• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA GURU DENGAN ORANG TUA (PARENTING) DALAM PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KERJASAMA GURU DENGAN ORANG TUA (PARENTING) DALAM PENGEMBANGAN "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

Buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian disertasi yang membahas tentang model kerjasama (parenting) dalam perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Selain itu, buku ini juga memaparkan berbagai jenis program yang dapat dilaksanakan melalui kerja sama antara guru dan orang tua untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini, khususnya di bidang sosial emosional.

PENDAHULUAN

Sehingga apa yang dilakukan orang tua tidak sejalan dengan apa yang dilakukan guru di sekolah. Program kerjasama pendidikan (parenting) yang dirancang oleh lembaga pendidikan mendorong orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan prasekolah.

Gambar 1. Keluarga Sebagai Tempat Abadi dalam Hidup Manusia
Gambar 1. Keluarga Sebagai Tempat Abadi dalam Hidup Manusia

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

  • Komunikasi Saat Antar Jemput
  • Komunikasi melalui telpon/wa
  • Observasi dan keterlibatan orang tua dalam kelas anak
  • Kunjungan Rumah (Home Visit) Bagi Orang tua yang Tidak Bisa Datang Ke Sekolah atau Kondisi Lain yang Perlu dikunjungi

Sedangkan guru di sekolah bertugas membantu orang tua mendidik anaknya agar lebih sempurna dalam bidang keilmuannya. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guru adalah mengunjungi siswa di rumah orang tuanya.

Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Seringkali dijumpai orang tua tidak mempunyai waktu untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan sekolah, bahkan ada orang lain yang membimbing anaknya. Selain itu, kunjungan rumah juga bertujuan untuk memastikan bahwa orang tua selalu berusaha melibatkan anak dalam setiap aktivitas yang dilakukan di rumah.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini

  • Belajar dilaksanakan melalui bermain
  • Berorientasi pada kebutuhan anak
  • Berorientasi Pada Pengembangan Nilai-Nilai Akhlak Mulia/Karakter Nilai-nilai akhlak mulia/karakter merupakan dasar pembentukan
  • Didukung oleh lingkungan yang kondusif
  • Pemanfaatan media belajar/Alat Permainan Edukatif (APE) yang terdapat di lingkungan sendiri

Guru dan orang tua harus mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak sesuai dengan usia anak. Anak ingin ikut serta dalam apa yang dilakukan orang tuanya, seperti mencuci piring, memasak, mencuci, sehingga orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak.

Gambar 3. Anak Bermain dengan Orang tuanya  2.  Berorientasi pada perkembangan anak
Gambar 3. Anak Bermain dengan Orang tuanya 2. Berorientasi pada perkembangan anak

PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DAN MENGGEMBIRAKAN

Pembelajaran Menyenangkan 1. Pengertian

  • Prinsip Pembelajaran Menyenangkan a. Berpusat pada murid

Setiap fase harus unik dan memberikan kelegaan. Pastikan siswa tidak bosan dengan pendidikan yang diberikan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih proses pembelajaran yang diinginkannya sehingga siswa tidak merasa terpaksa.

Pembelajaran Menggembirakan 1. Pengertian

Oleh karena itu pembelajaran berpikir logis dan rasional hendaknya didukung dengan gerak otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi emosi, khususnya emosi bahagia yaitu unsur estetika melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus mampu menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mungkin tidak semua metode menjadi fokus utama, namun ada metode yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Dunia Usaha dan Industri (DUDI) merupakan wadah pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dengan baik. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menyegarkan dan menstimulasi suatu materi tertentu, maka harus dilakukan di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas memiliki banyak manfaat, seperti adanya sinar matahari, terutama di pagi hari.

Guru dapat membuat pusat-pusat di luar kelas seperti pusat seni dan kreativitas, pusat bermain peran, pusat bahan alam yang dapat mengembangkan kemampuan anak. e) Pengembangan kemampuan multidimensi (multiple inteligence). Dalam setiap pembelajaran, guru dapat menyisipkan unsur bermain baik sebagai selingan maupun sebagai metode yang dapat digunakan agar pembelajaran dapat diserap dengan mudah. Untuk memperjelas gambaran pembelajaran yang menggembirakan, disajikan contoh pembelajaran yang menggembirakan, yang dapat dilihat dan diamati pada Gambar 10.

