• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan Antikorupsi di Lampung Tengah

N/A
N/A
bina saputra

Academic year: 2024

Membagikan " Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan Antikorupsi di Lampung Tengah"

Copied!
405
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

SEBAGAI MUATAN LOKAL WAJIB

PADASEKOLAH DASARKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT - TuhanYangMattaEsa,atas rahmat- Nyasehinggapenyusunan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi (PAk) sebagai Muatan Lokal Wajib pada Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lampung Tengah dapat terselesaikan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga antikorupsi memiliki tugas untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi melalui penindakan dan juga pencegahan korupsi. Upaya pencegahan korupsi dilakukan melalui pendidikan, kampanye dan sosialisasi antikorupsi. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, pasal 13 huruf c yaitu menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan

Antikorupsi merupakan kebijakn untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya korupsi, mencegah yang dimaksud adalah bagaimana meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi, mencegah yang dimaksud adalah bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara. Salah satu upaya untuk mencegahnya dilakukan melalui Pendidikan Antikorupsi, yaitu sebagai pendidikan koreksi budaya yang bertujuan untuk pengenalan cara berfikir dan nilai-nilai baruk kepada peserta didik.

Pendidikan anti korupsi dapat dipahami juga dan sistematis yang diberikan kepada peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan,nilai-nilai dan sikap yang dibutuhkan agar peserta didik membiasakan mencegah dan menghilangkan peluang berkembangnya perilaku korupsi.

Guna mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bidang pencegahan maka Pemerintah Provinsi Lampung mengeluarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 35 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Provinsi Lampung dan

Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2020

tentangMataPelajaranPendidikanAntikorapsiSebagaiMuatanLokalWajibpada Sekolahdi Provinsi Lampung. Berdasarkan peraturan tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengahmenyusun Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum mata pelajaran Pendidikan Antikorupsi sebagai muatan Lokal Wajib pada Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lampung Tengah.

(3)

Kerangka dasar dan struktur Kurikulum mata pelajaran Pendidkan Antikorupsi berisi tentang Standar Kelulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Silabus, Program Tahunan, ProgramSemester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Materi Pelajaran, Model Pembelajaran dan Penilaian serta Panduan Guru. Kurikulum muatan lokal Wajib ini dibuat sebagai dasar dan Pedoman lmplementasi Pelakmnaan Pendidikan Antikorupsi di Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lampung Tengah.

Demikian Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Muatan Pembelajaran Pendidikan Antikorupsi dibuat agar dapat di implementasikan oleh tenaga pendidikan dan peserta didik di Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lampung Tengah dalam mengimplementasikan pengamalan dan pembiasaan aspek dan nilai-nilai pendidikan antikorupsi kepada peserta didik baik di kelas, dengan teman sebaya, di keluarga, dan di masyarakat Lampung.

Lampung Tengah, Agustus 2021

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah

KUSEN, SPd. MM Pembina Utama Muda

NIP.

(4)

Pendidikan Antikorupsi Tim Penyusun

1. Pelindung : Bupati Lampung Tengah

2. Penanggung Jawab : 1. …………(Kadis Pendidikan dan Kebudayaan) 2. …... (Sekretaris Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan)

3. Pengarah : 1. ……….(Koordinator Pengawas) 2. ………. (Kabid Dikdas)

3. ……… (Kasi Kelembagaan) 4. ……….. (Kasi Kurikulum)

4. Ketua : ………

5. Penulis : 1. Abdul Rohman,S.Pd.

2. Muklis, S.Pd.I

6. Penyunting : 1. …………..

2. ………

3. ………

7. Editor : 1. ………..

2. ……….

3. ………..

(5)

DAFTAR ISI

i HALAMAN JUDUL ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI

I. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM II. ANALISIS SKL, KI, KD

III. KOMPETENSI DASAR IV. SILABUS

V. PROGRAM TAHUNAN

VI. PROGRAM SEMESTER

VII. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) VIII. ANALISIS MATERI PELAJARAN

IX. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN X. ANALISIS PENILAIAN

XI. PANDUAN IMPLEMENTASI XII. KAJIAN PUSTAKA

(6)

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN ANTIKORUPSI (PAK) SEKOLAH DASAR (SD )

I. PENDAHULUAN 1.Latar Belakang

Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal, kita semua tahu perilaku seperti itu membuat tindak pidana korupsi menjadi hal yang dianggap biasa. Sebuah ironi karena perilaku tersebut adalah perbuatan tidak bermoral. Perilaku koruptif ditandai oleh hilangnya nilai-nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil dari dalam diri individu. Mengapa nilai-nilai karakter ini makin menghilang, tentu menjadi keprihatinan kita.

Dunia pendidikan, ditujukan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Inti dari pendidikan adalah penguatan karakter.

Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi diharapkan mernbantu peserta didik mengenal dirinya dan Pendidikan Antikorupsi, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Lampung, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bertindak jujur serta bertanggung jawab dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap sikap dan perbuatan.

Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bertindak jujur serta bertanggung jawab dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap sikap dan perbuatan.

1.1Hakikat Kurikulum

(7)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut ada dua dimensi kurikulum yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

1.2Kerangka Dasar Kurikulum 1.2.1 Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkngan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang menberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk mengembangkan kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.

1.2.2Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kebutuhan masyarakat,bangsa dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.

Karena itu implementasi pendidikan di SD yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan

(8)

pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahaun sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

1.2.3Landasan Teoritis

Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, staandar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan, kurikulum 2013 dengan latar belakang karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

1.2.4Landasan Yuridis

Landasan Yuridis Pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

6. Permendikbud No 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar 7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Pendidikan Formal

9. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 35 Tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi 10. Peraturan Bupati Lampung TengahNomor … Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Antikorupsi Pada Satuan Pendidikan

(9)

2.Muatan Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi

Pendidikan antikorupsi diawali dengan memastikan bahwa kurikulum mengakomodasi nilai- nilai antikorupsi. Sehubungan dengan ini, sebagai jantung pendidikan, kurikulum memiliki dua kekuatan, yaitu:

Pertama, ketepatan memilih substansi atau lingkup pengetahuan yang akan dibelajarkan.

Kebenaran substansi tidak disangsikan, urgent (penting) untuk dipelajari, benar-benar bermanfaat, relevan dengan kebutuhan peserta didik dan kehidupan, serta memancing minat peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut secara mandiri.

Kedua, pengelolaan kurikulum melalui pembelajaran yang efektif yang didukung oleh sistem penilaian yang mengarah pada pencapaian kompetensi (valid) dan realiable (dapat dipercaya, ajeg, konsisten, andal dan stabil). Pengelolaan kurikulum diawali dengan penyusunan perencanaan pembelajaran yang benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan dan pengendalian proses pembelajaran. Perencanaan tersebut memperhitungkan kelayakan dan keterlaksanaanya, disesuaikan dengan kondisi yang ada, mempertimbangkan perbedaan potensi dan kecepatan serta gaya belajar peserta didik, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari siswa, tanggap terhadap berbagai perubahan situasi yang terjadi tiba-tiba, dan memberikan berbagai alternatif pengalaman belajar.

Kedua kekuatan itulah yang menjamin ketercapaian tujuan pembelajaran. Tanpa pengelolaan yang tepat, substansi yang hebat akan kehilangan makna. Demikian pula sebaliknya, kekeliruan dalam memilih substansi mengakibatkan pembelajaran menjadi sia-sia. Agar substansi kurikulum dapat dikelola dengan baik, maka guru sebagai pendamping siswa harus benar-benar memahami kedua aspek tersebut.

Supaya kurikulum memudahkan semua guru untuk melakukan pembelajaran, maka semua kebijakan pemerintah tentang kurikulum harus mudah dipahami, mudah dijabarkan, mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi yang ada di sekitarnya (flexible), mudah dikelola oleh guru (manageable), terukur ketercapaiannya (measurable), terlihat tahapan perkembangannya (observable) dan dapat diprediksi hasilnya (predictable).

(10)

Apabila semua itu terpenuhi, maka substansi yang semula dianggap sulit, akan mudah dipelajari oleh siswa (learnable). Substansi yang semula dianggap sebagai beban akan menjadi kebutuhan dan bermakna bagi kehidupan. Artinya, keberadaan kurikulum menjadi alat bantu yang memudahkan dan melancarkan proses pembelajaran, bukan mempersulit apalagi merepotkan semua pihak (guru, siswa, dan orang tua).

(11)

II. AKSI GURU DALAM PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

Pentingnya peran guru dalam pendidikan antikorupsi agar memiliki pemahaman yang komprehensif, sehingga menjadi modal utama untuk mengimplementasikan di sekolah masing-masing. Pendidikan antikorupsi adalah proses untuk menguatkan sikap antikorupsi dalam diri peserta didik sedini mungkin. Untuk itu diperlukan aksi guru yang benarbenar berangkat dari keinginan untuk membangun peradaban baru yang lebih baik dan bebas korupsi. Aksi yang diperlukan dari guru sebagai berikut:

2.1Siapkan Diri

Guru adalah lokomotif perbaikan. Siapkan diri untuk membuat generasi mendatang jauh lebih baik. Jadilah teladan bagi peserta didik, beri contoh, dan tampilkansemangat yang kuat.

2.2Rencanakan

Buat perencanaan yang rinci sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta menggunakan sumber dan bahan ajar yang tersedia di alam dan lingkungan sekitarnya. Jadikan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.

2.3Wujudkan

Wujudkan suasana belajar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta menggunakan sumber dan bahan ajar yang tersedia di alam dan lingkungan sekitarnya.

2.4Evaluasi

Lakukan evaluasi terhadap ketercapaian sikap peserta didik sesuai tujuan. Jaga konsistensi pengamalan dan penerapan sikap di sekolah dan di luar sekolah. Perbaiki proses secara terus menerus.

(12)

III. ASPEK PENDIDIKAN KORUPSI

Pendidikan antikorupsi bermuara pada perilaku antikorupsi dalam diri semua individu di Indonesia, sehingga tercipta Indonesia yang berintegritas. Pendidikan antikorupsi mengacu pada prinsip pendidikan karakter, sebagai berikut:

1. Bersifat jangka panjang. Dimulai sejak peserta didik menjadi siswa satuan pendidikan sampai lulus dari satuan pendidikan.

2. Dipengaruhi oleh perbedaan setiap tahap perkembangan anak;

3. Bertumbuh memadukan antara pemahaman, penyadaran dan pengamalan di semua segi kehidupan secara konsisten. Berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan atau masyarakat, serta komunitas yang dekat dengan kehidupan anak;

4. Merupakan satu kesatuan dari pendidikan karakter generasi muda yang tergantung pada motivasi individu untuk antikorupsi dan suasana lingkungan yang harus diciptakan sebagai lingkungan yang antikorupsi.

3.1.Aspek Pendidikan Antikorupsi

Aspek Pendidikan Antikorupsi mengacu pada pengertian kompetensi yang mencakup;

pengetahuan, keterampilan dan sikap.

a. Tahu (Pengetahuan)

Peserta didik dikondisikan untuk tahu, sadar, dan paham tentang perilaku antikorupsi.

Untuk tahu, sadar, dan paham dapat dilakukan melalui mendengar, melihat, membaca, dan merasa. Agar proses pengkondisian peserta didik untuk tahu, sadar, dan paham lebih efektif, maka sekolah dapat melakukan melalui mata pelajaran mulok wajib Pendidikan Antikorupsi

b. Bisa (Keterampilan)

Peserta didik dikondisikan untuk bisa mempraktekkan perilaku antikorupsi, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Agar proses pengkondisian dapat berjalan efektif, perlu dilakukan melalui berbagai alat yang bernama mata pelajaran, khususnya PPKn, dan melalui berbagai aktivitas di sekolah dan di luar sekolah.

(13)

c. Terbiasa (Sikap)

Dikondisikan untuk terbiasa menunjukkan perilaku antikorupsi dalam hidupnya, di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun. Agar proses pembiasaan berjalan efektif, perlu dilakukan pembiasaan oleh peserta didik di mana sekolah bertindak sebagai lokomotif.

3.2. Langkah Penguatan Perilaku Antikorupsi

Langkah penguatan perilaku antikorupsi, merupakan siklus yang dapat dimulai dari tiga aspek, yaitu; pengetahuan, keterampilan dansikap. Akan tetapi muara yang diharapkan dari pendidikan antikorupsi adalah sikap antikorupsi yang terbentuk pada setiap individu atas dasar pemahaman dan kesadaran yang kuat.

3.2.1. Pengetahuan.

Peserta didik dikondisikan untuk mengetahui dan memahami tentang antikorupsi. Tahu dan paham bisa bersumber dari mendengar, melihat, membaca atau merasa.

a. Mendengar bisa dari guru, teman, tokoh, masyarakat, baik secara langsung atau melalui media;

b. Melihat bisa melihat secara langsung atau melalui media;

c. Membaca bisa dari buku, media lain, atau alam;

d. Merasa bisa dari pengalaman langsung atau tidak langsung.

3.2.2. Keterampilan.

Setelah tahu dan bisa, pembelajaran juga harus melangkah pada kemampuan peserta didik untuk bisa, mampu atau terampil mempraktekkan dan melakukan secara nyata.

Proses ini dapat dikondisikan melalui latihan yang terus menerus dan konsisten di sekolah dan di luar sekolah.

3.2.3. Sikap.

Sikap terbentuk karena keterampilan yang terbiasa dan konsisten dilakukan di manapun, kapanpun, dan dalam suasana bagaimanapun. Sikap terbentuk melalui pembiasaan yang konsisten di sekolah dan di luar sekolah.

(14)

IV.PELAKSANAAN KURIKULUM ANTIKORUPSI UNTUK SEKOLAH DASAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

4.1 Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI) SEKOLAH DASAR merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, singkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu, singkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut :

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti Sikap Spritual, 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti Sikap Sosial, 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti Pengetahuan, dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti Keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SD dapat dilihat pada tabel dibawahini :

Tabel Kompetensi Inti Sekolah Dasar

No

Kompetensi Inti (KI)

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI 1 Menerima dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Menerima, menghargai, dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara

Memahami pengetahuan faktual dengan cara

Memahami pengetahuan faktual dengan cara

Memahami pengetahuan faktual dengan cara

Memahami pengetahuan faktual dan konseptual

Memahami pengetahuan faktual dan konseptual

(15)

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan

tempat bermain.

dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan

tempat bermain.

dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan

sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang

jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang

jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4.2Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum Pendidikan Antikorupsi terdiri atas : Kelas I – Kelas VI

Berikut ini adalah tabel Alokasi Waktu Mata Pelajaran pada Kurikulum Pendidikan Antikorupsi Sekolah Dasar (SD)

(16)

Alokasi Waktu Mata Pelajaran Sekolah Dasar (SD)

No Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu per Kelas

I II III IV V VI

Semester Ganjil

1 Pendidikan Antikorupsi 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam Semester genap

2 Pendidikan Antikorupsi 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam 16 Jam Jumlah jam pelajaran 32 Jam 32 Jam 32 Jam 32 Jam 32 Jam 32 Jam

Keterangan :

a. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.

b. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%pengetahuan dan praktik dan pembiasaan.

4.3 Beban Belajar

Berikut ini adalah tabel minimal beban belajar Kurikulum Pendidikan Antikorupsi SD beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam 1 Minggu. 1 Semester, dan 1 Tahun Pembelajaran.

Beban Belajar Kurikulum Pendidikan Antikorupsi SD

No Uraian

Beban belajar (Kelas I s.d VI)

1. Beban belajar 1 minggu 1 Jam

2. Beban belajar 1 semester 16 Minggu

3. Beban belajar semester ganjil 16 Minggu

4. Beban belajar semester genap 16 Minggu

(17)

STRUKTUR KURlKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI A.PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

Sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurik'ulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah.

Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan kurikulum tingkat nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing masing. Sementara Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.

Dalam rangka memenuhi kurikulum tingkat daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung menyusun, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi. Selain disesuaikan dan didasarkan struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KI, KD, dan SKL Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi. Disamping itu penyusunan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi didasarkan pula oleh Peraturan Gubernur Lampung Nomor35 Tahun 2019 tentang insersi Pendidikan Antikorupsi, diajarkan pada pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No.

19/1999 tentang Pemerintah Daerab , dan UU No. 20/20013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19/2005 tentang Standar Nasicnal Pendidikan, BAB III Pasal 7 ayat 3-8, yang menyatakan babwa dari jenjang SD diberikan pengajaran Muatan Lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun l999.

Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini pula telah dipertegas dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 A tabun 2013 tentang Implernentasi Muatan Lokal pada Kurikulum 2013.

Berdasarkan kenyataan tersebut, Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi sebagai salah satu landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi harus dikenalkan di SD. Untuk kepentingan itu, perlu disusun Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.

(18)

Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Perilaku seperti itu membuat tindak pidana korupsi menjadi hal yang dianggap biasa, meskipun perilaku tersebut adalah perbuatan tidak bermoral. Perilaku koruptif ditandai oleh hilangnya nilai-nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil dari dalam diri individu. Nilai-nilai karakter ini semakin menghilang, dan menjadi keprihatinan kita.

Padahal, dunia pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga, inti dari pendidikan adalah penguatan karakter peserta didik.

Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi diharapkan mernbantu peserta didik mengenal dirinya dan Pendidikan Antikorupsi, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bertindak jujur serta bertanggung jawab dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap sikap dan perbuatan. Sehingga terbentuk sikap antikorupsi pada setiap individu atas dasar pemahaman dan kesadaran yang kuat.

Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Antikorupsi yang memiliki kesamaan dengan kompetensi inti mata pelajaran lainnya merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap Pendidikan Antikorupsi. Kompetensi inti ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional dan nasional. Secara substansi terdapat empat kompetensi inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang unggui, yakni (1) sikap keagamaan berirnan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menghasilkan manusia yang tangguh agamanya, (2) sikap kemasyarakatan berakhlak mulia untuk menghasilkan manusia yang memiliki ernosi stabil, (3) menguasai pengetahuan, teknologi dan seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang bcrmutu dan berkualitas, dan (4) memiliki keterampilan (kreatif, inovatif dan mandiri untuk menghasilkan manusia yang produktif dalam berkarya.

(19)

Keempat kompetensi inti tersebut merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan kompetensi inti, kompetensi dasar dan standar kelulusan mata pelajaran Pendidikan Antikorupsi, selaras dengan alasan pengembangan Kurikulum 2013, diharapkan peserta didik memiliki:

1. Kemampuan berkomunikasi;

2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;

3. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;

4. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleransi terhadap pandangan yang berbeda;

5. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal;

6. Kecerdasan sesuai bakat dan minatnya;

7. Rasa tanggungjawab terhadap lingkungan;

8. Memiliki budaya dan karakter bangsa Indonesia.

(20)

B. STRUKTUR KURIKULUM MUATAN LOKAL

Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran perminggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

Tabel Struktur Kurikulum Daerah Sekolah Dasar (SD)

No Komponen

Jumlah Jam Pe1ajaran Tiap Kelas

I II III IV V V1 KELOMPOK A (UMUM)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alaam 3 3 3

6 Ilmupengetahuan sosial 3 3 3

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya dan prakarya 2 2 2 2 2 2

8 Bahasa dan Aksara Lampung 2 2 2 2 2 2

9 Pendidikan Antikorupsi 1 1 1 1 1 1

10 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 Jumlah Jam pel A & B per Minggu 31 33 35 37 37 37 KELOMPOK C (pengembangan diri )

Jumlah jam pelajaran yang ditempuh per minggu

(21)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

1. Pengertian

Kompetensiintidankompetensidasar mata pelajaranPendidikanAntikorupsiadalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan membentuk sikap antikorupsi pada setiap individu atas dasarpemahaman dan kesadaranyangkuat.

2. Fungsi

Kompetensiintidankompetensidasar berfungsisebagaiacuanpendidikdisekolah dalam menyusunmata pelajaranPendidikanAntikorupsi,sehingga segi-segipengembangan pengetahuan,keterampilan sertasikapantikorupsidalamdirisemuaindividudiIndonesia, sehinggaterciptaIndonesiayangberintegritas.

Kompetensi intidan kompetensidasarinidisusun dengan mempertimbangkankedudukan pendidikan Antikorupsisebagaipenanaman dan pembiasaan nilai-nilaiantikorupsiyaitu

:jujur, disiplin,tanggung

jawab,kerjakeras,mandiri,sederhana,adil,peduli,danberanidalamdiri individu.

3. Tujuan

Tujuan Pendidikan Antikorupsisebagai berikut:

a. Peserta didik dikondisikan untuk mengetahui, sadar, dan paham tentang

perilaku antikorupsi.Untukmengetahui,sadar,

danpahamdapatdilakukanmelaluimendengar, melihat,membaca,danmerasa.Agar prosespengkondisian pesertadidikuntukmengetahui, sadar, dan paham lebih efektif,makasekolahdapat melakukan melalui matapelajaran sebagai alat. Dalam hal ini mata pelajaranyangdimaksudkan adalah Pendidikan Antikorupsi

b.

Pesertadidikdikondisikanuntukbisamempraktekkanperilakuantikorupsi,baikdisekola

h maupun diluarsekolah.Agar prosespengkondisian

dapatberjalanefektif,perludilakukan melalui berbagai alat yang bernama mata pelajaran, dan melalui berbagai aktivitas di sekolah dan di luar sekolah.

c. Peserta didik dikondisikan untuk terbiasa menunjukkan perilaku antikorupsi dalam hidupnya, di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun.

(22)

Agar proses pembiasaanberjalan efektif, perludilakukanpembiasaanoleh peserta didikdimana sekolah bertindak sebagai lokomotif.

(23)

KOMPETENSI DASAR D AN I ND I K A T O R

MATAPELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SDKELAS I

Rumusan KompetensiInti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. KompetensiInti-1 (KI-1)untuk KompetensiIntiSikap Spritual, 2. KompetensiInti-2 (KI-2)untuk KompetensiIntiSikap Sosial, 3. KompetensiInti-3 (KI-3)untuk KompetensiIntiPengetahuan, dan 4. KompetensiInti-4 (KI-4)untuk KompetensiIntiKeterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SDdapat dilihat pada tabel dibawah ini : KOMPETENSI INTI KELAS I

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI INTI SikapSpritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya SikapSosial

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

Pengetahuan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

TEMA KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

1. JUJUR 1.1 Memahami nilai - nilai prilaku kejujuran dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

3.1.1 Menyebutkan nilai – nilai perilaku

kejujuran dengan berbicara / bercerita jujur dalam

kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

3.1.2 Memberikan contoh perilaku jujur dengan cara mengakui kesalahan sendiri dan

(24)

2.1 Menerapkan berperilaku jujur dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah

3.1 Melaksanakan perilaku jujur dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

berjanji tidak

mengulangi lagi dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah

2.1.1 Menyalin tulisan contoh perilaku jujur dengan tidak

mengambil barang orang lain dalam kehidupan sehari - hari di rumah dan di sekolah

2.1.2 Menunjukkan contoh sikap perilaku jujur dengan berkata dan bertindak benar dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah 3.1.1 Membiasakan

perilaku jujur dengan mengumumkan barang hilang yang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

2. DISIPLIN 1.2 Memahami Nilai -nilai perilaku disiplin dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah

1.2.1 Menyebutkan nilai - nilai perilaku disiplin datang kesekolah tepat waktu dalam

kehidupan sehari – hari di sekolah

1.2.2 Memberikan contoh perilaku disiplin dengan melestarikan

lingkungan dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah 2.2.1 Mencontohkan perilaku

disiplin dalam memelihara fasilitas

(25)

2.2 Menunjukkan sikap di siplin dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah

3.2 Bersikap disiplin dalam kehidupan sehari - hari di rumah dan di sekolah

umum dalam

kehidupan sehari – hari di di rumah dan di sekolah

2.2.2 Menampilkan perilaku disiplin dengan membiasakan tertib masuk kelas

3.2.1 Melaksanakan perilaku disiplin dalam

kebiasaan tertib dan berpakaian rapi dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah 3.2.2 Mematuhi peraturan

dan menjaga nama baik sekolah

3. TANGGUNG JAWAB

1.3 Memahami perilaku tanggung jawab dalam kehidupan sehari -hari di rumah dan di sekolah

2.3. Menuliskan nilai – nilai perilaku tanggung jawab dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

1.3.1Menyebutkan nilai -nilai perilaku tanggung jawab dengan

menyerahkan tugas tepat waktu dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

1.3.2Memberikan contoh perilaku tanggung jawab dengan mengerjakan tugas sesuai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah 2.3.1 Menyalin tulisan contoh

– contoh perilaku tanggung jawab dengan mengerjakan tugas hasil karya sendiri dalam

(26)

3.3 Menerapkan sikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari – hari di rumagh dan di sekolah

kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

3.3.1 Melaksanakan sikap tanggung jawab dengan mengerjakan tugas berdasarkan hasil karya sendiri dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR D AN I ND I K A T O R

MATAPELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SDKELAS II Rumusan KompetensiInti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. KompetensiInti-1 (KI-1)untuk KompetensiIntiSikap Spritual, 2. KompetensiInti-2 (KI-2)untuk KompetensiIntiSikap Sosial, 3. KompetensiInti-3 (KI-3)untuk KompetensiIntiPengetahuan, dan 4. KompetensiInti-4 (KI-4)untuk KompetensiIntiKeterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SDdapat dilihat pada tabel dibawah ini : KOMPETENSI INTI KELAS II

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI INTI SikapSpritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya SikapSosial

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

Pengetahuan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

(27)

Tema KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1. Kerja keras 1.1 Memahami perilaku kerja

keras di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar

2.1 Menunjukkan perilaku kerja keras di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar

3.1 Bersikap kerja keras dan bergaul damai dengan pemeluk agama, etnis, suku dan kebiasaan orang lain yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari.

1.1.1 Menyebutkan prilaku kerja keras di rumah dan di sekolah 1.1.2 Menjelaskan perlunya

perilaku kerja keras di rumah dan di sekolah.

1.1.3 Memberikan contoh perilaku kerja keras di rumah dan di sekolah 2.1.1 Menuliskan perilaku

kerja keras di rumah dan di sekolah

2.1.2 Menceritakan perilaku kerja keras yang

dilakukan di rumah dan di sekolah

3.1.1Membiasakan perilaku kerja keras dan bergaul damai dengan pemeluk agama, etnis, suku dan kebiasaan orang lain yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari.

3.1.2 Melakukan sikap menolak dan mencegah prilaku tidak bekerja keras di rumah dan di sekolah

(28)

KOMPETENSI DASAR D AN I ND I K A T O R

MATAPELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SDKELAS III

Rumusan KompetensiInti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. KompetensiInti-1 (KI-1)untuk KompetensiIntiSikap Spritual, 2. KompetensiInti-2 (KI-2)untuk KompetensiIntiSikap Sosial, 3. KompetensiInti-3 (KI-3)untuk KompetensiIntiPengetahuan, dan 4. KompetensiInti-4 (KI-4)untuk KompetensiIntiKeterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SDdapat dilihat pada tabel dibawah ini : KOMPETENSI

INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI INTI SikapSpritual Menerimadanmenjalankan ajaran agama yangdianutnya SikapSosial

Menunjukkan

perilakujujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,danpercaya diri dalamberinteraksidengankeluarga,teman,guru dan tetangganya.

Pengetahuan

Memahamipengetahuanfaktual dengancaramengamati (mendengar,melihat,membaca) danmenanyaberdasarkanrasa ingintahutentangdirinya, makhlukciptaanTuhandan kegiatannya,danbenda-benda yangdijumpainyadirumahdandi sekolah

Keterampilan

Menyajikanpengetahuanfaktual dalambahasayangjelasdanlogis dalamkaryayangestetis,dalam gerakanyangmencerminkananak

sehat,dandalamtindakanyang mencerminkanperilakuanak berimandanberakhlakmulia

(29)

Tema Kompetensi Dasar Indikator Adil

1.1 Memahami makna adil bagi diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari

1.1.1 Mengidentifikasi makna seimbang,rukun dan tidak memihak dalam penerapan sikap adil dikehidupan sehari-hari

1.1.2 Menjelaskan makna adil melalui gambar

1.1.3 Membaca dan menjawab pertanyaan dari cerita sederhana ( cerita tentang tugas seorang pemimpin yang harus memiliki rasa adil yaitu tidakmemihak atau seimbang)

1.1.4 Memberi contoh perilaku adil dilingkungan

keluarga,sekolah dan masyarakat

1.1.5 Menuliskan contoh perilaku adil dilingkungan

keluarga,sekolah dan masyarakat.

2.1 melatih penerapan rasa adil dengan penuh pertimbangan melalui diskusi sederhana

2.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi sederhana dengan penuh pertimbangan di lingkungan kelas

2.1.2 Menunjukkan perilaku adil dilingkungan sekolah

3.1 Menunjukkan

perilaku adil yang

sesuai dalam

kehidupan sehari-hari

3.1.1 mematuhi pelaksanaan penerapan keadilan yang sesuai dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat

Berani 1.2 Memahami makna

berani bagi diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari

1.2.1 Menjelaskan makna berani melalui gambar

1.2.2 Mengidentifikasi makna percaya diri,mantap dan tidak takut dalam kehidupan sehari hari

1.2.3 Membaca dan menjawab pertanyaan dengan penuh percaya diri dari cerita sederhanadan Meyimpulkan

(30)

isi cerita

1.2.4 Memberi contoh perilaku berani dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat

1.2.5 Menuliskan contoh perilaku berani dilingkungan

keluarga,sekolah dan masyarakat.

2.2 Melatih rasa percaya diri melalui diskusi sederhana

2.2.1 mempresentasikan hasil diskusi sederhana dengan

penuh percaya diri

dilingkungan kelas

2.2.2 menunjukkan perilaku berani dilingkungan sekolah

3.2 Membiasakan diri menegakkan

kebenaran 3.2.1 memberi masukan atau mengingatkan siswa untuk tidak membela teman yang salah

Peduli

1.3 Memahami makna peduli ,mau berbagi ,toleransi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

1.3.1 Menjelaskan makna peduli melalui ceritA

1.3.2 Mengidentifikasi makna peduli,mau berbagi dan toleransi dalam kehidupan sehari harI

1.3.3 Membaca dan menjawab pertanyaan dari cerita sederhana dan meyimpulkan isi cerita

1.3.4 Memberi contoh perilaku peduli dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat

1.3.5 Menuliskan contoh perilaku peduli dilingkungan

keluarga,sekolah dan masyarakat.

2.3 Melatih rasa toleransi melalui diskusi kasus

sederhana 2.3.1 mempresentasikan hasil diskusi sederhana dilingkungan kelas

2.3.2 menunjukkan perilaku peduli dilingkungan sekola

(31)

3.3 membiasakan diri untuk memberi /meminta maaf

3.3.1 memberi masukan untuk

mengingatkan siswa

memberi maaf kepada teman yang melakukan kesalahan serta meminta maaf jika melakukan kesalahan.

(32)

KOMPETENSI DASAR D AN I ND I K A T O R

MATAPELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SDKELAS IV

Rumusan KompetensiInti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. KompetensiInti-1 (KI-1)untuk KompetensiIntiSikap Spritual, 2. KompetensiInti-2 (KI-2)untuk KompetensiIntiSikap Sosial, 3. KompetensiInti-3 (KI-3)untuk KompetensiIntiPengetahuan, dan 4. KompetensiInti-4 (KI-4)untuk KompetensiIntiKeterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SDdapat dilihat pada tabel dibawah ini : KOMPETENSI INTI KELAS IV

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI INTI

SikapSpritual Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

SikapSosial

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

Pengetahuan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dantempat bermain.

Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

TEMA KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

1. Jujur 1.1 Memahami manfaat perilaku mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan bagi diri pribadi dan sosial

1.1.1 Mengidentifikasi manfaat perilaku mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan bagi diri pribadi

berdasarkan teks cerita/ film animasi

1.1.2 Mengidentifikasi manfaat perilaku mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan bagi sosial berdasarkan teks cerita/ film animasi

2.1 Mengemukakakan manfaat perilaku

2.1.1 Menceritakan manfaat perilaku mengungkapkan

(33)

mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan bagi diri pribadi dan sosial

sesuatu sesuai kenyataan bagi diri pribadi dan sosial 3.1 Meyakini manfaat

perilaku mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan dalam kehidupan sehari- hari baik di rumah ataupun di sekolah.

3.1.1 Berperilaku

mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah ataupun di sekolah

2. Disiplin

1.2 Memahami manfaat perilaku disiplin untuk diri pribadi dan sosial

1.2.1 Mengidentifikasi manfaat berperilaku tertib untuk diri sendiri dan orang lain berdasarkan teks cerita/

tayangan film animasi 1.2.2 Mengidentifikasi manfaat

patuh pada aturan untuk diri sendiri dan orang lain berdasarkan teks cerita/

tayangan film animasi 2.2 Mempraktikkan perilaku

disiplin dalam permainan tradisional

2.2.1 Mempraktikkan perilaku tertib dan patuh pada aturan dalam permainan engklek 2.2.2 Mempraktikkan pencegahan

perilaku tidak disiplin saat bermain engklek

3.2 Mematuhi peraturan dalam kehidupan sehari- hari baik di rumah ataupun di sekolah.

3.2.1 Berperilaku tertib dan patuh pada aturan dalam

kehidupan sehari-hari baik di rumah ataupun di sekolah.

3. Tanggung Jawab

1.3 Memahami manfaat perilaku bertanggung jawab untuk diri pribadi dan sosial.

1.3.1 Mengidentifikasi manfaat melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh untuk diri pribadi dan sosial

berdasarkan teks cerita 1.3.2 Mengidentifikasi manfaat

perilaku sanggup

menanggung resiko dari apa yang dikerjakan/ diperbuat untuk diri pribadi dan sosial berdasarkan teks cerita 2.3 Megimplementasikan

perilaku bertanggung jawab

2.3.1 Mempraktikkan perilaku melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dalam

(34)

studi kasus yang diberikan oleh guru

2.3.2 Mempraktikkan perilaku sanggup menanggung resiko dari apa yang dikerjakan/

diperbuat dalam studi kasus yang diberikan oleh guru 3.3 Meyakini manfaat

perilaku bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

3.3.1 Membiasakan perilaku melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-hari 3.3.2 Membiasakan perilaku

sanggup menanggung resiko dari apa yang

dikerjakan/diperbuat dalam kehidupan sehari

4. Sederhana

1.4 Memahami manfaat sikap dan perilaku sederhana

1.4.1 Mengidentifikasi manfaat perilaku tidak berlebihan sebagai sikap sederhana melalui teks cerita/ tayangan animasi

1.4.2 Mengidentifikasi manfaat perilaku mementingkan tujuan dan manfaatnya sebagai sikap sederhana melalui teks cerita/ tayangan animasi

2.4 Menceritakan manfaat perilaku sederhana

2.4.1 Menceritakan kembali manfaat berperilaku sederhana di depan kelas 3.4 Berperilaku sederhana

dalam kehidupan sehari- hari

3.4.1 Membiasakan perilaku sederhana dalam kehidupan sehari-hari

5. Kerja Keras

1.5 Memahami manfaat perilaku kerja keras untuk diri pribadi dan sosial

1.5.1 Mengidentifikasi manfaat perilaku usaha mencapai tujuan secara terus menerus untuk diri pribadi dan sosial 1.5.2 Mengidentifikasi manfaat

perilaku tidak mudah menyerah dalam

menghadapi masalah untuk diri pribadi dan sosial

2.5 Menguraikan perilaku 2.5.1 Menyusun gambar bercerita

(35)

kerja keras dalam kehidupan sehari-hari

tentang perilaku bekerja keras

2.5.2 Mempresentasikan gambar bercerita di depan kelas 3.5 Menanamkan perilaku

bekerja keras dalam kehidupan sehari-hari

3.5.1 Berusaha untuk mencapai tujuan secara terus menerus 3.5.2 Berperilaku tidak mudah

menyerah dalam menghadapi masalah 6. Mandiri 1.6 Memahami manfaat dan

akibat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab

1.6.1 Mengidentifikasi manfaat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab berdasarkan teks cerita

1.6.2 Mengidentifikasi akibat tidak menyelesaikan tugas dan tanggungjawab berdasarkan teks cerita 2.6 Menguraikan sebab akibat

tidak menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya

2.6.1 Menuliskan manfaat dan akibat tidak menyelesaikan tugas dan tanggungjawab 2.6.2 Menceritakan kembali

manfaat dan akibat tidak menyelesaikan tugas dan tanggung jawab

3.6 Mengamalkan perilaku mampu menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupan sehari

3.6.1 Menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

7. Adil 1.7 Mengidentifikasi perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari

1.7.1 Menjelaskan pengertian perilaku adil berdasarkan teks cerita.

1.7.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku adil

1.7.3 Menerangkan manfaat perilaku adil bagi diri sendiri dan orang lain.

2.7 Menerapkan perilaku adil terhadap sesama

2.7.1 Mempraktekkan perilaku adil melalui permainan bermain peran.

3.7 Mengamalkan sikap adil 3.7.1 Membiasakan pengamalan

(36)

terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari

prilaku peduli dalam kehidupan sehari hari 3.7.2 Membiasakan pencegahan

perilaku tidak peduli dalam kehidupan sehari-hari.

8.Peduli 1.8Mengidentifikasi perilaku peduli dalam kehidupan sehari-hari

1.8.1 Menjelaskan pengertian perilaku peduli

1.8.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku peduli dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar

1.8.3 Menyebutkan manfaat perilaku peduli

2.8 Menerapkan perilaku peduli terhadap sesama yang membutuhkan.

2.8.1 Mempraktekkan perilaku peduli di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

3.8 Mengamalkan sikap peduli dalam kehidupan sehari- hari

3.8.1 Membiasakan pengamalan prilaku peduli dalam kehidupan sehari hari

9. Berani 1.9 Memahami perilaku berani dalam menyatakan kebenaran.

1.9.1 Menyebutkan contoh-contoh perilaku berani menyatakan kebenaran dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar

1.9.2 Mengidentifikasi manfaat perilaku beranimenyatakan kebenaran bagi diri pribadi dan sosial

2.9 Menerapkan perilaku berani dalam menyatakan kebenaran.

2.9.1 Mempraktikkan perilaku berani dalam menyatakan kebenaran melalui bermain peran

3.9 Mengamalkan sikap

berani dalam

menyatakan

kebenaran dalam kehidupan sehari-hari

3.9.1 Membiasakan pengamalan prilaku berani menyatakan kebenaran dalam

kehidupan sehari hari 3.9.2 Membiasakan pencegahan

perilaku tidak berani dalam

(37)

kehidupan sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR D AN I ND I K A T O R

MATAPELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SDKELAS V Rumusan KompetensiInti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. KompetensiInti-1 (KI-1)untuk KompetensiIntiSikap Spritual, 2. KompetensiInti-2 (KI-2)untuk KompetensiIntiSikap Sosial, 3. KompetensiInti-3 (KI-3)untuk KompetensiIntiPengetahuan, dan 4. KompetensiInti-4 (KI-4)untuk KompetensiIntiKeterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SDdapat dilihat pada tabel dibawah ini : KOMPETENSI INTI KELAS V

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI INTI SikapSpritual Menerimadanmenjalankan ajaran agama yangdianutnya SikapSosial

Menunjukkan

perilakujujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,danpercaya diri dalamberinteraksidengankeluarga,teman,dan guru

Pengetahuan

Memahamipengetahuanfaktual dengancaramengamati (mendengar,melihat,membaca) danmenanyaberdasarkanrasa ingintahutentangdirinya, makhlukciptaanTuhandan kegiatannya,danbenda-benda yangdijumpainyadirumahdandi sekolah

Keterampilan

Menyajikanpengetahuanfaktual dalambahasayangjelasdanlogis dalamkaryayangestetis,dalam gerakanyangmencerminkananak

sehat,dandalamtindakanyang mencerminkanperilakuanak

NO TEMA KOMPETENSI

DASAR

INDIKATOR 1. Jujur 1.1 Memahami nilai-nilai

jujur dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap diri sendiri maupun orang lain 2.1 Menerapkan sikap

perilaku jujur sebagai wujud pelaksanaan sikap anti korupsi dalam kehidupan

1.1.1 Memberi contoh manfaat dari perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap diri sendiri maupun orang lain

2.1.1Mempraktikkan perilaku jujur pada diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

(38)

NO TEMA KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR sehari-hari di

lingkungan keluarga, sekolah, teman bermain dan masyarakat

3.1 Bersikap jujur sebagai wujud pelaksanaan sikap anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari

3.1.1 Membiasakan diri untuk selalu jujur untuk menjadi pribadi yang baik.

2. Disiplin 1.2.Memahami

pentingnya disiplin sebagai tindakan anti korupsi

2.2 Melatih diri untuk selalu disiplin

3.2 Mengamalkan disiplin dalam kehidupan sehari hari

1.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri contoh pribadi yang disiplin

2.2.1 Mempraktikkan manfaat disiplinpadadiri sendiri 3.2.1 Membiasakan selalu hidup

disiplin 3. Tanggung

Jawab 1.3 Memahamimakna tanggung jawab terhadapaturanyang berlaku sesuai hasil pengambilan keputusan bersama melalui

musyawarah

2.3 Memberikan contoh wujud tanggung jawab dalam kehidupan sehari- hari

3.3 Melatih rasa tanggung jawab dalam

kehidupan sehari-hari.

1.3.1 Menjelaskan hak, kewajibandan tanggung jawab sebagai

wargadalamkehidupansehari- hari.

2.3.1 Mempraktikkan bentuk

hak,kewajiban,dan tanggungjawab sebagaiwargamasyarakat dalam kehidupansehari-hari

3.3.1 Membiasakan pengamalan perilaku tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sederhana 1.4 Memahami nilai-nilai sederhana sebagai wujud pelaksanaan sikap anti korupsi dalam kehidupan

1.4.1Menguraikanpentingnyamanfaatkara kter sederhana

(39)

NO TEMA KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR sehari-hari di

lingkungan keluarga, sekolah, teman bermain dan masyarakat.

2.4 Menunjukkan karakterhidup sederhana 3.4 Melaksanakan

kegiatanyang mencerminkan pola hidup sederhana

2.4.1 Mempraktikan pentingnyapola hidup sederhana dalam kehidupansehari- hari.

3.4.1 Membiasakan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari- hari.

5. Kerja Keras

1.5 Memahami pentingnya kerja keras sebagai

tindakan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari baik belajar maupun dalam hal pekerjaan

2.5 Menerapkan contoh sikap kerja keras dalam kehidupan.

3.5 Bersikap kerja keras sebagai tindakan anti korupsi dalam segala hal yang sifatnya positif.

1.5.1 Mencontohkan manfaat pentingnya kerja keras sebagai tindakan anti korupsi

2.5.1 Mempraktikkan sikap kerja keras sebagai tindakan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari

3.5.1 Membiasakan diri untuk tetap

pendirian, dan tetap memegang prinsip kerja keras

6. Mandiri 1.6 Memahami makna keadilan.

2.6 Menjelaskan pentingnyaberlaku adil

3.6 Melatih diri untuk

1.6.1 Mencontohkan manfaat pentingnya mandiri sebagai tindakan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, teman bermain dan masyarakat.

2.6.1 Mempraktikkan sikap mandiri sebagai tindakan anti korupsi

(40)

NO TEMA KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR selalu berbuat adil,

dengan tidak mementingkan diri sendiri dalam

kehidupan sehari-hari.

3.6.1 Membiasakan selalu hidup mandiri dalam dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, teman bermain dan masyarakat

7. Adil 1.7

Mengidentifikasiperil aku adil dalam kehidupan sehari-hari 2.7 Melatih diri

pentingnyaberlaku adil

3.7 Menerapkan untuk selalu berbuat adil, dengan tidak mementingkan diri sendiri dalam

kehidupan sehari-hari.

1.7.1 Menggali manfaat perilaku adil kehidupan sehari-hari

2.7.1 Melaksanakan contoh sikap adil dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan penggamalan Pancasila 3.7.1 Membiasakan diri bersikap

adil dalam kehidupan sehari- hari.

8. Peduli 1.8 Mengidentifikasi perilaku peduli terhadapaturanyang berlaku dalam kehidupan di rumah, sekolah maupun masyarakat.

2.8 Membangun perilakupedulipada oranglain dan diri sendiri

3.8 Mengamalkan sikap peduli dalam kehidupan sehari- hari terhadap peraturan

1.8.1 Mengemukakan contoh-contoh perilaku peduli di lingkungan keluarga sekolah, dan lingkungan sekitar

2.8.1 Mempraktikkan sikap selalu pedulibaik di lingkungan keluarga sekolah, dan lingkungan sekitar

3.8.1 Membiasakan diri untuk selalu bersikap peduli

9. Berani 1.9

Memahamipentingny abertindak berani dalam berbuat kebaikan 2.9 Membangun

tindakan berani

1.9.1 Mengemukakanpentingnyabertindak berani dalam berbuat kebaikan

2.9.1 Mempraktikkanuntuk selalu bertindak berani dalam berbuat kebaikan

(41)

NO TEMA KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR dalam

menegakkan kebenaran 3.9 Mengamalkan

bertindak berani dalam berbuat kebaikan

3.9.1 Membiasakan diri untuk selalu bertindak berani dalam berbuat kebaikan

Gambar

Tabel Kompetensi Inti Sekolah Dasar
Tabel Struktur Kurikulum Daerah Sekolah Dasar (SD)
Gambar  perilakuadil Lembar  pengamatan
Tabel Kegiatan Contoh Adil
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi-kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata

Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata

Berdasarkan hasil kajian terhadap dokumen Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa/Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Jawa Tengah

Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Struktur dan muatan kurikulum merupakan pola mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur muatan kurikulum

Apabila kepentingan nasional diartikan sebagai apa yang telah ditetapkan dalam struktur dan isi kurikulum dan kepentingan daerah dikembangkan dalam mata pelajaran muatan