• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN TINDAKAN AMPUTATUM MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2023

N/A
N/A
nur ratri

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KASUS ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN TINDAKAN AMPUTATUM MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2023"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN TINDAKAN AMPUTATUM

MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG TAROENADIBRATA

PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2023

Disusun oleh

Nama : Hong Nuring Madyo Ratri NIM : 200106068

Mengetahui

PROGRAM STUDI TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESI FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA 2023

Pembimbing Akademik

(Wilis Sukmaningtyas, SST., S.Kep, Ns., M.Kes)

Pembimbing Klinik

(Ali Sutrisno, S.ST)

(2)

ASUHAN KEPENATAAN ANASTESI PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA GANGREN PEDIS DEXTRA YANG DILAKUKAN

TINDAKAN AMPUTATUM MENGGUNAKAN ANESTESI REGIONAL DI RUANG IBS dr.R GOETENG

TAROENADIBRATA I. PENGKAJIAN

1) Pengumpulan Data 1. Anamnesis

a. Identitas

1) Identitas Klien

Nama/ Inisial : Ny. C

TTL/ Usia : 22/05/1954 (69 th) Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Alamat : Purbalingga

No. CM : 2312011***

Tanggal masuk RS : 21/12/2023

Tanggal Pengkajian : 23/12/2023 ( jam 08.30 WIB) 2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. P

Usia : 48 th

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

(3)

Hubungan dengan pasien : Anak b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

a) Saat Masuk Rumah Sakit

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada luka kaki sebelah kanan bawah

b) Saat Pengkajian

Pasien mengatakan nyeri pada luka kaki sebelah kanan bawah, rasanya cekot cekot, nyeri lebih sering muncul dan bertambah Ketika kaki digunakan untuk bergerak. Nyeri sangat mengganggu aktivitas pasien, skala nyeri 5

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan sudah 4 hari pasien merasakan lemas, mual, demam dan nyeri di luka sebelah kanan bawah. Karena nyerinya semakin bertambah maka pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 21 Desember 2021 dan dipindahkan ke ruang rawat inap lalu dikonsultasikan ke dr Spesialis Bedah lalu disarankan untuk diamputasi karena infeksinya sudah menyebar

3) Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama, pasien ada riwayat hipertensi dan DM

4) Riwayat Kesehatan

- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? : Ya

- Riwayat operasi sebelumnya : Ya

- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? : Ya - Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? : Tidak 6) Diagnosa Medis : Gangren Pedis Dextra

7) Rencana Tindakan Operas : Amputatum Low knee 8) Data fokus anestesi (AMPLE)

(4)

(a) Allergies

 Riwayat alergi makanan : Tidak ada

 Riwayat obat-obatan : Tidak ada

 Lainnya : -

(b) Medications : amlodipin (obat darah tinggi)

(c) Past Illness : pernah mengalami penyakit yang sama (d) Last Meal : jam 00.00 WIB

(e) Environments : riwayat merokok (-), konsumsi alkohol (-)

c. Pola Kebutuhan Dasar 1) Udara atau oksigenasi

Sebelum Sakit

- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal

- Keluhan : Tidak ada

- Lainnya :

Saat Ini

- Gangguan pernafasan : Tidak ada - Alat bantu pernafasan : Tidak ada - Sirkulasi udara : Normal

- Keluhan : Tidak ada

- Lainnya :

2) Air / Minum Sebelum Sakit

- Frekuensi : 8 gelas/hari

- Jenis : Air putih

- Cara : gelas

- Minum Terakhir : jam 12 malam

- Keluhan : -

(5)

- Lainnya : - Saat Ini

- Frekuensi : 8 gelas/hari

- Jenis : air putih

- Cara : gelas

- Minum Terakhir : jam 12 malam

- Keluhan : -

- Lainnya : -

c) Nutrisi/ makanan Sebelum Sakit

- Frekuensi : 3 x sehari

- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk

- Porsi : 1 piring

- Diet khusus : -

- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik

- Puasa terakhir : -

- Keluhan : -

- Lainnya : -

Saat ini

- Frekuensi : 3 x sehari

- Jenis : Nasi, Sayur, Lauk pauk

- Porsi : 1 piring

- Diet khusus : -

- Makanan yang disukai : semua suka - Napsu makan : baik

- Puasa terakhir : jam 12 malam

- Keluhan : -

- Lainnya : -

d) Eliminasi a) BAB

(6)

Sebelum sakit

- Frekuensi : 1-2 kali sehari - Konsistensi : lembek - Warna : kecoklatan

- Bau : khas feses

- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada

- Lainnya : -

Saat ini

- Frekuensi : 1 kali sehari - Konsistensi : lembek - Warna : kecoklatan

- Bau : khas feses

- Cara (spontan/dg alat): spontan - Keluhan : tidak ada

- Lainnya : -

b) BAK

Sebelum sakit

- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair

- Warna : kuning

- Bau : khas urin

- Cara (spontan/dg alat) : spontan - Keluhan : tidak ada

- Lainnya : -

Saat ini

- Frekuensi : 3-4 kali sehari - Konsistensi : cair

- Warna : kuning muda

- Bau : : khas urin (manis) - Cara (spontan/dg alat) : alat

(7)

- Keluhan : tidak ada

- Lainnya : -

e) Pola aktivitas dan istirahat 1) Aktivitas

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit

- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : Tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam, siang 2 jam Saat ini

- Apakah anda pernah mengalami insomnia? : tidak - Berapa jam anda tidur: malam 8 jam

f) Interaksi Sosial

Hubungan antara pasien dengan keluarganya baik tidak ada permasalahan g) Pemeliharaan Kesehatan

- Rasa Aman : pasien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan operasi - Rasa Nyaman : pasien mengatakan nyeri di kaki kanan bawah

P: luka gangren

Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan bawah S: 5

T: sering muncul kalo dibuat bergerak 2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

(8)

Kesadaran : Composmetis

GCS : E4M6V5

Tanda-tanda Vital : TD : 194/81 mmHg, Nadi = 107 x/menit, Suhu

=36,7°C, RR = 22 x/menit, BB: 43 Kg, SpO2: 96%

b. Pemeriksaan 6B 1) B1 (Breath)

a) Look externally (wajah):

 Normal □ Dagu Kecil □ Edema

□ Gigi palsu □ Gigi goyang □ Gigi maju

□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi b) Evaluate Thyromental distance

- Kemampuan membuka mulut ≥ 3 jari : iya - Jarak Thyro – Mental ≥ 3 jari : iya - Jarak Hypoid – tiroid ≥ 2 jari : iya c) Mallampati Score : I

d) Obstruction or obesity : Tidak ditemukan e) Neck Mobility

- Bentuk Leher : Simetris - Leher pendek : Tidak

- Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya - Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya

(9)

- Dapatkah pasien melakukan rotasi leher dan kepala? Ya - Apakah pasien menggunakan collar? Tidak

f) Thorax:

Bentuk thorax : Normal

Pola napas : Reguler

Retraksi otot bantu napas : Reguler Perkusi paru : sonor Suara napas : vesikuler b) B2 (Blood)

a) Konjungtiva : anemis

b) Kulit : pucat

c) CRT : < 2 detik d) Vena jugularis : pembesaran (-) e) Ictus cordis : (-)

f) Perdarahan : tidak

g) BJ I : regular

h) BJ II : regular

i) Bunyi jantung tambahan: BJ III (-) murmur (-) 3) B3 (Brain)

a) Kaku kuduk : tidak b) Kejang : tidak

(10)

c) Tremor : tidak d) Nyeri kepala : tidak

e) Pupil : isokor

f) Parese : tidak

g) Plegi : tidak

4) B4 (Bladder)

a) Nyeri saat BAK : tidak b) Urine disertai darah : tidak c) Nyeri tekan pada ginjal : tidak d) Pembesaran pada ginjal : tidak

e) Produksi urine : tidak terpasang kateter 5) B4 (Bowel)

a) Bising usus : tidak terkaji

b) Mual : iya

c) Muntah : iya

d) Nyeri menelan : tidak e) Nyeri perut : tidak f) Borborygmi : tidak g) Distensi : tidak

h) Asites : shifting dullness (-), undulasi (-) i) Pembesaran hepar : tidak

(11)

6) B6 (Bone)

a) Pemeriksaan Tulang Belakang :

- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-) b) Pemeriksaan Ekstremitas

1) Ekstremitas Atas - Inspeksi

Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi (-), atropi otot (-)

IV line: terpasang di tangan kiri ukuran abocatch 18 G tetesan:

20 TPM , ROM: Aktif 2) Ekstremitas Bawah

- Inspeksi

Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot (-)

IV line: terpasang tidak ada, ukuran abocatch tidak ada, tetesan: tidak ada

ROM: Pasif

Kesimpulan palpasi ekstermitas : - Edema :

000 000

(12)

- Uji Kekuatan Otot :

3. Data Penunjang Diagnostik a. Pemeriksaan laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

HEMATOLOGI Darah Lengkap

Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCH MCHC MCV Eosinofil Basofil

Netrofil segmen Limfosit

9.4 g/dl 13.7 10^3/ul

32%

3.9 10^6/ul 451 10^3/ul

24 pg 30 g/dl

81 fL 4%

0%

66%

23%

11.5 – 19.5 4.8 – 10.8

26 - 54 3.8 – 5.2 150 – 450

26 – 34 32 – 36 80 - 100

1 – 3 0 – 1 50 – 70 25 – 40 000

000

555

444 555 555

(13)

Monosit Netrofil # Limfosit #

Netrofil limfosit rasio

7%

9.1 10^3/mm3 3.2 10^3/mm3

2.8 Rasio

2 - 8

Waktu Pembekuan (Ct) Waku Pendarahan (Bt) Gula darah sewaktu Ureum

Creatinin

4.30 menit 3.30 menit 189 mg/dl 37.2 mg/dl 0.81 mg/dl

3 – 5 2 – 5 76.0 – 150.0

10.0 – 50.0 0.60 – 1.10

b. Pemeriksaan EKG

c. Pemeriksaan Rontgen

(14)

4. Therapi Saat Ini

Infus RL 500 ml 20 TPM 5. Kesimpulan status fisik (ASA):

Pasien status ASA II (Penyakit bedah disertai penyakit sistemik ringan) 6. Pertimbangan Anestesi

a. Faktor penyulit:

Tidak ada

b. Teknik Anestesi: anestesi regional (Spinal)

Indikasi: Anestesi regional ini dipertimbangkan karena area pembedahan di kaki

7. Persiapan obat Assering 500 ml Cefazolin 1 gram Terastad 500 ml

Ondansetron 4 mg iv Bucain Spinal 20 mg

8. Analisa Data

No. Symptom Masalah Kesehatan Anestesi

I. PRE ANESTESI

1. DS: pasien mengatakan nyeri di luka kaki sebelah kanan bawah

DO: pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan

P: luka gangren

Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan bawah S: 5

T: sering muncul kalo dibuat bergerak Tanda-tanda Vital : TD : 194/81 mmHg,

Nyeri

(15)

Nadi = 107 x/menit, Suhu =36,7°C, RR = 22 x/menit, SpO2: 96%

II. INTRA ANESTESI 1.

2.

DS: - DO:

- Pasien diinjeksikan bucain spinal 20 mg IT - Terjadi penurunan tekanan darah dari

sebelum diinjeksi bucain TD: 189/87 dan setelah diinjeksi TD: 168/84

Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit - Di jam 10.00 TD pasien sempat anjlok

sampai ke 138/76 (masih dibatas normal)

DS: pasien mengatakan tubuhnya kedinginan DO:

- Pasien tampak menggigil dan gemetar Tanda-tanda Vital : TD : 168/84 mmHg, Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit

RK gangguan kardiovaskular

RK Shivering

III. PASCA ANESTESI

1. DS: pasien mengatakan lemas DO:

Ada balutan kasa di kaki sebelah kanan bawah

Kaki pasien masih belum bisa digerakkkan Bromage score 3

Risiko Jatuh

(16)
(17)

2. Rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi a. Pre anestesi

Nama : Ny. C No. CM : 2312011***

Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

No Masalah Kesehatan

Anestesi

Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf

Tujuan Intervensi

1 Nyeri

Setelah dilakukan Tindakan asuhan kepenataan anestesi selama fase pre anestesi diharapkan nyeri berkurang

1. Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif (lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas)

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan Teknik

1. Melakukan pengkajian nyeri P: luka gangren Q: nyeri terasa cekot- cekot

R: kaki kanan bawah S: 5

T: sering muncul kalo dibuat bergerak

S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang O:

- Pasien tampak tenang

P: luka gangren Q: nyeri terasa cekot-cekot R: kaki kanan

(18)

komunikai terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

4. Ajarkan Teknik relaksasi napas dalam

2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan (pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan) 3. Menggunakan Teknik

komunikai terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 4. Mengajarkan Teknik

relaksasi napas dalam

bawah S: 4

T: hilang timbul - TD: 189/97

N: 102 x/menit A: masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

(19)

ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN Tanggal : 23 Desember 2023

Kesadaran : Composmentis

Tekanan darah : 194/81 mmHg, Nadi: 107 x/mnt.

RR : 22 x/mnt Suhu : 36,70C Saturasi O2 : 96%

Gambaran EKG :Sinus rhytm

Pemasangan IV line :  1 buah □ 2 buah Kesiapan mesin anestesi :  Siap/baik Kesiapan Sumber gas medik :  Siap/baik Kesiapan volatile agent :  Siap/baik Kesiapan obat anestesi parenteral :  Siap/baik Kesiapan obat emergensi :  Siap/baik Penyakit yang diderita :  Tidak ada □ Ada, sebutkan………

Penggunaan obat sebelumnya:  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………

Gigi palsu :  Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas Alergi :  Tidak ada

lensa :  Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.

Aksesoris :  Tidak ada □ Ada, sebutkan…………

CATATAN LAINNYA:

(20)

b. Intra Anestesi

Nama : Ny. C No. CM : 2312011***

Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

No Problem (masalah)

Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf

Tujuan Intervensi

1 RK Gangguan Kardiovaskula r

Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi Gangguan

Kardiovaskular tidak terjadi

1. Observasi tekanan darah, nadi, respirasi dan SpO2 2. Monitor adanya nyeri dada 3. Monitor intake cairan 4. Kolaborasi terapi cairan

1. Observasi tekanan darah, nadi, respirasi dan SpO2

TD: 168/84, Nadi = 118 x/menit, RR = 22 x/menit

2. Memonitor adanya nyeri dada (tidak ada) 3. Memonitor intake

dan output cairan (loading terastad 500ml dan keluaran

S: - O:

- Tidak terjadi gangguan kardiovaskuler

- Terpasang nasal kanul 3L

TD : 168/84 mmHg, Nadi = 118 x/menit , RR = 22 x/menit

(21)

urine lancer)

4. berkolaborasi terapi cairan (diberikan cairan terastad 500ml, nacl 100ml, dan assering 500ml)

A: masalah tidak terjadi P: pertahankan kondisi pasien

RK Shivering

Setelah dilakukan auhan kepenataan anestesi selama fase intranaestesi

diharapkan shivering tidak terjadi

1. Identifikasi suhu ruangan kamar operasi

2. Kolaborasi pemberian oksigen

3. Identifikasi frekuensi napas 4. Berikan selimut penghangat

1. mengidentifikasi suhu ruangan kamar operasi

Suhu: 210C 2. Mengkolaborasi

pemberian oksigen (nasal kanul 3L) 3. Mengidentifikasi

frekuensi napas (Rr:

22 x/menit)

4. Memberikan selimut penghangat

S: pasien mengatakan badanya terasa dingin O:

- Pasien tampak masih sedikit menggigil - Saturasi oksigen 99%

terkontrol dengan baik A: masalah teratai sebagian

P: intervensi dilanjutkan

(22)

INTRA ANESTESI Infus perifer : Tempat dan ukuran 1. Tangan Kiri

CVC : Posisi

Supinasi □ Lithotomi □ Perlindungan mata

□ Prone □ Lateral □ Ka □ Ki □ Lain-lain Premedikasi

□ Oral : □ I.M :

□ I.V: Ondansetron 4 mg Induksi

□ Intravena :

□ Inhalasi :

Tata Laksana Jalan nafas Nasal kanul 3L

Intubasi

Obat-obatan / Infus

Assering 500 ml

Ondansetron 4 mg

Terastad 500 ml

Nacl 0,9% 100 ml

Bucain Spinal 20 mg N2O / O2 / Air 2 lpm Gas : Isof/Sevo/Des %

RR N TD

28 220

20 200

16 180 N 12 160

Sis 8 180 140

Dis 160 120

+ RR 140 100

120 80 100 60 80 40 60 20

(23)

□ Sesudah tidur □ Blind □ Oral □Nasal □Ka □Ki □Trakheostomi

□ Sulit ventilasi :

□ Sulit intubasi :

□ Dengan stilet □ Cuff □ Level ETT □ Pack Ventilasi

□ Spontan □ Kendali □ Ventilator: TV RR PEEP

□ Konversi :

Tindakan Anestesi

Teknik Regional/Blok Perifer Jenis : Spinal Lokasi : L3-L4 Jenis Jarum / No : 25G Kateter :

Obat-obat : Bucain Spinal 20 mg Komplikasi :

Hasil :

0 Mulai anestesia X Selesai anestesia ←X Mulai pembedahan O→ Selesai pembedahan ←O

Intubasi ↑ Ekstubasi ↓ Pemantauan SpO2 100 %

PE CO2 mm Hg FiO2

Lain-lain :

Cairan infus 500 ml Darah - ml Urin 500 ml Perdarahan 300 ml

Lama pembiusan : 1 jam 40 menit

Lama pembedahan : 1 jam 35 menit

Masalah Intra Anesstesi:

(24)

c. Pasca Anestesi

Nama : Ny. C No. CM : 2312011***

Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

No Problem (masalah)

Rencana intervensi Implementasi Evaluasi Paraf

Tujuan Intervensi 1 Risiko jatuh

Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pasca anestesi diharapkan risiko jatuh tidak terjadi

1. Identifikasi faktor risiko jatuh (penurunan

kesadaran, efek agen anestesi)

2. Monitor Tingkat kesadaran

3. Monitor tanda-tanda vital 4. Pasang pengaman tempat

tidur

5. Bantu melakukan ambulasi dan pergerakan

1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (kaki masih belum bisa digerakkan, bromag score 3)

2. Memonitor Tingkat kesadaran (sadar penuh) 3. Memonitor tanda-tanda

vital

TD: 163/83, Nadi = 110 x/menit, RR = 18 x/menit

S: Pasien mengatakan lemas

O: pasien masih tampak berbaring lemas, bed pengaman sudah terpasang

Bromage score 3 A: masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

(25)

4. Memaasang pengaman tempat tidur

5. Membantu melakukan ambulasi dan pergerakan

(26)

PASCA ANESTESI

CATATAN PASIEN DI KAMAR PEMULIHAN : Waktu masuk RR: Pk 10.45

Penata anestesi pengirim : Arif Penata anestesi penerima : Desti

Tanda Vital : □TD: 164/97 mmHg □ 94 Nadi:x/menit □ RR: 18 x/menit □Temperatur :36,70C Kesadaran : □Sadar betul Belum sadar □Tidur dalam

Pernafasan : Spontan □Dibantu □VAS Penyulit Intra operatif : Tidak ada

Instruksi Khusus : Tidak ada

SKALA NYERI (Lingkar)

ALDRETTE SCORE

S

C

O

R

E

STEWAR D SCORE

S

C

O

R

E

BROMAGE SCORE S C O R E

2 8

22

0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

Saturasi

O2 0 Pergeraka

n

Gerakan penuh dari tungkai 2

0

20

0 2

6

18

0 1

2

16

0

Pernapasa

n 0 Pernafasa

n Tak mampu

ekstensi tungkai

8 18

0 14

0 16

0 12

0 14

0 10

0

Sirkulasi 0 Kesadaran Tak mampu fleksi

lutut 12

0

80 10

0 60 80 40

Aktifitas motorik

0 Tak mampu fleksi

pergelangn kaki 3 60 20

0

Frekuensi napas Frekuensi nadi Tekanan darah

(27)

Kesadaran 0 Lama Masa Pulih : 3 jam

Menginformasikan keruangan untuk menjemput pasien :

1. Jam : Penerima : 2. Jam : Penerima : 3. Jam : Penerima :

KELUAR KAMAR PEMULIHAN

Pukul keluar dar RR : Pk.11.00 ke ruang: rawat inap □ ICU □ Pulang □ lain-lain:

SCORE ALDRETTE : 10 SCORE STEWARD:

SCORE BROMAGE:

SCORE PADSS (untuk rawat jalan): □ not applicable SCORE SKALA NYERI: □ Wong Baker:

Nyeri : □ tidak  ada

Risiko jatuh : □ tidak beresiko resiko rendah □ resiko tinggi Risiko komplikasi respirasi : tidak □ ada

Rsiko komplikasi kardiosirkulasi tidak □ ada Rsiko komplikasi neurolgi : tidak □ ada Lainya

INSTRUKSI PASCA BEDAH:

Pengelolaan nyeri : tidak ada Penanganan mual/ muntah : tidak ada Antibiotika : tidak ada

Obat-obatan lain : terpasang infus assering 20 tpm Diet dan nutrisi : Pemantauan tanda vital : Setiap Selama Lain-lain :

Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien) yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :

(28)

Format Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap.

Nama : Ny. C No. CM : 2312011***

Umur : 69 tahun Dx : Gangren Pedis Dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

S (Situation) Ny. C 69 tahun dilakukan Tindakan amputatum below knee dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 11.00, kondisi pasien stabil dengan kesadaran compos mentis.

B (Background) Pasien baru saja dilakukan tindakan amputatum dengan anestesi regional A (Assesment/Analisa) Pasien mengatakan belum bisa

menggerakan ekstremitas bawah, pernapasan baik dan sirkulasi baik Bromage score 3.

R (Recommendation) Pasien direkomendasikan untuk dipindah keruang rawat inap dengan melanjutkan program terapi sesuai dengan instruksi DPJP

Nama dan paraf yang menyerahkan pasien

Nama Paraf

Nama dan paraf yang menerima pasien

Nama Paraf

Referensi

Dokumen terkait