Gambar 13. Contoh Pembelajaran Menyenangkan dan Menggembirakan  Berpedoman  pada  apa  yang  sudah  dijelaskan  terdahulu,  kiranya  perlu  menciptakan  budaya  pendidikan  baik  formal  maupun  nonformal  yang  menyenangkan  dan  menggembirakan
Gambar 13. Contoh Pembelajaran Menyenangkan dan Menggembirakan Berpedoman pada apa yang sudah dijelaskan terdahulu, kiranya perlu menciptakan budaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang menyenangkan dan menggembirakan

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI

ANAK USIA DINI (5-6) TAHUN

Perkembangan Sosial 1. Pengertian

  • Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Dini a. Sosialisasi pada awal masa anak-anak
  • Permainan yang Dapat Mengembangkan Kecerdasan Sosial a. Permainan Angkat Bersama

Beberapa pendapat yang dikemukakan sebelumnya menunjukkan bahwa perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi dalam kehidupan dalam persahabatan dan masyarakat. Orang tua hendaknya memfasilitasi anak dengan mengajaknya melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah bersama-sama sesuai dengan pekerjaan orang tuanya. Senangnya anak-anak keluar rumah menuju sekolah, belajar, dan bertemu teman-temannya untuk bermain bersama.

Ketika anak bertemu dengan teman sebayanya, biasanya timbul keinginan langsung untuk bermain bersama dan anak akan memulai aktivitasnya sendiri. Misalnya kesempatan bermain dengan alat/bahan yang dimilikinya dan dengan alat yang ada di rumah dan di sekitar anak. Orang tua sebagai pesaing harus memikirkan kegiatan apa yang bisa mereka ikuti bersama anak-anaknya untuk membangkitkan semangat mereka.

Kondisi ini akan mendorong semangat anak untuk berkompetisi dan melakukan aktivitas baik di rumah maupun di tempat lain, misalnya di sekolah. Dalam perkembangan sosial, orang tua harus memberikan kehangatan dan kasih sayang agar dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan. Jika anak kurang mendapat kehangatan dan kasih sayang, ia cenderung takut mencoba, malu bertemu orang lain, dan tidak mau bermain dengan temannya.

Gambar 16. Membantu Ibu Membuat Kue  c)  Senang pergi ke sekolah
Gambar 16. Membantu Ibu Membuat Kue c) Senang pergi ke sekolah

Perkembangan Emosi 1. Pengertian

  • Karakteristik (Ciri-Ciri) Perkembangan Emosi Anak Usia Dini

Menurut Hurlock (1980), perkembangan emosi masa kanak-kanak meliputi: kemarahan, ketakutan, iri hati, iri hati, rasa ingin tahu, kegembiraan, kesedihan dan kasih sayang. Sedangkan menurut Goleman (2006), perkembangan emosi meliputi kemarahan, kesedihan, ketakutan, kesenangan, cinta, keterkejutan, kekesalan dan rasa malu. Kemarahan: kekerasan, kemarahan, kebencian, kemarahan, kesal, jengkel, kesal, pahit, marah, tersinggung, bermusuhan dan mungkin yang terbesar adalah tindakan kekerasan.

Kegembiraan: kebahagiaan, kegembiraan, kegembiraan, kepuasan, kesenangan, hiburan, kebanggaan, kenikmatan indria, keheranan, rasa kagum, rasa puas, rasa puas, kegembiraan yang besar dan kegembiraan yang besar. Bagaimana anak bisa mempertahankan bola agar tidak masuk ke gawang dan bagaimana bola bisa masuk ke gawang lawan merupakan peran emosional yang penting. Ketika ada seseorang yang bersembunyi di suatu tempat, ada rasa cemas yang harus dikendalikan oleh pemainnya.

