• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTASI

N/A
N/A
Enik Wahyuniati

Academic year: 2023

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTASI Pekerjaan

Jasa Konsultasi Kajian Lingkungan IPLT Seboroh Probolinggo Tahun Anggaran 2023

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan IPLT Seboro yang dilaksanakan pada Tahun 2017 dengan kapasitas IPLT sebesar 20 M3/hari, dan mulai beroperasi pada Tahun 2018 bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan bebas dari pencemaran terhadap lingkungan terutama terhadap pencemaran air dan tanah.

System pengolahan yang ada di IPLT Seboro berupa Bak Pemisah Lumpur (Solid Separation Chamber/SSC), Kolam Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed), Kolam Fakultatif, Kolam Maturasi dan Wetland.

Hasil dari pengolahan dengan beberapa system tersebut sudah dapat dikembalikan ke alam dengan aman dan mampu mengurangi tingkat pencemaran yang dapat membahayakan bagi lingkungan khususnya kualitas air.

Sesuai klasifikasi jenis kegiatannya sebagaimana ditetapkan dalam PP 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 86 disebutkan bahwa Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang telah melaksanakan Usaha dan/atau Kegiatan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan memenuhi kriteria: a. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang, wajib menyusun DELH atau DPLH, dalam hal ini IPLT Seboro yang memiliki kapaasitas 20 m3/hari dengan kegiatan yang telah berjalan sejak Tahun 2018 dan sudah memiliki ijin serta lokasi kegiatan yang sesuai dengan rencana tata ruang maka wajib menyusun dokumen DELH atau DPLH.

Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL, UKL-UPL atau SPPL bahwa untuk rencana kegiatan Pembangunan IPLT dengan KBBLI 42203 dengan kapasitas 5m3/hari <

x < 50m3/hari wajib menyusun dokumen UKL UPL, namun karna kegiatan sudah berjalan maka wajib untuk menyusun DPLH.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) yang akan digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi parameter lingkungan yang akan terkena dampak selama tahap operasional kegiatan IPLT.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

1) Sebagai salah satu acuan dalam penyusunan perencanaan

(2)

pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

2) Mewujudkan kebijaksanaan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, sehingga mutu lingkungan hidup tetap terjaga.

b. Tujuan

1) Melaksanakan peraturan dan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup,

2) Menentukan tindakan atau langkah dalam melakukan upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan hidup pada kegiatan Kegiatan IPLT Seboro sebagai usaha untuk meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif yang disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku,

3) Menguraikan komponen rencana kegiatan yang akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup akibat proses operasional dari IPLT Seboro, berkaitan dengan usaha pengelolaan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan secara dini.

3. Sasaran Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan jasa konsultasi ini adalah tersusunnya Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).

4 Lokasi Kegiatan

Lokasi pekerjaan jasa konsultasi ini adalah Kabupaten Probolonggo Landasan

Hukum

Beberapa Peraturan Perundang-undangan yang mendasari penyusunan DPLH dari IPLT Seboroh Kabupaten Probolinggo antara lain:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumbaer Daya Air;

4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Resiko;

5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan;

8) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup;

9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2021

(3)

Tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas;

1) 11) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;

5 Sumber Pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Pagu Anggaran Rp. 40.000.000,00 (Empat Puluh Juta Rupiah) APBD Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2023.

6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen : NIP : Satuan Kerja :

Nama Pekerjaan : Jasa Konsultasi Kajian Lingkungan IPLT Seboroh Probolinggo Tahun Anggaran 2023

DATA PENUNJANG

7 Data Dasar Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, penyedia jasa konsultansi harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai Deskripsi dan data-data Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dari IPLT Seboro. Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :

a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Jasa Konsultasi yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini.

b. Data jaringan jalan dan peta lokasi c. Data Detail Engineering Design (DED)

d. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

8 Standar Teknis

Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Penyedia jasa Konsultasi harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL, UKL-UPL atau SPPLH

b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

RUANG LINGKUP 9 Lingkup

Kegiatan

TAHAP I : PENDAHULUAN Meliputi :

1. Persiapan administrasi pendukung seperti surat tugas melaksanakan survey di sekitar lokasi pekerjaan, dan perijinan, koordinasi dengan pemerintah desa setempat.

2. Inspeksi lapangan bersama-sama dari pihak pengguna jasa dan penyedia jasa didampingi pemerintah desa setempat

3. Data sekunder DED perencanaan dan peta lokasi.

TAHAP II : SURVEY DAN IDENTIFIKASI LAHAN Meliputi :

1. Survey air permukaan (sungai), diantaranya :

- Pengambilan sampel air sungai di satu titik lokasi

(4)

- Penitikan titik koordinat lokasi pengambilan sampel - Dokumentasi waktu pengambilan sampel

2. Survey biota air sungai, diantaranya :

- Pengambilan sampel biota air sungai di satu titik lokasi - Penitikan titik koordinat lokasi pengambilan sampel - Dokumentasi waktu pengambilan sampel

3. Survey titik outlet dari IPLT , diantaranya:

- Pengambilan sampel air hasil olahan dari IPLT - Penitikan titik koordinat lokasi pengambilan sampel - Dokumentasi waktu pengambilan sampel

4. Survey rona lingkungan awal

TAHAP III : MENGANALISA DAMPAK LINGKUNGAN Meliputi :

1. Analisa dampak DED dan desain perencanaan yang dipakai konstruksi terhadap lingkungan sekitar pembangunan

2. Analisa hasil kualitas air permukaan (sungai) 3. Analisa kuantitas biota air sungai

4. Analisis hasil kualitas effluent dari IPLT

5. Menganalisa dampak dan membuat matriks dari dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi

6. Penyusunan laporan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan

TAHAP IV : PELAPORAN Meliputi :

1. Penyusunan laporan final

Serah terima laporan upaya Pengeloaam lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

10 Keluaran Keluaran / produk yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini adalah :

a. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)

b. Laporan dalam bentuk softcopy (dalam Flashdisk 1 GB (1 buah)) 11 Peralatan,

Personil, dan Fasilitas Dari PPK

Untuk fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen hanya menyediakan ruang untuk rapat.

12 Peralatan dari Penyedia Jasa

Peralatan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan adalah GPS, Laptop, Printer A4, Kamera Digital, Kendaraan Operasional Roda 4 dan Kendaraan Operasional Roda 2.

13 Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konsultansi, meliputi :

a. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) harus serinci mungkin dan berisi tentang jenis dampak dan sumber dampak yang dikelola, tolak ukur dampak, pengelolaan lingkungan hidup, lokasi dan periode pengelolaan dan institusi pengelolaan lingkungan.

b. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) berisi tentang ketentuan- ketentuan pokok pemantauan yang meliputi parameter lingkungan yang dipantau. Metode pemantauan yang mencakup metode

(5)

pengumpulan dan Analisa data, lokasi dan jangka waktu dan frekuensi pemantauan, serta institusi pemantauan lingkungan.

c. Ketentuan pengambilan dan analisis biota air serta kualitas air sungai

d. Ketentuan kartografi gambar peta dan lain-lain 14 Jangka Waktu

dan

Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan.

15 Kebutuhan Personil

Kebutuhan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, pelaksana harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan.

16 Tugas dan Kualifikasi Personil Tenaga Ahli

Personil-personil yang tercantum dibawah ini harus bekerja secara penuh untuk pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

No

. Posisi Ijasah/Ser tifikasi

Pendidikan min

Pengala man min A. Tenaga Ahli

1. Ketua Tim/team Leader (1 orang)

S1 Teknik Lingkunga

n dan

ATPA

S1 Teknik Lingkungan

4 th

2. Ahli Teknik Sipil (1 orang)

Ijsaha S1 teknik Sipil dan ATPA

S1 Teknik Sipil

3 th

3. Ahli Biologi (1 orang)

Ijasah S1 Biologi

S1 Biologi 3 th B. Tenaga

Pendukung 1. Surveyor (2

orang)

SMA/SMK 4 th 2. Drafter (1

orang)

SMA/SMK 4 th 3. Administrasi (1

orang)

SMA/SMK 2 th Keterangan :

ATPA; Anggota Tim Penyusun Amdal 17 Jadwal

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pekerjaan dengan jangka waktu pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung dari keluarnya Surat Perintah Kerja (SPK) / kontrak.

No

. Tahapan Bulan 1 Bulan 2

1 2 3 4 1 2 3 4 I Tahap Persiapan

- Mobilisasi Personel

- Pengumpulan data dan review data

(6)

sekunder

- Berkoordinasi dengan pemrakarsa

II

Tahap Survey:

- Pengamatan kondisi lapangan - Identifikasi Rona Lingkungan awal - Sampling kualitas air,

- sampling kualitas udara ambien dan kebisingan

- Data lalu lintas - Sampling biota air

- Survey social ekonomi dan kesmas

III

Tahap Analisa

- Analisa dokumen terdahulu - Analisa rona lingkungan eksisting - Analisa hasil uji laboratoriun untuk

udara, kebisingan, biota air dan kualitas air

- Analisis survey social da ekonomi IV

Tahap Akhir

Penyusunan DPLH

Diskusi laporan

V Pelaporan

Selain itu konsultan wajib membuat jadwal secara rinci tahapan pelaksanaan lingkup pekerjaan dan jadwal penugasan personil.

18 Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

19 Pedoman Pengumpulan Data

Lapangan

Penyedia jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan pengawasan.

20 Ahli

Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Penutup

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Pelaksana kegiatan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

Bojonegoro,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS PEKERJAAN UMUM

Referensi

Dokumen terkait

Mangsa ka 190 ci 37 Mart nepi ka 16 April, mangsa ka Pl ti 20 April nepi ka 12 Mei, nja kitoe deui mangsa ka 12 ti 13 Mei nepi ka 22 Juni Dina waktoe eta bentang Worloekoe teu tembong,

Pa1ngan atoeh IJenk kolot oe- Dina peperangan koedoe make rang, koedoe elmoe toengtoet ongkos harta anoe katjida ge heula, kakara doenja siar!.