• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP

N

o Kurikulum 2013 KTSP

1

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006 2

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,

dan pengetahuan lebih menekankan pada aspek pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

4

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013 5 Proses pembelajaran setiap

tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

(2)

dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

6

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai

media pembelajaran TIK sebagai mata pelajaran

7

Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu

mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan berdasarkan proses

dan hasil. Penilaiannya lebih dominanpada aspek pengetahuan

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA Penjurusan mulai kelas XI

10 BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa

BK lebih pada

menyelesaikan masalah siswa

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

Update Mei 2015 :

N

(3)

1

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap,

Keteampilan, Pengetahuan)

2

Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

3 Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain

Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)

4

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar…

5

Tiap jenis konten

pembelajaran diajarkan terpisah

Bermacam jenis konten

pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

6 Tematik untuk kelas I-III

(belum integratif) Tematik integratif untuk kelas I-III

7

TIK mata pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana

pembelajaran, dipergunakan

sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

8 Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

9 Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI

Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,

(4)

antar minat, dan pendalaman minat

10 SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

11 Penjurusan di SMK sangat detil

Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat

pengelompokkan peminatan dan pendalaman

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :

1. Kurukulum 2013

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

KTSP

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

(5)

2. K13

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

KTSP

Lebih menekankan pada aspek pengetahuan 3. K13

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI

ktsp

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

4.k13

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

ktsp

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013

5. K13

Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta

(6)

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

6. K13

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran

ktsp

TIK sebagai mata pelajaran

7. K13

Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

ktsp

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

8. K13

Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

ktsp

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9. k13

Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA

(7)

Penjurusan mulai kelas XI

10. K13

BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa

Ktsp

BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 A. PERSAMAAN

1. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.

2. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

3. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.

4. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

B .PERBEDAAN

1. Sistem yang digunakan Dalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran. Dalam kurikulum 2013 yang digunakan Kompetensi Inti (KI) Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.

2. Silabus yang digunakan Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional. Silabus yang digunakan adalah silabus dari pusat, sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.

(8)

3. Mata pelajaran pancasila Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan pancasila ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dirubah menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.

4. Implementasi kurikulum

Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah penjurusan. Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah peminatan.

5. Beban belajar siswa Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa. Beban belajar siswa lebih sedikit dan disesuaikan dengan kemampuan siswa

6. Proses penilaian Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output Berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output

7. Penilaian Menekankan aspek kognitif

Test menjadi cara penilaian yang dominan Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

8. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Memenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada ukuran kinerja PTK Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal motivasi mengajar

9. Pengelolaan Kurikulum Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalampengelolaan kurikulum. Terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran (Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum) Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah (Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan)

(9)

10. Penjurusan di SLTA/Sederajat Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI. Dimana mata pelajarannya sesuai dengan penjurusan yang dipilih. Penjurusan SMA dilakukan sejak kelas X, diamana ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat dan pendalaman minat.

11. Kapasitas jam pelajaran Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dari pada jumalah mata pelajarannya. Dimana jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding kurikulum 2013. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dari pada jumlah mata pelajaran. Dimana jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding kurikulum KTSP.

12. Standar Kompetensi SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan ,dan sikap.

13. Standar penilaian Standart penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan. Standart penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

14. Konten pembelajaran Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.

PERBEDAAN KURIKULUM 2006 KURIKULUM 2013

1 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

(10)

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;

2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; 3. Sehat, mandiri, dan percaya diri;

4. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian • Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi • Kelompok mata pelajaran estetika

• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Ditinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.

1. Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi: Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan pendidikan terkait.

2. Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional,

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4. Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler). 5. Kalender Pendidikan.

(11)

3. Sistem yang digunakan Dalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran. Dalam kurikulum 2013 yang digunakan Kompetensi Inti (KI)

Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.

4. Silabus yang digunakan Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional. Silabus yang digunakan adalah silabus dari pusat, sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.

6 Mata pelajaran pancasila Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan pancasila ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dirubah menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.

5 Implementasi kurikulum

Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah penjurusan. Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah peminatan.

7 Beban belajar siswa Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa. Beban belajar siswa lebih sedikit dan disesuaikan dengan kemampuan siswa

8 Proses penilaian Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output Berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output

10 Penilaian Menekankan aspek kognitif

Test menjadi cara penilaian yang dominan Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

11 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Memenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada ukuran kinerja PTK Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal motivasi mengajar 12 Pengelolaan Kurikulum Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalampengelolaan kurikulum.

Terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa

mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

(12)

(Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum) Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan Satuan pendidikan mampumenyusun

kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

(Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan)

13 Penjurusan di SLTA/Sederajat Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI. Dimana mata pelajarannya sesuai dengan penjurusan yang dipilih. Penjurusan SMA dilakukan sejak kelas X, diamana ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat dan pendalaman minat.

14 Kapasitas jam pelajaran Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dari pada jumalah mata

pelajarannya. Dimana jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding kurikulum 2013. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dari pada jumlah mata pelajaran. Dimana jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding kurikulum KTSP.

15 Standar Kompetensi SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan ,dan sikap. 16 Standar penilaian Standart penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan. Standart penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

17 Konten pembelajaran Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.

2. Persamaan

1. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.

2. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

3. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.

4. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan

(13)

Perbedaan Struktur Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 Perbedaan Struktur KTSP dan Kurikulum 2013:

1. Struktur Kurikulum 2013 pelajarannya lebih sedikit dari pada kurikulum KT SP yaitu yang semula berjumlah 11 mata pelajaran menjadi 7 atau 6 pelajar an. Ke tujuh mata pelajaran tersebut yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pa ncasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Indonesia, Matematika, Penge tahuan Umum, Kesenian, dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (P JOK).

2. Kelas I-VI menggunakan metode belajar tematik. 3. Penambahan waktu mata pelajaran.

4. Pemisahan mata pelajaran IPA dan IPS. Persamaan Struktur KTSP dan Kurikulum 2013:

1. Dibuat dan dirancang oleh Pemerintah tepatnya oleh Depdiknas. 2. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP

Berbagai macam perubahan Kurikulum, hendaknya kita sebagai calon guru tetap melaksanakan tugas kita sebagai pendidik yang dapat mencerdaskan anak bangsa. Kurikulum mana pun yang akan kita gunakan akan berdampak

(14)

positif jika kita menanggapinya dengan positif juga. ” Ayo kita cerdaskan anak bangsa,!!”

 Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.

2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.

4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi

perkembangan jiwa anak.

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum. 7. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru

untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing. 8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada

pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.

9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.

10. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian,

(15)

sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

11. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat

bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.

12. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat

mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

13. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.

14. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual. 15. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama

antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.

16. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.

17. Berpusat pada siswa.

18. Menggunakan berbagai sumber belajar.

19. kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

Sedangkan kelemahan dari kurikulum KTSP adalah

1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan

4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru

(16)

Keunggulan kurikulum 2013

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.

4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. 6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi

pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.

7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala. 10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal. 12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)

13. Guru berperan sebagai fasilitator

(17)

15. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat

16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah

17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi 18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi

19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.

Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. 2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini

menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif.

3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific 4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP

5. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik

6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.

7. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

8. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.

9. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu. 10. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

11. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.

(18)

12. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional 13. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. 14. Guru tidak tiap dengan perubahan

15. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic. 16. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang

17. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang 18. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum

19. Tingkat keaktifan siswa belum merata 20. KBM umumnya saat ini mash konvensional

21. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan. 22. Menambah beban kerja guru.

23. Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013

Referensi

Dokumen terkait

Standar Proses Standar Penilaian … KERANGKA DASAR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM NASIONAL Muatan lokal KTSP PAUD DIKDAS DIKMEN PNF Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memungkinkan berkurangnya materi pembelajaran yang banyak dan padat, tersusunnya perangkat standar dan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SILABUS PEMBELAJARAN. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Satuan Pendidikan : SMP/MTs.. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi (Permen No.22 )

Standar isi dan standar kompetensi ini akan menjadi acuan daerah/sekolah dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing- masing

Materi Pendidikan Seks yang belum terdapat dalam Kurikulum PAI berbasis Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut : KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi