• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KERANGKA ACUAN KEGIATAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KONFERENSI NASIONAL HUKUM ACARA PERDATA

“PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PERDATA NASIONAL

Latar Belakang

Dinamika masyarakat yang berkembang dengan cepat sebagai akibat didorong oleh

teknologi telah mengarah pada globalisasi di mana memberikan kemudahan komunikasi dan pergerakan bagi orang, barang dan modal dari satu negara ke negara lain. Intensitas hubungan antar individu ataupun badan hukum baik dalam yurisdiksi negara yan

berbeda semakin tinggi dengan kompleksitas hubungan yang juga semakin rumit. Situasi tersebut seakan-akan telah menghilangkan batas

berdaulat. Dalam konteks Indonesia, corak pluralistik masyarakat Indo karakter tersendiri dalam hubungan

Hubungan antar individu ataupun badan hukum yang diatur dalam Hukum Keperdataan seringkali menimbulkan

secara hukum, di mana apabila para

akan memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa tersebut. Penyelesaian sengketa di pengadilan diatur di dalam suatu hukum acara, di mana di Indonesia untuk Hukum Acara Perdata – khususnya di

peninggalan Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yaitu HIR (S. 1941

1927-227). Tentu saja dua peraturan acara perdata tersebut sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan hukum masyarakat saat

penyelesaian sengketa. Meskipun Sistem Peradilan Indonesia menganut asas peradilan sederhana, cepat dan biaya murah; namun dengan ketentuan Hukum Acara Perdata

saat ini hal tersebut sepertinya

Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata dengan tema “

Acara Perdata Nasional” diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata (ADHAPER) bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Ambon me tujuan utama untuk mendorong para pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk segera mewujudkan pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional Indonesia. Konferensi ini menghimpun pemikiran-pemikiran para anggota ADHAPER dari seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia sebagai bentuk kontribusi ke arah pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional. Tema Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata dibagi dalam topik

sebagai berikut:

1. Pembaharuan dan Kritisi HIR/ RBg 2. Law Reform: Hukum Acara Perdata

3. Bentuk-Bentuk Penyelesaian Sengketa Litigasi dan Non

Perburuhan, Perbankan, Lingkungan, Konsumen, Niaga, Keterbukaan Informasi Publik, dll.);

4. Pengadilan Sengketa Adat

5. Rancangan Hukum Acara Perdata

Konferensi ini mengundang seluruh Dosen Hukum Acara Perdata dari seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia untuk

KERANGKA ACUAN KEGIATAN CALL FOR PAPERS

KONFERENSI NASIONAL HUKUM ACARA PERDATA PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PERDATA NASIONAL

Ambon, 15-17 Oktober 2014

Dinamika masyarakat yang berkembang dengan cepat sebagai akibat didorong oleh

teknologi telah mengarah pada globalisasi di mana memberikan kemudahan komunikasi dan pergerakan bagi orang, barang dan modal dari satu negara ke negara lain. Intensitas hubungan antar individu ataupun badan hukum baik dalam yurisdiksi negara yang sama maupun yang berbeda semakin tinggi dengan kompleksitas hubungan yang juga semakin rumit. Situasi

akan telah menghilangkan batas-batas teritorial negara Dalam konteks Indonesia, corak pluralistik masyarakat Indo karakter tersendiri dalam hubungan-hubungan tersebut.

antar individu ataupun badan hukum yang diatur dalam Hukum menimbulkan sengketa yang memerlukan penyelesaian sengketa secara hukum, di mana apabila para pihak tidak menentukan forum lain, maka pengadilan akan memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa tersebut. Penyelesaian sengketa di pengadilan diatur di dalam suatu hukum acara, di mana di Indonesia untuk khususnya di Pengadilan Negeri – masih mengacu pada ketentuan peninggalan Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yaitu HIR (S. 1941

227). Tentu saja dua peraturan acara perdata tersebut sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan hukum masyarakat saat ini yang semakin kompleks dan menuntut efisiensi dalam penyelesaian sengketa. Meskipun Sistem Peradilan Indonesia menganut asas peradilan sederhana, cepat dan biaya murah; namun dengan ketentuan Hukum Acara Perdata

saat ini hal tersebut sepertinya sulit untuk dapat terwujud.

Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata dengan tema “Pembaharuan Hukum

” diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata (ADHAPER) bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Ambon me tujuan utama untuk mendorong para pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk segera mewujudkan pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional Indonesia. Konferensi ini pemikiran para anggota ADHAPER dari seluruh perguruan tinggi egeri di Indonesia sebagai bentuk kontribusi ke arah pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional. Tema Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata dibagi dalam topik

Pembaharuan dan Kritisi HIR/ RBg;

Law Reform: Hukum Acara Perdata;

Bentuk Penyelesaian Sengketa Litigasi dan Non-Litigasi (Sengketa Tanah, Perburuhan, Perbankan, Lingkungan, Konsumen, Niaga, Keterbukaan Informasi Publik, Pengadilan Sengketa Adat;

Rancangan Hukum Acara Perdata.

Konferensi ini mengundang seluruh Dosen Hukum Acara Perdata dari seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia untuk mengirimkan artikelnya yang berkaitan dengan Hukum 1 / 3 KONFERENSI NASIONAL HUKUM ACARA PERDATA

PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PERDATA NASIONAL”

Dinamika masyarakat yang berkembang dengan cepat sebagai akibat didorong oleh kemajuan teknologi telah mengarah pada globalisasi di mana memberikan kemudahan komunikasi dan pergerakan bagi orang, barang dan modal dari satu negara ke negara lain. Intensitas hubungan

g sama maupun yang berbeda semakin tinggi dengan kompleksitas hubungan yang juga semakin rumit. Situasi batas teritorial negara-negara yang Dalam konteks Indonesia, corak pluralistik masyarakat Indonesia memberikan antar individu ataupun badan hukum yang diatur dalam Hukum sengketa yang memerlukan penyelesaian sengketa pihak tidak menentukan forum lain, maka pengadilan akan memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa tersebut. Penyelesaian sengketa di pengadilan diatur di dalam suatu hukum acara, di mana di Indonesia untuk masih mengacu pada ketentuan peninggalan Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yaitu HIR (S. 1941-44) dan RBg (S.

227). Tentu saja dua peraturan acara perdata tersebut sudah tidak dapat lagi memenuhi ini yang semakin kompleks dan menuntut efisiensi dalam penyelesaian sengketa. Meskipun Sistem Peradilan Indonesia menganut asas peradilan sederhana, cepat dan biaya murah; namun dengan ketentuan Hukum Acara Perdata yang ada Pembaharuan Hukum

” diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata (ADHAPER) bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Ambon memiliki tujuan utama untuk mendorong para pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk segera mewujudkan pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional Indonesia. Konferensi ini pemikiran para anggota ADHAPER dari seluruh perguruan tinggi egeri di Indonesia sebagai bentuk kontribusi ke arah pembaharuan Hukum Acara Perdata Nasional. Tema Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata dibagi dalam topik-topik bahasan

Litigasi (Sengketa Tanah, Perburuhan, Perbankan, Lingkungan, Konsumen, Niaga, Keterbukaan Informasi Publik,

Konferensi ini mengundang seluruh Dosen Hukum Acara Perdata dari seluruh perguruan mengirimkan artikelnya yang berkaitan dengan Hukum

(2)

2 / 3 Acara Perdata, baik dari hasil penelitian ilmiah maupun hasil kajian akademik lainnya, untuk dipresentasikan dalam konferensi ini dan dipublikasikan dalam suatu prosiding.

Tanggal-tanggal Penting

Batas akhir pengiriman abstrak 30 Agustus 2014 Pengumuman artikel yang diterima 15 September 2014 Batas akhir pengiriman artikel (full text) 1 Oktober 2014 Pelaksanaan Konferensi 15-17 Oktober 2014 Biaya Konferensi

Peserta Pemakalah/ Non-Pemakalah Rp 350.000,00

Catatan: Setiap peserta akan mendapatkan conference kit (booklet kompilasi abstrak), makan siang dan coffee break. Biaya tidak termasuk penggantian biaya cetak untuk prosiding konferensi yang akan diterbitkan setelah pelaksanaan konferensi dan proses editing.

Ketentuan Penulisan Abstrak dan Artikel

1. Artikel yang dapat diusulkan untuk Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata adalah artikel hasil penelitian atau hasil kajian akademik lainnya yang belum pernah dipublikasikan.

2. Artikel memiliki relevansi dengan tema konferensi dan topik yang dipilih.

3. Abstrak yang diusulkan dan biodata penulis diisikan di dalam formulir yang disediakan dan dikirim paling lambat tanggal 30 Agustus 2014 melalui e-mail [email protected].

4. Setiap abstrak yang masuk akan direview secara anonim (blind review) oleh Panel Reviewer yang ditetapkan oleh Ketua ADHAPER. Abstrak yang dinyatakan lolos akan diumumkan pada 15 September 2014 melalui e-mail masing-masing pengirim.

5. Penulis yang abstraknya dinyatakan lolos wajib mengirimkan artikelnya (full text) paling lambat 1 Oktober 2014 melalui e-mail [email protected].

6. Seluruh abstrak dan artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam format Microsoft Word (.doc atau .docx) menurut gaya selingkung yang ditentukan oleh ADHAPER dalam Pedoman Penulisan Artikel. Presentasi dilakukan dalam Bahasa Indonesia.

7. Peserta wajib membayar biaya konferensi yang dapat dibayarkan pada saat hari pelaksanaan konferensi (15-17 Oktober 2014) dan di tempat penyelenggaraan konferensi (Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Ambon).

8. Pada saat konferensi, Panitia Penyelenggara menyediakan booklet yang berisi biografi singkat penulis/ presenter dan abstrak dari artikel yang dipresentasikan.

9. Setiap artikel yang dipresentasikan dalam konferensi berhak untuk diterbitkan dalam Prosiding Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata.

10. Prosiding akan diterbitkan paling lama tiga bulan setelah penyelenggaraan konferensi.

11. Pihak-pihak yang menghendaki kopi prosiding dapat memperolehnya setelah membayar biaya cetak dan biaya pengiriman yang besarnya ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara.

12. Keputusan Panitia Penyelenggara mengenai abstrak yang dinyatakan lolos dan artikel yang dimuat di dalam prosiding tidak dapat diganggu gugat.

13. Panitia Penyelenggara tidak menyediakan transportasi dan akomodasi bagi peserta konferensi, namun demikian Panitia Penyelenggara akan menyediakan Informasi Praktis mengenai transportasi dan akomodasi yang dapat dimanfaatkan selama penyelenggaraan konferensi di Ambon.

(3)

3 / 3 Panel Reviewer

1. Prof. Dr. Herowati Poesoko, S.H., M.H. (Universitas Jember) 2. Prof. Dr. M. Khoidin, S.H., M.Hum., C.N. (Universitas Jember) 3. Prof. Dr. Jamaluddin, S.H., M.Hum. (Universitas Malikussaleh) Informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan konferensi ini:

Ari Krisnawati, S.H., M.Hum. (081338690139 | e-mail: [email protected]) Hamidi Masykur, S.H., M.Kn. (081252568899 | e-mail: [email protected]) Mahrita A. Lakburlawal, S.H. (082238427775 | e-mail: [email protected]) Sekretariat Penyelenggara

Panitia ADHAPER Pusat

Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung 402132

Tel. 081320577143 | e-mail: [email protected] Panitia Lokal Universitas Pattimura

Fakultas Hukum Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena

Kampus Poka, Ambon 97233

Tel. 0911-3825203 | Fax. 0911-3825204 | e-mail: [email protected]

Referensi

Dokumen terkait

Dimana pengaturan mengenai prosedur pengajuan gugatan ganti rugi yang berkaitan dengan hukum acara perdata, sebagaimana diatur dalam pasal 118 HIR disebutkan Gugatan diajukan

Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan jumlah kerjasama penelitian yang bersifat multi dan lintas- disiplin dengan perguruan tinggi lain dan meningkatkan jumlah

Batas Akhir Pendaftaran yang dilakukan oleh seluruh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dengan mengirimkan atau mengumpulkan Berkas

Gambaran Umum Kegiatan Kegiatan ini merupakan acara/event pendukung, bagian dari rangkaian acara Puncak peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana 2014 dengan fokus kegiatan2

1 Tahun 1951 telah menetapkan, bahwa ”untuk seluruh Indonesia berlaku sebagai pedoman untuk acara perkara pidana di Pengadilan Negeri berlaku ”Herzien Inlandsch Reglement”

Dalam Tesis ini penulis sengaja memilih judul yang berkaitan dengan proses pembuktian menurut hukum acara perdata pada Pengadilan Hubungan Industrial dan kaitannya dengan

Berkaitan dengan hasil temuan tersebut, maka universitas melalui PIKA memberikan dorongan kepada fakultas yang mengembangkan KPF pada tahun 2016 dalam bentuk

Penyuluhan kesehatan hand hygiene kepada pengunjun g dan petugas medis/non medis Seluruh pengunjun g dan petugas medis/non medis Tim PPI bekerjasama dengan Tim Promkes bertanggung