• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu

N/A
N/A
Duniawi Berkah

Academic year: 2024

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

KERANGKA ACUAN KERJA

Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu Tahap 2

TAHUN 2024

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM

SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR CITARUM

(2)

2

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PENYUSUNAN SISTEM PENGENDALI BANJIR CITARUM HULU TAHAP 2

1. Latar Belakang Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa 25 % dari seluruh bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah bencana banjir. Tren kejadian bencana alam di Indonesia dalam 10 tahun terakhir terus meningkat frekuensinya.

Adapun secara dampak, banjir merupakan bencana alam yang paling berdampak. Jika dibandingkan dengan dampak bencana alam yang lain, banjir berdampak lebih dari 95 % dari dampak akibat keseluruhan bencana alam.

Kerusakan lingkungan di hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat menjadi salah satu penyebab utama banjir besar yang terjadi di kawasan Bandung Selatan yaitu pada subdas Citarum hulu. Citarum Hulu diprioritaskan karena di bagian ini terdapat Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) yang merupakan pusat aktivitas ekonomi provinsi dan memiliki permasalahan banjir yang sangat kompleks serta merupakan area yang paling penting dalam pengelolaan SDA di WS Citarum yang sangat mempengaruhi kondisi SDA di bagian tengah dan hilir WS Citarum.

Penanganan jangka Panjang pengendalian banjir Citarum hulu sampai dengan tahun 2024 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sudah melaksanakan pembangunan Infrastruktur pengendali banjir Citarum Hulu berupa Kolam Retensi, Rumah Pompa dan Normalisasi anak sungai. Dalam pelaksanaannya ke 16 (enam belas) infrastruktur tersebut belum bisa di operasikan secara terintegrasi sehingga diperlukan sebuah Sistem.

Pada Tahun Anggaran 2023 Balai Besar Wilayah Sungai Citarum telah melaksanakan Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu, dimana:

a) Sistem informasi (SI) yang disusun masih bersifat prototipe, belum beroperasi dalam skala penuh dan efektif, hanya mengakomodir instrumen telemetri eksisting (PCH, PDA, CCTV, Peringatan Banjir) yang masih sangat terbatas jumlahnya, data dari instansi lain yang masih terbatas pada data realtime, dan baru beroperasi pada personal komputer di mana kecepatan simulasi model numerik prediksi banjir masih perlu ditingkatkan kecepatannya secara signifikan.

b) Belum tersedianya server yang didedikasikan khusus untuk Sistem Informasi Pengendali Banjir Citarum Hulu (SIPANJI-CH), sehingga prototipe yang dikembangkan sebelumnya (1) hanya mengandalkan pada perangkat lunak yang tersedia di cloud (WebGIS), yang memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas

(3)

3 pengolahan data dan kecepatan ekseskusinya dan (2) data yang didapatkan tidak bisa disimpan sepenuhnya.

c) Belum lengkapnya peta topografi anak-anak sungai dan drainase yang detil dan tutupan lahan yang memadai dari hasil survei terkini pada Sub-DAS terutama pada kawasan rawan banjir yang umumnya sudah berupa kawasan permukiman padat. Sehingga simulasi aliran di lahan masih sangat terbatas akurasinya.

d) Jumlah instrumen yang diperlukan untuk pengoperasian secara ideal untuk prediksi, peringatan dini, dan evaluasi banjir masih sangat terbatas, baik instrumen di hulu untuk keperluan prediksi banjir (FF = Flood Forecasting) maupun di hilir untuk peringatan dan evaluasi banjir (FW-E = Flood Warning-Evaluation).

e) Kondisi topografi Citarum Hulu yang berada di Cekungan Bandung yang berupa kawasan dengan kategori landai dengan permukiman yang sangat berkembang dan sistem sungai – drainase yang kompleks serta banyaknya anak sungai yang masuk ke Sungai Citarum yang memiliki dasar sungai yang landai mengakibatkan aliran air yang terjadi bersifat sub-kritis dan tidak tunak (unsteady). Kondisi seperti ini tidak memungkinkan untuk dibuat kurva hubungan besar debit dan elevasi muka air (EMA) atau rating curve. Sehingga diperlukan seri data pengukuran arus (debit) dalam waktu yang panjang dengan berbagai variasi dan kombinasi curah hujan dan catatan debit di subDAS-subDAS hulu.

f) Now casting atau gambaran kondisi cuaca saat ini dan prakiraan cuaca ekstrem jangka pendek untuk periode sangat singkat yaitu sekitar 0-6 jam ke depan belum bisa dilakukan. Diperlukan pendetailan kerjasama dengan BMKG untuk mendapatkan data prediksi cuaca dalam jangka pendek.

g) Terbatasnya sumberdaya profesional IT (informasi dan teknologi) yang dialokasikan pada tahap sebelumnya, prototipe yang dikembangkan sebelumnya lebih menitikberatkan pada kegiatan back-end yang berupa identifikasi sumber data, verifikasi data, akuisisi data, serta pengolahan data untuk disajikan dalam bentuk/format dan fungsi yang dapat mendukung kegiatan pengendalian banjir di BBWSC, namun belum disajikan dalam bentuk yang ramah (fungsi dan tampilan) untuk berbagai tingkatan pengguna atau belum menyentuh front-end secara maksimal.

h) Penambahan jenis data dan kewenangan akses terhadap data untuk berbagai tingkatan pengguna perlu diperbarui seiring dengan penambahan data dan pengguna yang akan semakin berkembang.

i) Setelah sistem dapat beroperasi dengan skala penuh, akses terhadap data realtime dan data masa lalu dari instansi terkait perlu diperdetil (ijin dan cara akses data dari server instansi lain), agar sistem dapat berjalan dengan kecepatan dan akurasi yang baik serta evaluasi penyebab banjir dapat dilakukan dengan lebih akurat.

(4)

4 j) Alih pengetahuan (pelatihan) pengoperasian dan pemeliharaan

sistem masih sangat terbatas pada pengenalan cara kerja sistem dan pengoperasian yang masih bersifat prorotipe serta dengan menggunakan data realtime yang terbatas.

Berdasarkan kondisi di atas, Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu yang telah disusun sebelumnya perlu ditingkatkan kemampuan dan kapasitasnya agar dapat beroperasi dalam skala penuh dengan memperbaiki masalah atau kekurangan yang telah disajikan pada butir- butir di atas.

2. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

a. Melakukan Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu (SIPANJI-CH) Tahap 2 yang prototipenya telah disusun pada TA 2023 sehingga menjadi sistem yang beroperasi sebagai Warning System di semua area infrastruktur Pengendali Banjir Citarum Hulu berdasarkan data Prakiraan Cuaca (Forecasting) dan data aktual (Nowcasting).

b. Membantu Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum dalam melaksanakan kegiatan pengendalian banjir yang ada di Citarum Hulu.

2. Tujuan

Adalah memberikan kontribusi dalam upaya mencegah dan mengurangi dampak bencana banjir sehingga dapat mengurangi potensi kerugian yang akan terjadi, serta memberi alternatif penanganan atau pengendalian banjir yang perlu dilakukan dimasa mendatang.

3. Sasaran Tersusunnya dan terimplementasinya Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu dengan skala Penuh yaitu bisa digunakan sebagai Early Warning System di semua Lokasi Prasarana Pengendali Banjir Citarum hulu yang ada di Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

4. Lokasi Pekerjaan Berada pada Wilayah Sungai Citarum di Kota Bandung dan

Kabupaten Bandung yaitu pada Subdas Citarum Hulu (seperti pada gambar dibawah ini).

(5)

5 5. Sumber

Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:

APBN Tahun Anggaran 2024, dengan pagu anggaran Rp. 3.000.000.000,- termasuk PPN dan Nilai HPS Rp. 2.999.990.000,-

6. Nama dan Organisasi PPK

Nama PPK: Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan SDA II

Satuan Kerja: Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum

7. Data Dasar 1. Prototipe / Hasil Penyusunan Sistem Pengendali banjir Citarum Hulu TA. 2023

2. Data Kejadian Banjir, Curah hujan

3. DIPA / RKAKL Satker OP SDA Citarum TA. 2024

8. Standar Teknis Standard dan Ketentuan Teknis yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

9. Studi-Studi Terdahulu

Pembangunan Infrstruktur Pengendali Banjir Citarum Hulu

10. Referensi Hukum a) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

b) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air;

c) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagaimana telah dirubah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2022;

d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat;

e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;

f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Bangunan Pengairan;

g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;

h) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau;

i) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan

(6)

6 11. Lingkup

Pekerjaan

Lingkup kegiatan ini meliputi : A. Pengumpulan Data

a) Pengumpulan Data Sekunder

• Updating data sekunder : peta, data hujan, debit, kualitas air, sarana dan prasarana infrastruktur pengendali banjir eksisting, kejadian banjir, studi & perencanaan pengendalian banjir, SDM, fasilitas penunjang, kinerja pengendali banjir, dll.

• Updating Inventarisasi dan pemeriksaan (IP) kondisi instrumen pemantauan banjir: PCH, PDA, CCTV, sirine-announcer, pusat monitoring/pemantauan, berikut petugas dan fasilitas penunjang.

• Updating data kondisi sarana dan prasarana banjir : kondisi sungai, bangunan pengendali banjir, berikut petugas dan fasilitas penunjang.

b) Kegiatan di Lapangan

• Pemeriksaan kondisi instrumen dan prasarana pengendalian banjir eksisting yang baru dipasang atau dibangun, maupun yang sudah lama.

• Pengikatan koordinat dan elevasi instrumen lapangan yang baru dibangun dengan sistem koordinat global yang dimiliki oleh BBWS Citarum.

• Melakukan pemasangan peilskal banjir pada lokasi area rawan banjir, di mana elevasi peilskal banjir sudah diikatkan dalam sistem koordinat Citarum Hulu.

B. Pengolahan dan Analisis Data

a) Data hasil pengukuran arus dan penampang sungai minimal 10 kali di lokasi penempatan Pos Duga Air (PDA) / Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang sudah terpasang, digunakan sebagai basis data untuk kalibrasi model numerik hidrolika sungai. Pada lokasi Pos Duga Air (PDA) / Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang memungkinkan untuk dibuat rating curve (kurva hubungan antara tinggi muka air dengan besar debit), survei pengukuran arus dan penampang sungai ini digunakan untuk membuat rating curve.

b) Memperbarui dan memutakhirkan data kondisi banjir ke dalam basis data GIS banjir yang minimal berisi informasi lokasi, waktu (sejarah) banjir, luas, kedalaman rata-rata dan maksimum, lama/durasi banjir, jumlah kerugian (jumlah korban meninggal, mengungsi, rumah/KK dan prasarana umum yang tergenang), penanganan yang dilakukan yang telah dilakukan, dan perkiraan penyebab banjir serta rencana penanganannya.

c) Memperbarui dan memutakhirkan ke dalam basis data terkait kondisi sarana dan prasarana banjir terkini, yang minimal terdiri dari fungsi dan kinerja sungai (alami dan yang sudah ditangani) dan bangunan pengendali banjir, kecukupan petugas, fasilitas penunjang dokumen manual OP dan SOP, rekomendasi terkait

(7)

7 dengan sarpras banjir eksisting, dan petugas serta fasilitas yang perlu ditingkatkan.

d) Memperbarui dan memutakhirkan data ke dalam sistem pemantauan banjir : potret kondisi instrumen pemantau banjir, evaluasi dan rekomendasi upaya-upaya yang diperlukan untuk peningkatan sistem ini.

e) Analisis data hidrologi dilakukan berdasarkan seri data terkini dari instrumen eksisting dan instrumen yang baru dipasang.

f) Pengolahan peta sekunder maupun peta hasil survei (jika ada) dan data spasial lainnya yang berupa kegiatan: downscalling, quantile mapping bias correction.

C. Pemutakhiran Model Hidrolika Banjir

a) Pemutakhiran dan penyempurnaan model banjir berbasis GIS, dengan melakukan pemutakhiran peta dari berbagai sumber dan melakukan instalasi model ke dalam perangkat keras yang ada di UP3BCH BBWS Citarum.

b) Data cross-section yang baru diperoleh (data primer dan sekunder) dimasukkan ke dalam model menggunakan cross section editor pada software yang digunakan, atau dari peta topografi yang baru langsung dimasukkan ke software model banjir dengan proses tertentu.

c) Pemeriksaan kelayakan stasiun yang sudah ada dan akan dihubungkan ke dalam sub-DAS pada model menggunakan rainfall-runoff editor pada software yang digunakan.

d) Penentuan rainfall – runoff – inland flow berdasarkan data peta dan hidrologi-hidrolika terbaru, dengan melakukan proses kalibrasi.

e) Pembaruan informasi skema tata air berdasarkan data topografi terbaru berikut data debit terbaru dan diintegrasikan ke dalam model software yang digunakan.

f) Penambahan external boundary condition (PCH, PDA) ke dalam model, sesuai dengan instrumen telemetri terbaru yang bisa diakses oleh sistem.

g) Melakukan otomatisasi running model hidrologi-hidrolika berdasarkan pemicu atau trigger yang berupa suatu kondisi tertentu seperti tinggi curah hujan dan tinggi muka air sungai di lokasi telemetri PDA, maupun berdasarkan durasi waktu tertentu.

h) Merencanakan trigger untuk otomatisasi running model hidrologi-hidrolika.

i) Kalibrasi model banjir berdasarkan data banjir yang pernah terjadi (PDA eksisting, luas, kedalaman, dan lama banjir, serta informasi lain).

j) Evaluasi kinerja kondisi terbaru sarpras banjir: dengan berbagai kala ulang banjir sesuai dengan Permen PUPR No.

28/PRT/M/2015, dimana untuk sungai yang melintasi Ibu Kota Provinsi digunakan Q20 – Q50.

(8)

8 D. Implementasi Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu dalam Perangkat

Keras yang dibangun BBWS Citarum

Pada TA 2023, Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu (SIPANJI-CH) yang disusun masih bersifat prototipe, di mana sistem baru berjalan dengan kapasitas terbatas pada personal komputer dengan resolusi data dan informasi yang masih sangat terbatas serta belum memiliki server yang didedikasikan secara khusus untuk SIPANJI-CH.

Pada TA 2023 dan 2024, BBWS Citarum telah dan akan memasang peralatan sistem pemantauan banjir, baik peralatan di lapangan maupun di kantor UP3BCH, di mana peralatan di kantor UP3BCH ini direncanakan berupa server, super komputer untuk model banjir, giant display, dan peralatan pendukung lainnya.

Pada Tahun 2024 ini, prototipe Sistem Pengendali Prasarana Banjir Citarum Hulu Tahun 2023 diimplentasikan ke perangkat yang sedang dibangun melalui kegiatan :

a) Penyesuaian perangkat lunak agar dapat dijalankan pada perangkat keras / hardware yang ada di UP3BCH.

b) Peningkatan kapasitas sistem sesuai dengan jenis, volume, cara akses, dan kecepatan data yang akan diproses.

c) Penambahan fitur-fitur untuk pemrosesan dan penyajian data sesuai dengan peningkatan kapasitas yang telah dan akan dilakukan.

d) Desain tampilan (front-end) SIPANJI-CH harus diperbarui atau disempurnakan sehingga lebih ramah untuk pengguna (user friendly), berdasarkan kondisi dan fitur-fitur yang baru.

e) Integrasi data realtime dan data base dari instansi lain, sesuai dengan perkembangan kerjasama dengan instansi lain yang berhasil diwujudkan dengan berbagai bentuk kerjasama.

f) Uji coba kegiatan running SIPANJI-CH yang berisikan sekurang- kurangnya: pengiriman, penerimaan, pengolahan dan analisis data instrumen eksisting, baik instrumen lama maupun yang baru dipasang atau dibangun.

g) Evaluasi dan perbaikan dilakukan secara menerus dan berulang berdasarkan hasil uji coba sesuai dengan perkembangan proses penyempurnaan SIPANJI-CH.

h) Berdasarkan kondisi SIPANJI-CH yang berhasil diperoleh menjelang berakhirnya kegiatan, dilakukan penyusunan Manual O&P yang meliputi antara lain tetapi tidak terbatas pada cara pengoperasian dan perbaikan SIPANJI-CH, berikut cara memperbaruinya jika dikemudian hari terdapat penambahan data, informasi, peralatan, pengguna, output, dan lain-lain.

Manual O&P ini akan diperbarui setelah dilakukannya proses pelatihan kepada Petugas UP3BCH.

i) Rekomendasi hardware di lapangan (telemetri) dan kantor yang masih diperlukan untuk peningkatan atau penyempurnaan SIPANJI-CH, serta perkiraan kebutuhan biayanya, termasuk perkiraan biaya OP tahunan, rutin dan berkala untuk hardware di Kantor UP3BCH.

(9)

9 j) Rekomendasi personil pengelola SIPANJI-CH yang meliputi

jumlah personil, kualifikasi, kedudukan berikut tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) serta upaya-upaya yang diperlukan agar kapasitas personil pengelola SIPANJI-CH menjadi personil yang layak atau kompeten dalam menjalankan tupoksinya.

E. Pelatihan

Agar SIPANJI-CH dapat dioperasikan dengan baik (efektif dan efisien) dan karena sistem ini baru dibangun, maka diperlukan upaya-upaya agar personil pengelola SIPANJI-CH menjadi personil yang kompeten dalam melaksanakan tupoksinya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas pengelola SIPANJI-CH adalah dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam pengoperasian SIPANJI-CH yang baik dan benar. Adapun kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

a) Pelatihan Petugas OP Sungai: pelatihan paling sedikit berisi dasar- dasar inventarisasi, inspeksi sungai, dan penilaian kinerja sungai serta pengoperasian perangkat lunak atau aplikasi untuk melakukan kegiatan di lapangan tersebut yang langsung terhubung dengan SIPANJI-CH. Pelatihan dilaksanakan satu kali untuk seluruh Petugas OP Sungai meliputi kegiatan di dalam ruangan dan di lokasi sungai yang dipilih.

b) Pelatihan Petugas Unit Pengelola Prasarana Pengendali Banjir Citarum Hulu (UP3BCH) : pelatihan paling sedikit berisi standar operasi prosedur infrastruktur pengendali banjir yang bersangkutan terutama tata cara mengoperasikan komponen infrastruktur (pintu dan pompa banjir) sesuai dengan kondisi muka air di dalam kolam dan di sisi sungai, berikut cara untuk mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi dan cara penanganannya. Pelatihan dilaksanakan satu kali untuk seluruh Petugas UP3BCH meliputi kegiatan di dalam ruangan dan di lokasi UP3BCH yang dipilih.

c) Mengingat perangkat yang dioperasikan di kantor pusat (UP3BCH) pemantauan cukup kompleks maka diperlukan juga Pelatihan Personil internal dalam struktur Unit Pengelola Prasarana Pengendali Banjir Citarum Hulu (UP3BCH) : pelatihan paling sedikit berisi cara kerja SIPANJI-CH (umum dan detil), cara mengoperasikan, cara memaintenance system, berikut cara untuk mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi dan cara penanganannya. Agar diperoleh petugas yang handal dalam menjalankan semua fitur yang ada di SIPANJI-CH, selain pelatihan yang bersifat dasar, masih diperlukan waktu dalam mengoperasikan SIPANJI-CH sehingga memperoleh pengalaman yang cukup seiring dengan perkembangan permasalahan yang muncul baik terkait kondisi di lapangan maupun dalam sistem yang ada di UP3BCH. Pelatihan ini dilaksanakan di dalam ruangan UP3BCH.

(10)

10 F. Penyedia Jasa yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini memiliki Sertifikat

Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Menengah serta memilik subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE 103) KBLI 2017 atau Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK 002) KBLI 2020.

12. Keluaran Keluaran Kegiatan ini sekurang-kurangnya berisi :

1. Informasi pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan lingkungan Unit Pengelola Prasarana Pengendali Banjir Citarum Hulu;

2. Data primer/sekunder terhadap Analisa hidrologi dan hidrolika pada Subdas Citarum Hulu

3. Bahan presentasi dan Buku Saku Manual OP Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu Tahap 2.

4. Laporan hasil updating kondisi sarana dan prasarana pengendali banjir citarum hulu

5. Masukan dan rekomendasi terhadap permasalahan dalam penyusunan system Pengendali Banjir Citarum Hulu Tahap 2 6. Tersusunnya Program Mutu Paket Pekerjaan ini;

7. Tersusunnya Laporan Pendahuluan;

8. Tersusunnya Laporan Bulanan;

9. Tersusunnya Laporan Interim;

10. Tersusunnya Laporan Akhir;

11. Ringkasan Eksekutif.

13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari PPK

1. Laporan dan Data : 1) Data Dasar

• Data telemetri stasiun tinggi muka air existing.

• Data telemetri stasiun curah hujan existing.

• Data pengamatan manual stasiun tinggi muka air dan curah hujan.

• Prototipe SIPANJI-CH yang telah disusun pada TA 2023.

2) Studi Terdahulu

• Kegiatan Monitoring Evaluasi Banjir

• SOP Prasarana Pengendali Banjir tahun sebelumnya

• Dokumen Laporan Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu (Prototipe SIPANJI-CH) Tahun 2023.

Penyedia jasa dapat memperoleh data, menggunakan data dan informasi dari pengguna jasa, peta serta informasi lain yang ada untuk kelancaran kegiatan ini dan tidak boleh diperjual belikan maupun diinformasikan ke pihak lain sebelum ada ijin dari pengguna jasa.

2. Perlengkapan

Perlengkapan yang disediakan oleh pengguna jasa yang bisa dimanfaatkan oleh penyedia jasa adalah:

• Ruangan Kantor

Disediakan ruangan di kantor Unit Pengelola Prasarana Pengendali Banjir Citarum Hulu (UP3BCH) guna mempermudah koordinasi

(11)

11 dan diskusi dengan mengikuti protokol kesehatan yang di syaratkan oleh pengguna jasa sesuai peraturan yang berlaku.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan termasuk barang yang disediakan secara sewa sesuai yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), antara lain Pengguna jasa dengan cara sewa wajib menyediakan :

a) Komputer untuk modeling banjir menggunakan program HEC-RAS berbasis GIS sebanyak 1 (satu) unit dengan spesifikasi minimal : - Processor : Intel® Core™ i9

- Memory : RAM (2 x 16 GB) - Storage / Kapasitas HDD : 2 TB - Kecepatan Processor : 5 GHz - Kartu Gravis. : NVIDIA

b) Laptop untuk Tenaga Ahli sebanyak 3 (tiga) Unit dengan minimal spesifikasi :

- Processor : Intel® Core™ i7 - Memory : RAM 16 GB

- Storage / Kapasitas HDD : 1 TB - Kecepatan Processor : 4,4 GHz

c) Komputer untuk Operator sebanyak 4 (empat) Unit dengan minimal spesifikasi :

- Processor : Intel® Core™ i3 - Memory : RAM 8 GB

- Storage / Kapasitas HDD : 512 MB - Kecepatan Processor : 2,4 GHz

d) Kendaraan Roda 2 dan Kendaraan Roda 4 e) Printer Colour A3 dan Printer Colour A4 15. Lingkup

Kewenangan Penyedia Jasa

Memberikan pengarahan kepada seluruh Personil tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian (kontrak).

16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender atau 8 (delapan) bulan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pengguna Jasa.

17. Personel*)

Posisi

Kualifikasi Tingkat

Pendidi kan

Jurusan Keahlian Pengalaman Status Tenaga Ahli Tenaga Ahli:

Ketua Tim/Ahli Sumber Daya Air (8 Orang Bulan)

Pasca sarjana

(S2);

Teknik Sipil/

Pengair an

Ahli Utama Teknik Sumber Daya

Air

3 Tahun Tetap

(12)

12 Ahli Hidrolika

(6 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Sipil Ahli Madya 2 Tahun Tetap Ahli Hidrologi

(2 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Sipil Ahli Madya 2 Tahun Tetap Ahli OP dan

Kelembagaan (2 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Sipil Ahli Madya 2 Tahun Tetap Ahli Geodesi

(3 Orang Bulan)

Sarjana

(S1) Geodesi Ahli Madya 2 Tahun Tetap Ahli

Hidromekanikal (2 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Mesin Ahli Madya 2 Tahun Tetap Ahli IT System

Analyst (5 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Inform

atika - 4 Tahun Tetap

Ahli IT Programmer Server & Desktop

(7 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Inform

atika - 4 Tahun Tetap

Ahli IT Web GIS dan Cloud Computing (8 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Inform

atika - 4 Tahun Tetap

Ahli K3 Konstruksi (1 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik Sipil/

Pengair an

Ahli Muda 2 Tahun Tetap

Tenaga Pendukung : Asisten Ahli

SDA (8 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Sipil - 2 Tahun Tetap

Asisten Ahli Hidrolika (6 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Teknik

Sipil - 2 Tahun Tetap

Asisten Ahli Geodesi (3 Orang Bulan)

Sarjana

(S1) Geodesi - 2 Tahun Tetap

Asisten Ahli Programmer Server & Desktop

(7 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Inform

atika - 2 Tahun Tetap

Asisten Ahli Web GIS / Cloud

Computing (8 Orang Bulan)

Sarjana (S1)

Inform

atika - 2 Tahun Tetap

Surveyor

(8 Orang Bulan) D3 Teknik

Sipil - 2 Tahun Tetap

Tenaga Pendukung : Administrasi

(8 Orang Bulan) SMK - - 2 Tahun Tetap

Operator Komputer (16 Orang Bulan)

SMK - - 2 Tahun Tetap

Pengemudi - - - - Tetap

(13)

13 (8 Orang Bulan)

Tenaga Lokal (16 Orang

Bulan)

- - - - Tetap

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan

Pekerjaan No. Uraian Bulan

I II III IV V VI VII VIII 1

.

Laporan Pendahuluan 2

.

Laporan Interim 3

.

Laporan Implementasi Sistem

Pengendali Banjir Citarum Hulu 4

.

Laporan Akhir

19. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya terdiri dari:

a) Program Mutu

Program Mutu merupakan kewajiban Penyedia Jasa yang harus disusun dan disiapkan oleh Penyedia Jasa disusun mengikuti lampiran F Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK. Program Mutu harus disampaikan selambat-lambatnya 15 hari kalender sejak SPMK ditandatangani sebanyak 5 (lima) buku dan dipakai untuk mengawal seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan.

b) Laporan Bulan 1 dan 2

Laporan Bulanan sekurang-kurangnya memuat : daftar pekerjaan yang telah dilaksanakan, ringkasan progress pekerjaan bulan berjalan, persoalan/permasalahan yang terkait dengan rencana pelaksanaan pekerjaan dan solusi penyelesaiannya, kemajuan/keterlambatan pekerjaan dari rencana awal pekerjaan, dan program serta rencana kerja untuk bulan mendatang.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : tanggal 10 bulan berjalan, masing-masing sebanyak 5 (lima) buku laporan.

c) Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat:

1) Tanggapan terhadap KAK;

2) Pengumpulan data sekunder, antara lain:

• Studi yang telah dilaksanakan terutama laporan penyusunan prototipe SIPANJI-CH

• Data hidrologi dan data pendukung lainnya 3) Rencana pengumpulan data primer:

(14)

14

• Rencana pengukuran elevasi lokasi pemasangan peilschal banjir di kawasan banjir. Pengukuran elevasi pada lokasi pemasangan peil banjir dilakukan dengan menggunakan alat Global Navigation Satellite System Real Time Kinematic (GNSS RTK).

4) Kajian sementara dari hasil pengumpulan data;

5) Konsep awal implementasi SIPANJI-CH.

6) Rencana kerja berikutnya (s/d Laporan Antara);

7) Laporan segala temuan potensi permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 60 (enam puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK, diterbitkan sebanyak (5) buku laporan.

20. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan: Laporan Antara sekurang-kurangnya memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:

1) Pengumpulan & analisa data 2) Data hidrologi

3) Hasil survei pengikatan elevasi lokasi peil banjir di kawasan banjir.

4) Hasil kajian terhadap (prototipe) SIPANJI-CH atau sistem monitoring banjir eksisting

5) Hasil pemutakhiran model numerik banjir yang sudah mengakomodir semua instrumen eksisting dan data hasil survei topografi, serta sudah sebanyak mungkin menggunakan data-data dari instansi lain yang sudah bisa diakses atau diperoleh secara real time.

6) Hasil kajian pemilihan pemicu atau trigger yang membuat model dapat dijalankan secara otomatis hingga keluar output hasil pemodelan.

7) Hasil implementasi SIPANJI-CH yang sudah berhasil dijalankan pada perangkat keras yang ada di UP3BCH yang sudah berhasil mengakomodir semua fitur yang direncanakan, disesuaikan dengan perkembangan pengadaan dan instalasi perangkat keras SIPANJI-CH yang sedang dibangun.

Laporan Interim harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari kerja sejak SPMK, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan

21. Laporan Implementasi Sistem Informasi Pengendali Banjir Citarum Hulu (SIPANJI- CH)

Laporan implementasi SIPANJI-CH dimuat dalam:

a) Laporan Bulan 7

Laporan Bulanan sekurang – kurangnya memuat : daftar pekerjaan yang telah dilaksanakan, ringkasan progress pekerjaan bulan berjalan, persoalan/permasalah yang muncul dan solusi penyelesaiannya, kemajuan/keterlambatan pekerjaan dari rencana awal pekerjaan, program serta rencana kerja untuk bulan

(15)

15 mendatang.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: tanggal 10 bulan berjalan, masing-masing sebanyak 5 (lima) buku laporan

22. Laporan Akhir Laporan Akhir sekurang – kurangya terdiri dari:

a) Laporan Bulan 8

Laporan Bulanan sekurang – kurangnya memuat: daftar pekerjaan yang telah dilaksanakan, ringkasan progress pekerjaan bulan berjalan, persoalan/permasalah yang muncul dan solusi penyelesaiannya, kemajuan/keterlambatan pekerjaan dari rencana awal pekerjaan, program serta rencana kerja untuk bulan mendatang.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: tanggal 10 bulan berjalan, masing-masing sebanyak 5 (lima) buku laporan

b) Laporan Akhir

Laporan Akhir sekurang-kurangnya memuat:

1) Laporan Ringkasan Eksekutif (Executive Summary Report) dibuat 10 (sepuluh) buku laporan;

2) Laporan Utama (Main Report) dibuat 10 (sepuluh) buku laporan;

3) Laporan penunjang (Supporting Report) masing-masing dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan terdiri dari:

▪ Laporan Analisis Hidrologi

Berisi antara lain tentang perhitungan banjir desain berdasarkan data hidrologi terkini dan lain-lain.

▪ Laporan Analisis Hidrolika Pemodelan Banjir

Berisi pemodelan banjir yang akan terjadi dengan menggunakan software pemodelan banjir yang digunakan.

▪ Laporan Analisis Hidromekanikal

Berisi Antara lain berisi hasil analisis terkait komponen hidromekanikal yang ada dalam PPB.

▪ Laporan K3

Laporan ini paling sedikit memuat lingkup kajian terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja, baik dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja dan memberikan arahan untuk menghindarinya serta antisipasi yang perlu dilakukan jika terjadi masalah dengan kesehatan dan keselamatan kerja.

▪ Laporan Manual OP Sistem Informasi Pengendali Banjir Citarum Hulu

Berisi semua petunjuk pengoperasian Sistem Informasi Pengendali Banjir Citarum Hulu berikut pemecahan permasalahan yang mungkin atau diperkirakan dapat terjadi.

(16)

16 Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir masa kontrak perjanjian jasa Penyedia Jasa dalam bentuk buku laporan dibuat 5 (lima) rangkap dan 1 buah media penyimpanan digital (solid state drive (SSD) 2 Terra) yang berisi softcopy semua Laporan, softcopy semua hasil pengukuran dan Presentasi Laporan termasuk semua Gambar dan Peta.

23. Produksi dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Alih

Pengetahuan

Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK berikut:

1. Pelatihan Petugas OP Sungai

2. Pelatihan Petugas Infrastruktur Banjir 3. Pelatihan Petugas UP3BCH

Bandung, 30 Januari 2024

Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II Citarum

Leni Sukma Prihandani, ST., MPSDA.

NIP: 198306072010122003

(17)

17

LAMPIRAN BOQ

(18)

Pekerjaan : Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu Lokasi : Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Waktu : 8 (Delapan) bulan

TAHUN ANGGARAN 2024

No. SATUAN KELUARAN TOTAL HARGA (Rp)

1 Laporan Pendahuluan Laporan

2 Laporan Interim Laporan

3 Laporan Analisis IT/ Database GIS Laporan

4 Laporan Akhir Laporan

Jumlah -

PPN 11 % -

Jumlah Biaya -

Dibulatkan -

BILL OF QUANTITY (BOQ)

URAIAN KELUARAN OUTPUT

Terbilang :

(19)

Bill Of Quantity (BOQ)

Pekerjaan : Penyusunan Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu Tahap 2 Lokasi : Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

Waktu : 8 (Delapan) bulan

I BIAYA LANGSUNG PERSONIL I.1. Tenaga Ahli

Rp Rp

1 Ketua Tim (Ahli Sumber Daya Air) 1 8 OB

2 Ahli Hidrolika 1 6 OB

3 Ahli Hidrologi 1 2 OB

4 Ahli OP dan Kelembagaan 1 2 OB

5 Ahli Geodesi 1 3 OB

6 Ahli Hidromekanikal 1 2 OB

7 Ahli IT / System Analyst 1 5 OB

8 Ahli IT / Programmer Server & Desktop 1 7 OB

9 Ahli IT / Web GIS / Cloud Computing 1 8 OB

10 Ahli K3 Konstruksi 1 1 OB

JUMLAH

I.2. Tenaga Sub Profesional

Rp Rp

1 Asisten Ahli SDA 1 8 OB

2 Asisten Ahli Hidrolika 1 6 OB

3 Asisten Ahli Geodesi 1 3 OB

4 Asisten Ahli Programmer Server & Desktop 1 7 OB

5 Asisten Ahli Web GIS / Cloud Computing 1 8 OB

6 Surveyor 4 2 OB

JUMLAH

I.3. Tenaga Pendukung

Jumlah Billing Rate T o t a l

Personil Rp Rp

1 Administrasi 1 8 OB

2 Operator Komputer 2 8 OB

3 Pengemudi 1 8 OB

4 Tenaga Lokal 8 2 OB

JUMLAH

Posisi

Satuan

No Posisi Jumlah

Personil Bulan Billing Rate T o t a l

No Bulan Satuan

No Satuan Billing Rate

Posisi Jumlah

Personil Bulan T o t a l

(20)

II BIAYA NON PERSONIL II.1. Biaya Penugasan Luar Kota

Rp Rp

Staf Profesional

1 Ketua Tim (Ahli Sumber Daya Air) 1 8

2 Ahli Hidrolika 1 6

3 Ahli Hidrologi 1 2

4 Ahli OP dan Kelembagaan 1 2

5 Ahli Geodesi 1 4

6 Ahli Hidromekanikal 1 2

7 Ahli IT / System Analyst 1 2

8 Ahli IT / Programmer Server & Desktop 1 2

9 Ahli IT / Web GIS / Cloud Computing 1 3

10 Ahli K3 Konstruksi 1 2

11 Asisten Ahli SDA 1 8

12 Asisten Ahli Hidrolika 1 6

13 Asisten Ahli Geodesi 1 4

14 Asisten Ahli Programmer Server & Desktop 1 2 15 Asisten Ahli Web GIS / Cloud Computing 1 3

JUMLAH

No Posisi Personil Perjl. Harga Satuan T o t a l

(21)

II.2. Biaya Operasional Kantor

Rp Rp

1 ATK Kantor 1 8

2 Biaya Komunikasi 1 8

JUMLAH

II.3. Biaya Transportasi

Rp Rp

1 Sewa Kendaraan Roda 4 1 8

2 Sewa Kendaraan Roda 2 2 4

JUMLAH

II.4. Biaya Sewa Peralatan

Rp Rp

Kantor

1 Sewa Komputer Operator 2 8

2 Sewa Komputer Modelling Banjir 1 8

3 Sewa Laptop TA 4 8

4 Sewa Printer Color A-3 2 8

5 Sewa Printer Color A-4 2 8

JUMLAH II.5. Biaya Diskusi

Rp Rp

A Biaya Rapat dan Diskusi

1 Diskusi Laporan Program Mutu Kali 1

2 Kali 1

3 Kali 1

4 Diskusi Laporan Akhir Kali 1

JUMLAH II.6. Biaya Pelatihan

Rp Rp

1 Pelatihan Petugas OP Sungai Kali 1

2 Kali 1

3 Kali 1

JUMLAH

Pelatihan Petugas UP3B CH

No Jenis Satuan Jumlah Harga Satuan T o t a l

Pelatihan Petugas Infrastruktur Banjir

T o t a l

No Jenis Jumlah Jumlah/bulan Harga Satuan

No Jenis Jumlah

No Jenis Jumlah

Jumlah Harga Satuan T o t a l

Diskusi Laporan Pendahuluan

Jumlah/bulan Harga Satuan T o t a l

T o t a l Jumlah/bulan Harga Satuan

Diskusi Laporan Antara

No Jenis Satuan

(22)

II.7. Biaya Pembuatan Laporan

(Buku) Rp Rp

1 Laporan Program Mutu Buku 5

2 Laporan Pendahuluan Buku 5

3 Laporan Bulanan Buku 40

4 Laporan Antara Buku 5

5 Laporan Akhir

a. Laporan Utama Buku 5

b. Ringkasan Eksekutif Buku 5

c. Laporan Penunjang :

- Laporan Analisis Hidrologi Buku 5

- Laporan Analisis Hidrolika Buku 5

- Laporan Topografi /Pengukuran LIDAR Buku 5

'- Album Gambar Pengukuran Buku 5

- Laporan Analisis Hidromekanikal Buku 5

- Laporan Implementasi IT SIPANJI-CH Buku 5

- Laporan K3 Pengendali Banjir Citarum Hulu Buku 5

- Laporan Manual OP Sistem Pengendali Banjir Citarum Hulu (SIPANJI-CH) Buku 5

6 SSD (2 Terrabyte) Unit 1

JUMLAH - T o t a l

No Jenis Ukuran Jumlah Harga Satuan

(23)

II.8 Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)

NO. SATUAN KUANTITAS

( Rp ) ( Rp )

III PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)

1 Pembuatan Laporan SMKK Set 1,00

2 Rompi keselamatan (Safety Vest) Bh 20,00

3 Peralatan P3K Set 1,00

4 Kerucut lalu lintas (Traffic Cone) Bh 2,00

5 Rambu/ alat pemberi isyarat lalu lintas Bh 2,00

6 APAR Bh 1,00

JUMLAH -

HARGA SATUAN TOTAL HARGA Jenis

(24)

III Biaya Bahan dan Peralatan Survey III.1. Bahan Pengukuran dan lain-lain

Harga Satuan Total

Rp. Rp.

1 ATK dan Perlengkapan Lapangan Surveyor 4 Surveyor

JUMLAH

III.2. Sewa Peralatan Survey

Bulan Harga Satuan Total

Rp. Rp.

1 Sewa GNSS RTK Set 1 2

2 Sewa Waterpass Unit 2 2

3 Sewa Survey LIDAR Ha 230 1

4 Sewa Perahu Bathimetri (incl. BBM, Pengemudi) Unit 1 2

5 Sewa GPS Echosounder Unit 1 2

6 Sewa Drone Unit 1 4

JUMLAH -

-

No. Jenis Jumlah Satuan

Jumlah (III.1+III.2)

No. Jenis Sat Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

pada variable Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kualitas SDM dan variable Penerapan Sistem Akuntansi terhadap kinerja pemerintah daerah bagian keuangan pada pemda