LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA STT LENGAN DEXTRA YANG DILAKUKAN EKSTERPASI
MENGGUNAKAN ANESTESI GENERAL
DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PADA TANGGAL 11 DESEMBER 2023
Disusun oleh
Nama : Hong Nuring Madyo Ratri NIM : 200106068
Mengetahui
PROGRAM STUDI TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA 2023
Pembimbing Akademik
(Wilis Sukmaningtyas, SST., S.Kep, Ns., M.Kes)
Pembimbing Klinik
(Ali Sutrisno, S.ST)
ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. F DENGAN DIAGNOSA STT LENGAN DEXTRA YANG DILAKUKAN
TINDAKAN EKSTERPASI MENGGUNAKAN ANESTESI GENERAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENA
ADIBRATA I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data 1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama/ Inisial : Ny. N
TTL/ Usia : 04/05/1980 (43 th) Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Purbalingga
No. CM : 2312004***
Tanggal masuk RS : 10/12/2023
Tanggal Pengkajian : 11/12/2023 ( jam 08.10 WIB) 2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Usia : 50 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : suami b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien datang dengan keluhan muncul benjolan di lengan kanan bawah membesar
b) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan di area benjolan terasa pegal dan sedikit nyeri, pasien cemas akan dilakukan tindakan operasi
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan muncul benjolan di lengan kanan bawah sekitar 1 tahun yang lalu. Pernah dilakukan operasi dengan kasus yang sama sekitar 2 tahun yang lalu di klinik dengan anestesi lokal. Benjolan yang sekarang lebih besar dan mengganggu aktivitas sehingga pasien memutuskan untuk periksa di poliklinik RSUD dr. R Goeteng Taroenadibratadan disarankan oleh dokter untuk dilakukan operasi.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama, asien ada riwayat hipertensi.
4) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? : Tidak
- Riwayat operasi sebelumnya : Tidak
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? : Tidak - Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? : Tidak 6) Diagnosa Medis : STT lengan Dextra
7) Rencana Tindakan Operas : Eksterpasi 8) Data fokus anestesi (AMPLE)
(a) Allergies
 Riwayat alergi makanan : Tidak ada
 Riwayat obat-obatan : Tidak ada
 Lainnya : -
(b) Medications : captopril (obat darah tinggi)
(c) Past Illness : pernah mengalami penyakit yang sama (d) Last Meal : jam 00.00 WIB
(e) Environments : riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-)
c. Pola Kebutuhan Dasar 1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :
2) Air / Minum Sebelum Sakit
- Frekuensi : 8 gelas/hari
- Jenis : Air putih
- Cara : gelas
- Minum Terakhir : jam 3 pagi
- Keluhan : -
- Lainnya : -
Saat Ini
- Frekuensi : 8 gelas/hari
- Jenis : air putih
- Cara : gelas
- Minum Terakhir : jam 3 pagi
- Keluhan : -
- Lainnya : -
c) Nutrisi/ makanan Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : -
- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : jam 3 malam
- Keluhan : -
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : -
- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : jam 3 malam
- Keluhan : -
- Lainnya : -
d) Eliminasi a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1-2 kali sehari - Konsistensi : lembek
- Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 1 kali sehari - Konsistensi : lembek
- Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas urin
- Cara (spontan/dg alat) : spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : : khas urin
- Cara (spontan/dg alat) : alat - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
e) Pola aktivitas dan istirahat
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : Tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam, siang 2 jam Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam
f) Interaksi Sosial
Hubungan antara pasien dengan keluarganya baik tidak ada permasalahan g) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : pasien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan operasi - Rasa Nyaman : pasien mengatakan nyeri di lengan sebelah kanan bawah P: akibat benjolan
Q: nyeri terasa nyut nyut an R: lengan kanan
S: 3
T: hilang timbul
2. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmetis
GCS : E4M6V5
Tanda-tanda Vital : TD : 172/104 mmHg, Nadi = 100 x/menit, Suhu
=36,1°C, RR = 20 x/menit, BB: 56 Kg, TB: 150 Cm Skala Nyeri: 3 b. Pemeriksaan 6B
1) B1 (Breath)
a) Look externally (wajah):
 Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu □ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi b) Evaluate Thyromental distance
- Kemampuan membuka mulut ≥ 3 jari : iya - Jarak Thyro – Mental ≥ 3 jari : iya - Jarak Hypoid – tiroid ≥ 2 jari : iya c) Mallampati Score : I
d) Obstruction or obesity : Tidak ditemukan e) Neck Mobility
- Bentuk Leher : Simetris - Leher pendek : Tidak
- Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya - Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya - Dapatkah pasien melakukan rotasi leher dan kepala? Ya
- Apakah pasien menggunakan collar? Tidak f) Thorax:
Bentuk thorax : Normal
Pola napas : Reguler
Retraksi otot bantu napas : Reguler Perkusi paru : sonor Suara napas : vesikuler b) B2 (Blood)
a) Konjungtiva : ananemis b) Kulit : tidak pucat c) CRT : < 2 detik d) Vena jugularis : pembesaran (-) e) Ictus cordis : (-)
f) Perdarahan : tidak
g) BJ I : regular
h) BJ II : regular
i) Bunyi jantung tambahan: BJ III (-) murmur (-) 3) B3 (Brain)
a) Kaku kuduk : tidak b) Kejang : tidak c) Tremor : tidak
d) Nyeri kepala : tidak
e) Pupil : isokor
f) Parese : tidak
g) Plegi : tidak
4) B4 (Bladder)
a) Nyeri saat BAK : tidak b) Urine disertai darah : tidak c) Nyeri tekan pada ginjal : tidak d) Pembesaran pada ginjal : tidak
e) Produksi urine : tidak terpasang kateter 5) B4 (Bowel)
a) Bising usus : tidak terkaji
b) Mual : tidak
c) Muntah : tidak d) Nyeri menelan : tidak e) Nyeri perut : tidak f) Borborygmi : tidak g) Distensi : tidak
h) Asites : shifting dullness (-), undulasi (-) i) Pembesaran hepar : tidak
6) B6 (Bone)
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-) b) Pemeriksaan Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas - Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi (-), atropi otot (-)
IV line: terpasang di tangan kiri ukuran abocatch 20 G tetesan:
20 TPM , ROM: Aktif 2) Ekstremitas Bawah
- Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot (-)
IV line: terpasang tidak ada, ukuran abocatch tidak ada, tetesan: tidak ada
ROM: aktif
Kesimpulan palpasi ekstermitas : - Edema :
000 000
000 000
- Uji Kekuatan Otot :
3. Data Penunjang Diagnostik a. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI Darah Lengkap
Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCH MCHC MCV Eosinofil Basofil
Netrofil segmen Limfosit
Monosit Netrofil #
12.4 g/dl 9.6 10^3/ul
37%
4.8 10^6/ul 383 10^3/ul
26 pg 34 g/dl
77 fL 4%
1%
57%
34%
5%
5.5 10^3/mm3
11.5 – 19.5 4.8 – 10.8
26 - 54 3.8 – 5.2 150 – 450
26 – 34 32 – 36 80 - 100
1 – 3 0 – 1 50 – 70 25 – 40 2 - 8 555
555 555 555
Limfosit #
Netrofil limfosit rasio
3.2 10^3/mm3 1.7 Rasio Golongan darah
Waktu Pembekuan (Ct) Waku Pendarahan (Bt) Gula darah sewaktu Ureum
Creatinin SGOT
AB 4.30 menit 4.00 menit 85.4 mg/dl 23.3 mg/dl 0.70 mg/dl 20.6 U/L
3 – 5 2 – 5 76.0 – 150.0
10.0 – 50.0 0.60 – 1.10
< 31
b. Pemeriksaan Rontgen
4. Therapi Saat Ini
Infus RL 500 ml 20 TPM 5. Kesimpulan status fisik (ASA):
Pasien status ASA II (Penyakit bedah disertai penyakit sistemik ringan) 6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit:
Tidak ada
b. Teknik Anestesi: anestesi general (Balance / face mask)
Indikasi: Anestesi general ini dipertimbangkan karena operasi kurang dari 1 jam
7. Persiapan obat Assering 500 ml Ondansetron 4 mg iv Sulfat atropine 0,25 mg Fentanyl 50 mcg iv Recofol 100 mg iv
8. Analisa Data
No. Symptom Masalah Kesehatan Anestesi
I. PRE ANESTESI
1. DS: pasien mengatakan takut akan menjalani operasi dan ini operasi pertama kali
DO: pasien tampak gelisah
Tanda-tanda Vital : TD : 172/104 mmHg, Nadi = 105 x/menit, Suhu =36,1°C, RR = 19 x/menit
Cemas
II. INTRA ANESTESI 1. DS: -
DO:
- Pasien diinjeksikan fentanyl 50 mcg - Pasien diinjeksikan recofol 100 mg - Pasien diberikan agent sevoflurane
RK cedera anestesi
2.
- Ritme pernafasan lemah
Tanda-tanda Vital : TD : 132/85 mmHg, Nadi = 97 x/menit, Suhu =36,1°C, RR = 18 x/menit, SpO2: 99%
DS: - DO:
- Pasien diinjeksikan fentanyl 50 mcg, recofol 100 mcg
- Pasien tampak sedang dilakukan face mask - Pasien diberikan agent sevoflurane
Tanda-tanda Vital : TD : 132/85 mmHg, Nadi = 97 x/menit, Suhu =36,1°C, RR = 18 x/menit, SpO2: 99%
RK gangguan fungsi respirasi
III. PASCA ANESTESI
1. DS: pasien mengatakan nyeri di area sayatan operasi
DO:
- Pasien tampak meringis P: akibat luka operasi
Q: nyeri seperti ditusuk tusuk R: nyeri hanya dirasakan di lengan S: skala nyeri 4
T: terus menerus
- Di area insisi terdapat balutan kasa Tanda-tanda Vital : TD : 164/97 mmHg, Nadi = 94 x/menit, Suhu =36,4°C, RR = 18 x/menit, SpO2: 100%
Nyeri
2. Rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi a. Pre anestesi
Nama : Ny. N No. CM : 2312004***
Umur : 43 tahun Dx : STT Lengan Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Masalah Kesehatan
Anestesi
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi
1 Cemas Setelah dilakukan
ASKAN selama 30 menit pada fase praanestesi cemas hilang atau berkurang.
Dengan kriteria hasil : - Pasien
mengatakan cemas berkurang
1. Monitor keadaan umum dan tanda - tanda vital pasien.
2. Identifikasi tanda verbal dan nonverbal kecemasan.
3. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan.
1. Memonitor keadaan umum dan tanda - tanda vital pasien.
2. Mengidentifikasi tanda verbal dan nonverbal kecemasan.
3. Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan.
S: Pasien mengatakan
rasa cemas sudah berkurang
O: Pasien tampak tenang, dan mulai kooperatif.
TD: 138/80 mmHg N : 98 x/menit
- TTV normal - Gemetar hilang
4. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
5. Jelaskan prosedur tindakan.
6. Anjurkan pasien untuk
mengungkapkan perasaan dan persepsi
4. Menggunakan
pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
5. Menjelaskan prosedur tindakan.
6. Menganjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi.
RR : 18 x/menit A: masalah teratasi
sebagian P: Intervensi
dilanjutkan
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN Tanggal : 11 Desember 2023
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 172/104 mmHg, Nadi: 101 x/mnt.
RR : 19 x/mnt Suhu : 36,70C Saturasi O2 : 99 %
Gambaran EKG :Sinus rhytem
Pemasangan IV line :  1 buah □ 2 buah Kesiapan mesin anestesi :  Siap/baik Kesiapan Sumber gas medik :  Siap/baik Kesiapan volatile agent :  Siap/baik Kesiapan obat anestesi parenteral :  Siap/baik Kesiapan obat emergensi :  Siap/baik Penyakit yang diderita :  Tidak ada □ Ada, sebutkan………
Penggunaan obat sebelumnya:  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Gigi palsu :  Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas Alergi :  Tidak ada
lensa :  Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Aksesoris :  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
CATATAN LAINNYA:
b. Intra Anestesi
Nama : Ny. F No. CM : 23120014***
Umur : 43 tahun Dx : STT Lengan Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Problem (masalah)
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi
1 Resiko Cedera
Anestesi Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi cedera akibat anestesi tidak terjadi
1. Observasi tanda-tanda vital 2. Kaji persiapan pasien sebelum
operasi seperti: puasa, pastikan aliran IV line lancer 3. Koreksi risiko sebelum
tindakan anestesi
4. Siapkan peralatan anestesi, kesiapan mesin anestesi 5. Siapkan obat-obatan dan
cairan sesuai jenis anestesi
1. Mengobservasi tanda-tanda vital TD: 158/84 mmHg, N: 78 x/menit, Rr: 18 x/menit, SpO2: 99%
2. Pasien sudah puasa selama 8 jam, iv line lancar
3. Mengkoreksi risiko sebelum tindakan anestesi
4. Menyiapkan
S: - O:
- Tidak terjadi cedera anestesi
A: masalah tidak terjadi P: pertahankan kondisi pasien
peralatan anestesi, kesiapan mesin anestesi
5. Obat-obat yang disiapkan ada Ondansetron 4 mg iv, Sulfat atropine 0,25 mg, Fentanyl 50 mcg iv, Recofol 100 mg iv
RK gangguan
Respirasi Setelah dilakukan auhan kepenataan anestesi selama fase intranaestesi
diharapkan komplikasi gangguan respirasi tidak terjadi
1. Monitor status respirasi dan oksigenasi (misal: frekuensi dari kedalaman napas,
penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen, minute volume)
1. Memonitor status respirasi dan oksigenasi ( Rr:
18x/menit, tidak ada bunyi napas
tambahan, SpO2:
99%)
S: - O:
- Tidak ada tanda-tanda ronchi, wheezing - Saturasi oksigen 99%
terkontrol dengan baik
2. Monitor pola napas
3. Atur gas/rumatan anestesi sesuai kebutuhan kondisi pasien
4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
2. Pola napas regular 3. Mengatur
gas/rumatan anestesi sesuai kebutuhan kondisi pasien 4. Memberikan
oksigenasi sesuai kebutuhan
A: masalah tidak terjadi P: pertahankan kondisi pasien
INTRA ANESTESI Infus perifer : Tempat dan ukuran 1. Tangan Kiri
CVC : Posisi
Obat-obatan / Infus
Assering 500 ml
Ondansetron 4 mg
Sulfat Atropin 0,25 mg
fentanyl 50 mcg
Recofol 100 mg
Supinasi □ Lithotomi □ Perlindungan mata
□ Prone □ Lateral □ Ka □ Ki □ Lain-lain Premedikasi
□ Oral : □ I.M :
□ I.V: Ondansetron 4 mg, Sulfat Atropin 0,25 mg, fentanyl 50 mcg Induksi
□ Intravena : Recofol 100 mg
□ Inhalasi : Sevofluran 6 lt
Tata Laksana Jalan nafas Face mask
Intubasi
 Sesudah tidur □ Blind □ Oral □Nasal □Ka □Ki □Trakheostomi
□ Sulit ventilasi :
□ Sulit intubasi :
□ Dengan stilet □ Cuff □ Level ETT □ Pack Ventilasi
 Spontan □ Kendali □ Ventilator: TV RR PEEP
□ Konversi :
N2O / O2 / Air 2 lpm Gas : Isof/Sevo/Des %
RR N TD
28 220
20 200
16 180 N 12 160
Sis 8 180 140
Dis 160 120
+ RR 140 100
120 80 100 60 80 40 60 20 0 Mulai anestesia X Selesai anestesia ←X Mulai pembedahan O→ Selesai pembedahan ←O
Intubasi ↑ Ekstubasi ↓ Pemantauan SpO2 100 %
PE CO2 mm Hg FiO2
Tindakan Anestesi
Teknik Regional/Blok Perifer Jenis :
Lokasi : Jenis Jarum / No : Kateter : Obat-obat : Komplikasi : Hasil :
Lain-lain :
Cairan infus 500 ml Darah - ml Urin - ml Perdarahan 20 ml
Lama pembiusan : 30 menit
Lama pembedahan : 25 menit
Masalah Intra Anesstesi:
c. Pasca Anestesi
Nama : Ny. N No. CM : 2312004***
Umur : 43 tahun Dx : STT Lengan Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Problem (masalah)
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi 1 Nyeri
Setelah dilakukan Tindakan asuhan kepenataan anestesi selama fase pre anestesi diharapkan nyeri berkurang
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas) 2. Observasi reaksi
nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan Teknik
komunikai terapeutik untuk mengetahui
1. P: akibat luka operasi Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
R: nyeri hanya dirasakan di lengan
S: skala nyeri 4 T: terus menerus
2. Pasien tampak meringis menahan sakit
3. Menggunakan Teknik
S: Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang setelah 10 menit
O:
P: akibat luka operasi Q: nyeri seperti ditusuk tusuk
R: nyeri hanya dirasakan di lengan
S: skala nyeri 2
pengalaman nyeri pasien 4. Kolaborasi pemberian
analgetik
5. Ajarkan Teknik relaksasi napas dalam
komunikai terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 4. Pasien diberikan peinlos
800 mg rute infus drip 5. Pasien tampak kooperatif
melakukan Teknik relaksasi napas dalam
T: hilang timbul A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
PASCA ANESTESI
CATATAN PASIEN DI KAMAR PEMULIHAN : Waktu masuk RR: Pk 09.10
Penata anestesi pengirim : Arif Penata anestesi penerima : Eko
Tanda Vital : □TD: 164/97 mmHg □ 94 Nadi:x/menit □ RR: 18 x/menit □Temperatur :36,50C Kesadaran : □Sadar betul Belum sadar □Tidur dalam
Pernafasan : Spontan □Dibantu □VAS Penyulit Intra operatif : Tidak ada
Instruksi Khusus : Tidak ada
SKALA NYERI (Lingkar)
ALDRETTE SCORE
S
C
O
R
E
STEWAR D SCORE
S
C
O
R
E
BROMAGE SCORE S C O R E
2 8
22
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
Saturasi
O2 2 Pergeraka
n
Gerakan penuh dari
tungkai 0
2 0
20
0 2
6
18
0 1
2
16
0
Pernapasa
n 2 Pernafasa
n Tak mampu
ekstensi tungkai
8 18
0 14
0 16
0 12
0 14
0 10
0
Sirkulasi 2 Kesadaran Tak mampu fleksi
lutut 12
0
80 10
0 60 80 40
Aktifitas motorik
2 Tak mampu fleksi
pergelangn kaki 60 20
0
Frekuensi napas Frekuensi nadi Tekanan darah
Kesadaran 2
Lama Masa Pulih : 35 menit
Menginformasikan keruangan untuk menjemput pasien :
1. Jam : Penerima : 2. Jam : Penerima : 3. Jam : Penerima :
KELUAR KAMAR PEMULIHAN
Pukul keluar dar RR : Pk.09.50 ke ruang: rawat inap □ ICU □ Pulang □ lain-lain:
SCORE ALDRETTE : 10 SCORE STEWARD:
SCORE BROMAGE:
SCORE PADSS (untuk rawat jalan): □ not applicable SCORE SKALA NYERI: □ Wong Baker:
Nyeri : □ tidak  ada
Risiko jatuh :  tidak beresiko □ resiko rendah □ resiko tinggi Risiko komplikasi respirasi : tidak □ ada
Rsiko komplikasi kardiosirkulasi tidak □ ada Rsiko komplikasi neurolgi : tidak □ ada Lainya
INSTRUKSI PASCA BEDAH:
Pengelolaan nyeri : ada, peinlos 800 mg Penanganan mual/ muntah : tidak ada
Antibiotika : tidak ada
Obat-obatan lain : terpasang infus tutosol + larce 1 gram Diet dan nutrisi : Pemantauan tanda vital : Setiap Selama Lain-lain :
Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien) yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :
Format Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap.
Nama : Ny. N No. CM : 2312004***
Umur : 43 tahun Dx : STT Lengan Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
S (Situation) Ny. N 43 tahun dilakukan Tindakan eksterpasi dimulai pukul 08.30 dan selesai pukul 09.50, kondisi pasien stabil dengan kesadaran compos mentis.
B (Background) Pasien baru saja dilakukan tindakan eksterpasi dengan general anestesi A (Assesment/Analisa) Pasien mengatakan sudah bisa
menggerakan ekstremitasnya, pernapasan baik dan sirkulasi baik dikarenakan pengaruh dari obat anestesi sudah mulai menghilang.
Score Aldrete score 10.
R (Recommendation) Pasien direkomendasikan untuk dipindah keruang rawat inap dengan melanjutkan program terapi sesuai dengan instruksi DPJP
Nama dan paraf yang menyerahkan pasien
Nama Paraf
Nama dan paraf yang menerima pasien
Nama Paraf