Ketika pemain dapat keluar dari persembunyiannya tanpa terlihat oleh teman-temannya, berarti ia dapat kembali ke base dengan selamat, hal tersebut merupakan suatu kegembiraan dan kebahagiaan yang luar biasa bagi sang anak. Permainan gerak dan menyanyi merupakan kegiatan yang melibatkan bermain musik sambil melambai dan menari. a) Memutar musik klasik pada awal kegiatan. b) Anak diminta bergerak bebas dan mengikuti alunan musik. Semakin bervariasi warna musiknya, maka aktivitasnya akan semakin menyenangkan dan emosi anak akan semakin terekspresikan. f) Di akhir kegiatan, anak mungkin akan merasakan rasa lega.

Gambar 23. Salah satu bentuk perilaku sedih
Gambar 23. Salah satu bentuk perilaku sedih

PENGEMBANGAN PROGRAM PARENTING

Bentuk Program

Jenis Program

  • Pertemuan Orang tua/Kelas Orang tua
  • Bentuk Kegiatan
  • Langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan adalah
  • Ulang Tahun Massal a. Pengertian
  • Acara Tutup Tahun a. Pengertian
  • Komunikasi Informal Saat Antar Jemput Anak
  • Kunjungan Lapangan a. Pengertian
  • Hari Konsultasi Orang tua a. Pengertian
  • Evaluasi

Dalam menjalankan gagasannya, orang tua dapat mengutarakan pendapatnya dan tidak boleh ada keberatan dari siapapun. Dalam hal ini, orang tua dapat bertanya mengenai hal-hal yang diperlukan untuk perkembangan sosial dan emosional anak. Waktu pertemuan/pelajaran dengan orang tua disesuaikan dengan kesepakatan bersama antara guru dan orang tua.

Pemberian materi disesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan topik dapat mengacu pada tema pembelajaran. Dalam hal ini kinerja orang tua dalam mengikuti kegiatan sekolah juga dapat ditampilkan. Evaluasi tidak berlangsung untuk memberikan skor kepada orang tua, melainkan berupa umpan balik terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Gambar 30. Brainstroming  guru dengan orang tua
Gambar 30. Brainstroming guru dengan orang tua

TUGAS GURU DALAM PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DAN EMOSI ANAK USIA DINI

Pengembangan Sikap Sosial

  • Menanamkan Sikap Kerjasama
  • Menanamkan Sikap Simpati
  • Mengendalikan Rasa Takut

Contoh: saat makan, jika anak tidak mau makan atau kurang antusias, maka guru/orang tua/teman dapat menjadi pesaing bagi anak tersebut. Membacakan cerita dengan menggunakan buku cerita, dan kegiatan lain yang dapat menggugah simpati anak. Guru/orang tua hendaknya mampu menjadikan anaknya berusaha sendiri dalam melakukan sesuatu, karena hal ini dapat membantu mengembangkan sikap sosial anak.

Ketergantungan pada perhatian dan kasih sayang juga harus dilatih dengan cara yang tepat, misalnya saat berbicara dengan guru/orang tua. Agar keadaan emosi anak selalu dalam keadaan baik dan stabil, maka guru harus melakukan kegiatan dan pelatihan yang dapat melatih anak untuk menciptakan keadaan emosi yang stabil. Tindakan sebagian besar guru/orang tua adalah memberikan berita seram kepada anak agar anak benar-benar takut.

Jika guru/ibu bapa bersikap begini, bermakna mereka mengajar anak itu sesuatu yang salah dan anak itu telah dibohongi sejak kecil. Perasaan keseronokan ini harus ditanamkan dalam diri anak oleh guru dengan mengajak anak untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan, dan dengan berterima kasih kepada orang yang memberi jalan kepada kesenangan itu, seperti ibu bapa, guru, saudara mara, sahabat handai dan yang lain. Guru/ibu bapa perlu memberi kepercayaan dan rasa hormat kepada anak-anak supaya anak-anak akan melakukan perkara yang sama.

Gambar 42.  Penanaman sikap kerjasama  2.  Menanamkan Sikap Persaingan Sehat
Gambar 42. Penanaman sikap kerjasama 2. Menanamkan Sikap Persaingan Sehat

TUGAS ORANG TUA DALAM

MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN EMOSI PADA ANAK USIA DINI

Menanamkan Sikap Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Ajarkan anak untuk bergiliran, misalnya memandikan adiknya sehabis bermain, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, menunggu ayah pulang, baru bermain di halaman. Orang tua hendaknya selalu mengenalkan peristiwa alam yang terjadi seperti siang (terang) dan malam (gelap), gempa bumi, banjir, kebakaran, hujan, panas, keramaian, ketenangan, dan lain-lain. Perkenalkan anak pada lingkungan alam seperti sawah, ladang, sungai, pasar, jalan raya, rumah sakit, satwa liar dan lain sebagainya dengan hati-hati dan hendaknya hati-hati dan waspada.

Seorang anak hendaknya tidak mengalihkan pandangan ketika dihadapkan pada situasi yang diperkenalkan seperti binatang liar. Perkenalkan personel yang bertugas, seperti polisi, tentara, polisi negara, pemadam kebakaran, staf bandara, perawat, dll. Penyebab kemarahan yang paling umum adalah pertengkaran karena permainan, tidak melakukan sesuatu, dan serangan kekerasan dari anak lain.

Orang tua hendaknya selalu mengawasi permainan anak, bukan melarangnya, apalagi dengan kata-kata kasar. Jangan menuntut lebih dari kemampuan anak anda, karena orang tua berharap anak anda cepat pandai menulis, karena segala sesuatunya memerlukan proses seperti: anak harus melatih motorik halusnya (jari tangan) dengan cara melukis, meremas, mencoret-coret dan lain sebagainya. .

Gambar 58. Anak bermain bersama adik dalam keluarga   B. Pengembangan  Emosi
Gambar 58. Anak bermain bersama adik dalam keluarga B. Pengembangan Emosi

Mengendalikan Kesedihan

Kobarkan kembali minat anak yang hilang karena sedih dengan memberikan solusi yang mungkin dilakukan, seperti membuat atau memperbaiki yang rusak atau membelinya kembali.

Menanamkan Rasa Kenikmatan

Terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan jalan menuju kenikmatan ini, seperti orang tua, saudara, sahabat dan lain-lain. Anak belum memahami kondisi orang tuanya, apakah orang tuanya mempunyai uang yang banyak, kemampuan dan daya beli yang tinggi. Ibarat orang tua ketika pergi ke suatu tempat, mungkin ke tempat kerja, mungkin ke pasar untuk berbelanja, orang tua tidak berkata jujur.

Hormatilah orang tua dan orang lain dengan mengajarkan anak mengucapkan salam, berpamitan/mengatakan pada saat hendak berangkat. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan anak membantu orang tuanya dalam pekerjaan sehari-hari. Anda juga bisa melatih anak dengan meminta mereka mengambilkan benda-benda yang bisa dipegang dan dibawa oleh anak.

Gambar 61. Anak bersyukur atas nikmat yang diterima
Gambar 61. Anak bersyukur atas nikmat yang diterima

PENUTUP PENUTUP

Ibu dan Ayah tahu bahwa saya memiliki sejuta sel saraf di kepala saya yang siap dikembangkan di bawah bimbingan Anda. Aku punya seribu cara, seribu pikiran, seribu tangan, seribu kaki, seribu kata, seribu pendapat, dan seribu kemauan.

DAFTAR RUJUKAN

Kecerdasan sosial: ilmu baru tentang hubungan manusia / Daniel Goleman; terjemahan, Hariono S. Goleman, Daniel;. Metode pembelajaran pada anak usia dini. online) http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/249-method-pembelajaran-anak-usia-dini-via-permainan.

GLOSARIUM

Perkembangan emosi merupakan tahap kemampuan anak dalam mengungkapkan perasaan yang berkembang dan menurun dalam waktu singkat sesuai dengan kondisi lingkungan dan norma yang berlaku.

TENTANG PENULIS

Gambar

Gambar 3. Anak Bermain dengan Orang tuanya  2.  Berorientasi pada perkembangan anak
Gambar 9. Anak Bermain Sambil Membantu Ibu
Gambar 10. Anak bermain dengan fasilitas lingkungan rumah  9.  Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Gambar 13. Contoh Pembelajaran Menyenangkan dan Menggembirakan  Berpedoman  pada  apa  yang  sudah  dijelaskan  terdahulu,  kiranya  perlu  menciptakan  budaya  pendidikan  baik  formal  maupun  nonformal  yang  menyenangkan  dan  menggembirakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk