KESEHATAN REPRODUKSI WANITA
MOHAMMAD FAJAR RIZKI 6411421065
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik, mental, dan sosial. Bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi, serta prosesnya.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya.
DEFINISI
Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil).
Faktor psikologis (depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
FAKTOR PENGARUH
Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rezeki,
informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).
FAKTOR PENGARUH
- Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi - Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi - Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi - Hak dilindungi dari kematian karena kehamilan
- Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan
- Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
HAK REPRODUKSI
- Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual
- Hak untuk mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
- Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya - Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
- Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan kehidupan kesehatan reproduksi
- Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
HAK REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Vulva
Vulva adalah daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas bagian tubuh yang dikenal dengan istilah mons pubis, labia, klitoris dan daerah ujung luar
vagina, serta saluran urine.
Mons pubis
Mons pubis adalah bagian yang tepat berada di bawah abdomen. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
GENITAL EKSTERNAL
Labia
Labia adalah lipatan vertikal yang terletak di dasar mons pubis. Labia ada 2 pasang yaitu sebelah luar disebut labia mayora dan sebelah dalam disebut labia minora.
Klitoris
Klitoris adalah suatu tonjolan kecil yang terletak pada pertemuan antara kedua labia dan dasar mons pubis.
Uretra
Ujung luar uretra berfungsi sebagai saluran keluar urine, terletak di bawah klitoris. Di bawah uretra terdapat pintu masuk vagina.
GENITAL EKSTERNAL
Vagina
Vagina adalah sebuah tabung otot yang pada wanita dewasa berukuran antara panjang 8-12 cm, berada diantara kandung kemih dan rektum. Vagina dibentuk dari 3 lapisan, lapisan
dalam yaitu lapisan mucosal, lapisan tengah yaitu lapisan otot, dan lapisan luar yaitu lapisan fibrosa.
Pada lapisan tengah memiliki glandula yang mensekresikan mucus untuk melindungi dari pertumbuhan bakteri. Otot paling luar khususnya berperan penting dalam proses lahirnya
fetus dan plasenta. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal sebagai selaput dara (hymen).
GENITAL INTERNAL
Serviks
Serviks merupakan bagian terdepan dari rahim yang menonjol ke dalam vagina.
Pada saat mentruasi, saluran ini sedikit melebar untuk mengeluarkan dinding endometrium yang luruh. Serviks akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
GENITAL INTERNAL
Uterus
Uterus merupakan organ ayng mempunyai peranan besar mulai dari siklus menstruasi sampai saat mengandung dan melahirkan. Pada keadaan normal,
ukuran uterus cukup kecil hanya sebesar genggaman tangan pemiliknya. Tetapi ketika mengandung ukuran tersebut akan membesar sedemikian rupa. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu endometrium, miometrium, dan perimetrium.
GENITAL INTERNAL
Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga saluran telur. Tuba fallopi memiliki 2 ujung dengan muara yang berbeda, satu ke uterus dan lainnya merupakan ujung yang bebas.
Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria berfungsi untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, sel telur akan digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam Rahim.
GENITAL INTERNAL
Ovarium
Ovarium merupakan organ kecil yang berdiameter 4-5 cm dan berperan dalam fungsi reproduksi. Selain berfungsi menghasilkan sel telur, ovarium juga
bertugas untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
GENITAL INTERNAL
SIKLUS MENSTRUASI
Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan bisa berlangsung sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal. Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini:
- Hormon progesteron turun drastic
- Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi - Darah yang keluar sekitar 10-80 ml
- Kemungkinan mengalami kram perut karena kontraksi rahim dan otot-otot perut untuk mengusir darah haid.
Selama fase ini, kondisi fisik wanita berada pada titik terendah, bahkan bisa dikatakan memiliki energi terendah diantara fase siklus menstruasi lainnya. Oleh sebab itu, wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat.
FASE MENSTRUASI
Disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH). Hormon inilah yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh menjadi dewasa
(matang). Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi. Peristiwa berikut terjadi selama fase ini:
- Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh
- Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut folikel (kantung). Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan
- Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
Selain itu, hormon estrogen dan testosteron mulai meningkat selama fase ini. Hal ini akan memberikan
dorongan energi dan meningkatkan mood wanita. Testosteron bertugas untuk merangsang libido, sedangkan estrogen membuat wanita merasa lebih terbuka dan menekan nafsu makannya.
FASE FOLIKULAR
Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh selama fase menstruasi sebelumnya.
Atas perintah otak melalui produksi hormon LH (luteinizing hormone), sel telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan
bertahan selama 12-24 jam.
Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba
falopi oleh silia fimbriae. Fimbriae adalah struktur berbentuk seperti jari-jari yang terletak di ujung tuba fallopi dekat dengan ovarium. Sedangkan silia merupakan rambut getar yang
halus, berfungsi untuk mengantarkan sel telur menuju rahim.
Pada fase ini, produksi hormon estrogen dan testosteron mencapai puncaknya, sehingga meningkatkan efek dari fase folikular.
FASE OVULASI
Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum, yaitu bekas folikel setelah ditinggal sel telur. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Fase luteal adalah fase menstruasi yang terkahir.
Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal:
- Sel telur yang dilepaskan selama fase ovulasi akan tetap berada di tuba falopi selama 24 jam - Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur akan hancur
- Hormon progesteron yang membuat rahim mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya.
Pada fase luteal, produksi hormon estrogen dan testosteron akan menurun dan sebagai gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron. Hormon progesteron adalah hormon anti-kecemasan alami, sehingga wanita berada pada suasana perasaan yang 'stabil' setelah 'menggebu-gebu' pada fase ovulasi.
Meski demikian, beberapa wanita juga bisa merasakan gejala PMS seperti keinginan makan makanan berkarbohidrat tinggi, perut kembung, sakit kepala, kecemasan dan kemurungan.
FASE LUTEAL
HIV/AIDS
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang menyebabkan sindrom defisiensi imun yang didapat (AIDS). HIV melemahkan sistem
kekebalan tubuh dengan cara menghancurkan sel-T hingga tidak dapat melawan penyakit ringan sekalipun. HIV dapat dialami oleh individu dengan tanpa
adanya gejala. Melakukan tes dan memulai pengobatan sejak dini adalah suatu langkah yang tepat.
MASALAH KESEHATAN
Gonore atau Kencing Nanah
Gonore, atau kencing nanah merupakan infeksi menular seksual (IMS). Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala, terutama pada orang yang diberi jenis
kelamin perempuan saat lahir. Jika ada, gejalanya berbeda berdasarkan bagian reproduksi. Pengobatan yang cepat dengan antibiotik dapat mencegah masalah jangka panjang.
MASALAH KESEHATAN
Herpes Genitalis
Herpes simpleks merupakan virus. Ada dua jenis herpes. HSV-1 cenderung memengaruhi mulut dan wajah. HSV-2 cenderung memengaruhi area genital. Sekali seseorang terjangkit herpes, ia akan mengidapnya seumur hidup. Gejalanya biasanya berupa luka yang bertahan hingga 10 hari. Beberapa orang tidak mengalami gejala herpes. Sebagian lainnya memilih pengobatan antivirus untuk mengurangi wabah.
MASALAH KESEHATAN
Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi, tetapi dapat disembuhkan. Parasit menyebabkan trik. Kebanyakan orang yang menderita trikomoniasis tidak memiliki gejala. Pengobatan untuk trikomoniasis melibatkan penggunaan antibiotik.
MASALAH KESEHATAN
Klamidia
Klamidia merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum. Penularan klamidia dapat melalui hubungan seksual, seks anal, atau seks oral. Klamidia sering tidak
menimbulkan gejala, sehingga banyak orang yang menderita klamidia tetapi tidak
mengetahuinya dan tanpa sadar menulari orang lain. Pemeriksaan rutin dapat membantu mengurangi penyebaran klamidia.
MASALAH KESEHATAN
Kondiloma Akuminata
Kutil kelamin merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang umum terjadi. Semua orang yang aktif secara seksual berisiko terinfeksi, setidaknya satu jenis human
papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kutil kelamin. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar atau menular melalui kontak seksual. Bahkan, kutil tidak harus terlihat agar bisa menularkan infeksi ke pasangan.
Kondiloma akuminata dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, lubang anus, dan leher rahim. Sementara pada pria, kutil kelamin muncul di ujung atau batang penis, skrotum, atau anus. Penyakit ini juga dapat menginfeksi mulut atau
tenggorokan, jika seseorang melakukan kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi.
MASALAH KESEHATAN
Sifilis
Sifilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang dapat diobati dengan obat- obatan.
Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sifilis dapat merusak jantung, otak, otot, tulang, dan mata secara permanen. Untuk mengurangi risiko infeksi, selalu gunakan kondom saat berhubungan seks.
MASALAH KESEHATAN
Vaginitis
Vaginitis merupakan istilah untuk berbagai gangguan yang menyebabkan peradangan atau infeksi pada vagina. Hal ini dapat disebabkan oleh organisme seperti ragi atau bakteri, atau karena iritasi dari bahan kimia atau semprotan.
MASALAH KESEHATAN
- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah - Tidak bergonta-ganti pasangan
- Lakukan kegiatan yang positif sehingga dapat menghindari keinginan untuk berhubungan seks
- Berani menolak dengan tegas apabila ada yang mengajak berhungan seks - Hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril
- Selalu menggunakan kondom apabila berhubungan seks
- Segera periksa dan obati apabila terdapat gejala-gejala yang dicurigai terkait reproduksi - Jangan melakukan hubungan seksual apabila terdapat gejala-gejala penyakit
CARA PENCEGAHAN
- Bersihkan alat kelamin dan sekitarnya paling sedikit setiap setelah buang air besar, buang air kecil, dan pada saat mandi
- Sebelum bersihkan alat kelamin, bersihkan lebih dahulu anus dan sekitarnya dengan sabun, kemudian bilas bersih dengan air. membersihkan anus dengan gerakan ke arah belakang
- Sabunlah semua bagian luar yang berambut, dan semua bagian, sampai ke lipatan/lekuk dari arah depan, baru siram/bilas dengan air bersih juga dari arah depan ke belakang. (gunakan
sabun non parfum)
- Hindari pemakaian pakaian dalam atau celana panjang yang ketat
CARA MENJAGA ORGAN REPRODUKSI
- Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung deodoran dan bahan kimia terlalu berlebihan, karena dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan merangsang munculnya jamur atau bakteri
- Keringkan dengan tissue atau handuk kering yang bersih, dengan cara menekan, jangan menggosok
- Pada saat menstruasi gunakan pembalut bersih dan ganti secara teratur 2-3 kali dalam sehari atau setiap setelah buang air kecil, atau bila pembalut telah penuh darah, atau saat mandi
- Ganti celana dalam jika sudah terasa lembab
CARA MENJAGA ORGAN REPRODUKSI
Murti, B., 2016 Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ayu, S.M. (2019). Buku Ajar Dasar Kesehatan Reproduksi dan KIA. Yogyakarta: CV Mine.
Khoiriyani, K. (2022). BUKU AJAR KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA.
PUBLISH BUKU UNPRI PRESS ISBN, 1-188.
Mulati, E., Widyaningsih, Y., MKM, S. K., Widyaningsih, Y., MKM, S. K., Royati, O. F., & Royati, O. F.
(2015). Buku ajar kesehatan ibu dan anak.
Cleveland Clinic. (2023). Sexually Transmitted Infections. Diakses pada 7 November 2023.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases--infections-stds--stis.
World Health Organization. (2023). Sexually transmitted infections (STIs). Diakses pada 7 November 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis).