187 Jawa Tengah 1 Kab. Cilacap 3

188 Jawa Tengah 2 Kab. Banyumas 3

189 Jawa Tengah 3 Kab. Purbalingga 2

190 Jawa Tengah 4 Kab. Banjarnegara 2

191 Jawa Tengah 5 Kab. Kebumen 3

192 Jawa Tengah 6 Rab. Purworejo 2

193 Jawa Tengah 7 Kab. Wonosobo 2

194 Jawa Tengah 8 Kab. Magelang 2

195 Jawa Tengah 9 Kab. Boyolali 2

196 Jawa Tengah 10 Kab. Klaten 3

197 Jawa Tengah 11 Kab. Sukoharjo 2

198 Jawa Tengah 12 Kab. Wonogiri 3

199 Jawa Tengah 13 Kab. Karanganyar 2

200 Jawa Tengah 14 Kab. Sragen 2

(26)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

201 Jawa Tengah 15 Kab. Grobogan 2

202 Jawa Tengah 16 Kab. Blora 2

203 Jawa Tengah 17 Kab. Rembang 2

204 Jawa Tengah 18 Kab. Pati 2

205 Jawa Tengah 19 Kab. Kudus 2

206 Jawa Tengah 20 Kab. Jepara 2

207 Jawa Tengah 21 Kab. Demak 2

208 Jawa Tengah 22 Kab. Semarang 2

209 Jawa Tengah 23 Kab. Temanggung 2

210 Jawa Tengah 24 Kab. Kendal 2

211 Jawa Tengah 25 Kab. Batang 2

212 Jawa Tengah 26 Kab. Pekalongan 2

213 Jawa Tengah 27 Kab. Pemalang 2

214 Jawa Tengah 28 Kab. Tegal 2

215 Jawa Tengah 29 Kab. Brebes 2

216 Jawa Tengah 30 Kota Surakarta 2

217 Jawa Tengah 31 Kota Salatiga 2

218 Jawa Tengah 32 Kota Tegal 2

219 Jawa Tengah 33 Kota Semarang 2

220 Jawa Tengah 34 Kota Pekalongan 2

221 Jawa Tengah 35 Kota Magelang 2

222 D.I. Yogyakarta 1 Kab. Kulon Progo 2

223 D.I. Yogyakarta 2 Kab. Bantul 2

224 D.I. Yogyakarta 3 Kab. Gunung Kidul 2

225 D.I. Yogyakarta 4 Kab. Sleman 2

226 D.I. Yogyakarta 5 Kota Yogyakarta 2

227 Jawa Timur 1 Kab. Pacitan 2

228 Jawa Timur 2 Kab. Ponorogo 2

229 Jawa Timur 3 Kab. Trenggalek 2

230 Jawa Timur 4 Kab. Tulungagung 2

231 Jawa Timur 5 Kab. Lumajang 2

232 Jawa Timur 6 Kab. Jember 3

233 Jawa Timur 7 Kab. Banyuwangi 3

234 Jawa Timur 8 Kab. Bondowoso 2

235 Jawa Timur 9 Kab. Situbondo 2

236 Jawa Timur 10 Kab. Probolinggoo 2

237 Jawa Timur 11 Kab. Pasuruan 2

238 Jawa Timur 12 Kab. Sidoarjo 2

239 Jawa Timur 13 Kab. Mojokerto 2

240 Jawa Timur 14 Kab. Jombang 2

241 Jawa Timur 15 Kab. Nganjuk 2

242 Jawa Timur 16 Kab. Madiun 2

243 Jawa Timur 17 Kab. Magetan 2

244 Jawa Timur 18 Kab. Ngawi 2

245 Jawa Timur 19 Kab. Bojonegoro 3

(27)

-27-

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

246 Jawa Timur 20 Kab. Tuban 2

247 Jawa Timur 21 Kab. Lamongan 3

248 Jawa Timur 22 Kab. Gresik 2

249 Jawa Timur 23 Kab. Bangkalan 2

250 Jawa Timur 24 Kab. Sampang 2

251 Jawa Timur 25 Kab. Pamekasan 2

252 Jawa Timur 26 Kab. Sumenep 3

253 Jawa Timur 27 Kab. Kediri 3

254 Jawa Timur 28 Kota Blitar 2

255 Jawa Timur 29 Kota Malang 3

256 Jawa Timur 30 Kota Probolinggo 2

257 Jawa Timur 31 Kota Mojokerto 2

258 Jawa Timur 32 Kota Kediri 2

259 Jawa Timur 33 Kota Pasuruan 2

260 Jawa Timur 34 Kab. Blitar 2

261 Jawa Timur 35 Kota. Malang 2

262 Jawa Timur 36 Kota Surabaya 3

263 Jawa Timur 37 Kota Batu 2

264 Jawa Timur 38 Kota. Madiun 2

265 Banten 1 Kab. Pandeglang 3

266 Banten 2 Kab. Lebak Rangkas

Bitung 3

267 Banten 3 Kab. Tanggerang 3

268 Banten 4 Kab. Serang 3

269 Banten 5 Kota Cilegon 2

270 Banten 6 Kota Tanggerang Selatan 2

271 Banten 7 Kota Tanggerang 2

272 Banten 8 Kota Serang 2

273 Bali 1 Kab. Jembrana 2

274 Bali 2 Kab. Tabanan 2

275 Bali 3 Kab. Badun 2

276 Bali 4 Kab. Gianyar 2

277 Bali 5 Kab. Klungkung 2

278 Bali 6 Kab. Bangli 2

279 Bali 7 Kab. Karangasem 2

280 Bali 8 Kab. Buleleng 2

281 Bali 9 Kota Denpasar 2

282 Nusa Tenggara

Barat 1 Kab. Lombok Barat 2

283 Nusa Tenggara

Barat 2 Kab. Lombok Tengah 2

284 Nusa Tenggara

Barat 3 Kab. Lombok Timur 2

285 Nusa Tenggara

Barat 4 Kab. Sumbawa 2

(28)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

286 Nusa Tenggara

Barat 5 Kab. Dompu 2

287 Nusa Tenggara

Barat 6 Kab. Bima 2

288 Nusa Tenggara

Barat 7 Kab. Sumbawa Barat 2

289 Nusa Tenggara

Barat 8 Kab. Lombok Utara 2

290 Nusa Tenggara

Barat 9 Kota Mataram 2

291 Nusa Tenggara

Barat 10 Kota Bima 2

292 Nusa Tenggara

Timur 1 Kab. Kupang 2

293 Nusa Tenggara

Timur 2 Kab. Timor Tengah Selatan 2 294 Nusa Tenggara

Timur 3 Kab. Timor Tengah Utara 2

295 Nusa Tenggara

Timur 4 Kab. Belu 2

296 Nusa Tenggara

Timur 5 Kab. Alor 2

297 Nusa Tenggara

Timur 6 Kab. Flores Timur 2

298 Nusa Tenggara

Timur 7 Kab. Sikka 2

299 Nusa Tenggara

Timur 8 Kab. Ende 2

300 Nusa Tenggara

Timur 9 Kab. Malaka 2

301 Nusa Tenggara

Timur 10 Kab. Ngada 2

302 Nusa Tenggara

Timur 11 Kab. Manggarai 2

303 Nusa Tenggara

Timur 12 Kab. Sumba Timur 2

304 Nusa Tenggara

Timur 13 Kab. Sumba Barat 2

305 Nusa Tenggara

Timur 14 Kab. Lembata 2

306 Nusa Tenggara

Timur 15 Kab. Saburai Jua 2

307 Nusa Tenggara

Timur 16 Kab. Rote Ndao 2

308 Nusa Tenggara

Timur 17 Kab. Manggarai Barat 2

309 Nusa Tenggara

Timur 18 Kab. Manggarai Timur 2

310 Nusa Tenggara

Timur 19 Kab. Nagekeo 2

(29)

-29-

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

311 Nusa Tenggara

Timur 20 Kab. Sumba Tengah 2

312 Nusa Tenggara

Timur 21 Kab. Sumba Barat Daya 2

313 Nusa Tenggara

Timur 22 Kota Kupang 2

314 Kalimantan Utara 1 Kab. Tana Tidung 2 315 Kalimantan Utara 2 Kab. Bulungan 2

316 Kalimantan Utara 3 Kota Tarakan 2

317 Kalimantan Utara 4 Kab. Nunukan 2

318 Kalimantan Utara 5 Kab. Malinau 2

319 Kalimantan Barat 1 Kab. Sambas 2

320 Kalimantan Barat 2 Kab. Bengkayang 2

321 Kalimantan Barat 3 Kab. Landak 2

322 Kalimantan Barat 4 Kab. Sanggau 2

323 Kalimantan Barat 5 Kab. Ketapang 2

324 Kalimantan Barat 6 Kab. Sintang 2

325 Kalimantan Barat 7 Kab. Kapuas Hulu 2 326 Kalimantan Barat 8 Kota Pontianak 2 327 Kalimantan Barat 9 Kab. Pontianak Memawah 2 328 Kalimantan Barat 10 Kota Singkawang 2

329 Kalimantan Barat 11 Kab. Melawi 2

330 Kalimantan Barat 12 Kab. Sekadaw 2 331 Kalimantan Barat 13 Kab. Kayong Utara 2 332 Kalimantan Barat 14 Kab. Kubu Raya 2 333 Kalimantan Tengah 1 Kab. Kotawaringin Barat 2 334 Kalimantan Tengah 2 Kota waringin Timur 2

335 Kalimantan Tengah 3 Kab. Kapuas 2

336 Kalimantan Tengah 4 Kab. Barito Selatan 2 337 Kalimantan Tengah 5 Kab. Barito Utara 2 338 Kalimantan Tengah 6 Kab. Katingan 2 339 Kalimantan Tengah 7 Kab. Seruyan 2 340 Kalimantan Tengah 8 Kab. Sukamara 2 341 Kalimantan Tengah 9 Kab. Lamandau 2 342 Kalimantan Tengah 10 Kab. Gunung Mas 2 343 Kalimantan Tengah 11 Kab. Kab. Pulang Pisau 2 344 Kalimantan Tengah 12 Kab. Murun Raya 2 345 Kalimantan Tengah 13 Kab. Barito Timur 2 346 Kalimantan Tengah 14 Kota Palangkaraya 2 347 Kalimantan Selatan 1 Kab. Tanah Laut Pelaihari 2 348 Kalimantan Selatan 2 Kab. Kota Baru 2 349 Kalimantan Selatan 3 Kab. Banjar Martapura 2 350 Kalimantan Selatan 4 Kab. Barito Kuala

Marabahan 2

351 Kalimantan Selatan 5 Kab. Tapin Birantau 2

(30)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

352 Kalimantan Selatan 6 Kab. Hulu Sungai Selatan Kandangan 2 353 Kalimantan Selatan 7 Kab. Hulu Sungai Tengah

Barabai 2

354 Kalimantan Selatan 8 Kab. Hulu Sungai Utara

Amuntai 2

355 Kalimantan Selatan 9 Kab. Tabalon Tanjung 2 356 Kalimantan Selatan 10 Kab. Tanah Bumbu 2 357 Kalimantan Selatan 11 Kab. Balangan 2 358 Kalimantan Selatan 12 Kota Banjarmasin 2 359 Kalimantan Selatan 13 Kota Banjar Baru 2

360 Kalimantan Timur 1 Kab. Pasir 2

361 Kalimantan Timur 2 Kab. Kutai Kartenegara 2

362 Kalimantan Timur 3 Kab. Berau 2

363 Kalimantan Timur 4 Kab. Kutai Barat 2 364 Kalimantan Timur 5 Kab. Kutai Timur 2 365 Kalimantan Timur 6 Kab. Penanjam Paser Utara 2 366 Kalimantan Timur 7 Kota Balikpapan 2 367 Kalimantan Timur 8 Kota Samarinda 2

368 Kalimantan Timur 9 Kota Bontang 2

369 Kalimantan Timur 10 Kab. Mahakam Ulu 2 370 Sulawesi Utara 1 Kab Balaang Mogondow 2 371 Sulawesi Utara 2 Kab Bolaang Mongondou Utara 2

372 Sulawesi Utara 3 Kab Minahasa 2

373 Sulawesi Utara 4 Kab.Sangihe 2

374 Sulawesi Utara 5 Kab Talaud 2

375 Sulawesi Utara 6 Kab Minahasa Selatan 2 376 Sulawesi Utara 7 Kab Minahasa Utara 2 377 Sulawesi Utara 8 Kab Minahasa Tenggara 2 378 Sulawesi Utara 9 Kab Bolaang Mongondow

Selatan 2

379 Sulawesi Utara 10 Kab Kepulauan Siau

Tanguladang Biaro 2

380 Sulawesi Utara 11 Kab Bolaang Mongondow Timur 2

381 Sulawesi Utara 12 Kota Manado 2

382 Sulawesi Utara 13 Kota Bitung 2

383 Sulawesi Utara 15 Kota Kotamobagu 2

384 Sulawesi Tengah 1 Kab. Banggai 2

385 Sulawesi Tengah 2 Kab. Poso 2

386 Sulawesi Tengah 3 Kab. Donggala 2

387 Sulawesi Tengah 4 Kab. Toli Toli 2

388 Sulawesi Tengah 5 Kab. Buol 2

389 Sulawesi Tengah 6 Kab. Morowali 2

(31)

-31-

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching

[satuan desa atau kelurahan]

390 Sulawesi Tengah 7 Kab. Banggai Kepulauan 2 391 Sulawesi Tengah 8 Kab. Morowali Utara 2 392 Sulawesi Tengah 9 Kab. Parigi Moutong 2 393 Sulawesi Tengah 10 Kab. Tojo Una Una 2

394 Sulawesi Tengah 11 Kab. Sigi 2

395 Sulawesi Tengah 12 Kota Palu 2

396 Sulawesi Tengah 13 Kab. Banggai Laut 2 397 Sulawesi Selatan 1 Kota Ujung pandang

Makassar 2

398 Sulawesi Selatan 2 Kota Pare Pare 2

399 Sulawesi Selatan 3 Kota Palopo 2

400 Sulawesi Selatan 4 Kab. Maros 2

401 Sulawesi Selatan 5 Kab. Gowa 2

402 Sulawesi Selatan 6 Kab. Takalar 2

403 Sulawesi Selatan 7 Kab. Jene onto 2

404 Sulawesi Selatan 8 Kab. Barru 2

405 Sulawesi Selatan 9 Kab. Bone 3

406 Sulawesi Selatan 10 Kab. Wajo 2

407 Sulawesi Selatan 11 Kab. SoppEng 2 408 Sulawesi Selatan 12 Kab. Bantaeng 2 409 Sulawesi Selatan 13 Kab. Bulukumba 2

410 Sulawesi Selatan 14 Kab. Sinjai 2

411 Sulawesi Selatan 15 Kab. Selayar 2 412 Sulawesi Selatan 16 Kab. Pinrang 2 413 Sulawesi Selatan 17 Kab. Enrekang 2

414 Sulawesi Selatan 18 Kab. Luwu 2

415 Sulawesi Selatan 19 Kab. Tana Toraja 2 416 Sulawesi Selatan 20 Kab. Luwu Utara 2 417 Sulawesi Selatan 21 Kab. Luwu Timur 2 418 Sulawesi Selatan 22 Kab. Pangkep 2

419 Sulawesi Selatan 23 Kab. Sidrap 2

420 Sulawesi Selatan 24 Kab. Toraja Utara 2

421 Sulawesi Tenggara 1 Kab. Kolaka 2

422 Sulawesi Tenggara 2 Kab. Konawe Utara 2

423 Sulawesi Tenggara 3 Kab. Muna 2

424 Sulawesi Tenggara 4 Kab. Muna Barat 2

425 Sulawesi Tenggara 5 Kab. Buton 2

426 Sulawesi Tenggara 6 Kab. Buton Selatan 2 427 Sulawesi Tenggara 7 Kab. Buton Tengah 2 428 Sulawesi Tenggara 8 Kab. Konawe Kepulauan 2 429 Sulawesi Tenggara 9 Kab. Konawe Selatan 2 430 Sulawesi Tenggara 10 Kab. Bombana 2 431 Sulawesi Tenggara 11 Kab. Wakatobi 2 432 Sulawesi Tenggara 12 Kab. Kolaka Timur 2 433 Sulawesi Tenggara 13 Kab. Kolaka Utara 2

(32)

No Provinsi Kabupaten/Kota Target Launching [satuan desa atau kelurahan]

434 Sulawesi Tenggara 14 Kab. Buton Utara 2 435 Sulawesi Tenggara 15 Kota Kendari 2 436 Sulawesi Tenggara 16 Kab. Kendari Konawe 2 437 Sulawesi Tenggara 17 Kota Bau Bau 2

438 Gorontalo 1 Kab. Boalemo 2

439 Gorontalo 2 Kab. Pohuwoto 2

440 Gorontalo 3 Kab. Bone Bolango 2

441 Gorontalo 4 Kab. Gorontalo 2

442 Gorontalo 5 Kota Gorontalo 2

443 Gorontalo 6 Kab. Gorontalo Utara 2 444 Sulawesi Barat 1 Kab. Mamuju Utara 2 445 Sulawesi Barat 2 Kab. Mamuju Tengah 2

446 Sulawesi Barat 3 Kab. Mamuju 2

447 Sulawesi Barat 4 Kab. Mamasa 2

448 Sulawesi Barat 5 Kab. Polmas Polowali

Mandar 2

449 Sulawesi Barat 6 Kab. Majene 2

450 Maluku 1 Kab. Maluku Tengah 2

451 Maluku 2 Kab. Maluku Tenggara 2

452 Maluku 3 Kab. Buru 2

453 Maluku 4 Kab. Buru Selatan 2

454 Maluku 5 Kab. Seram Bagian Timur 2 455 Maluku 6 Kab. Seram Bagian Barat 2

456 Maluku 7 Kab. Kepulauan Aru 2

457 Maluku 8 Kota Ambon 2

458 Maluku 9 Kota Tual 2

459 Maluku Utara 1 Kab. Halmahera Barat 2 460 Maluku Utara 2 Kab. Halmahera Tengah 2 461 Maluku Utara 3 Kab. Halmahera Utara 2 462 Maluku Utara 4 Kab. Halmahera Selatan 2 463 Maluku Utara 5 Kab. Kepulauan Sula 2 464 Maluku Utara 6 Kab. Halmahera Timur 2 465 Maluku Utara 7 Kab. Pulau Morotai 2 466 Maluku Utara 8 Kab. Pulau Tali Abu 2

467 Maluku Utara 9 Kota Ternate 2

468 Maluku Utara 10 Kota Tidore Kepulauan 2

469 Papua Barat 1 Rab. Sorong 2

470 Papua Barat 2 Kab. Manokwari 2

471 Papua Barat 3 Kab. Fak Fak 2

472 Papua Barat 4 Rab. Sorong Selatan 2

473 Papua Barat 5 Kab. Raja Ampat 2

474 Papua Barat 6 Kab. Teluk Bintuni 2 475 Papua Barat 7 Kab. Teluk Wondama 2

476 Papua Barat 8 Kab. Kaimana 2

477 Papua Barat 9 Kota Sorong 2

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Derajat self-compassion akan cenderung tinggi bila mahasiswa Buddhis yang tergabung dalam KMB Universitas „X‟ di Kota Bandung memahami ajaran Buddha mengenai metta

Khafifah ‘Alawy Zera, 2022, Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Disiplin di SD Negeri Krikilan 2 Masaran Sragen Tahun Ajaran 2022/2023. Skripsi :

Dari latar belakang permasalahan dipahami bahwa antara politik dan perkembangannya tidak bisa terlepas dalam hal pembentukan hukum Islam, karena hukum Islam adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter melalui kegiatan rohani islam dilakukan dengan berbagai kegiatan yang diadakan oleh ekstrakurikuler rohani islam dengan

Pembentukan akhlak al-karimah pada Anak Usia Prasekolah dalam keluarga menurut kajian pendidikan Islam, meliputi: (1) Pembentukan akhlak al-karimah pada Anak Usia Dini atau Usia

Dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas sebagaimana yang tercantum dalam Intruksi Dirjen Bimas (Irdirjen) Bimas Islam Nomor: DJ.II/369 Tahun 2013 tentang

Berhubung pembentukan struktur ilmu pengetahuan dalam tasawur Islam ini, Hamid Fahmy Zarkasyi (2004) menyatakan pembentukan struktur konsep dunia bermula pada era

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang di lakukan mengenai Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlaqul Karimah Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Juwiring