PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Penyakit sudut tertutup didefinisikan sebagai suatu kondisi glaukoma dimana ditemukan kontak iridotrabekuler pada minimal 180o kuadran sudut bilik mata depan. Evaluasi sudut bilik mata depan penting dalam diagnosis glaukoma, terutama penyakit sudut tertutup.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Ilmiah
- Kegunaan Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Pustaka
- Bilik Mata Depan
- Glaukoma
- Gonioskopi
- Anterior Segment OCT (AS-OCT)
Penutupan sudut ventrikel anterior ini dapat bersifat sementara dan intermiten (aposisional) atau permanen (synechial). Ada beberapa metode klasifikasi gonioskopi yang dapat digunakan untuk menentukan sudut bilik mata depan. Visante AS-OCT menggunakan dioda pemancar cahaya inframerah dengan panjang gelombang 1310 nm, yang dapat menangkap gambar sudut bilik mata depan.
Panjang gelombang ini dapat menembus jaringan sklera tetapi tidak dapat menembus jaringan iris yang berpigmen, sehingga Visante AS-OCT khusus digunakan untuk pencitraan sudut bilik mata depan dengan kecepatan perolehan gambar kurang lebih 1 hingga 5 detik dan resolusi gambar hingga 10. hingga 20μm. Scleral spur merupakan penanda penting yang digunakan dalam evaluasi sudut bilik mata depan pada pencitraan AS-OCT. Namun resolusi gambar yang rendah, artefak gambar kelopak mata dan struktur mata lainnya, kesulitan teknis di lapangan, variasi anatomi mata menyebabkan visualisasi proses scleral tidak terlihat pada 20-30% kasus, sehingga mengurangi akurasi dan konsistensi. . evaluasi sudut bilik mata depan di Visante AS-OCT.32-35.
Namun beberapa perangkat SD AS-OCT memiliki sistem lensa tambahan untuk pencitraan segmen anterior sehingga SD AS-OCT tetap dapat digunakan untuk pencitraan sudut bilik mata depan yang lebih akurat dibandingkan perangkat Visante AS-OCT. Berbeda dengan pemeriksaan gonioskopi, pemeriksaan dengan pencitraan SD AS-OCT tidak bergantung pada operator dan non-kontak. Investigasi sudut tertutup pada penyakit sudut tertutup dengan pencitraan SD AS-OCT menggunakan tiga parameter kuantitatif di atas.
Kerangka Pemikiran
Scleral spur dipandang sebagai struktur yang menonjol ke dalam di persimpangan sklera bagian dalam dan kelengkungan kornea. Jika terdapat aposisi antara iris dan dinding posterior korneosklera pada setidaknya dua dari empat kuadran, temuan pencitraan SD AS-OCT merupakan kriteria sudut tertutup untuk penyakit sudut tertutup.32-40.
Premis dan Hipotesis
- Premis
- Hipotesis
METODE PENELITIAN
Subjek dan Sampel Penelitian
- Subjek Penelitian
- Sampel Penelitian
- Cara Pemilihan Sampel
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Ekslusi
- Penentuan Ukuran Sampel
Dengan diagnosis penyakit sudut tertutup, terlepas dari apakah mereka sebelumnya telah menerima pengobatan anti-glaukoma lokal atau sistemik. Terdapat kekeruhan medium bias, yang dapat mengganggu pemeriksaan SD AS-OCT dan gonioskopi, seperti kekeruhan kornea. Hasil pencitraan SD AS-OCT dengan visualisasi scleral spur yang tidak terlihat yang dapat mengganggu analisis eksplorasi.
Penentuan besar sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis kesesuaian pencitraan spektral anterior domain OCT (SD AS-OCT) dan pemeriksaan gonioskopi untuk mengevaluasi dan mendeteksi penyakit sudut. Seluruh parameter dalam rumus sampel besar ditentukan dari keputusan peneliti dan berdasarkan rekam medis, dengan error tipe 1 ditetapkan sebesar 5%, hipotesis dua arah, sehingga Zα = 1,96.
Metode Penelitian
- Rancangan Penelitian
- Identifikasi Variabel
- Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Pengolahan dan Analisis Data
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemeriksaan gonioskopi dan anterior segment spectral domain imaging (SD AS-OCT). Gonioskopi Prosedur pemeriksaan standar emas untuk glaukoma melibatkan pemasangan lensa pada mata pasien untuk menilai sudut bilik mata depan. Saat pasien pertama kali datang ke Unit Glaukoma Pusat Mata Nasional di Rumah Sakit Mata Cicendo, tanda-tanda vital dan ketajaman penglihatan diperiksa, dengan atau tanpa koreksi.
Selama pemeriksaan, pasien diminta melihat lurus ke depan untuk memudahkan evaluasi sudut bilik mata depan. Pemeriksa dapat membuat indentasi mata pasien untuk menentukan apakah sudut bilik mata depan yang dievaluasi terbuka atau tertutup. Pasien akan melanjutkan studi pencitraan domain spektral OCT (SD AS-OCT) segmen anterior di Unit Diagnostik Pusat Mata Nasional, Rumah Sakit Mata Cicendo.
Pencitraan OCT segmen anterior domain spektral (SD AS-OCT) dilakukan oleh teknisi yang bertugas di Unit Diagnostik. Evaluasi dan uji kelayakan pembacaan gambar SD AS-OCT akan dilakukan oleh salah satu dokter subspesialis di Unit Glaukoma. Dengan menggunakan air mata buatan, pemeriksa mengoleskan pelumas pada permukaan lensa Sussman dan kemudian menempatkan lensa pada kornea pasien untuk menilai sudut bilik mata depan.
Alur Penelitian
Pada pemeriksaan SD AS-OCT kuadran superior, jumlah hasil terbanyak ditemukan non-evaluable pada 44 mata (86,3%), sedangkan sudut tertutup tidak ditemukan pada kuadran ini. Berdasarkan hasil uji statistik dengan alternatif uji Fisher's Exact untuk memastikan kesesuaian antara kedua penelitian diperoleh p-value sebesar 0,716 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat kesesuaian antara ujian SD AS - OCT. dan pemeriksaan gonioskopi untuk menilai sudut bilik mata depan pada kuadran inferior. Visualisasi alur sklera pada pencitraan SD AS-OCT merupakan struktur yang sangat penting untuk mengevaluasi sudut bilik mata depan.
Pada penelitian ini, hasil pencitraan SD AS-OCT yang paling non-evaluable ditemukan pada kuadran superior (86,3%). Pada kuadran superior dimana hampir seluruh pencitraan AS-OCT SD tidak dapat dinilai (86,3%), sekitar 90% pemeriksaan gonioskopi pada kuadran ini berbentuk sudut tertutup.15,17,18. Secara umum pemeriksaan gonioskopi mempunyai persentase lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan SD AS-OCT dalam penilaian sudut tertutup.
Pada penelitian ini tidak terdapat kesesuaian hasil pencitraan antara pemeriksaan gonioskopi dengan pemeriksaan SD AS-OCT pada penyakit sudut tertutup. Kesenjangan ini kemungkinan berkaitan dengan hasil pencitraan SD AS-OCT dan arah pandangan mata subjek penelitian. Ketiga, banyak hasil gambar SD AS-OCT di kuadran atas yang tidak dapat dievaluasi karena terhalang oleh kelopak mata atas, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pemilihan peneliti memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi. Pemeriksaan sudut bilik mata depan dilakukan pada empat kuadran untuk masing-masing penyidik dengan menggunakan gonioskopi pada unit glaukoma dan pemeriksaan anterior segment spectral domain OCT (SD AS-OCT) pada unit diagnostik National Eye Center RS Mata Cicendo. Pada pemeriksaan gonioskopi empat kuadran, hasil tertinggi berupa penutupan sudut, dengan persentase lebih dari 70% pada kuadran bawah dan lebih dari 90% pada kuadran superior, hidung, dan temporal.
Secara keseluruhan, seluruh mata peneliti yang menjalani pemeriksaan gonioskopi memiliki sudut tertutup (100%), yang memenuhi kriteria inklusi untuk penelitian ini. Hasil pencitraan yang kami katakan tidak dapat dievaluasi adalah hasil pencitraan dengan visualisasi tulang sklera yang tidak terlihat pada gambar, misalnya terdapat gambar palpebra superior menutupi sudut bilik mata depan sehingga menyulitkan evaluasi. Pada pemeriksaan SD AS-OCT kuadran bawah, sudut tertutup tertinggi sebanyak 38 mata (74,5%), disusul sudut terbuka sebanyak 13 mata (25,5%).
Penilaian pencitraan pada kuadran hidung dan temporal dapat menunjukkan penutupan sudut pada hampir lebih dari 70% mata subjek. Namun pada penelitian ini, seperti dijelaskan pada Tabel 4.2, ditemukan bahwa jumlah gambar SD AS-OCT yang tidak dapat dievaluasi paling banyak (86,3%) terjadi pada kuadran ini, sehingga pada kuadran ini tidak dapat dilakukan analisis statistik. . . Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square untuk memastikan kesesuaian antara kedua pemeriksaan diperoleh nilai p value sebesar 1,000 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat kesesuaian antara kedua pemeriksaan dalam penilaian penilaian. sudut ventrikel anterior pada penyakit sudut tertutup.
Pengujian Hipotesis
Pembahasan
Pada penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar gambar SD AS-OCT yang tidak dapat dievaluasi (86,3%) terjadi pada kuadran superior, sehingga analisis statistik tidak dapat dilakukan pada kuadran ini. Hal ini bertolak belakang dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa terkadang pemeriksaan AS-OCT SD cenderung memberikan perkiraan penutupan sudut yang terlalu tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan gonioskopi. Pemeriksaan SD AS-OCT akan menilai penutupan sudut jika terjadi kontak antara iris dan kornea posterior di depan pilar sklera.
Pada pemeriksaan gonioskopi, sudut yang dinilai mungkin tampak tertutup bagi mata pemeriksa, namun kenyataannya sudut tersebut sangat sempit dan tidak terlihat adanya kontak iridokornea pada pencitraan SD AS-OCT, sehingga pada penilaian SD AS-OCT menilai sudut tersebut sebagai sudut terbuka. . 15,17,18. Pencitraan SD AS-OCT yang terdistorsi dapat terjadi karena pemeriksaan SD AS-OCT tidak dapat memperbaiki transisi indeks bias pada antarmuka udara-air mata dan adanya kelompok indeks bias yang berbeda antara udara, kornea, dan aqueous humor. Selain itu, pemeriksaan gonioskopi dapat menilai visualisasi seluruh kuadran, namun SD AS-OCT hanya menilai sebagian gambar pada kuadran tersebut, sehingga variasi konfigurasi sudut dapat diabaikan dalam pemeriksaan ini.
Selain itu, ketika pemeriksaan gonioskopi menilai sudut tertutup dan pemeriksaan SD AS-OCT menilai sudut terbuka, konfigurasi iris yang dalam dapat menghalangi visualisasi struktur bilik mata depan dengan lensa gonioskopi, sehingga menyebabkan perbedaan pembacaan sudut pada sudut tersebut. mata .15,17,18 . Pertama, intensitas penerangan pada ruang pemeriksaan gonioskopi Unit Glaukoma dan SD AS-OCT Unit Diagnostik tidak dapat distandarkan satu sama lain sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kedua, terdapat dua orang pemeriksa SD AS-OCT di Unit Diagnostik yang tidak memiliki standar yang sama dalam pengambilan pencitraan SD AS-OCT.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Tidak terdapat kesesuaian hasil pencitraan sudut bilik mata depan antara pemeriksaan spectral domain anterior segment OCT (SD AS-OCT) dengan pemeriksaan gonioskopi keseluruhan untuk penyakit sudut tertutup. Jika dilakukan pemeriksaan analisis konkordansi pada masing-masing kuadran, terdapat derajat kesesuaian yang rendah pada hasil gambar sudut bilik mata depan antara kedua pemeriksaan pada kuadran temporal pada penyakit sudut tertutup.
Saran
Anterior Chamber Angle Measurement with Anterior Segment Optical Coherence Tomography: A Comparison between Slit Lamp OCT and Visante OCT. Understanding diagnostic disagreement in angle closure assessment between anterior segment optical coherence tomography and gonioscopy. Evaluation of anterior segment parameters with two anterior segment optical coherence tomography systems: Visante and Casia, in primary angle closure disease.
Evaluation of the anterior segment angle-to-angle scan of Cirrus high-definition optical coherence Tomography and comparison with gonioscopy and with the Visante OCT. Comparison of gonioscopy and anterior segment ocular coherence tomography in the detection of angle closure in different quadrants of the anterior chamber angle. Agreement between Gonioscopic Examination and Swept Source Fourier Domain Anterior Segment Optical Coherence Tomography Imaging.
Diagnostic performance of anterior chamber angle measurements for detecting eyes with narrow angles: an anterior segment OCT study. Use of anterior segment OCT AOD and TISA parameters as an objective method for angle assessment (Pilot study). Assessment of angle closure spectrum disease as a continuum of changes using gonioscopy and anterior segment optical coherence tomography.