LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN TINDAKAN AMPUTATUM
MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENADIBRATA
PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2023
Disusun oleh
Nama : Hong Nuring Madyo Ratri NIM : 200106068
Mengetahui
PROGRAM STUDI TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA 2023
Pembimbing Akademik
(Wilis Sukmaningtyas, SST., S.Kep, Ns., M.Kes)
Pembimbing Klinik
(Ali Sutrisno, S.ST)
ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN
TINDAKAN AMPUTATUM MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG
TAROENADIBRATA I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data 1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama/ Inisial : Ny. C
TTL/ Usia : 22/05/1954 (69 th) Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Purbalingga
No. CM : 2312011***
Tanggal masuk RS : 21/12/2023
Tanggal Pengkajian : 23/12/2023 ( jam 08.30 WIB) 2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Usia : 48 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Anak b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada luka kaki sebelah kanan bawah
b) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri pada luka kaki sebelah kanan bawah, rasanya cekot cekot, nyeri lebih sering muncul dan bertambah Ketika kaki digunakan untuk bergerak. Nyeri sangat mengganggu aktivitas pasien, skala nyeri 5
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sudah 4 hari pasien merasakan lemas, mual, demam dan nyeri di luka sebelah kanan bawah. Karena nyerinya semakin bertambah maka pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 21 Desember 2021 dan dipindahkan ke ruang rawat inap lalu dikonsultasikan ke dr Spesialis Bedah lalu disarankan untuk diamputasi karena infeksinya sudah menyebar
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama, pasien ada riwayat hipertensi dan DM
4) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? : Ya
- Riwayat operasi sebelumnya : Ya
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? : Ya - Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? : Tidak 6) Diagnosa Medis : Gangren Pedis Dextra
7) Rencana Tindakan Operas : Amputatum Low knee 8) Data fokus anestesi (AMPLE)
(a) Allergies
 Riwayat alergi makanan : Tidak ada
 Riwayat obat-obatan : Tidak ada
 Lainnya : -
(b) Medications : amlodipin (obat darah tinggi)
(c) Past Illness : pernah mengalami penyakit yang sama (d) Last Meal : jam 00.00 WIB
(e) Environments : riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-)
c. Pola Kebutuhan Dasar 1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :
2) Air / Minum Sebelum Sakit
- Frekuensi : 8 gelas/hari
- Jenis : Air putih
- Cara : gelas
- Minum Terakhir : jam 12 malam
- Keluhan : -
- Lainnya : - Saat Ini
- Frekuensi : 8 gelas/hari
- Jenis : air putih
- Cara : gelas
- Minum Terakhir : jam 12 malam
- Keluhan : -
- Lainnya : -
c) Nutrisi/ makanan Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : -
- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : -
- Keluhan : -
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : -
- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : jam 12 malam
- Keluhan : -
- Lainnya : -
d) Eliminasi a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1-2 kali sehari - Konsistensi : lembek - Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 1 kali sehari - Konsistensi : lembek - Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas urin
- Cara (spontan/dg alat) : spontan - Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
Saat ini
- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair
- Warna : kuning muda
- Bau : : khas urin (manis) - Cara (spontan/dg alat) : alat
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : -
e) Pola aktivitas dan istirahat 1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : Tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam, siang 2 jam Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam
f) Interaksi Sosial
Hubungan antara pasien dengan keluarganya baik tidak ada permasalahan g) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : pasien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan operasi - Rasa Nyaman : pasien mengatakan nyeri di kaki kanan bawah
P: luka gangren
Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan bawah S: 5
T: sering muncul kalo dibuat bergerak 2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmetis
GCS : E4M6V5
Tanda-tanda Vital : TD : 194/81 mmHg, Nadi = 107 x/menit, Suhu
=36,7°C, RR = 22 x/menit, BB: 43 Kg, SpO2: 96%
b. Pemeriksaan 6B 1) B1 (Breath)
a) Look externally (wajah):
 Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu □ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi b) Evaluate Thyromental distance
- Kemampuan membuka mulut ≥ 3 jari : iya - Jarak Thyro – Mental ≥ 3 jari : iya - Jarak Hypoid – tiroid ≥ 2 jari : iya c) Mallampati Score : I
d) Obstruction or obesity : Tidak ditemukan e) Neck Mobility
- Bentuk Leher : Simetris - Leher pendek : Tidak
- Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya - Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya
- Dapatkah pasien melakukan rotasi leher dan kepala? Ya - Apakah pasien menggunakan collar? Tidak
f) Thorax:
Bentuk thorax : Normal
Pola napas : Reguler
Retraksi otot bantu napas : Reguler Perkusi paru : sonor Suara napas : vesikuler b) B2 (Blood)
a) Konjungtiva : anemis
b) Kulit : pucat
c) CRT : < 2 detik d) Vena jugularis : pembesaran (-) e) Ictus cordis : (-)
f) Perdarahan : tidak
g) BJ I : regular
h) BJ II : regular
i) Bunyi jantung tambahan: BJ III (-) murmur (-) 3) B3 (Brain)
a) Kaku kuduk : tidak b) Kejang : tidak
c) Tremor : tidak d) Nyeri kepala : tidak
e) Pupil : isokor
f) Parese : tidak
g) Plegi : tidak
4) B4 (Bladder)
a) Nyeri saat BAK : tidak b) Urine disertai darah : tidak c) Nyeri tekan pada ginjal : tidak d) Pembesaran pada ginjal : tidak
e) Produksi urine : tidak terpasang kateter 5) B4 (Bowel)
a) Bising usus : tidak terkaji
b) Mual : iya
c) Muntah : iya
d) Nyeri menelan : tidak e) Nyeri perut : tidak f) Borborygmi : tidak g) Distensi : tidak
h) Asites : shifting dullness (-), undulasi (-) i) Pembesaran hepar : tidak
6) B6 (Bone)
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-) b) Pemeriksaan Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas - Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi (-), atropi otot (-)
IV line: terpasang di tangan kiri ukuran abocatch 18 G tetesan:
20 TPM , ROM: Aktif 2) Ekstremitas Bawah
- Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot (-)
IV line: terpasang tidak ada, ukuran abocatch tidak ada, tetesan: tidak ada
ROM: Pasif
Kesimpulan palpasi ekstermitas : - Edema :
000 000
- Uji Kekuatan Otot :
3. Data Penunjang Diagnostik a. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI Darah Lengkap
Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCH MCHC MCV Eosinofil Basofil
Netrofil segmen Limfosit
9.4 g/dl 13.7 10^3/ul
32%
3.9 10^6/ul 451 10^3/ul
24 pg 30 g/dl
81 fL 4%
0%
66%
23%
11.5 – 19.5 4.8 – 10.8
26 - 54 3.8 – 5.2 150 – 450
26 – 34 32 – 36 80 - 100
1 – 3 0 – 1 50 – 70 25 – 40 000
000
555
444 555 555
Monosit Netrofil # Limfosit #
Netrofil limfosit rasio
7%
9.1 10^3/mm3 3.2 10^3/mm3
2.8 Rasio
2 - 8
Waktu Pembekuan (Ct) Waku Pendarahan (Bt) Gula darah sewaktu Ureum
Creatinin
4.30 menit 3.30 menit 189 mg/dl 37.2 mg/dl 0.81 mg/dl
3 – 5 2 – 5 76.0 – 150.0
10.0 – 50.0 0.60 – 1.10
b. Pemeriksaan EKG
c. Pemeriksaan Rontgen
4. Therapi Saat Ini
Infus RL 500 ml 20 TPM 5. Kesimpulan status fisik (ASA):
Pasien status ASA II (Penyakit bedah disertai penyakit sistemik ringan) 6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit:
Tidak ada
b. Teknik Anestesi: anestesi regional (Spinal)
Indikasi: Anestesi regional ini dipertimbangkan karena area pembedahan di kaki
7. Persiapan obat Assering 500 ml Cefazolin 1 gram Terastad 500 ml
Ondansetron 4 mg iv Bucain Spinal 20 mg
8. Analisa Data
No. Symptom Masalah Kesehatan Anestesi
I. PRE ANESTESI
1. DS: pasien mengatakan nyeri di luka kaki sebelah kanan bawah
DO: pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan
P: luka gangren
Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan bawah S: 5
T: sering muncul kalo dibuat bergerak Tanda-tanda Vital : TD : 194/81 mmHg,
Nyeri
Nadi = 107 x/menit, Suhu =36,7°C, RR = 22 x/menit, SpO2: 96%
II. INTRA ANESTESI 1.
2.
DS: - DO:
- Pasien diinjeksikan bucain spinal 20 mg IT - Terjadi penurunan tekanan darah dari
sebelum diinjeksi bucain TD: 189/87 dan setelah diinjeksi TD: 168/84
Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit - Di jam 10.00 TD pasien sempat anjlok
sampai ke 138/76 (masih dibatas normal)
DS: pasien mengatakan tubuhnya kedinginan DO:
- Pasien tampak menggigil dan gemetar Tanda-tanda Vital : TD : 168/84 mmHg, Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit
RK gangguan kardiovaskular
RK Shivering
III. PASCA ANESTESI
1. DS: pasien mengatakan lemas DO:
Ada balutan kasa di kaki sebelah kanan bawah
Kaki pasien masih belum bisa digerakkkan Bromage score 3
Risiko Jatuh
2. Rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi a. Pre anestesi
Nama : Ny. C No. CM : 2312011***
Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Masalah Kesehatan
Anestesi
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi
1 Nyeri
Setelah dilakukan Tindakan asuhan kepenataan anestesi selama fase pre anestesi diharapkan nyeri berkurang
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas)
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan Teknik
1. Melakukan pengkajian nyeri P: luka gangren Q: nyeri terasa cekot- cekot
R: kaki kanan bawah S: 5
T: sering muncul kalo dibuat bergerak
S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang O:
- Pasien tampak tenang
P: luka gangren Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan
komunikai terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4. Ajarkan Teknik relaksasi napas dalam
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan (pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan) 3. Menggunakan Teknik
komunikai terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 4. Mengajarkan Teknik
relaksasi napas dalam
bawah S: 4
T: hilang timbul - TD: 189/97
N: 102 x/menit A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN Tanggal : 23 Desember 2023
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 194/81 mmHg, Nadi: 107 x/mnt.
RR : 22 x/mnt Suhu : 36,70C Saturasi O2 : 96%
Gambaran EKG :Sinus rhytm
Pemasangan IV line :  1 buah □ 2 buah Kesiapan mesin anestesi :  Siap/baik Kesiapan Sumber gas medik :  Siap/baik Kesiapan volatile agent :  Siap/baik Kesiapan obat anestesi parenteral :  Siap/baik Kesiapan obat emergensi :  Siap/baik Penyakit yang diderita :  Tidak ada □ Ada, sebutkan………
Penggunaan obat sebelumnya:  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Gigi palsu :  Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas Alergi :  Tidak ada
lensa :  Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Aksesoris :  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
CATATAN LAINNYA:
b. Intra Anestesi
Nama : Ny. C No. CM : 2312011***
Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Problem (masalah)
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi
1 RK Gangguan Kardiovaskula r
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi Gangguan
Kardiovaskular tidak terjadi
1. Observasi tekanan darah, nadi, respirasi dan SpO2 2. Monitor adanya nyeri dada 3. Monitor intake cairan 4. Kolaborasi terapi cairan
1. Observasi tekanan darah, nadi, respirasi dan SpO2
TD: 168/84, Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit
2. Memonitor adanya nyeri dada (tidak ada) 3. Memonitor intake
dan output cairan (loading terastad 500ml dan keluaran
S: - O:
- Tidak terjadi gangguan kardiovaskuler
- Terpasang nasal kanul 3L
TD : 168/84 mmHg, Nadi = 118 x/menit , RR = 22 x/menit
urine lancer)
4. berkolaborasi terapi cairan (diberikan cairan terastad 500ml, nacl 100ml, dan assering 500ml)
A: masalah tidak terjadi P: pertahankan kondisi pasien
RK Shivering
Setelah dilakukan auhan kepenataan anestesi selama fase intranaestesi
diharapkan shivering tidak terjadi
1. Identifikasi suhu ruangan kamar operasi
2. Kolaborasi pemberian oksigen
3. Identifikasi frekuensi napas 4. Berikan selimut penghangat
1. mengidentifikasi suhu ruangan kamar operasi
Suhu: 210C 2. Mengkolaborasi
pemberian oksigen (nasal kanul 3L) 3. Mengidentifikasi
frekuensi napas (Rr:
22 x/menit)
4. Memberikan selimut penghangat
S: pasien mengatakan badanya terasa dingin O:
- Pasien tampak masih sedikit menggigil - Saturasi oksigen 99%
terkontrol dengan baik A: masalah teratai sebagian
P: intervensi dilanjutkan
INTRA ANESTESI Infus perifer : Tempat dan ukuran 1. Tangan Kiri
CVC : Posisi
Supinasi □ Lithotomi □ Perlindungan mata
□ Prone □ Lateral □ Ka □ Ki □ Lain-lain Premedikasi
□ Oral : □ I.M :
□ I.V: Ondansetron 4 mg Induksi
□ Intravena :
□ Inhalasi :
Tata Laksana Jalan nafas Nasal kanul 3L
Intubasi
Obat-obatan / Infus
Assering 500 ml
Ondansetron 4 mg
Terastad 500 ml
Nacl 0,9% 100 ml
Bucain Spinal 20 mg N2O / O2 / Air 2 lpm Gas : Isof/Sevo/Des %
RR N TD
28 220
20 200
16 180 N 12 160
Sis 8 180 140
Dis 160 120
+ RR 140 100
120 80 100 60 80 40 60 20
□ Sesudah tidur □ Blind □ Oral □Nasal □Ka □Ki □Trakheostomi
□ Sulit ventilasi :
□ Sulit intubasi :
□ Dengan stilet □ Cuff □ Level ETT □ Pack Ventilasi
□ Spontan □ Kendali □ Ventilator: TV RR PEEP
□ Konversi :
Tindakan Anestesi
Teknik Regional/Blok Perifer Jenis : Spinal Lokasi : L3-L4 Jenis Jarum / No : 25G Kateter :
Obat-obat : Bucain Spinal 20 mg Komplikasi :
Hasil :
0 Mulai anestesia X Selesai anestesia ←X Mulai pembedahan O→ Selesai pembedahan ←O
Intubasi ↑ Ekstubasi ↓ Pemantauan SpO2 100 %
PE CO2 mm Hg FiO2
Lain-lain :
Cairan infus 500 ml Darah - ml Urin 500 ml Perdarahan 300 ml
Lama pembiusan : 1 jam 40 menit
Lama pembedahan : 1 jam 35 menit
Masalah Intra Anesstesi:
c. Pasca Anestesi
Nama : Ny. C No. CM : 2312011***
Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
No Problem (masalah)
Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Tujuan Intervensi 1 Risiko jatuh
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pasca anestesi diharapkan risiko jatuh tidak terjadi
1. Identifikasi faktor risiko jatuh (penurunan
kesadaran, efek agen anestesi)
2. Monitor Tingkat kesadaran
3. Monitor tanda-tanda vital 4. Pasang pengaman tempat
tidur
5. Bantu melakukan ambulasi dan pergerakan
1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (kaki masih belum bisa digerakkan, bromag score 3)
2. Memonitor Tingkat kesadaran (sadar penuh) 3. Memonitor tanda-tanda
vital
TD: 163/83, Nadi = 110 x/menit, RR = 18 x/menit
S: Pasien mengatakan lemas
O: pasien masih tampak berbaring lemas, bed pengaman sudah terpasang
Bromage score 3 A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
4. Memaasang pengaman tempat tidur
5. Membantu melakukan ambulasi dan pergerakan
PASCA ANESTESI
CATATAN PASIEN DI KAMAR PEMULIHAN : Waktu masuk RR: Pk 10.45
Penata anestesi pengirim : Arif Penata anestesi penerima : Desti
Tanda Vital : □TD: 164/97 mmHg □ 94 Nadi:x/menit □ RR: 18 x/menit □Temperatur :36,70C Kesadaran : □Sadar betul Belum sadar □Tidur dalam
Pernafasan : Spontan □Dibantu □VAS Penyulit Intra operatif : Tidak ada
Instruksi Khusus : Tidak ada
SKALA NYERI (Lingkar)
ALDRETTE SCORE
S
C
O
R
E
STEWAR D SCORE
S
C
O
R
E
BROMAGE SCORE S C O R E
2 8
22
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
Saturasi
O2 0 Pergeraka
n
Gerakan penuh dari tungkai 2
0
20
0 2
6
18
0 1
2
16
0
Pernapasa
n 0 Pernafasa
n Tak mampu
ekstensi tungkai
8 18
0 14
0 16
0 12
0 14
0 10
0
Sirkulasi 0 Kesadaran Tak mampu fleksi
lutut 12
0
80 10
0 60 80 40
Aktifitas motorik
0 Tak mampu fleksi
pergelangn kaki 3 60 20
0
Frekuensi napas Frekuensi nadi Tekanan darah
Kesadaran 0 Lama Masa Pulih : 3 jam
Menginformasikan keruangan untuk menjemput pasien :
1. Jam : Penerima : 2. Jam : Penerima : 3. Jam : Penerima :
KELUAR KAMAR PEMULIHAN
Pukul keluar dar RR : Pk.11.00 ke ruang: rawat inap □ ICU □ Pulang □ lain-lain:
SCORE ALDRETTE : 10 SCORE STEWARD:
SCORE BROMAGE:
SCORE PADSS (untuk rawat jalan): □ not applicable SCORE SKALA NYERI: □ Wong Baker:
Nyeri : □ tidak  ada
Risiko jatuh : □ tidak beresiko resiko rendah □ resiko tinggi Risiko komplikasi respirasi : tidak □ ada
Rsiko komplikasi kardiosirkulasi tidak □ ada Rsiko komplikasi neurolgi : tidak □ ada Lainya
INSTRUKSI PASCA BEDAH:
Pengelolaan nyeri : tidak ada Penanganan mual/ muntah : tidak ada Antibiotika : tidak ada
Obat-obatan lain : terpasang infus assering 20 tpm Diet dan nutrisi : Pemantauan tanda vital : Setiap Selama Lain-lain :
Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien) yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :
Format Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap.
Nama : Ny. C No. CM : 2312011***
Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
S (Situation) Ny. C 69 tahun dilakukan Tindakan amputatum below knee dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 11.00, kondisi pasien stabil dengan kesadaran compos mentis.
B (Background) Pasien baru saja dilakukan tindakan amputatum dengan anestesi regional A (Assesment/Analisa) Pasien mengatakan belum bisa
menggerakan ekstremitas bawah, pernapasan baik dan sirkulasi baik Bromage score 3.
R (Recommendation) Pasien direkomendasikan untuk dipindah keruang rawat inap dengan melanjutkan program terapi sesuai dengan instruksi DPJP
Nama dan paraf yang menyerahkan pasien
Nama Paraf
Nama dan paraf yang menerima pasien
Nama Paraf