• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA COFFE BALKON

N/A
N/A
CV. GaRoba Konstruksi

Academic year: 2024

Membagikan " KERANGKA ACUAN KERJA COFFE BALKON"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BELANJA MODAL PERENCANAAN COFFE BALKON DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN HALMAHERA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2024

I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada tahun anggaran 2024 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah berencana mengadakan sejumlah kegiatan peningkatan sarana distribusi perdagangan.

2. UMUM

a. Setiap pembangunan Gedung Negara, dalam prosesnya harus diwujudkan dengan sebaik – baiknya sehingga mampu memenuhui secara optimal fungsi bangunan, amdal, ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkunganya serta berkonstribusi positif bagi perkembangan infastruktur, sarana dan prasarana di Indonesia.

b. Setiap bangunan gedung negara harus dibangun dengan berpatokan pada rancangan yang telah ditetapkan, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.

c. Penyedia Jasa Konstruksi untuk bangunan negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluru, sehinggah mampu menghasilkan karya bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

d. Kerangka acuan kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

e. Kerangka acuan kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencanaan yang memuat masukan, azaz, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diintrepetasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

f. Dengan penugasan ini di harapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

(2)

3. TARGET / SASARAN

a. Terarahnya pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM Tahun Anggaran 2024;

b. Terkendalinya proses Perencanaan Konstruksi dan Pelaksanaan Konstruksi secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas baiaya yang bersedia, serat diselenggarakan secara tertib administrasi dan teknis.

c. Pemahaman mengenai prosedur pengadan penyedia jasa, tata kerja dan prosedur kerja serta hasil perencanaan.

4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan bertempat Di Desa Weda Kecamatan Weda Kab. Halmahera Tengah.

5. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kabupaten Halmahera Tengah Tahun Anggaran 2024 melalui DPA Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM tahun Anggaran 2024.

6. NAMA INSTANSI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

a. Pengguna Jasa : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UKM Kabupaten Halmahera Tengah

b. Paket Pekerjaan : Perencananaan Pembangunan Coffe Balkon c. Nama PPK : Andi Sudirman, ST

II. DATA PENUNJANG

1. DATA DASAR

 Data primer yang berhubungan dengan hasil survei lapangan hidrogarfi, topografi, analisa struktur tanah dan data pengukuran lainnya.

 Data sekunder dari sumber yang berkompetensi dan instansi yang terkait.

2. STANDAR TEKNIS a. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada kak harus memeprhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :

(3)

1. Persyaratan peruntukan dan intensitas :

 Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

 Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan

 Menjamin terwujudnya tataruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

 Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidk menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Persyaratan struktur bangunan:

 Menjamin terwujudnya bangunan yang daoat mendukung beban yang timbul akibat prilaku alam dan manusian.

 Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disababkan oleh kegagalan konstruksi.

 Menjamin kepentingan menusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh prilaku struktur.

 Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

4. Persyaratan ketahanan terhadap kabakaran:

 Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat prilaku alam dan manusia.

 Menjamin terwujudnya banguna yang dibangun sedemikina rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :

a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

b) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.

c) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

5. Persyaratan instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi.

 Menjamin terpasangnya instalsi listrik secara cukup aman bagi penggunannya maupun pemeliharaannya.

 Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.

 Menjamin tersedianya saran komunikasi yang memadai dalam

menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

6. Persayaratan pencahayaan.

 Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bengunan sesuai fungsinya.

 Menjamin upaya beroprasinya peralatan dan kelenhkapan tata ruang udara secara baik.

b. Kriteria Khusus

Keriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik brkaitan dengan landscape yang direncanakan, baik dari segi khusus landscape dan segi teknis lainnya.

(4)

Misalnya , Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dll.

3. REFERENSI HUKUM

1. Undang -undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang;

2. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung;

3. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tenatng Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2006 tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di kawasan Perkotaan;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.

III. RUANG LINGKUP

1. Lingkup Tugas

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah

berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Layak Fungsi Bangunan Gedung, yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan

perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :

a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK;

b. Menyusun pra rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya;

c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

 Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;

 Rencana Arsitekture, dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

 Rencana System mekanikal / Elektrikal:

 Rencana Utilitas

 Perkiraan Biaya

(5)

d. Penyusunan rencana detail antara lain sebagai berikut :

 Gambar – Gambar detail Arsitekture, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah di setujui;

 Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS);

 Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan ;

 Laporan akhir Perencanaan.

e. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan didalam menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.

f. Membantu penitian pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelaan Pekerjaan, termasuk menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksakan tugas – tugas yang sama apabila terjadi pelalangan ulang.

g. Mengadakan pengawasan berkala selama pekerjaan konstruksi fisik dan melkasanakan kegiatan seperti :

 Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan;

 Memberikan penjelasana terhadap persoalan – persoalan yang timbul selama mas pelaksanaan konstruksi;

 Meberikan saran -saran;

 Embuat laporan akhir pengawasan berkala.

2. Lingkup Kegiatan

a. Lingkup kegiatan yang menjadi tugas daeri konsultan perencana meliputi Perencanaan konstruksi pada pekerjaan “ Pembangunan Coffe Balkon”.

3. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarakab Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :

a. Tahap Konsep rencana teknis

 Konsep Penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.

 Konsep skematik rencana teknis.

 Laporan data dan informasi lapangan.

b. Tahap Pra- rencana teknis

 Gambar – gambar pra -rencana

 Perkiraan biaya pembangunan

 Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) c. Tahap Pengambangan Rencana

(6)

 Gambar pengembangan rencana arsitekture, struktur, M/E dan utulitas.

 Uraian konsep rencana dan perhitungan – perhitungan yang diperlukan.

 Draft rencana anggaran biaya

 Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

d. Tahap rencana Detail

 Gambar rencana teknis banguna lengkap.

 Rencana kerja dan syarat-syarat kerja (RKS)

 Bill of Quantity (BOQ) e. Tahap pelelangan

 Dokumen tambahn hasil penjelasan pekerjaan 4. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Penyedia Jasa konsultansi dapat membuat konsep perencanaam bangunan yang up to date / mengikuti perkembangan konstruksi dengan tetap mematuhi kaidah teknis yang berlaku.

5. Jangka waktu penyelesain Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan diperkirakan selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung sejak terbit SPMK.

6. Kebutuhan Personil Minimal :

Posisi

Kualifiksi Tingkat

pendidikan

Jurusan Keahlian Pengalaman Jumlah Tenaga Ahli

Team Leader Min. S1 Arsitekture / sipil

SKA Muda Ahli Bangunan Gedung

Min. 1 Tahun

1 Orang

Operator Komputer

SMK/SMA Sederajat

- - - 1 Orang

7. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah Selama 30 (Tiga Puluh ) Hari Kalender sejak penandatanganan Kontrak atau Penyesuaian proses pengadaan yang dilakasanan oleh Pejabat Pengadaan.

IV. LAPORAN

1. Laporan pendahuluan, memuat :

a. Penyusunan organisasi kerja dan tenaga ahli b. Penyusunan rencana kerja

c. Pembagian kerja

d. Penyiapan peralatan / fasilitas pendukung pekerjaan.

e. Laporan harus diserahkan selambat -lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 Rangkap.

(7)

2. Laporan Antara, memuat :

a. Laporan data rencana / deskripsi kegiatan.

b. Metodologi pekerjaan.

c. Konsep perencanaan.

d. Draft gambar rencana

Laporan harus diserahkan selambat -lambatnya 10 (Sepuluh) hari kalender sejak ditandatangi Surat Perjanjian Kerja (SPK) diterbitkan sebanyak 3 Rangkap.

3. Laporan Akhir, memuat : a. Gambar perencanaan

b. Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) c. Rencana anggaran dan biaya (RAB) d. Spesifikasi teknis pekerjaan

e. Final report perencanaan.

Laporan harus diserahkan selambat -lambatnya 10 (Sepuluh) hari kalender sejak Berakhirnya Surat Perjanjian Kerja (SPK) diterbitkan sebanyak 3 Rangkap .

V. HAL – HAL LAIN

1. Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan kompetensi dalam negeri.

2. Persyaratan Kerja Sama

3. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan 4. Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

(8)

VI. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini menjadi pedoman secara umum bagi Penyedia Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan. Hal – hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS PERINDAKOP

KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

ANDI SUDIRMAN, ST NIP.198611142011011002

Referensi

Dokumen terkait

Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pengawasan Terhadap Ketentuan Keteknikan dalam mengumpulkan data lapangan yang diperlukan secara terinci untuk

2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang dicari

Perencanaan Pembangunan Pasar Asembagus ini harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan dan persyaratan perencanaan bangunan gedung yang berlaku, baik segi arsitektural,

5) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya, sehingga kelak

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan

SASARAN Terwujudnya Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Pekerjaan Jasa Konsultan Biaya Pengawasan Jalan Usaha Tani Wilayah II yang secara umum pekerjaannya meliputi pekerjaan Pengawasan

SASARAN Terwujudnya Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Pekerjaan Jasa Konsultan Biaya Pengawasan Jalan Usaha Tani Wilayah II yang secara umum pekerjaannya meliputi pekerjaan Pengawasan

Lingkup pekerjaan berupa jasa Pengawasan ini adalah Pengawasan Teknis Pembangunan Drainase Wilayah II Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang terhubung Langsung