• Tidak ada hasil yang ditemukan

kesulitan itu ada kemudahan (Q.S ASY- SYARH: 5- 6)”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kesulitan itu ada kemudahan (Q.S ASY- SYARH: 5- 6)”"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

Tn. Syarifatul Mubarak, M.Pd., selaku Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan saran terbaiknya selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Lubna, M.pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram beserta jajarannya.

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Analisis perbedaan rata-rata hasil posttest kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Uji N-Gain terhadap hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih baik dalam berpikir kritis dan pemahaman konsep sebesar 63,2976 dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 56,50 dengan kriteria sedang.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah pada materi larutan penyangga 2. Bagi guru diharapkan pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan inovasi dan pengalaman kepada guru dalam kegiatan pembelajaran kimia.

Batasan Masalah

Bagi siswa, pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan abad 21 dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Bagi sekolah, penerapan pembelajaran berbasis masalah sudah sesuai dengan K.13 sehingga akan sangat mendukung proses belajar mengajar di sekolah.

Definisi Operasional

19 R.H. Eniss, (dalam Diyan Purnamasari), “Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran berbasis masalah untuk kelas 4 SD”, (Skripsi S2, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2018).p. 20 Widiantari, (dalam Diyan Purnamasari), “Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran berbasis masalah untuk kelas 4 SD”, (skripsi Magister, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2018).p.

Kerangka Berpikir

Jika asam ditambahkan ke dalam larutan, ion H+ akan mengikat molekul NH3 dan membentuk ion NH4+. Dengan demikian penambahan asam atau basa tidak akan mengubah konsentrasi ion H+ maupun konsentrasi ion OH–, sehingga pH larutan tidak akan berubah.

Hipotesis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru masih menggunakan metode konvensional, tidak ada variasi metode pembelajaran dan media yang digunakan kurang inovatif yang berarti siswa kurang termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen, yaitu pendekatan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap orang lain dalam kondisi yang terkendali.

Populasi Dan Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh 2 kelas penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling karena peneliti mempunyai alasan-alasan tertentu mengenai pengambilan sampel tersebut.

Waktu Dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Untuk menentukan reliabilitas butir soal digunakan rumus KR-21 sebagai berikut: .. r11 = reliabilitas butir soal secara keseluruhan.. p = proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab soal dengan salah. PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian

Prosedur Penelitian

Studi kepustakaan atau kepustakaan, berkaitan dengan metodologi yang digunakan, pembelajaran serta mata pelajaran yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, serta mencari berbagai jenis teori tentang penelitian yang telah dilakukan. Melakukan uji coba instrumen di SMA Negeri 2 Jonggat dengan kelas yang berbeda yang mempelajari materi larutan penyangga untuk kelas XI IPA.

Teknik Analisa Data

  • Analisa Data Tes Awal (Pretest)
  • Analisis Data Akhir (Posttest)
  • Analisis Data Tanggapan Siswa

Statistik deskriptif hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows disajikan di bawah ini. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji chi square kelas eksperimen dan kelas kontrol Xhitung2 lebih kecil dari Xtabel2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas dan data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas dua variabel antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Levene's test melalui program SPSS 16.0 for Windows. Tingkat signifikansi adalah 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama atau kedua kelas tersebut homogen. Setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada kelas eksperimen dan model. Statistik deskriptif hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows disajikan di bawah ini.

Setelah dilakukan uji normalitas dan data berdistribusi normal, dilakukan uji homogenitas dua variabel antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Levene's test melalui program SPSS 16.0 for Windows.

Pembahasan

Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep pada materi solusi keselamatan berada pada kategori cukup. Setelah mengetahui hasil pre-test dan post-test, akan dilakukan pengujian N-Gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep pada kelas eksperimen. Hubungan antara keterampilan berpikir kritis dengan pemahaman konsep siswa juga telah menjadi pokok bahasan beberapa penelitian.

Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan pemahaman konsep siswa juga terlihat dari sintaks pemahaman konsep. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai metode untuk. meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konseptual siswa pada materi larutan penyangga. Dalam Ayu Lingga), “Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA Pada Materi Hukum Newton” (Studi Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang, 2016), Vol.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan.

Saran

Didapatkan uji normalitas terhadap hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik pada kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep sebesar 63,2976 dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 56,50 dengan kriteria sedang. Diharapkan siswa SMA dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memahami konsep dalam kegiatan pembelajaran serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi. Amelia, Anita, “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kefasihan pada Materi Buffer Solving”, (Disertasi, FKIP, Lampung, 2018).

Diyan Purnamasari, “Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas IV Sekolah Dasar”, (Skripsi Magister, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2018). Lingga, Ayu, “Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA Pada Materi Hukum Newton”, Jurnal Pascasarjana Pendidikan Fisika, Vol. Muslim, Ikhwanul, “Penggunaan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Elastisitas Dan Hukum Hooke Di SMA Negeri Harapan Persada” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol.

Liliasari, F.M.Supriyati T, “Pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa pada materi larutan penyangga”, Jurnal Pengajaran MIPA, vol.

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI AJAR

Dalam pembentukan larutan penyangga ini, ion CH3COO dapat berasal dari garam CH3COONa, CH3COOK atau (CH3COO)2Ba, atau garam lain dari campuran basa konjugat dan basa kuat. Jika ditambahkan sedikit asam ke dalam larutan penyangga, asam tersebut akan bereaksi dengan zat basa. Pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa ke dalam larutan penyangga Misalnya, larutan penyangga terbentuk dari asam lemah CH3COOH dan basa konjugatnya (ion CH3COO).

Mekanisme penambahan asam ke dalam larutan penyangga akan menurunkan konsentrasi basa konjugat dan meningkatkan konsentrasi asam. Contoh lain, larutan penyangga dari campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugatnya (ion NH4+). Jika campuran diencerkan maka perbandingan komponen tidak berubah, sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah.

Larutan penyangga dalam industri: Larutan penyangga digunakan dalam industri fotografi, industri pengelolaan limbah, pelapisan listrik dan juga dalam industri makanan.

LANGKAH - LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan 1 ( 2×45 menit)

Guru meminta siswa mendiskusikan suatu masalah dari beberapa produk yang di dalamnya terdapat penyangga seperti yang ada di LKS. Guru melakukan tes keterampilan (pretest) kepada siswa untuk mengetahui tingkat keterampilan akademik siswa kelas tersebut. Guru membimbing siswa untuk membuka kegiatan LKS 2 tentang larutan buffer praktis dan mengajak siswa menganalisis fenomena yang ada.

Guru mengajak siswa merumuskan masalah dari fenomena yang berkaitan dengan mempraktekkan larutan penyangga yang akan direalisasikan. Guru mengajak siswa untuk merumuskan hipotesis (jawaban sementara) suatu masalah terkait dengan praktik larutan penyangga yang akan dilakukan. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh larutan penyangga lainnya beserta fungsi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Guru mengadakan tes kecakapan (post test) terhadap siswa untuk memperoleh tingkat kemampuan akademik siswa di kelas tersebut.

LEMBAR KERJA SISWA LARUTAN PENYANGGA

  • Meramalkan/ Merumuskan Masalah
  • Mengajukan Hipotesis
  • Merencanakan Percobaan
  • Cara Kerja
    • Kegiatan 2
  • Analisis Data
    • Kesimpulan

Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugatnya atau basa lemah dan asam konjugatnya. Oleh karena itu, cairan tubuh harus berupa larutan penyangga agar pH selalu konstan saat terjadi reaksi metabolisme. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan langkah-langkah praktikum larutan penyangga yang dilakukan.

Karena komponen yang tersisa dari produk reaksi mengandung mol asam lemah CH3COOH dan basa konjugat, larutannya adalah larutan penyangga. Sistem penyangga utama dalam cairan intraseluler adalah pasangan dihidrogen fosfat-monohidrogen fosfat (H2PO4- - HPO42-) Berikan contoh larutan penyangga lainnya pada organisme hidup dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Lembar diskusi siswa

Tentukan larutan mana yang merupakan larutan penyangga dengan menggunakan data yang diperoleh pada percobaan di atas. Sirup obat batuk mengandung amonium klorida (NH4Cl). 2) pH larutan tidak berubah dengan penambahan sedikit asam 3) pH larutan tidak berubah dengan penambahan sedikit basa 4) pH larutan tidak berubah dengan pengenceran . Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh, sehingga diperlukan larutan buffer.

Saya merasa senang mengikuti pelajaran kimia pada pokok bahasan larutan penyangga melalui dampak penerapan pembelajaran berbasis masalah menjadi lebih baik. Saya dapat bekerja sama dan mengembangkan diskusi kelompok satu sama lain dengan mengikuti pelajaran kimia pada pokok bahasan larutan penyangga melalui dampak penerapan pembelajaran berbasis masalah. H0 = Tidak ada perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Ha = Terdapat perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Uji homogenitas.

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 2 Jonggat. Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 2 Jonggat. Menurut Uyanto, karena kita menguji hipotesis satu sisi Ha: µ1 > µ2 , maka p-value (2-tailed) harus dibagi dua", sehingga karena nilai probabilitasnya kurang dari 0,05, maka H0 adalah ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 2 Jonggat.

H0  diterima  jika  χ 2 hitung  <χ 2  tabel  dimana  χ 2  tabel  didapat  dari  tabel  chi-kuadrat  dengan  taraf  signifikan 5%
H0 diterima jika χ 2 hitung <χ 2 tabel dimana χ 2 tabel didapat dari tabel chi-kuadrat dengan taraf signifikan 5%

Gambar

Tabel 3.2 Desain Penelitian
H0  diterima  jika  χ 2 hitung  &lt;χ 2  tabel  dimana  χ 2  tabel  didapat  dari  tabel  chi-kuadrat  dengan  taraf  signifikan 5%
H0 diterima jika χ 2 hitung &lt;χ 2  tabel dimana χ 2  tabel  didapat  dari  tabel  chi-kuadrat  dengan  taraf  signifikan 5%
H0 diterima jika χ 2 hitung &lt;χ 2  tabel dimana χ 2  tabel  didapat  dari  tabel  chi-kuadrat  dengan  taraf  signifikan 5%
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah serta batasan masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: apakah ada pengaruh